You are on page 1of 15

UPAYA KELOMPOK NELAYAN WELAS ASIH DALAM PEMBERDAYAAN

EKONOMI ANGGOTA DI PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG


KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG
PROPOSAL SKRIPSI

DISUSUN OLEH
NAMA :RIYAN ZAHENDRA
NIM :2054244009

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


FAKULTAS PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA LAMPUNG
2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabibil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt
karena rahmat allah hidayah dan karunianya proposal skripsi yang berjudul UPAYA
KELOMPOK NELAYAN WELAS ASIH DALAM PEMBERDAYAAN EKONOMI
ANGGOTA DI PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN
TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG Ini dapat di selesaikan
penulisan proposal skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pada program studi teknologi hasil perikanan Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan
Universitas Nahdlatul Ulama Lampung. Dalam kesemptan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang setulusnya kepada :

1. Bapak H,M Miftahudinn, S.Ag.,M.Sy selaku rektor ubiversitas nahdlatul ulama lampung
2. Ibu Titin liana febriyanti, S.Pi.,M,Si. selaku dekan fakultas pertanian perikanan dan
peternakan.
3. Tri Adi Wibowo S.Pi.,M.Si. selaku dosen pembimbing pertama yang telah banyak
membeikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan proposal skripsi ini.
4. Suci Hardiana Rahmawati, S.T.,M.T.P. selaku dosen pembimbing kedua yang telah
banyak membantu dan memberi saran serta solusi dalam menyelesaikan proposal skripsi
ini.
5. Orang tua, keluarga dan saudara yang telah memberi motivasi,semangatserta dukunganya
untuk menyelesaikan proposal skripsi ini
6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu memberikan semangat dan doanya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal penelitian ini masih banyak


kekurangan dari segala aspek. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun senantiasa
penulis nantikan. Akhir kata semoga proposal ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan
juga bagi semua pihak yang memerlukan informasi yang berhubungan dengan tulisan ini.
Aamiin.

Lampung, 11 Desember 2022

RIYAN ZAHENDRA
ii

ABSTRAK
Provinsi Lampung memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup
besar khususnya disektor perikanan tangkap. Salah satu komoditas perikanan
yang cukup potensial di Provinsi Lampung adalah ikan teri. Ikan teri
dihasilkan melalui usaha penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan
bagan di perairan teluk Lampung. Salah satu sentra pengolahan hasil
perikanan adalah Pulau Pasaran di Kecamatan Teluk Betung Timur, Kota
Bandar Lampung. Sebagian besar masyarakat dilokasi penelitian berprofesi
sebagai pengolah ikan teri. Jenis ikan teri yang dihasilkan adalah terinasi,
terijengki, dan teri nilon dalam bentuk olahan ikan asin kering. Namun dalam
kenyataannya masyarakat nelayan masih tidak berdaya dalam
mengembangkan potensi yang ada karena kurangnya modal, kualiatas ikan
asin teri rendah serta pengetahuan dalam pengoptimalan potensi tersebut.
Kata Kunci: Upaya, Kelompok Nelayan, dan Pemberdayaan

ABSTRAK

Lampung Province has quite large fishery resource potential,


especially in the capture fisheries sector. One of the potential fishery
commodities in Lampung Province is anchovy. Anchovies are produced
through fishing efforts carried out by bagan fishermen in the waters of
Lampung Bay. One of the centers for processing fishery products is Pasaran
Island in Teluk Betung Timur District, Bandar Lampung City. Most of the
people in the research location work as anchovy processors. The types of
anchovies produced are terasi, terijengki, and nylon anchovies in the form of
processed dried salted fish. However, in reality fishing communities are still
powerless in developing their existing potential due to a lack of capital, low
quality anchovies and knowledge in optimizing this potential.

Keywords: Effort, Fishermen's Group, and Empowerment

MOTTO
“Orang Cerdas ialah dia yang mampu mngoreksi dirinya sendiri”
“dalam hidup, kamu akan bertemu dua jenis orang, orang yang membangunmu dan orang
yang menjatuhkanmu. Namun pada akhirnya kamu akan berterima kasih pada mereka
berdua”

PERSEMBAHAN

Karya ini ku persembahkan kepada :

Ibunda Tercinta
Yang tak pernah putus berdoa untuk kesuksesan penulis, serta limpahan kasih sayang yang
tak akan pernah terbalaskan

Dosen

Yang telah memberikan bimbingan ilmu yang sangat berharga melalui ketulusan dan
kesabaran.

Keluarga Tercinta
Yang sampai saat ini selalu memberikan semangat dan dukunganya hingga penulis mencapai
titik ini.

Sahabat Seperjunganku
Yang telah setia menemani suka maupun duka,selalu memberikan semnagat, yang selalu
sabar dan sama-sama berjuang.

Alamamater Tercinta THP

“Universitas Nahdlatul Ulama Lampung”


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................ii


ABSTRAK ...........................................................................................................iii
MOTTO ................................................................................................................iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................iv
DAFTAR ISI .........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
1.1 Latar belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan masalah .....................................................................................2
1.3 Tujuan penelitan dan Manfaat penelitian..................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................3
2.1 Pengertian Upaya........................................................................................3
A. Konsep kelompok .................................................................................3
B. Pemberdayaan Masyarakat Nelayan.....................................................3
C. Upaya Kelompok Dalam Pemberdayaan Ekonomi Anggota ........................5
2.2 Pengertian Kelompok …............................................................................9
2.3 Fungsi Kelompok.........................................................................................9
2.4 Syarat Terbentuk Kelompok………………………………………………10
2.4 Struktur Kelompok ..................................................................................11
BAB III DESKRIPSI KELOMPOK NELAYAN WELAS ASIH DAN
PEMBERDAYAANNYA DI PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA
KARANG………………………………………………………………..12
3.1 Keadaan Umum Pulau Pasaran ..................................................................12
3.2 Pemberdayaan Anggota Nelayan..............................................................14
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................16
4.1 Kesimpulan.................................................................................................16
4.2 Saran ..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia disebut sebagai Negara Maritim, Negara yang berada dalam kawasan laut yang
sangat luas, memiliki banyak pulau, di kelilingi banyak laut dan perairan dan sebagian besar
penduduknya bekerja diwilayah perairan. Indonesia memiliki luas laut 7,6 juta km² dan terdiri
dari kurang lebih17.504 pulau jadi pantas jika Indonesia dijuluki sebagai Negara Maritim. Tetapi
pengertian kemaritiman yang selama ini diketahui oleh masyarakat umum adalah merujuk pada
kegiatan di laut yang berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan, sehingga kegiatan di laut
yang menyangkut eksplorasi, penangkapan ikan bukan merupakan kegiatan kemaritiman.
Sedangkan, sebenarnya pengertian lain dari kemaritiman adalah bagian dari kegiatan di laut yang
mengacu pada pelayaran, pengangkutan laut, perdagangan, navigasi, keselamatan pelayaran,
kapal, pengawakan, pencemaran laut, wisata laut, kepelabuhanan baik nasional maupun
internasional, industri dan jasa maritim, termasuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi di
dalamnya. Nelayan merupakan salah satu masyarakat marginal yang seringkali tersisih dari
akomodasi kebijakan pemerintah. Problem yang dihadapi masyarakat nelayan sangatlah
kompleks, mulai dari yang bermuara pada minimnya penghasilan mereka. Seperti halnya
masyarakat petani dan buruh (proletar), masyarakat nelayan pun tercekik jerat kemiskinan yang
menyerupai lingkaran setan.
Berbicara tentang kemiskinan tidak akan ada habisnya dikarenakan, kemiskinan menjadi salah
satu topic yang sering dibicarakan hampir diseluruh belahan dunia. Kemiskinan adalah sebuah
kondisi kehilangan (deprevation) terhadap sumber-sumber pemenuhan kebutuhan dasar yang
berupa pangan, sandang, papan, pendidikan serta kesehatan.13 Di Indonesia sendiri kemiskinan
nelayan merupakan masalah yang ada sejak sebelum Indonesia mengalami kemerdekaan bahkan
hingga era reformasi.
Menurut (BPS dan Depsos, 2002 : 4) Kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada
dibawah garis nilai standar kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non makanan, yang
disebut garis kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty threshold). Garis
kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diprlukan oleh setiap individu untuk dapat membayar
kebutuhan makanan setara 2100 kilo kalori per orang per hari dan kebutuhan non makanan yang
terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa
lainnya.
Selain itu juga menurut catatan data BPS, angka masyarakat miskin Indonesia pada tahun 2014
mencapai 10,96 persen atau 27,73 juta penduduk, sementara tahun 2015 jumlah masyarakat
miskin bertambah 0,86 juta jiwa, sehingga total orang miskin sebesar 28,59 juta jiwa. Beberapa
pengamat ekonomi mengatakan bahwa angka 28,59 juta jiwa itu tidak bias hanya disebut
“sekedar miskin”, namun “sangat miskin” karena hidup dibawah
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis akan merumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya Kelompok Nelayan Welas Asih dalam memberdayakan ekonomi anggota ?
2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari upaya kelompok nelayan dalam
pemberdayaan ekonomi anggota ?

1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian


Berdasarkan fokus permasalahan yang telah diuraikan, maka tujuan dan manfaat penelitian
yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui proses pembuatan ikan asin oleh Kelompok Nelayan Welas Asih.
2. Untuk mengetahui upaya Kelompok Nelayan Welas Asih dalam meningkatkan
perekonomian.
3. Untuk mengetahui faktor pendukung serta penghambat dalam pemberdayaan ekonomi
anggota nelayan welas asih.

BAB II TINJAUN PUSTAKA


Tinjaun pustaka merupakan hal yang sangat penting dan berguna bagi sebuat penelitian.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan oleh penulis, penelitian ini bukan hal yang pertama
kali penulis yang dijadikan sebagai bahan penelitian. Namun sudah banyak sebelumnya yang
telah meneliti tentang objek penelitian-penelitian sejenisnya. Berikut merupakan beberapa
kajian yang dapat penulis himpun, diantaranya sebagai berikut:
1. MI Hanafi (2009) dengan judul penelitian “hubungan modal sosial dengan kemiskinan
masyarakat nelayan di desa panimbang jaya pandeglang”. Dalam penelitian ini menekankan
bahwa permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat nelayan adalah dimana program-program
pemerintah yang di peruntukkan masyarakat nelayan belum terlaksana secara optimal, baik pada
orde baru maupun pada saat ini. Seperti program pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir (PEMP) yang masih tanda tanya. Kemudian hasil dari penelitian
tersebut yang mana berdasarkan kondidi geografis di desa panimbang jaya pandeglang terdapat
bebagai suku bangsa serta bahasa, sehingga dapat memberikan pengaruh baik positif maupun
negatif terhadap pengembangan masyarakat nelayan tersebut. Karena masingmasing membawa
adat dan tradisi yang selanjutnya dapat memandu dalam mewujudkan peningkatan
kesejahteraan melalui keahlian di kehidupannya masing-masing
2. A Hamzah (2015), denagan judul penelitian “ pemberdayaan ekonomi nelayan oleh pt. Karya
masyarakat mandiri melalui dompet duafa di desa tanjung pasir kabupaten tanggerang”.
Permasalahn yang dihadapi dalam penelitian ini merupakan maslah tentang kemiskinan.
Padahal sejak dahulu hingga sekarang program-program pemerintahan telah banyak di lakukan
oleh pemerintah guna meminimalkan kemiskinan di indonesia salah satunya masyarakat
nelayan. Hasil penelitian ini, dalam suatu program pemberdayaan, pastilah memiliki suatu
tujuan terlebih dahulu, adapun tujuan program pemberdayaan ekonomi di tanjung pasir adalah
mensejahterakan masyarakat nelayan dengan memandirikan nelayan tersebut.
3. Suyanti (2010), penelitiannya yang berjudul “ upaya pengurus tempat pelelangan ikan dalam
pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan di pasar madang kecamatan kota agung kabupaten
tanggamus. Pemasalahan penelitian ini adalah dalam upaya mencapai sumber daya manusia
yang berkualitas. Maka masyarakat nelayan pengelola ikan yang ada di kota agung perlu
pembinaan agar pengembangan diri mereka mengarah pada kemantapan identitas diri yang baik
dalam memanfaatkan sumberdaya alam. Bila hal ini tidak di tanggulangi dengan serius,
kemungkinan pertumbuhan perekonomian mereka akan sulit mengalami kemajuan dalam
meningkatkan produksinya. Hasil dari penelitian tersebut sebagai proses pelaksanaan proses
pemberdayaan ekonomi bagi nelayan pengelola ikan ditempat pengelolaan ikan di kecamatan
kota agung melalui kegiatankegitan peningkatan hasil produksi.

2.1 Pengertian Upaya


Upaya adalah suatu usaha dalam meningkatkan kualitas, kemampuan dan taraf hidup.Atau suatu
kegiatan yang mengerahkan tenaga, fikiran untuk mencapai sesuatu.. sedangkan menurut
Poerwadarmita dalam jurnal Muhammad Fitrah, upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud,
akal, dan ikhtiar. Upaya merupakan segala sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal
supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan maksud, tujuan dan fungsi serta
manfaat suatu hal tersebut dilaksanakan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa upaya adalah suatu usaha atau cara untuk
meningkatkan kesejahteraan dengan mengerahkan segala hal seperti pemikiran, ide-ide serta tenaga
guna mencapai tujuan yang diinginkan .

A.Konsep Kelompok
1. Pengertian Kelompok
Sebagai insan yang hidup dalam suatu lingkungan, manusia tidak pernah terlepas dari
kebutuhan akan orang lain. Karena adanya keterbatasan dalam dirinya akan orang lain tutupi
dengan kehadiran orang lain. Namun, kadang kebutuhan akan orang lain tersebut lebih
disebabkan karena adanya persamaan tujuan maupun motif yang ingin dicapai. Hal tersebut
menyebabkan seseorang berupaya membangun suatu ikatan untuk menyelesaikan setiap
persoalannya dengan cara membangun perkumpulan yang disebut kelompok. Kelompok adalah
kumpulan penduduk setempat yang menyatukan diri dalam usaha di bidang sosial ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan, kesadayaan, dan kegotongroyongan mereka.
B.Pemberdayaan Masyarakat Nelayan
Menurut Sukino, dijelaskan bahwa empowerment artinya suatu peningkatan kemampuan yang
sesungguhnya potensinya ada. Dimulai dari status kurang berdaya menjadi lebih berdaya,
sehingga lebih bertanggung jawab Maksudnya bahwa pemberdayaan merupakan upaya
meningkatkan atau mengubah potensi-potensi yang ada didalam suatu masyarakat kearah yang
lebih baik, lebih besar, lebih maju dari keadaan sebelumnya. Pemberdayaan masyarakat identik
dengan ketidakberdayaan masyarakat dalam mengolah sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang ada, dan pemecahan masalahnya adalah tanggung jawab dari masyarakat itu
sendiri yang selama ini selalu terpinggirkan.
Menurut Sumodiningrat bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya untuk
memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki16.
Adapun yang dimaksud dengan pemberdayaan masyarakat nelayan yaitu sebuah upaya untuk
membangun kemampuan masyarakat nelayan dengan mendorong, memotifasi dan
membangkitkan kesadaran akan potensi perikanan yang dimiliki dan berupaya untuk
mengembangkan potensi itu menjadi tindakan nyata.
C.Upaya Kelompok Dalam Pemberdayaan Ekonomi Anggota
Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah sistem tindakan nyata yang menawarkan alternatif
model pemecahan masalah masyarakat diberbagai bidang kehidupan. Pendekatan utama dalam
konsep pemberdayaan adalah bahwa masyarakat tidak dijadikan objek dari berbagai proyek
pembangunan, tetapi merupakan subjek dari upaya pembangunannya sendiri. Berdasarkan
konsep demikian, maka strategi pemberdayaan masyarakat harus mengikuti pendekatan sebagai
berikut
a. Upaya itu harus terarah (targeted). Ini yang secara populer disebut pemihakan. Upaya ini
ditujukan langsung kepada yang memerlukan, dengan program yang dirancang untuk mengatasi
masalahnya dan sesuai kebutuhannya;
b. Program ini harus langsung mengikutsertakan atau bahkan dilaksanakan oleh masyarakat
yang menjadi sasaran. Mengikutsertakan masyarakat yang akan dibantu mempunyai beberapa
tujuan, yakni agar bantuan tersebut efektif karena sesuai dengan apa yang dikehendaki dan
mengenali kemampuan serta kebutuhan mereka. Selain itu, pendekatan ini berupaya
meningkatkan keberdayaan (empowering) masyarakat dengan pengalaman dalam merancang,
melaksanakan, mengelola, dan mempertanggungjawabkan upaya peningkatan diri dan
ekonominya;
c. Menggunakan pendekatan kelompok, karena secara sendiri-sendiri masyarakat miskin sulit
dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, juga lingkup bantuan menjadi terlalu
luas jika penanganannya dilakukan secara individu. Pendekatan kelompok ini paling efektif dan
dilihat dari penggunaan sumber daya juga lebih efisien. Disamping itu kemitran usaha antar
kelompok tersebut dengan kelompok yang lebih maju harus terus menerus di bina dan
dipelihara.

2.2 Pengertian Kelompok


Sebagai insan yang hidup dalam suatu lingkungan, manusia tidak pernah terlepas dari
kebutuhan akan orang lain. Karena adanya keterbatasan dalam dirinya akan orang lain tutupi
dengan kehadiran orang lain. Namun, kadang kebutuhan akan orang lain tersebut lebih
disebabkan karena adanya persamaan tujuan maupun motif yang ingin dicapai. Hal tersebut
menyebabkan seseorang berupaya membangun suatu ikatan untuk menyelesaikan setiap
persoalannya dengan cara membangun perkumpulan yang disebut kelompok. Kelompok adalah
kumpulan penduduk setempat yang menyatukan diri dalam usaha di bidang sosial ekonomi
untuk meningkatkan kesejahteraan, kesadayaan, dan kegotongroyongan mereka.

2.3 Fungsi Kelompok


Secara umum kelompok berfungsi untuk memenuhi kebutuhan anggota agar setiap anggota
relatif merasa puas. Sebenarnya fungsi kelompok tidak hanya sebatas itu saja, oleh sebab itu,
Kartono menjelaskan beberapa fungsi kelompok, antara lain
a. Kelompok merupakan wadah dan ruang psikologis kepada semua anggotanya, sehingga para
anggota merasa memiliki terhadap kelompoknya.
b. Munculnya kader yang menunjukkan loyalitas dan kesetiakawanan sosial.
c. Memberikan rasa aman kepada semua anggotanya.
d. Adanya penghargaan melalui status dan peran masing-masing anggotanya.
e. Terdapat suatu tujuan ideal tertentu dari kelompok.
f. Kelompok dapat berperan sebagai wahana untuk mencapai tujuan.
g. Anggota kelompok sebagai individu merasa sebagai organ dari kelompok.
2.4 Syarat Terbentuk Kelompok
Terbentuknya kelompok terjadi karena adanya sekumpulan individu yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
a. Keanggotaan yang jelas
b. Adanya kesadaran sebagai anggota
c. Memiliki kesamaan tujuan atau sasaran
d. Saling bergantung dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan
e. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan kelompok dengan
terbentuknya struktur kelompok
Dengan melihat syarat yang dikemukakan diatas, kelompok nelayan welas asih dapat termasuk
dalam kategori kelompok yang memiliki tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera,
terutama anggota kelompoknya serta masyarakat nelayan yang ada di Pulau Pasaran Kelurahan
Kota Karang yang berwawasan dan mampu mengembangkan usahanya.
2.4 Struktur Kelompok
Kelompok memiliki struktur, sebagaimana organisasi. Struktur kelompok merupakan pola
interaksi yang stabil antara anggota kelompok yang diciptakan oleh pembagian peran dan
penggabungan norma dalam kelompok. Peran dan norma tersebut yang menjadi struktur dasar
kelompok yang membangun interaksi antar anggota dalam kelompok. Peran akan membagi
tanggung jawab anggota, dan norma akan menggabungkan anggota menjadi satu kesatuan.
Berikut akan penulis jelaskan mengenai peran dan norma.
Peran menjelaskan struktur formal dalam kelompok dan membedakan satu posisi dari posisi
lainnya. Peran merupakan sejumlah harapan untuk melakukan tindakan yang layak dari seorang
anggota dalam suatu posisi dengan posisi lain yang berhubungan. Penulis mencontohkan sebuah
peran (dalam tindakan formal) seperti ketua, sekretaris, bendahara, dan sebagainya. Ketika
sebuah peran diberikan maka anggota tersebut akan diharapkan oleh anggota lain untuk
bertindak dengan cara-cara tertentu, anggota yang menjalankan peran sesuai harapan akan
diberi penghargaan, sedangkan yang menyimpang akan dihukum. Peran menjamin bahwa dalam
menjalankannya setiap anggota saling berinteraksi sehingga tujuan kelompok dapat tercapai.
Jika peran membedakan hak dan kewajiban anggota kelompok, maka sebaliknya norma
menggabungkan tindakan semua anggota kelompok. Norma adalah aturan atau harapan yang
menentukan prilaku yang sesuai dalam kelompok, standar-standar yang digunakan anggota
kelompok untuk mengatur tindakan-tindakan mereka. Setiap kelompok akan mengutamakan
kepatuhan terhadap norma-norma kelompok sebagai syarat dasar dalam keanggotaan. Misalnya,
ketepatan waktu, rasa hormat, tanggung jawab dan sebagainya.

BAB III DESKRIPSI KELOMPOK NELAYAN WELAS ASIH DAN


PEMBERDAYAANNYA DI PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG
3.1 Keadaan Umum Pulau Pasaran
Pulau pasaran adalah sebuah pulau di Kelurahan Kotakarang RT. 09 dan RT. 010 Lingkungan
2, Kecamatan Teluk Betung Barat, Kota Bandar Lampung. Jarak dari Pulau Pasaran ke
Kelurahan Kota Karang sekitar ½ Km dengan waktu tempuh sekitar 20 menit.
Luas Pulau Pasaran saat ini sekitar 12 ha. Menurut sejarah luas awal pulau ini hanya 2 ha. Luas
pulau semakin bertambah karena populasi penduduk yang meningkat. Keseluruhan lahan
digunakan untuk berbagai kegiatan, 60 persen lahan digunakan untuk tempat penjemuran ikan
teri sedangkan sisanya 40 persen digunakan untuk pemukiman, bangunan, jalan, tempat
pemakaman, sarana pendidikan, tempat ibadah dan lapangan. Untuk menjangkau Pulau Pasaran
ini dengan menyebrang melewati jembatan, dengan waktu tempuh sekitar 10 menit sekitar 200
meter.
Pulau Pasaran terletak di dataran dengan suhu rata-rata 37˚C,
dengan ketinggian 2 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah di Pulau Pasaran adalah jenis
tanah berpasir dengan ciri lapisan tanah berwarna putih kemerah-merahan.
Jumlah penduduk di Pulau Pasaran terdiri dari 247 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk
1.123 jiwa yang terdiri dari 571 laki-laki dan 552 perempuan. Keadaan penduduk menurut
kelompok.
3.2 Pemberdayaan Anggota Nelayan
Konsep pemberdayaan bukan merupakan sebuah konsep yang baru dalam pelaksanaan
pembangunan kepada masyarakat. Pemberdayaan atau “empowerment” jika ditinjau secara
konseptual atau secara harfiah dapat diartikan sebagai pemberkuasaan yang berasal dari kata
“power” yang memiliki arti kekuasaan atau keberdayaan, pemberian atau peningkatan kekuasaan
kepada masyarakat yang tidak mampu, tidak berdaya atau masyarakat yang lemah atau
masyarakat yang tidak beruntung (Suharto, 2010., Huraerah, 2011., Hikmat, 2013). Konsep
pemberdayaan ini lebih menekankan pada pemberian kekuasaan, peningkatan kekuasaan kepada
masyarakat agar dapat mempengaruhi dan menguasai kehidupannya dan kehidupan orang lain ke
arah yang lebih baik (Suharto, 2010., Huraerah, 2011). Konsep pemberdayaan memerlukan
keterlibatan atau partisipasi masyarakat tersebut untuk mencapai kehidupan yang sejahtera dan
berkualitas. Hal ini mengacu pada pendapat Soetarso (Huraerah, 2011) yang menjelaskan bahwa
pengertian pemberdayaan dapat dibagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Peningkatan kemampuan, motivasi dan peran semua unsure masyarakat agar dapat menjadi
sumber langgeng untuk mendukung semua bentuk usaha kesejahteraan social.
2. Pemanfaatan sumber masyarakat yang telah ditingkatkan kemampuan, mitovasi dan perannya
melalui pemahaman lingkungan, pemberian informasi, dramatisasi masalah, penggalangan
dukungan, pengembangan momentum, penyediaan tempat atau lahan pengabdian, serta pelatihan
dan pengembangan.
Selanjutnya, Ife (Suharto, 2010., Huraerah, 2011) menyampaikan bahwa pemberdayaan
memuat dua pengertian kunci yaitu kekuasaan dan kelompok yang lemah. Kekuasaan yang
dimaksud pada pengertian tersebut bukanlah kekuasaan politik dalam arti sempit melainkan
kekuasaan atau penguasaan klien atas:
a. Pilihan-pilihan personal dan kesempatan-kesempatan hidup yaitu kemampuan dalam
membuat keputusan-keputusan mengenai gaya hidup, tempat tinggal dan pekerja.
b. Pendefinisian kebutuhan yaitu kemampuan menentukan kebutuhan selaras dengan aspirasi
dan keinginannya.
c. Lembaga-lembaga yaitu kemampuan menjangkau, menggunakan dan mempengaruhi
pranata-pranata masyarakat seperti lembaga kesejahteraan social, pendidikan dan kesehatan.
d. Ide atau gagasan yaitu kemampuan mengekpresikan dan menyumbangkan gagasan dalam
suatu forum atau diskusi secara bebas tanpa tekanan.
e. Sumber-sumber yaitu kemampuan memobilisasi sumber-sumber formal, informal dan
kemasyarakatan.
f. Aktivitas ekonomi yaitu kemampuan memanfaatkan dan mengelola mekanisme produksi,
distribusi dan pertukaran barang serta jasa.
g. Reproduksi yaitu kemampuan dalam kaitannya dengan proses kelahiran, perawatan anak,
pendidikan dan sosialisasi.

BAB IV PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Pada bab ini akan menguraikan temuan studi dari hasil penelitian yang telah dilakukan, lalu
menarik kesimpulan secara keseluruhan untuk menjawab tujuan dari penelitian ini yaitu arahan
pengembangan industri pengolahan ikan teri serta rekomendasi dan saran studi lanjutan yang
dapat dilakukan terkait pengembangan industri pengolahan ikan teri di Pulau Pasaran
4.2 SARAN
Dari hasil penelitiian yang telah dilakukan, peneliti menyarankan hal – hal sebagai berikut :
- Saran dari peneliti ini adalah perlu adanya penelitian lanjutan dengan kelompok
masyarakat pulau pasaran teluk betung,untuk pemberdayaan masyarakat pulau pasaran
dan pengolahan ikan teri nasi di pulau pasaran
- Peneliti harus lebih memahami keadaan di pulau pasar mulai dari kegiatan sarana dan
prasana di pulau pasar teluk betung
DAFTAR PUSTAKA
Adita Widodo, Johanes Dan Suadi. Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Laut.
Yogyakarta: Gajah Mada University Press,2008
Bahtiar, Wardi. Metode Penelitian Ilmu Dakwah. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Diposaptono, Subandono. Membangun Proses Maritim Dunia Dalam Perspektif Tata Ruang
Laut. Katalog DalamTerbitan, 2016
Imron Rosyadi, “Identifikasi Factor Penyebab Kemiskinan Di Pedesaan Dalam Perspektif
Structural”. Jurnal Hukum, (Fak. Ekonomi Dan Bisnis), UMS.
Kelompok Wanit Tani (On-Line)Www.Bps.Go.Id/Survei Struktur Ongkos Usaha Tani
2011/ Diakses Pada Tangga 15 Mei 2018
Koenjoroningrat, Metodelogi Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
M. Anwas,Oos. Pemberdayaan Masyarakat Di Era Global. Bandung :
Alfabeta,2014.
M.S, Kaelan. Metode Penelitian Kalitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta:
Paradigma,2005.
Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung:
Rafika Aditama, 2014
Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Masyarakat. Bandung:
PT. Refika, 2010
Sumodiningrat, Gunawan. Membangun Perekonomian Rakyat. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar,1998
Stefanus Stanis, Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut Melalui Pemberdayaan Kearifan
Lokal Di Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tesis,
Theresia, Aprilia,Dkk. 2015. Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung:
Alfabeta
Usman, Sunyoto. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta:
PustakaPelajar, 2012
Zulkarnain, Wildan. Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara, 2013

You might also like