You are on page 1of 2

Konsep asuha keperawatan intoleransi pada lansia

1. Pengkajian
Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses asuhan keperawatan
dimana dalam pengkajian ini dilakukan pengumpulan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pada klien yang meliputi
bio-psiko-sosio-spiritual.

Keluhan utama lansia biasanya mengalami kesulitan dalam melakukan


beraktivitas, dipnea setelah aktivitas, gangguan sikap berjalan, gerakan lambat,
kesulitan membolak-balikan posisi, keterbatasan pada rentang gerak, dan
ketidaknyamanan pada pasien (Nanda, 2018). Riwayat penyakit sekarang biasanya
mengalami intoleransi aktivitas, nyeri yang dapat diakibatkan jatuh dan fraktur,
gangguan musculoskeletal oleh restrain atau gips

Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum lansia dengan usia lebih atau sama
dengan 60 tahun keadaan umumnya lemah. Penting juga untuk menimbang berat
badan klien, apakah ada gangguan penyakit karena obesitas atau malnutrisi.
Kesadaran klien biasanya composmentis dan apatis, TTV pada lansia juga perlu dikaji
biasanya sushu meningkat ≥ 370C; nadi meningkat; tekanan darah meningkat; RR
meningkat. Pemeriksaan head to toe meliputi pemeriksaan muka dan kepala; mata;
hidung; mulut tenggorokan dan telinga; pemeriksaan dada; pemeriksaan abdomen;
serta pemeriksaan ekstremitas menggunakan pemeriksaan kekuatan otot (skala 1-5)

2. Analisis data
Tahap asuhan keperawatan analisis data merupakan tahap dimana penentuan
suatu masalah keperawatan ditegakkan. Dimana pada tahap ini diperlukan data
objektif dan subjektif dari klien untuk mendukung penegakan diagnosa keperawatan
dari diagnosa masalah keperawatan yang diambil.
3. Diagnose
Diagnosa keperawatan yang kemungkin akan muncul pada asuhan keperawatan
ini adalah: Hambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan gangguan pada sistem
muskuloskeletal. Kemungkinan berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal,
penurunan kekuatan otot, penurunan massa otot, nyeri, dan lain sebagainya (SDKI,
2016).
4. Intervensi
Intervensi merupakan rencana asuhan keperawatan yang disusun secara tepat
harus dapat berkelanjutan dari perawat satu ke perawat lainnya. Intervensi dari
diagnosa keperawatan gangguan mobilitas fisik, dapat dilakukan dukungan mobilisasi
dan pengaturan posisi (SIKI, 2018).

Herdman, T. H. 2018. NANDA-I Diagnostik Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-


2020. Jakarta: EGC, 2018.
PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Defenisi dan Indikator Diagnostik,
Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standart Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

You might also like