You are on page 1of 6

e-ISSN 2338-199X e-GiGi.

2021;9(2):334-339
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/eg.v9i2.35707
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/egigi

Perbedaan antara Efek Perendaman dalam Susu Sapi dan Susu Kedelai
Murni terhadap Kekerasan Email Gigi

Audia N. Hidayat,1 Diah A. Purbaningrum,1 Sudaryanto,2 Nadia Hardini1

1
Departemen Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
2
Departemen Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia
Email: audianh@gmail.com
Dikirim: 31 Agustus 2021; direvisi: 19 September 2021; diterima: 21 September 2021

Abstract: Enamel is the hardest structure of the tooth which contains 96% inorganic material. The
hardness of enamel can be observed through the remineralization cycle. Remineralization can be
produced by solution that contains ionic calsium and phosphate, such as milk. This study was
aimed to determine the difference between immersed in cow milk and in pure soy milk on enamel
hardness. This was an experimental laboratory study with the posttest only control group design.
Samples were caries-free mandibular first premolars, obtained by using the simple random
sampling. There were 27 specimens of human premolars to be measured for enamel hardness
divided into three groups, as follows: immersed in artificial saliva, cow milk, and pure soy milk
for 90 minutes (assuming consumption of cow milk/pure soy milk for 3 months). The hardness
value was tested by using Vickers Hardness Tester with a load of 1000 grams for 10 seconds. The
One Way Anova test showed that there were significant differences in tooth enamel surface among
groups (p<0.05). The difference in enamel hardness between the group immersed in cow milk and
the one immersed in pure soy milk group was not significant (p>0.05). In conclusion, there was
no difference between immersion in cow milk and in soy milk on the enamel hardness. Cow milk
and soy milk can become remineralizing agents to increase the enamel hardness.
Keywords: pure cow milk; pure soy milk; hardness of tooth enamel

Abstrak: Email merupakan struktur terkeras dari gigi yang mengandung 96% bahan anorganik.
Kekerasan email dapat diamati melalui siklus remineralisasi. Remineralisasi dapat dihasilkan oleh
larutan yang mengandung ion kalsium dan fosfat, salah satunya ialah susu. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui perbedaan antara perendaman dalam susu sapi dan susu kedelai murni terhadap
kekerasan email gigi. Jenis penelitian ialah eksperimental laboratorik dengan the posttest only
control group design. Sampel penelitian ialah gigi premolar pertama rahang bawah yang bebas
karies, diperoleh dengan simple random sampling. Sejumlah 27 spesimen gigi premolar manusia
yang diukur kekerasannya dibagi menjadi tiga kelompok yang direndam dalam saliva buatan, susu
sapi, dan susu kedelai murni selama 90 menit (asumsi konsumsi susu sapi/susu kedelai murni
selama tiga bulan). Nilai kekerasan diuji menggunakan Vickers Hardness Tester dengan beban
1000 gram selama 10 detik. Hasil uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan permu-
kaan email gigi yang bermakna (p<0,05). Perbedaan kekerasan email antara kelompok yang
direndam dalam susu sapi dan yang direndam dalam susu kedelai murni tidak bermakna (p>0,05).
Simpulan penelitian ini ialah tidak terdapat perbedaan bermakna antara perendaman dalam susu
sapi dan dalam susu kedelai murni terhadap kekerasan email. Susu sapi dan susu kedelai dapat
menjadi agen remineralisasi untuk meningkatkan kekerasan email gigi.
Kata kunci: susu sapi murni; susu kedelai murni; kekerasan email gigi

PENDAHULUAN dengan nilai prevalensi yang cukup tinggi.1


Karies masih menjadi permasalahan Berdasarkan Survei Departemen Kesehatan
gigi dan mulut pada masyarakat Indonesia Republik Indonesia (SDKI) tahun 2010

334
Hidayat, Purbaningrum, Sudaryanto et al: Perbedaan antara … 335

menunjukkan bahwa prevalensi penduduk Salah satu hal yang dianggap dapat
Indonesia yang menderita karies gigi mengatasi resiko terjadinya karies gigi ialah
sebesar 80%-90%.2 Hal ini didukung oleh dengan mengonsumsi susu. Susu dapat
data Riskesdas 2013 yang menunjukkan mengurangi erosi pada email gigi karena
angka DMF-T (Decay, Missing, Filling mengandung fosfor, kalsium, laktoferin,
Teeth) sebesar 4,6, yang berarti kerusakan fosfat, lemak, serta kasein alami yang baik
gigi pada masyarakat Indonesia sejumlah untuk kesehatan dan dapat melindungi gigi
460 buah gigi per 100 orang.3 dari karies.1,6 Konsumsi susu dapat berupa
Gigi merupakan struktur terkeras di susu sapi maupun susu kedelai murni. Pene-
dalam tubuh dengan bagian terluarnya ialah litian Dzulfia et al8 menunjukkan susu sapi
email yang menyelubungi anatomis mahkota dan protein whey berpengaruh terhadap
gigi. Email merupakan struktur terkeras dari peningkatan kekerasan email gigi.8 Selain
gigi yang mengandung 96% bahan anorganik itu, penelitian Widyaningtyas et al10 juga
yaitu hidroksiapatit.1,4 Email memiliki kete- menunjukkan adanya pengaruh susu kedelai
balan yang berbeda di setiap gigi. Ketebalan terhadap kedalaman mikroporositas email
email pada permukaan insisal dapat menca- gigi.
pai 2 mm, pada bagian cusp premolar 2,3-2,5 Sebagai minuman yang dikonsumsi
mm, cusp molar 2,5-3 mm, dan semakin tipis setiap hari, susu sapi maupun susu kedelai
kearah gingiva.5 Email bersifat permeable juga dapat digunakan sebagai agen remine-
terhadap ion-ion dan molekul yang dapat ber- ralisasi namun belum dilaporkan penelitian
penetrasi sebagian atau kompleksnya. Email mengenai perbedaan perendaman dalam
dapat larut atau mengalami demineralisasi susu sapi dan susu kedelai murni terhadap
ketika berhubungan dengan asam. Larutnya kekerasan email gigi. Oleh karena itu,
sebagian atau keseluruhan mineral email penulis terdorong untuk meneliti perbedaan
akan menurunkan kekerasannya dan dapat konsumsi susu sapi dan susu kedelai murni
berakibat terjadinya karies gigi.6 sebagai minuman alternatif dalam hal
Karies merupakan suatu penyakit membantu terjadinya remineralisasi gigi.
jaringan keras gigi yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme dalam suatu METODE PENELITIAN
karbohidrat yang dapat diragikan dan ditan- Penelitian ini dilaksanakan di Labora-
dai dengan adanya demineralisasi.1 Demine- torium Terpadu Universitas Diponegoro,
ralisasi gigi adalah larutnya mineral email dan Laboratorium Preklinik Kedokteran
gigi akibat fermentasi karbohidrat dan Gigi Universitas Diponegoro, Semarang
menghasilkan asam sehingga pH menjadi pada bulan April-Mei 2021. Tujuan pene-
turun sampai 4,5-5,0.4,7 Demineralisasi dipe- litian ialah untuk mengetahui perbedaan
ngaruhi oleh adanya bakteri pada plak dan perendaman dalam susu sapi dan susu
karbohidrat.8 Mineral gigi dapat disusun kedelai murni terhadap kekerasan email
kembali melalui proses remineralisasi, dima- gigi. Jenis penelitian ialah eksperimental
na kalsium dan fosfat akan mengalami laboratorik dengan the posttest only control
mineralisasi dan membentuk hidroksiapatit.1 group design.
Remineralisasi adalah tahap pengem- Sampel penelitian ini ialah gigi pre-
balian mineral baru ke dalam gigi yang molar pertama rahang bawah yang bebas
terdemineralisasi.1 Remineralisasi dapat karies. Teknik pengambilan sampel yang
dihasilkan oleh larutan yang mengandung digunakan ialah simple random sampling.
ion fosfat dan kalsium serta dipengaruhi Jumlah sampel pada penelitian ini ialah 27
oleh kestabilan lingkungan rongga mulut gigi premolar rahang bawah. Gigi diseleksi
seperti saliva, kebersihan mulut, fluor, dengan kriteria inklusi bebas karies, tidak
pengendalian plak, dan pola makan yang terdapat fraktur dan retak, tidak terdapat
sehat.1.9 Ketika proses demineralisasi lebih restorasi, tidak terdapat karang gigi di
besar dibanding proses remineralisasi, maka seluruh permukaan gigi.
email gigi akan mengalami karies.8 Persiapan sampel gigi yaitu dipotong di
336 e-GiGi, Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 334-339

bagian servikal menggunakan separating HASIL PENELITIAN


disc untuk memisahkan bagian mahkota dan Uji normalitas dengan uji Shapiro Wilk
akar. Dilakukan mounting pada gigi meng- menunjukkan distribusi normal dengan nilai
gunakan resin akrilik dengan bagian bukal p>0,05. Hasil uji homogenitas menunjukkan
menghadap ke atas. Selanjutnya dilakukan data tidak homogen (p<0,05) sehingga
pembuatan susu kedelai dengan menimbang pengujian dilakukan menggunakan uji One
100 gram kedelai kering, dicuci dan diren- Way Anova, dilanjutkan dengan uji post hoc
dam selama 8 jam untuk mempermudah Games-Howell.
pelepasan kulit ari dan melunakkan struktur Tabel 1 memperlihatkan nilai rerata
selular agar memudahkan proses penggi- kekerasan (diuji dengan Vickers Hardness
lingan. Setelah 8 jam, kulit ari dibuang dan Number/VHN) setelah perendaman selama
dicuci kembali hingga bersih, kemudian 90 menit. Nilai rerata tertinggi terdapat pada
diblender dengan air 100 ml, selanjutnya kelompok susu sapi, diikuti susu kedelai,
dilakukan penyaringan ampas kedelai.9 dan nilai rerata terendah pada kelompok
Pengukuran pH pada ketiga larutan saliva buatan sebagai kontrol.
dilakukan sebelum perendaman mengguna-
kan pH meter digital. Perendaman dilakukan Tabel 1. Hasil rerata pengukuran nilai
pada seluruh spesimen dengan membaginya kekerasan permukaan email gigi
kedalam tiga kelompok. Kelompok pertama Kelompok Mean ± SD
direndam dalam saliva buatan sebagai
Saliva buatan 371,82 ± 9,08
kontrol. Kelompok kedua direndam dalam
susu sapi murni, dan kelompok ketiga Susu sapi murni 398,07 ± 14,91
direndam dalam susu kedelai murni. Susu kedelai murni 388,78 ± 4,61
Perendaman dilakukan selama 90 menit
(dengan asumsi konsumsi susu sapi/susu Tabel 2 memperlihatkan hasil uji One
kedelai murni selama 3 bulan /1 satu kali Way Anova dengan nilai p<0,05 yang
konsumsi selama 1 menit) di dalam inku- menandakan terdapat perbedaan kekerasan
bator dengan suhu 370C menyesuaikan kon- yang bermakna dari selisih pada masing-
disi rongga mulut.6 Selanjutnya, dilakukan masing kelompok uji.
uji kekerasan email pada tiap spesimen Tabel 3 memperlihatkan hasil uji post
secara berurutan menggunakan Vickers hoc Games-Howell. Hasil uji menunjukkan
Hardness Tester. terdapat perbedaan antara kelompok kontrol
Normalitas data penelitian diuji dengan dengan kelompok perlakuan. Bila peren-
menggunakan uji Shapiro Wilk. Uji One daman dalam susu sapi murni dibandingkan
Way Anova dilakukan untuk mengetahui dengan perendaman dalam susu kedelai
perbedaan rerata kekerasan email gigi pada murni diperoleh kekerasan email hampir
seluruh kelompok dan dilanjutkan dengan sama, yang berarti perbedaan tidak
uji post hoc Games-Howell untuk menge- bermakna (p>0,05). Namun jika dibanding-
tahui perbedaan kekerasan email pada kedua kan dengan perendaman dalam saliva
kelompok. buatan, keduanya menunjukkan perbedaan
bermakna (p<0,05).

Tabel 2. Hasil uji One Way Anova


Sum of squares Df F Sig.
Antar Perlakuan 3187,636 2 14,669 0,000
Dalam Perlakuan 2607,691 24
Total 5795,327 26
*Bermakna: p<0,05
Hidayat, Purbaningrum, Sudaryanto et al: Perbedaan antara … 337

Tabel 3. Hasil uji post hoc Games-Howell


Kelompok p Keterangan
I II
Saliva buatan Susu sapi 0,002 Bermakna
Susu kedelai murni 0,001 Bermakna
Susu sapi murni Susu kedelai murni 0,226 Tidak bermakna
*Bermakna<0.05

BAHASAN nilai kekerasan yang lebih tinggi diban-


Penelitian ini bersifat eksperimental dingkan saliva buatan. Magalhães et al12
laboratorik yang bertujuan untuk menge- membuktikan bahwa secara in vitro susu
tahui perbedaan perendaman dalam susu dapat mengurangi erosi pada email secara
sapi dan susu kedelai murni terhadap bermakna. Hal ini juga sejalan dengan
kekerasan email gigi. Sampel yang diguna- penelitian Dzulfia et al8 yang mendapatkan
kan pada penelitian ini ialah gigi premolar peningkatan kekerasan email pada kelom-
satu rahang bawah yang bebas karies. pok perendaman dalam susu sapi maupun
Sampel dibagi menjadi tiga kelompok. whey yang lebih tinggi daripada kelompok
Kelompok pertama direndam dalam saliva kontrol.8
buatan sebagai kontrol; kelompok kedua Susu memiliki sifat yang menyerupai
direndam didalam susu sapi murni; dan larutan remineralisasi.10 Proses reminera-
kelompok ketiga direndam dalam susu lisasi dapat terjadi jika pH netral dan
kedelai murni. Perendaman dilakukan terdapat ion Ca2+ dan PO43- dalam jumlah
selama 90 menit (dengan asumsi konsumsi yang cukup.13 Pada penelitian ini susu sapi
susu sapi/susu kedelai murni selama 3 bulan memiliki pH 6,6 dan 100 gram susu sapi
/1 kali konsumsi selama 1 menit) di dalam murni mengandung 276 mg kalsium dan 842
inkubator dengan suhu 370C.8 mg fosfor, sedangkan pada susu kedelai (pH
Saliva buatan digunakan sebagai kon- 6,3), dalam setiap 100 gram biji kedelai
trol karena mengandung kalsium klorida, terdapat 196 mg kalsium dan 506 mg.10,14
natrium klorida, magnesium klorida, di- Pada awalnya mineral kalsium dan
potassium hydrogen orthophosphate, dan fosfor akan terdeposit pada lapisan permu-
kalium fosfat yang adekuat dalam men- kaan mikroporositas, kemudian mineral
dukung terjadinya remineralisasi.8 Kompo- berdifusi masuk ke dalam mikroporositas
nen anorganik ini sama dengan kandungan email. Mineral yang masuk dapat berdifusi
saliva normal, seperti Na+, K+, Ca2+, Mg2+, ke segala arah di antara kristal enamel
Cl-, HCO3- dan fosfat.10 Hal ini sejalan kemudian diserap oleh hypomineralized
dengan penelitian oleh Rezvani et al11 yang enamel, yaitu enamel yang sebelumnya
menggunakan saliva buatan sebagai kontrol. mengalami demineralisasi.10,15 Selain itu
Kekerasan email yang tinggi pada kelompok kandungan fluor dalam susu dapat berikatan
kontrol disebabkan karena kandungan dengan hidroksiapatit secara kimia sehingga
mineral yang terdapat di saliva buatan membentuk fluoroapatit.8
adekuat untuk terjadinya remineralisasi.8 Proses remineralisasi merupakan proses
Berdasarkan hasil penelitian kelompok penting yang memiliki pengaruh secara
kontrol memiliki rerata kekerasan email bermakna pada kekerasan dan kekuatan
sebesar 371,82, sedangkan pada kelompok gigi. Susu merupakan agen remineralisasi
perendaman dalam susu sapi sebesar 398,07 yang baik karena memiliki kandungan
dan pada perendaman dalam susu kedelai kalsium dan fosfor.1 Susu kedelai merupa-
sebesar 388,78. Nilai rerata kelompok susu kan produk hasil ekstraksi kedelai dengan
sapi dan kelompok susu kedelai memiliki menggunakan air, yang mempunyai penam-
338 e-GiGi, Volume 9 Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 334-339

pakan dan nilai gizi mirip dengan susu sapi. Konflik Kepentingan
Susu kedelai mengandung serat kasar dan Penulis menyatakan tidak terdapat
tidak mengandung kolesterol sehingga konflik kepentingan dalam studi ini.
cukup baik bagi kesehatan. Selain itu susu
kedelai tidak mengandung laktosa sehingga Ucapan Terimakasih
dapat dikonsumsi oleh penderita dengan Ucapan terimakasih disampaikan
intoleran laktosa.16-17 kepada semua pihak yang telah terlibat
Hasil uji One Way Anova menunjukkan dalam penelitian ‘Perbedaan perendaman
adanya perbedaan bermakna pada ketiga susu sapi dan susu kedelai murni terhadap
kelompok. Hal ini disebabkan karena saliva kekerasan email gigi’ di Laboratorium
buatan, susu sapi, dan susu kedelai murni Terpadu Universitas Diponegoro, Sema-
memiliki kandungan mineral yang dapat rang sehingga hasil penelitian dapat
memengaruhi kekerasan email gigi melalui dituangkan dalam bentuk artikel ilmiah.
siklus remineralisasi. Pengujian dengan uji
post hoc Games-Howell mendapatkan ke- DAFTAR PUSTAKA
lompok perlakuan susu sapi dan susu kedelai 1. Putri AD, Rahmawati AD. Perbedaan kekeras-
menunjukkan perbedaan tidak bermakna atau an email gigi desidui antara sebelum dan
sama (p>0,05). Berbeda halnya antara ke- sesudah perendaman dengan beberapa
lompok yang direndam dalam susu sapi jenis sediaan susu. Yogyakarta: Univer-
dengan saliva buatan yang menunjukkan sitas Muhammadiyah Yogyakarta;
2016. Available from: http://repository.
perbedaan bermakna (p<0,05). Demikian
umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/
pula antara kelompok yang direndam dalam 7305/12.%20NASKAH%20PUBLIKA
susu kedelai dengan saliva buatan menun- SI.pdf?sequence=12&isAllowed=y
jukkan perbedaan bermakna (p<0,05). 2. Depkes RI. Laporan Hasil Riskesdas Indonesia
Penelitian oleh Dzulfia et al8 menda- Tahun 2010. Jakarta: Badan Penelitian
patkan bahwa terdapat perbedaan bermakna dan Pengembangan Kesehatan, 2010.
antara kelompok perendaman dalam saliva 3. Depkes RI. Laporan Hasil Riskesdas Indonesia
buatan dengan susu sapi maupun protein Tahun 2013. Jakarta: Badan Penelitian
whey tetapi pada kelompok susu sapi dengan dan Pengembangan Kesehatan, 2013.
protein whey menunjukkan perbedaan tidak 4. Ortner DJ, Putschar WGJ. In: Buikstra J, editor.
bermakna. Tjandrawinata dan Andreas18 Ortner's Identification of Pathological
meneliti efek perendaman dalam air jeruk Conditions in Human Skeletal Remains
(3rd ed). Elsevier, 2019. eBook ISBN
nipis dan air jeruk lemon terhadap kekerasan
9780128099018.
permukaan semen ionomer kaca dan menun- 5. Hamzah Z, Indriana T, Indahyani DE, Barid I.
jukkan perbedaan kekerasan email gigi yang Sistem Stomatognati (Pengunyahan,
tidak bermakna oleh karena pH yang tidak Penelanan, dan Bicara). Yogyakarta:
jauh berbeda. Pada penelitian ini didapatkan Penerbit Deepublish, 2020.
adanya perbedaan kekerasan email gigi yang 6. Rahayu F. Perubahan kekerasan email pada
tidak bermakna antara perlakuan peren- permukaan gigi setelah direndam soft
daman dalam susu sapi murni dan susu drink berkarbonasi. Jurnal Wiyata.
kedelai murni; hal ini dimungkinkan karena 2017;4(1):31-6.
kandungan mineral dan pH pada kedua jenis 7. Asmawati. Potensi cangkang udang (Litope-
susu tidak berbeda jauh. naeus vannamei) sebagai bahan remine-
ralisasi gigi. Makassar Dent J. 2018;
SIMPULAN 7(1):46-9.
8. Dzulfia L, Damiyanti M, Herda E. Pengaruh
Tidak terdapat perbedaan bermakna
susu sapi dan protein whey terhadap
antara perendaman dalam susu sapi dan kekerasan email gigi setelah deminera-
dalam susu kedelai murni terhadap kekerasan lisasi. Jurnal Material Kedokteran Gigi.
email. Susu sapi dan susu kedelai dapat 2016;2(5):28-35.
menjadi agen remineralisasi untuk mening- 9. Zulsantritus, Edrizal, Busman. Potensi remine-
katkan kekerasan email gigi. ralisasi pada pasta gigi berflorida dan
Hidayat, Purbaningrum, Sudaryanto et al: Perbedaan antara … 339

tidak berflorida. Jurnal B-Dent. 2016; phosphate (CPP-ACP) terhadap demi-


3(2):139-44. neralisasi enamel. Conservative
10. Widyaningtyas V, Rahayu YC, Barid I. Anali- Dentistry Journal. 2017;7(2):111-9.
sis peningkatan remineralisasi enamel 14. Rukmana, Rahmat. Kacang Hijau dan Budi
gigi setelah direndam dalam susu Daya Pasca Panen. Yogyakarta: Kani-
kedelai murni (Glycine max(L.) Merill) sisus, 1997.
menggunakan scanning electron micro- 15. Barbakow F, Imfeld T, Lutz F. Enamel remi-
scope (SEM). Jurnal Pustaka Kesehatan. neralization: how to explain it to patients.
2014;2(2):258-62. Journal of Preventive Dentistry Quintes-
11. Rezvani MB, Karimi M, Akhavan R, Haghgoo sence International. 1991;22(5):14.
R. Comparing the effects of whey 16. Tuhumury HCD. Effect of water addition in
extract and casein phosphopeptide- the processing of soya milk. Jurnal
amorphous calcium phosphate (CPP- Teknologi Pertanian. 2015;4(1):8-13.
ACP) on enamel microhardness. J Dent 17. Muawannah A. Pengaruh lama inkubasi dan
Shiraz Univ Med Sci. 2015;16(1):49-53. variasi jenis starter terhadap kadar gula,
12. Magalhães AC, Levy FM, Souza BM, asam laktat, total asam dan pH yoghurt
Cardoso CAB, Cassiano SP, Pessan JP, susu kedelai. Jurnal Valensi. 2007;1(1):
Buzalaf MAR. Inhibition of tooth 1-6.
erosion by milk containing different 18. Tjandrawinata R, Andreas J. Efek perendaman
fluoride concentrations: an in vitro air jeruk nipis dan air jeruk lemon pada
study. J Dent. 2014;42(4):498-502. kekerasan permukaan semen ionomer
13. Jenanny KH, Lunardi CGJ, Subiyanto A. kaca. Jurnal Material Kedokteran Gigi.
Kemampuan bioaktif glass (Novamin) 2018;7(2):11-6.
dan casein peptide amorphous calcium

You might also like