You are on page 1of 36
Bab DISAIN HIDROLIKA 3.1 UMUM alam ilmu hidrolika, sistem Pengaliran dapat dibe- dakan dalam 2 jenis yaitu sistem pengaliran melalui saluran tertutup (pipe flow) dan sistem Pengaliran melalui saluran terbuka (open channel flow). Pada system Pengaliran melalui saluran terbuka (open channel flow) terdapat Permukaan air yang bebas (free surface) di mana Permukaan bebas ini dipengaruhi oleh tekanan udara luar secara langsung. Pada sistem pen galiran melalui saluran tertutup (pipa flow) seluruh Pipa diisi dengan air sehingga tidak terdapat Permukaan yang bebas, oleh karena itu permukaan air secara langsung tidak dipengaruhi oleh tekanan udara luar, kecuali hanya oleh tekanan hidraulik yang ada dalam aliran saja. Jika sistem Pengaliran melalui pipa (saluran tertutup) yang airnya tidak Penuh (masih terdapat muka air bebas) maka dalam meny elesaian masalahnya masih termasuk Pada sistem pengali fan melalui saluran terbuka. Dipindai dengan CamScanner Gambar 3.1 Sistem Pengaliran Saluran Tertutup dan Saluran Terbuka Kedua jenisaliran hampirsama. penyelesaian masalah aliran dalam saluran terbuka jauh lebih sulit dibandingkan dengan aliran dalam pipa tekan, oleh karena kedudukan Permukaan air bebas cenderung berubah sesuai dengan waktu dan ruang, dan juga bahwa kedalaman aliran, debit kemiringan dasar saluran dan kedudukan permukaan be- bas saling bergantung satu sama lain, Aliran dalam suatu saluran tertutup tidak selalu bersi fataliran pipa. Apabila terdapat permukaan bebas, harus d Solongkan sebagai alan saluran terbuka. Sebagai contoh. saci drainase air hujan (parit) yang merupakan saluran fertutup, biasanya dirancang untuk aliran saluran terbuk? Sebab aliran saluran drainase diperkirakan hampir setia? saat, memiliki permukaan bebas, 3.2 SISTEM PENGALIRAN PADA SALURAN TERBUKA Aliran pada saluran terbuka terdiri dari saluran alam dan saluran buatan. Pada saluran alam (sungai),variabel ali- ran sangat tidak teratur baik terhadap fungsi ruang maupun fungsi waktu sehingga analisis aliran sulit diselesaikan se- cara analisis dan untuk menyelesaikannya dilakukan secara empiris. Sementara itu pada saluran buatan seperti saluran irigasi atau saluran drainase variabel aliran lebih teratur dan cenderung seragam di sepanjang saluran sehingga analisis, aliran lebih mudah dan lebih sederhana. 3.2.1 Klasifikasi Aliran Untuk memudahkan pemahaman tentang aliran pada saluran terbuka dapat dilakukan Klasifikasi berdasar- kan perubahan kedalaman aliran sesuai dengan perubahan ruang dan waktu sebagai berikut: 1. AliranTetap 2. Aliran Tidak Tetap A. Aliran tetap (Steady flow) Aliran tetap (steady flow) adalah aliran yang mem- punyai kedalaman konstan (tidak berubah) selama jangka waktu tertentu yang bermakna fungsi waktu sebagai tolok ukur (indikator). Aliran tetap (steady flow) dapat dibedakan dalam beberapa golongan yaitu: 1, Aliran Seragam (Uniform flow) Aliran disebut seragam (uniform flow) apabila variabel Dipindai dengan CamScanner n, tampang basah, kecepatan aliran seperti kedalamar tampang disepanjang aliran dan debit pada setiap tetap (konstan) 2. Aliran Berubah (Varied flow) ‘lran disebut Berubah (Varied flow) apabila variabel alan seperti kedalaman, tampang basah, kecepatan dan debit pada setiap tampang disepanjang aliran ti dak tetap (tidak konstan). Aliran berubah dapat dibe- dakan sebagai berikut: 3. Alin berubah lambat laun (gradually varied) Aliran saluran terbuka dikatakan berubah lambat laun apabila kedalaman aliran berubah secara lam- batlaun b. Aliran berubah tiba-tiba (rapidly varied) Aliran saluran terbuka dikatakan berubah tiba-tiba apabila kedalaman aliran berubah tiba-tiba ape bila kedalaman berubah secara tiba-tiba. B. Aliran tidak tetap (Unsteady flow) Aliran tidak tetap (Unsteady flow) adalah aliran yan9 mempunyai kedalaman berubah-ubah selama jangk? hie tententu yang bermakna fungsi waktu sebag?! : lok ukur (indikator). Banjir merupakan salah satu contoh Res ee (Unsteady flow). Aliran tidak tetaP mM apat dil eae pat dibedakan dalam beberapa golond t oe seragam tidak tetap (unsteady uniform flow) e fatale dimanaalirannyamempunyal per kan yang berfluktuasi sepanjang waktu dan tetaP sejajar dengan dasar saluran. Aliran ini jarang dijumpai dalam praktek. 2, iran berubah tidak tetap (unsteady varied low) Aliran saluran terbuka di mana kedalamanaliran berubah sepanjang waktu dan ruang. Alan berubah tidak tetap dapat dibedakan menjadi: a, Aliran tidak tetap berubah lambat laun. Aliran saluran terbuka di mana kedalaman aliran be- rubah sepanjang waktu dan ruang dengan peruba- han kedalaman secara lambat laun. b. Aliran tidak tetap berubah tiba-tiba Aliran saluran terbuka di mana kedalaman aliran De- rubah sepanjang waktu dan ruang dengan peruba- han kedalaman secara tiba-tiba. 3.2.2 Sifat-sifat aliran sifat-sifataliran pada saluranterbuka ditentukan oleh kekentalan dan gravitasi. Tegangan permukaan air dalam keadaan tertentu dapat pula mempengaruhi peritaku alt ran, tetapi pengaruh ini tidak terlalu besar- a. Aliran laminar Aliran saluran terbuk kekentalan (viscosity) rel dengan gaya inersia sehi a dikatakan lamier apabila gaya Jatif sangat besar dibandingkan ingga kekentalan berpengaruh ese terhadep peter enen: Sudebur a bergweat menurut lintasan tertentu yang teratur atau lurus. dan selapis cairan tipis seolah-olah_menggelincir diatas lapisan lain. Disa Hionouxa | 61 Dipindai dengan CamScanner b. Aliranturbulen Aliran saluran te! kekentalan relatif cersia, Butir-butir air be dak teratur, tidak lancar putir tersebut tetap berget keseluruhan. Alan transisi Diantara keadaan laminer campuranantara aliran laminer disebut dengan aliran transisi sbuka dikatakan turbulen apabila gaya |emah dibandingkan dengan gaya in. gerak menurut lintasan yang t dan tidak tetap, walaupun butir. ak maju didalam aliran secara dan turbulen terdapat suatu danaliran turbulen yang Pengaruh kekentalan terhadap kelembaman dapat dinyatakan dengan Angka Reynold yang dirumuskan seb- agai berikut: wt Re 7 Gu) di mana: Re = Angka Reynold V_=Kecepatan Aliran anjang karakteristik vu =Kekentalan Kinematik buka an —— tered dalam afran saluran ter a'500 dn Aer ate ee esol Rellebin kecil besar dari 1000, Pon ‘an menjadi turbulen apabila Re lebih Reynold adalah Panjang karakteristik yang ada pada angk? jati-jari hidrolis yaitu perbandingan antar? 62 | Drunase Perworaan luas tampang basah dan keliling basah. Untukaliran saluran terbuka, Re = 4 RV, dimana R adalah jari-jari hidraulik. Selain klasifikasi di atas aliran pada saluran terbuka dapat dibedakan berdasarkan kecepatan dan kedalaman aliran sebagai berikut: a. Aliran Sub Kritis (mengalir) ‘Aliran disebut sub kritis apabila kedalam aliran diberi suatu gangguan seperti melemparkan batu ke dalam aliran dan terjadi penjalaran ke arah hulu seperti diperli- hatkan pada gambar 3.2. Aliran sub kritis dapat ditentu- kan berdasarkan Angka Froud (Fr). Kecepatan aliran (V) lebih kecil dari kecepatan rambat gelombang (,/gy ) dinyatakan dengan Fr<1 b. Aliran Super Kritis (meluncur) ‘Aliran disebut super kritis apabila kecepatan aliran cu- kup besar sehingga aliran yang diberi gangguan seperti melemparkan batu ke dalam aliran menyebabkan pen- Jjalaran tidak ke hulu seperti diperlihatkan pada gambar 3.2d, Aliran super kritis dapat ditentukan berdasarkan ‘Angka Froud (Fr). Kecepatan aliran (V) lebih besar dari kecepatan rambat gelombang (,/gy ) dinyatakan den- gan Fr>1 Aliran Kritis ‘Aliran kritis adalah aliran antara sub kritis dan super kri- tis dimana kecepatan aliran (V) sama dengan kecepatan rambat gelombang (,/gy) seperti diperlihatkan pada gambar 3.2c. Aliran kritis dapat ditentukan berdasarkan Angka Froud (Fr) yaitu Fr=1 Disan Hosouxa | 63 Dipindai dengan CamScanner Angka Froud (Fi) adalah perbandingan antara ke- cepatan alan dengan Kecepatan rambat gelombang yang dirumuskan sebagai berikut: y Fro G.2) dimana: Fr = Angka Froud V_ = Kecepatanaliran 9 = grvitasi oa Kedalaman aliran Subkatis egam Vevey o Fr weve (3.22) dimana : b’adalah lebar permukaan aimya atau bisa disusun kembali dengan membagi dengan A.” sebagai berikut: Gemana suku ac/b disebut kedalaman rerata Ym | ALIRANTAK MERATA Untuk aliran tak merata, suatu saluran terbuka biasa- ‘nye dibagi ke dalam panjang-panjang L yang disebut dae- rah-daerah untuk studi, Untuk menghitung kurva-kurva air yang dibendung, persamaan energinya: 2 y G 22 | EN- 2 y (L+K) Gey, s dimana: 5, = kemiringan dasar saluran kemiringan gradien energi Untuk daerah-daerah yang berurutan dimana pe- rubahan kedalamannya kira-kira sama, gradien energi S bisa ditulis sebagai berikut: praia)” V? seas errs aa Profil permukaan untuk kondisi aliran yang berubah perlahan-lahan dalam saluran segiempat lebar bias dianali- sa dengan menggunakan pernyataan: (3.24) dy a 25) Suku dy/dL menyatakan kemiringan permukaan air telatif terhadap dasar saluran. Jadi jika dy/dl Positif, kedala- mannya ke arah hilit. a Lom Dipindai dengan CamScanner PATAN HIDROLIK * aopsantiarlk trad bila suatu aliran super krits berubsh menjadi aliran sub krits. Dalam hal seperti itu ke. tinggian permukaan air naik secara tiba-tiba dalam arah al rannya, Untuk satualiran tetap sebuah saluran segiempat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut: val 3.3 SISTEM PENGALIRAN PADA SALURAN TERTUTUP Sistem pengaliran pada saluran tertutup tidak ter- dapat permukaan bebas sehingga ketentuan mengenai tahanan aliran pada saluran tertutup yang penuh tidak sama dengan yang berlaku pada saluran terbuka. Persa- maan tahanan dapat diturunkan bagi setiap kasus dengan menyamakan gaya geser yang menahan di perbatasan dengan gaya penggerak yang berkerja pada arah normal tethadap saluran. 3.3.1 Jenis aliran Aliran dalam saluran terbuka digerakkan oleh gay? Penggerak yang dilakukan oleh jumlah berat aliran yang Mmengalir menuruni lereng. Dalam saluran tertutup gay? Pengerak tersebut dilakukan oleh gradien tekanan. % | Deanast Penoraan Berbeda dengan aliran air pada saluran terbuka, maka pada saluran tertutup hanya terdapat satu jenis aliran yaitu aliran tetap (steady flow) 3.3.2 Sifat aliran ‘Ada dua jenis sifat aliran pada aliran tetap (steady flow) dalam aliran air saluran tertutup (pipa). Aliran-aliran tersebut dinamakan aliran laminer dan aliran turbulen. a. Bilangan Reynold Aliran dari suatu zat cair dalam pipa adalah laminer atau turbulen dan bisa dibedakan sesuai dengan nilai dari bilangan Reynold. Bilangan Reynold (Re) ini adalah tak berdimensi, dan sama dengan hasil kali kecepatan kara- teristik dari sistem, dibagi dengan kecepatan kinematik dari cairan, kesemuanya dinyatakan dengan satuan yang konsisten. Re= 2? atau Rea . G27 H Y dimana: Re = Angka Reynold (tak berdimensi) ameter bagian dalam dari pipa (m) Kecepatan aliran (rm/dt) Kekentalan dari zat alir (m'/dt). fekentalan kinematik (pa dt) D v w v Denton | 75 Dipindai dengan CamScanner b. Aliran Laminer Pada aliran laminer partikel - partikel zat cair bergerak di sepanjanglintasamtintasan lurus seajar dalam lapisan- Iapisan, Besomnya kecepatan-kecepatan dari lapisan-la- pisan yang berdekatan tidak sama. Aliran laminer diatur ‘oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser ke Isju perubahan bentuk sudut.yaitu hasil kali kekentalan zatcvirdan gradien kecepatan atau r= p dv/dy. Kekenta- lan zat cat tersebut dominan dan karenanya mencegah setiap kecenderungan menuju kondisi-kondisi turbu- len Kecepatan kritis yang punya arti penting bagi praktisi adalah kecepatan di bawah mana semua turbulensi dire- dam oleh kekentalan zat alirnya.Telah ditemukan bahwa bbatas atas aliran laminer yang mempunyai arti penting inyatakan oleh suatybilangan Reynolds sebesar 2000 #t2u Re < 2000 dan aliran zat cair yang bilangan Rey" Olds-nya berada pada 2000 - 4000 akan berubah dari laminer menjadi turbulen. © AliranTurbulen Karakteristik alian turbulen adalah sangat penting oe cen ‘semua aliran dalam drainase berad@ we tts an mes biangan am i bita rumus hidrolika denga" Leecids akan digunakan, berubah sesus! dengan ‘an dinding pipa maupun kekenyalan dan kerapatan dari zt 5 alirnya. Ali ji asia rt. Aran bulen dapat di 76 | Dessuse Pemoraan 1, Aliran dalam pipa mulus 2. Aliran dalam pipa relatif kasar, pada kecepatan ting- gidianggap sepenuhnya kasar. 3. Aliran pada daerah diantara kedua kondisi tersebut. Hampir semua masalah hidrolika yang biasa, hubungkan dengan aliran dalam katagori yang terakhir it 3.3.3 Beberapa Rumus Umum Kehilangan Tenaga Aliran Melalui pipa Pada zat cair yang mengalir di dalam bidang batas (pipa, saluran terbuka atau bidang datar) akan terjadi tegan- gan gesert dan gradien kecepatan pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan. Tegangan geser terse- but akan menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran, Rumus yang ditetapkan untuk aliran laminer dari cairan dalam pipa dapat ditentukan secara rasional, Dilain pihak, hukum yang mengendalikan ali ran turbulensi harus diperkirakan, karena gejala turbu- lensi itu sendiri belum sepenuhnya dipahami. Chezy menyatakan bahwa kehilangan tekanan dalam aliran di dalam pipa berubah sesuai dengan akar dari kecepatan. Hampir satu abad kemudian DARCY - WEIS8SACH dan yang lain-lainnya menerima hipotesis Chezy dan men gusulkan yang sekarang dikenal sebagai rumus Chezy Weisbach: 27) Dssan Hionouxa | 77 Dipindai dengan CamScanner di mana: = Energi yang hilang karena geseran, ‘= Panjang pipa (m) : = Garis tengah bagian dalam pipa (m) = Koefisien Darcy-Weisbach, tanpa dimensi (Fric- tion factor), = Gravitasi pada percepatan terjun bebas (m/de- tie), 98 mvt? -~ors Faktor geseran f tergantung pada nilai bilangan Reynolds (Re) dari nilai angka tanpa dimensi k/d yang me- wakili kekasaran relatif dinding pipa, dimana k merupakan ekivalensi dari kekasaran dinding (m). Banyak metode un- ‘tuk menghitung faktor geser pipa (f). Secara umum bahwa persamaan Colebrook - White adalah yang terbaik untuk Gipakai, kerena persamaan tersebut menerangkan fak- tor geser pipa secara tepat, yang mencakup keseluruhan macam turbulensi, untuk pipa-pipa komersial. k 25 Lf = 086 loge(—— + = 3.28) 37D Nef : Harus pievieieal secara iterasi, untuk mendapatkan faktor geser saran dinding; ratio tinggi/garis tengah k/d. dan bilangan Reynolds. a 7 = Seisin itu persamaan lain yang diturunkan oleh Bart w ) dan Swamee dan Jain (1976) yang sebanding den- Persamaan Colebrook - White ‘sampal 1 atau 2%. Pers” maan-persamaan tersebut dapat digunakan untuk meng- hitung nilal f tanpa iterasi dengan persamaan: _ 1325 ont B29) CK. 513 log. CX 4 513. { BaD a Persamaan Swamee dan Jain adalah: 1325 fe ee 30) Kehilangan head pada Pipa ekivalen, bersambung, beruntai dan bercabang Sebuah pipa ekivalen, dengan pipa lainnya atau den- gan suatu sistem pipa bila, untuk suatu head turun ter- tentu, dihasilkan aliran yang sama dalam pipa ekivalen itu seperti yang telah dihasilkan dalam sistem terse- but. Seringkali terbukti lebih mudah untuk mengganti suatu sistem yang rumit dengan sebuah pipa ekivalen tunggal. Pipa-pipa bersambung terdiri dari pipa-pipa dari beberapa ukuran yang berhudungan seri, Pipa- pipa beruntai terdiri dari dua atau lebih pipa yang ber- cabang dan kembali bertemu di arah hilirnya (sejajar). Pipa-pipa bercabang terdiri dari dua atau lebih pipa yang bercabang dan tidak kemboli bertemu dihilirnya. Untuk menyelesaikan permasalahan ini dapat digunak- an Rumus HAZEN - WILLIAMS, rumus pembuangannya adalah: Dipindai dengan CamScanner (331) =o279sc.aes™ ~ dimana: ‘ran dalam m’/dt Garis tengah pipa bagian dalam (m) Kemitingan Gradien Hidraulik Koefisien kekasaran ralatif Hazen - Williams. (di- dasarkan pada tabel lampiran ) Q é s Gq Untuk mendapatkan head (tinggi tekanan) yang turun dapat diperoleh dengan menggunakan diagram B (pada lampiran). Dalam diagram B, ini aliran Q dinyatakan dalam juta gallon per hari (million gallons per day)= mgd. Faktor konversinya adalah: 1 mgd = 1,547 cfs = 0.0438 m’/dt _Untuk menyelesaikan perhitungan kehilangan head soa ‘tekanan yang turun akibat adanya perubahan ben- ‘Pipa dspat puladigunakan rumus Bernoulli yaitu: Head turun total: pls Ny? d2g ++ (3.32) = Head turun total (m) = Koefisien geser dalam Pipa = Diameter dalam Pipa (m) * Percepatan gravitas, 9g mide = Koefisien kontraksi kan harga 0 ksi (untuk Patokan harga K dapat dilihat pada tabel lampiran) 80 | Oran: Pomona Dalam merancang drainase perkotaan di Indonesia umumnya masih menggunakan pendekatan cara konven- sional, yaitu dengan menggunakan saluran terbuka. Apa- bila digunakan saluran yang ditanam dalam tanah, yang biasanya berbentuk bulat atau persegi, maka diasumsikan agar saluran tersebut penuh secukupnya dalam arti tidak tertekan, sehingga masih dapat dipergunakan persamaan saluran terbuka. Rumus Manning biasanya digunakan un- tuk memperlihatkan kehilangan tekanan akibat geser da- Jam saluran tertutup. Perencanaan sistem drainase air hujan di negara -ne- gara yang sudah maju ada kecenderungan pemakaian pipa, dengan menggunakan prinsip aliran di saluran tertutup. Karena cara ini menggunakan saluran tertutup, sehingga alirannya tertekan, keuntungannya dimensi yang diperiu- kan dapat diturunkan, terutama di daerah terjal. Untuk aliran bertekanan, persamaan Manning hanya diterapkan pada daerah yang betul-betul kasar. Oleh kare- na itu rumus tersebut sering tidak bisa diterapkan untuk berbagai kasus aliran bertekanan “dan karenanya jarang dipakai, Persamaan oleh brooke - white yang disarankan. Bila merancang untuk aliran yang bertekanan, maka besar kehilangan energi di sumuran perlu diperkirakan secara te- Pat, Karena gejala tersebut sangat berarti pada situasi aliran tertekan. Sumber utama dari data untuk kehilangan energi ecrren nealan Gambar Missouri* dari Sangster, Word, lossy (1958), Disain HioRoUuKA 81 Dipindai dengan CamScanner 34 GORONG-GORONG rong ini dimaksudkan untuk fran ai g melintas dibawah an aliran air buangan yan dt mene erecnaan goon goog i Pe mw emperhatikan hal-hal sebagai berikut Pee us cukup besar untuk melewatkan debit air mak: simu dari daerah pengaliran secara efisien «Kemirngan dasar gorong-gorong dibuat lebih be- sar dai saluran pembuangannya, dimaksudkan agar dapat menggelontor sedimen. + Keadaanaliran pada gorong-gorong. Bangunan gorong-} Dikenal ada 2 keadaan aliran gorong-gorong yakni: « kendaliinlet + kendali outlet Untuk setiap jenis pengendalian, rumus serta faktor yang berlainan harus digunakan. Adapun rumus - rumus nya sebagai berikut: Rumus untuk gorong-gorong kotak yang pende* yang berpengendalian inlet telah diberikan oleh Hende™ son FM" Open Chanel Flow” (1966). yaitu: & Bila Hw/D < 1,2 kira-kira permukaan air pada bagian m2" suk tidak akan menyinggung bagian atas dari luband ‘g0rong-gorong oleh karena itu arus menjadi kritis. Oleh arena itu debit maka debitnya adalah: (3.33) dimana: B= lebarlubang = koefisien yang menyatakan pengaruh lebar penyempitan aliran. Apabila tepi vertikalnya dibuat bulat dengan radius 0.1 B atau lebih, maka tidak akan ada penyempitan samping danc, = 1, Bila tepi vertikalnya dibiarkan tetap persegi: a Apabila Hw/D > 1,2 kira-kira permukaan air akan me- nyentuh bagian atas lubang gorong-gorong, dan un- tuk nilai atau nilai yang lebih besar dari 4, maka tempat masuk gorong-gorong akan berlalu pintu geser. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa pengaruh kombi- nasi dari penyempitan vertikal maupun horizontal dapat diutarakan sebagai satu koefisien penyempitan, C di bidang tegak, yang untuk dasar langit-langit» yang dib- ulatkan dan tepi vertikal adalah 0,8, sedangkan untuk tepi persegi adalah 0.6. Debit bisa dihitung berdasarkan asumsi tersebut dengan memakai persamaan: O=C,.BBY2g(Hy —C,D (334) Dipindai dengan CamScanner 3.5 APLIKASI HIDROLIKA PADA PERENCA- NAAN DRAINASE Yang peru ciperhatikan dalam perencanaan drain ase dina dai sisi hidrolika adalah sebagai berikut; 1. Kecepatan maksimum aliran agar ditentukan tidak lebih besar dari kecepatan maksimum yang diijin- kan sehingga tidak terjadi kerusakan. 2. Kecepatan minimum aliran agar ditentukan tidak lebih kecil dari pada kecepatan minimum yang dii- jinkan sehingga tidak terjadi pengendapan dan per- tumbuhan tanaman ait 3. Bentuk penampang saluran agar dipilih berupa segi ‘empat, trapesium, lingkaran, bagian dari lingkaran, bulat telor, bagian dari bulat telor, atau kombinasi dari bentuk -bentuk diatas. 4. Saluran hendaknya dibuat dalam bentuk majemuk. terdiri dari saluran kecil dan saluran besar, guna ‘Mmengurangi beban pemeliharaan. Kelancaran pengaliran air dari jalan kedalam salu- ran drainase agar dilewatkan melalui lubang pe- ‘matus yang berdimensi dan berjarak penempatan tertentu. rs ° Dimensi bangunan Pelengkap seperti gorong-g0- (on a air dan lubang pemeriksaan agar di- = berdasarkan kriteria perancangan sesuai ‘macam kota, daerah dan macam saluran. Drans Pesoraan Bab 4 DEBIT RENCANA 4.1 DEBIT PERIODE ULANG ebit rencana adalah debit maksimum yang akan Dsie oleh saluran drainase untuk mencegah terjadinya genangan. Untuk drainase perkotaan dan jalan raya, sebagai debit rencana ditetapkan debit banjir maksimum periode ulang 5 tahun, yang mempunyai makna kemungkinan banjir maksimum tersebut disamai atau dilampaui 1 kali dalam 5 tahun atau 2 kali dalam 10 tahun atau 20 kali dalam 100 tahun. Penetapan debit banjir maksimum periode ulang 5 tahun ini berdasarkan pertim- bangan: @)Risiko akibat genangan yang ditimbulkan oleh hu- jan relatif kecil dibandingkan dengan banjir yang ditimbulkan meluapnya sebuah sungai b) _Luas lahan di perkotaan relatif terbatas apabila ing- in direncanakan saluran yang melayani debit banjir ™maksimum periode ulang lebih besar dari § tahun Dipindai dengan CamScanner peerah perkotaan mengalami perubahan dalor fe tertentu sehingga mengkibatkan perub, han pada saluran drainase. a perencanaan debit rencana untuk drainase perkotas- don jolan raya dihadapi dengan persoalaan tidak tersediany: ds alan, Umuennya untuk menentukan debit aliran akiby ‘pr huign diperoleh dari hubungan rasional antara air huja dengan limpasannya. Untuk debit air limbah rumah tange: eestimasikan 25 liter perorang perhari, yang meningkat se «2a linear dengan jumlah penduduk. 4.2 LANGKAH PERHITUNGAN DEBIT RENCANA Untuk dapat memahami penentuan debit rencar: beri ini diberikan contoh dengan angka-angka. Pada pe" ‘ercanaan sebuah drainase perkotaan dimisalkan suatu dae ‘2h alan memilki luas 0,2 km2 dengan tipe kawasan yar terdepat di dalamnya sebagai berikut: > kawasan pemukiman 0,04 km2; dengan nilai koe* sien pengaliran 0,60 kewasan perdagangan 0,08 km2; dengan nilai koe* sien pengaliran 0,80 ~_ kewasan daerah tak terbangun 0,06 km2; deng? pk koefisien pengaliran 0,20 2spal 0,01 km2; ale oma dengan koefisien peng: = tanah 0,01 km2. dengan koefisien pengal? 86 | Dasma Patan Daerah aliran seperti diperiihatkan Gambar 4.1, aie hhujan yang terjauh dati titik A mengalir ke ujung saluran ci titik B, kemudian bersama-sama aliran lainnya mengalic ke dalam saluran B-C menuju titik pengamatan di C. Data lain nyaadalah kemiringan tanah searah A-8 0,006 dan jarakrmya 200 m; panjang saluran B-C adalah 600 m dan kecepatan aie di dalam saluran 0,5 m/det. direncanakan keriringan darar saluran 0,0004. Data curah hujan harian maksimum tahunan selama 10 (1978-1987) seperti diperlihatkan pada Tabel 4.1 kclom 3. Tabel 4.1 Hujan harian maksimum tahunen 10 tarun (1978-1987) No. Tahun | | om} @ @ | 1 | 1978 15 2] 1979 7 | 3. 1980 70 4. | 1981 ss | x 1982 7 6 1983 8s 7 | 1984 136 8 | 1985 33 9. | 1986 197 10. | 1987 “ Jumiah we esr Rescana | 87 Dipindai dengan CamScanner Gambar 4.1 Daerah oliran sebuah drainase perkotaan Langlah pertama adalah menetapkan nilai koefisien alran pada daerah aliran tersebut sebagai berikut: ~ kawasan pemukiman = 0,04/0,2x0,6 =0,12 ~ kewasan perdagangan = 0,08/02x08 =032 ~ kawasan daerah takterbangun = 0,06/0,2 x (0,2+0,35)/2 = 0,085 ~ jalan aspal = 001/0,2x09 > plantanah = 0,01/0,2x0,70 eee eee Nilai koefsien aliran (C) daerah aliran = 0,605 angkah berikutnye menghitung waktu konsentrasi dan ‘oefsien tampungan pada daerah aliran sebagai berikut: 88 | Deans moran 1) Waktu konsentrasi daerah aliran di titik C: Inlet Time : To c 19517)" ” To = 0,0195( 3 ” To = 34,200 menit = 0,570 jam Conduit Time : 1500 3600 0,5 Td =0,278 jam Waktu Konsentrasi : Te=To+Td Te = 0,570+0,278 = 0,848 jam 2) Koefisien tampungan daerah aliran: 2Te 2Te +Td 2 x 0,848 2% 0,848 + 0,278 Cs = 0,859 Dest Revcana | SP Dipindai dengan CamScanner pujan pada Tabel 4.1 dapat dilaku- rencana sebagai berikut: iasumsikan debit baniit periode ulang 5 tahun di- nhujan rencana periode ulang 5 tahun. hasikan ole g 1) Hujan rencana periode ulang tahun: SP perdasarkan data curah Jan perhitungan hujan mm Berar tO: SR RF | 1986.4 ae = f= 47,124 mm eal acl 9 ™ Hujan Rencana: Ry =R+KSd =99,6 + 0,720-47,124 = 133,530 mm 2) Banjirrencana periode ulang 5 tahun Dari perhitungan di atas diperoleh C = 0,605 ; Cs = 0,859; Te=0,848 jam dan uas daerah A= 0,2 km?, maka: p= Fa 2p 133530) 24 Te 3a Gaga) = 54728 mm jam Q=0,278-C-Cs-I-A=0,278-0,605 -0,859-51,728-0,2 = 1.495 m? det Jadi Debi i w Fencana Periode ulang 5 tahun untuk drainase Perkotaar tsebut sebesar 1,495 m3/det Bab 5 / sALURAN DRAINASE ada saluran drainase perkotaan secara umum dikenal Pp: dua jenis konstruksi saluran, yaitu: 1. Saluran tanah tanpa lapisan dan 2. saluran dengan lapisan, seperti pasangan batu, be- ton, kayu dan baja. saluran tanah memiliki kapasitas maksimum yang di- batasioleh kemampuanjenis tanah setempatterhadap baha- ya erosi akibat aliran terlalu cepat. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa diperlukannya saluran dengan lapisan. meskipun harga saluran dengan lapisan lebih mahal Untuk drainase perkotaan dan jalan raya umumnys dipakai saluran dengan lapisan. Selain alasan seperti dikemu kan di atas, estetika dan kestabilan terhadap gangguan dari luar seperti lalu lintas merupakan alasan lain yang menuntut saluran drainase perkotaan dan jalan raya dibuat dari saluran dengan lapisan. Saluran ini dapat berupa saluran terbuka Dipindai dengan CamScanner atau saluran yang diberi tutup dengan lubang-lubang kon- trol di tempat-tempat tertentu. Saluran yang diberi tutup ini bertujuan supaya saluran memberikan pandangan yang leb- ih baik atau ruang gerak bagi kepentingan lain di atasnya. 5.1 KRITERIA TEKNIS Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembuatan sal- uran drainase, kriteria teknis saluran drainase untuk air hu- jan dan air limbah perlu diperhatikan agar saluran drainase tersebut dapat berkerja sesuai dengan fungsinya. Kriteria teknis saluran drainase tersebut adalah sebagai berikut: a. Kriteria teknis saluran drainase air hujan: 1. muka air rencana lebih rendah dari muka tanah yang akan dilayani; 2. aliran berlangsung cepat, namun tidak menimbul- kan erosi; 3. _kapasitas saluran membesar searah allran. b. Kriteria teknis saluran drainase air limbah: 1. muka air rencana lebih rendah dari muka tanah yang akan dilayani; 2. tidak mencemari kualitas air sepanjang lintasannya; 3. tidak mudah dicapai oleh binatang yang dapat me- nyebarkan penyakit; 4. ada proses pengenceran atau penggelontoran se- hingga kotoran yang ada dapat terangkut secara cepat sampai ke tempat pembuangan akhir; 5. tidak menyebarkan bau atau mengganggu este- tika, 5.2 BENTUK PENAMPANG SALURAN Mengingat bahwa tersedianya lahan ‘merupakan hal yang perlu dipertimbangkan, maka penampang saluran drainase perkotaan dan jalan raya dianjurkan mengikuti Penampang Hidrolis Terbaik, yaitu suatu penampang yang memiliki luas terkecil untuk suatu debit tertentu atau memi- liki keliling basah terkecil dengan hantaran maksimum. Un- sur-unsur geometris Penampang Hidrolis Terbaik diperiihat- kan pada Tabel 5.1 berikut ini: Tabel 5.1 Unsur Geometrik Penampang Hidrolis Terbaik No] Penampang Tuas | Kelling] Jartjari | Lebar Puncak Melintang | Basch | Hidrots | 7 eo | @ 1. | Trapesium (se- aware | onay| wy | any tengah segi enam) 2. | Persegipanjang ee a {setengah bujur 2, | angton vy | anay| way | Segitiga (setengah 4 4, |bujursangkar) nov | ny | #Y 2w2v apazyr|sav2v) *Y 5, | Setengah lingkaran 2ossey|osersay| 1917532 6. | Parabola 13959" Lengkung Hidrolis sauuwDease | 9 Dipindai dengan CamScanner poy a. Persegi panjang 2nd b, Trapesium ‘Gambar 5.1 Penampang hidrolis terbaik penampang melintang persegipanjang dan penampang melintang trapesium Untuk mencegah gelombang atau kenaikan muka air yang melimpah ke tepi, maka perlu tinggi jagaan pada sal- tran, yaitu jarak vertikal dari puncak saluran ke permukaan air pada kondisi debit rencana. Tinggi jagaan ini (F) berkisar 5% sampai 30% kedalaman aliran. Dibandingkan dengan air limbab, air hujan memiliki Perbandingan yang besar antara debit puncak dan debit nor- ‘mal. Hal tersebut menyebabkan saluran drainase air hujan mempunyai efektifitas rendah dan hanya berfungs! secara ‘maksimal pada saat musim hujan saja. Oleh karena itu, untuk saluran drainase air hujan dianjurkan penampangnya_ber- bentuk saluran tersusun, misalnya seperti gambar di bawah ini, Penampang setengah lingkaran diharapkan berfungs! mengalirkan debit lebih kecil dari debit rencana atau debit akibat hujan harian maksimum rata-rata. \A Gambar 5.2 Penampang saluran tersusun 5.3 DIMENSI SALURAN Dimenst saluran harus mampu mengalirkan debit ren- cana atau dengan kata lain debit yang dialirkan oleh saluran (Qs) sama atau lebih besar dari debit rencana (QT). Hubun- gan ini ditunjukkan sebagai berikut: Qs2ar 0) Debit suatu penampang saluran (Qs) dapat diperoleh dengan menggunakan rumus seperti di bawah inl. QsmAsv (62) di mana: - 'As=_ luas penampang saluran tegak lurus arah alan 12); v eee rata-rata aliran di dalam: saluran (mv ded. saunan Dranase | 95 Dipindai dengan CamScanner Kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran dapat dihitung dengan menggunakan Rumus Manning sebagai berikut: Ve- (53) As R= 5.4) A (5.4) di mana: V_ = kecepatan rata-rata aliran di dalam saluran (m/ det); n= koefisiesn kekasaran Manning (Tabel 5.2); R= jarijari hidrolis (m); S1_= kemiringan dasar saluran ‘As = luas penampang saluran tegak lurus arah aliran (m2); P= keliling basah saluran (m). Tabel 5.2 Koefisien Kekasaran Manning untuk Gorong-gorong dan Saluran Pasangan Tipe Saluran Koefisien Manning (n) a. Baja 0.011 -0,014 b. Baja permukaan gelombang 0.021 - 0,030 c Semen 0.010-0,013 d. Beton 0.011 -0,015, e. Pasangan batu 0.017 - 0,030 f. Kayu 0.010-0,014 g. Bata 0.011 -0,015, h. Aspal 0.013 Perhitungan dimensi saluran drainase perkotaan dan jalan raya dianjurkan memperhatikan hal-hal berikut: 1. Karena alasan teknis dan estetika, saluran diren- canakan dengan lapisan/pasangan tahan erosi. 2. Pada saluran dengan pasangan ini kecepatan aliran maksimum yang dapat menyebabkan erosi tidak perlu dipertimbangkan. Demikian juga dengan ke- cepatan yang dapat mencegah tumbuhnya vege- tasi, yaitu Vmin = 0,6 m/det dapat juga diabaikan karena dengan asumsi saluran dipelihara dan diber- sihkan. 3. Hendaknya dipakai saluran Terbaik, yaitu penampang den: mampu membawa debit maksimum Penampang Hidrolis .gan luas minimum (Tabel 5.1). Dipindai dengan CamScanner Perhitungan dimensi saluran drainase perkotaan dilakukan dengan cara coba-coba (trial and error). Hal ini disebabkan karena pada Rumus 5.1, nilai Qs dan OT masing- ‘masing mengandung nilai kecepatan aliran V. Prosedur per- hitungan ini dimulai dengan membuat persamaan numeris Rumus 5.1, sebagai berikut: A. Persamaan Numeris QT 1) Waktu Konsentrasi (Tc) : Waktu To pada Rumus 2.11 dirubah satuannya dari me- nit menjadi jam, To =0,0195(+2) ao (menit) 00195 Lo ; Toy) Gam) To = 0,000325( em yon Gam) B. Waltu Td pada Rumus 2.13 satuani Jam karena satuan, kece, nya dijadikan dalam We Patan aliran adalah m/det. =P (detity =4 Ta Jaap Van) Td= 0.000278 a % | OeausePeoraay < Subtitusi To dan Td tersebut kedalam Rumus 2.10 =To+Td L, Te = 0,000325(——)"” +0,000278—= (jai VSo v 2 Koefisien Tampungan (Cs). SubtitusiTc dan Td di atas ke dalam Rumus 29 2c 2Te+Td Lo wn 2(0,000325(-—)*"" + 0,00027 Cn So L +0,00278 >) + 0,000274 2.003257" 0.000278 =) + 0.0662 3) Intensitas Hujan (I). Subtitusi Tc ke dalam Rumus 2.1 RD I= A = oe +0,000278 = 0,000325 (==) 4) Debit rencana (QT). ‘Subtitusi Idan Cs ke dalam Rumus 25 Sauusan Dearase Dipindai dengan CamScanner QT =0,278C.CSLA esonr{ 12) + aarore’] 0 , =0218C4 [3 > lo 4 4 0,00032: r : me 2 (6) «eon saorozm - 3 A 24 4 aia) ear 0.0003 4 nf 2) + 0.000278. . comet 72] soosset sor r ; 7 wom) = Hoos B. Persamaan Numeris Qs 1) Penampang Hidrolis Terbaik Per *rsegi Panjans a Kedalaman Aliran Salura Sens : in (Y). lenurut Tabel 5.1, jari- ‘Jari hidrolis (R) : R=0sy Subtitusi nilai faa lai Rtersebut kedalam Rumus 5.3 (Rumus 100 | Dranase Penvoraan vals” n vy =L 05), jf race)” s Luas Penampang Aliran Saluran (As) Dari Tabel 5.1, luas penampang saluran: As=2Y" Subtitusi nilai Y di atas, maka: 2 As= ath a on”) nV wafer) Debit Saluran (Qs). Subtitusi nilai A di atas ke dalam Rumus 5.2. Qs = As-V Qs= { Zin) dé 5, Paanase | 101 ngan CamScanner 2) Penampang Hidrolis Terbaik Trapesium a. _Kedalaman Aliran Saluran (Y) Menurut Tabel 5.1, jari-jari hidrolis (R): R=0SY Subtitusi nilai R tersebut kedalam Rumus 5.3 (Ru- mus Manning). yalainsin n 1 velosnsi” a. Y= ay" a b. Luas Penampang Aliran Saluran (As) Dari Tabel 5.1, luas penampang saluran: a As= 5 Subtitusinilai Y di atas, maka: 3 ny As = [oY yin H(t } 12( nv Y As =| 27 © Debit Saluran (Qs). Subtitusi nilai Adiatas ke dalam Rumus 5.2 3) Penampang Hidrolis Terbaik Segitiga Kedalaman Aliran Saluran (Y). Menurut Tabel 5.1, jari-jari hidrolis (R) = roy 4 Subtitusi nilai R tersebut kedalam Rumus 53 (Rumus Manning). 2 yal Rs: ” pat e2 ys? n4 +(e)" Els" Luas Penampang Aliran Saluren (As) Dari Tabel 5.1, luas penampang saluran: As=Y? Dipindai dengan CamScanner Subtitusi nilaiY di atas, maka: c._ Debit Saluran (Qs). Subtitusi nilai A di atas ke dalam Rumus 5.2. Qs = As-V 3 nV Qs = {2 v 37 4) Penampang Hidrolis Terbaik Setengah Lingkaran a. Kedalaman Aliran Saluran (Y). Menurut Tabel 5.1, jar-jari hidrolis(R): R=0,5Y Subtitusi nilai R tersebut kedalam Rumus 5.3 (Rumus Manning), ad peng Var Rsi2 1 r=Lesnsi 104 | Deans Peeorson Bagan alir pert pang yang diperoleh dengan mencoba-coba harga V diperlihatkan pada gambar berikut ini. 372 Y -{ 2] ra Luas Penampang Aliran Saluran (As) Dari Tabel 5.1, luas penampang saluran: x As=—Y? 2 Subtitusi nilai Y di atas, maka: 2 x(.2V As (athe ) 3 nV As = 2a| ay “(Zr Debit Saluran (Qs). Subtitusi nilai A di atas ke dalam Rumus 5.2. Qs = As-V 3 nV Qs = 2-( re] Vv 5 3 Qs = 29( sta] vs hitungan numeris dimensi penampang saluran sawuaan Daanase | 105 Dipindai dengan CamScanner Input Data RaLoSoLiSvGnA TdToTeCsLQ:QsY.BEA 106 Dipindai dengan CamScanner Untuk memahami perencanaan dimensi saluran drain- ‘ase berikut akan dicoba dengan contoh pada sebuah daerah aliran dengan luas 0,005 km2 diketahui memiliki hujan har- ian maksimum rencana periode ulang 5 tahun sebesar 150 mm. Kemiringan medan daerah aliran tersebut 0,004 den- gan koefisien alirannya 0,60. Rencanakan dimensi saluran drainase yang letaknya dipinggir jalan yang panjangnya 100 m. Aliran terjauh mencapai ujung hulu saluran tersebut berjarak 50 m. Penampang saluran direncanakan mengikuti Penampang hidrolis terbaik bentuk empat persegi panjang dan saluran terbuat dari beton dengan koefisien Manning 0.015. Slope dasar saluran direncanakan 0,0004, ‘Mengikuti bagan alir di atas, maka input data yang di- Peroleh dari soal adalah: A=0,005 km2; R24 = 150 mm ;Lo= 5 m;So= 0,004: L1 = 100 m;S1 = 0,0004; : C=060;n=0015 Kemudian angka-angka ini dimasukkan ke dalam nh 5.1 yang telah dirubah menjadi persamaan numeris non peraeh fumus yang hanya menyisakan variabel tecpa n aliran saja yang belum diketahui seperti dibawah 2s a os)” somos : [0,004 v 100 v ‘= 0,278 « 0,60 x 0,005) <0 P 0.00065 +0,000834402 o,o088 Y 23 19 Fa 77 100 4 50. 0003254 -40,000278°22, es o,0008 ¥ 0336 0,269: oz) (2/3) sovan | (caseotoze 0,269+——— 7 Pada persamaan numeris di atas dilakukan perhitun- gan coba-coba untuk menentukan harga kecepatan aliran V. Perhitungan trial and error dimulai dengan memberikan harga awal kecepatan aliran V. Misalnya diberikan V awal = 0,45 m/det, maka: Trial 1: Qs =3,375 V!= 0,138 m3/det amet) (a0) 0 = op « one] APE | (ee 0.209 Dipindai dengan CamScanner fe Nilai|Q,-Q,|=0,138- 0,111 = 0,027 > 0,001 Trial 2: Q=(Q +Q)/2=(0,138+0,111)/2=0,125 m/det V= (Q8/3,375)"" = (0,125/3,375)" = 0,438 m/det y= 014 ° 249 20856 004 0.08 (um 202m 2/3) , wows | WMT = 0110m! 4a (netenyom Nilai Q,-Q,]=0,125-0,110 = 1015 >0,001 Trial 3: = (0,+0)/2= (0125 + 0,11072= 0,118 ma/det V=(Q/3375)"= (0,118/3:375)4 =, 0,432 m/det 0.269 4 2:9536 + om( SE) (on.ter 2 Py ies 110_| Deanase 2/3) 4 = 010m? fet eee, ( oon 8 a Nilai|Q,-Q = Trial 4: 1,118 - 0,110 = 0,008 > 0,001 Q,=(Q, +O,)/2 = (0,118 + 0,110)/2 = 0,114 m'/det V=(Q/3,375)" = (0,114/3,375)" = 0,429 m/det apne oa 2088 om oy oor 2S E | (ate yO” a (: | = 0110m / dt Nilai [Q, -Q,| = 0,114-0,110 = 0,004 > 0,001 Trial 5: Q,=(Q, + Q,)/2 = (0,114 +.0,110)/2 = 0,112 mi/det V=(Q/3,375)™ = (0,112/3,375)" = 0,427 m/det aosse ane tts ane) ere 2) (ossanyo” = Har Dipindai dengan CamScanner = 0.109 m? / det Nii [Q, -Q,]=0,112-0,109 = 0,003 > 0,001 Trial 6: Q,=(0,+0,)2=(0,112+0,109/2=0,111 mi/det V=(Q,3375)"=(0,1 11/3375)" = 0,426 m/det } oe eenye a gam)” 34 20278 > ; Jb ase ym sa Nilai|Q, -QJ=0,111 -0,109 = 0,002 > 0,001 Trial 7: Q.=(Q +0)/2=(0,111+0,109/2=0,110 m3/det V=(Q/3,375)" = (0,110/3,375) = 0,425 m/det (een ye - 7 Nilai[Q,-Q,|=0,110-0,109= 0,001 Perhitungan trial and error selesai. patan aliran V = 0,425 m/det diketa- Setelah nilai kecey gan persa- hui, maka kedalaman aliran Y dapat dihitung den: man numeris: eT nl 0,015x0,425 (Gr) { 00004" een Kemudian berdasarkan hubungan antara lebar dan kedala- man aliran pada penampang hidrolis terbaik bentuk perses! panjang diperoleh lebar dasar saluran B: B=2Y=2X0,360=0,720m Tingal jagaan (F) diambil F=30% Y = 30% X 0,360 = 0,108 Kontrol: 1) Debit saluran (Qs) A=BY=0,720.0,360= 0.2592 425 m/det Qs=AV=0,2592.0.425 = 0,110m"/det saruran Daanass | 113 Dipindai dengan CamScanner 2) Debit rencana (QT) Gambar saluran: Ge 0,77 100 0.00065 (ir) +0,000834 =? 2/3" ie 2 }=152410mm! jam Ist 4 34) ,o0os2s{ 22 ] +0,000278 120 Q, = 0278C.CL.A = 0.278 x 0,60 x 0,859 x 152,410 x 0,005 = 0,109 = 0,110m"/det Dimensi saluran yang direncanakan: Lebar Saluran B= 0,72 m Tinggialiran Y = 0,36 m Tinggi Jagaan F = 0,108 m=0,11m Dipindai dengan CamScanner LAMPIRAN KARTA ALIRAN RUMUS HAZEN-WILLIAMS, C = 100 ~ 0.05 = 0.07 100: 0.10 0.15 — 5 0.20 g« ; IS a0. 0.3 = HH 0.40 ES l= 20 a 0.50 Lihat (2) di - iS 5 az wha bain —Eonw = is 36: _— € u 10 - ——Fi0 5 fey 30 oe ig a 150 3 = s == \Lihat (1) di bawah 20 3 la 4 - a iB s4t— se 3.00 2 = 3 400 5 i= 2 -3 s00 & 3 Ba we et gi oo 8 é esd 2 os: Eres 30.0 o 40.0 0.2 50.0 04 100.0 PENGGUNAAN KARTA (1) Misal D = 609.6, S = 1.0 m/1000 m, Ge 120) arten aren Karta memberi 0100 = 4.2 mgd = 0.184 m?/d tintuk G1 © 120, Q = (120/100)(0.184) = 0.210 Or? /atk (2) Misal Q = 0.1576 m3/dtk, D = 609.6 mm, C1 = 120 ; Carilah Head Tun) Ubah 0120 menjadi 2100; 2100 = (100/120), (0.1576) = 0.1313 mPa Dipindai dengan CamScanner TABEL T KECEPATAN ALIRAN AIR YANG DIIZINKAN BERDASARKAN JENIS MATERIAL KECEPATAN ALIRAN JENIS BAHAN ‘YANG DIIZINKAN PASIR HALUS. LEMPUNG KEPASIRAN LANAU ALUVIAL, KERIKIL HALUS LEMPUNG KOKOH LEMPUNG PADAT KERIKIL KASAR BATU-BATU BESAR PASANGAN BATU BETON BETON BERTULANG. TABEL 2 IUBUNGAN KEMIRINGAN SELOKAN SAMPING JALAI DAN JENIS MATERIAL cack KEMIRINGAN SELOKAN SAMPING TANAH ASLI KERIKIL PASANGAN TABEL 3_ HUBUNGAN KEMIRINGAN SELOKAN SAMPING JALAN (i) DAN JARAK PEMATAH ARUS (L) cM) 16M 10M 1%) | o% Ti Li ox | 10% eM 7™ | 6M GAMBAR PEMATAH ARUS TABEL4 Sot BEBERAPA HARGA RATA-RATA DARI n UI RUMUS KUTTER DAN MANNING DAN M DALAM RU! ‘bening yang bagus, tembok bata yang bagus. pips eto Bisa, kay ok Gatr, sakura loge mah veto eet van issn on pon bea tang, pica sen iso Dipindai dengan IGGUNAAN JMUS BAZIN sssnwons | 119 ‘CamScanner |HARGA-HARGA FAKTOR PEMBUANGAN K’ dalam Q = (Kinyo untuk SALURAN-SALURAN TRAPESIUM (y= kedalaman aliran, b = lebar dasar saluran) HARGA-HARGA FAKTOR PEMBUANGAN K' dalam Q = (K'/n}y"*S] untuk SALURAN-SALURAN TRAPESIUM (y = kedalaman aliran, b = lebar dasar saluran) iii apa BOGE BGGGG GaUGG ANEL EEAED BGS i SGSAE TREE HAGE ATTA G6 GSces RARSE ESSE 2850: Hiaitiiaii poaeg S9050 SHRHH wee esegy GnnGE GOGEH G9ai] EUETELL G5 SeG6G BEERS P5095 G5055 Gail S5G6S GORig ANGE AEEEG Gf Ge Seog BRGS5 GES? ee eee GO GS REET RUGEE GF 26 26656 66) ee &i Dipindai dengan CamScanner a BESESHE /REBEESE| BEEERZE | EEE Dipindai dengan CamScanner t rs ez 7 a a rr) ox ox on ry} 22 rrr tm os rr} eo eneess ease eee ee cement cm ons eee ons rr} emer eon oat cr coe comes cor eset coms om exe peree cee $8385 G88 Ee RESEE BEEEE +1o\pted NK’ dalam Q = (K’'In)b"s) EMBUA AN TRAPESIUM = lebar dasar saluran) EGE ESEEE ESGEE & BE SSEEE BEERS FSGSS GF & 20e & Dipindai dengan CamScanner ARGA-HARGA FAKTOR PEMBUANGAN K’ dalam Q= (K’iny""S' H untuk SALURAN-SALURAN TRAPESIUM (y = kedalaman aliran, b = lebar dasar saluran) Shee SeGS8 Bech GERSE Dipindai dengan CamScanner

You might also like