Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI Bismillah
SKRIPSI Bismillah
SKRIPSI
Oleh :
NEVY NEILYA
1207.19.2209
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Hj. Nur’aini, S.Ag., M.Ag Dr. H. Muhammad Juni Beddu, LC., MA
NIRM : 1207.19.2209
i
BUKTI PENGESAHAN PERBAIKAN SKRIPSI
TANDA
NO NAMA TANGGAL
TANGAN
1
NIDN:
(Ketua Sidang)
2
NIDN:
(Sekretaris Sidang)
3
NIDN:
(Penguji I)
4
NIDN:
(Penguji II)
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHAN
1. Bapak Jemmi Putra dan Ibu Suryanah yang senantiasa selalu medo’akan,
2. Kakak Eni Rohyati dan Adik Muhammad Jendro Sastro Al Ghazali yang telah
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
sebagai syarat untuk memperoleh Sarjana dari Program Studi Pendidikan Agama
Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam seluruhnya merupakan
hasil karya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Skripsi yang
saya kutip dan hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas
Apabila dikemudian hari ditemukan Skripsi ini bukan hasil karya saya
sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu, saya bersedia menerima
sanksi pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi-sanksi lainnya
NEVY NEILYA
NIRM. 1207.19.2209
v
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial guru
terhadap perkembangan sosial siswa kelas X MA An Ni’mah Batam dan untuk
mengetahui faktor pendukung dan penghambatnya. Metode yang digunakan
dalam penelitian adalah pendekatan kuantitafif dengan jenis penelitian korelasi
bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi sosial guru terhadap
perkembangan sosial siswa kelas X MA An Ni’mah Batam. Pada penelitian ini
sebagai variabel (X) adalah kompetensi sosial guru, sedangkan variabel (Y)
adalah perkembangan sosial siswa kelas X MA An Ni’mah Batam Teknik
pengumpulan data dengan cara menyebarkan angket kepada siswa yang dijadikan
sampel, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan rumus Product
Moment. Pada perhitungan statistik korelasi Product Moment diperoleh diperoleh
thitung (2,774) < ttabel (2,03951) dan nilai signifikansi = 0,009 < sig. = 0,05. Hal ini
menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara Pengaruh kompetensi
sosial guru terhadap perkembangan sosial siswa kelas x MA An Ni’mah Batam,
sebesar 19,9% dan 80,1% merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi
perkembangan sosial siswa. Faktor pendukung dari pengaruh kompetensi sosial
guru terhdap perkembangan sosial siswa adalah aspek waktu yang banyak dimiliki
antara guru dan siswa dan aspek psikologis yakni motivasi dari para guru sekolah
MA An Ni’mah Batam. Sedangkan faktor penghambatnya ialah keterbatasan
kuantitatif siswa da lingkungan yang kurang luas dan bebas karena siswa kelas X
MA An Ni’mah Batam adalah santri yang bermukim di pondok pesantren. Saran
untuk guru agar menigkatkan interaksi kepada siswa, orang tua dan sesame guru.
Kepada siswa aar lebih sering berinteraksi kepada masyarkat luas.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segla puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga penulis tetap berada dalam kesabaran dan kekuatan lahir
dan batin dan dapat menyelesaikan Proposal ini dengan baik. Shalawat dan salam
buat junjungan Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul membawa manusia dari
alam yang kandas ke alam yang berasas sehingga selamat dunia maupun akhirta,
amin. Proposal ini disusun bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat tugas
telah membantu berupa ide, pemikiran, buku-buku rujukan, moril maupun materil.
1. Bapak Drg. Andi Tenri Ummu., selaku ketua Yayasan Pendidikan Ibnu
2. Bapak Dr. Muhammad Juni Beddu, Lc., MA., selaku Ketua Sekolah
Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam dan selaku Dosen Pembimbing
3. Bapak Dr. Afi Parnawi, M.Pd., selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi
4. Bapak Hendra Findy Firdaus Prasetyo, S.E., M.M. selaku Wakil Ketua II
vii
5. Bapak Miswanto, S.Pd.I, M.Pd., selaku Wakil Ketua III Sekolah Tinngi
7. Ibu Hj. Nur‘aini, S. Ag., M. Ag, selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang
Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari apa
Namun demikian dengan berlapang hati Penulis menerima kritikan yang bersifat
positif dan membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian pada tulisan ini.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi
pembaca yang memerlukan. Semoga apa yang telah kita lakukan menjadi amal
NEVY NEILYA
NIRM:1207.19.2209
viii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Deskripsi Teori....................................................................................15
B. Penelitian Yang Relevan.....................................................................41
C. Kerangka Berfikir................................................................................44
D. Hipotesis Penelitian.............................................................................45
A. Desain Penelitian.................................................................................46
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..............................................................48
C. Jenis Penelitian....................................................................................48
D. Variabel-variabel Penelitian................................................................49
E. Definisi Operasional Variabel.............................................................50
F. Sumber Data........................................................................................53
ix
G Populasi dan Sampel...........................................................................54
H. Teknik Pengumpulan Data..................................................................55
I. Instrument Penelitian...........................................................................57
1. Analisi Deskriptif Kuantitatif........................................................57
2. Uji Kualitas Data............................................................................58
3. Uji Asumsi Klasik..........................................................................61
4. Uji Pengaruh...................................................................................62
5. Uji Hipotesis...................................................................................63
BAB V PENUTUP................................................................................................83
A .Kesimpulan.........................................................................................83
B. Saran....................................................................................................84
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
kelompok, moral, dan tradisi serta meleburkan diri menjadi satu kesatuan
1
Masganti Sit, Perkembangan Peserta Didik, (Medan: Perdana Publishing, 2012), hal.
105
1
2
sekolahnya. 2
dengan baik atau buruk pada pengalaman sosial awal, akan memudahkan
keterampilan sosial yang lebih baik daripada anak yang bermain sendiri
prilaku keseharian siswa. Pribadi seorang guru juga sangat berperan dalam
2
Muhibbin Syah, Telaah Singkat Perkembangan Peserta Didik, (Depok: PT
RAJAGRAFINDO PERSADA, 2014), hal. 150.
3
Osco Parmonangan. Dkk, Perkembangan Peserta Didik Tingkat Dasar & Menengah,
(Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesa, 2021), hal. 65.
3
tempuhnya dan diajarkan kepada siswa di sekolah tetapi juga ilmu itu juga
4
Lia Lu’lu’ul Lutfiyah, ”Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa (di SMA Muhammadiyah 1 Semarang)”, Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan
Teknologi Universitas Muhammadiyah. 2016.
5
E. Mulyasa, Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, (Bandung: Remaja Rosda Karya,
2013), hal. 173
4
itu merupakan tugas yang diemban oleh seorang guru untuk mencerdaskan
orang muda ini hidup berbudaya sesuai standar yang diterima oleh
masyarakat.
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana
tangan dari seorang guru. Dimana guru sebagai jembatan bagi siswa untuk
para peserta didik dengan lingkungan sosial kelasnya dan bahkan mungkin
dianggap sebagai salah satu daya atau kemampuan guru yang bertujuan
sebagai jembatan dalam berkomunikasi antara guru dan siswa agar siswa
8
Umayah, Perkembangan Sosial Pada Anak Usia Dini. Jurnal : Pendidikan Anak Usia,
No. 1, Volume 2 (Januari – Juni, 2017)
6
maupun peserta didik. Tentunya hal ini sangat berpengaruh dalam dunia
banyak hal diluar dari jam sekolah. Maka dari mana dapat kita lihat kulitas
sosial siswa yang membawa diri dalam masyarakat bebas, tentunya ada
campur tangan dari kualitas kompetensi sosial guru dalam membawa dan
keberhasilan peserta didik adalah kinerja guru yang maksimal. Maka dari
itu kompetensi guru sangat penting untuk diperhatikan, selain itu guru di
sekolah juga merupakan suri tauladan yang dicontoh oleh peserta didik.
Dengan adanya guru memberikan contoh yang baik terhadap peserta didik
SWT berfirman;
لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُس َْوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah”. (QS;
Al-Azhab(33): 21)9
Jalaluddin as- Suyuthi (Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu
suri teladan bagi kalian) dapat dibaca iswatun dan uswatun (yang baik)
9
Al-Qur’an dan Terjemahanya, Departemen Agama RI (Jakarta: Media Insani Publising,
2022) Hal. 420
7
untuk diikuti dalam hal berperang dan keteguhan serta kesabarannya, yang
ini berkedudukan menjadi badal dari lafal lakum (yang mengharap rahmat
Allah) yakni takut kepada-Nya (dan hari kiamat dan dia banyak menyebut
adalah contoh dimana segala apa yang dilakukan oleh pendidik akan
menjadi cermin bagi para peserta didik. Jika pendidik tidak memiliki
perilaku yang tidak baik, maka peserta didik pun akan mencontoh perilaku
Bukan hanya perilaku saja yang menjadi contoh bagi para peserta
didik, tetapi akhlak, prilaku dan juga kompetensi sosial. Hasil observasi di
memiliki sifat sosial yang tinggi karena manusia sebagai makhluk sosial
Alasan penulis memilih judul ini untuk diteliti ialah sebagai berikut :
siswa SMA.
sosial siswa.
C. Penegasan Istilah
1. Kompetensi Sosial
masyarakat.10
10
Yosefo Gule, Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi
Sosial dan Keteladanan Guru), (Indramayu: Cv. Adanu Abimata, 2022), hal. 16
9
3. Perkembangan Sosial
5. Kelas X
Ni’mah Batam.
11
Rina Febriana, Kompetensi Guru, (Rawangmangun: Bumi Aksara, 2019), hal. 12
12
Musyarofah, “Pengembangan Aspek Sosial Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak
ABA IV Mangli Jember Tahun 2016”, Interdiciplinary Journal of Communication, No. 1,
Volume. 2 (Juni, 2017), hal. 101.
13
Ipung Purwati. Dkk, “Analisis Perkembangan Sosial Siswa Sekolah Dasar”, Jurnal
Papeda, No. 2, Volume IV (Juli, 2022), hal. 96.
10
teliti ini berada di Kampung Tua Dapur 12, Kelurang Sei Pelunggut,
D. Permasalahan
1. Identifikasi Masalah
2. Batasan Masalah
MA An Ni’mah Batam.
3. Rumusan Masalah
14
Sumber data: Profil pondok pesantren An Ni’mah Batam, 2022
11
Batam
diatas maka tujuan penelitian yang ingin penulis capai adalah untuk
sebagai berikut :
a. Tujuan
An Ni’mah Batam
b. Kegunaan
hari.
social di sekolah.
lingkungan disekitarnya
F. Sistematika Penulisan
LANDASAN TEORETIS
A. Deskripsi Teori
sebagai berikut.
Kompetensi adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Inggris yaitu
15
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional: Pedoman Kinerja, Kualifikasi &
Kompetensi Guru, ( Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2017), hal. 97
15
16
Sedangkan kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu 'socius' yang berarti
berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku pada suatu
dampaknya akan dirasakan bukan saja oleh siswa itu sendiri, melainkan
16
Ulva Muthmainnah Rasyid, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru PAI terhadap Prestasi
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Akidah akhlak Kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Model Makassar”. Jurnal: LITERASI, Volume VIII, No. 2, 2017.
17
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional…, hal. 110
17
sekitar sekolah dan rumah. Hal ini perlu dilakukan karena guru adalah
yang baik.18
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
siswa tersebut.
18
Ibid.,hal. 112
19
Nur Irwantoro, Kompetensi Pedagogik Untuk Peningkatan dan Penilaian Kinerja
Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum Nasional, (Sidoarjo: Genta Group Production,
2016), hal. 2.
20
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan, ( Jember: IAIN Jember Press, 2018), hal. 152
18
komunikasi dua arah, peserta didik dapat dipantau secara lebih baik dan
beliau, kompetensi sosial haruslah dimiliki seorang guru, yang mana guru
21
Sarbian. Dkk, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Sosial Guru dan Prestasi Belajar
Siswa di Kabupaten Tanah Laut, (Banjarmasin: Pustaka Buana, 2014), hal. 20.
22
Afi Parnawi, “Kompetensi Sosial Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
Prestasi Siswa”, Fenomena: Jurnal Pendidikan, No. 1, Volume 10 (2018), hal. 32
19
dengan peserta didik, sesama pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua
yang kuat dan valid bagi pengembangan sumber daya manusia. Seorang
23
Dedi Sahputra Napitupulu, Kompetensi Kepribadian Guru Upaya Meningkatkan
Ranah Afektif Siswa, (Pati: Fire Publisher, 2017), hal. 5
24
Siswanto, Etika Propesi Guru Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Pena Salsabila,
2013), hal. 46
20
status sosial-ekonomi.
25
Muhammad Febri Fadli, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Prestasi Belajar
Matematika”, Prosiding Seminar Nasional Tahunan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
Medan, (Medan, 2017), hal. 133
21
peserta didik.
dalam program
peserta didik.
daerah setempat.
- Melaksanakan berbagai
22
bersangkutan.
rangka meningkatkan
kualitas pendidikan.
- Mengkomunikasikan hasil-
26
Nofrion, Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi dalam
Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2016), hal. 1
27
Jamil Suprihatiningrum, Guru Profesional…, hal. 113
28
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2020), hal. 81
24
terlalu keras dan tidak terlalu pelan, tapi dapat didengar oleh
tepat.
mereka.
sejajar. Dan tentunya komunikasi itu tidak hanya pada awal masuk
atau sebaliknya.29
29
Amirudin Mahmud, Guru Tak Boleh Sejahtera Catatan Dan Refleksi Seorang
Pendidik, (Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018), hal. 98
25
guru pada semua level, komunikasi dengan sumberdaya guru atau guru
atas peluang pada skala yang luas dengan staf dan berinteraksi pula
pada semua tim guru dengan penuh hormat dengan nuansa membangun
sekolah dan masyarakat tempat guru tinggal sehingga peranan dan cara
yang bukan guru. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan.
30
Ahmad Taufik Al Afkari Siahaan, "Keterampilan Komunikasi Guru Profesional di
Sekolah", Ijtamiyah, No. 1, Volume 2 (Januari-Juni, 2018), hal. 10
26
Saudagar dan Ali Idrus yang dimaksud dengan kompetensi sosial ialah
kemampuan untuk :
fungsional
peserta didik
kebersamaan.32
31
Kumandar, Guru Profesional, (jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014), hal. 77
32
Fachruddin Saudagar dan Ali Idrus, Pengembangan Profesionalitas Guru, (Jakarta:
Gaung Persada Press, 2012), hal 74
27
secara efektif dengan siswa, sesama guru, orang tua siswa dan
masyarakat sekitar
sebagai berikut:33
tingkatan usia.
mengancam kebahagiaan.
33
Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 255
28
suatu tindakan.
kegagalan.
kepentingan sendiri
menguntungkan.
15) Dapat menunjukkan kasih sayang secara langsung dengan cara dan
18) Dapat memusatkan energi pada tujuan yang penting dan menerima
berakhir.
dukungan sosial.
2) Sifat yang sangat agresif dan sangat yakin pada diri pribadi.
dikenal.
diperhatikan.
34
Hurlock, Elizabeth B, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal.
255
30
yaitu sekolah. Baik atau buruknya perilaku (cara mengajar) guru akan
35
Nuraini Erlinda. “Karakteristik Guru yang Memiliki Kompetensi Sosial”, (Medan:
Prosiding Seminar Nasional Universitas Negeri Medan. 2017).
36
Herman Zaini dan Muhtarom, Kompetensi Guru PAI Berdasarkan Kurikulum
Pembelajar Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan, (Palembang: Rafah Press 2014), hal. 38
31
sebagai berikut.
harus diberi arahan dalam bergaul. Awal sekolah dasar, siswa memasuki
perkembangan yang utama pada periode ini adalah menjadi pribadi yang
37
Afi Parnawi, Psikologi Belajar, (Sleman: Penerbit Deepublish (Grup Penerbitan CV
BUDI UTAMA), 2019), hal. 52
38
Nur Irwantoro, Kompetensi Pedagogik…, hal. 27
32
sebayanya.39
hubungan sosial lebih akrab dengan mereka (terutama teman sebaya), baik
ini dilakukan agar peserta didik belajar tentang sikap dan kebiasaan dalam
39
Dzurriyah Nur Azizah, “Pengaruh Pembelajaran Multikultural Terhadap
Perkembangan Sosial Siswa Sekolah Dasar”, Primary: Jurnal Keilmuan dan Kependidikan Dasar,
No 02, Volume 11 (Juli-Desember,2019), hal. 113
40
Reni Setiawati, “Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan Perkembangan
Sosial Siswa Kelas X Tata Boga SMK Negeri 1 Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019”, Jurnal:
Psikologi Konseling, No. 01, Volume 14 (Juni, 2019), hal. 388
41
Meriyati, Memahami Karakteristik Anak Didik, ( Lampung: Fakta Press, 2015), hal. 21
33
1) Keluarga
budaya anak.
2) Kematangan
42
Fauzia dan Rusli, “Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Secara Sosial”,
Jurnal Sosial Humaniora, No. 2, Volume 4 (Oktober, 2013), hal. 103
43
Mohammad Ali, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: Bumi
Aksara,2018), hal. 131
34
3) Pendidikan
44
Masganti Sit, Perkembangan Peserta Didik, (Medan: Prenada Publishing,2012), hal
115
35
tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi
modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah
45
Osco Parmonangan. Dkk, Perkembangan Peserta Didik Tingkat Dasar & Menengah,
(Tasikmalaya: Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesa, 2021), hal. 73.
46
Mohammad Ali, Psikologi Remaja: Perkembangan ......hal. 131
47
Samio, “Aspek-aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik”, Best Journal, No.
2, Vol. 1( September, 2018), hlm. 41
36
yang menyebabkan amarah. Remaja juga iri hati terhadap orang yang
anti sosial. Untuk itu orang tua ,guru dan orang dewasa perlu
didik.49
3) Memberikan contoh
Segala tindakan dan tutur kata pendidik akan diikuti oleh anak. Oleh
Pujian dapat diberikan secara lisan maupun non lisan. Secara lisan,
d) Memberikan contoh
Salah satu periode dalam rentang kehidupan ialah (fase) remaja. Masa
51
Khamim Zurkasih Puro, “Memahami Ciri-ciri dan Tugas Perkembangan Masa
Remaja”, Aplikasi: Jurnal Aplikasi Ilmu-ilmu Agama, No. 1, Volume. 17 (2017), hal. 29
40
mempunyai otoritas.
3) Mengembangkanketrampilankomunikasiinterpersonaldanbergauldeng
kemampuannya sendiri.
(weltanschauung).
kekanak-kanakan.
52
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta:Kencana, 2012), hal. 238
41
terkait dengan judul yang diangkat oleh peneliti, yaitu sebagai berikut.
sosial guru terhadap motivasi belajar siswa ditunjukkan oleh hasil dari
53
Ayu Ashari B, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Kecerdasan Sosial
Peserta Didik di SMA Negeri 5 Luwu Utara”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo,
(Palopo: 2021)
42
dikategorikan tinggi, karena ada pengaruh yang positif dimana hal ini
besar dari “r” tabel baik dalam taraf signifikan 5% (0,320) maupun 1%
(0,413).55
54
Sulfikar, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X di SMA Negeri 7 Sinjai Tengah”, Skripsi Universitas
Muhammadiyah Makassar, (Makassar: 2020)
55
Dila Fitria, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Konsep Diri Siswa Kelas V
Di SDN 16 Kota Bengkulu”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu,
(Bengkulu,2019)
43
bahwa 0 t lebih besar dari tabel t (9,62 2,00) dengan taraf signifikan 5
bahwa kompetensi sosial guru di Min Luwu berada pada kategori baik,
analisis regresi.57
56
Bakri, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru PAI Terhadap Peningkatan Mutu
Pembelajaran Di MTs Muhammadiyah Maradekaya Kab. Takalar”, Skripsi Universitas
Muhammadiyah Makassar, (Makassar: 2015)
57
Indo Tang, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik
Kelas V Min Luwu Kabupaten Luwu”, Skripsi Universitas Negeri Islam Alauddin Makassar,
(Makassar: 2019)
44
C. Kerangka Berfikir
Kompetensi Sosial
Kompetensi Sosial Perkembangan
Guru
guruK Sosial Siswa
58
Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan Pengembangan dan
Pemanfaatan, (Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2012), hal. 81
45
D. Hipotesis Penelitian
gejala, tingkah laku atau suatu kejadian tertentu yang sudah terjadi atau yang
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta – fakta
Menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar atau
59
Team Teaching, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan, Kuantitatif dan Tindakan
Kelas (Pedoman Penulisan dan Skripsi), (Bantul: Lembaga Ladang Kata, Cet. II, 2021), hal. 69
60
Muhammad Ramdhan, Metode Penelitian, (Surabaya: Cipta Media Nusantara), hal. 13
61
Suharismi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2012), hal. 64
62
Sutrisno Hadi,Metodologi Research, Jilid I, (Yogyakarta: Andi Offset, 2012), hal. 63
46
jadi hipotesa nihil (Ho) dalam penelitian ini adalah: “Tidak adanya
hubungan yang signifikan antara pengaruh Kompetensi Sosia Guru (X) dan
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
kegiatan yang harus dilakukan, kapan akan dilakukan, dan bagaimana cara
melakukan.63
objek dengan prosedur yang masuk akal dan bersifat logis serta terdapat
perolehan data yang valid.64 Metode yang peneliti gunakan ditujukan untuk
63
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan,
Kuantitatif dan Tindakan Kelas (Pedoman Penulisan dan Skripsi), (Bantul: Lembaga Ladang
Kata, Cet. II, 2021), hal. 71
64
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2013), hal. 3
65
Nana Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2012), Cet.
III. hal.12
47
48
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
penelitian.
C. Jenis Penelitian
66
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &D, Bandung: Alfabeta,
2012, hal. 8
49
variabel dependen.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
kritis untuk mendapatkan keterangan yang terang dan baik terhadap suatu
menggunakan kuisioner atau angket sebagai alat pengumpul data yang pokok.
D. Variabel-variabel Penelitian
badan, karena ada berat 40kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian,
Variabel menurut Hatch dan Farhady adalah atribut atau obyek yang memiliki
variasi antara satu sama lainnya. Definisi operasional adalah suatu definisi
yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan
pendidik, tenaga pendidik, orang tua dan wali peserta didik, serta masyarakat
sekitar.
69
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan,
Kuantitatif dan Tindakan Kelas (Pedoman Penulisan dan Skripsi), (Bantul: Lembaga Ladang
Kata, Cet. II, 2021), hal. 177
51
orang lain. Memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik yang
lebih akrab dengan mereka, baik melalui jalinan persahabatan maupun cinta.
F. Sumber Data
1. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti dengan maksud khusus
yang diperoleh yaitu data mengenai kompetensi sosail guru serta data
2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh daripihak tertentu yang sangat
1. Populasi
Populasi ini sering juga disebut dengan universe. Anggota populasi dapat
berupa benda hidup maupun mati, dan manusia, di mana sifat-sifat yang
ada padanya dapat diukur atau diamati. Populasi yang tidak pernah
2. Sampel
Sampel adalah jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Salah
satu syarat yang harus dipenuhi di antaranya adalah bahwa sampel harus
diambil dari bagian populasi. Sampel penelitian ialah sebagian atau wakil
keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata
70
Syahrum & Salim, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: Citapustaka, 2012),
hal, 84
71
M. Toha Anggoro, dkk., Metode Penelitian, (Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka, 2012), hal.42
55
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua
1. Dokumentasi
dalam penelitian ini. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran rill
pendidikan agama islam dan perilaku sosial siswa. Dokumentasi berasal dari
2. Wawancara
72
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2013), hlm. 85
73
Abdurahman Fatoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. (Jakarta:
Rineka Cipta, 2012), hal. 105
56
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan
wawancara atau tanya jawab secara langsung dengan nara sumber yang
3. Kuesioner
tahu dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu apa yang bias
angket atau kuisioner adalah ”daftar yang berisi pertanyaan- pertanyaan yang
harus dikerjakan atau dijawab oleh orang yang ingin diteliti atau responden. 77
4. Observasi
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar. juga dapat diartikan dengan suatu cara untuk
I. Instrument Penelitian
hipotesis.78
F
P= × 100 %
N
Dimana :
P = Prosentase
F = Frekuensi
78
Mamik, Metodologi Kualitatif, (Sidoarjo: Zitafama Publisher, 2015), hal. 133
58
N = Jumlah Subjek
Statistik (SPSS).
a. Uji Validitas
79
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan,
Kuantitatif dan Tindakan Kelas (Pedoman Penulisan dan Skripsi), (Bantul: Lembaga Ladang
Kata, Cet. II, 2021), hal. 181
80
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian Kualitatif, Kepustakaan,
Kuantitatif dan Tindakan Kelas (Pedoman Penulisan dan Skripsi), (Bantul: Lembaga Ladang
59
r k =n ∑ k−¿ ¿ ¿
❑
Dimana :
i = skor item
pada taraf signifikansi 0,05. Kriteria diterima dan tidaknya suatu data
valid atau tidak, jika rhitung ≥ rtabel (uji dua sisi dengan sig 0.05)
terhadap skor item tersebut, maka item dinyatakan valid. Jika rhitung
Kata, Cet. II, 2021), hal. 182
81
Ibid,.hal 74-75
60
< rtabel (uji dua sisi dengan sig 0,05) maka item-item pada pertanyaan
b. Uji Reliabilitas
sebagai berikut:82
[ ][ ∑σ
]
2
k
r1 =
❑ 1− 2 b
k −1 σ1
Dimana:
r1 = relabilitas instrumen
2
σ 1 = varian total
tak bebas memiliki hubungan linear atau hubungan berupa garis lurus.
Variabel tak bebas haruslah bersifat continue atau tidak berskala interval.
82
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian …, hal. 76
61
a. Uji Normalitas
apabila nilai signifikasinya adalah > 0.05. untuk menguji suatu data
b. Uji Heteroskedastitias
linear. Uji ini adalah salah satu dari uji asumsi klasik yang perlu
c. Uji Heterokedastisitas
4. Uji Pengaruh
Y =a+b1 x 1+ b2 x 2
Dimana:
Y = Variabel terikat
a = Nilai konstanta
2 SSR
R=
SST
Dimana:
R2 = Koefisien determinasi
5. Uji Hipotesis
diberikan tanda positif (+) dan tanda negatif (-) terhadap hasil suatu
perlakuan tersebut.
M K ant
F=
M K dal
Dimana:
64
adalah:
87
Team Teaching STAI Ibnu Sina Batam, Metode Penelitian …, hal. 78-79
BAB IV
Miskin dan Ekonomi. Dirintis Pada Tahun 1995 oleh seorang Hamba
Allah Da’i Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia yang bercita cita ingin
tadi dapur 12 adalah sebuah kampung tua berada di daerah Pesisir Pulau
Batam, terisolir tak ada akses jalan raya, hanya ada jalan setapak
65
66
masjid, dia yang sapu masjid, dia yang azan, dia yang qomat, dia
pesantren sudah menjadi Ustadz , guru dan pola pikir mereka menjadi
Jalan sudah Aspal, Air dan PLN pun sudah ada, 500 ratus meter dari
2. Dasar Pemikiran 89
Nasional
3. Tujuan 90
Madrasah
Madrasah
persaingan Globalisasi
a. Visi
b. Misi
pesantren
90
Sumber Data: MA An Ni’mah Batam, 2022
91
Sumber Data: MA An Ni’mah Batam, 2022
68
usaha).
B. Penyajian Data
1. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-laki 13 39.4 39.4 39.4
Perempuan 20 60.6 60.6 100.0
Total 33 100.0 100.0
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS V.29
b. Usia
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 16 15 45.5 45.5 45.5
17 14 42.4 42.4 87.9
18 3 9.1 9.1 97.0
19 1 3.0 3.0 100.0
Total 33 100.0 100.0
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS V.29
c. Agama
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Islam 33 100.0 100.0 100.0
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS V.29
d. Pendidikan Terakhir
dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.4 sebagai berikut;
Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid smp 33 100.0 100.0 100.0
Sumber : Hasil pengolahan data SPSS V.29
C. Analisis Data
SS S N TS STS
No Item
5 4 3 2 1 Mean
F % F % F % F % F %
No Item
5 4 3 2 1 Mean
F % F % F % F % F %
72
Item Corrected
Correlation
Sosial Guru
2 0.499 0.355 Valid
73
(X)
n Sosial Siswa
2 0.605 0.355 Valid
(Y)
3 0.548 0.355 Valid
item total correlation dengan taraf signifikan 5% dengan uji satu sisi.
hitung > rtabel, maka item pertanyaan dapat dinyatakan Valid, jika r hitung
Alpha
digunakan yaitu dengan uji statistic Cronbach Alpha >0.60. Jika dapat
data pada tabel 4.8 dinyatakan bahwa data memiliki nila Cronbach Alpha
1. Uji Normalitas
Gambar 4.1
Kurva Normal Probability P-Plot
Dependent Variable : Kompetensi Sosial Guru
garis miring dari arah kiri ke kanan yang menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal.
Gambar 4.2
76
garis miring dari arah kiri ke kanan yang menunjukkan bahwa data
terdistribusi normal.
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Ytotal .155 33 .042 .943 33 .084
Xtotal .130 33 .169 .962 33 .298
Pada tanel 4.9 tersebut dapat diketahui bahwa hasil uji Shapiro-
yang berarti lebih besar dari 0.05. Dengan demikian residual data telah
normalitas.
77
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.091 6.534 3.993 <.001
Xtotal .432 .156 .446 2.774 .009
a. Dependent Variable: Ytotal
(a) adalah 26.091 sedangkan untuk variabel x (b) adalah sebesar 0.432
Y = a + bX
Y = 26.091 + 0.432X
nilai thitung sebesar 2.774 > ttabel 2.03951 , sehingga dapat disimpulkan
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .446 a
.199 .173 3.836
a. Predictors: (Constant), Xtotal
1. Hasil Uji T
Tabel 4.12 Uji Hipotesis
Coefficientsa
79
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 26.091 6.534 3.993 <.001
Xtotal .432 .156 .446 2.774 .009
a. Dependent Variable: Ytotal
untuk pengaruh X terhadap Y adalah sebesar 0.009 < 0.05 dan nilai t
metode reward (X) terhadap Minat belajar Pendidikan Agama Islam (Y).
Pengaruh
R2= 0,199 Perkembangan
Kompetensi
Sosial Siswa (Y)
Sosial Guru (X)
80
Batam. Hasil analisis diperoleh thitung (2,774) < ttabel (2,03951) dan nilai
signifikansi = 0,009 < sig. = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya
dan 80,1% merupakan faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar.
1. Faktor Pendukung
a. Aspek Waktu
b. Aspek Psikologis
2. Faktor Penghambat
lingkup sosial anak kita tidak begitu luas. Juga mereka tidak bias
92
Mutawalli, S.Pd.I, Kepala sekolah MA An Ni’mah Batam, Wawancara, 21 November
2022.
93
Muhammad Luqman Hakim T, S.Pd.I, Walas X MA An Ni’mah Batam, Wawancara,
21 November 2022.
82
Dari hasil wawancara peneliti dengan salah satu siswa yakni Febby
Irawan “Faktor penghambat yang saya rasakan kalau disini itu kan ga
bebas keluar masuk, jadi kurang bersosialisasi sama orang luar. Jadi
94
Muhammad Luqman Hakim T, S.Pd.I, Walas X MA An Ni’mah Batam, Wawancara,
21 November 2022.
95
Febby Irawan, Siswa kelas X MA An Ni’mah Batam, Wawancara, 21 November 2022
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
analisis diperoleh thitung (2,774) < ttabel (2,03951) dan nilai signifikansi = 0,009 <
sig. = 0,05. Hal ini menunjukan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara
MA An Ni’mah Batam, sebesar 19,9% dan 80,1% merupakan faktor lain yang
dan tempat antara siswa dan guru saling terkait. Sedangkan faktor
keramayanmasyarakat
83
83
98
84
B. Saran
Amirudin Mahmud, Guru Tak Boleh Sejahtera Catatan Dan Refleksi Seorang
Pendidik, Yogyakarta: Penerbit Deepublish, 2018.
Amos Neolaka & Grace Amialia, Landasan Pendidikan Dasar Pengenalan Diri
Sendiri Menuju Perubahan Hidup, Depok: Kencana, 2017.
85
86
Dila Fitria, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Konsep Diri Siswa
Kelas V Di SDN 16 Kota Bengkulu”, Skripsi Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Bengkulu, Bengkulu,2019.
Fauzia dan Rusli, “Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik Secara Sosial”,
Jurnal Sosial Humaniora, No. 2, Volume 4 (Oktober), 2013.
Imron Fauzi, Etika Profesi Keguruan, Jember: IAIN Jember Press, 2018.
Indo Tang, “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar Peserta
Didik Kelas V Min Luwu Kabupaten Luwu”, Skripsi Universitas Negeri
Islam Alauddin Makassar, Makassar 2019.
Lia Lu’lu’ul Lutfiyah, ”Pengaruh Kompetensi Sosial Guru Terhadap Hasil Belajar
Siswa (di SMA Muhammadiyah 1 Semarang)”, Seminar Nasional
Pendidikan, Sains dan Teknologi Universitas Muhammadiyah. 2016.
Umayah, “Perkembangan Sosial Pada Anak Usia Dini”, Jurnal : Pendidikan Anak
Usia Dini, No. 1, Volume 2 (Januari – Juni), 2017.
89
Yosefo Gule, Motivasi Belajar Siswa (Studi Kasus Tinjauan Melalui Kompetensi
Sosial dan Keteladanan Guru), Indramayu: Cv. Adanu Abimata, 2022.
1. Pedoman Observasi
90
91
N
Usia
o Nama Tempat Lahir Tanggal Jk
1 Abyyu Atha Prindani Batam 27/01/2006 L 16
2 Antony Pradana Batam 14/08/2006 L 16
3 Arnita Putri Lubuk Sanai 17/01/2006 P 16
4 Arum Retno Lestari Batam 06/03/2005 P 17
5 Deni Eka Putra 06/11/2005 L 17
6 Febby Irawan Batam 24/07/2005 P 17
7 Ferdi Ardiansyah Batam 28/12/2005 L 17
8 Fikria Nur Adhani Pulau Burung 13/01/2006 P 16
9 Hairul Alzikri Batam 20/03/2005 L 17
10 Intan Permata Sari Batam 07/02/2006 P 16
11 Marisa Lindia Gusti Ayu Cumateh 18/06/2004 P 18
12 Mega Ratu Pulau Seraya 31/08/2004 P 18
Muhammad Defrhas Al
13
Belawan 03/12/2005 L 17
Faray
Muhammad Fazli
14
Batam 09/08/2005 L 17
Razman
15 Multasyam Batam 01/06/2005 P 17
16 Murniyati Safitri Sungai Guntung 30/07/2006 P 16
17 Nabil Alfitra Nasution Tambelan 06/11/2005 L 17
18 Nia Marshanda Putri Batam 26/03/2006 P 16
19 Nur Safitri Teluk Sunti 24/10/2006 P 16
Rahmifta Kurnia
20
Batam 06/03/2005 P 17
Witriyani
21 Rifaldi Khaira Batukambing 18/09/2005 L 17
22 Rimadiyanti Batam 05/10/2006 P 16
23 Salawati Batam 29/05/2005 P 17
24 Salsa Milyana Sungai Guntung 22/08/2006 P 16
25 Salsabila Astika Rantau Prapat 20/11/2006 P 16
26 Salsabila Ramadhani Bassiang 10/05/2006 P 16
27 Siddiq Samudra Batam 22/05/2003 L 19
28 Siti Khofifah Sri Karunia Batam 04/04/2006 P 16
29 Sitiacika Mustamin Batam 23/06/2006 P 16
30 Teuku Zabania Akbar Palembang 11/01/2005 L 17
31 Zephyr Tan Batam 05/10/2006 L 16
32 Zidan Kenedi Pekan Baru 01/07/2005 L 17
33 Zubaidah Pulau Labu 07/10/2004 P 18
93
JENIS
TEMPAT TANGGAL LAHIR
KELAMIN
N
NAMA JABATAN
O TGL
TEMPAT TAHU
L P LAHI BULAN
LAHIR N
R
1 2 4 5 6 7 8 9 10
1 Mutawalli, S.Pd.I L Seteluk 10 3 1982 KEPALA
Koto
2 Agusmal L 19 8 1990 WAKUR/GURU
Gadang
Tanjung
3 Imana Annisa, S.Pd P 20 5 1996 BENDAHARA/GURU
Pinang
Muhammad Luqmanul Serdang
4 L 10 2 1993 WALAS/GURU/SARPRAS
Hakim T, S.Pd.I Bedagai
Damukti Dewantara,
5 L Subang 5 12 1978 WALAS/GURU
S.Pd.I
Tingkaran
6 Deli Anna Hari, S.Pd P 6 1 1985 WALAS/GURU
g
WALAS/GURU/PEMBINA
7 Febriana Fitri , S.H P Batam 21 2 1997
OSIS
8 Yuliana, S .Pd P Padang 30 7 1988 GURU
Pancur
9 Hariyanto, M.Pd.I L 21 8 1972 WALAS/GURU
Desa
Kampung
10 Lela Yulistika P 4 12 1998 GURU
Tengah
Teluk
11 Mega Maisyarah P 28 11 1998 WALAS/GURU
Pinang
Sapta Dian Ade Putra Pasar
12 L 29 9 1991 KA TU/OP/TEKNISI
S.Kom Pedati
13 Jafar L Cengkui 5 6 1986 KEBERSIHAN/KEAMANAN
JUMLAH 7 6
Data Guru MA An Ni’mah Batam
94
Tabel Kuesioner
Petunjuk Pengisian
1. Tulislah terlebih dahulu identitas diri anda, mulai dari nama, kelas, dan sekolah.
2. Kuesioner terdiri dari 40 butir pernyataan dan pilihlah jawaban yang sesuai dengan
diri anda.
3. Bacalah dengan cermat setiap butir pernyataan.
4. Berilah tanda (X) pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda.
5. Jawablah setiap butir pernyataan secara jujur dengan keadaan yang anda alami.
Jawaban setiap pernyataan ada 4, yaitu
a. SS = Sangat Setuju
b. S = Setuju
c. N = Netral
d. TS = Tidak Setuju
e. STS = Sangat Tidak Setuju
6. Selamat Mengerjakan!
Nama
Kelas
5 4 3 2 1
5 4 3 2 1
Nevy Neilya lahir di Batam 01 November 1999, putri ke-2 (dua) dari pasangan
suami istri (Ayah Jemmi Putra dan Ibu Suryanah), tumbuh dan menuntut ilmu di
Batam sedari kecil. Pendidikan yang ditempuh penulis yakni SDN 007 Batam
Kota lulus tahun 2012 kemudian melanjutkan ke SMPN 44 BP Batam lulus tahun
Agama Islam Ibnu Sina Batam menempuh Strata Satu Program Pendidikan