You are on page 1of 33

MAKALAH

PRINSIP DAN KONSEP DASAR KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN


PELAYANAN KESEHATAN
DI PUSKESMAS TEGALREJO KOTA YOGYAKARTA
Disusun untuk Ujian Akhir Semester
Mata Kuliah Kebijakan Manajemen dan Pelayanan Kesehatan (KMPK)

DOSEN PENGAMPU
Prof. Dr. Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes

DISUSUN OLEH :
Annisa Fitriana Damalita
(S022008009)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah Prinsip Dan Konsep Dasar Kebijakan
dan Manajemen Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk ujian akhir semester Prof. Dr.
Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Kebijakan Manajemen dan Pelayanan Kesehatan (KMPK) bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Endang Sutisna Sulaeman, dr., M.Kes
selaku dosen mata kuliah Kebijakan Manajemen dan Pelayanan Kesehatan (KMPK) yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang penulis pelajari.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Yogyakarta, 05 Januari 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. iii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN .......................................................................................................... v
BAB I ......................................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 2
C. TUJUAN ......................................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................................... 3
A. GAMBARAN UMUM ................................................................................................... 3
B. TUJUAN PUSKESMAS ................................................................................................ 4
C. VISI DAN MISI PUSKESMAS ..................................................................................... 4
D. TATA NILAI PUSKESMAS ......................................................................................... 5
E. STANDAR PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS TEGALREJO............................. 5
F. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TEGALREJO .......................................... 6
G. RENCANA STRATEGIS PUSKESMAS TEGALREJO .............................................. 7
H. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS TEGALREJO ... 14
I. PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TEGALREJO ............................................... 19
J. KEBIJAKAN MANAJEMEN PUSKESMAS SAAT PANDEMI COVID-19 ............ 21
BAB III .................................................................................................................................... 24
A. KESIMPULAN ............................................................................................................. 24
B. SARAN ......................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................vii

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Cakupan Kinerja Puskesmas Tegalrejo.................................................................. 20


Gambar 2. Penilaian Manajemen Puskesmas Tegalrejo .......................................................... 21

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Struktur Organisasi Puskesmas Tegalrejo ................................................................... 6


Tabel 2. Penilaian Kinerja Puskesmas Tegalrejo ..................................................................... 19
Tabel 3. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Tegalrejo....................................................... 20

iv
DAFTAR SINGKATAN

ANC : Antenatal care / Pemeriksaan Antenatal


APBD ; Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
APBN : Anggaran Pendapatan Belanja Negara
ASI : Air Susu Ibu
BIAS : Bulan Imunisasi Anak Sekolah
BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
BTA : Bakteri Tahan Asam
DAK : Dana Alokasi Khusus
Depkes : Departemen Kesehatan
Ditjen : Direktorat Jenderal
GERMAS : Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
HIV : Human Immunodeficiency Virus
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
KADARZI : Keluarga Sadar Gizi
KB : Keluarga Berencana
KIA : Kesehatan Ibu dan Anak
KK : Kartu Keluarga
KTP : Kartu Tanda Penduduk
LKB : Layanan Komperehensif Berkesinambungan
LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat
MP-ASI : Makanan Pendamping ASI
MTP : Monitoring, Training And Planning
NTP : Nilai Tukar Petani
PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
PHN : Public Health Nursing
PHR : Perdagangan Hotel dan Restoran
PMBA : Pemberian Makan Bayi dan Anak
PMK : Peninjauan Masa Kerja
PMKP : Pelatihan Pemantauan Mutu dan Keslamatan Pasien
Pokja : Kelompok Kerja
Posbindu : Pos Binaan Terpadu
Posyandu : Pos Pelayanan Terpadu
PP : Peraturan Pemerintah
PPI : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
PTM : Penyakit Tidak Menular
PTM : Penyakit Tidak Menular
PUS : Pasangan Usia Subur
Qtq : Quarter to Quarter

v
RDK : Rapat Dalam Kantor
RT : Rukun Tetangga
RW : Rukun Warga
SDIDTK : Simulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang
SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
SMD : Survey Mawas Diri
SPM : Standar Pelayanan Minimal
STEM : Science, Technology, Engineering, and Math
TB : Tuberkulosis
TK : Taman Kanak-Kanak
TOMA : Tokoh Masyarakat
TTL : Tarif Tenaga Listrik
UKGM : Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
UKK : Upaya Kesehatan Kerja
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
UMK : Upah Minimum Kabupaten/Kota
UPTD : Unit Pelaksanaan Teknis Daerah
WUS : Wanita Usia Subur
YoY : Year on Year

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan
daya saing manusia Indonesia. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan
terpenting dari pembangunan nasional. Tujuan diselenggarakannya pembangunan
kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar tewujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara
menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Puskesmas adalah penanggungjawab penyelenggara
upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama (Permenkes, 2004).
Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar, menyeluruh,
paripurna dan terpadu begi seluruh penduduk yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas.
Program dan upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas merupakan program
pokok (public health essential) yang wajib dilaksanakan oleh pemerintah untuk
mewujudkan kesejahteraan masyarakat (Sulaiman E.S, 2020).
Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan
Nasional. Subsistem manajemen kesehatan adalah tatanan yang menghimpun berbagai
upaya administrasi kesehatan yang ditopang oleh pengelolaan data dan informasi
pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengaturan hukum
kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan yang setinggi- tingginya. Tujuan subsistem manajemen kesehatan adalah
terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya
guna, didukung oleh sistem informasi IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin
terselenggaranya pembangunan kesehatan yang meningkatkan derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya (Sulaiman E.S, 2020).
Manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian
kegiatan sistematis yang dilaksanakan Puskesmas membentuk fungsi-fungsi manajemen.
Ada 3 (tiga) fungsi manajemen Puskesmas yang dikenal yakni Perencanaan, Pelaksanaan

1
dan Pengendalian, serta Pengawasan dan Pertangungjawaban. Semua fungsi manajemen
tersebut harus dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan (Sulaiman E.S, 2020).
Kota Yogyakarta adalah salah satu kota dari Prrovinsi Derah Istimewa Yogyakarta
dimana terdapat 18 puskesmas di tiap wilayahnya. Puskesmas menjadi ujung tombak
dalam pelayanan kesehatan di Kota Yogyakarta salah satunya adalah Puskesmas Tegalrejo
yang berada di Kecamatan Tegalrejo Kota Yogyakarta. Puskesmas Tegalrejo mempunyai
wilayah 4 kelurahan yaitu Kricak, Tegalrejo,Bener,dan Karangwaru dengan luas 154 Ha..
Puskesmas Tegalrejo melaksanakan program dasar yaitu pelayanan kesehatan Ibu dan
anak, kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah, KB, imunisasi, pengobatan dan
perawatan (check up), kesehatan jiwa, dan usia lanjut, dan program tambahan atau
unggulan yaitu antara lain program P4K, LKB, rawat inap Persalinan dan puskesmas
santun usila, dan dari semua program yang dilaksanakan Puskesmas Tegalrejo sebagian
besar telah mencapai target Standard Pelayanan Minimal (SPM). Untuk itu penulis tertarik
untuk menjadikan Puskesmas Tegalrejo sebagai studi dalam makalah ini terkait prinsip
dan konsep dasar kebijakan manajemen di Puskesmas tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana prinsip dan konsep dasar
kebijakan manajemen di Puskesmas Tegalrejo Kota Yogyakarta?”

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui gambaran umum Pusksmas Tegalrejo
2. Mengetahui tujuan, visi, dan misi tata nilai Puskesmas
3. Mengetahui standar pelayanan publik Puskesmas Tegalrejo
4. Mengetahui struktur organisasi Puskesmas Tegalrejo
5. Mengetahui rencana strategis dan rencana kerja Puskesmas Tegalrejo
6. Mengetahui penilaian kinerja Puskesmas Tegalrejo
7. Mengetahui kebijakan manajemen Puskesmas Tegalrejo saat pandemi COVID-19

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. GAMBARAN UMUM
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
1. Unit Pelaksanaan Teknis
Sebagai unit pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota (UPTD)
Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagaian dari tugas teknis operasional Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dan merupakan unit pelaksanan pertama serta ujung
tombak pembangunan kesehatan Indonesia.
2. Pembangunan Kesehatan
Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
3. Pertanggungjawaban Penyelenggaraan
Penanggungjawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
diwilayah kabupaten/kota adalah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, sedangkan
Puskesmas bertanggungjawab hanya untuk sebagian upaya pembangunan kesehatan
yang dibebankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/kota sesuai dengan
kemampuannya.
4. Wilayah Kerja
Secara Nasional, standar wilayah kerja Puskesmas adalah satu kecamatan. Tetapi
apabila disatu kecamatan terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggungjawab
wilayah kerja dibagi antar Puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep
wilayah (desa/Kelurahan atau RW). Masing-masing Puskesmas tersebut secara
operasional bertanggungjawab langsung kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Puskesmas Tegalrejo terletak di Jl. Magelang Km. 2 No. 180 Yogyakarta, tepatnya
di Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, sebelah barat Kota Yogyakarta
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
a. Sebelah utara : Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman.
b. Sebelah timur : Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta.

3
c. Sebelah selatan : Kecamatan Jetis, Kecamatan Wirobrajan , Kota Yogyakarta.
d. Sebelah barat : Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul
Puskesmas Tegalrejo mempunyai luas wilayah kerja 2,91 km2, Wilayah Tegalrejo
termasuk perkotaan dengan padatnya bangunan perumahan dan pertokoan serta pusat-
pusat bisnis dan pendidikan. Kecamatan Tegalrejo sendiri terdiri dari 4 Kelurahan
dan memiliki 46 RW dan 188 RT :
a. Kelurahan Kricak : 13 RW , 61 RT
b. Kelurahan Karangwaru : 14 RW , 56 RT
c. Kelurahan Tegalrejo : 12 RW , 47 RT
d. Kelurahan Bener : 7 RW , 26 RT (Puskesmas Tegalrejo, n.d.)

B. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan Puskesmas Tegalrejo adalah :
1. Mewujudkan masyarakat yang berperilaku sehat
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
3. Hidup dalam lingkungan sehat dan memiliki derajat kesehatan yang dapat untuk
mendukung terwujudnya kecamatan sehat (Puskesmas Tegalrejo, n.d.)

C. VISI DAN MISI PUSKESMAS


1. Visi Puskesmas Tegalrejo adalah :
“Mitra Keluarga Mandiri Menuju Tegalrejo Sehat”.
2. Misi Puskesmas Tegalrejo adalah :
a. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak
b. Mendorong dan meningkatkan kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
dalam lingkungan sehat
c. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan mengutamakan kepentingan
pelanggan sesuai standar pelayanan
d. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mewujudkan
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.

4
D. TATA NILAI PUSKESMAS
1. Jujur : Jujur dalam bekerja dan berperilaku

2. Aman : Bekerja dengan memegang prinsip keamanan untuk pasien dan


petugas

3. Adil : Melayani pasien dan masyarakat secara adil tanpa membeda-


bedakan latar belakang

4. Profesional : Profesional dalam bekerja dan melayani

5. Empati : Melayani pasien dengan rasa empati

6. Lebih Baik : Selalu berusaha memperbaiki diri untuk memberikan layanan yang
lebih baik

E. STANDAR PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS TEGALREJO


1. Pendaftaran Kunjungan pasien baru : 5 menit.
Kunjungan pasien lama : 3 menit.

2. Pemeriksaan Umum Layanan tanpa tindakan : 5 – 10 menit


Tindakan ringan : 5 – 10 menit
Tindakan sedang : 15 – 20 menit
Berat : dirujuk

3. Kesehatan Gigi Scalling atas atau bawah : 30 menit


Pencabutan gigi anak : 5 menit
Pencabutan gigi permanent : 15 – 30 menit
Konservasi / penambalan : 30 – 60 menit

4. KIA, KB Dan Imunisasi Anamnese, palpasi, KIE : 10 - 15 menit


Pelayanan KB : 10 – 15 menit

5. Laboratorium 15 - 120 menit tergantung jenis pemeriksaan


laboratorium

6. Konseling 15 – 30 menit tergantung jenis konseling dan


permasalahannya

5
7. Farmasi Resep tanpa puyer : 3 menit
Resep dengan puyer : 5 menit

8. Gawat Darurat 10 – 60 menit tergantung tindakannya

9. Persalinan Pelayanan dilakukan selama 24 jam


Membutuhkan waktu 10 – 60 menit tiap pasien

F. STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TEGALREJO

Tabel 1. Struktur Organisasi Puskesmas Tegalrejo

6
G. RENCANA STRATEGIS PUSKESMAS TEGALREJO
Sebagai Pemberi Pelayanan Kesehatan Strata Pertama, bisnis Puskesmas adalah bisnis
kepercayaan (Trusty Business/ Value Business) yang berarti bahwa berkembang tidaknya
organisasi ini tergantung pada besarnya kepercayaan pelanggan / pengguna jasa pelayanan
Puskesmas. Pada masa sekarang ini sangat sulit untuk mempertahankan kepercayaan
masyarakat sebagai pelanggan / pemakai jasa pelayanaan Puskesmas, hal ini terlihat
dengan semakin maraknya tuntutan sosial terhadap Puskesmas, dokter maupun tenaga
professional lainnya di Puskesmas.
Namun demikian, berbagai upaya penyempurnaan dan peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat tetap dilakukan, salah satu langkah strategis yang harus ditempuh
dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan tersebut adalah dengan
secara aktif meningkatkan kinerja organisasi Puskesmas secara profesional dan mandiri.
Terkait dengan adanya PP Nomor 23 Tahun 2005 sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012, dan Permendagri Nomor 61 tahun 2007
tersebut, maka dalam upaya untuk menjalankan bisnis Puskesmas diharapkan lebih
mampu bersaing dengan kompetitor yang saat ini sudah jauh melangkah kedepan,
disamping juga akan lebih leluasa dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis
guna menjawab tuntutan pelayanan kepada masyarakat yang paripurna dan prima.
Proyeksi Keuangannya adalah sebagai berikut :
1. Asumsi Makro
a. Pertumbuhan Ekonomi Kota Yogyakarta
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada triwulan I 2016 tumbuh
5,06% YoY. Di sisi permintaan, sumber pertumbuhan ekonomi adalah konsumsi dan
investasi. Pertumbuhan konsumsi antara lain dipengaruhi oleh peningkatan
pendapatan masyarakat, antara lain karena peningkatan Upah Minimum
Kabupaten/Kota (UMK) dan peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP). Di sisi
penawaran, pertumbuhan didorong oleh peningkatan kinerja di sektor Perdagangan,
Hotel dan Restoran (PHR); sektor Pengangkutan dan Komunikasi; dan sektor Industri
Pengolahan. Sementara itu, sektor Pertanian pertumbuhannya sedikit melambat
karena faktor cuaca dan luas lahan yang semakin berkurang.
Iklim pertumbuhan ekonomi Indonesia ini diprediksikan akan terus berkembang
sehingga mampu lagi berswasembada dan menjadi Macan Asia. Kondisi ekonomi

7
yang terus membaik ini perlu diwaspadai karena ternyata tidak diikuti penurunan
inflasi. Kenaikan harga-harga dasar, serta adanya perluasan kebutuhan masyarakat
pada sektor pendidikan, sandang, pangan dan perumahan dimungkinkan berpengaruh
pada penurunan alokasi konsumsi kesehatan penduduk. Pada hal secara simultan,
kenaikan harga akan menyebabkan peningkatan unit cost layanan kesehatan.
b. Tingkat Inflasi
Tekanan inflasi kota Yogyakarta pada triwulan I 2016 lebih tinggi dibandingkan
dengan triwulan sebelumnya. Inflasi pada triwulan laporan tercatat 2,70% QtQ, lebih
tinggi dibandingkan 1,24% QtQ pada triwulan IV 2016. Faktor yang mempengaruhi
inflasi pada triwulan dimaksud bersumber dari kenaikan harga pada kelompok Bahan
Makanan sebesar 10,71% QtQ; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan
Bakar 1,96% QtQ; dan kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
0,74% QtQ. Adapun, faktor yang mempengaruhi peningkatan tekanan inflasi terutama
adalah gangguan pasokan pada komoditas bahan makanan, khususnya pada
subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya; bumbu-bumbuan; dan sayur-
sayuran dan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Secara tahunan inflasi pada kuartal
I terdongkrak mencapai 6,36% YoY, lebih tinggi dibanding triwulan IV sebesar
4,31%.
c. Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing terutama dollar Amerika sangat
rentan dengan isu-isu negatif tentang Indonesia, dan terkait erat dengan harga- harga
saham. Mimpi buruk tidak berharganya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika
dialami pada tahun 1997 s/d tahun 2002. kemudian berangsur-angsur membaik pada
level Rp. 8.000,00 per dollar Amerika sampai dengan tahun 2005. Kemudian turun
lagi nilai rupiah, dan terakhir pada level Rp. 9.300 / US$.
Dengan adanya krisis global pada tiga tahun terakhir, perekonomian Indonesia
tetap dapat bertahan, karena pasar ekonomi Indonesia bertumpu pada skala kecil atau
domestik. Nilai tukar rupiah pada tahun 2008 Rp 10.900,00, pada tahun 2009 Rp
9.430, 00 dan akhirnya pada tahun 2010 ada pada level Rp 8.650 /US$.
d. Efek Global Warming
Global warming yang lebih dikenal masyarakat dengan efek pemanasan global
ikut mempunyai pengaruh terhadap proses pelayanan kesehatan. Pemanasan global

8
yang berkelanjutan dapat menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim, serta
kerusakan alam, dimana akan sangat berpengaruh terhadap derajad kesehatan
masyarakat. Derajat kesehatan masyarakat yang menurun berdampak pada beban
layanan kesehatan.
e. Laju Pertumbuhan Penduduk
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010 jumlah penduduk tahun 2010 tercatat
388.627 orang. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin adalah 48,67 persen
laki-laki dan 51,33 persen perempuan. Secara keseluruhan jumlah penduduk
perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk laki-laki seperti tampak dari
rasio jenis kelamin penduduk yang lebih kecil dari 100, dimana pada tahun 2010
sebesar 94,81. Jumlah Penduduk di Kota Yogyakarta pada tahun 2010 sekitar 388.627
jiwa.
f. Regulasi Pemerintah
Dengan ditetapkannya :
1) Peraturan Menteri dalam negeri no 61 th 2007 tentang Pedoman teknis pengelolaan
keuangan badan layanan umum daerah.
2) Peraturan Menteri Keuangan No 07 / PMK / 02 / 2006 Tentang Persyaratan
adminitrasi dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja instansi
Pemerintah untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
3) Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pembentukan,
Susunan, Kedudukan, dan Tugas Pokok Dinas Daerah
4) Peraturan Menteri Keuangan No 66 / PMK.02/ 2006 tentang Tata cara penyusunan,
pengajuan, penetapan, dan perubahan rencana bisnis dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran badan layanan umum.
5) Peraturan Menteri Keuangan No 119 / PMK.05 / 2007 tentang Persyaratan
administratif dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja instansi
pemerintah untuk menerapkan pengelolaan keuangan badan layanan umum.
6) Peraturan Menteri Keuangan No 08 / PMK 02 / 2006 Tentang kewenangan
pengadaan barang / jasa pada badan layanan umum.
7) Peraturan Menteri Keuangan no 10 / PMK 02 / 2006 Tentang Pedoman penetapan
Remunerasi bagi pejabat pengelola, Dewan Pengawasan dan Pegawai Badan
layanan Umum.

9
8) Peraturan Menteri Keuangan No 07 / PMK 02 / 2006 Tentang Persyaratan
administratif dalam rangka pengusulan dan penetapan satuan kerja instansi
pemerintah untuk menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum.
9) Peraturan Menteri Keuangan No 09 / PMK 02 / 2006 Tentang Pembentukan dewan
pengawas pada badan layanan umum.
10) Peraturan Menteri Keuangan No 73 / PMK 05 / 2007 tentang Perubahan atas
peraturan Menteri Keuangan No 10 / PMK 02 / 2006 tentang pedoman penetapan
remunerasi bagi pejabat pengelola dewan pengawas, dan pegawai badan layanan
umum.
11) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 74 th 2012 tentang Pengelolan
keuangan badan layanan umum.
12) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 58 Th 2005 Tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
Badan Layanan Umum Daerah memberikan peluang pada SKPD/Unit Kerja
dengan fungsi dan tugas pokok sebagai pelaksana pelayanan publik untuk
mengembangkan kapasitas kinerja melalui penerapan praktek bisnis yang sehat (yang
tidak mengutamakan keuntungan) dalam kerangka good governance. Dasar dari
praktek bisnis yang sehat diawali dan ditekankan melalui pola pengelolaan yang lebih
fleksibel.
Kebijakan akuntansi keuangan daerah merupakan prinsip, dasar, konvensi, aturan
dan praktik yang diterapkan dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan
keuangan daerah. Kebijakan akuntansi ini digunakan sebagai dasar dalam pengakuan,
pengukuran, dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan
pembiayaan serta pelaporan keuangan daerah.Kebijakan akutansi diatur dalam Perda
no. 99 TH 2008 tentang kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta.
Laporan keuangan daerah (termasuk laporan keuangan SKPD) merupakan laporan
pertanggungjawaban bupati (kepala SKPD) atas kegiatan keuangan dan sumberdaya
ekonomis yang dipercayaka serta menunjukkan posisi keuangan yang sesuai dengan
kebijakan akuntansi keuangan daerah.
Dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Daerah Kota Yogyakarta dimana dalam perwal
tersebut disebutkan bahwa penduduk Kota Yogyakarta yang tidak memiliki jaminan

10
kesehatan apapun dapat mengakses pelayanan di Puskesmas dengan menunjukkan
KTP atau KK yang masih berlaku. Dengan adanya perwal ini menyebabkan adanya
kenaikan jumlah pasien yang berkunjung ke Puskesmas sejak diberlakukannya perwal
ini.
2. Asumsi Mikro
a. Volume Pelayanan
Jumlah kunjungan pasien baru yang berasal dari wilayah kerja Puskesmas
Tegalrejo yang meliputi 4 kelurahan pada tahun 2016 adalah 3.834 orang, sedangkan
jumlah penduduk Kecamatan Tegalrejo di 4 kelurahan sebanyak 38.897 orang, jadi
utilitas pelayanan sebesar 10,5%.
b. Inovasi Pelayanan
Inovasi pelayanan diperlukan suatu penyedia layanan kesehatan untuk tetap bisa
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal, inovasi pelayanan disini termasuk
peningkatan SDM serta peningkatan sarana pelayanan. Dalam upaya meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat, serta memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat, ada
beberapa inovasi pelayanan mulai dari Poli Umum, Poli Gigi Penunjang Medis dan
Konsultasi.
Untuk Poli Umum, di Puskesmas Tegalrejo sudah terdapat fasilitas nebulizer,
spirometer, EKG dan Homecare. Poli gigi juga telah mengalami inovasi yaitu; tambal
dengan menggunakan sinar (light curing), pemakaian cytoject dalam melakukan
tindakan anestesi sebelum pencabutan gigi. Penunjang medis di Puskesmas Tegalrejo
yaitu laboratorium, yang mana laboratorium di Puskesmas Tegalrejo telah
menggunakan fotometri.
Inovasi juga menyentuh pada psikologis pasien. Puskesmas Tegalrejo juga telah
mempunyai pelayanan psikologi klinik, yang menerapkan penyembuhan psikologis
pasien, disamping penyembuhan medis dan klinis.
c. Unit Cost
Tarif per jenis layanan disesuaikan dengan analisis unit cost, dengan menerapkan
subsidi silang. Unit cost disusun setiap tahun dan dipakai dasar untuk tarif pelayanan
tahun berikutnya. Prinsip analisis unit cost memakai sistim ABC (Activity Based
Costing), dengan harga dasar berlaku pada tahun penyusunan ditambah inflasi, dan
margin yang diharapkan.

11
3. Proyeksi Pendapatan
Pendapatan yang dikelola oleh Puskesmas sebagai sebuah Badan Layanan Umum
terdiri dari:
a. Penerimaan dari jasa layanan
Penerimaan kapitasi dari BPJS yang besarnya tergantung dengan jumlah peserta
yang terdaftar pada Puskesmas Tegalrejo sebagai PPK I, penerimaan dari klaim
jamkesda, dan penerimaan tunai
b. Bantuan APBD
Bantuan APBD berupa; gaji pegawai, obat, alat kesehatan dan sarana prasarana
tertentu.
c. Bantuan APBN
Bantuan dari APBN berupa Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan capaian program kesehatan. Adapun besaran
dananya sudah ditetapkan.
d. Kerjasama dengan pihak lain
Dengan BLUD puskesmas lebih mempunyai peluang kerjasama dengan pihak
lain, Universitas dan Sekolah Kesehatan.
Masyarakat sebagai pengguna sekaligus sebagai pemilik Puskesmas, diikutkan
dalam pemecahan masalah pelayanan yang ada, dan dibahas bersama dalam forum temu
pelanggan, selain itu kritik mengenai pelayanan yang ada dipakai sebagai dasar untuk
peningkatan pelayanan.
Strategi yang diambil dalam mencapai kinerja pelayanan memakai pelayanan prima,
yaitu strategi yang mengedepankan pelayanan yang bermutu, diikuti dengan semangat
etos kerja yang tinggi, ramah, sehingga warga bangga akan Puskesmas. Dalam
mencapai kinerja juga ditempuh inovasi layanan dan cara pelayanan, dimana semua
pelayanan tersebut terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Dalam mencapai kinerja, juga mengedepankan aspek kerjasama semua lintas
program dan lintas sektor, dengan menyediakan sarana prasarana yang aman, apik dan
asri sehingga nyaman ditempati.
Penilaian kinerja puskesmas Tegalrejo tahun 2016 (berpedoman pada buku Pedoman
Penilaian Kinerja Puskesmas, terbitan Ditjend.Binkesmas Depkes R.I. Tahun 2006)
menunjukkan hasil cakupan rata-rata untuk pelayanan kesehatan mencapai 91,69%,

12
rata-rata nilai manajemen puskesmas mencapai 10 dan nilai rata-rata dari kegiatan mutu
pelayanan mencapai 9,57 sehingga hasil akhir penilaian kinerja puskesmas Tegalrejo
termasuk dalam kelompok puskesmas dengan tingkat kinerja Baik. Nilai ini juga selaras
dengan hasil pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat (Keputusan Menpan R.I. Nomor
: 63/KEP/M.PAN/7/2003) tahun 2013 semester I yang mencapai 75,16 (kategori Baik)
dan semester II mencapai 81,93 (kategori Sangat Baik)
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil penilaian kinerja puskesmas Tegalrejo
antara lain :
1. Cakupan Pelayanan Kesehatan :
Cakupan pelayanan kesehatan banyak dipengaruhi oleh pencapaian kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM). Hasil pencapaian kinerja pelayanan kesehatan yang
termasuk dalam kategori cukup adalah :
a. Upaya perbaikan gizi masyarakat yang dapat dilihat dari masih kurangnya tingkat
partisipasi masyarakat, tingkat pertumbuhan balita yang naik berat badannya masih
rendah, cakupan Fe bumil baru yang masih kurang dan meningkatnya kasus anemia
bumil. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk ibu
balita yang datang ke posyandu dikarenakan banyak ibu bekerja, masih rendahnya
tingkat pengetahuan masyarakat tentang makanan bergizi dan kesehatan bagi anak,
banyaknya ibu hamil yang memeriksakan di BPS dan Rumah Sakit sehingga belum
keseluruhan berkunjung di puskesmas, dan ibu hamil masih melakukan pola makan
yang salah (minum teh, dan kurang konsumsi sumber protein dalam menu makan).
b. Upaya promosi kesehatan khususnya program bayi yang mendapatkan ASI eksklusif
masih rendah hal ini disebabkan karena masih kurangnya peran serta sektor lain
dalam pemasyarakatan ASI eksklusif, masih banyak produsen susu yang
mempromosikan penggunaan susu formula untuk bayi usia 0-6 bulan dan kurangnya
pengetahuan ibu tetang menyusui kebanyakan wanita sekarang adalah pekerja
sehingga kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan.
c. Upaya kesehatan ibu dan anak termasuk KB, hal ini disebabkan karena masih
rendahnya pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang anak pra sekolah
dan cakupan akseptor KB aktif di Puskesmas yang masih rendah.

13
2. Mutu Pelayanan Kesehatan
Mutu pelayanan kesehatan yang pencapaian kinerjanya termasuk dalam kategori
cukup adalah kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB paru, karena masih
kurangnya penemuan kasus TB sehingga masih di bawah target yang bisa disebabkan
karena masih rendahnya kesadaran masyarakat oleh karena itu perlu adanya upaya yang
dapat meningkatkan kesadaran masyarakat.

H. RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) PUSKESMAS TEGALREJO


1. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essensial
a. Program KIA/KB
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program KIA/KB meliputi:
1) Pelatihan Kelas Ibu tingkat Kecamatan
2) Pembinaan P4K
3) Evaluasi Pemantauan Wilayah setempat-Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA)
4) Pembinaan Gerakan Sayang Ibu Tingkat Kelurahan
5) Pembinaan SDIDTK untuk guru TK
6) Pembinaan SDIDTK untuk Kader
7) Kegiatan Pertemuan Kader Pendamping dan Pemantauan Bumil
8) Koordinasi Pendataan PUS/WUS
9) Sosialisasi Hasil Pendataan PUS/WUS
10) Sosialisasi BIAS
11) Pembinaan Kelas caten
12) Sosialisasi Hasil Audit Maternal Perinatal
13) Sosialisasi BIAS 1 dan BIAS 2
14) Pendataan PUS/WUS
15) Evaluasi Pelaksanaan BIAS Tahap 1 dan Tahap 2
16) Sosialisasi Hasil Audit Medik Pelayanan KB
17) Pemeriksaan SDIDTK Balita, Apras/TK
18) Kunjungan Rumah Ibu Hamil/KIA
19) Kunjungan Rumah pada PUS yang tidak Ber KB
20) Pelaksanaan BIAS Tahap 1 dan 2

14
21) Sweeping Imunisasi
22) Sweeping BIAS
b. Program Gizi
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program Gizi meliputi:
1) Pembinaan KADARZI
2) Sosialisasi Hasil Penataan KADARZI
3) Koordinasi Kader Posyandu dan Balita
4) Kegiatan Pembinaan Kader Pendamping Balita dengan Masalah Gizi
5) Pelatihan Pengukuran Antropometri dan Interpretasi bagi Petugas Darbin
6) Pelatihan Pembuatan MP-ASI lokal bagi orang tua Baduta
7) KIE Anemia dan PGS bagi Siswi SMP-SMA
8) Monev Kader PMBA
9) Koordinasi Lomba Baduta Sehat Orang Tua Cerdas
10) Sosialisasi Psikologis Lansia
11) Pembinaan Kader Posyandu Lansia Kelurahan Tegalrejo
12) Pembinaan Kader Posyandu Lansia Kelurahan Karangwaru
13) Pembinaan Kader Posyandu Lansia Kelurahan Kricak
14) Pembinaan Kader Posyandu Lansia Kelurahan Bener
15) Lomba Baduta Sehat Orang Tua Cerdas
16) Kunjungan Rumah Balita Gizi Buruk
17) Pembinaan Posyandu Lansia Bagi Petugas
18) Screening Lansia di Kelompok Lansia
19) Pelatihan Kesehatan Psikologis bagi Kader Lansia
c. Upaya Kesehatan Lingkungan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Kesehatan lingkungan meliputi:
1) Pembinaan hygiene sanitasu makanan bagi petugas kantin
2) Pembinaan hygiene sanitasi makanan bagi masyarakat
3) Pembinaan air bersih bagi masyarakat
4) Pembinaan pemukiman sehat bagi masyarakat
5) Monev STEM
6) Kegiatan STEM
7) Sosialisasi Pos UKK

15
8) Pelatihan kader Pos UKK
d. Program Promosi Kesehatan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Promosi Kesehata meliputi:
1) Kegiatan Pelatihan dokter kecil
2) Kegiatan Pelatihan Kader Kesehatan TK-SMA
3) Screening Kesehatan
4) Pembinaan RW Bebas Asap Rokok
5) Deklarasi RW bebas Asap Rokok
6) Pocitive Parenting di Puskesmas
7) Kegiatan Pelatihan Peer Konselor sebaya tingkat SMP dan SMA
8) Sosialisasi bagi pehattra
9) Pelatihan kader Aman Toga dan Akupressur
10) Kegiatan TP UKS
11) Pembinaan pengembangan RW bebas Asap rokok
12) Koordinasi Kelurahan Siaga
13) Monev Kelurahan SIaga
14) UKGS
15) Pelatihan kader UKGM
16) Screening Kesehatan siswa baru tingkat SD/SMP
17) Koordinasi kader Kesehatan RT Tegalrejo
18) Koordinasi kader Kesehatan RT Karangwaru
19) Koordinasi kader Kesehatan RT Kricak
20) Koordinasi kader Kesehatan RT Bener
21) Evaluasi Kader Kesehatan RT Tegalrejo
22) Evaluasi Kader Kesehatan RT Karangwaru
23) Evaluasi Kader Kesehatan RT Kricak
24) Evaluasi Kader Kesehatan RT Bener
25) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
26) Survey Mawas Diri (SMD)
27) Pembinaan Lomba Dokter Kecil
28) Pembinaan Lomba antin Sekolah
29) Pembinaan Lomba Sekolah Sehat

16
30) Pertemuan koordinasi Lintas Sektor
31) Pembinaan kader Kesehatan Sekolah SD/SMP/SMA
32) Pembinaan Germas dan PHBS di Sekolah
33) Pendataan PHBS
34) Pendataan PIS-PK
35) Pembinaan Germas di Masyarakat
36) Pembinaan Pendidikan Kesehatan Reproduksi bagi Usia Dini
37) Jumantik RT
38) PMT Penyuluhan Lansia
39) Pembinaan Posyandu Lansia bagi Petugas
40) Koordinasi Forum Kecamatan Sehat
e. Program Pengendalian Penyakit
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Program Pengendalian Penyajit meliputi:
1) Pertemuan Kader TB Tingkat Kelurahan
2) Sosialisasi bagi asyarakat tentang TB tingkat Puskesmas
3) Kegiatan pembinaan HIV tingkat Puskesmas
4) Pembinaan Penyakit Menular
5) Sosialisasi PTM
6) Pembinaan LKB Puskesmas bagi kader dan LSM
7) Sosialisasi Kader Posbindu
8) Pembinaan Calon Jemaah Haji
9) Sosialisasi Prolanis bagi petugas
10) Sosialisasi Prolanis bagi peserta prolanis
11) Pembinaan penyakit potensial KLB
12) Sosialisasi penderita TB dan pendamping
13) Pertemuan kasus DBD di wilayah endemis DBD
14) Pertemuan kader TK Kelurahan
15) Pembinaan Kesehatan jiwa di masyarakat
16) Pembinaan Kesehatan Jiwa pada TOMA
17) Kegiatan survei Pengetahuan HIV di Remaja Sekolah
18) Kegiatan survei Pengetahuan HIV/ AIDS pada remaja TK Kelurahan
19) Family gathering Kesehatan Jiwa di Puskesmas

17
20) Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
21) Pelatihan Kader Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
22) Evaluasi Kegiatan Pengembangan Upaya Kesehatan Jiwa di Sekolah
23) Pelatihan caregiver di Kelurahan Kricak
24) PHN ODHA
25) Transport sosialisasi Prolanis
26) Pemeriksaan Audit Verbal
27) Deteksi Dini Faktor Risiko PTM di Posbindu
f. Kegiatan Manajemen
Rencana Pelaksanaan Kegiatan Manajemen di Puskesmas Tegalrejo meliputi:
1) Operasional Manajemen Puskesmas
2) RDK Umum (dotker, perawat, psikolog, obat, lab)
3) RDK Gigi (dokter gigi, perawat gigi, obat, KIA)
4) RDK KIA dan Gizi
5) RDK Puskesmas
6) Lokakarya Mini Lintas Sektor
7) Perencanaan Obat dan AMPH
8) MTP Penyakit
9) Manajemen (DAK Non Fisik)
10) Monev Akreditasi Puskesmas
11) Koordinasi Pokja Akreditasi
12) Penggalangan Komitmen Krayawan Puskesmas Tegalrejo
13) Pelatihan PPI
14) Pelatihan Basic Life Support
15) Pelatihan Tanggap Bencana
16) Kegiatan Audit Internal
17) Penyusunan Rencana Kegiatan
18) Opening meeting
19) JAmuan Snack Penyusunan Laporan
20) Tinjauan Manajemen
21) Pembuatan Instrumen
22) Penyusunan Dokumen Hasil

18
23) Pelatihan Pemantauan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
24) Workshop Pendalaman Dokumen dan Implementasi Admen Akreditasi Puskesmas
25) Workshop Pendalaman Dokumen dan Implementasi UKP Akreditasi Puskesmas
26) Workshop Pendalaman Dokumen dan Implementasi UKM Akreditasi Puskesmas
27) Persiapan Akreditasi
28) Penggalangan Komitmen Pra Akreditasi
29) Pendamping Akreditasi
2. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
a. Pelayanan Kefarmasian
b. Operasional Puskesmas
c. Pelayanan Laboraturium

I. PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS TEGALREJO

1. Penilaian Kinerja Puskesmas Tegalrejo sampai dengan Bulan November 2019


HASIL
No KOMPONEN KEGIATAN CAKUPAN
(%)
Penilaian Kinerja Puskesmas S/D November 2019 97%
a. Upaya Promosi Kesehatan 147,58%
b. Upaya Kesehatan Lingkungan 108,07%
c. Upaya Kesehatan Ibu Dan Anak Termasuk Kb 94,42%
d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat 71,40%
e. Upaya Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular 106,99%
f. Upaya Pengobatan 60,95%
g. Upaya Kesehatan Pengembangan 89,73%
Tabel 2. Penilaian Kinerja Puskesmas Tegalrejo

19
Gambar 1. Cakupan Kinerja Puskesmas Tegalrejo

2. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Tegalrejo


Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Tegalrejo sampai dengan Bulan November
2019 adalah sebagai berikut:
SKALA 3 SKALA 2 SKALA 1 Nilai
NO JENIS KEGIATAN
Nilai 10 Nilai 7 Nilai 4 Akhir
9,57
Drop out pelayanan ANC ( K 1 -
1 10
K4) < 10 % 11 - 20 % > 20 %
2 Persalinan oleh Tenaga Kesehatan > 80 % 70 - 79 % < 70 % 10
Penanganan Komplikasi Obstetri /
3 10
resiko tinggi > 5% 4 - 4,9 % <4%
4 Error rate pemeriksaan BTA <5% 6 - 10 % > 10 % 10
5 Kepatuhan terhadap standar ANC 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 % 10
Kepatuhan terhadap standar
6 10
pemeriksaan TB Paru 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 %
Tingkat kepuasan pasien terhadap
7 7
pelayanan 81 - 100 % 51 - 80 % < 50 %
Tabel 3. Penilaian Mutu Pelayanan Puskesmas Tegalrejo

20
PENILAIAN MANAJEMEN PUSKESMAS

Membuat data
10 cakupan…
pencapaian/
10
Membuat data 10 8 Menyusun
10 RUK melalui
penyakit terbanyak… 6 analisa & perumusan…
4
2
0
Membuat dan 7 Menyusun RUK secara
Mengirimkan Laporan… 10
terisi dan lengkap

Melaksanakan Mini Melaksanakan Mini


Lokakarya Tribulanan…
10 Lokakarya bulanan
10

Gambar 2. Penilaian Manajemen Puskesmas Tegalrejo

J. KEBIJAKAN MANAJEMEN PUSKESMAS SAAT PANDEMI COVID-19


Di era Adaptasi Kebiasaan Baru ini ada beberapa protokol kesehatan yang harus
diterapkan diantaranya , menjaga jarak, mencuci tangan, memakai masker dan
meminimalkan kontak. Berkaitan dengan hal tersebut Puskesmas Tegalrejo
mengembangkan beberapa inovasi dalam pelayanan untuk mempermudah pelayanan
kepada masyarakat. Berikut beberapa inovasi pelayanan di Puskesmas Tegalrejo selama
pandemi COVID-19 yaitu:
1. Program Damar Tejo
Damar Tejo merupakan salah satu inovasi dari Puskesmas Tegalrejo yang muncul
di era pandemi COVID-19. Damar Tejo ini diluncurkan untuk memberikan jawaban
atas upaya menerapkan protokol kesehatan yaitu meminimalkan kontak antara pasien
dengan petugas pendaftaran. Dengan meminimalkan kontak, diharapkan Damar Tejo
ini bisa mengurangi resiko penularan COVID-19. Damar tejo memungkinkan pasien
untuk bisa mendaftar sendiri ke klinik yang pasien inginkan. Dengan mendaftar
mandiri, pasien tidak perlu lagi untuk menunggu antrian pendaftaran dan bisa

21
langsung mendapatkan nomor antrian klinik. Pasien hanya perlu untuk memindai QR
code/Barcode yang telah ditempelkan di KIS pasien. setelah dipindai dan data pasien
muncul, pasien memilih klinik yang dituju. Pasien mengambil nomor antrian klinik
dan menuju loket 1 atau loket 2 untuk melakukan validasi pembayaran. Jika KIS
pasien belum ditempel QR Code/Barcode, pasien dapat meminta petugas pendaftaran
untuk menempel QR Code/Barcode di KIS.
2. Program Gareng Tejo
Di era pandemi COVID-19 ini kegiatan di masyarakat seperti penyuluhan sedang
dikurangi bahkan ditiadakan sementara karena bersifat mengumpulkan banyak orang.
Hal ini membuat tim promkes UKM Puskesmas tegalrejo membuat inovasi yang
bertujuan untuk tetap memberikan edukasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan
teknologi media sosial. inovasi ini kami beri nama "GarengTejo" Live IG dan youtube
bareng puskesmas tegalrejo. Manfaat yang diperoleh masyarakat dengan adanya
inovasi ini adalah selain menggunakan media sosial seperti instagram dan youtube
yang sudah sering digunakan dalam keseharian, masyarakat juga bisa menyimak
Instagram(IG) /live youtube yang dilakukan tim UKM Puskesmas Tegalrejo sehingga
dapat menambah pengetahuan masyarakat di bidang kesehatan. Tim Promkes
melakukan live ig dan youtube 1-2 minggu sekali dan menghadirkan narasumber
yang akan menyampaikan tema yang up to date dan menarik sehingga menarik
perhatian masyarakat untuk mengikuti dan dipimpin oleh moderator. Puskesmas
Tegalrejo juga membuka saran dan masukan tema yang diminta masyarakat pada live
berikutnya melalui Direct Message di instagram Puskesmas Tegalrejo.
3. Program Neng NONIK Tejo
Neng NONIK Tejo merupakan inovasi Puskesmas Tegalrejo untuk memberi
kemudahan bagi pasien untuk melakukan transaksi keuangan.
dengan mengutamakan keamanan, kenyamanan, dan praktis dalam transaksi Neng
NONIK TEJO adalah kepanjangan dari neng Non Tunai Kasir Tegalrejo, Transaksi
neng nonik ini sudah bisa di lakukan di Puskesmas Induk Tegalrejo, Puskesmas
Pembantu Bener, Puskesmas Pembantu Tompeyan. Adapun kasir non tunai yang bisa
dilayani mulai dari aplikasi via, Dana, Gopay, Shopeepay, BCA Mobile, Bank DKI,
Bank Mandiri, CIMB Niaga, BNI, BRI, PayTren, DOKU, Link Aja dan masih banyak
lainnya. Pelayanan ini dapat di nikmati mulai 1 Agustus 2020. Inovasi NONIK TEJO

22
ini diharapakan dapat mengurangi kontak pasien, dan mempercepat waktu pelayanan
dalam masa pandemi saat ini, dengan standar protokol kesehatan

23
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Manajemen kesehatan merupakan salah satu subsistem dalam Sistem Kesehatan
Nasional sedangkan manajemen Puskesmas didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan yang
bekerja secara sistematis untuk menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.
Puskesmas Tegalrejo adalah salah satu Puskesmas di Kota Yogyakarta dengan luas
wilayah kerja 2,91 km2 dan manaungi Kecamatan Tegalrejo yang terdiri dari 4 Kelurahan
dan memiliki 46 RW dan 188 RT. Puskesmas Tegalrejo memiliki visi, misi yang sesuai
dengan tujuan Puskesmas tersebut Puskesnas Tegalrejo dikepalai oleh seorang dokter dan
dibantu oleh tenaga kesehatan dan non Kesehatan lainnya. Dalam pelaksanaan manajemen
dan kegiatannya Puskesmas Tegalrejo selalu melakukan regulasi dengan Pemerintah
sehingga terjadi keselarasan kebijakan dan kegiatan.
Rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas Tegalrejo terdiri dari Upaya Kesehatan
Masyarakat Essensial dan Upaya Kesehatan Perorangan, dimana dalam rencana kegiatan
tersebut Puskesmas Tegalrejo bekerjasama dengan pihak-pihak terkait dan lintas sektor
seperti masyarakat di Tegalrejo, kelurahan dan kecamatan Tegalrejo. Hasil cakupan
penilaian Kinerja Puskesmas Tegalrejo sampai dengan Bulan November 2019 adalah 97%.
Hasil akhir penilaian kinerja puskesmas Tegalrejo ini termasuk dalam kelompok
puskesmas dengan tingkat kinerja Baik. Dimana kegiatan upaya promosi Kesehatan
memiliki cakupan tertinggi yaitu 147, 58% dan yang masih perlu ditingkatkan adalah
kegiatan upaya pengobatan dengan hasil cakupan 60,95%. Untuk Penilaian Mutu
Pelayanan Puskesmas Tegalrejo sendiri mendapatkan nilai akhir 95,7, hal tersebut sudah
sangat memenuhi standar manajemen Puskesmas. Di masa pandemi seperti saat ini
Puskesmas Tegalrejo juga mengadakan beberapa inovasi dalam manajemen pelayanannya
untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses pelayanan Kesehatan dan tetap
memaatuhi protokol Kesehatan yang telah dianjurkan oleh Pemerintah.

24
B. SARAN
1. Meningkatkan hasil cakupan penilaian kinerja Puskesmas Tegaalrejo khususnya pada
upaya pengobatan
2. Puskesmas Tegalrejo meningkatkan mutu pelayanan lebih baik lagi khususnya pada
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan. Hal ini dapat dilakukan dengan
memberikan kritik dan saran terhadap pasien dan mengevaluasi pelayanan bila
terdapat keluhan pasien.
3. Tetap menjadi garda terdepan untuk tercapainya kualitas Kesehatan masyarakat yang
lebih baik lagi khususnya di Kecamatan Tegalrejo

25
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2016). Profil Penduduk Indonesia Hasil SUPAS 2015

______. (n.d). Analisis Makro Ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta. Retrieved January 5,
2021, from http://bappeda.jogjaprov.go.id/

______. (n.d). Portal Informasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Retrieved
January 5, 2021, from http:/kependudukan.jogjakota.go.id/

_______. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/ Menkes/SK/II/2004 tentang


Kebijakan Dasar Puskesmas. Jakarta

Puskesmas Tegalrejo. (n.d.). Puskesmas Tegalrejo. Retrieved January 5, 2021, from


https://tegalrejopusk.jogjakota.go.id/

Sulaiman E.S. (2020). Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas. Cetakan ke
IV. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

vii

You might also like