Professional Documents
Culture Documents
REFERAT Psoriasis Pustula New
REFERAT Psoriasis Pustula New
PENDAHULUAN
tanda bercak-bercak eritema batas tegas disertai skuama berlapis dan transparan.
Hal ini terjadi karena adanya percepatan pertukaran sel epidermis atau proses
keratinisasi yang lebih cepat.1 Prevalensi psoriasis pada tahun 2016 mencapai 1-
3% dari populasi penduduk dunia dengan 0,1% kejadian pada Asia. Angka
kejadian wanita sama dengan pria, dapat muncul di semua usia namun jarang pada
usia dibawah 10 tahun dan akan semakin menurun seiring pertambahan usia.2
paling sering didapatkan yaitu psosriasis vulgaris dan yang paling jarang
didapatkan yaitu psoriasis pustulosa dengan angka kejadian 0,9% dari keseluruhan
kasus per 1 juta penduduk dengan perbandingan laki-laki dan perempuan dewasa
munculnya erupsi papul steril dengan dasar eritem.7 Psoriasis pustulosa terbagi
menjadi dua bentuk yaitu bentuk lokalisata dan generalisata. Salah satu varian
pustul ditemukan di telapak tangan atau telapak kaki atau keduanya. Kelainan
1
2
kulit berupa kelompok-kelompok pustul kecil steril dan dalam, di atas kulit yang
pustulosa generalisata akut (von Zumbusch). Gejala awalnya ialah kulit yang
anoreksia. Plak psoriasis yang telah ada makin eritematosa dan eritematosa pada
kulit normal. Dalam beberapa jam timbul banyak pustul miliar pada plak tersebut.
beberapa cm.5
pencetus. Pada pasien psoriasis, semua fungsi imun pada kulit terganggu dan
kehilangan nutrisi melalui kulit dan hilangnya kontrol suhu. Pasien dengan
memastikan cairan yang adekuat, tirah baring, dan menghindari kehilangan panas
yang berlebihan.6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
munculnya erupsi papul steril (non infectious pus) dengan dasar eritematosa.7
Psoriasis pustulosa terbagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk lokalisata dan
2.2 Epidemiologi
penyakit ini pada laki-laki dan perempuan dewasa adalah 1:1 dan pada anak-anak
perbandingan kejadian pada laki-laki dan perempuan adalah 3:2. Usia rata-rata
kejadian penyakit ini pada dewasa yaitu usia 50 tahun. Pada anak-anak, penyakit
ini terjadi rata-rata pada usia 6-10 tahun.6 Di Indonesia tahun 2016, prevalensi
3
4
2.3 Etiologi
penisilin, β-blocker, INF-α, dan lithium. 2 Obat topikal yang dapat menjadi
pencetus adalah yang bersifat iritan kuat seperti tar, antralin, dan kortikosteroid. 8
Faktor pencetus lain adalah faktor genetik, imunologik, kehamilan, sinar matahari,
1. Faktor Genetik
Jika orang tuanya tidak menderita psoriasis risiko mendapat psoriasis 12%
mencapai 34-39%. Berdasarkan onset penyakit dikenal dua tipe. Psoriasis tipe I
dengan onset dini bersifat famillial, psoriasis tipe II dengan onset lambat bersifat
dengan HLA-B27.5
2. Faktor imunologik
Defek genetik pada psoriasis dapat diekspresikan pada salah satu dari tiga
jenis sel, yakni limfosit T, sel penyaji antigen (dermal) atau keratinosit.
matang umumnya penuh dengan sebukan limfosit T pada dermis yang terutama
terdiri atas limfosit T CD4 dengan sedikit sebukan limfositik dalam epidermis.
5
Sedangkan pada lesi baru umumnya lebih banyak didominasi oleh limfosit T
CD8.5
lebih cepat hanya 3-4 hari, sedangkan pada kulit normal lamanya 27 hari. Lebih
dari 90% kasus dapat mengalami remisi setelah diobati dengan imunosupresif.5
2.4 Patogenesis
1. Predisposisi genetic
“incomplete penetrance”
2. Factor presipitasi
a. Trauma
2.5 Klasifikasi
(von Zumbusch). Pada kasus psoriasis pustulosa generalisata dapat disertai dengan
gejala konstitusional seperti sakit kepala, menggigil, demam, kelelahan dan malaise
berat.5
kulit dengan gejala awalnya ialah kulit yang nyeri, kemerahan dan hiperalgesia
dengan disertai gejala umum berupa demam, atralgia, malaise, nausea, dan
anoreksia. Plak psoriasis yang telah ada makin eritematosa. Setelah beberapa jam
timbul banyak plak eritematosa dan eritematosa pada kulit yang normal.
Kemudian dalam beberapa jam timbul banyak pustul miliar pada plak tersebut,
pustul superfisial berdiameter 2-3 mm. Dalam sehari pustul-pustul tersebut akan
fleksural dan anogenital sedangkan pada area wajah jarang terjadi. Pustul dapat
terjadi pada lidah sehingga menyebabkan disfagia. Pustul juga terjadi pada kuku
sering menyertai penyakit ini, baik secara akut maupun kronis, dan terjadi pada
lainnya dan bahkan sacroilitis, dapat terjadi pada episode penyakit ini. Episode
Telogen effluvium dapat terjadi dalam 2-3 bulan. Remisi dari psoriasis
eritroderma atau menjadi lesi psoriasis vulgaris. Pada tipe ini akan menjadi
subakut atau kronik dengan manifestasi klinis yang tidak berat. Penyakit ini dapat
muncul pada orang yang sedang menderita psoriasis atau telah menderita
psoriasis. Dapat pula muncul pada penderita yang belum pernah menderita
psoriasis.5
dermatosis bilateral dan simetris. Predileksi tersering pada tenar atau hipotenar,
bagian tengah telapak tangan dan telapak kaki. Lesi mulai sebagai daerah
eritematosa dan timbul pustul. Awalnya berukuran seperti jarum pentul, lalu
kelompok-kelompok pustul kecil steril dan dalam, di atas kulit yang eritematosa
Penyakit ini merupakan tipe yang jarang pada psoriasis, yang ditandai
adanya lesi kulit pada ujung jari tangan dan jari kaki. Kadang-kadang lesi kulit
muncul setelah adanya trauma pada kulit atau infeksi. Lesi yang timbul dapat
membuat cacat dan deformitas pada kuku. Penyakit ini bersifat kronik residif,
terjadi pada nail folds, nail bed dan ujung-ujung jari yang dapat menyebabkan
hilangnya kuku. Penyakit ini dapat terjadi dengan atau tanpa psoriasis pustulosa
generalisata.10
11
2.7 Diagnosis
Anamnesis
Psoriasis bentuk ini didominasi oleh erupsi pustula milier yang disertai
tersebar pada tubuh dan ekstremitas, jarang mengenai muka. Kulit sekitar
atau sistemik, dapat juga karena obat topikal yang iritatif, iodida, dan litium.8
12
Pada bentuk ini, kelainan kulit berupa pustula yang terbatas pada jari
Pemeriksaan Fisik
terkena lesi psoriasis. Psoriasis Area and Severity Index (PASI) adalah
berdasarkan gambaran klinis dan luas area yang terkena, cara ini digunakan ntuk
oleh PASI adalah eritema, skuama dan ketebalan lesi dari setiap lokasi di
permukaan tubuh seperti kepala, badan, lengan dan tungkai. Bagian permukaan
tubuh dibagi menjadi 4 bagian antara lain: kepala (10%), abdomen, dada dan
Karakteritis klinis yang dinilai adalah; eritema (E), skuama (S), dan
berikut: tidak ada lesi =0, ringan=1, sedang=2, berat=3 dan sangat berat=4.15
13
dengan area permukaan tubuh : kepala = 0,1, tangan/lengan = 0,2, badan = 0,3,
keempat nilai yang diperoleh dari keempat bagian tubuh. Total nilai PASI kurang
dari 10 dikatakan sebagai psoriasis ringan, nilai PASI antara 10-30 dikatakan
sebagai psoriasis sedang, dan nilai PASI lebih dari 30 dikatakan sebagai psoriasis
berat.14,15
14
peningkatan ureum dan kreatinin, serta kultur dan pemeriksaan sediaan apus
15
pustula. Pada pemeriksaan sediaan apus pustula tidak didapatkan bakteri Gram
Pemeriksaan Penunjang
mencapai 20.000/ul) dan peningkatan laju endap darah. Pada pemeriksaan kimia
darah dapat ditemukan peningkatan plasma globulin dan penurunan albumin. Pada
pemeriksaan elektrolit dapat ditemukan adanya penurunan kalsium dan zink. Jika
pasien menderita oligemik, akan terjadi peningkatan BUN (blood urea nitrogen)
Pemeriksaan Histopatologi
Perubahan histopatologi pada psoriasis yang dapat terjadi pada epidermis maupun
Anak-anak :7,5-25
mg/kg/dosis,sehari
4 kali
2.9 Penatalaksanaan
1. Umum
b. Rawat inap
c. Tirah baring
2. Topikal
indikasi :
memiliki sifat anti-inflamasi, anti alergi dan anti pruritus pada jaringan
4. Obat oral
sebagai berikut :
untuk observasi LFT, RFT dan darah rutin. Bila hail laboratorium tetap
baik MTX dapat diberikan lagi dengan dosis dan tauran yang sama sampai
terjadi perbaikan klinis (lesi tiak aktif lagi), yang kemudian dosis MTX
minggu. Setelah itu diberikan dengan dosis yang dikurangi 1 tablet setiap
minggu sampai tidak minum lagi. Sewaktu tidak minum MTX, tidak
KI : Hipersensitivitas
- Untuk lesi yang terbatas digunakan folic acid tablet 10 mg 1x1 perhari
ES : mual
KI : hipersensitivitas
Harga : +- Rp.5000
5. Fototerapi
psoralen yang disebut PUVA. Sinar UVB dapat digunakan untuk pengobatan
Goeckerman menggunakan kombinasi ter berasal dari batu bara dan sinar
perempuan.5
2.10 Komplikasi
tetani, delirium, serta kejang. Komplikasi lain yang dapat terjadi pada psoriasis
pustulosa generalisata:14
1. Secondary bacterial skin infections, hair loss (telogen effluvium), nail loss
2.11 Prognosis
22
lebih tua, psoriasis pustulosa generalisata dapat mengancam jiwa sampai dengan
angka mortalitas 25%. Mortalitas ini dapat disebabkan oleh penyakit itu sendiri
infeksi respiratori akut karena psoriasis pustular yang tidak terkontrol. Pasien
dengan riwayat psoriasis vulgaris kronis cenderung memiliki prognosis lebih baik
bila dibandingkan dengan pasien yang me miliki riwayat psoriasis atipik. Pada
KESIMPULAN
munculnya erupsi papul steril (non infectious pus) dengan dasar eritematosa.
Psoriasis adalah penyakit autoimun bersifat kronik dan residif dengan tanda
Psoriasis pustulosa terbagi menjadi dua bentuk yaitu bentuk lokalisata dan
pada psoriasis terdiri dari beberapa sel, terutama keratinosit. Secara histopatologik
fleksural dan anogenital sedangkan pada area wajah jarang terjadi. Pustul dapat
terjadi pada lidah sehingga menyebabkan disfagia. Pustul juga terjadi pada kuku
sering menyertai penyakit ini, baik secara akut maupun kronis, dan terjadi pada
lainnya dan bahkan sacroilitis, dapat terjadi pada episode penyakit ini.
23
24
DAFTAR PUSTAKA