You are on page 1of 2

PARAPSORIASIS BUAT LAPORAN

DEFINISI

Penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya, pada umumnya tanpa keluhan, kelainan kulit
terutama terdiri atas eritema dan skuama, berkembang perlahan dan perjalanan kronik.

EPIDEMIOLOGI

Diagnosis parapsoriasis jarang dibuat karena kriteria diagnosis masih kontroversial. Di Eropa lebih
banyak dibuat diagnosis parapsoriasis daripada di Amerika Serikat.

ETIOLOGI

Etiologi belum diketahui

GEJALA KLINIS

Kelainan kulit terutama terdiri atas eritema dan skuama, kadang-kadang gatal ringan

DD

1. Pitiriasis rosea
Ruam pada pitiriasis rosea juga terdiri atas eritema dan skuama, tetapi perjalanannya tidak
menahun seperti pada parapsoriasis. Perbedaan lain ialah pada pitiriasis rosea susunan ruam
sejajar dengan lipatan kulit dan kosta.
2. Psoriasis
Berbeda dengan parapsoriasis, karena skuama pada psoriasis tebal, kasar, berlapis-lapis, dan
terdapat fenomena tetasan lilin dan Auspitz. Selain itu, gambaran histopatologiknya berbeda.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. HISTOPATOLOGI
 Parapsoriasis gutata
Terdapat sedikit infiltrat limfohistiositik di sekitar pembuluh darah superfisial, hiperplasia
epidermal yang ringan, dan sedikit spongiosis setempat.
 Parapsoriasis variegata
Epidermis tampak menipis disertai parakeratosis setempat. Pada dermis terdapat infiltrat
menyerupai pita terutama terdiri atas limfosit.
 Parapsoriasis en plaque
Gambaran klinis tak khas, mirip dermatitis kronik.
2. IMUNOHISTOKOMIA

Pemeriksaan imunohistokimia CD3 dapat menunjukkan gambaran sel T tersebut normal atau
atipikal jika mengarah suatu keganasan. Oleh karena itu, evaluasi densitas sel T pada gambaran
histopatologi dan pemeriksaan imunohistokimia CD3 dapat membantu menegakkan diagnosis
parapsoriasis, serta untuk mengenali tanda-tanda keganasan mengarah pada MF.

TATALAKSANA

Penyakit dapat membaik dengan penyinaran ultraviolet atau kortikosteroid topikal seperti yang
digunakan pada pengobatan psoriasis, meskipun hasilnya bersifat sementara dan sering kambuh. Dalam
kepustakaan banyak sekali obat yang dicobakan, di antaranya kalsiferol, preparatter, obat antimalaria,
derivat sulfon, obat sitostatik, dan vitamin E. Ada laporan pengobatan parapsoriasis gutata akuta dengan
eritromisin (40 mg/kg berat badan) dengan hasil baik juga dengan tetrasiklin. Keduanya mempunyai efek
menghambat kemotaksis neutrofil.

PROGNOSIS

Seperti telah dikatakan penyakit ini kronis dan residif, tidak ada obat pilihan dan sebagian menjadi
mikosis fungoides.

LANGKAH DIAGNOSIS

Psoriasis

 Gambaran khas Histopatologi : hiperkeratosis, parakeratosis dan akantosis, papilomatosis

REFERENSI ADA DI PPT

You might also like