You are on page 1of 10

Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XII No.

2, September 2015

METODE DEMPSTER-SHAFER UNTUK SISTEM PAKAR DETEKSI


KERUSAKAN MESIN CUCI BERBASIS WEB

Laila Septiana
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Nusa Mandiri Jakarta

Jl. Kramat Raya No. 25 Jakarta Pusat 10450 Indonesia


laila@nusamandiri.ac.id

ABSTRACT

Front loading washing machine is one household items needed in daily life
. But its use is often experienced problems caused obstacles both human error and
resilience of spare parts has limited capacity . To resolve this may be
accomplished by a novice technicians who have the basic skills of front loading
washing machine . But sometimes to overcome these problems also requires a
high level of ability of front loading washing machines that require a qualified
technician to fix it. Shafer Demster method used to combine separate pieces of
information ( evidence ) to calculate the probability of an event . So that the
application of such methods in an expert system to detect damage to the front
loading washing machine with a problem-solving solution is expected to provide
appropriat

Keywords: Dempster shafer, Expert systems, Front loading washing machine,

PENDAHULUAN cepat terhadap keluhan kerusakan


produk yang mereka jual menjadi
Sistem Pakar adalah salah satu salah satu strategi bisnis perusahaan
bagian dari cabang ilmu kecerdasan tersebut untuk tetap dapat bertahan
buatan yang mengandung dalam persaingan bisnis. Langkah
pengetahuan dan pengalaman yang selanjutnya adalah menggabungkan
dimiliki oleh seorang atau beberapa keluhan pelanggan dengan
pakar. Pengetahuan dan pengalaman pengetahuan ahli berdasarkan gejala
tersebut dimasukkan ke dalam suatu yang memungkinkan terjadinya
area pengetahuan tertentu, sehingga kerusakan mesin cuci. Setelah
setiap orang dapat menggunakannya menganalisa dari gejala kerusakan,
untuk memecahkan berbagai masalah ahli memberikan solusi atau
yang bersifat spesifik. penanganan untuk memperbaiki
mesin cuci dan menjelaskan
Untuk menganalisis suatu sparepart yang dibutuhkan
kerusakan mesin cuci pelanggan, Latar belakang masalah yang
beberapa tenaga ahli reparasi mesin mendasari dirancangnya sistem pakar
cuci menanyakan keluhan dari untuk mendeteksi kerusakan mesin
pengguna sebagai langkah awal cuci front loading ini adalah sebagai
mendeteksi kerusakan. Saat ini berikut:
beberapa perusahaan yang
mengkhususkan putaran bisnis 1. Proses analisa kerusakan mesin
mereka pada jasa penjualan dan jasa cuci membutuhkan waktu yang
maintenance mesin cuci. Respon lama, karena permasalahan mesin

38
Vol. XII No. 2, September 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri

cuci memiliki faktor kesulitan c. Studi Pustaka Untuk menambah


tertentu khususnya apabila bahan dalam pembuatan skripsi
permasalahan tersebut dihadapi ini penulis juga melakukan studi
oleh teknisi pemula maupun pustaka terhadap buku-buku
masyarakat yang awam terhadapa pemrograman dan penelitian
pengetahuan tentang mesin cuci. terkait berupa jurnal.
2. Proses analisa kerusakan mesin
cuci yang menggunakan cara Definisi Sistem
yang biasa dilakukan oleh teknisi Menurut (Mustakini 2005)
, memiliki kekurangan dalam “sistem adalah sekumpulan dari
ketepatan analisa dan adanya elemen-elemen yang berinteraksi
faktor human eror untuk mencapai suatu tujuan
3. Pada beberapa perusahaan yang tertentu”.
memiliki keterbatasan aset Berdasarkan pengertian di
sumber daya manusia yang atas maka dapat disimpulkan bahwa
memiliki kemampuan kepakaran sistem adalah kumpulan suatu
disuatu bidang dan adanya komponen yang memiliki fungsi
kemungkinan seorang ahli atau yang berkaitan, berhubungan dan
pakar tersebut berpindah tempat bekerja sama dalam satu-kesatuan
kerja, maka ada resiko bagi untuk mencapai tujuan tertentu yang
perusahaan tersebut kehilangan sudah ditetapkan sebelumnya.
ahli untuk mendeteksi kerusakan Dimana berfungsi bersama-sama
mesin cuci. untuk mencapai tujuan tertentu.

BAHAN DAN METODE Sistem Pakar


Menurut Turban dalam
Untuk memperoleh informasi (Desiani dan Arham, 2006)
atau data sebagai bahan pokok dalam mengemukakan bahwa “Sistem
penulisan skripsi ini, maka penulis pakar merupakan sistem yang
melakukan langkah-langkah untuk berbasis pengetahuan, yaitu sistem
mendapatkan data yaitu dengan cara yang meniru penalaran dari seorang
: pakar dalam bidang tertentu. Sistem
a. Observasi ini menggunakan pengetahuan
Untuk proses pengumpulan data, manusia untuk menyelsaikan
penulis melakukan observasi masalah yang biasanya memerlukan
langsung ke suatu perusahaan kepakaran seorang ahli”
yang menjual produk dan jasa
maintanace mesin cuci. Di sana Tentu saja istilah intelligence
penulis melihat secara langsung (kecerdasaran) mencakup berbagai
proses pendeteksian kerusakan keahlian kognitif yang di dalamnya
yang dilakukan oleh para ahli. termasuk kekmampuan untuk
b. Wawancara memecahkan permasalahan, belajar
Di kesempatan yang sama pada dan memahami bahasa. AI
saat observasi, penulis merupakan alamat atau tempat yang
melakukan wawancara kepada tepat untuk semua hal tersebut.
para ahli mengenai gejala Banyak kemajuan saat ini telah
kerusakan serta solusi dari dibuat di dalam lingkup AI seperti
kerusakan pada mesin cuci front pemecahan masalah, konsep dan
loading. metode untuk membuat program

39
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XII No. 2, September 2015

yang menalar permasalahan yang metode ini merupakan salah satu


ada. teknik pengujian struktur kontrol
untuk menjamin semua statemen
Metode Pengembangan Sistem dalam setiap jalur independen
Pengembangan Pakar program dieksekusi minimal 1
Sistem pakar yang akan dibuat kali.
menggunakan metode Demster- Pengujian mencakup beragam
Shafer, yaitu suatu teori matematika aspek yang berkaitan dengan
untuk pembuktian berdasarkan System & Performance dari fase
fungsi kepercayaan dan pemikiran Code Generation. Pengujian-
yang masuk akal, yang digunakan pengujian tersebut berupa
untuk mengkombinasikan potongan pengujian database, pengujian
informasi yang terpisah untuk validitas data, pengujian logic
mengkalkulasi kemungkinan dari aplikasi, pengujian anatar muka
suatu peristiwa. aplikasi (General User
Dalam pengembangan aplikasi Interface/GUI), pengujian User
ini dilakukan metode pengembangan Administration. Hasil pengujian
software dengan menggunakan ini merupakan umpan balik
model waterfall. perbaikan System & Performance
yang akan digunakan dalam
Pengembangan Software proses perbaikan sistem hingga
1. Analisa Kebutuhan software mencapai hasil yang diharapkan
Analisa kebutuhan merupakan dan telah ditentukan sebelumnya.
langkah awal untuk menentukan 4. Support
perangkat lunak yang Pada tahap pemeliharaan ini
dihasilkan. Perangkat lunak mencangkup seluruh proses yang
yang baik dan sesuai dengan diperlukan untuk menjamin
kebutuhan pengguna sangat kelangsungan, kelancaran dan
tergantung kepada keberhasilan penyempurnaan sistem yang
dalam melakukan analisa telah dioperasikan. Tahap ini
kebutuhan. Jika terjadi meliputi kegiatan pemantauan
kesalahan dalam analisa dan kontrol pengoperasian,
kebutuhan, maka perangkat antisipasi gangguan kecil (bug),
lunak yang dibuat menjadi tidak melakukan penyempurnaan yang
berguna. mungkin terlewatkan, dan
2. Desain antisipasi faktor-faktor eksternal
Desain merupakan proses multi (virus, kehilangan/kerusakan
langkah yang berfokus pada data, cheating, dll). Untuk upaya
struktur data, arsitektur perangkat support yang penulis buat dalam
lunak, representasi interface dan pengembangan sistem
detail prosedural. Pada proses ini diantaranya pemeliharaan sistem
menterjemahkan syarat atau secara berkala, baik meliputi
kebutuhan kedalam sebuah hardware ataupun software
representasi perangkat lunak
yaitu menggunakan PHP dan Dempster-Shafer
Mysql. Menurut (Dahria,dkk (2013)
3. Testing bahwa Teori Dempster-Shafer adalah
Pengujian White-box dilakukan suatu teori matematika untuk
dengan pengujian basis path, pembuktian berdasarkan belief

40
Vol. XII No. 2, September 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri

functions and plausible reasoning I = Sistitis


(fungsi kepercayaan dan pemikiran J = Infeksi Saluran Kemih
yang masuk akal), yang digunakan
untuk mengkombinasikan potongan Mass Function
informasi yang terpisah (bukti) untuk Sedangkan mass function (m)
mengkalkulasi kemungkinan dari dalam teori Dempster-Shafer adalah
suatu peristiwa. tingkat kepercayaan dari suatu
Secara umum Teori evidence measure sehingga
Dempster-Shafer ditulis dalam suatu dinotasikan dengan (m). Untuk
interval: mengatasi sejumlah evidence pada
[Belief,Plausibility] teori Dempster-Shafer menggunakan
Belief aturan yang lebih dikenal dengan
Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan Dempster’s Rule of Combination.
evidence (gejala) dalam mendukung
suatu himpunan bagian. Jika bernilai
0 maka mengindikasikan bahwa
tidak ada evidence, dan jika bernilai
1 menunjukan adanya kepastian.

Plausibility Dengan:
Plausibility (Pl) dinotasikan sebagai: m1 (X) adalah mass function dari
evidence X.
Pl(s)= 1 – Bel(¬s) m2 (Y) adalah mass function dari
evidence Y
Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. m3(Z) adalah mass function dari
Jika kita yakin akan –s, maka dapat evidence Z
dikatakan bahwa Bel(¬s)=1, dan κ adalah jumlah conflict evidence
Pl(¬s)=0. Plausability akan Penerapan Teori Dempster-Shafer
mengurangi tingkat kepercayaan dari pada deteksi kerusakan mesin cuci
evidence. Pada teori Dempster- Front Loading
Shafer kita mengenal adanya frame Pada Contoh dibawah ini, akan dicari
of discernment yang dinotasikan persentase kemungkinan dari
dengan θ dan mass function yang kerusakan mesin cuci front loading
dinotasikan dengan m. Frame ini yaitu:
merupakan semesta pembicaraan dari Kerusakan Pewangi tidak turun /
sekumpulan hipotesis sehingga larut pada mesin cuci front loading
disebut dengan environtment. Persentase kerusakan pewangi tidak
turun / larut pada mesin cuci front
Misalkan: θ = {A, B, C, D, E, F, G, loading dengan menggunakan
H, I, J} perhitungan pada table dibawah ini:
Dengan: Tabel 1. Tabel contoh gejala dari
A = Gagal Ginjal Kronik keluhan konsumen
B = Kanker Ginjal NO KODE GEJALA BOBOT
C = Pielonefritis
D = Sindroma Nefrotik 1 G4 Air tidak 0,9
E = Hidronefrosis masuk
F = Kanker Kandung Kemih 2 G7 Hasil cucian 0.8
G = Ginjal Polikista tidak wangi
H = Nefritis Tubulointerstisialis
41
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XII No. 2, September 2015

Maka untuk megitung nilai HASIL DAN PEMBAHASAN


Demster shafer (DS) kerusakan
pewangi tidak turun/ larut yang Dari hasil wawancara ketiga pakar
dipilih dengan menggunakan nilai di atas, penulis mendapatkan 14
believe yang telah ditentukan pada permasalahan pada mesin cuci front
setiap gejala Pl(s)= 1 – Bel(¬s) loading berserta gejala,solusi dan
Dimana nilai bel (believe) sparepart yang dibutuhkan. Adapun
merupakan nilai bobot yang diinput permasalahan dari hasil data yang
oleh pakar, maka untuk mencari nilai penulis dapatkan adalah:
dari kedua gejala diatas, terlebih P1 Mesin tidak dapat dihidupkan
dahulu dicari nilai dari Ɵ, seperti P2 Detergen tidak larut
yang dibawah ini. P3 Pewangi tidak turun / larut
Gejala 1 : Air tidak masuk (G4) P4 Cucian tidak kering
Maka : G4(bel) = 0.9 P5 Tidak bisa mencuci
GP4 (Ɵ) = 1-0,9 P6 Tidak bisa menampung air
= 0.1 P7 Pintu tidak bisa terkunci
Gejala 2 : Hasil cucian tidak wangi P8 Air langsung terbuang
(G7) P9 Putaran pencucian tidak normal
Maka : G7(bel) = 0.8 P10 Putaran pengering tidak normal
GP4 (Ɵ) = 1-0,8 P11 Suara kasar
= 0.2 P12 Body mesin cuci nyetrum
Maka untuk mencari nilai dari GPn, P13 Mesin cuci bocor
digunakan rumus P14 Air panas tidak berfungsi
Sedangkan untuk gejala kerusakan
adalah:
G1 Lampu power mati
G2 Kabel power putus
G3 Lampu pintu mati
G4 Air tidak masuk
G5 Proses pencucian tidak berlanjut
Maka nilai GPn dari gejala diatas G6 Drum mesin tidak berputar
adalah : G7 Hasil cucian tidak wangi
GPn = 0.9 * 0.8 G8 Air menggenang
1-(0.1 * 0.2) G9 Hasil cucian masih basah
= 0.72 / 1 – 0.2 G10 Air langsung keluar dari selang
= 0.72 / 0.8 G11 Mesin tidak bereaksi
= 0.9 G12 Pintu terbuka
Maka nilai Densitas dari kedua G13 Putaran mesin ketika mencuci
gejala tersebut adalah 0.9 maka tidak normal
mesin cuci front loading memiliki G14 Suara saat mencuci berisik
eviden yang cukup kuat mengalami G15 Putaran mesin ketika menge-
kerusakan pewangi tidak turun/ larut ringkan tidak normal
G16 Suara saat mengeringkan berisik
G17 Body mesin nyetrum
G18 Banyak air dibawah mesin cuci
G19 Air tidak panas saat pencucian

42
Vol. XII No. 2, September 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri

Gambar 1. Pohon Keputusan Pakar

Rule-rule pada Pakar merupakan indikasi mesin tidak bisa


Rule 1 menampung air
Jika lampu mains (power) mati Rule 7
dan kabel power putus dan lampu Jika lampu pintu mati dan air
pintu mati maka ini merupakan tidak masuk dan drum mesin tidak
indikasi mesin tidak dapat berputar dan mesin tidak bereaksi
dihidupkan. dan pintu terbuka maka ini
Rule 2 merupakan indikasi pintu mesin
Jika air tidak masuk dan proses tidak bisa terkunci
pencucian tidak berlanjut dan drum Rule 8
mesin tidak berputar maka ini Jika drum mesin tidak berputar
merupakan indikasi detergen tidak dan air langsung keluar dari selang
larut maka ini merupakan indikasi air
Rule 3 langsung keluar dari mesin
Jika air tidak masuk dan hasil Rule 9
cucian tidak wangi maka ini Jika putaran mesin ketika
merupakan indikasi pewangi tidak mencuci tidak normal dan suara saat
larut mencuci berisik maka ini merupakan
Rule 4 indikasi putaran pencucian tidak
Jika drum mesin tidak berputar normal
dan air menggenang dan hasil cucian Rule 10
masih basah ini merupakan indikasi Jika putaran mesin ketika
cucian tidak kering mengeringkan tidak normal dan
Rule 5 suara saat mengeingkan berisik maka
Jika lampu power mati dan air ini merupakan indikasi putaran
tidak masuk dan drum mesin tidak pengeringan tidak normal
berputar ini merupakan indikasi Rule 11
mesin tidak bisa mencuci Jika suara saat mencuci berisik
Rule 6 dan suara saat mengeringkan berisik
Jika air tidak masuk dan drum maka ini merupakan indikasi suara
mesin tidak berputar dan atau air mesin kasar
langsung keluar dari selang maka ini Rule 12

43
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XII No. 2, September 2015

Jika body mesin nyetrum maka B5 : User bisa melakukan klik


ini merupakan indikasi body mesin keluar untuk keluar ke sistem
nyetrum Halaman Konsultasi
Rule 13
Jika drum mesin tidak berputar
dan banyak air dibawah mesin cuci
maka ini merupakan indikasi mesin
cuci bocor
Rule 14
Jika air tidak panas saat
pencucian maka ini merupakan
indikasi air panas tidak berfungsi

Tahapan Analisis
Sistem Pakar ini berbasis web,
dimana user mengoperasikannya
menggunakan aplikasi yang berjalan
di sistem operasi Windows. Berikut
ini adalah spesifikasi kebutuhan pada
sistem pakar mendeteksi kerusakan
mesin cuci: Gambar 2. Activity Diagram Aplikasi
A : Halaman User Admin Sistem Pakar Kerusakan mesin cuci front
A1 :User bisa memasukan username loading
dan password
username password
A2 : User bisa melakukan klik login
untuk masuk ke system
A3 : User dapat mengelola menu
USER
master gejala
A4 : User dapat mengelola menu M

master permasalahan
A5 : User dapat mengelola menu memiliki

master pengaturan
kode N
system pakar kode
1 M
A6 : User dapat mengelola menu nama KELUHAN memiliki PENYEBAB

master login Administrator nama


M
A7 : User bisa melakukan klik detail

keluar untuk keluar ke system solusi membuat


Halaman User
B : Halaman User
1
B1 : User bisa memasukan
username dan password ADMINISTRATOR

B2 : User bisa melakukan klik login


untuk masuk ke system
B3 : User dapat mengakses Menu username password

Konsultasi
B4 : User dapat menerima solusi
Gambar 3. Entity Relationship
penanganan hasil dari system pakar Diagram (ERD)

44
Vol. XII No. 2, September 2015 Jurnal Techno Nusa Mandiri

KESIMPULAN
Dalam penulisan ini penulis
mengambil kesimpulan bahwa Sistem
pakar dapat memberikan solusi secara
cepat dalam menentukan tindakan
penanganan pada kerusakan mesin
cuci front loading. Sistem pakar dapat
melakukan analisa secara secara tepat
dengan system komputerisasi untuk
mengurangi tingkat kesalahan pada
saat pendeteksian kerusakan. Sistem
pakar mampu mendokumentasikan
permasalahan, gejala, solusi dan
rekomendasi sparepart yang digu-
nakan untuk memperbaiki kerusakan
mesin cuci.

Saran pengembangan yang masih


dapat dilakukan sistem ini antara lain
adalah :
Gambar 4. Rancangan Use Case 1. Sistem dapat dikembangkan pada
Diagram aplikasi mobile agar dapat
digunakan pada perangkat
mobile.
2. Penambahan fitur gambar
komponen-komponen pada
mesin cuci agar mempermudah
penggantian sparepart yang
disarankan untuk diganti oleh
sistem pakar.
3. Penambahan fitur untuk
mendeteksi Berbagai mesin yang
di jual PT Luxindo dengan type
produk yang berbeda

Gambar 5. Tampilan menu pada


Aplikasi Sistem Pakar Kerusakan
Mesin cuci Front Loading

45
Jurnal Techno Nusa Mandiri Vol. XII No. 2, September 2015

UCAPAN TERIMA KASIH Personal Computer. ISSN : 0854-


9524. Semarang Volume XII,
Segala puji atas segala No.1, Januari 2007 : 37-50
rahmat Allah SWT yang selalu diambil dari
tercurah kepada seluruh makhluk www.Unisbank.ac.id
dimuka bumi. [6] Santoso, D.H dan Harjono. 2012.
Terima kasih kepada Mendiagnosa Kerusakan
Sdr.Irwan Karnadi yang membantu Handphone Menggunakan
dalam pengumpulan data awal dalam Aplikasi Sistem Pakar .ISSN:
penelitian ini. Serta terima kasih 2086-9398. Purwokerto
untuk suami dan putri-putriku. Volume II Nomor 1 Mei
Semoga penelitian ini dapat 2012: 73-83 diambil dari
memberikan manfaat bagi www.jurnal.ump.ac.id
masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Arief,M.Rudiyanto.2006.
Pemrograman Basis Data
Menggunakan Transact-SQL
dengan M icrosoft SQL Server
2000. Yogyakarta: Andi Offset
[2] Desiani, Anita dan Muhammad
Arham. 2006. Konsep
Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:
Andi Offset
[3] Dahria ,Dkk .2012. Sistem
Pakar Metode Demster
Shafer untuk menentukan
jenis gangguan
perkembangan anak: ISSN
1978-6603 Vol. 12 No.1 No.2
Januari 2013 dari
http://lppm.trigunadarma.ac.i
d
[4] Jogiyanto HM. 2005. Sistem
Teknologi Informasi. Yogyakarta
: Andi Offset
[6] Kadir, Abdul. (2008), Dasar
Pemrograan Web Dinamis
Menggunakan PHP, Andi
Offset.
[5] Rosa, AS dan M. Sholahudin.
2011. Rekayasa Perangkat
Lunak ( Terstruktur dan
Berorientasi Objek). Bandung:
Modula.
[5] Sasongko, Jati. 2007. Perancangan
Sistem Pakar Troubleshooting

46

You might also like