You are on page 1of 17

FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PENGKAJIAN

I. Data Umum
1. Nama KK : Tn. K
2. Usia : 47 Th
3. Pendidikan : SMA
4. Pekerjaan : Karyawan Pabrik Tekstil
5. Alamat : Jl Menanti Gg Menanti RT 01 Kelurahan Isola Datu Kota Bandung

6. Komposisi anggota keluarga:

No Nama Jenis Hub dg TTL/umur Pendidikan Pekerjaan Status


(inisial) Kelamin KK Imunisasi
1. Tn. K Laki-laki Kepala Bandung, 4 SMA Karyawan -
keluarga November Pabrik
1975/47 Th Tekstil

2. Ny. T Perempuan Istri Bandung, 6 SMA Ibu -


Septermber Rumah
1992/30 Th Tangga

3. An. S Perempuan Anak Bandung, SD Pelajar Lengkap


10 Maret
2014/8 Th

1
Genogram

Tn. K Ny
.N

An. S

Keterangan

: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Meninggal

:
Menikah : Tinggal satu rumah

: Keturunan

7. Tipe keluarga : The Nuclear Family (Tradisional)


8. Suku : Sunda
9. Agama : Islam
10. Status Sosial ekonomi keluarga

2
Tn. K adalah karyawan pabrik tekstil dengan penghasilan rata-rata Rp. 1.800.000/Bulan
seluruh penghasilanya digunakan untuk keperluan sehari-hari.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Keluarga Tn. K mempunyai aktivitas yang tidak terjadwal, aktivitas biasanya berkumpul
dengan keluarga yang lain, rekreasi ke luar kota jarang dilakukan, jenis rekreasi keluarga
yaitu menonton tv bersama keluarga.

II. Riwayat & tahap perkembangan keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat
ini Keluarga Dengan Anak Sekolah
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Ada tugas pada tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi. Tugas keluarga yang
belum tercapai saat ini adalah ketidakmampuan keluarga meningkatkan prestasi anak dan
ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan. Keluarga Tn. K masih hidup serba
kekurangan. Keluarga Tn. K bersama anak, istri tinggal disebuah rumah kontrakan yang
sederhana di wilayah padat penduduk, pada bagian samping rumah sebelah kanan terdapat
sungai, dan sesekali bila keadaan pasang air dapat terjadi banjir.
3. Riwayat keluarga inti
Tn. K. sedang menderita penyakit tuberculosis dan mengalami drop out dari pengobatan
dengan system DOTS. Setelah 2 bulan pengobatan gejala yang dirasakan seperti batuk sudah
berkurang, tetapi rasa lemah cepat lelah, aktivitas berat timbul. sesak (nafas pendek), sulit
tidur, masih kadang-kadng muncul sehingga Tn. K merasa tidak perlu lagi untuk melanjutkan
pengobatan dan juga merasa bosan dengan berobat yang lama. Menurut Tn. K keluarganya
tidak mempunyai masalah kesehatan. Ny.T dan anaknya tidak pernah mengalami gangguan
kesehatan yang berarti selain influenza biasa. Apabila ada anggota keluarga yang mengalami
gangguan kesehatan, sarana kesehatan yang digunakan adalah puskesmas atau dirawat sendiri.
4. Riwayat keluarga sebelumnya
Riwayat keluarga dari Tn. K tidak ada yang menderita penyakit keturunan, sedangkan pada
keluarga Ny. T terdapat riwayat penyakit hipertensi yang diderita oleh ayahnya. Ayahnya
meninggal karena stroke.
III. Lingkungan
1. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
Rumah yang ditinggali oleh keluarga Tn. K merupakan sebuah rumah kontrakan permanen
dengan luas rumah ± 36 m², terdiri dari 2 kamar tidur, dimana 1 kamar tidur tidak
mempunnyai jendela karena dindingnya berdampingan dengan rumah kontrakan yang lain.
ruang tamu sekaligus ruang keluarga, dapur sekaligus ruang makan, ventilasi kurang,
jendela jarang dibuka, lingkungan kotor dan banyak sampah berserakan, pencahayaan

3
kurang, rumah terasa lembab dan gelap, peletakan perabotan sudah tertata rapi, septic tank
dan sumur numpang pada tetangga, sumber air minum yang digunakan adalah air sumur.
Kondisi rumah kurang sehat dimana ventilasi kurang memenuhi syarat kesehatan sehingga
pencahayaan kurang. Ny.T mengatakan jendela jarang dibuka karena banyak debu dan
nyamuk. Lingkungan rumah nampak kotor, banyak sampah berserakan
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Tipe rumah adalah couple yang terdiri dari 2 rumah kontrakan yang saling berdekatan,
akan tetapi antar tetangga saling tolong menolong bila dibutuhkan, dan bila ada tetangga
yang sakit saling menjenguk. Di daerah pekarangan/beberapa meter ke arah samping
rumah ada tampak sungai
3. Mobilitas geografis keluarga
Setelah menikah keluarga Tn.K tinggal bersama orangtua selama ± 6 bulan di daerah Kiara
condong, setelah itu keluarga Tn. K merantau ke kota Bandung dan tempat tinggal rumah
kontrakan berpindah-pindah. Saat ini keluarga Tn. K tinggal di sebuah rumah kontrakan
yang beralamat di Jl. Menanti, Gg. Menanti, RT/RW 001/019 Kelurahan Isola, Kota
Bandung.
4. Perkumpulan keluarga & interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn. K berkumpul pada malam hari, karena pada siang hari Tn. K berkerja,
keluarga Tn. K juga aktif mengikuti perkumpulan warga dilingkungan tempat tinggalnya
yang diadakan 1 minggu sekali, hubungan interaksi keluarga dengan lingkungan sangat
baik.
5. Sistem pendukung keluarga
Saat ini anggota keluarga Tn. K memiliki sistem pendukung yaitu kakak, tetangga dan
keluarga, dan apabila keluarga Tn. K mengalami masalah-masalah kesulitan dana ataupun
adanya masalah dalam keluarga pasti selalu bermusyawarah dengan anggota keluarga lain
untuk memecahkan masalah.
IV. Struktur keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn. K menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa Sunda. Komunikasi di keluarga Tn. K cukup baik dan selalu terbuka.
2. Struktur kekuatan keluarga
Tn. K merupakan pemegang kendali di dalam rumah tangga. Sedangkan Ny. T
hanyalah sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh anak, dalam pengambilan keputusan
Tn. K dan Ny. T selalu mendiskusikan terlebih dahulu.
3. Struktur peran
Peran saat ini Tn. K sebagai kepala rumah tangga yang mencari nafkah untuk
keluarganya, sedangkan tugas istri sebagai ibu rumah tangga dan merawat anak,
pendidikan anak dilakukan bersama.
4
4. Nilai dan norma budaya
Keluarga Tn. K menganut agama islam, dan suku yang sama yaitu suku Sunda, Tn. K
dan Ny. T saling memahami dan mengerti kebiasaan masing-masing.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi Afektif
Menurut Ny. T keluarga selalu menerapkan kasih sayang dan perhatian yang cukup kepada
anaknya. Tn. K dan Ny. T selalu berupaya memenuhi kebutuhan untuk anaknya sesuai
dengan usia pertumbuhan dan perkembangannya.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan tetangga
keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungannya.
3. Fungsi perawatan kesehatan
Menurut Ny. T kesehatan adalah terhindar dari gejala penyakit. Ny. T mengatakan anggota
keluarganya yang sakit yaitu Tn. K menderita TB Paru sejak 3 bulan yang lalu, menurut Ny.
T apabila ada anggota keluarga yang sakit, biasanya dibawa ke fasilitas pelayanan
Kesehatan seperti Puskesmas, atau jika tidak terlalu parah dirawat sendiri di rumah dengan
membeli obat dari warung terdekat.
4. Fungsi Reproduksi
Tn. K memiliki 1 orang anak perempuan sebagai penerus keturunan, saat ini Ny. T sedang
mengandung. Biasanya Ny. T merupakan pengguna akseptor pil KB.
5. Fungsi Ekonomi
Tn. K bekerja sebagai karyawan pabrik tekstil dengan penghasilan yang tidak tetap dengan
rata-rata Rp. 1.800.000 / bulan. Keluarga Tn. K. tergolong keluarga pra sejahtera.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Tn. K khawatir karena kesibukannya mencari nafkah tidak begitu memperhatikan
kesehatan dan kebutuhan anak pertama, istri dan anak yang sedang di kandungan istrinya.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Tn. K khawatir tidak sanggup membiayai anaknya ke sekolah/jenjang pendidikan yang lebih
tinggi, dan anak yang sedang dikandung oleh istrinya.
3. Strategi koping yang digunakan
Tn. K mengatakan keluarga hanya bisa pasrah dan tetap berdoa memohon kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar cepat sembuh dari penyakit TB parunya, anak dan istrinya diberi
kesehatan dan Tn. K selalu berdo'a agar mendapat kemurahan rezeki sehingga tetap
berusaha semampu mereka untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Keluarga selalu mencari
solusi atas masalah yang dihadapi bila tidak sanggup keluarga meminta bantuan dari sanak
saudara, dan tetangga.
5
4. Strategi adaptasi disfungsional
Fungsi dan peran masing-masing anggota keluarga dijalankan sesuai dengan hak
dan kewajibannya.
VII Harapan keluarga
Sebagai istri Ny. T berharap agar suaminya yaitu Tn. K yang saat ini menderita TB paru bisa
segera sembuh dan sehat seperti sebelumnya, keluarga berharap Tn. K dapat melakukan
pengobatan TB secara teratur dan tepat waktu selama 6 bulan.

VIII Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Tn. K Ny. T An. S


Kepala
- Rambut - Hitam, Ikal - Hitam, Lurus - Hitam, Ikal
- Mata - TAK - TAK - TAK
- Hidung - TAK - TAK - TAK
- Telinga - TAK - TAK - TAK
- Gigi - Berlubang - Bersih - Bersih
- Mulut - Berbau - Bersih - Bersih
Leher
- Tonsil - TAK - TAK - TAK
- Kelenjar - TAK - TAK - TAK
Dada
- Bentuk dada - Simetris - Simetris - Simetris
- Jantung - Normal - Normal - Normal
- Paru - Ronchi(+) - TAK - TAK
- Gerakan - Simetris - Simetris - Simetris
Perut
- Bising usus - (+ - (+ - (+)
- Nyeri tekan - ) - ) - (-)
(-) (-)
Kulit
- Turgor - Baik - Baik - Baik
Ekstremitas
- Gerakan - TAK - TAK - TAK
- Kelainan - TAK - TAK - TAK
Lain-lain
- TD - 130/80 Mmgh - 120/70 Mmhg

6
- Denyut nadi - 80 x/menit - 70 x/menit - 90/60
- Respirasi - 20 x/menit - 20 x/menit Mmhg
- Berat badan - 55 Kg - 54 Kg - 24 x/menit
- 16 kg

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan


1. Data Subyektif: Terjadi (D.0115) Manajemen
- Tn.K mengatakan ia sudah sembuh ketidakmampuan Kesehatan keluarga
karena sudah lama berobat meskipun keluarga merawat tidak efektif pada
sudah mendapat penjelas-an dari anggota keluarga keluarga Tn. K
petugas tentang lama pemberian OAT yang menderita khususnya pada Tn. K
(6 bulan) TB paru. dengan penyakit TBC
- Ny.T mengatakan suami-nya sudah b.d kompleksitas
sembuh karena tidak batuk darah lagi program perawatan d.d
- Tn. K mengatakan rasa lemah cepat Tn.K mengatakan ia
lelah, aktivitas berat timbul. sesak sudah sembuh karena
(nafas pendek), sulit tidur, masih sudah lama berobat
kadang-kadng muncul meskipun sudah
- Tn. K berkata kemana-mana tidak mendapat penjelas-an
memakai masker dari petugas tentang
- Tn. K saat ini mengeluh batuk lama pemberian OAT
berdahak Data obyektif: (6 bulan), Ny.T
- Gejala penyakit Tn. K semakin mengatakan suami-nya
memberat sudah sembuh karena
- Tn. K senang mengelus anaknya yang tidak batuk darah lagi,
masih di dalam kandungan dan Tn. K mengatakan
mencium perut istrinya rasa lemah cepat
- Tn. K tidak memakai masker lelah,
aktivitas berat timbul.
sesak (nafas pendek),
sulit tidur, masih
kadang-kadang
muncul, Tn. K berkata
kemana-mana tidak
memakai masker, Tn.

7
K saat ini mengeluh
batuk berdahak, Gejala
penyakit Tn. K
semakin memberat,
Tn. K senang
mengelus anaknya
yang masih di dalam
kandungan dan
mencium perut
istrinya yang sedang
hamil, Tn. K tidak
memakai
masker.
2. Data Subyektif: Ketidakmampuan (D.0097) Penurunan
- Tn. K mengatakan sudah capek minum keluarga dalam koping keluarga
obat karena terlalu banyak. mengambil pada keluarga Tn. K
- Tn. K mengatakan ia sudah sembuh keputusan
khususnya pada Tn.
karena sudah lama berobat meskipun terhadap masalah
K dengan penyakit
sudah mendapat penjelasan dari Tn. K yang Drop
TBC b.d Orang
petugas tentang lama pemberian OAT out OAT yang
terdekat kurang
(6 bulan). telah
- Tn. K mengatakan keluarganya yang diprogramkan terpapar informasi

ditunjuk sebagai PMO, tidak ada, selama 6 bulan d.d Tn. K


pulang kampung mengatakan sudah
- Tn. K mengatakan , meski agak cepat capek minum obat
lelah, tapi sekarang batuk makin parah karena terlalu
- Ny. T menganggap penyakit yang banyak Tn. K
di derita suaminya tidak menular mengatakan ia sudah
Data obyektif
- Tn. K senang menggendong anak sembuh karena
tetangga yang masih bayi dan
sudah lama berobat
menciumnya.
meskipun sudah
- Tn. K Kadang buang dahak
mendapat penjelasan
sembarangan
dari petugas tentang
- Tn. K kadang yang jaga anaknya jika
lama pemberian
Ny. T sedang tidak ada dirumah
OAT (6 bulan), Tn.
K mengatakan

8
keluarganya yang
ditunjuk sebagai
PMO, tidak ada,
pulang kampung.
Tn. K mengatakan
, meskiagak
cepat lelah,
tapi sekarang batuk
makin parah, Ny. T
menganggap
penyakit yang di
derita suaminya
tidak menular, Tn. K
senang
menggendong anak
tetangga yang masih
bayi dan
menciumnya, Tn. K
Kadang buang dahak
sembarangan, Tn. K
kadang yang jaga
anaknya jika Ny. T
sedang tidak ada
dirumah.
3. Data Subyektif Ketidakmampuan (D.0117)
- Ny. T mengatakan jendela jarang keluarga Pemeliharaan
dibuka karena kotor banyak debu memodifikasi Kesehatan tidak
dan nyamuk lingkungan
efektif pada keluarga
Data Obyektif dalam dan luar
Tn. K khususnya
- Ukuran rumah kontrakan 3x4m rumah yang
pada Tn. K dengan
- Rumah terlihat bersih namun pengap berdampak
penyakit TBC b.d
- Pencahayaan rumah kurang terhadap
Ketidakcukupan
sehat, rumah terasa lembab dan kesehatan
gelap keluarga. sumber daya

- Ruang tamu sekaligus ruang keluarga (keuangan) d.d Ny.


- Dapur sekaligus ruang makan
9
10
- Ventilasi kurang dan jendela jarang T mengatakan
dibuka jendela jarang
- Lingkungan kotor dibuka karena kotor
- Septic tank dan sumur numpang
banyak debu dan
pada tetangga
nyamuk, Ukuran
rumah kontrakan
3x4m rumah
terlihat bersih
namun pengap,
Pencahayaan rumah
kurang sehat, rumah
terasa lembab dan
gelap, Ruang tamu
sekaligus ruang
keluarga, Dapur
sekaligus ruang
makan, Ventilasi
kurang jendela
jarang dibuka,
Lingkungan kotor
Septic tank dan
sumur numpang
pada tetangga.

SKORING
1. Masalah keperawatan:

11
No Bobot Skore/ Pembenaran
Nilai
1 Sifat masalah: Ancaman Kesehatan
Ancaman Kesehatan (2) 2/3 x 1 2/3 (Semakin beresiko karena ada
anggota keluarga yang sedang
hamil dan ada anak kecil dengan
system imun yang belum sempurna)

2 Masalah dapat di atasi: Masalah mudah diatasi karena


Kemungkinan masalah 2/2 x 2 2 pengobatan tidak membutuhkan
dapat teratasi (2) biaya (gratis) sehingga mudah bagi
Tn. K untuk Kembali menjalani
pengobatan

3 Potensi untuk di cegah: Penularan terhadap anggota keluarga


Potensi masalah untuk 2/3 x 1 2/3 yang lain dapat dicegah bila TBC
di cegah (2) dapat dilakukan Tindakan
pengobatan dan perawatan yang
adekuat namun butuh monitoring
yang ketat dan kesadaran yang tinggi
bagi Tn. K

4 Menonjolnya masalah: Keluarga tidak menyadari bahwa


Penonjolan masalah (0) 0/2 x 1 0 TBC yang diderita Tn. K masih
dapat ditularkan karena bacterinya
belum mati total

Jumlah 3 1/3

Prioritas Masalah
1. (D.0115) Manajemen Kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Tn. K khususnya pada
Tn. K dengan penyakit TBC b.d kompleksitas program perawatan d.d Tn.K mengatakan ia
sudah sembuh karena sudah lama berobat meskipun sudah mendapat penjelasan dari petugas
tentang lama pemberian OAT (6 bulan), Ny.T mengatakan suami-nya sudah sembuh karena
tidak batuk darah lagi, Tn. K mengatakan merasa lemah dan cepat lelah saat aktivitas berat,
sesak (nafas pendek), sulit tidur kadang-kadang muncul, Tn. K berkata kemana-mana tidak

12
memakai masker, Tn. K saat ini mengeluh batuk berdahak, Gejala penyakit Tn. K semakin
memberat, Tn. K senang mengelus anaknya yang masih di dalam kandungan dan
mencium perut istrinya yang sedang hamil, Tn. K tidak memakai masker.
2. (D.0097) Penurunan koping keluarga pada keluarga Tn. K khususnya pada Tn. K dengan
penyakit TBC b.d Orang terdekat kurang terpapar informasi d.d Tn. K mengatakan sudah
capek minum obat karena terlalu banyak, Tn. K mengatakan ia sudah sembuh karena sudah
lama berobat meskipun sudah mendapat penjelasan dari petugas tentang lama pemberian
OAT (6 bulan), Tn. K mengatakan keluarganya yang ditunjuk sebagai PMO tidak ada karena
pulang kampung, Tn. K mengatakan meski agak cepat lelah, batuk makin parah, Ny. T
menganggap penyakit yang di derita suaminya tidak menular, Tn. K senang menggendong
anak tetangga yang masih bayi dan menciumnya, Tn. K Kadang buang dahak sembarangan,
Tn. K kadang yang jaga anaknya jika Ny. T sedang tidak ada dirumah..
3. D.0117) Pemeliharaan Kesehatan tidak efektif pada keluarga Tn. K khususnya pada Tn. K
dengan penyakit TBC b.d Ketidakcukupan sumber daya (keuangan) d.d Ny. T mengatakan
jendela jarang dibuka karena kotor banyak debu dan nyamuk, Ukuran rumah kontrakan 3x4m,
rumah terlihat bersih namun pengap, Pencahayaan rumah kurang sehat, rumah terasa lembab
dan gelap, Ruang tamu sekaligus ruang keluarga, Dapur sekaligus ruang makan, Ventilasi
kurang jendela jarang dibuka, Lingkungan kotor, Septic tank dan sumur numpang pada
tetangga.

FORMAT RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa Tum Tuk Kriteria Standar Intervensi


1. (D.0115) Setelah Setelah - Kemampua - Tn. K SIKI: (I.09260)
Manajemen dilakukan melakuka n mau Dukungan koping
kesehatan tindakan n menjelaska kembali keluarga
keluarga keperawat kunjungan n masalah menjala
tidak an, maka 4x60 kesehatan ni Observasi
efektif manajeme menit yang pengoba - Identifikasi
n keluarga dialami tan. respon
kesehatan mampu cukup - Ny. T emosional
keluarga merawat meningkat mampu terhadap
meningkat anggota (4). memberi kondisi saat
keluarga - Aktifitas kan ini
SLKI: yang keluarga dukunga - Identifikasi
(L.12105) mengatasi n untuk beban
prognosis

13
Manajeme menderita masaslah penguat secara
n TB paru. kesehatan an psikologis
Kesehatan tepat cukup penyem - Identifikasi
Keluarga meningkat buhan pemahaman
(4). Tn. K. tentang
- Tindakan keputusan
untuk perawatan
mengurangi mandiri di
faktor risiko rumah.
cukup Terapeutik
meningkat - Dengarkan
(4) masalah
perasaan dan
pertanyaan
keluarga.
- Terima nilai-
nilai keluarga
dengan cara
yang tidak
menghakimi
- Diskusikan
rencana medis
dan perawatan
- Fasilitasi
pengambilan
keputusan
dalam
merencanakan
perawatan
jangka
panjang.
- Fasilitasi
memperoleh
pengetahuan,
keterampilan,
dan peralatan

14
yang
diperlukan
untuk
mempertahank
an keputusan
perawatan Tn.
K.
Edukasi
- Informasikan
kemajuan
pasien secara
berkala
- Informasikan
fasilitas
perawatan
kesehatan yang
tersedia.
2.
3. (D.0117) Setelah Setelah - Menunjuka SIKI: (I.12383)
Pemelihara dilakukan melakuka n prilaku Edukasi
an tindakan n adaftif Kesehatan
Kesehatan keperawat kunjungan cukup
tidak an, maka 4x60 meningkat Observasi
efektif pemelihar menit (4) - Identifikasi
aan Keluarga - Menunjuka kesiapan dan
kesehatan mampu n kemampuan
meningkat mengambi pemahama menerima
l n perilaku informasi
SLKI: keputusan sehat cukup - Identifikasi
(L.12106) terhadap meningkat faktor-faktor
Pemelihar masalah (4) yang dapat
aan Tn. K - Kemampua meningkatkan
kesehatan yang Drop n dan
out OAT menjalanka menurunkan
yang telah n perilaku motivasi
diprogram perilaku hidup

15
kan sehat cukup bersih dan
selama 6 meningkat sehat
bulan Terapeutik
- Sediakan
materi dan
jadwal
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
tentang TB
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor
resiko yang
dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
- Ajarkan
strategi yang
dapat
digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat

16
- Ajarkan cara
pencegahan
penyakit TB
- Ajarkan teknik
batuk efektif
3. Setelah
melakuka
n
kunjungan
4x60
menit
Keluarga
mampu
memodifi
kasi
lingkunga
n dalam
dan luar
rumah
yang
berdampa
k pada
kesehatan
keluarga.

17

You might also like