You are on page 1of 14
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM. 1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN, Menimbang Mengingat a. bahwa industri sektor pupuk merupakan salah satu sektor industri peserta Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan; b. bahwa dalam rangka penilaian hijau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan perlu ditetapkan acuan dalam melakukan benchmarking bagi industri sektor pupuk; c. bahwa berdasarkan —_pertimbangan _sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan tentang Benchmarking Sektor Industri Pupuk; 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3853); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4153); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 333, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5617); 7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1082); 8. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/MENLHK-II/2015 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 713); MEMUTUSKAN: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK . Pasal 1 Dalam peraturan Direktur Jenderal ini yang dimaksud dengan: 1. Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan yang selanjutnya disebut Proper adalah evaluasi ketaatan dan kinerja melebihi ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan di bidang pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup, serta pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun. 2. Industri Pupuk adalah industri yang memproduksi Pupuk Kimia (sintetis) meliputi Amonium Sulfat (ZA), Urea, Fosfat (SP-36, TSP), Asam Fosfat dan Hasil Samping, dan Majemuk-NPK. 3. Direktur Jenderal adalah Pejabat tinggi madya yang bertanggung jawab di bidang Pengendalain Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan.. Pasal 2 Peraturan Direktur Jenderal ini bertujuan untuk memberikan acuan kepada: a. peserta Proper sektor industri Pupuk dalam melaksanakan benchmarking; dan b. penilai Proper dalam melakukan penilaian kinerja lebih dari ketaatan. Pasal 3 (1) Benchmarking yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal ini terdiri dari benchmarking: a. intensitas energi; b. _ intensitas emisi; c. _ intensitas air; d. _ intensitas beban pencemaran air limbah; e. _ intensitas limbah Bahan Berbahaya dan Beracun; dan f, _ intensitas limbah padat non bahan berbahaya dan beracun. (2) Q) (2) Acuan dalam melakukan benchmarking: a. intensitas energi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a tercantum dalam Lampiran |; b. _ intensitas emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tercantum dalam Lampiran Il; c. intensitas air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hurufc tereantum dalam Lampiran Il; d. intensitas beban pencemar air _limbah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d tercantum dalam Lampiran IV; e. _intensitas limbah Bahan Berbahaya dan Beracun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e tercantum dalam Lampiran V; dan f, _ intensitas limbah padat non bahan berbahaya dan beracun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f tercantum dalam Lampiran VI, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal ini, Pasal 4 Hasil benchmarking sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 digunakan sebagai dasar penilaian kriteria benchmarking penilaian hijau Proper. Bagi industri Pupuk yang akan melaksanakan benchmarking kinerja pada level dunia, harus memiliki kinerja yang berada pada rentang 25% terbaik dari acuan benchmarking sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2). Pasal 5 Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.16/PPKL/SET/KUM.1/9/ 2018 Tentang Benchmarking Sektor Industri Pupuk dan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.15/PPKL/SET/KUM.1/10/ 2019 Tentang Perubahan Peraturan Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor P.16/PPKL/SET/KUM.1/9/2018 Tentang Benchmarking Sektor Industri Pupuk dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 6 Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal: 21 September 2018, Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK Hitec, “ FITRI HARWATI MLR. KARLIANSYAH LAMPIRAN 1 PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM.1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS ENERGI A, AMONIAK Intensitas Energi Amoniak (GJ/ton amoniak) 0.150 0,120 x | P25 terballk 37,98 0,090 | 0,060 | 0,030 0,000 36,00 37,00 38,00 39,00 40,00 41,00 42,00 43,00 44,00 45,00 46,00, 8. UREA Intensitas Energi Urea (GJ/ton urea) 0,080 enol. 0,060 P terbaik 28,10 0.0400 Pratawata 31,94 0,020 | | 0,0000 o 25,00 30,00 35,00 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN KERJA SAMA TEKNIK Fthetotey FITRI HARWATI Pterbawah 36,41 40,00 45,00 50,00 DIREKTUR JENDERAL, ttd MLR. KARLIANSYAH LAMPIRAN IL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM. 1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK A. EMISI CO2 Intensitas Emisi CO, (ton CO, eq/ton amoniak) 4,600 or P terbawan 4,200 4.10 ® Pterbaik 069 P rata-rata 0,800 ae 0.400 | 0,000 ! 0,000 0,400 0,800 1.200 1,600 B. EMISI NH3 Intensitas Emisi NH, (ton NHg/ton urea) 2000 Po 1500 P terbaik | 0,000028 | P rata-rata 0,000164 +1000 P terbawah 0.000282 500 oll ~ 1,000000000,000100000,000200000,000300000,000400009,000500000,000600000,000700000,00080000 C. EMISI PARTIKULAT Intensitas Emisi Partikulat (ton partikel/ton urea) 3000 P torball soo | 000! P terbawah ‘aj, 0.000172 2000 1500 Pratayata ‘0.000105 % *, 1000 500 ° 0,000000 ,000200 0,000400 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN KERJA SAMA TEKNIK ney. FITRI HARWATI 10,000600 0.000800 DIREKTUR JENDERAL, ttd MLR. KARLIANSYAH -10- LAMPIRAN IIL PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM.1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS AIR Intensitas Konsumsi Air (m*/ton urea) 0,600 %. 0,400 * P tefbawah Pratarata "Goi 3,976 0,200 0,000 2000 2,800 3.000 «3.500 4,000 «4500» 5.000 5,500 6,000 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK Fay FITRI HARWATI MLR. KARLIANSYAH ttd aie LAMPIRAN IV PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM.1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS AIR LIMBAH A. DEBIT AIR LIMBAH Intensitas Debit Air Limbah (m*/ton produk) 0,600 P torbaik.s on 0,221." 0,400 Pratewrata 0,889 oso P terbawah, 1,376 0,200 0,100 0,000 0,000 0,500 41,000 4,500 2,000 2,500 eae B. BEBAN AIR LIMBAH NH3 Intensitas Air Limbah (kg NH,/ton produk) ao ; eur ee 2,500 a. i” to . | . Plratereta = ® sso we 400 Paton sear oso —| ow | 0,000 0,100 0,200 0,300 0,400 0,500 ©0600 0,700 0,800 0,900 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK A ttd FITRI HARWATI MLR. KARLIANSYAH ACUAN 3500 3000 2500 2000 1000 s00 | 0 o.oo? ono? okie LAMPIRAN V PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM. 1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK DATA BENCHMARKING INTENSITAS LIMBAH B3 Intensitas Limbah B3 (ton/ton urea) Pratavata 0,000147 Pterbawah 0.000188 ata 0000 008g gM 9008 gat? Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK FER oly FITRI HARWATI ttd MLR. KARLIANSYAH ar LAMPIRAN VI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NOMOR: P.17/PPKL/SET/KUM. 1/9/2020 TENTANG BENCHMARKING SEKTOR INDUSTRI PUPUK ACUAN DATA BENCHMARKING INTENSITAS LIMBAH PADAT NON B3 Intensitas Limbah Non B3 (ton/orang) 080 0,60 Prrata-rata 040 nae 0,20 Pterbawah 1,185 0,00 I 0,000 0,500 4,000 1,500 2,000 Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BAGIAN HUKUM DAN DIREKTUR JENDERAL, KERJA SAMA TEKNIK Alipay, FITRI HARWATI MLR. KARLIANSYAH ttd

You might also like