Professional Documents
Culture Documents
Askep Nyeri Pada Lansia Dan Kanker Pada Lansia
Askep Nyeri Pada Lansia Dan Kanker Pada Lansia
Riskesdas 2013
EPIDEMIOLOGI
- Nyeri kanker : 50% pada pasien yang pertama kali
berobat dan 90% pasien stadium lanjut.
Sumber:
http://slideplayer.info/slide/12041548/69/images/6/Perjalanan+Alamiah+Pen
derita+kanker.jpg
NYERI
Akibat dari kerusakan struktur somatik atau viseral dan menyebabkan aktivasi nociceptor
Ø Nyeri Neuropati
Ø Nyeri somatik,
Ø Nyeri visceral,
Nyeri yang mengenai alat / organ dalam seperti metastasis hati, pleuritis, dan sebagainya.
Ø Neuropati,
Ø Psikogenik
Kanker:
Gabungan dari semua
jenis nyeri
Proses Terjadinya Nyeri
Transduction : Proses yang
merubah sel biologcal
menjadi sinyal/ Stimulus
Transmission : Di hantarkan
melalui saraf peripheral
Modulation : Proses
perubahan stimulus dan
intepretasi informasi
Perception: tindakan
menyusun, mengenali, dan
menafsirkan informasi
Nociception adalah sistem sensor saraf yang merespon rasa sakit, atau sensoris
hal yang berpotensi merangsang rasa sakit.
Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronis
Peredaan nyeri Sangat diinginkan Sangat diinginkan
Ketergantungan thd obat Tidak biasa sering
Komponen psikologis Umumnya tidak ada Sering merupakan masalah
utama
Penyebab organik sering Seringkali tidak ada
Kontribusi lingkungan dan kecil signifikan
keluarga
Insomnia jarang sering
Tujuan pengobatan kesembuhan fungsionalisasi
Depresi jarang sering
ØLokal
ØMultifokal (berbagai tempat sekaligus)
ØGeneralisata (seluruh permukaan kulit)
ØReffered Pain (dimana nyeri menyebar dari
sumber nyeri ke jaringan di dekatnya ex: infark
miokard)
ØAnamnesis nyeri
ØPemeriksaan fisik
ØLaboratorium
ØRadiologis jika diperlukan
ØPenunjang lain (mis..EMG dll)
Anamnese
2. Terapi adjuvant (terapi tambahan): Contoh obat nyeri adjuvant: Relaksan otot,
obat antidepressan (seperti amitriptyline/Elavil atau duloxetine/Cymbalta) dll
3. Radiasi
4. Pembedahan
5. Kemoterapi
1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri
2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut
menjadi gejala nyeri kronis yang persisten
3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan
akibat nyeri
4. Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau
intoleransi terhadap terapi nyeri
5. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mengoptimalkan kemampuan pasien untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari
1. Dosis yang tidak adekuat atau
kesalahan obat.
2. Kesalahan pengkajian tipe nyeri.
3. Kesalahan pengkajian beratnya
rasa nyeri.
ØOpioid : Obat anti nyeri pilihan dalam
manajemen nyeri akibat kanker.