You are on page 1of 20
BUPATI PAMEKASAN: PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 1 TAHUN 2020 TENTANG PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA JAYA Menimbang Mengingat KABUPATEN PAMEKASAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAMEKASAN, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 402 ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Kabupaten Pamekasan; 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 9), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965. tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang: Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6938); 5. 10. 11. 12, 13. 14, 15. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 _ tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, ‘Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5587) scbagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 — tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5: Peraturan Pemerintah Nomor 121 Tahun 2015 tentang Pengusahaan Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 344, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5801); Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 345, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5802); . Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 305, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6173); Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6178); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 547); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 27/PRT/M/2016 tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1154); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2018 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan Pengawas atau Anggota Komisaris dan Anggota Direksi Badan Usaha Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun. 2018 Nomor 700); Menetapkan : 16. 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 118 Tahun 2018 tentang Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran, Kerjasama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 159); Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan Tahun 2014 Nomor 7); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN dan BUPATI PAMEKASAN MEMUTUSKAN: PERATURAN DAERAH TENTANG PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM TIRTA JAYA KABUPATEN PAMEKASAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: iB et 3. 4 10. Daerah adalah Kabupaten Pamekasan. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah ~— Kabupaten Pamekasan. Bupati adalah Bupati Pamekasan. Badan Usaha Milik Daerah yang selanjutnya disingkat BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki daerah. Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya yang selanjutnya disingkat Perumdam Tirta Jaya adalah Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Jaya Kabupaten Pamekasan. Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses pengolahan atau tanpa pengolahan yang memenuhi syarat keschatan. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat APBD adalah rencana keuangan talunan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Kekayaan daerah yang dipisahkan adalah kekayaan daerah yang berasal dari APBD untuk dijadikan penyertaan modal daerah pada Perumdam Tirta Jaya. Restrukturisasi adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penyehatan Perumdam Tirta Jaya sebagai salah satu langkah strategis untuk memperbaiki kondisi internal Perumdam Tirta Jaya guna memperbaiki kinerja dan/atau meningkatkan nilai Perumdam Tirta Jaya. Tata kelola perusahaan yang baik adalah sistem pengelolaan yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar menghasilkan kemanfaatan ekonomi yang berkesinambungan dan keseimbangan hubungan antar pemangku kepentingan. 11.Kepala Daerah yang mewakili Pemerintah Daerah dalam kepemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Perusahaan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat KPM adalah organ perusahaan umum daerah yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan umum daerah dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi atau Dewan Pengawas. 12. Direksi adalah organ Perumdam Tirta Jaya yang bertanggung jawab atas pengurusan Perumdam Tirta Jaya untuk kepentingan dan tujuan Perumdam Tirta Jaya mewakili Perumdam Tirta Jaya baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. 13. Dewan Pengawas adalah organ Perumdam Tirta Jaya yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan Perumdam Tirta Jaya. 14. Penyediaan air minum adalah kegiatan menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif. BAB It PERUBAHAN STATUS BADAN HUKUM Pasal 2 (1) Dengan Peraturan Daerah ini, Perusahaan Daerah Air Minum yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pamekasan, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2014, beralih status hukumnya menjadi Perumdam Tirta Jaya. (2) Peralihan status badan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pula peralihan atas aset dan/atau hubungan hukum yang terjadi atas nama Perusahaan Daerah Air Minum. BAB Ill NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 3 (1) Perumdam Tirta Jaya merupakan BUMD yang berkedudukan dan berkantor pusat di Daerah. (2) Perumdam Tirta Jaya dapat membuka unit layanan, cabang, atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah kantor pusat, yang ditetapkan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Pengawas. BAB IV MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 4 (1) Pendirian Perumdam Tirta Jaya dimaksudkan untuk turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah Daerah di bidang ekonomi dan pembangunan daerah, terutama di bidang penyediaan pelayanan air minum kepada masyarakat, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya untuk menghasilkan barang dan jasa berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik. (2) Tujuan pendirian Perumdam Tirta Jaya adalah: a. memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah; b. menyelenggarakan kemanfaatan umum _berupa penyediaan pelayanan air minum yang bermutu untuk pemenuhan hajat hidup masyarakat; dan c. memperoleh laba dan/atau keuntungan. BABV KEGIATAN USAHA Pasal 5 Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2), Perumdam Tirta Jaya melaksanakan kegiatan usaha utama berupa penyediaan air minum. BAB VI JANGKA WAKTU Pasal 6 Perumdam Tirta Jaya didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. BAB VII BESARNYA MODAL DASAR DAN MODAL DISETOR Pasal 7 (1) Modal Perumdam Tirta Jaya merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan tidak terbagi atas saham. (2) Modal Perumdam Tirta Jaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan modal dasar sebesar Rp. 1.053.206.989,00 (satu milyar lima puluh tiga juta dua ratus enam ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan rupiah) (3) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan penyertaan modal disetor kepada Perumdam Tirta Jaya. (4) Modal dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari APBD. Pasal 8 (1) Jumlah penyertaan modal kepada Perumdam Tirta Jaya sampai dengan tanggal 31 Desember 2018 sebesar Rp. 46.252.478.810,91 (empat puluh enam milyar dua ratus lima puluh dua juta empat ratus tujuh puluh delapan ribu delapan ratus sepuiuh rupiah koma sembilan puluh satu sen). (2) Penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari APBD. (3) Perubahan penyertaan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah. BAB VIII ORGAN DAN KEPEGAWAIAN Bagian Kesatu Umum Pasal 9 (1) Pengurusan Perumdam Tirta Jaya dilakukan oleh organ Perumdam Tirta Jaya. (2) Organ Perumdam Tirta Jaya scbagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. KPM; b. Dewan Pengawas; dan c. Direksi. Pasal 10 Setiap orang dalam kepengurusan Perumdam Tirta Jaya dilarang memiliki hubungan keluarga sampai derajat ketiga berdasarkan garis lurus ke atas, ke bawah atau ke samping termasuk hubungan yang timbul karena perkawinan. Bagian Kedua KPM Pasal 11 KPM tidak bertanggung jawab atas kerugian Perumdam Tirta Jaya apabila dapat membuktikan: a, tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung; b. tidak terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh Perumdam Tirta Jaya; dan/atau c. tidak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung menggunakan kekayaan Perumdam ‘Tirta Jaya secara melawan hukum, Pasal 12 (1) KPM, Dewan Pengawas, dan Direksi melakukan rapat dalam pengembangan usaha Perumdam Tirta Jaya. (2) Rapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. rapat tahunan; D. rapat persetujuan rencana kerja dan anggaran Perumdam Tirta Jaya; dan cc. rapat luar biasa, Bagian Ketiga Dewan Pengawas Pasal 13 (1) Anggota Dewan Pengawas dapat terdiri atas unsur independen dan unsur lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Unsur independen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan anggota Dewan Pengawas yang tidak ada hubungan bisnis dengan Direksi. (3) Unsur lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat terdiri atas pejabat Pemerintah Daerah yang tidak bertugas melaksanakan pelayanan publik. Pasal 14 Anggota Dewan Pengawas diangkat oleh KPM. Pasal 15 Untuk dapat diangkat menjadi anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan harus memenuhi syarat sebagai berikut: a. b. ae ° Spo Q) (2) (3) Q) (2) sehat jasmani dan rohani; memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perumdam Tirta Jaya; memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah; memahami manajemen Perumdam Tirta Jaya yang berkaitan dengan salah satu fungsi manajemen; menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya; berijasah paling rendah Strata-1 (51); berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun pada saat mendaftar pertama kali; tidak pernah dinyatakan pailit; tidak pernah menjadi anggota Direksi atau Dewan Pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit; tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala dacrah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon legislatif. Pasal 16 Proses pemilihan anggota Dewan Pengawas dilakukan melalui proses seleksi. Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit melalui tahapan: a. seleksi administrasi; b. uji kelayakan dan kepatutan; dan ¢, wawancara akhir. Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati Pasal 17 Calon anggota Dewan Pengawas yang dinyatakan lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 wajib menandatangani kontrak kinerja sebelum diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas. Pengangkatan anggota Dewan Pengawas scbagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan anggota Direksi, kecuali untuk pengangkatan pertama kali pada saat pendirian. Pasal 18 (1) Ketentuan mengenai seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 tidak berlaku bagi pengangkatan kembali anggota Dewan Pengawas yang dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik selama masa jabatannya. (2) Penilaian kemampuan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling sedikit terhadap: pelaksanaan pengawasan BUMD; pemberian masukan dan saran atas pengelolaan BUMD; penerapan tata kelola perusahaan yang baik; antisipasi dan/atau minimalisasi terjadinya kecurangan; dan . pemenuhan target dalam kontrak kinerja. (3) Dalam melakukan penilaian kemampuan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) berdasarkan dokumen paling sedikit terdiri atas: a. rencana bisnis; b. rencana kerja dan anggaran BUMD; c. laporan keuangan; d e. Boge . laporan hasil pengawasan; kontrak kinerja; dan f. risalah rapat dan kertas kerja. (4) Dalam hal anggota Dewan Pengawas diangkat kembali, maka anggota Dewan Pengawas wajib menandatangani kontrak kinerja. (5) Penandatanganan kontrak kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan sebelum pengangkatan kembali sebagai anggota Dewan Pengawas. Pasal 19 (1) Jumlah anggota Dewan Pengawas ditetapkan oleh KPM. (2) Jumlah anggota Dewan Pengawas paling banyak sama dengan jumlah Direksi, (3) Dalam hal anggota Dewan Pengawas lebih dari 1 (satu) orang, maka 1 (satu) diantaranya diangkat menjadi Ketua Dewan Pengawas. (4) Penentuan jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan berdasarkan asas efisiensi dan efcktivitas keputusan, pengawasan, dan pembiayaan kepentingan Perumdam Tirta Jaya Pasal 20 Anggota Dewan Pengawas diangkat untuk masa jabatan paling lama 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan Pasal 21 (1) Dewan Pengawas bertugas: a. melakukan pengawasan terhadap Perumdam Tirta Jaya; b. mengawasi dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam pengurusan Perumdam Tirta Jaya. (2) Dewan Pengawas wajib: a, melaporkan hasil pengawasan kepada KPM; dan b. membuat dan memelihara risalah rapat. (3) Ketentuan lebih lanjut tentang pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 22 Jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir apabila: a, meninggal dunia; b, masa jabatan berakhir; dan/atau c. diberhentikan sewaktu-waktu. Pasal 23 (1) Dalam hal jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir karena masa jabatan berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 huruf b, maka anggota Dewan Pengawas wajib menyampaikan laporan pengawasan tugas akhir masa jabatan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum masa jabatan berakhir. (2) Anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan sisa pelaksanaan tugas pengawasan yang belum dilaporkan paling lambat 1 (satu) bulan setclah berakhirnya masa jabatan, (3) Laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan anggota Dewan Pengawas dilaksanakan setelah hasil audit dengan tujuan tertentu atau audit tahunan dari kantor akuntan publik. (4) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota Dewan Pengawas, maka pelaksanaan tugas pengawasan Perumdam Tirta Jaya dilakeanakan oleh KPM. Pasal 24 (1) Dalam hal jabatan anggota Dewan Pengawas berakhir karena diberhentikan sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 hurufc, maka pemberhentian wajib disertai alasan. (2) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas _sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila berdasarkan data dan informasi yang dapat dibuktikan secara sah bahwa yang bersangkutan: a. tidak dapat melaksanakan tugas; b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar; c. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada Perumdam Tirta Jaya, negara, dan/atau daerah; d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; e. mengundurkan diri; f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan Pengawas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; dan/atau 10 g. tidak terpilin kembali dalam hal adanya perubahan kebijakan pemerintah daerah seperti restrukturisasi, likuidasi, akuisisi, dan pembubaran Perumdam Tirta Jaya. Pasal 25 Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh KPM. Pasal 26 (1) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku lebih dari 2 (dua) jabatan anggota Dewan Pengawas. (2) Pelanggaran ketentuan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa penghentian sewaktu- waktu dari jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas. (3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan memangku jabatan baru sebagai anggota Dewan Pengawas, maka semua jabatan yang bersangkutan sebagai anggota Dewan Pengawas dinyatakan berakhir. Pasal 27 (1) Anggota Dewan Pengawas dilarang memangku jabatan rangkap sebagai: a. anggota Direksi pada BUMD, badan usaha milik negara, dan/atau badan usaha milik swasta; b. pejabat lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau c. pejabat lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. (2) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administrasi berupa diberhentikan sewaktu- waktu dari jabatan sebagai anggota Dewan Pengawas (3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluk) hari kerja sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru, maka jabatan yang bersangkutan sebagai anggota Dewan Pengawas dinyatakan berakhir. Pasal 28 (1) Anggota Dewan Pengawas wajib dengan itikad baik dan tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan Perumdam Tirta Jaya. (2) Setiap anggota Dewan Pengawas bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya (3) KPM dapat mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap anggota Dewan Pengawas yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perumdam Tirta Jaya, kecuali anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan mengganti kerugian yang ditimbulkan dan disetorkan ke rekening kas umum daerah. oo Pasal 29 (1) Penghasilan anggota Dewan Pengawas ditetapkan oleh KPM. (2) Penghasilan anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas: a. honorarium; b. tunjangan; c. fasilitas; dan/atau d. tantiem atau insentif pekerjaan (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan anggota Dewan Pengawas diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 30 (1) Dewan Pengawas dapat mengangkat seorang Sekretaris yang dibiayai oleh Perumdam Tirta Jaya. (2) Tugas Sckretaris sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Dewan Pengawas. Pasal 31 Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas anggota Dewan Pengawas dibcbankan pada Perumdam Tirta Jaya. Pasal 32 (1) Keputusan Dewan Pengawas diambil dalam rapat Dewan Pengawas. (2) Dalam keadaan tertentu, keputusan Dewan Pengawas dapat pula diambil di luar rapat Dewan Pengawas sepanjang seluruh anggota Dewan Pengawas setuju tentang cara dan materi yang diputuskan. (3) Dalam setiap rapat Dewan Pengawas dibuat risalah rapat yang berisi hal yang dibicarakan dan diputuskan termasuk apabila terdapat pernyataan ketidaksetujuan anggota Dewan Pengawas. Bagian Keempat Direksi Pasal 33 Direksi melakukan pengurusan terhadap Perumdam Tirta Jaya. Pasal 34 Direksi pada Perumda Air Minum diangkat oleh KPM. Pasal 34 Untuk dapat diangkat menjadi anggota Direksi, yang bersangkutan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. sehat jasmani dan rohani; b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan Perumdam Tirta Jaya; c. memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah; 12 d. memahami manajemen Perumdam Tirta Jaya yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi kerja bidang air minum yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi; €. memiliki pengetahuan memadai di bidang usaha Perumdam Tirta Jaya yang dibuktikan dengan kemampuan dalam merencanakan strategi pengembangan bisnis air minum sesuai dengan bidang keahliannya; f,berijasah paling rendah Strata-1 (S1); 8. pengalaman kerja paling singkat 5 (lima) tahun di bidang manajerial perusahaan berbadan hukum dan pernah memimpin tim, yang dibuktikan dengan surat keterangan dari perusahaan dengan penilaian kinerja paling rendah memiliki kriteria baik; h, berusia paling rendah 35 (tiga puluh lima) tahun dan paling tinggi 55 (lima puluh lima) tahun pada saat mendaftar pertama kali; i. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas, atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit; j. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara atau keuangan daerah; k, tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala daerah, calon wakil kepala daerah, dan/atau calon legislatif. Pasal 36 (1) Proses pemilihan anggota Direksi dilakukan melalui seleksi. (2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang- kurangnya meliputi tahapan uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan oleh tim atau lembaga profesional. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 37 Calon anggota direksi yang dinyatakan lulus seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 wajib menandatangani kontrak kinerja sebelum diangkat sebagai anggola direksi. Pasal 38 (1) Ketentuan mengenai seleksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 tidak berlaku bagi pengangkatan kembali anggota Direksi yang dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik. (2) Dalam hal anggota Direksi diangkat kembali, maka yang bersangkutan wajib menandatangani kontrak kinerja. (3) Penandatanganan kontrak kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan sebelum pengangkatan kembali sebagai anggota Direksi. Pasal 39 (1) Jumlah anggota Direksi ditetapkan oleh KPM. (2) Jumlah anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 1 (satu) orang dan paling banyak 5 (lima) orang. (3) (4 qy (2) ay (2) 13 Penentuan jumlah anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan berdasarkan asas efisiensi dan efektifitas pengurusan perusahaan. Direktur utama diangkat dari salah satu anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3). Pasal 40 Anggota Direksi diangkat untuk masa jabatan paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan, kecuali: a. ditentukan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau b. dalam hal anggota Direksi memiliki keahlian khusus dan/atau prestasi yang sangat baik, maka dapat diangkat untuk masa jabatan yang ketiga. Keahlian khusus dan/atau prestasi yang sangat baik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b paling sedikit memenuhi kriteria: a, melampaui target realisasi terhadap rencana bisnis serta rencana kerja dan anggaran; b. opini audit atas laporan keuangan minimal Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut-turut di akhir periode kepemimpinan; c. seluruh hasil pengawasan sudah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan d. terpenuhinya target dalam kontrak kinerja sebesar 100% (seratus persen) selama 2 (dua) periode kepemimpinan Pasal 41 Direksi mempunyai tugas: a. menyusun perencanaan, melakukan koordinasi dan pengawasan seluruh kegiatan operasional Perumdam Tirta Jaya; membina pegawai; mengurus dan mengelola kekayaan Perumdam Tirta Jaya; menyelenggarakan administrasi umum dan kepegawaian; menyusun rencana bisnis yang dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun; f. menyusun rencana kerja dan anggaran yang merupakan penjabaran tahunan dari rencana bisnis; dan % menyusun dan menyampaikan laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan tahunan. Direksi dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai wewenang: a. mengangkat dan memberhentikan pegawai Perumdam ‘Tirta Jaya; b. menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perumdam ‘Tirta Jaya dengan pesetujuan Dewan Pengawas; c. mengangkat pegawai untuk menduduki jabatan di bawah Direksi; d. mewakili Perumdam Tirta Jaya baik di dalam maupun di luar pengadilan; e. menunjuk kuasa untuk melakukan perbuatan hukum mewakili Perumdam Tirta Jaya; pags 14 f,_ menandatangani laporan bulanan, laporan triwulan, dan laporan tahunan; dan g. menjual, menjaminkan, atau melepas aset__ milik Perumdam ‘Tirta Jaya berdasarkan persetujuan KPM atas pertimbangan Dewan Pengawas. Pasal 42 Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: a. b. ©, qa) (2) (3) (4) (5) (1) (2) meninggal dunia; masa jabatan berakhir; dan/atau diberhentikan sewaktu-waktu. Pasal 43 Dalam hal jabatan anggota Direksi berakhir karena masa jabatan berakhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf b, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan laporan pengurusan tugas masa jabatan paling lambat 3 (tiga) bulan sebelum berakhir masa jabatannya. Anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib melaporkan sisa pelaksanaan tugas pengurusan yang belum dilaporkan paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhir masa jabatan. Berdasarkan laporan pengurusan tugas akhir masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Dewan Pengawas wajib menyampaikan penilaian dan rekomendasi atas kinerja Direksi kepada KPM. Laporan scbagaimana dimaksud pada ayat (2) serta penilaian dan rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sebagai dasar pertimbangan KPM untuk memperpanjang masa jabatan atau memberhentikan anggota Direksi. Laporan pengurusan tugas akhit masa jabatan anggota Direksi dilaksanakan sctelah hasil audit dengan tujuan tertentu atau audit tahunan dari kantor akuntan publik dan disampaikan kepada KPM. Pasal 44 Dalam hal jabatan anggota Dircksi berakhir karena diberhentikan sewaktu-waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 huruf c, maka pemberhentian wajib disertai alasan. Pemberhentian anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila berdasarkan data dan informasi yang dapat dibuktikan secara sah bahwa yang bersangkutan: a. tidak dapat melaksanakan tugas; b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan dan/atau ketentuan anggaran dasar; c. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian Perumdam Tirta Jaya, negara, dan/atau daerah; d. dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; fe. -mengundurkan diri; f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota direksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; atau 15, g. tidak terpilih lagi karena adanya perubahan kebijakan pemerintah daerah dalam hal restrukrisasi, likuidasi, akuisisi, dan pembubaran Perumdam Tirta Jaya. Pasal 45 Direksi diberhentikan oleh KPM. Pasal 46 (1) Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap: a. sebagai anggota direksi pada BUMD lain, badan usaha milik Negara, dan/atau badan usaha milik swasta; b. dalam jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan/atau c. dalam jabatan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. (2) Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa diberhentikan sewaktu- waktu dari jabatan sebagai anggota Direksi. (3) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dilaksanakan oleh KPM paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak yang bersangkutan diangkat memangku jabatan baru sebagai anggota Direksi, maka jabatan yang bersangkutan sebagai anggota Direksi dinyatakan herakhir Pasal 47 (1) Anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan tanggung jawab menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perumdam Tirta Jaya. (2) Sctiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) KPM dapat mengajukan gugatan ke pengadilan terhadap anggota Direksi yang karena kesalahan atau kelalaiannya menimbulkan kerugian pada Perumdam Tirta Jaya, kecuali yang bersangkutan mengganti kerugian yang ditimbulkan dan disetorkan ke rekening kas umum daerah Pasal 48 (1) Penghasilan anggota Direksi ditetapkan oleh KPM. (2) Penghasilan anggota Direksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling banyak terdiri atas: a. gaji; b, tunjangan; c. fasilitas; dan/atau d. tantiem atau insentif pekerjaan. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan anggota Direksi diatur dalam Peraturan Bupati. 16 Pasal 49 (1) Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Dircksi. (2) Dalam keadaan tertentu, keputusan Direksi dapat diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota Direksi setuju tentang cara dan materi yang diputuskan, (3) Dalam setiap rapat Direksi dibuat risalah rapat yang berisi hal yang dibicarakan dan diputuskan, termasuk apabila terdapat pernyataan ketidaksetujuan anggota Direksi. Pasal 50 (1) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota Direksi, maka tugas pengurusan Perumdam Tirta Jaya dilaksanakan oleh Dewan Pengawas. (2) Dewan Pengawas dapat menunjuk pejabat pelaksana tugas pengurusan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang berasal dari internal Perumdam Tirta Jaya dengan persetujuan KPM paling lama 6 (enam) bulan, (3) Dalam hal terjadi kekosongan jabatan seluruh anggota Direksi dan seluruh anggota Dewan Pengawas, maka pengurusan Perumdam Tirta Jaya dilaksanakan oleh KPM. (4) KPM dapat menunjuk pejabat dari internal Perumdam Tirta Jaya untuk membantu pelaksanaan tugas pengurusan Perumdam Tirta Jaya sampai dengan pengangkatan anggota Dewan Pengawas atau anggola Direksi definitif paling lama 6 (enam) bulan, Pasal St (1) Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perumdam Tirta Jaya apabila: a. terjadi perkara di pengadilan antara Perumdam Tirta Jaya dengan anggota Direksi yang bersangkutan; dan/atau b. anggota Direksi yang bersangkutan _ mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan Perumdam Tirta Jaya. (2) Dalam hal terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka yang berhak mewakili Perumdam Tirta Jaya adalah: a. anggota Direksi lainnya yang tidakmempunyai benturan kepentingan dengan Perumdam Tirta Jaya; b. Dewan Pengawas dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan dengan Perumdam Tirta Jaya; atau c. pihak lain yang ditunjuk oleh KPM dalam hal seluruh anggota Direksi dan Dewan Pengawas mempunyai benturan kepentingan dengan Perumdam Tirta Jaya. Bagian Kelima Pegawai Pasal 52 Pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak, dan kewajiban Pegawai Perumdam Tirta Jaya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang ketenagakerjaan. 17 Pasal 53 (1) Pegawai Perumdam Tirta Jaya memperoleh penghasilan yang adil dan layak sesuai dengan bebankerja, tanggung jawab, dan kinerja. (2) Direksi menctapkan penghasilan Peguwai Perumdam ‘lirta Jaya scsuai dengan rencana kerja dan anggaran. (3) Penghasilan Pegawai Perumdam ‘Tirta Jaya paling banyak terdiri atas: a. gail; b. tunjangan; c. fasilitas; dan/atau d. jasa produksi atau insentif pekerjaan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penghasilan Pegawai Perumdam Tirta Jaya diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 54 Perumdam Tirta Jaya wajib mengikutsertakan Pegawai pada program jaminan kesehatan, jaminan hari tua, dan jaminan sosial lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan _perundang- undangan. Pasal 55 Dalam rangka peningkatan kompetensi Pegawai, Perumdam Tirta Jaya melaksanakan program peningkatan kapasitas sumberdaya manusia. Pasal 56 Pegawai Perumdam Tirta Jaya dilarang menjadi pengurus partai politik. BAB IX PENGGUNAAN LABA BagianKesatu Umum Pasal 57 (1) Penggunaan laba Perumdam Tirta Jaya digunakan untuk a. pemenuhan dana cadangan; b. peningkatan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pelayanan umum, pelayanan dasar, dan usaha perintisan; c. deviden yang menjadi hak daerah; d. tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Pengawas; e. jasa produksi untuk Pegawai; dan/atau f. penggunaan laba Jainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (2) KPM memprioritaskan penggunaan laba Perumdam Tirta Jaya untuk peningkatan kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pelayanan umum, pelayanan dasar, dan usaha perintisan setelah dana cadangan terpenuhi. 18 Pasal 58 (1) Perumdam Tirta Jaya wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba setiap tahun buku untuk dana cadangan (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud pada ayat. (1) wajib dilakukan sampai dengan dana cadangan mencapai paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari modal. (3) Kewajiban penyisihan dana cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku apabila Perumdam Tirta Jaya mempunyai saldo laba yang positif. (4) Dana cadangan sampai dengan jumlah 20 % (dua puluh persen) dari modal hanya dapat digunakan untuk menutup kerugian. (5) Apabila dana cadangan telah melebihi jumlah 20 % (dua puluh persen), maka KPM dapat memutuskan agar kelebihan dari dana cadangan tersebut digunakan untuk keperluan Perumdam Tirta Jaya. (6) Direksi harus mengelola dana cadangan agar memperoleh laba dengan cara yang baik dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan. (7) Laba yang diperoleh dari pengelolaan dana cadangan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi. Pasal 59 Deviden Perumdam Tirta Jaya yang menjadi hak daerah merupakan penerimaan daerah setelah disahkan oleh KPM. Pasal 60 (1) Tantiem untuk Direksi dan Dewan Pengawas serta jasa produksi untuk Pegawai paling tinggi 5% (lima persen) dari laba bersih setelah dikurangi untuk dana cadangan, (2) Pemberian tantiem dan jasa produksi yang dikaitkan dengan kinerja Perumdam Tirta Jaya dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya tahun buku yang bersangkutan. Pasal 61 Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan adanya kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian tersebut tetap dicatat dalam pembukuan Perumdam Tirta Jaya dan dianggap tidak memperoleh laba selama kerugian yang tercatat tersebut belum seluruhnya tertutup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 19 Bagian Kedua Penggunaan Laba Untuk Tanggung Jawab Sosial Pasal 62 (1) Perumdam ‘Tirta Jaya melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan cara menyisihkan sebagian laba bersih. (2) Penggunaan laba untuk tanggung jawab sosial dan lingkungan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit diarahkan untuk program: a. pembangunan prasarana dan sarana fasilitas umum dan sosial; b. pemberdayaan ekonomi masyarakat; dan/atau c. kegiatan keagamaan, pendidikan, kesehatan, olah raga, dan kebudayaan. (3) Program tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berlaku dalam kawasan yang langsung maupun tidak langsung menerima dampak atas kegiatan operasional Perumdam Tirta Jaya. (4) Bentuk program tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa kegiatan: a. biaya beasiswa, magang, dan pelatihan; b. sumbangan dalam rangka penanggulangan bencana alam; c. sumbangan di bidang kesehatan dalam rangka penanggulangan dampak negatif dari limbah yang ditimbulkan olch perusahaan; d. biaya pembangunan infrastruktur; e. sumbangan fasilitas pendidikan; dan/atau f, sumbangan dalam rangka pembinaan olah raga. BABX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 63 Masa jabatan Dewan Pengawas dan Direksi yang telah ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap berlaku sampai dengan berakhimnya masa jabatan dimaksud. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 64 Pada saat Peraturan Daerah ini mulai berlaku, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pamekasan dan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pamekasan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, kecuali Bab dan Pasal yang berkaitan dengan pendirian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Pamekasan. 20 Pasal 65 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pamekasan. Ditetapkan di Pamekasan_ pada tanggal 20 Juli 2020 BUPATI PAMEKASAN, Asi BADDRUT TAMAM Diundangkan di Pamekasan pada tanggal 20 Juli 2020 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN, de TOTOK HARTONO LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN TAHUN 2020 NOMOR 1 NOMOR REGISTER PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAMEKASAN NOMOR 45-1/2020

You might also like