You are on page 1of 9

LAPORAN

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

TRANSISTOR UJT
(UNIJUNCTION TRANSISTOR )

Disusun Oleh :
Nama : Annisa Suci Andarini
NIM : 022000006

Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofika Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
Transistor UJT (Unijuntion Transistor)

B. TUJUAN
1. Mendemonstrasikan tegangan peak - point dari UJT.
2. Menggunakan UJT sebagai generator sawtooth

C. DASAR TEORI

Unijunction Transistor (UJT) mempunyai struktur seperti ditunjukkan gambar VII-1a.


Mempunyai sebuah emitor dan dua buah basis ( B1 dan B2) seperti ditunjukkan pada gambar
IV-1b. Tahanan antara B1 dan B2 (RBB) relatif tinggi sekitar 5 s.d. 10 K bila emitor terbuka.
Rangkaian ekivalen UJT seperti ditunjukkan pada gambar VII-1c. Dioda emitor
mengendalikan dua tahanan R1 dan R2. Bila dioda emitor tidak menghantar besarnya RBB
adalah jumlah R1 dan R2.

Bas
is 2
R
B 2
ide
2
al
emi E
p
tor E

n R
1

B B
Bas
1 1
is 1

Gambar 1
(a). Struktur UJT (b) Simbol (c) Rangkaian ekivalen

Osilator Relaksasi dengan UJT :


Gambar berikut menunjukkan rangkaian osilator relaksasi dengan UJT.
+VCC

RE R2
E B2

B1
CE
R1

0
Apabila power supply diberikan, maka kapasistor Ce akan diisi melalui tahanan Re
dengan konstanta waktu T = Re x Ce. Pada saat tegangan Emiter mencapai suatu tegangan
tertentu yaitu tegangan kerja Emiter (Emiter Firing Voltage), maka antara Emiter (E) dan base
I (B1) akan bertegangan maju (forward) Hal ini berakibat kapasitor Ce harus mengosongkan
muatannya melalui tahanan R1, yang berakibat tegangan pada Emiter menurun dan antara E
dan B1 kembali bertegangan balik (Reverse) dan proses pengisian kapasitor melalui Re
kembali berulang.
Tegangan pada kapasitor menurut teori rangkaian listrik adalah :
Ve = Vcc (1-e-t/Re Ce) ……………………………………(4.1)
Misalkan pada saat t = T maka Ve mencapai suatu tegangan kerja dari UJT. (VP ), maka :

(
Vp = Vcc 1 − e Re Ce
−t
)
Vp
Vcc
t
( )
. .. . . . . . . . . . . ( 4.2)
= 1 − e − Re Ce = Y (standoff ratio)

Standoff ratio yaitu perbandingan antara tegangan kerja Emiter dengan tegangan supply yang
dipakai, harganya berkisar antara 0 dan1, (0 < V < 1 ). Harga Y untuk tiap-tiap UJT akan
berbeda-beda tergantung dari typenya.

Jika Y diketahui maka periode gelombang gigi-geraji yang dihasilkan dapat dihitung
dengan persamaan ini.

Y = 1 − e−
t
Re Ce

e− = 1−Y
T
Re Ce

1
e Re Ce =
T

1−Y
(
ln e Re Ce = ln 
T
)
 1 

1− Y 
 1 
T = ln  
Re Ce 1− y 
 1 
Jadi perioda : T = Re Ce ln . .. . . . . . . . . . . ( 4.3)
1− Y 
D. ALAT DAN BAHAN
• Amperemeter
• Osiloskop
• Voltmeter
• Resistor
• Transistor UJT

E. LANGKAH KERJA

Percobaan 1 (Pembangkit gelombang gigi-gergaji dengan UJT)

+12V

R2
R1 47K

0 … +12V 2N2646
2K2
B2

B1
Vin C
VR3 R3 VC +
100 2n2

1. Bangun rangkaian sesuai gambar di atas.


2. Atur tegangan Vin 12V. Lihat tegangan VC dengan osiloskop chanel Y1 dan tegangan
VR3 dengan chanel Y2. Gambar grafik kedua tegangan yang terlihat sebagai fungsi
waktu.
3. Ganti harga C sesuai harga yang diberikan dalam tabel 1 dan tentukan frekuensi
tegangan gigi gergaji VC pada Vin 12V menggunakan osiloskop. Catat hasilnya.
4. Pasang C =2,2nF. Atur tegangan Vin sesuai harga yang diberikan dalam tabel 2 dan
tentukan frekuensi pada tegangan gigi gergaji menggunakan osiloskop. Catat hasilnya.
5. Jelaskan pengaruh Vin dan C pada frekuensi tagangan gigigergaji.
6. Jelaskan perilaku pembangkit gigi gergaji dengan UJT
Percobaan 2 (Stand Off Ratio (  ))
Bangun rangkaian seperti gambar di bawah ini

+12 V

B2
0 … +12 V 3k3
VBB

VEE B1

1. Tentukan tegangan catu VBB = 12 Volt


2. Ukur tegangan di titik E dan B2 untuk menentukan Vp dan VBB
3. Tentukan Vp dengan menaikkan VEE dari 0 s.d. 12 V
4. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 sebanyak 6 kali dengan VBB yang berbeda-beda

Percobaan 3. Tegangan titik puncak (peak-point) UJT

+12 V

4k7 R1
RE
X Y E B2
3k3 A

 FG V B1

1. Bangun rangkaian seperti gambar rangkaian di atas


2. Atur generator fungsi pada posisi gelombang segitiga dengan tegangan puncak ke puncak
(Vpp) = 10 Volt, frekuensi 1 kHz.
3. Dengan bantuan osiloskop, atur tegangan offset generator fungsi agar keluarannya
berfluktuasi dari a s.d. + 10V.
4. Atur osiloskop pada posisi mode XY, atur titik di pojok kiri bawah
5. Salin gambar tampilan pada osiloskop
6. Ulangi dengan R1 = 1 k

F. HASIL DATA DAN PEMBAHASAN


1. Percobaan 1 : Pembangkit gelombang gigi-gergaji dengan UJT
Berdasarkan hasil percobaan didapatkan hasil data sebagai berikut :
Tabel 1. Frekuensi sebagai fungsi C pada Vin = 12 V
C (µ F) 0,01 0,047 0,22 1 2,2
F (Hz) 4000 800 180 35 18
• C = 0,01 µ (Time/div 50 µ)
T = 5 kotak x 50 µs = 250 µs = 0,25 ms
F = 1/0,00025 = 4000 Hz = 4 kHz
• C = 0,047 µ (Time/div 0,2)
T = 6,2 x 0,2 = 1,24 ms
F = 1/0,00124 = 800
Berdasarkan hasil data dan perhitungan, maka dapat dibuat grafik hubungan frekiensi
terhadap kapasitor sebagai berikut:
4500
F (Hz)
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
0,01 0,047 0,22 1,0 2,2
C (µ F)

Grafik 1. Nilai frekuensi terhadap kapasitor pada UJT

Dari grafik menunjukan bahwa semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil
nilai frekuensinya. Hal ini karena nilai kapasitor yang disambungkan ke emitter yang
diberikan sama dengan nilai tegangan peak point, sehingga gelombang yang dihasilkan
adalah gelombang gigi gergaji yang menghasilkan panjang satu gelombang beberapa
kotak sesuai dengan nilai kapasitornya. Sehingga memperoleh nilai periode yang semakin
besar, sehingga nilai frekuensi yang didapat semakin kecil.
Tabel 2. Frekuensi sebagai fungsi Vin pada C = 0,22 µF
Vin (Volt) 7 8 9 10 11 12
f (kHz) 384,61 312,5 263,1 227,6 200 180
• Vin = 7 (time/div 1)
T = 2,6 kotak x 1 ms/div = 2,6 ms
F = 1/0,0026 = 384,61
• Vin = 8 (time/div 1)
T = 3,2 kotak x 1 ms/div = 3,2 ms
F = 1/0,0032 = 312,5
450
f (kHz)
400
350
300
250
200
150
100
50
0
7 8 9 10 11 12
Vin (Volt)

Grafik 2. Nilai frekuensi terhadap tegangan input pada UJT

Dari grafik menunjukan bahwa semakin besar nilai tegangan input maka
semakin kecil nilai frekuensinya. Gelombang yang dihasilkan pun berbentuk gigi
gergaji, karena tegangan yang diberikan dari power supply sama dengan nilai
tegangan peak point (nilai tegangan terbesarnya) yang bernilai positif.
Gambar 1. Gelombang gigi gergaji yang dihasikan

2. Percobaan 2 : Stand Off Ratio

Tabel 3. Hubungan Vee dan Vbb pada Transistor UJT


Vee (Volt) 2 4 6 8 10 12
Vbb (Volt) 12 12 12 12 12 12

Berdasarkan data, dapat dikatan bahwa dengan memvariasikan tegagan pada


emitter maka tegangan pada basis cenderung tetap. Maka bisa dikatan bahwa tegangan
emitter tidak memengaruhi teganga pada basis.

3. Percobaan 3 : Tegangan titik puncak (peak-point) UJT


Pada percobaan 3 dijelaskan tentang cara mencari tegangan titik puncak dengan 2
nilai resistor dan gelombang yang dihasilkan seperti berikut.

Gambar 2. Gelombang percobaan 3 UJT


Dari gelombang yang sudah dihasilkan, kita dapat mengubah nilai amplifier di
fungsion generator dengan tipe gelombang keluaran sehingga nilai frekuensi bisa
berubah. Setelah mendapatkan nilai dari frekuensinya, ubah pengaturan time/div
menjadi x/y sehingga menghasilkan gelombang garis. Yang dimana panjang
gelombang gars tersebut merupakan nilai dari tegangan fungsion generator.
G. KESIMPULAN

• Unijunction Transistor (UJT) mempunyai sebuah emitor dan dua buah basis ( B1
dan B2)
• Gelombang yang dihasilkan pun berbentuk gigi gergaji terjadi karena tegangan
yang diberikan dari power supply sama dengan nilai tegangan peak point
• Semakin besar nilai kapasitor, maka semakin kecil frekuensi yang dihasilkan
• Semakin besar tegangan input power supply, maka semakin kecil frekuensi yang
dihasilkan.
• Pada UJT, tegangan emitter tidak memengaruhi teganga pada basis.

H. DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar, Yogyakarta

You might also like