You are on page 1of 23

Oleh:

Tim Keperawatan Keluarga, Komunitas, dan Gerontik


Fakultas Keperawatan
Universitas Jember
Epidemiologi
• WHO – World Cancer Report :10 juta penderita baru per tahun

• Inggris 2004: Kematian 153.397 (30% dengan kontrol buruk )

• Kemajuan Pengobatan à Umur penderita


Prevalensi penyakit kanker pada penduduk % menurut
umur tahun 2013

Riskesdas 2013
EPIDEMIOLOGI
- Nyeri kanker : 50% pada pasien yang pertama kali
berobat dan 90% pasien stadium lanjut.

- Keluhan : Terabaikan à Penyakit Kanker (utama)


- 70 % => Jaringan lunak, viseral , saraf dan tulang
- 25 % => Pengobatan : Kemoterapi, Pembedahan,
radioterapi.
Perjalanan Alamiah Penderita kanker

Sumber:
http://slideplayer.info/slide/12041548/69/images/6/Perjalanan+Alamiah+Pen
derita+kanker.jpg
NYERI

International association of pain studies (IASP):


Perasaan tidak menyenangkan sensorik - emosional yang
terkait dng kerusakan jaringan saat ini atau potensial, atau hal-hal
yg dijelaskan akibat kerusakan tersebut.
Ø Nyeri Nociceptive

Akibat dari kerusakan struktur somatik atau viseral dan menyebabkan aktivasi nociceptor

Ø Nyeri Neuropati

Akibat dari kerusakan saraf perifer atau SSP

Ø Nyeri somatik,

Nyeri yang berhubungan dengan kerusakan tulang, otot dan sebagainya.

Ø Nyeri visceral,

Nyeri yang mengenai alat / organ dalam seperti metastasis hati, pleuritis, dan sebagainya.

Ø Neuropati,

Nyeri yang berhubungan dengan kerusakan syaraf

Ø Psikogenik

Kanker:
Gabungan dari semua
jenis nyeri
Proses Terjadinya Nyeri
Transduction : Proses yang
merubah sel biologcal
menjadi sinyal/ Stimulus

Transmission : Di hantarkan
melalui saraf peripheral

Modulation : Proses
perubahan stimulus dan
intepretasi informasi

Perception: tindakan
menyusun, mengenali, dan
menafsirkan informasi
Nociception adalah sistem sensor saraf yang merespon rasa sakit, atau sensoris
hal yang berpotensi merangsang rasa sakit.
Karakteristik Nyeri akut Nyeri kronis
Peredaan nyeri Sangat diinginkan Sangat diinginkan
Ketergantungan thd obat Tidak biasa sering
Komponen psikologis Umumnya tidak ada Sering merupakan masalah
utama
Penyebab organik sering Seringkali tidak ada
Kontribusi lingkungan dan kecil signifikan
keluarga
Insomnia jarang sering
Tujuan pengobatan kesembuhan fungsionalisasi
Depresi jarang sering
ØLokal
ØMultifokal (berbagai tempat sekaligus)
ØGeneralisata (seluruh permukaan kulit)
ØReffered Pain (dimana nyeri menyebar dari
sumber nyeri ke jaringan di dekatnya ex: infark
miokard)
ØAnamnesis nyeri
ØPemeriksaan fisik
ØLaboratorium
ØRadiologis jika diperlukan
ØPenunjang lain (mis..EMG dll)
Anamnese

1. Lokasi , Intensitas, Kualitas, Durasi


( PQRST )
1. Dimensi Emosional
2. Dimensi Perilaku
3. Dimensi Kognitif dan mental
4. Evaluasi Sosial
PENGKAJIAN PADA LANSIA

1. Dapatkan riwayat pengobatan secara menyeluruh


2. Mulai dari dosis kecil
3. Saat mulai memberikan Analgetik, pertimbangkan keterbatasan ( berkurangnya
penglihatan, konfusi, Penunggu)
4. Pada pasien yg tidak mampu berkomunikasi pengkajian mengunakan FLACC
(Face (wajah), Legs (tungkai), Arms (lengan), Cry ( tangisan), dan (Consolability )
Ringan : VAS 1-3
Sedang : VAS 4-6
Berat : VAS 7-10
Modalitas yang bisa dipakai untuk mengatasi nyeri :

1. Analgesik (opioid / non opioid)

2. Terapi adjuvant (terapi tambahan): Contoh obat nyeri adjuvant: Relaksan otot,
obat antidepressan (seperti amitriptyline/Elavil atau duloxetine/Cymbalta) dll

3. Radiasi

4. Pembedahan

5. Kemoterapi
1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri
2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut
menjadi gejala nyeri kronis yang persisten
3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan
akibat nyeri
4. Meminimalkan reaksi tak diinginkan atau
intoleransi terhadap terapi nyeri
5. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mengoptimalkan kemampuan pasien untuk
menjalankan aktivitas sehari-hari
1. Dosis yang tidak adekuat atau
kesalahan obat.
2. Kesalahan pengkajian tipe nyeri.
3. Kesalahan pengkajian beratnya
rasa nyeri.
ØOpioid : Obat anti nyeri pilihan dalam
manajemen nyeri akibat kanker.

ØOpioid : analgesik tunggal, diperlukan dosis tinggi ; efek


sedasi, konstipasi ,depresi nafas.

ØPemberian laksansia => terapi opioid.


ØSedasi
ØNausea Vomitting (Haloperidol 1,5 mg malam)
ØKonstipasi
ØDry Mouth (mulut kering)
ØPenggunaan terapi lebih agresif atau inovatif (coadministration
psychostimulan untuk efek sedasi ).
ØPenggunaan intervensi farmakologis untuk mengurangi
kebutuhan opioid sistemik (coadministration analgesik adjuvant
atau non opioid).
ØPenggunaan terapi intraspinal .
ØPenggunaan intervensi non farmakologis (transkutaneus
stimulasi syaraf, pendekatan kognitif, blokade saraf, terapi
komplementer)
ØRotasi opioid
1. Meningkatkan standar perawatan untuk pasien kanker
dengan nyeri masih menjadi tantangan klinis yang penting.
2. Pengkajian nyeri harus dimasukkan ke dalam kegiatan rutin
perawatan pasien kanker.
3. Tatalaksana nyeri harus ditekankan sebagai bagian dari tujuan
terapi kanker, menjamin kenyamanannya tidak akan
mengorbankan upaya mengontrol kanker yang mendasari.
4.Terapi nyeri pada kanker masih
menggunakan guidelines step ladder WHO,
dengan OPIOID sebagai obat pilihan
5. Pertimbangan jenis obat, dosis yang tepat ,
pemantauan efek samping yang baik sangat
diperlukan.

You might also like