Professional Documents
Culture Documents
Aisyah Safitri - 2010243002 - Resume Sawit Dhar B
Aisyah Safitri - 2010243002 - Resume Sawit Dhar B
No. Bp : 2010243002
Panen adalah pemotongan tandan buah dari pohon sampai dengan pengangkutan ke pabrik yang
meliputi kegiatan pemotongan tandan buah matang, pengutipan brondolan, pemotongan
pelepah,pengangkutan hasil ke TPH, dan pengangkutan hasil ke pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Standar kematangan berikut ini berdasarkan jumlah brodolan yang ada di permukaan tanah. Sangat
penting untuk mempertahankan panen pada interval yang pendek pada tanaman yang baru
menghasilkan atau tanaman muda, karena buah akan membrondol. Interval panen tidak boleh lebih dari
10 hari pada 3 (tiga) tahun pertama setelah menghasilkan dan tidak boleh melebihi 14 hari pada
tanaman yang lebih tua,pada musim buah rendah lakukan pemeriksaan ekstra agar pemanen tidak
memanen buah mentah untuk memenuhi standar borongnya.
Memanen semua buah pada tingkat kematangan yang optimum, yaitu pada saat tandan buah segar
(TBS) mengandung minyak dan kernel tertinggi. Memanen hanya buah yang matang dan mengutip
brondolan. Mengirim TBS ke pabrik dalam waktu 24 jam setelah panen.
Kualitas panen TBS Kelapa Sawit ditentukan oleh fraksi matang panen. Fraksi panen ini sangat
berpengaruh terhadap rendemen minyak dan kadar asam lemak bebas ( ALB). Semakin tinggi fraksi
panen (kematangan panen), rendemen minyak akan meningkat, sedangkan kadar mutu minyak semakin
jelek sebagai akibat naiknya kadar ALB.
Manfaatnya : untuk mengatur kebutuhan tenaga pemanen yang menyediakan sarana transport. Pohon
contoh: sebanyak 100 pohon per blok (16-25 ha). Diambil dari baris no .5,15,35,45 masing-masing
sebanyak 20 pohon. Hitung tandan yang sudah bisa dipanen keesokan harinya, misalnya 24 tandan.
Kerapatan panen (KP)= 24/100 = 0,24 atau 1 : 4 artinya dari setiap 4 pohon akan dipanen 1 tandan
matang. Bila berat rata-rata 1 tandan = 12 kg. Maka prakiraan panen : 0,24 x 2.240 x 12 kg = 6.451 kg
Rotasi Panen
Rotasi adalah: waktu yg di perlukan antara panen terahir dengan panen berikutnya pada tempat yg
sama. Perkebunan kelapa sawit pada umumnya menggunakan rotasi panen 7 hari artinya satu areal
harus dimasuki oleh pemanen tiap 7 hari Rotari panen di anggap baik bila buah tidak terlalu Rotasi
panen di anggap baik bila buah tidak terlalu matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7 artinya
dalam satu minggu terdapat 5 hari 2 hari untuk sisa pemeliharaan alat panen dan masing-masing ancak
panen diulang 7 hari berikutnya.