You are on page 1of 15

MAKALAH DASAR-DASAR MANAJEMEN

STUDI KASUS KMP YUNICEE

DISUSUN OLEH :

ADE CHRISTIE ANDIKA ( 02 )


DIMAS ACUN TANTOWI
( 06 ) IVANRISTO AZARYA
( 09 ) MUH. FIRLY NUGRAHA
( 15 ) SYAHRANI ( 23 )
VIRGINIA INDIRA NUSANTARA SIAHAAN ( 24 )

D-III MANAJEMEN TRANSPORTASI LAUT


POLBIT POLITEKNIK PELAYARAN BAROMBONG
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah
kami dapat menyelesaikan studi kasus KMP YUNICEE sesuai waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan studi kasus ini kami banyak mendapat bimbingan, dorongan, arahan dan
saran dari berbagai pihak. Melalui kesempatan yang baik ini kami mengucapkan terima kasih
kepada ibu Masluhah., M.M yang telah banyak memberikan bimbingan, saran dalam penyelesaian
studi kasus ini.
Kami juga beretrima kasih kepada seluruh pihak yang membantu memberikan ide, saran dan
jalan dalam menyelesaikan studi kasus ini.
Kami menyadari bahwa studi kasus ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan masukan dan saran demi kesempurnaan studi kasus ini.
Akhir kata kami sebagai penyusun mengucapkan terima kasih.

Makassar, 14 November 2021

Taruna/i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Transportasi laut merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam dunia perdagangan,
sehingga kebutuhan akan transportasi khususnya dibidang kelautan sangat besar, karena pada
saat ini transportasi laut merupakan suatu alat yang paling efisien yang dapat mengangkut
barang atau penumpang dari tempat satu ke tempat yang lain dengan menempuh jarak yang
jauh dengan biaya yang relatif murah serta memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
perekonomian dunia dimana pengangkutan barang merupakan bagian terpenting bagi bisnis
transportsi laut dimana lebih dari tujuh miliar ton barang dikirim lewat jalur laut setiap
tahunnya. Keefektifan terhadap operasional pelayaran akan menurunkan biaya operasional
yang memberikan dampak yang besar baik bagi konsumen maupun penyedia layanan
transportasi laut itu sendiri.

Hampir semua barang eksport dan import menggunakan sarana angkutan kapal laut,
walaupun diantara tempat dimana pengangkutan dilakukan terdapat fasilitas-fasilitas
angkutan lainnya yang berupa angkutan darat seperti truk dan kereta api. Pengangkutan
barang dengan kapal laut dipilih karena dengan berbagai pertimbangan, diantaranya adalah
jumlah barang yang diangkut akan lebih besar jika dibandingkan dengan menggunakan mobil
truk/tangki, kereta api, atau pesawat terbang dan biaya angkut juga lebih kecil jika
dibandingkan dengannya.

Kemudian pelabuhan juga memegang peranan yang cukup penting di Indonesia. Dengan
salah satu fungsi pelabuhan yaitu sebagai pintu masuk atau keluarnya barang dari suatu
negara atau daerah dimana mayoritas dari barang tersebut diangkut melalui transportasi laut.
Untuk pelayanan kapal terdiri dari pelayanan jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa labuh
dan jasa tambat. Transportasi laut juga berguna sebagai moda transportasi untuk
mengangkut penumpang, di Indonesia sendiri banyak kapal-kapal khusus mengangkut
penumpang baik dari BUMN maupun Swasta. Salah satu contoh KMP Yunicee yang
beroperasi di kawasan Bali, KMP Yunicee ini beroperasi di penyebrangan Gilimanuk (Bali)
ke Ketapang (Banyuwangi) dari tahun ….., kapal tersebut sudah ada sejak 29 tahun yang
lalu, kapal ini memiliki panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter. Jenis Kapal ini masuk kapal
penumpang, warnanya putih strip merah biru. Dioperasikan oleh PT Ply Surya Timur Line.
Berat gross register tonnage (GRT) 633 dengan kapasitas penumpang kurang lebih sebanyak
300 orang. KMP Yunicee juga memiliki kapasitas yang bisa digunakan untuk mengangkut
40 unit kendaraan roda empat. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, KMP Yunicee mampu
mengangkut sebanyak 98 unit. Transportasi laut kembali membawa kabar duka pada
Selasa (29/6/2021) malam. Tragedi kecelakaan yang menimpa KMP Yunicee diduga
terseret arus laut dan gelombang setinggi empat meter lalu tenggelam di Selat Bali. Arus laut
dan gelombang tinggi diduga menyebabkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee yang
hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk, Bali, miring dan tenggelam dalam waktu 5
menit. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung
Wangi, Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting mengatakan hal itu diketahui
berdasarkan keterangan kepala kamar mesin KMP Yunicee yang ditemukan selamat.
Kapal tersebut yang parkir dan menunggu antrean terseret arus. Karena ombaknya besar,
kemampuan mesin tidak bisa mengimbangi tingginya gelombang dan terseret, Sekitar lima
menit kapal miring dan tenggelam ke sisi kiri . Diduga air sudah masuk ke kapal sejak
berangkat Menurut pengakuan seorang penumpang bernama Nyoman Suryawan (34), air
sudah masuk ke kapal sejak berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Ia bersama
teman- temannya yang merupakan sopir truk sempat bertanya ke salah satu anak buah kapal
(ABK). Apakah kapal berani berjalan, mengingat air sudah ada di lantai geladak bawah.
Saat di pertengahan jalan, ia merasa kapal dalam kondisi miring. Salah satu truk temannya
lantas diminta bergeser. Ketika kapal terasa makin miring, ia diminta mengenakan life jacket.
Hingga akhirnya kapal buatan tahun 1992 ini tenggelam di dekat Pelabuhan Gilimanuk.
Terjadi sangat cepat Seorang korban selamat lain bernama Kadek Novi Ayu Antari (14)
mengatakan, kejadian tenggelamnya kapal ini sangat cepat. Saat di perairan Gilimanuk, ia
melihat seorang anak buah kapal mengumumkan bahwa air masuk ke kapal karena ada yang
bocor.

Hingga saat ini, tercatat 33 orang selamat, 6 orang ditemukan meninggal dunia, dan 14 orang
lain masih dalam pencarian. Namun sayangnya terdapat banyak kepalsuan dalam data
manifest. Saat ini tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) masih menyelidiki
penyebab kecelakaan KMP Yunicee. Investigasi dilakukan dengan mengumpulkan data-data
terkait kecelakaan kapal ini. Termasuk adanya dugaan penumpang yang tak masuk dalam
manifes kapal. Terkait manifes, data yang berkembang juga terus berubah. Sejumlah nama
penumpang baik yang selamat dan meninggal dunia tak masuk manifes.

Basarnas Bali menyebutkan, korban meninggal akibat tragedi itu berjumlah tujuh orang.
Sebanyak 51 penumpang selamat dan 18 orang masih dicari. “Verifikasi dan validasi data
bersama Basarnas, Operator Kapal, ASDP, Polairud, Polres Jembrana, TNI AL dan BPTD.
Dalam pembahasan itu didapatkan jumlah POB yang berada di KMP Yunicee sebanyak 76
orang. Sebanyak 76 orang yang diduga berada di KMP Yunicee itu terdiri dari 60 orang
penumpang dan 16 ABK. Penyeberangan (TSDP) Ditjen Hubdat Kemenhub Cucu Mulyana
mengatakan, ada sejumlah penyebab mengapa hal ini terjadi. Menurutnya, kemungkinan
penumpang yang membeli tiket secara online di situs Ferizy mengisi namanya tak sesuai
kartu tanda penduduk. Penyebab yang lain yakni adanya penumpang yang merupakan
petugas di pelabuhan. Terkadang, petugas yang bertugas di Pelabuhan Gilimanuk, Bali,
rumahnya berada di kawasan Ketapang, Banyuwangi. Ketika petugas ini naik kapal, yang
bersangkutan tidak tercatat di manifes

Saat ini Polda Bali sedang mengusut dugaan kelalaian dalam insiden tenggelamnya Kapal
Motor Penumpang (KMP) Yunicee di perairan Pelabuhan Gilimanuk Bali pada Selasa
(29/6/2021). Hal itu untuk mengetahui penyebab tenggelamnya KMP Yunicee. Sebanyak
tujuh penumpang tewas dalam insiden itu.

Menurut Toni, Polda Bali telah memeriksa nakhoda, anak buah kapal (ABK), agen kapal, dan
penumpang yang selamat. Sebanyak tiga penumpang yang dievakuasi ke Pelabuhan
Gilimanuk, yakni Aurel asal Jembrana, Eka Setiawan asal Banjanegara, dan Usiniadi asal
Jembrana. Sementara terdapat 36 orang yang dievakuasi ke Pelabuhan Ketapang,
Banyuwangi. Berikut nama dan asal kabupaten mereka: Penumpang yang berasal dari
Tabanan: Ketut Ariantara (48), I Putu Putra (17), I Wayan Adi Saputra (32), I Gusti Agung
made (28), Nyoman Eri Bastian (30), I Putu Sutrasana (26), Supardi (56), I Made Kertayasa
(36), I Putu Eka Surya (29), Nyoman Suriawan (34). Penumpang yang berasal dari Buleleng:
I Ketut Budi A (38), Gede setya budi (34), dan Ni Kadek Ayu N (13). Penumpang yang
berasal dari Denpasar: Sugianto (42), Dewi sulistiana (29), Endah wahyuningsih (56) ,Ayu
hasnawati (23). Penumpang yang berasal dari Banyuwangi: Jayanti Ayu (23), Rizky Pangestu
(23),Rizky Maulana (22), Ahmad ali joni (26), Sumari (63), Sumarji (59), Erlangga Novisa
(21), Sukro Winoto (46), Rio Dimas (18), Eko Setiawan(34), Friska Marganing (25), Emil
(34).

Lalu, terdapat sejumlah penumpang yang berasal dari beberapa wilayah dari Jatim
dan Bali. Di antaranya, Gusti ngurah gede (51) asal Karangasem dan Kadek Astika Jaya (41)
asal Klungkung, aufikurahman (34) asal Situbondo, Krist Dwi Saputra (31), asal
Banjarnegara, Galuh Pratama (22) asal Jember, Kusyadi (41) asal Surabaya, Hidayatul Kirom
(25) asal Boyolangu. Sebelumnya, KMP Yunicee tenggelam di Perairan Gilimanuk, Selasa
(29/6/2021). Kapal dengan rute Ketapang Gilimanuk tersebut terseret arus dan mengalami
kemiringan hingga dilaporkan tenggelam.

B. GAMBARAN PERUSAHAAN
1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Ply Surya Timur Lines
PT.Ply Surya Timur lines adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
transportasi laut khususnya dalam bidang pelayaran penyeberangan. Sebagai perusahaan
pelayaran penyeberangan PT.Ply Surya Timur Lines berkomitmen untuk berperan
maksimal melayani pelayaran penyeberangan di Nusantara PT.Ply Surya Timur Lines
didirikan di Surabaya pada 27 Mei 2004. Saat PT.Ply Surya Timur Lines dipimpin oleh
direktur utama H. Umar Kadir dan telah melayani sejumlah rute penyeberangan seperti
Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk dan Pelabuhan Merak – Bakauheni.

2. Prinsip Perusahaan

i. Keselamatan
Prinsip keselamatan kerja adalah yang paling utama dalam perusahaan kami. Kami
percaya bahwa untuk menciptakan sebuah perusahaan transportasi yang
berkualitas juga harus didukung dengan keselamatan kerja tanpa kecelakaan

ii. Kualitas
PT.Ply Surya Timur Lines selalu mengutamakan kualitas pelayanan yang maksimal
bagi pelanggan. Dengan prinsip ini kami telah berhasil melayani banyak rute
perjalanan pelayaran penyeberangan
iii. Tepat Waktu
Selain kualitas dan keselamatan kerja, PT.Ply Surya Timur Lines selalu
menyelesaikan seluruh pelayanan dengan tepat waktu. Hal ini selalu kami lakukan
untuk menjaga kepercayaan yang telah diberikan pelanggan kepada kami

3. Tata Kelola Perusahaan


Sebagai perusahaan pelayaran yang dikelola secara professional. Pt. Ply Surya
Timor Line berusaha agar pelaksanaan kegiatan operasional berjalan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.Penerapan GCG adalah wujud kepatuhan
dan komitmen perseroan. Perseroan memandang GCG sebagai landasan terwujudnya
praktik etika bisnis dalam rangka menjadi warga perusahaan yang baik, disamping itu
juga berfungsi untuk memelihara kesinambungan perusahaan dimasa yang akan datang.
Adapun tujuan di terapkannya GCG adalah:

a. Sebagai pedoman bagi Dewan Komisaris dalam melaksanakan pengawasan


dan pemberian saran-saran kepada Direksi dalam pengelolaan perusahaan.
b. Sebagai pedoman bagi Direksi agar dalam menjalankan kegiatan sehari-hari,
perusahaan dilandasi dengan nilai moral yang tinggi dengan memperhatikan
Anggaran dasar, etika bisnis, perundang-undangan dan peraturan lainnya yang
berlaku.
c. Sebagai pedoman bagi jajaran manajemen dan karyawan perseroan
dalam melaksanakan kegiatan maupun sehari-hari sesuai dengan prinsip
GCG.

4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi merupakan rangkaian kerjasama untuk mencapai tujuan
organisasi yang bersangkutan, untuk menentukan pembagian tugas, tanggung jawab dan
pelimpahan wewenang secara jelas.

Suatu Organisasi dapat menggambarkan bagian dan fungsi yang ada dalam
perusahaan.Koordinasi structural dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjang
aktivitas perusahaan. Struktur Organisasi PT. Ply Surya Timor Line sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Organisasi PT. Ply Surya Timor Line

5. Deskripsi Kerja
Dalam setiap menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai suatu keberhasilan yang
efektif tergantung dari bagaimana caranya dalam suatu satuan yang terintegrasi dapat
berjalan dengan baik dalam suatu organisasi.Pembagian kerja dan tugas seharusnya
mengarah kepada tercapainya suatu tujuan organisasi.
Berikut uraian pekerjaan dari masing-masing jabatan:
1. Direktur
a. Memimpin perusahaan dengan menerbitkan kebijakan-kebijakan perusahaan
b. Memilih, menetapkan,mengawasi tugas dari karyawan dan kepala
bagian (manajer)
c. Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
d. Menyampaikan laporan kepada pemegang saham atas kinerja perusahaan
2. General
a. Menetapkan kebijakan perusahaan dengan menentukan rencana dan tujuan
perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang
b. Mengkoordinir dan mengawasi seluruh aktivitas yang dilaksanakan dalam perusahaan
c. Membantu peraturan intern pada perusahaan yang tidak bertentangan
dengan kebijakan perusahaan
d. Memperbaiki dan menyempurnakan segi penataan agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efektif dan efisien
e. Menjadi perantara dalam mengkomunikasikan ide, gagasan dan strategi
antara pimpinan dan staf
f. Membimbing bawahan dan mendelegasikan tugas-tugas yang dapat dikerjakan
oleh bawahan secara jelas
g. Posisi general harus bisa mengatur suatu pekerjaan dan harus bisa mengevaluasi
pekerjaan yang sudah selesai.
3. Manajer IT
a. Mengkoordinasikan kegiatan personil proyek
b. Mengembangkan dan mengelola work breakdown structure ( WBS )
proyek teknologi informasi
c. Mengelola pelaksanaan proyek untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran,
jadwal, dan ruang lingkup
d. Menetapkan dan melaksanakan rencana komunikasi proyek
e. Menyiapkan laporan status proyek dengan mengumpulkan, menganalisis ,
dan meringkas informasi
f. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan rentang kewenangan kepada personil proyek
g. Mengkoordinasikan rekruitmen dan pemilihan personil proyek
h. Mengembangkan dan mengelola anggaran tahunan untuk proyek-proyek teknologi
informasi
i. Mengembangkan rencana pelaksanaan yang mencakup analisis seperti biaya-manfaat
atau laba atas investasi
j. Mengembangkan atau memperbarui rencana proyek untuk proyek-proyek teknologi
informasi termasuk informasi seperti tujuan proyek, teknologi, system, spesifikasi
informasi, jadwal, dana, dan staf

4. Manajer Personalia
a. Mengidentifikasi lowongan staf, merekrut, mewawancarai, dan memilih pelamar
b. Mengembangkan, mengelola, dan mengevaluasi tes pelamar kerja
c. Memberikan informasi tentang kebijakan perusahaan, detail tugas pekerjaan,
kondisi kerja, upah, jenjang karir dsb pada calon karyawan saat ini.
d. Melakukan pemecatan karyawan dan mengelola prosedur disiplin
e. Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat
f. Membuat rencana dan melakukan orientasi kepada karyawan baru
untuk menumbuhkan sikap positif terhadap tujuan perusahaan
g. Menyiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan program pelatihan
kerja atau program magang
h. Menjadi penghubung antara manajemen dan karyawan
i.Menjaga struktur kerja dengan memperbarui persyaratan kerja dan deskripsi
pekerjaan untuk semua posisi
j. Memastikan kepatuhan hukum dengan memantau karyawan

5. Manajer Pemasaran
a. Manajer pemasaran bertanggung jawab terhadap manajemen bagian pemasaran
b. Menejer pemasaran bertangung jawab terhadap perolehan hasil penjualan dan
penggunaan dana promosi
c. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dana manajer penjualan
d. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing seluruh
karyawan dibagian pemasaran
e. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi
6. Manajer Konstruksi
a. Mengawasi jalannya pekerjaan di lapangan apakah sesuai dengan metode
konstruksi yang benar atau tidak
b. Meminta laporan progres dan penjelasan pekerjaan tiap item dari kontraktor
secara tertulis
c. MK berhak menegur dan menghentikan jalannya pekerjaan apabila tidak sesuai
dengan kesepakatan
d. Berhubungan langsung dengan owner atau wakil owner dalam menyampaikan segala
sesuatu diproyek
e. Mengelola, mengarahkan, mengkoordinasi pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor
dalam aspek mutu dan waktu.
f. Selalu meninjau ulang metode pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor agar
memenuhi syarat K3LMP ( Kesehatan dan keselamatan kerja , lingkungan, mutu,
pengamanan).
g. Memberikan Site Instraction secara tertulis apabila ada pekerjaan yang
harus dikerjakan namun tidak ada dikontrak untuk mempercepat jadwal.

7. Manajer Produksi
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan
c. Menentukan standar control kualitas
d. Mengawasi proses produksi
e. Melaukan pemilihan, pemesanan, dan bahan pembelian
f. Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi
g. Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran, dan staf penjualan
h. Mengawasi pekerjaan staf junior

8. Manajer Keuangan
a. Manajer keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan dan
meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perncanaan umum
keuangan perusahaan.
b. Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan
berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
c. Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan
perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer
lainnnya.
d. Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan pasar
keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat
berharga perusahaan.
e. Keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh terhadap
laju pertumbuhan perusahaan.

9. Staf
a. Mendiskusikan rencan-rencana yang sedang dipikirkan dengan berbagai hak dan
memperoleh kesempatan mereka atau memperoleh alasan rencana tersebut
ditolak.
b. Mempersiapkan instruksi-instruksi tertulis dalam dokumen-dokumen lainnya yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merupakan realisasi
daripada rencana yang telah ditetapkan.
c. Mengamati kegiatan-kegiatan operasional dan kondisi-kondisi yang dihadapi untuk
mendakan apakah instruksi-instruksi telah dijalankan dengan baik dan apakah
instruksi tersebut menghambat atau memperlancar pencapaian tujuan.
d. Memberikan informasi dan nasehat kepada petugas-petugas operasional mengenai
pelasanaan tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada mereka.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang menjadi visi/misi dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
2. Apa yang menjadi filosofi dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
3. Apa yang menjadi sasaran dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
4. Apa yang menjadi tujuan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
5. Apa yang menjadi kebijakan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
6. Apa yang menjadi prosedur dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?
7. Apa yang menjadi peraturan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line ?

D. TUJUAN
1. Untuk mengetahui visi/misi dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
2. Untuk mengetahui filosofi dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
3. Untuk mengetahui sasaran dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
4. Untuk mengetahui tujuan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
5. Untuk mengetahui kebijakan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
6. Untuk mengetahui prosedur dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
7. Untuk mengetahui peraturan dari perusahaan PT Ply Surya Timur Line.
BAB II
PEMBAHASAN

A. VISI/MISI
Visi dan PT Ply Surya Timur Line yaitu :
VISI
“ Menjadi perusahaan pelayaran dan penyeberangan yang mengutamakan keamanan dan
keselamatan masyarakat. “

MISI :
1.) Menjamin aksesibilitas masyarakat dengan mengelola angkutan laut untuk menunjang
terwujudnya kebutuhan masyarakat.
2.) Meningkatkan nilai perusahaan melalui teknologi, informasi dan pengembangan sumber
daya manusia dalam bidang pelayaran
3.) Meningkatkan penegakan hukum, menjamin keselamatan dan keamanan dalam bidang
pelayaran.
4.) Berkontribusi positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. FILOSOFI
Menjadi bagian dari kementrian perhubungan khususnya transportasi laut yang mengutamakan
keamanan dan keselamatann dalam jasa perhubungan laut.
C. SASARAN
PT. Ply Surya Timur Line memiliki kapal yang kapal tersebut sudah ada sejak 29 tahun yang
lalu, kapal ini memiliki panjang 56,5 meter dan lebar 8,6 meter. Jenis Kapal ini masuk kapal
penumpang, warnanya putih strip merah biru. Dioperasikan oleh PT Ply Surya Timur Line.
Berat gross register tonnage (GRT) 633 dengan kapasitas penumpang kurang lebih sebanyak
300 orang. KMP Yunicee juga memiliki kapasitas yang bisa digunakan untuk mengangkut 40
unit kendaraan roda empat. Sedangkan untuk kendaraan roda dua, KMP Yunicee mampu
mengangkut sebanyak 98 unit.

D. TUJUAN
Adapun tujuan dari PT Ply Surya Timur Line, yaitu :
1.) Meningkatkan jasa pelayanan yang sesuai dengan ketentuan dan aturan jasa perhubungan
laut.
2.) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah serta dapat memudahkan mobilitas
masyarakat dengan menggunakan alat transportasi laut
3.) Memudahkan masyarakat dalam pemesanan dan mencari informasi harga tiket dengan
memanfaatkan perkembangan teknologi informasi
E. KEBIJAKAN
Adapun kebijakan dari PT Ply Surya Timur Line, yaitu :
1. Pertama, masalah yang terjadi dari kasus tenggelamnya KMP. Yunicee
tentang kelalaian kru kapal sebelum berlayar.
Untuk mengatasi hal tersebut PT. Ply Surya Timur Line mengeluarkan kebijakan
kepada kru kapal untuk melakukan pengecekan kapal secara berkala sebelum berlayar.
2. Kedua, masalah yang terjadi yaitu kurang tegas dan tanggapnya kapten kapal
terhadap keselamatan dan keamanan dalam berlayar.
Untuk mengatasi hal tersebut PT. Ply Surya Timur Line perlu melakukan penegakkan
hukum pelayaran serta melakukan edukasi terhadap kru kapal sebelum melakukan
pelayaran
3. Ketiga, masalah yang terjadi yaitu kelalaian dan ketegasan dari pihak pemeriksa
barang dan muatan sebelum berlayar.
Untuk mengatasi hal tersebut PT. Ply Surya Timur Line akan meningkatkan ketegasan
terhadap hal tersebut sehingga akan memperkecil resiko kecelakaan dalam berlayar.

F. PROSEDUR
Adapun Prosedur dari PT Ply Surya Timur Line, yaitu :
a. Umum
Sebelum kapal bertolak dari suatu pelabuhan wajib membuat perencanaan pelayaran.
Nakhoda dan Perwira navigasi, biasanya Mualim II harus memastikan bahwa Ops-34
diisi sebelum kapal bertolak ke laut.

b. Tanggung Jawab
Nakhoda bertanggung jawab atas perencanaan pelayaran dan harus menunjuk Mualim
II sebagai Perwira navigasi yang harus memastikan dikajinya publikasi, berita dan
laporan berikut untuk perencanaan pelayaran

- Petunjuk Berlayar (Buku Kepanduan Bahari)


- Daftar Pasang Surut
- IMO ship’s routeing
- Fax atau laporan cuaca
- Berita Navtex
- Daftar Stasiun Radio dan Daftar Suar serta Isyarat Kabut
- Kondisi kapal seperti sarat, trim, GM dan stress.

Pembelian Peta
Nakhoda bertanggung jawab untuk memesan tambahan peta dan/atau publikasi yang ia
anggap perlu untuk dibawa di kapal guna keselamatan navigasi pada pelayaran tertentu.

Regu Anjungan
Perencanaan pelayaran kapal akan melibatkan Nakhoda, Mualim I, Mualim II dan Kepala
Kamar Mesin.
Tugas Kepala Kamar Mesin
Kepala Kamar Mesin harus menjelaskan tentang :

- Pemeliharaan yang direncanakan pada pelayaran tersebut yang mungkin


dapat mempengaruhi kinerja kapal
- Urutan perawatan yang dapat dilakukan di perairan tenang
- Tangki BBM yang akan digunakan, dan
- Pemakaian BBM, agar Mualim I dapat melakukan pengisian / pengosongan balast
sebagaimana mestinya
- Nakhoda harus memastikan diisinya Checklist Keberangkatan sebelum kapal bertolak

Tugas Mualim I
Mualim I harus menjelaskan mengani stabilitas, bending moment, kebutuhan balast, trim dan
sarat kapal yang akan dialami selama pelayaran.

Tugas Mualim II
Mualim II harus menjelaskan mengenai :

- Saran pemilihan jalur yang diperoleh dari ocean routing atau organisasi lainnya
- Bahaya navigari tertentu yang mungkin telah diterbitkan dalam Berita pelaut terakhir
atau peringatan setempat
- Semua informasi penting lainnya yang akan bermanfaat bagi keselamatan

navigasi Petunjuk Umum Kapal Dalam Pelayaran

Tanggung Jawab Nakhoda


Nakhoda harus memastikan hal-hal berikut ini :

1 Dalam waktu satu bulan bekerja di kapal, seluruh Perwira telah memfamiliarisasi diri
mereka atas petunjuk dan prosedur tetap yang ditetapkan dalam :
- Prosedur Operasi Kapal
- Prosdur Keselamatan kapal
- Prosedur Keadaan bahaya

2. Perwira Jaga paham dengan prosedur keadaan darurat


3. Memberikan petunjuk yang jelas kepada Perwira jaga dan dicatat setiap hari.
Petunjuk tersebut secara khusus harus menyebutkan persyaratan ini :
4. Pada waktu nakhoda harus dibangunkan guna mengambil alih secara langsung
tanggung jawab komando terhadap kapal

- Frekuensi dan tenggang waktu penentuan posisi


- Kebutuhan pengamatan dan pemutakhiran pelayaran
- Pemantauan kapal lain, sasaran dan bahaya navigasi
1. Mualim II diberi perintah untuk menerima facsimile dan laporan cuaca dan
memberitahu Perwira jaga bila terdapat perubahan cuaca yang besar. Laporan dan fax
demikian harus ditanda tangani oleh Perwira jaga dan disimpan di anjungan
2. Seluruh komunikasi dengan pemilik kapal, agen, pencharter, Perusahaan dan
penguasa pelabuhan dilakukan sesuai Seksi 3 Prosedur Operasi kapal.

1. Nakhoda harus diberitahu pada waktu Perwira jaga menjumpai :


- Garis haluan berhenti dekat suatu peta tertentu tanpa alasan
- Garis haluan tidak berlanjut pada peta berikutnya
- Melewati kemungkinan bahaya pada jarak kurang dari 5 mil
- Melewati dekat atau di atas kerangka atau perairan dangkal

2. Pada waktu kapal di laut, pada waktu mata hari terbit atau tenggelam, paling sedikit
harus ada dua orang personil di anjungan :
- Perwira jaga, dan
- Seorang kadet deck atau Juru Mudi yang bertindak sebagai pengamat

Jaga Anjungan Pada Waktu Kondisi Berbahaya


1. Jaga anjungan harus digandakan pada suatu kondisi tertentu sebagaimana dianggap perlu
oleh Nakhoda dan dalam kondisi berikut :
- Jarak pandang terbatas
- Lalu lintas padat
- Cuaca buruk
- Daerah perairan sempit

G. PERATURAN
Adapun Peraturan dari PT Ply Surya Timur Line, yaitu :
1. Mewajibkan seluruh kru untuk mengecek dan mengkonfirmasi seluruh alat dan
mesin guna mengurangi kecelakaan yang terjadi dikapal.
2. Dilarang membawa penumpang dan muatan melebihi kapasitas kapal yang
telah ditetapkan.
3. Melaksanakan seluruh ketentuan kapal sesuai dengan Peraturan Pelayaran yang berlaku.
4. Selalu memperbaharui setiap informasi mengenai teknologi, penggunaan kapal, dan
muatan setiap saat dan melaporkan setiap pembaharuan yang ada kepada pihak PT.
Ply Surya Timur Line.
Jika peraturan diatas dilanggar dan tertangkap, maka akan segera ditindak sesuai dengan
Undang-undang Pelayaran yang berlaku di Perhubungan Laut Indonesia.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Transportasi laut merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam dunia perdagangan,
alat yang paling efisien yang dapat mengangkut barang atau penumpang dari tempat satu
ke tempat yang lain dengan menempuh jarak yang jauh dengan biaya yang relatif murah
serta memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia. Untuk
pelayanan kapal terdiri dari pelayanan jasa pemanduan, jasa penundaan, jasa labuh dan
jasa tambat. Salah satu contoh KMP Yunicee yang beroperasi di kawasan Bali, KMP
Yunicee ini beroperasi di penyebrangan Gilimanuk (Bali) ke Ketapang (Banyuwangi).
KMP Yunicee baru-baru ini membawa kabar duka pada tragedi kecelakaan yang menimpa
KMP Yunicee yang diduga terseret arus laut dan gelombang setinggi empat meter lalu
tenggelam di Selat Bali. KMP Yunicee ini berada di bawah naungan PT.Ply Surya Timur
lines, perusahaan ini memiliki prinsip perusahaan yaitu keselamatan, kualitas, tepat waktu,
sebagai perusahaan pelayaran yang dikelola secara professional. Pt. Ply Surya Timor Line
berusaha agar pelaksanaan kegiatan operasional berjalan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.Penerapan GCG adalah wujud kepatuhan dan
komitmen perseroan. Perseroan memandang GCG sebagai landasan terwujudnya praktik
etika bisnis dalam rangka menjadi warga perusahaan yang baik,Adapun struktur organisasi
yang pertama direktur, general, manager it, manager personalia, manager pemasaran,
manager kontruksi , manager produksi, manager keuangan, staff. Perusahaan inijuga
memiliki filosofi “Menjadi bagian dari kementrian perhubungan khususnya transportasi
laut yang mengutamakan keamanan dan keselamatann dalam jasa perhubungan laut”.

B. SARAN
Setelah membaca tentang tenggelamnya Kapal KMP Yunicee, diharapakan untuk PT.
Ply Surya Timur Line untuk lebih memperhatikan kelayakan kapal dalam berlayar serta
lebih tegas dalam menegakkan hukum yang berlaku pada Pelayaran.

You might also like