LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
PENGOLAHAN JERAMI PADI DENGAN METODA AMONIASI
Dosen pengampu:
Dr. Ir. Rd. Hery Supratman, MS.
Dr. Ir. Heryawan Kemal Mustafa, M.Se.
Disusun oleh:
Kelompok 8
Kelas B
RAHEL YOVANCA 200110200223
KAYSHAN AL FADZRY 200110200237
RIFA HAUDA NUGRAHA 200110200242
MUHAMMAD ASYRAF 200110200286
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2022
Scanned with CamScannerKATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada kehadirat Allah SWT atas segala
nikmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum
“Pengolahan Jerami Padi Dengan Metoda Amoniasi” pada waktu yang sudah
ditentukan sebelumnya
Kami menyadari banyak kekurangan, pengalaman, dan pengetahuan yang
dimiliki_ masihterbatas_ dalam penyusunan laporan praktikum ini, Untuk
selanjutnya, kami berharap agar para pembaca dan penilai bisa memberikan kritik
dan saran dari segi penulisan, kelengkapan materi, format penulisan seperti margin,
jenis font, kerapihan paragraf, dan lain-lain supaya penulisan laporan berikutnya
dapat lebih baik dari sebelumnya.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada para
pembaca dan penilai pada makalah ini, Akhir kata dari kami mengucapkan terima
kasih dan berharap semoga laporan praktikum ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Jatinangor, Desember 2022
Penulis
Scanned with CamScannerDAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..
DAFTAR ISI
BAB Lvsecessesesneseen
PENDAHULUAN ..
1.1 Latar Belakang....
1.2 Rumusan Masalah ..
1,3 Maksud dan Tujuan.
1.4 Waktu dan Tempat
BABIL..... —
TINJAUAN PUSTAKA...
BABIIL....... ee
ALAT, BAHAN, PROSEDUR KERJA ...
3.1 Bahan.
3.2 Peralatan ......
3.3 Prosedur.
BABIV wn... ena
HASIL DAN PEMBAHASAN.......
4.1 Hasil ...
4.2 Pembahasan ..
4.2.1 Organoleptik (warna, bau, tekstur)
4.2.2 pH
4.2.3 Kapang / Jamu...
BAB Vo.
KESIMPULAN .....
DAFTAR PUSTAKA
ii
Scanned with CamScanner1.1 Latar Belakang
Jerami adalah salah satu pakan yang tersedia di musim kemarau, tetapi
kandungan nutrien yang terdapat dalam jerami relatif rendah. Maka dari itu di
perlukan teknologi sederhana untuk meningkatkan kualitas jerami yang dapat di
Jakukan dengan cara Amoniasi Jerami,
Amoniasi adalah cara pengolahan kimia menggunakan amoniak (NH3)
sebagai bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan daya cerna bahan pakan
berserat sekaligus meningkatkan kadar N (proteinnya). Cara ini mempunyai
keuntungan-keuntungan yaitu: sederhana, mudah dilakukan, murah (sumber NH3
diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti aflatoksin, tidak mencemari
Jingkungan dan efisien, jerami padi yang diberi perlakuan urea 4% dan disimpan
selama 4 minggu terjadi peningkatan daya cerna dari 35% menjadi 43,6% dan
kandungan nitrogen total dari 0,48% menjadi 1,55%.
Amoniak dapat menyebabkan perubahan komposisi dan struktur dinding sel
sehingga membebaskan ikatan antara lignin dengan selulosa dan hemiselulosa,
sehingga memudahkan pencemnaan oleh selulase mikroorganisme rumen. Amoniak
akan terserap dan berikatan dengan gugus asetil dari bahan pakan, kemudian
membentuk garam amonium asetat yang pada akhirnya terhitung sebagai protein
bahan.
Scanned with CamScannerAmoniasi berfungsi memutuskan ikatan antara selulosa dan lignin, serta
membuat ikatan serat menjadi longgar, sedangkan dalam proses fermentasi, enzym-
enzym selulase dari berbagai mikroba selulolitik dapat melakukan penetrasi dengan
lebih mudah dalam bahan pakan berserat tersebut, schingga dapat menurunkan serat
kasar yang pada akhirnya meningkatkan kecernaan,
Jerami amoniasi digunakan untuk meningkatkan daya cera bahan pakan
berserat sekaligus meningkatkan kadar protein ( pada hewan ). Jerami fermentasi
digunakan untuk pakan hewan sebagai pengganti hijauan, atau dedaunan
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana warna, bau, dan tekstur pada hasil amoniasi jerami
1.2.2 Bagaimana pH pada hasil amoniasi jerami
1.2.3 Bagaimana kapang dan jamur pada hasil amoniasi jerami
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui warna, bau, dan tekstur hasil amoniasi jerami
1.3.2 Untuk mengetahui pH hasil amoniasi jerami
1.3.3 Untuk mengidentifikasi kapang dan jamur hasil amoniasi jerami
1.4 Waktu dan Tempat
Waktu : Senin, 10.00-12.00
Scanned with CamScannerTempat : - Laboratorium Nutrisi Ternak Unggas, Non Ruminansia dan Industri
Makanan Terak, Fakultas Peternakan Unpad.
- Gedung Mini Feedmill
Scanned with CamScannerBAB IL
TINJAUAN PUSTAKA.
Jerami padi adalah suatu limbah pertanian yang sangat mudah didapat
bahkan ketika musim panen jumlah jerami padi akan melimpah, Melimpahnya
jumlah jerami dan keterbatasan jumlah pakan yang diberikan pada ternak
ruminansia pada musim kemarau membuat beberapa pihak memanfaatkan jerami
sebagai pakan ternak. Jerami padi memiliki kandungan mineral yang cukup lengkap
seperti phosphorus, potassium, zink, sulphur, silicon, magnesium, silicon, iron,
manganese, copper, dan boron, Teknologi amoniasi jerami padi dapat mengubah
tekstur jerami yang pada awalnya keras menjadi lunak, meningkatkan kadar
protein, bahan organic dan konsumsi bahan kering serta meningkatkan nutrien
tercerna, Menurut Bata (2008) dalam (Kleden & Nenobais, 2018), kandungan
protein kasar jerami padi setelah amoniasi sebesar 8.105% sedangkan yang
diamoniasi dan ditambah tetes tebu memiliki kandungan protein
Adapun beberapa manfaat penggunaan amoniasi jerami bagi teak adalah
sebagai berikut: 1. Menambah ketersediaan bahan pakan; 2. Mencegah kekurangan
pakan khususnya pada musim kemarau; 3. Produktivitas ternak akan meningk
Mengurangi pencemaran, Jerami padi yang diamoniasi mengurangi pembakaran
jerami yang tidak dimanfaatkan, sehingga mengurangi pencemaran lingkungan,
Proses amoniasi dilakukan dengan urea sebagai bahan kimianya untuk menghindari
polusi dan menekan biaya pembuatan serendah mungkin. Keuntungan pemakaian
urea untuk amoniasi karena urea sangat mudah diperoleh, harganya relatif murah,
mudah ditangani, tidak beracun, dan memiliki kandungan nitrogen yang sangat
tinggi (46%).
Scanned with CamScannerAmoniasi jerami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
jerami (PK,SK,TDN) sebagai pakan sapi dengan penambahan urea 2-5% dari berat
kering jerami. Bahan kimia yang terdapat dalam urea mampu memecah lignin dan
silikat dalam jerami padi sehingga selulosa dan hemiselulosanya dapat dibebaskan
dan diserap oleh saluran pencernaan sapi. Di samping itu, urea juga berfungsi
mensuplai unsur nitrogen (NPN) sebagai bahan baku sintesis protein di dalam
tubuh, Kadar air yang baik untuk amoniasi jerami adalah 40-60% dari total bahan
yang dibuat. Bahan yang diperlukan dalam membuat amoniasi jerami antara lain
jerami | ton, urea 5 kg, air 500 liter. Alat yang diperlukan meliputi timbangan untuk
membantu mengestimasi berat jerami, terpal untuk menutup jerami, ember untuk
melarutkan urea dan sprayer untuk menyemprotkan larutan urea ke dalam jerami,
Amoniasi jerami akan siap digunakan dan diberikan kepada ternak setelah diperam.
selama 1 minggu. Sebaiknya sebelum diberikan kepada ternak jeramihasil
amoniasi ini diangin-anginkan terlebih dahulu. Penelitian menunjukkan bahwa
teknologi amoniasi jerami terbukti dapat meningkatkan kualitas jerami, diantaranya
PK meningkat dari 3,45% menjadi 6,66%, TDN meningkat dari 38,59% menjadi
46,37%.
Tujuan amonisisasi limbah jerami adalah upaya pemanfaatan limbah jerami
sebagai pakan ternak, meningkatkan nilai cerna limbah jerami, dapat disimpan
dalam jangka waktu yg lama (dapat dimanfaatkan saat musim kemarau). Teknik
amoniasi ini dilakukan menggunakan urea dan memanfaatkan mikroba lokal dalam
proses fermentasinya, Pengolahan jerami padi dengan urea ternyata mampu
meningkatkan kadar protein kasar (N x 6,25) jerami antara 1,5 sampai 9 satuan
persen dan meningkatkan daya cernanya sebanyak 10 — 15 satuan persen,
Scanned with CamScannerBAB III
ALAT, BAHAN, PROSEDUR KERJA
3.1 Bahan
3.1.1 15 kg jerami padi utuh kering udara (Kadar air rata-rata 30%)
3.1.2.522 gram urea (Untuk mendapatkan kandungan amoniak sebanyak 4%
dari bahan kering jerami padi)
3.1.3 1,39 Liter air
3.2 Peralatan
3.2.1 Dua lembar kantong plastik ukuran 100x150 em dengan katebalan
04mm
3.2.2 Satu buah ember
3.2.3 Timbangan
3.2.4 Alat Pengaduk
3.3 Prosedur
3.3.1 Kantong Plastik langsung dilapis dua dengan memasukkan lembar
pertama ke lembar kedua
3.3.2 Jerami hasil penimbangan dipadatkan, dan dimasukkan ke dalam
plastik
3.3.3 Larutkan 522 gram urea dalam 1,39 liter air hingga larut
3.3.4 Siramkan larutan urea dengan embrat ke dalam kantong plastik berisi
jerami
Scanned with CamScanner3. 3.5 Tutup rapat kantong hingga tidak ada kontak dengan udara luar
Setelah satu bulan kantong plastik sudah dapat dibuka, dianginkan selama
2-3 hari dan waspadaijangan sampai uap yang keluar terhisap manusia dan ternak.
Scanned with CamScannerBABIV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada praktikum amoniasi jerami padi terdapat beberapa indikator yang
diamati, diantaranya organoleptik (warna, bau, tekstur), pH, adanya kapang/jamur.
Pada praktikum ini, didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:
Hari ke-1 Hari ke-7 Hari ke-14
Warna Hijau daun segar | Hijau agak Coklat
kecoklatan
Bau Bau daun yang : Bau seperti teh
masih segar
Tekstur Seperti daun segar_| - Layu dan basah
pH 84 : 83
Jamur/kapang | Tidak ada jamur & | Tidak ada jamur & | Tidak ada jamur
kapang kapang & kapang
8
Scanned with CamScanner4.2 Pembahasan
4.2.1 Organoleptik (warna, bau, tekstur)
Pada praktikum amoniasi jerami, didapatkan hasil pada organoleptiknya
yaitu pada hari ke-1, sampel masih berwama hijau seperti daun segar, dan baunya
juga seperti bau daun yang baru saja dipanen dengan tekstur yang masih kasar. Lalu
setelah diamoniasi, pada minggu ke-1 warnanya berubah menjadi hijau kecoklatan,
Kemudian pada minggu ke-2 hasil amoniasi jerami dibuka dan didapatkan hasil
pengamatan organoleptic yaitu berwarna coklat, dengan bau seperti teh dan
bertekstur layu dan basah, Hal ini sesuai dengan pernyataan DitJenNak (2011),
bahwa kriteria amoniasi yang baik adalah berwarna kecoklat-coklatan, kering, dan
memiliki tekstur lebih lembut dibandingkan jerami asalnya. Reksohadiprodjo
(1988) juga menyatakan bahwa perubahan warna pada tanaman yang mengalami
proses ensilase disebabkan oleh proses respirasi anaerobik yang berlangsung
selama persediaan oksigen masih ada hingga gula tanaman habis.
4.2.2 pH
pH merupakan derajat yang menentukan asam atau basanya suatu larutan
atau kadar air. Jerami padi yang telah diamoniasi menggunakan urea pada
praktikum ini menunjukan kadar PH dengan angka 8,4 pada hari pertama, Pada hari
ke-14 dilanjutkan pengecekan PH dan didapati amoniasi jerami padi dengan angka
PH yaitu 8,3. Berdasarkan hasil dari praktikum ini, didapatkan penurunan dari
angka PH sebesar 0,1 dari pengecekan hari pertama dan pada hari ke-14, PH dengan
angka sekitar 8 merupakan ciri-ciri hasil dari perlakuan amoniasi jerami padi yang
baik. Sumarsih dan Tampoebolon (2003), mengatakan bahwa ciri-ciri hasil
Scanned with CamScanneramoniasi yang baik pada jerami padi yaitu tidak berjamur dan pH yang dihasilkan
sekitar 8 atau basa. Urea yang digunakan pada jerami padi akan meningkatkan PH
jerami amoniasi. Peningkatan PH pada jerami padi yang diamoniasi menyebabkan
Nitrogen (N) lepas ke lingkungan tetapi juga menyebabkan ketidakseimbangan
antara ketersediaan N dan energi pada rumen sekitar 60-70% NH3 yang berasal
dari amoniasi menuju ke atmosfer yang nantinya akan menyebabkan penipisan
lapisan ozon, Melalui proses fermentasi jerami padi dengan EM4, urea juga
ditambahkan ke dalamnya sehingga selama proses pemeraman juga terjadi proses
amoniasi (Akmal & Novianti, 2004). Geonadi (2017) menambahkan bahwa pH
yang meningkat dapat disebabkan akibat urea terhidrolisis oleh bakteri sehingga
menghasilkan amonia dan karbondioksida yang selanjutnya dilepaskan sehingga
terbentuk lingkungan yang basa. Amonia yang dilepaskan merupakan hasil dari
proses deaminasi substrat protein dalam media,
PH sangat penting diperhatikan dalam proses pembuatan amoniasi jerami
padi, karena bakteri probiotik membutuhkan beberapa kriteria penting untuk
keberlangsungan hidupnya, Bacullus circulans merupakan salah satu bakteri
probiotik yang dapat meningkatkan nilai nutrisi dari pakan ternak, Menurut
Kapetaniou, Thanassoulas, Dubnovitsky, Nounesis, & Papageorgiou (2006)
aktivitas enzimatik dari B. circulans terjadi pada pH 6,0-9,0.
4.2.3 Kapang / Jamur
Hasil praktikum amoniasi jerami padi menggunakan urea yang
diaplikasikan mulai dari hari pertama hingga pada hari ke-14 menunjukan tidak
adanya jamur atau kapang yang tinggal bersama jerami, Jamur atau kapang yang
tinggal pada proses pembuatan amoniasi jerami padi merupakan ciri-ciri proses
10
Scanned with CamScanneramoniasi yang tidak baik. Amon
jerami padi dilakukan secara anaerob atau
tertutup dari udara lingkungan luar. Adanya jamur atau kapang pada pembuatan
amoniasi jerami padi menunjukan bahwa masih terdapat banyak udara didalam
wadah pembuatan atau terjadinya kebocoran pada wadah sehingga jamur dapat
hidup didalamnya. Seperti yang dikatakan oleh Sumarsih dan Tampoebolon (2003)
Ciri-ciri hasil amoniasi yang baik pada jerami padi yaitu tidak berjamur dan
pH yang dihasilkan sekitar 8 atau basa, maka dari itu apabila terdapat jamur maka
proses amoniasi tidak dijalankan dengan baik, Apabila terdapat sebagian kecil
jamur dari proses amoniasi jerami padi, maka jamur-jamur tersebut harus
disingkirkan atau dibuang agar tidak membahayakan kesehatan temak.
iW
Scanned with CamScannerBABY
KESIMPULAN
Amoniasi jerami merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas
jerami (PK,SK,TDN) sebagai pakan sapi dengan penambahan urea 2-5% dari berat
kering jerami. Bahan kimia yang terdapat dalam urea mampu memecah lignin dan
silikat dalam jerami padi sehingga selulosa dan hemiselulosanya dapat dibebaskan
dan diserap oleh saluran pencernaan sapi
Berdasarkan hasil pengamtan organoleptik di dapatkan hasil hari ke-1,
sampel masih berwara hijau seperti daun segar, dan baunya juga seperti bau daun
yang baru saja dipanen dengan tekstur yang masih kasar, Lalu setelah diamoniasi,
pada minggu ke-I wamanya berubah menjadi hijau kecoklatan. Kemudian pada
minggu ke-2 hasil amoniasi jerami dibuka dan didapatkan hasil pengamatan
organoleptic yaitu berwarna coklat, dengan bau seperti teh dan bertekstur layu dan
basah.
Jerami padi pada praktikum ini di amoniasi menggunakan urea yang
menunjukan kadar PH dengan angka 8,4 pada hari pertama, Pada hari ke-14
dilanjutkan pengecekan PH dan didapati amoniasi jerami padi dengan angka PH
yaitu 8,3. Berdasarkan hasil dari praktikum ini, didapatkan penurunan dari angka
PH sebesar 0,1 dari pengecekan hari pertama dan pada hari ke-14. PH dengan angka
sekitar 8 merupakan ciri-ciri hasil dari perlakuan amoniasi jerami padi yang baik.
Hasil praktikum amoniasi jerami padi menggunakan urea yang diaplikasikan mulai
dari hari pertama hingga pada hari ke-14 menunjukan tidak adanya jamur atau
kapang yang tinggal bersama jerami. Jamur atau kapang yang tinggal pada proses
12
Scanned with CamScannerpembuatan amoniasi jerami padi merupakan ciri-ciri proses amoniasi yang tidak
baik.
Scanned with CamScannerDAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. 2011. Pedoman Umum
Pengembangan Lumbung Pakan Ternak,
Fidara, N. (2019). Kualitas Amoniasi Jerami Padi dengan Menggunakan Bacillus
circulans Untuk Teak Ruminansia, 1-22.
Reksohadiprodjo, S. 1998. Pakan Temak Gembala. BPFE, Yogyakarta.
14
Scanned with CamScanner