Professional Documents
Culture Documents
MATEMATIKA EKONOMI
Nama : CHRISTINE
NPM : 210910073
Dosen : NENI MARLINA BR. PURBA, S.Pd., M.Ak
Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul fungsi linear dan sis
persamaan serta aplikasi bisnis dan masyarakat ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bu Neni
Marlina Br. Purba, S.Pd., M.Ak mata kuliah Matematika Ekonmoi. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang berjudul fungsi linear dan sis persamaan
serta aplikasi bisnis dan masyarakat bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bu Neni Marlina Br. Purba, S.Pd., M.Ak,
selaku dosen mata kuliah Matematika Ekonomi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Christine
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
Untuk mengkaji dan mengulas tentang fungsi linear dan system
persamaan, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan,
sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1
5. Bagaimana aplikasi fungsi linear dan system persamaan dalam bisnis dan
manajemen ?
C. TUJUAN
D. METODE PENULISAN
2
BAB II
PEMBAHASAN
5. B. Fungsi Linier
Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana karena hanya
mempunyai satu variabel bebas dan berpangkat satu pada variabel bebas tersebut,
sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad satu. Bentuk umum persamaan
linier adalah:
y = a + bx; Atau sering dinyatakan dalam bentuk implisit berikut: Ax + By + C =
0
3
1. Variabel adalah unsur yang sifatnya berubah-ubah dari satu keadaan ke
keadaan lainnya. Variabel dapat dibedakan menjadi variabel bebas dan
variabel terikat.
Variabel bebas: variabel yang menjelaskan variabel lainnya
Variabel terikat : adalah variabel yang diterangkan oleh variabel bebas.
2. Koefisien adalah bilangan atau angka yang diletakkan tepat di depan suatu
variabel, terkait dengan variabel yang bersangkutan.
3. Konstanta sifatnya tetap dan tidak terkait dengan suatu variabel apapun.
Fungsi Kuadrat adalah Fungsi yang pangkat tertinggi dari variabel adalah dua.
Bentuk umum dari fungsi Kuadrat :y = f (x) = ax2 + bx + c
dimana :
Y = Variabel terikat
X =Variabel bebas
a, b = koefisien, Dan a ≠ 0
c = konstanta.
Menentukan persaman garis :
Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui beberapa macam cara, antara
lain:
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat masing-masing (x1, y1) dan
(x2, y2), maka rumus persamaan liniernya adalah:
4
Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik-titik koordinat A (3, 3) dan B (2, 1)
Jawab :
Untuk titik A (3, 3) maka x1 = 3 dan y1 = 3.
Untuk titik B (2, 1) maka x2 = 2 dan y2 =1.
Persamaan yang diperoleh:
–1 (y – 3) = –2 (x – 3)
–y + 3 = –2x + 6
2x – y + 3 – 6 = 0
2x – y – 3 = 0
Jadi, persamaan garisnya adalah 2x – y – 3 = 0.
Y – Y1 = m (X – X1)
Contoh :
Tentukan persamaan garis yang melalui titik P(3, 5) dan memiliki gradien –2.
Jawab :
Untuk titik P(2, 5) maka x1 = 2, y1 = 5.
Dengan menggunakan rumus umum, diperoleh persamaan garis:
y – y1 = m (x – x1)
y – 5 = –2 (x – 2)
5
y – 5 = –2x + 4
y = –2x + 4 + 5
y = –2x + 9 atau 2x + y – 9 = 0
Contoh :
Persamaan linear Y=4+2x
a. Di umpamakan X = 0, maka y = 4+2(0)
8. Y=4
Titiknya adalah (0,4)
6
Gambar grafik:
7
3. Garis yang sejajar sumbu x memiliki persamaan y = c dan m = 0
jika y = 0, maka:
x+y=4
x+0=4
x = 4, => titik potong di x (4, 0)
Jadi titik potong persamaan x + y = 4 adalah (0,4) dan (4,0)
Kita cari titik potong di x dan y persamaan x + 2y = 6, yakni:
jika x = 0, maka:
x + 2y = 4
0 + 2y = 4
8
y = 2 => titik potong di y (0, 2)
jika y = 0, maka:
x + 2y = 6
x+0=6
x = 6, => titik potong di x (6, 0)
Jadi titik potong persamaan x + 2y = 6 adalah (0,2) dan (6,0)
1. Berimpit
Dua garis lurus akan berimpit apabila persamaan garis yang satu merupakan
kelipatan dari garis yan lain. Dengan demikian , garis akan berimpit
9
2. Sejajar
Dua garis lurus akan sejajar apabila lereng/gradien garis yang satu sama dengan
3. Berpotongan
Dua garis lurus akan berpotongan apabila lereng/gradien garis yang satu tidak
sama dengan lereng/gradien dari garis yang lain. Dengan demikian , garis
4. Tegak lurus
Dua garis lurus akan saling tegak lurus apabila lereng/gradien garis yang satu
merupakan kebalikan dari lereng/gradien dari garis yang lain dengan tanda yang
10
, jika atau
1. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan (demand) mencerminkan jumlah barang yang di minta (Q)
dengan harga barang tersebut (P) .persamaan atau fungsi permintaan dapat di
tulis :
P = F(Q) atau Q = F(P)
Fungsi permintaan suatu barang di tunjukkan dalam persamaan P = 60 –
4Q. sementara itu, Fungsi penawarannya adalah P = 20 + 2Q. tentukan :
1. Harga dan jumlah barang
2. Besar keseimbangan pasar dan bentuk grafiknya.
Jawab :
P = 60 – 4Q
P = 25 + Q (-)
0 = 35 – 5Q
5Q = 35
Q = 35/5
Qe = 7
P = 25 + (7)
Pe = 32
11
P = 60 jadi ,(0,60) Apabila Q = 0
Apabila P = 0 P = 25 + (0)
0 = 60 – 4Q P = 25 jadi, (0,25)
4Q = 60 Apabila P = 0
Q = 60/4 0 = 25 + Q
Q = 15 , jadi (15,0) -Q = 25
Q = 25/ -1
P = 25 + Q Q = -25 jadi, (-25,0)
grafik
Y-Values;
60
Y-Values
Y-Values;
Y-Values; 32
25 (7,32)
Y-Values; Y-Values;
0 0
12
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak (Qe,Pe) / ( 3,10 )
2 .harga dan jumlah keseimbangan pasar setelah pajak
Pe = 16 – 2Q + t
= 16 – 2Q + 3
= 19 – 2Q
Ps = Pd
19 – 2Q = 10 + Q
3Q = 9
Qe’ = 4
Pe’ = 19 – 2Q
=19 – 2(4)
= 19 – 8
= 11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak (Qe’, Pe’)/ ( 4,11 )
3. Beban pajak yang harus di tanggung konsumen
Tk = Pe’ –Pe
= 11 – 10
=1
4. Beban pajak yang di tanggung oleh produsen
Tp = t – tk
=3 – 1
=2
5. Jumlah pajak yang di terima oleh pemerintah
T = Qe’ x t
=4x3
= 12
6. Gambar grafiknya
*P = 8 + Q 0=8+Q
Apabila Q = 0 -Q = 8
P = 8 + (0) Q = 8/-1
P = 8 jadi(0,8) Q = -8 jadi (-8, 0)
Apabila P= 0 *P= 16 – 2Q
13
Apabila Q = 0 0 = 19 – 2Q
P = 16 – 2(0) -2Q = 19
P = 16 jadi (0,16) Q = 19 / 2
Apabila P = 0 Q= 9,5 Jadi ( 9,5, 0)
0 = 16 – 2Q P=7+Q
2Q = 16 Apabila Q = 0
Q = 16/2 P=7+0
Q = 8 jadi ( 8,0) P = 7 jadi (0,7)
Apabila P = 0
P = 19 – 2Q 0=7+Q
Apabila Q = 0 -Q = 7
P = 19 – 2(0) Q = 7 / -1
P = 19 jadi (0,19) Q = -7 jadi ( -7 , 0)
Apabila P = 0
GRAFIK
Y-Values; 19
Y-Values; 16
(4,11)
Y-Values; 11
Y-Values; 10 Y-Values
(3,10) 8
Y-Values;
Y-Values; 7
Y-Values;
Y-Values;
0 0 Y-Values;
Y-Values;
0 0
14
BAB III
PENUTUP
12. A. KESIMPULAN
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian
yang sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang
berbentuk matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Pada umumnya
semakin banyak jumlah suatu barang dikonsumsi, maka semakin besar utilitas
yang diperoleh, kemudian mencapai titik puncaknya (titik jenuh) pada jumlah
konsumsi tertentu, sesudah itu justru menjadi berkurang atau bahkan negatif jika
jumlah barang yang dikonsumsi terus-menerus ditambah.
13. B. SARAN
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi fungsi linear dan
system persamaan.Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karna
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau refrensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.Penyusun banyak berharap pada pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun pada penyusun.Demi
sempurnanya penyusunan makalah ini, kami berharap kritik dan saran oleh para
pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://hudamiftah27.wordpress.com/2014/12/17/matematika-ekonomi/
http://slideplayer.info/slide/3735055/
https://www.studiobelajar.com/program-linear/
https://www.scribd.com/presentation/498951923/PENGARUH-PAJAK-
TERHADAP-KESEIMBANGAN-PASAR
16