Professional Documents
Culture Documents
Hukum adalah semua aturan (norma) yang harus dituruti dalam tingkah laku tindakan-tindakan
dalam pergaulan hidup dengan ancaman mesti mengganti kerugian jika melanggar aturan-aturan
itu akan membahayakan diri sendiri atau harta, umpamanya orang akan kehilangan
kemerdekaannya, didenda dan sebagainya. (M.H. Tirtaamidjata, S.H.)
JENIS-JENIS KONTRAK
Dalam dunia konstruksi, perjanjian antara pihak ownerdengan pihak kontraktor diikat dalam
sebuah kontrak kerja. Pengaturan hukum kontrak kerja proyek konstruksi diatur oleh pihak-pihak
yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
(KUHP pasal 1601b). Kontrak proyek konstruksi ini berupa dokumen tertulis dan wajib
menjelaskan tentang kesepakatan keselamatan umum dan tertib bangunan karena sebuah proyek
konstruksi merupakan pekerjaan yang mengandung resiko tinggi.
Jenis-jenis kontrak proyek konstruksi adalah:
Kontrak harga satuan (Unit price contract)
Dalam kontrak ini, pihak kontraktor hanya menentukan harga satuan pekerjaan untuk biaya
semua jenis pekerjaan yang mungkin dikeluarkan termasuk biaya overhead dan keuntungan.
Biasanya, kontrak ini digunakan jika kuantitas aktual dan masing-masing item pekerjaan sulit
untuk diestimasi secara akurat sebelum proyek dimulai. Pemilik dan kontraktor akan
melakukan opname atau pengukuran bersama terhadap jumlah bahan yang terpasang untuk
menentukan kuantitas pekerjaan yang sesungguhnya. Kelemahan dari jenis kontrak ini yaitu
pemilik tidak dapat mengetahui secara pasti biaya aktual proyek hingga proyek itu selesai.
Kontrak biaya plus jasa (Cost plus fee contract)
Dalam kontrak ini, kontraktor akan menerima pembayaran atas pengeluarannya, ditambah
dengan biaya untuk overhead dan keuntungan. Besarnya biaya overhead dan keuntungan
biasanya dihitung berdasarkan presentase biaya yang akan dikeluarkan kontraktor. Yang menjadi
kelemahan jenis kontrak ini hampir sama dengan jenis kontrak harga satuan dimana pemilik
tidak dapat mengetahui biaya aktual proyek yang akan dilaksanakan. Biasanya kontrak jenis ini
dipakai jika proyek tersebut harus diselesaikan dalam waktu yang singkat sementara rencana dan
spesifikasinya belum dapat diselesaikan.
Dalam kontrak ini menyatakan bahwa kontraktor akan melaksanakan proyek sesuai dengan
rancangan biaya tertentu. Apabila terjadi perubahan dalam kontrak, perlu dilakukan negosiasi
antara pemilik dan kontraktor untuk menetapkan besarnya pembayaran (baik tambah maupun
kurang) yang akan diberikan kepada kontraktor terhadap perubahan tersebut.
Kontrak jenis ini hanya bisa diterapkan apabila ada perencanaan yang telah benar-benar selesai,
dimana kontraktor sudah dapat melakukan estimasi kuantitas secara akurat. Biasanya pemilik
proyek dengan jumlah anggaran yang terbatas akan memilih jenis kontrak ini karena merupakan
satu-satunya jenis kontrak yang memberi nilai pasti terhadap biaya yang akan dikeluarkan.
Kontrak Proyek Konstruksi termasuk perjanjian untuk melakukan pekerjaan (KUHP pasal
1601 b)
Isinya diatur oleh: Pihak-pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku
– Penunjukan
– negosiasi
– persentase
7. SPESIFIKASI TEKNIS.
Spesifikasi Teknis berisi uraian tentang peraturan-peraturan yg dipakai, lingkup pekerjaan,
persyaratan material, persyaratan pelaksanaan pekerjaan, persyaratan-persyaratan peralatan &
persyaratan khusus lainnya dari pekerjaan-pekerjaan yang ditentukan dalam Gambar tersebut
Butir A. Spesifikasi teknis memiliki tingkat hirarki yg lebih tinggi dibanding gambar karena
apabila dilihat dari kronologis penyusunannya spesifikasi teknis dibuat untuk menjelaskan,
menegaskan dan mendetailkan hal-hal yang belum tercantum dalam gambar.
8. SPESIFIKASI UMUM.
Spesifikasi Umum selain memuat ketentuan yg telah diuraikan dalam Definisi Spesifikasi Umum
di muka, juga menjelaskan tentang tata cara peserta lelang dalam memasukan penawaran
pekerjaan yang telah diuraikan dalam Gambar (butir A) dan Spesifikasi Teknis (butir B)
termasuk dokumen-dokumen yang harus dilampirkan.
9. GAMBAR.
Gambar adalah dokumen produk Konsultan Perencana yang disahkan oleh Pemberi Tugas yg
berisi tentang dimensi-dimensi dan ukuran-ukuran bangunan yang dipakai sebagai acuan bagi
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Jika dalam suatu dokumen terdapat perbedaan gambar antara antara lembar satu dengan yang
lain maka yang berlaku adalah gambar dengan skala yang lebih besar.
Jika dalam suatu dokumen terdapat perbedaan antara gambar arsitektur dengan gambar struktur
maka untuk dimensi ruang yang berlaku adalah sesuai dengan gambar arsitektur, namun untuk
dimensi struktur (misalnya dimensi penulangan pelat) yang berlaku adalah yang tercantum pada
gambar struktur.
10. BERITA ACARA RAPAT PENJELASAN LELANG.
Berita Acara Rapat Penjelasan Lelang adalah Notulen hasil rapat penjelasan terhadap Gambar
Lelang, Spesifikasi Teknis dan Spesifikasi Umum yang ditandatangani oleh Panitia Lelang,
Konsultan dan Wakil Peserta Lelang. Pada umumnya proyek swasta Berita Acara Aanwijzing ini
juga memuat Addendum/Perubahan spesifikasi teknis, gambar atau lingkup pekerjaan. Tetapi
untuk proyek pemerintah Berita Acara Aanwijzing hanya berisi penjelasan tentang Spesifikasi
Teknis, Spesifikasi Umum & Gambar Lelang tanpa merubah substansi yang ada didalamnya;
Namun apabila diperlukan adanya perubahan harus dibuat Addendum Dokumen Lelang atas
persetujuan Pengguna Jasa.
Secara bersama-sama kedua pihak bersepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama usaha
dengan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam pasal-pasal sebagai berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum
1. Pihak Pertama selaku pemilik modal menyerahkan sejumlah uang tertentu kepada Pihak
Kedua untuk dipergunakan sebagai modal usaha untuk jenis usaha property
2. Pihak Kedua selaku pengelola modal dari Pihak Pertama bertanggungjawab untuk mengelola
usaha sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Ayat 1
3. Pihak Kedua menerima modal dalam bentuk uang dari Pihak Pertama yang diserahkan pada
saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani
4. Pihak Pertama akan mendapatkan keuntungan bagi hasil usaha menurut persentase keuntungan
yang telah disepakati bersama sebagaimana diatur dalam Pasal 4
5. Masing-masing pihak memiliki andil dalam usaha ini, baik modal maupun tenaga yang besar
maupun pembagiannya sebagaimana tercantum dalam Pasal 2, 3, dan 4
Pasal 2
Modal Usaha
1. Besar uang modal usaha, sebagaimana disebut pada Pasal 1 Ayat 1 adalah sebesar Rp.
100.000.000. ( seratus juta rupiah )
2. Modal Pihak Pertama tersebut diserahkan sebelum akad ini ditandatangani, yaitu pada hari
senin , 11-11-2013 melalui transfer ke nomor rekening 0254632578 Bank BCA cabang Cilegon
an SILVIA TOFANIE
Pasal 3
Pengelola Usaha
1. Pihak Kedua bekerja mengelola usaha sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat 2
2. Dalam mengelola usahanya, Pihak Kedua bisa dibantu oleh sejumlah staf yang semuanya
berstatus sebagai karyawan
Pasal 4
Keuntungan
1. Keuntungan usaha adalah keuntungan bersih (Nett Profit), berupa keuntungan yang diperoleh
dari kegiatan usaha (Cash Profit) dikurangi zakat ( 2,5 % dari Cash Profit )
2. Nisbah keuntungan usaha untuk Pihak Pertama disepakati sebesar 10%
Pasal 5
Kerugian
1. Semua kerugian usaha sebagaimana tercantum pada Pasal 1 Ayat 2 ditanggung sepenuhnya
oleh Pihak Kedua
Pasal 6
Laporan Usaha
1. Tutup buku akhir usaha dilakukan setiap bulan
2. Laporan bulanan terinci mengenai seluruh kegiatan usaha dikirimkan paling lambat 7 hari
pada bulan berikutnya oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
3. Penyerahan hasil keuntungan sebagaimana dalam Pasal 4 Ayat 2 dilakukan selambatnya-
lambatnya 7 hari setelah jatuh tempo pembayaran setiap tanggal 5 tiap bulannya dan akan
diserahkan melalui transfer ke nomor rekening 0254632578 Bank BCA cabang Yogyakarta an
AHMAD MAHMUDI
Pasal 7
Pasal 8
Hak dan Kewajiban
1. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Pertama berkewajiban untuk:
o Tidak mencampuri kebijakan usaha yang sedang dijalankan oleh Pihak Kedua
o Tidak melakukan pemaksaan kepada Pihak Kedua untuk menjalankan usul, saran, ataupun
keinginannya dalam melaksanakan kegiatan usaha ini
o Tidak melakukan kegiatan teknis di tempat usaha tanpa seizin dan sepengetahuan Pihak Kedua
o Tidak mengambil atau menambah sejumlah modal usaha sebelum masa kontrak selesai
o Tidak menjalankan bisnis usaha yang serupa dilakukan oleh Pihak Kedua
o Berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengambil kembali sebagian modal usaha dari Pihak
Kedua setelah terbukti Pihak Kedua melakukan penyelewengan dan/atau mengkhiatani isi akad
ini
o Berhak untuk menunjuk ahli waris yang akan menerima keuntungan bagi hasil usaha bila
berhalangan, yang dibuktikan dengan surat kuasa bertandatangan diatas materai
2. Selama jangka waktu kerjasama, Pihak Kedua berkewajiban untuk:
o Mengelola modal usaha yang telah diterima dari Pihak Pertama untuk suatu kegiatan usaha
yang telah ditetapkan, selambat-lambatnya 1 minggu setelah akad disepakati dan ditandatangani
o Membuat laporan periodik kegiatan usaha setiap bulan untuk diserahkan kepada Pihak Pertama
o Melaporkan hal-hal yang bersifat luar biasa/musibah yang terjadi ketika kegiatan usaha sedang
berjalan kepada Pihak Pertama selambat-lambatnya 3 hari setelah kejadian
o Berhak mengelola dan menentukan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan usaha
o Berhak membatalkan perjanjian dan/atau mengembalikan kembali sebagian modal usaha dari
Pihak Pertama setelah terbukti Pihak Pertama melakukan penyelewengan dan/atau mengkhianati
isi akad ini
o Wajib menyerahkan keuntungan bagi hasil kepada pewaris Pihak Pertama bila berhalangan dan
menunjuk seorang ahli warisnya untuk menerima keuntungan tersebut
Pasal 9
Perselisihan
1. Apabila terjadi perselisihan antara kedua belah pihak sehubungan dengan akad kerjasama ini,
kedua belah pihak bersepakat menyelesaikannya secara musyawarah
2. Segala sesuatu yang merupakan hasil penyelesaian perselisihan akan dituangkan dalam suatu
berita acara
Demikan surat perjanjian ini dibuat rangkap dua, di atas materai Rp 6000,- Untuk dijadikan
pegangan bagi masing-masing pihak. Dan surat perjanjian ini ditandatangani di depan saksi-saksi
dan dalam keadaan sehat walafiat tanpa tekanan dari siapapun.
Pihak II Pihak I
Saksi-saksi :
1. Pangestu Kurnia
OLEH :
AFIFA
16.1.05.2.1.026
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL