Professional Documents
Culture Documents
Laporan Titrasi Langsung
Laporan Titrasi Langsung
FAKULTAS FARMASI
OLEH :
STAMBUK : 15020200144
KELAS : C7
KELOMPOK :1
FAKULTAS FARMASI
MAKASSAR
2021
TITRASI LANGSUNG
BAB 1 PENDAHULUAN
Titrasi langsung adalah titrasi dimana zat yang akan kita tentukan
kadarnya secara langsung dapat dititrasi dengan larutan standar
hingga reaksi berlangsung secara sempurna. Pelaksanaan metode
ini harus ditunjang oleh ketersediaan larutan baku, larutan sampel,
dan indikator.
Adapun teknik titrasi dapat dibedakan menjadi 4 kelompok
berdasarkan reaksi kimianya, yaitu : reaksi asam basa, reaksi
oksidasi reduksi, reaksi pengendapan, dan reaksi pembentukan
kompleks. Namun praktikum kali ini kita hanya akan menggunakan
metode alkalimetri dan kompleksometri.
Netralisasi juga sering disebut dengan titrasi asam-basa. Titrasi
asam basa-basa merupakan suatu metode untuk menentukan kadar
dari suatu zat dengan menggunakan zat lain yang telah diketahui
konsentasinya. Titrasi asam-basa juga bisa diartikan sebagai
penetapan kadar dari suatu zat (asam/basa) dengan menggunakan
dua metode. Metode tersebut antara lain ialah metode alkalimetri dan
metode asidimetri. Metode alkalimetri yaitu suatu teknik analis untuk
mengukur keasaman suatu zat dengan menggunakan larutan standar
baku basa, sedangkan metode asidimetri yaitu suatu teknik analis
untuk mengukur kebasaan suatu zat dengan menggunakan laruran
standar baku asam. Netralisasi/ titrasi asam-basa itu sendiri
merupakan reaksi dimana asam dan basa bereaksi dalam larutan
berair untuk menghasilkan garam dan air.
Sedangkan, Titrasi kompleksometri yaitu titrasi berdasarkan
pembentukan persenyawaan kompleks (ion kompleks atau garam
yang sukar mengion), Kompleksometri merupakan jenis titrasi dimana
titran dan titrat saling mengkompleks, membentuk hasil berupa
=
1,8 mL x 0,998 N x 64,04 mg
x 100 %
100 x 1
115,041
= x 100 %
100
= 115,041%
4 Kadar sampel 115,041%
4.2 Pembahasan
Titrasi adalah teknik kimia yang digunakan untuk
mengidentifikasi konsentrasi senyawa yang tidak diketahui
dalam campuran yang diberikan. Dalam teknik ini, digunakan
larutan baku yang konsentrasinya telah diketahui dengan pasti
untuk menemukan konsentrasi zat atau senyawa yang tidak
diketahui. Titrasi langsung (direct titration) sendiri yaitu teknik
titrasi yang larutan sampel dapat langsung dititrasi dengan
larutan standar atau baku. Selain digunakan larutan baku dan
juga larutan yang ingin dititrasi, juga terdapat indikator yang
digunakan untuk mengetahui titik ekuivalen. Titik ekuivalen
adalah titik dimana terjadi kesetaraan reaksi secara stoikiometri
antara zat yang dianalisis dan larutan standar. Setelah tercapai
titik ekuivalen, akan terjadi titik akhir titrasi, yaitu titik dimana
terjadi perubahan warna pada indikaotr yang menunjukkan titik
ekuivalen dan larutan standar.
Pada praktikum ini digunakan asam sitrat sebagai sampel yang
ingin diketahui kadarnya dan natrium hidroksida (NaOH) 0,998N
digunakan sebagai larutan baku, dan juga indikator yang
digunakan yaitu indikator Phenolphtalein (PP) dengan pH 8,3-
10. Cara pengerjaannya yaitu, kita harus menyiapkan alat dan
bahan terlebih dahulu. Pertama-tama asam sitrat ditambang
dengan timbangan sebanyak 100 mg. Setelah itu diukur
aquades sebanyak 40 mL dalam gelas ukur. Selanjutnya asam
sitrat dilarutkan dalam aquadest dan dipindahkan ke
erlenmeyer. Berikutnya ditambahkan indikator PP sebanyak 3
tetes, warna yang terbentuk yaitu bening. Dimasukkan NaOH
5.2 Saran
Adapun saran dalam praktikum titrasi langsung ini yaitu pada saat
penitrasi dengan buret harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti agar
tidak terdapat kesalahan-kesalahan kecil yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2021. Penuntun Praktikum Kimia Analisis. Makassar: Universitas
Muslim Indonesia.
Ditjen POM 1979. Farmakope Indonesia edisi. III. Jakarta:
DepartemenKesehatan Republik Indonesia.
Ham, M. 2006. Membuat Reagen Kimia. Jakarta: Bumi Aksara.
Harjanti. R.S. 2008. Pemungutan Kurkumin dari Kunyit (Curcuma
domestica val.) dan Pemakaiannya Sebagai Indikator Analisis
Volumetri. Jurnal Rekayasa Proses, Vol.2, No.2. Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta.
Ika, Dani. 2009. Alat Otomarisasi Pengukur Kadar Vitamin C dengan
Metode Titrasi Asam Basa. Jurnal Neutrino. Malang: Universitas
Islam Negeri Malang.
Khopkar. 2002. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia Press.
Mara, Ady. 2010. Penuntun Praktikum Kimia Dasar I. Palembang:
Universitas Sriwijaya.
Pujaatmaka, A.Handayana. 2002. Kamus Kimia. Jakarta: Balai Pustaka.
Purba, Mitchael. 2006. Kimia. Jakarta: Erlangga.
Rivai, H. 1990. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia
Press.