You are on page 1of 9
SURAT PERJANJIAN JUAL BELI PROYEK PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU YETETKUN, KAB. BOVEN DIGOEL — PAPUA. PENGADAAN MATERIAL ALAM/LOKAL Nomor : 337/SPUB/NK.DIV-GED/PLBN-YETETKUN /LOG/04/2022 Tanggal : 25 April 2022 NINDYA ANTARA PT.NINDYA KARYA (Persero) DENGAN UD. FATMA JAYA ‘SURAT PERJANJIAN JUAL BELT PT. NINDYA KARYA (Persero) Nomor ; 337/SPJB/NK.DIV-GED/PLBN-YETETKUN /LOG/04/2022 dengan UD. FATMA JAYA PENGADAAN MATERIAL ALAM/LOKAL AGGREGAT PROYEK PENGEMBANGAN POS LINTAS BATAS NEGARA (PLBN) TERPADU YETETKUN, KAB. BOVEN DIGOEL ~ PAPUA Pada Heri ini, Senin Tanggal Dua Puluh Lima Bulan April Tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua (25-04-2022), kami yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : MUHAMMAD IGBAL Jabatan + Project Manager Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoel - Papua Nama Perusshean : PT NINDYA KARYA (Persero) Alamat J, Letjend Haryono MT. Kav.22, Jakarta 13630 NP.WP + 01.001.612-9.093,000 Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT. NINDYA KARYA (Persero), yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA; 2. Nama > JAMAL Jabatan 2 Direktur Nama Perusahaan UD, FATMA JAYA No. Itin 514.2/194/PK/DPMPTSP/2019 Alamat : JL. Trans Papua Arah Mindiptana KM.03 Kamp.Sokanggo Distrik Mandobo NP.W.P + 16.873,002.6-956.000. Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama UD. FATMA JAYA, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA; PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut PARA PIHAK. PARA PIHAK telah sepakat dan mengikatkan diri untuk mengadakan Perjanjian Pengadaan Material/Barang Berupa Material Alam pada Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoe! - Papua dan setuju untuk menandatangani bersama berdasarkan 1. Surat Penawaran Harga PIHAK KEDUA, No. 28.3/Fatma-PH/09/2021 tanggal 28 September 2021. 2. Berita Acara Negosiasi tanggal, 2 Oktober 2021. 3. PO dengan Nomor : 0082/GEDUNG/03/0510200364/Hutang/04/2022 tanggal 25 April 2022, 4. Surat-surat, Bill of Quantitty, Spesifixasi Teknis, RKS, gambar-gambar, berita acara Klarifikasi/aanwijzing atau dokumen-dokumen pendukung lain yang dikeluarkan oleh PIHAK PERTAMA atau oleh Pemilik Proyek/Pemiberi Tugas, yang berhubungan dengan material yang dipesan, Dengan syarat-syarat dan ketentuan diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut PASAL 1 MAKSUD DAN TUJUAN PIHAK PERTAMA menyatakan setuju untuk membeli bahan/material dari PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menyatakan bersedia menjual bahan/material berupa Material Alam, kepada PIHAK PERTAMA dan akan dipergunakan untuk Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoel - Papua PASAL 2 LINGKUP JUAL BELI BARANG LinglupJual Bal barang terdi dar: engadaan barang berupa Material Alam/Lokal 2. Mutu material memenuh satondart peraturen pemerntah yang berlaku diantaranya Standar Nasional Indonesia (SNI) dan Persyaratan Umum Bahan Bangunan Nasional (PUB) 3. Harga material Franco Proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun On Site 4. Spesifikasi Barang sesuai dengan spesifikasi yang di setu{ui pihak pemberi Tugas Kepada PT NINDYA KARYA (Persero) Lengkap sesuai kesepakatan kedua belah Pihak. 5. Bahan/Material tersebut diatas, selanjutnya dalam perjanjian ini disebut BARANG PASAL 3 VOLUME, HARGA SATUAN DAN NILAI JUAL BELT 1. PARA PIHAK sepakat bahwa bahwa nilai Jual Beli sebagai berikut : HARGA NO KETERANGAN / URAIAN BANYAKNYA HAR = SAT. TOTAL 1 _|Agregat Kelas A 26a Ma 1.150.000 303,600,000 FERBTLANG = FoTAL 305,500,000 Tiga Ratus Tiga Juta Enam Ratus Ribu | PPn 10% Rupian BUMLAH 305.600.000 2. Jumlah harga tersebut diatas sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) sesuai dengan pasal 22 sebesar 1,5% sesual PMK No. 34/PMK.010/2017 tanggal 1 Maret 2017. 3. Harga satuan barang adalah tetap, sampai dengan _kebutuhan PIHAK PERTAMA terpenuhi seluruhnya. 4, Harga satuan tersebut pada pasal 3 ayat 1 surat perjanjian ini Franco Proyek Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun On Site 5. PIHAK PERTAMA dibebaskan dari segala tuntutan / klaim / biaya dari PIHAK manapun yang timbul akibat pelaksanaan pengadaan material yang dilakukan oleh PIHAK KEDUA. PASAL 4 JANGKA WAKTU PENGADAAN 1. Jangka waktu pelaksanaan pengadaan setelah PO diterbitkan oleh PIHAK PERTAMA atau sampai dengan selambat lambat nya tanggal 31 Mei 2022. 2. Penyerahan barang/material ditetapkan secara bertahap sesual Kebutuhan dilapangan ‘atau_mengikuti jadwal yang telah disepakai KEDUA BELAH PIHAK, terhitung sejak enandatanganan Surat Perjanjian ini. 3. PIHAK KEDUA harus menjaga kelancaran dan menjamin kelangsungan pengadaan Barang sesuai dengan jadwal lapangan dan akan diperbaharui/dirinci sesuai kebutuhan lapangan sampai dengan kebutuhan dilapangan terpenuhi secara keseluruhan. PASAL 5 SERAH TERIMA PENGADAAN BARANG 1. Berita acara serah terima dibuat bahwa “Barang-barang” telah diterima oleh Pihak Pertama dalam keadaan baik dan utuh sesuai dengan PO dan dilengkapi surat jalan pengiriman dan Berita Acara Serah Terima Barang/Material yang ditandatangani PARA PIHAK. 2. Pihak Pertama berhak melakukan penolakan atas sebagian atau seluruh Barang-barang yang cikirim olen Pihak Kedua. Apablla menurut peniiaian Plhak Pertama barang- barang tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi teknis sesuai PO yang ditentukan atau terdapat cacat atau kekurangan dan atas hal ini Pihak Kedua harus melakukan penggantian serta tidak berhak atas tambahan biaya apapun serta tambahan waktu penyelesaiannya. PASAL 6 CARA PEMBAYARAN Pembayaran yang dilaksanakan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dalam Surat Perjanjian ditetapkan sebagai berikut : 1L. Pembayaran kepada PIHAK KEDUA dilakukan secara Cash Before Delivery setelah material diterima, dan UD. FATMA JAYA melengkapi dokumen tagihan secara lengkap & benar sesuai ketentuan akuntasi, diterima oleh PT Nindya Karya (Persero). 2. PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran dari PIHAK PERTAMA berdasar prestasi penyerahan barang yang dituangkan dalam berita acara Serah Terima Barang yang disetujui dan ditanda tangani oleh PARA PIHAK. 3. Pembayaran setiap tahapan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan setelah PIHAK PERTAMA menerima dokumen tagihan dari PIHAK KEDUA yang dilengkapi lampiran-lampiran secara lengkap dan betul sesuai ketentuan akuntansi, sebagai berikut: = Kuitansi bermaterai cukup dan Invoice tagihan minimal rangkap 3 (tiga) 1 Asli dan 2 Copy = Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB), baik secara partial maupun komulatif (1 Asli, 2 Copy). - Berita Acara Pembayaran (BAP) (1 Asli, 2 Copy). = Surat Jalan Barang (1 Asli, 2 Copy). ~ Copy Surat Perjanjian Jual Beli (SPB) ~ Copy Surat Pemesanan Barang / Order Pembelian = Copy berita acara pembayaran sebelumnya apabila tagihan dilaksanakan secara bertahap. 4. Pembayaran tagihan PIHAK KEDUA akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA melalui ke rekening : Nama Bank : Bank BNI ‘Atas nama > JAMAL No. Rekening : 1145917649 PASAL 7 PEMERIKSAAN MUTU / KUALITAS 1. Barang tersebut pada Pasal 3 Surat Perjanjian ini harus dalam keadaan balk, memenuhi spesifikasi atau standar mutu dan kualitas yang telah ditetapkan dan dapat diterima PIHAK PERTAMA, Pemilik pekerjaan dan Konsultan Pengawas pada Proyek yang dimaksud. 2. Inspeksi Barang akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA, Konsultan Pengawas dan atau Pemilik Pekerjaan/Owner atas dasar spesifikasi. 3. Pengajuan klaim atas kualitas Barang harus diajukan secepatnya atau selambat-lambatnya 1 (Satu) bulan sejak dilakukan serah terima Barang dari PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. 4. Pengajuan kiaim atas kerusakan dan atau kekurangan Barang harus diajukan selambat- lambatnya 30 (1iga Pulun) nant Kalender sejak seran terima dan PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA. PASAL 8 KLAIM KENAIKAN HARGA. Pada kontrak ini PIHAK KEDUA tidak dibenarkan menuntut biaya tambahan kenaikan harga (kiaim) sampai dengan kebutuhan dilapangan sesuai Perjanjian ini terpenuhi. Harga satuan ‘tersebut dalam Pasal 3 diatas bersifat tetap (Fixed Price), berlaku sampai kebutuhan BARANG pproyek dimaksud terpenuhi seluruhnya, sesuai schedule yang telah disepakati KEDUA BELAH PIHAK. PASAL 9 PAJAK 4. Pajak— pajak yang bertalian dengan Perjanjian ini, menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan segera cilunasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. PIHAK KEDUA Wajid menyerahkan bukti pembayaran pajak dan atau iuran lain apabila diminta oleh PIHAK PERTAMA. PASAL 10 TATA TERTIB 1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya terhadap keamanan BARANG yang diperjanijikan ini dari kemungkinan kejahatan, tindakan kriminal yang akan merugikan PIHAK PERTAMA. 2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab sepenuhnya dan wajib memperbaiki dan atau mengganti setiap kerusakan/kerugian yang diderita PIHAK PERTAMA yang ditimbulkan oleh PIHAK KEDUA dan atau pegawainya, baik karena kesengajaan ataupun Karena kelalaian. 3. Pelaksanaan Perjanjian ini mengikuti Sistem Manajemen Mutu, K3/OHSAS dan Manajemen Lingkungan yang diimplementasikan oleh PIHAK PERTAMA. 4, PIHAK KEDUA melaksanakan pengadaan material dari sumber yang resmi/legal dengan menunjukkan bukti yang sah, semua resiko yang terjadi akibat kesalahan pemt barang/material yang tidak sesuai Perundang-undangan akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA, 5. Pihak Kedua bertanggung jawab atas pengiriman material/barang sampai dilokasi yang telah disetujui Pinak Pertama tersebut. Segala kehilangan/kecurian selama dalam perjalanaan menjadi beban dan tanggung jawab Pihak Kedua. 8, PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala permasalahan hukum yang timbul dengan para tenaga kerjanya, pemasok/supplier, serta segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan pengadaan Barang, karenanya PIHAK KEDUA membebasken PIHAK PERTAMA atas segala permasalahan hukum yang timbul dengan pihak-pihak tersebut. 1 2 PASAL 11 KONDISI KRITIS . Pelaksanaan pengadaan barang dinyatakan kritis apabila pengadaan terlambat dari time schedule atau rencana kerja yang telah ditetapkan bersama, atau selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender dari Kontrak/PO ditanda tangani PIHAK KEDUA belum memulai pekerjaan. Kondisi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diatas, selanjutnya pengadaan tersebut akan diselesaikan langsung oleh PIHAK PERTAMA atau diselesaikan melalui PIHAK KETIGA yang ditunjuk oleh PIHAK PERTAMA, dan seluruh biaya yang timbul dari penyelesaian pengadaan bahan tersebut sepenunnya menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 12 ‘SANKSI DAN DENDA . Apabila terjadi penyimpangan kualitas/mutu yang disyaratken dalam Pasal 2 Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA wajib mengganti BARANG yang dibongkar tersebut dan segala kerugian/biaya yang timbul akibat penyimpangan mutu tersebut menjadi beban PIHAK KEDUA, Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan BARANG tersebut sebagian atau keseluruhan sebagaimana syarat-syarat dalam Perjanjian ini maupun jadwal yang telah ditentukan dan bilamana PIHAK PERTAMA dengan terpaksa mengambil tindakan atau langkah-langkah untuk mengatasinyatermasuk kemungkinan_memberkkan pengadaan BARANG tersebut kepada pihak Iain, maka segala kerugian/biaya yang ‘mungkin timbul menjadi beban PIHAK KEDUA untuk dapat melaksanakan hal tersebut PIHAK PERTAMA harus memberitahukan terlebih dahulu kepada PIHAK KEDUA. Apabila PTHAK PFRTAMA nada suahi waktu dapat memhultikan hahwa PIHAK KFDUA karena kelalaiannya tidak dapat memenuhi kepentingan PIHAK PERTAMA Karena kurang / tidak mampu bekerja atau gagal melaksanakan tugasnya atau berbuat/melakukan tindakan-tindakan lain yang merugikan Kepentingan PIHAK PERTAMA atau dalam waktu 7 (Tujuh) hari kalender setelah Perjanjian ini ditanda tangani, PIHAK KEDUA belum juga memulai kegiatannya, didahului peringatan tertulis sebanyak 3 kali berturut-turut dengan tenggang waktu 3 x 24 jam, maka PIHAK PERTAMA secara sepihak berhiak mencabut dan memutuskan/membataikan Perjanjian ini tanpa memberikan ganti rugi apapun. |. Apabila terjadi keterlambatan pengadaan dan pengiriman dari jadwal yang telah ditentukan sesuai Pasal 4 ayat 1, maka PIHAK PERTAMA akan mengenakan denda keterlambatan kepada PIHAK KEDUA sebesar 1°/oo (satu permil) perhari keterlambatan, ‘maksimal denda 5% dari nilai kontrak, PASAL 13 KEADAAN MEMAKSA / FORCE MAJEURE Yong dimakeud Keadaan Memaksa/Force Majcure adalah hal- hal yang terjadi diluar kemampuan PIHAK KEDUA maupun PIHAK PERTAMA, seperti bencana alam, epidemi, kebakaran, banjir, peperangan, huru-hara umum, pemogokan dan lain-lain yang bersifatnya memaksa dan mempunyai akibat langsung terhadap pelaksanaan pengadaan Barang dalam Jangka Waktu Pengadaan, dan dapat disetujul secara tertulis oleh PIHAK PERTAMA. . Apabila terjadi Keadaan Memaksa/Force Majeure, PIHAK KEDUA harus memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 3 x 24 jam sejak terjadinya keadaan memaksa/Force Majeure tersebut dengan bukti yang sah. |. Atas pemberitahuan PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA akan menyetujui/menolak secara tertulis keadaan memaksa/force majeure tersebut dalam jangka waktu 7 x 24 jam, sejak pemberitahuan tersebut diterima oleh PIHAK PERTAMA atau menyesuaikan dengan ketentuan yang ditetapkan melalui Keputusan Pemerintah. Pada dasarnya PIHAK PERTAMA hanya mempertimbangkan pemberian/penambahan Jangka Waktu Pengadaan Barang atas terjadinya Keadaan Memaksa/Force Majeure. Dalam hal PIHAK KEDUA mengalami Keadaan Memaksa/Force Majeure dan pemberitahuan tertulis kepada PIHAK PERTAMA telah melampaui jangka waktu sebagaimana dimaksud ayat 2 Pasal ini, maka PIHAK PERTAMA berhak menolak dan tidak menyetujui Keadaan Memaksa/Force Majeure tersebut. Dalam hal PIHAK PERTAMA menolak dan tidak menyetujui Keadaan Memaksa/Force Majeure sebagaimana dimaksud ayat 5 Pasal ini, maka PIHAK KEDUA wajib melaksanaken Pengadaan sebagaimana ketentuan Perjanjian dan tidak berhak atas perpanjangan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengadaan barang. PASAL 14 RESIKO Apabila hasil pengadaan oleh PIHAK KEDUA musnah (diluar karena Keadaan Memaksa) sebelum dilakukan serah terima kepada PIHAK PERTAMA, maka PIHAK KEDUA tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas segala kerugian yang Umbul akibat kelalalan PIHAK KEDUA. ‘Apabila selama waktu pelaksanaan pengadaan Barang terjadi hambatan-hambatan yang diakibatkan tidak masuknya atau tidak tersedianya barang/material Karena semata-mata kesalahan PIHAK KEDUA, maka segala resiko akibat kemacetan pangadaan/pengiriman Barang ini menjadi tanggung jewab PIHAK KEDUA, dan tidak dapat dijadikan alasan keterlambatan atau pengadaan barang. Apabila PIHAK KEDUA dalam melaksanakan pengadaan Barang ini tidak memenuhi spesifikasi yang disyaratkan atau ditolak oleh Konsultan Pengawas/Pemilik Pekerjaan, maka selambat-lambatnya 2 x 24 jam, PIHAK KEDUA harus segera mengambil dan ‘mengganti Kembali sejumiah yang ditolak serta segala biaya yang ditimbulkan menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA. PASAL 15 PENAMBAHAN/PENGURANGAN PENGADAAN BARANG Apabila selama jangka waktu pengadaan barang terjadi perubahan gambar yang dapat mengakibatkan pengadaan tambah atau pengadaan kurang, maka akan dibuatkan ‘addendum perjanjian dengan mengacu harga satuan yang terdapat dalam pasal 3 ayat 1 perjanjian ini. Penambahan atau pengurangan pengadaan barang dianggap sah setelah mendapat persetujuan/perintah dari PIHAK PERTAMA secara tertuls. Perhitungan penambahan atau pengurangan barang dllakukan atas dasar harga satuan yang tercantum dalam pasal 3 ayat 1 perjaniian ini. Apabila harga satuan barang tersebut tidak tercantum dalam daftar harga satuan barang dalam dokumen ini, maka harga satuan akan dilakukan negosiasi bersama. ‘Adanya pengadaan tambah/kurang dapat dipakai sebagai alasan untuk merubah waktu penyelesaian pengadaan barang atas persetujuan PIHAK PERTAMA. Perubahan harga akibat penambahan atau pengurangan pengadaan barang tersebut dinitung berdasarkan penambahan atau pengurangan kuantitas dari bagian yang diadakan perubahan saja. PASAL 16 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila timbul perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA yang berkaitan dengan atau timbul karena Perjanjian ini, baik selama pelaksanaan atau setelah selesai pengadaan, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat oleh kedua belah pihak dan segala hasil yang dicapai dari musyawarah tersebut secara hukum bersifat mengikat dan merupakan putusan akhir serta secara tertulis dan ditanda tangani oleh para pihak yang bersangkutan. 2. Apabila musyawarah tersebut dalam ayat 1 Pasal ini tidak tercapai kesepakatan, maka semua sengketa yang timbul dari Perjanjian ini akan diselesaikan dalam tingkat pertama dan tingkat terakhir menurut peraturan prosedur Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) oleh Arbiter-Arbiter yang ditunjuk menurut peraturan tersebut. PASAL 17 PENYERAHAN PENGADAAN BARANG KEPADA PIHAK KETIGA Para pihak sepakat satu sama lain bahwa selama berlakunya Perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk menyerahkan sebagian atau selurun Pengadaan Barang kepada Pihak Ketiga secara sepihak tanpa persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA. PASAL 18 PEMUTUSAN PERJANJIAN 1. PIHAK PERTAMA berhak memutuskan perjanjian pengadaan Barang ini secara sepihak setelah melakukan teguran secara tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dengan tenggang waktu 3 x 24 jam, apabila ; a. PTHAK KEDUA telah memindah-tangankan pengadaan BARANG kepada Pihak ketiga, atau ; b.Terhitung dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender sejak permintaan isan atau tertulis dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhinya dan atau PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pengadaan BARANG sebagaimana diatur dalam Pasal 4 Perjanjian ini, atau ; Dalam waktu 7 (tuiuh) hari berturut-turut tidak segera memulai ekerjaan atau tidak ‘melanjutkan pengadaan Barang yang telah dimulai, atau ; Teriambat melaksanakan sejumlah volume tahapan pengadaan BARANG berdasarkan Jadwal pengadean seperti yang telah citentukan dalam Pasal 4 Perjanjian ini melebihi 14 (empat belas) hari kalender, kecuall apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh Keadaan Memaksa/Force Majeure, atau ; fe. PIHAK KEDUA berdasarkan penilaian PIHAK PERTAMA nyata-nyata tidak dapat melaksanakan pengadaan/pengiriman Barang. 2. Jika terjadi pemutusan perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK PERTAMA dapat menunjuk periasok lain atas kehendak dan berdasarkan pilihannya sendiri untuk menyelesaikan pengadaan Barang tersebut. 3. Dalam hal Pemutusan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, PIHAK KEDUA tidak berhak menuntut ganti rugi, tetapi masih berhak atas nilai-nilal Barang yang telah diterima olen PIHAK PERTAMA. Penilaian tersebut dilakukan dengan Berita Acara yang dibuat serta disetujul oleh PARA PIHAK. 4, Pembatalan Perjanjian secara sepihak oleh PIHAK PERTAMA tidak menghapuckan kewajiban PIHAK KEDUA untuk mengganti seluruh kerugian yang dialami PIHAK PERTAMA akibat tindakan PIHAK KEDUA. PASAL 19 PENUTUP 1. Dalam hal terdapat kekeliruan dan/atau diperlukan dan/atau perubahan dan/atau penambahan, maka Perjanjian ini dapat ditinjau kembali berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK yang dituangkan didalam amandemen/addendum yang seluruhnya merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini 2. Surat Perjanjian ini dinyatakan sah dan mengikat PARA PIHAK sejak 3. Surat Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) ditandatangani diatas materai yang cukup dan mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA, UD. FATMA JAYA PT. NINDYA KARYA (Persero) Proyek Pengembangan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Yetetkun, Kab. Boven Digoel - Papua PROJECT MANAGER

You might also like