Professional Documents
Culture Documents
Laporan Prak UJT 022000006 Annisa Suci Andarini
Laporan Prak UJT 022000006 Annisa Suci Andarini
TRANSISTOR UJT
(UNIJUNCTION TRANSISTOR )
Disusun Oleh :
Nama : Annisa Suci Andarini
NIM : 022000006
Elektronika Instrumentasi
Jurusan Teknofika Nuklir
Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir
2020
A. JUDUL PRAKTIKUM
Transistor UJT (Unijuntion Transistor)
B. TUJUAN
1. Mendemonstrasikan tegangan peak - point dari UJT.
2. Menggunakan UJT sebagai generator sawtooth
C. DASAR TEORI
Bas
is 2
R
B 2
ide
2
al
emi E
p
tor E
n R
1
B B
Bas
1 1
is 1
Gambar 1
(a). Struktur UJT (b) Simbol (c) Rangkaian ekivalen
RE R2
E B2
B1
CE
R1
0
Apabila power supply diberikan, maka kapasistor Ce akan diisi melalui tahanan Re
dengan konstanta waktu T = Re x Ce. Pada saat tegangan Emiter mencapai suatu tegangan
tertentu yaitu tegangan kerja Emiter (Emiter Firing Voltage), maka antara Emiter (E) dan base
I (B1) akan bertegangan maju (forward) Hal ini berakibat kapasitor Ce harus mengosongkan
muatannya melalui tahanan R1, yang berakibat tegangan pada Emiter menurun dan antara E
dan B1 kembali bertegangan balik (Reverse) dan proses pengisian kapasitor melalui Re
kembali berulang.
Tegangan pada kapasitor menurut teori rangkaian listrik adalah :
Ve = Vcc (1-e-t/Re Ce) ……………………………………(4.1)
Misalkan pada saat t = T maka Ve mencapai suatu tegangan kerja dari UJT. (VP ), maka :
(
Vp = Vcc 1 − e Re Ce
−t
)
Vp
Vcc
t
( )
. .. . . . . . . . . . . ( 4.2)
= 1 − e − Re Ce = Y (standoff ratio)
Standoff ratio yaitu perbandingan antara tegangan kerja Emiter dengan tegangan supply yang
dipakai, harganya berkisar antara 0 dan1, (0 < V < 1 ). Harga Y untuk tiap-tiap UJT akan
berbeda-beda tergantung dari typenya.
Jika Y diketahui maka periode gelombang gigi-geraji yang dihasilkan dapat dihitung
dengan persamaan ini.
Y = 1 − e−
t
Re Ce
e− = 1−Y
T
Re Ce
1
e Re Ce =
T
1−Y
(
ln e Re Ce = ln
T
)
1
1− Y
1
T = ln
Re Ce 1− y
1
Jadi perioda : T = Re Ce ln . .. . . . . . . . . . . ( 4.3)
1− Y
D. ALAT DAN BAHAN
• Amperemeter
• Osiloskop
• Voltmeter
• Resistor
• Transistor UJT
E. LANGKAH KERJA
+12V
R2
R1 47K
0 … +12V 2N2646
2K2
B2
B1
Vin C
VR3 R3 VC +
100 2n2
+12 V
B2
0 … +12 V 3k3
VBB
VEE B1
+12 V
4k7 R1
RE
X Y E B2
3k3 A
FG V B1
Dari grafik menunjukan bahwa semakin besar nilai kapasitor maka semakin kecil
nilai frekuensinya. Hal ini karena nilai kapasitor yang disambungkan ke emitter yang
diberikan sama dengan nilai tegangan peak point, sehingga gelombang yang dihasilkan
adalah gelombang gigi gergaji yang menghasilkan panjang satu gelombang beberapa
kotak sesuai dengan nilai kapasitornya. Sehingga memperoleh nilai periode yang semakin
besar, sehingga nilai frekuensi yang didapat semakin kecil.
Tabel 2. Frekuensi sebagai fungsi Vin pada C = 0,22 µF
Vin (Volt) 7 8 9 10 11 12
f (kHz) 384,61 312,5 263,1 227,6 200 180
• Vin = 7 (time/div 1)
T = 2,6 kotak x 1 ms/div = 2,6 ms
F = 1/0,0026 = 384,61
• Vin = 8 (time/div 1)
T = 3,2 kotak x 1 ms/div = 3,2 ms
F = 1/0,0032 = 312,5
450
f (kHz)
400
350
300
250
200
150
100
50
0
7 8 9 10 11 12
Vin (Volt)
Dari grafik menunjukan bahwa semakin besar nilai tegangan input maka
semakin kecil nilai frekuensinya. Gelombang yang dihasilkan pun berbentuk gigi
gergaji, karena tegangan yang diberikan dari power supply sama dengan nilai
tegangan peak point (nilai tegangan terbesarnya) yang bernilai positif.
Gambar 1. Gelombang gigi gergaji yang dihasikan
• Unijunction Transistor (UJT) mempunyai sebuah emitor dan dua buah basis ( B1
dan B2)
• Gelombang yang dihasilkan pun berbentuk gigi gergaji terjadi karena tegangan
yang diberikan dari power supply sama dengan nilai tegangan peak point
• Semakin besar nilai kapasitor, maka semakin kecil frekuensi yang dihasilkan
• Semakin besar tegangan input power supply, maka semakin kecil frekuensi yang
dihasilkan.
• Pada UJT, tegangan emitter tidak memengaruhi teganga pada basis.
H. DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, dkk. 2014. Petunjuk Praktikum Elektronika Dasar, Yogyakarta