Professional Documents
Culture Documents
PKL Leady Revisi
PKL Leady Revisi
Oleh:
Mengetahui,
Ketua ProdiI Ilmu Perpustakaan
Universitas Lancang Kuning
Nining Sudiar.,M.I.P
NIDN. 07 01 240
i
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah…
ii
Terimakasih kakakku tersayang selalu memberikan semangat dan
kasih sayng yang tidak pernah pudar untuk adik kecil mu ini
terhapus menjadi kata maaf. Yang tulus saat penyusunan laporan ini
iii
KATA PENGANTAR
iv
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
senantiasa selalu membantu, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan PKL ini tepat pada tenggang waktunya.
Penulis juga mengakui laporan praktek kerja lapangan ini jauh dari
kesempurnaan, dengan dasar tersebut penulis berharap kritik dan sarannya dari
segala pihak agar laporan ini jauh lebih sempurna. Semoga laporan ini berguna
dan bermanfaat, khususnya bagi penulis maupun masyarakat pembacanya.
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..................................................................................i
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................ix
BAB I.........................................................................................................................
PENDAHULUAN.....................................................................................................
PENUTUP..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..................................................................................................
3.2 Saran............................................................................................................
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang PKL
1
Menurut Lasa (2009:20) Perpustakaan sekolah merupakan unit kerja
yang menghimpun, mengola, dan menyajikan kekayaan intelektual untuk
kepentingan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Sementara Suherman (2009:39) berpendapat
bahwa perpustakaan sekolah adalah sebuah jasa yang ditujukan kepada semua
anggota komunitas sekolah : murid, guru, staf, komite sekolah dan orang tua
murid.
Fungsi Perpustakaan sekolah Menurut Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah (2006).
a. Perpustakaan sebagai pusat kegiatan belajar mengajar yang
menyediakan koleksi bahan perpustakaan untuk mendukung proses
belajar mengajar.
b. Perpustakaan sebagai pusat penelitian sederhana yang menyediakan
koleksi bahan perpustakaan yang bermanfaat untuk melaksanakan
penelitian sederhana bagi peserta didik.
Seiring berkembangnya zaman, terlahir sistem klasifikasi. Dimana
salah satu tujuan utama semua perpustakaan adalah mengusahakan agar
pengunjung dapat secara mudah dan langsung memperoleh bahan yang
diperlukan. Klasifikasi adalah pengelompokkan yang sistematis dari pada
sejumlah obyek, gagasan, buku atau benda-benda lain ke dalam kelas atau
golongan tertentu berdasarkan ciri-ciri yang sama”. Di dalam klasifikasi
bahan pustaka dipergunakan penggolongan berdasarkan beberapa ciri
tertentu. Misalnya oleh karena bentuk fisik yang berbeda, maka penempatan
buku perpustakaan dipisahkan daripada surat kabar, majalah piringan hitam,
microfilm dan slides. Ada pula penggolongan berdasarkan penggunaan bahan
pustaka, seperti koleksi referens dipisahkan dari koleksi buku lain, koleksi
buku kanak-kanak atau buku bacaan ringan. Akan tetapi yang menjadi dasar
utama penggolongan koleksi perpustakaan yang paling banyak dipakai adalah
penggolongan berdasarkan isi atau subyek buku. Ini berarti bahwa buku-buku
yang membahas subyek yang sama akan dikelompokkan bersama-sama.
(Towa P. Hamakonda, 2012).
2
Pengelolaan buku perpustakaan berarti suatu proses kegiatan
perpustakaan yang meliputi kegiatan mulai dari pengolahan sampai dengan
pelayanan pengguna perpustakaan. Kegiatan pengelolahan bahan pustaka
adalah suatu kegiatan yang meliputi kegiatan menginventaris buku,
pengklasifikasian, pembuatan catalog, penyelesaian buku dan penyusunan di
rak buku. Yang dimaksud dengan poengolahan bahan pustaka adalah kegiatan
yang meliputi inventaris, katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan
penyusunan di rak buku. (Ibrahim Bafadal, 1992:135).
Perpustakaan sekolah sebagai unit pelayanan di lingkungan sekolah
mempunyai peranan penting dalam proses mengembangkan prestasi dan
melejitkan potensi siswanya, agar menjadi manusia yang mandiri, berbudi
pekerti dan bertanggungjawab di tengah-tengah masyarakat. Bahkan mampu
menciptakan dan mengkomunikasikan produk berkualitas. Peran lain dapat
dilihat dalam memfasilitasi kegiatan belajar mengajar dalam mendukung
kurikulum sekolah. Untuk menyukseskan peran itu, perlu dukungan staf
professional dengan tingkat pendidikan. Pustakawan diharapkan mampu
mengarahkan layanan dan kegiatan perpustakaan, seperti peran dalam
perencanan operasioanal, pengembangan program perpustakaan terkait
pembelajaran.
Perpustakaan dikatakan baik apabila memiliki tujuan: (1) mendorong
dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca siswa, (2) membantu
menulis kreatif bagi siswa dengan bimbingan pustakawan dan guru, serta (3)
menyediakan berbagai sumber informasi untuk kepentingan pelaksanaan
kurikulum.
Hasil penelitian lebih dari 20 negara menegaskan bahwa keberadaan
perpustakaan dan pustakawan sekolah mendukung prestasi akademik,
ketrampilan membaca dalam mendukung pembelajaran sepanjang hayat.
Keberhasilan layanan perpustakaan yang bersifat informasional dan
formasional pasti didukung oleh pustakawan professional. Keahlian dalam hal
penyediaan ruang, layanan membaca, memainkan peran berkolaborasi dalam
pembelajaran. Namun gambaran diatas belum sesuai dengan kondisi
3
sebenarnya. Hingga saat ini, masih banyak perpustakaan sekolah yang belum
mendapatkan perhatian, baik itu dari warga sekolah atau dari pemerintah
selaku policy makers. Penempatan perpustakaan sekolah yang semestinya
menjadi ruang publik terorganisir, masih saja ditempatkan di ruang yang tidak
strategis. Fakta di lapangan perpustakaan sekolah sebagai unit yang bersifat
nomadic, dimana ada ruang kosong disitulah keberaan perpustakaan.
Pustakawan yang tidak memiliki kompetensi memadai akan semakin
terpinggirkan diantara dinamisasi pendidikan, apalagi cenderung pasif dalam
melayani siswa dan sulit menerima perkembangan dunia informasi.
Seharusnya pustakawan sekolah aktif melayani siswa dan guru dalam
mendukung pembelajaran, sehingga akan mempengaruhi prestasi dan
melejitkan jiwa siswa. Pustakawan professional mampu mengintegrasi antara
standar kompetensi dengan standar minimal layanan perpustakaan.
Pemenuhan standar minimal ini akan berdampak pada peningkatan citra
positif pustakawan sekolah. Standar Nasional Perpustakaan sekolah telah
diterbitkan oleh pemerintah melalui Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Bahkan untuk melakukan penilaian standar minimal perpustakaan sekolah
Perpusnas menyelenggarakan penilaian dalam bentuk akreditasi perpustakaan
sekolah.
Akreditasi perpustakaan sekolah akan memberikan stimulan bagi
sekolah untuk selalu memberikan dukungan secara materi dalam rangka
mendukung visi misi sekolah. Bagi pustakawan, akreditasi akan memberikan
motivasi untuk meningkatkan kompetensi, sehingga layanan prima
perpustakaan dirasakan oleh ekosistem sekolah. Di SMA Islam As-Shofa
Pekanbaru permasalahan yang ditemukan oleh peneliti yaitu fasilitasnya
masih ada yang belum lengkap, oleh karena itu perpustakaannya ini belum
bisa di akreditasi fasilitas yang masih ada yakni Rak Katalog kartu, rak
koleksi refrensi, rak buku dan DVD player.
Melatar-belakangi permasalahan di atas penulis mengangkat judul
“Strategi Pustakawan Dalam Meningkatkan Akreditasi Perpustakaan
Sutardji Calzoum Bachri SMA Islam As-Shofa Pekanbaru”. Penulis telah
4
melakukan Praktek Kerja Lapangan berlokasi di Perpustakaan SMA Islam
As-Shofa Pekanbaru.
1.2 Tujuan PKL
1. Menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat dalam masa perkuliahan di
Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang
Kuning.
2. Dalam rangka pelaksanaan perkuliahan semester VII (tujuh) Praktek
Kerja Lapangan (PKL) 150 jam Jurusan Ilmu Perpustakaan.
3. Diajukan memenuhi persyaratan tugas akhir guna penyelesaian pendidikan
strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Lancang Kuning.
4. Melatih diri agar lebih trampil dalam mengelola Perpustakaan.
5. Untuk menganalisa permasalahan yang ada di perpustakaan SMA Islam
As-Shofa Pekanbaru sehingga bisa ditemukan solusi dari permasalahan
tersebut
1.3 Manfaat PKL
1. Mahasiswa dapat mengetahui persoalan yang muncul dalam penerapan
teori yang benar tentang ilmu perpustakaan.
2. Menumbuh kembangkan sikap frofesional mahasiswa.
3. Mahasiswa di latih untuk mampu beradaptasi dengan kondisi perpustakaan
tempat praktek kerja lapangan.
4. Menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman di bidang
kepustakawanan.
1.4 Capaian/Target PKL
Adapun capaian/target kegiatan yang dilaksanakan selama Praktek
Kerja Lapangan ini yaitu mencakup kegiatan seperti Mengelompokkan bahan
pustaka menurut subjeknya, Menginventaris buku yang baru masuk,
Pengecapan pada halaman pertama koleksi, Penginputan data koleksi ke
sistem SLIMS 9 Bulian, Pengklasifikasian koleksi, Pelabelan, Menyusun
koleksi di rak menurut penomoran Klasifikasinya.
5
1.5 Sistematika Penulisan
6
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Gambaran Umum Lokasi PKL
2.1.1 Sejarah Umum
Yayasan As-Shofa adalah suatu badan yang bergerak di
bidang pendidikan. Lembaga Pendidikan pertama yang berada
dibawah naungan yayasan ini adalah “Sekolah Dasar Islam
AsShofa”. Bermula dari Ust. Dr. H. Syafwi Khalil, M.Pd salah
seorang anggota mubaligh IKMI yang ingin mengembangkan
Lembaga Pendidikan Islam Berkualitas di Pekanbaru. Saat ini
Yayasan As-Shofa telah memiliki tanah dan bangunan sendiri yang
terletak di Jl. T.Tambusai/Jl. As-Shofa Pekanbaru. Dan sebagai
realisasi jangka panjang Yayasan, diarea ini telah berdiri Sekolah
SMP Islam As-Shofa (Tahun 2000), Sekolah TK Islam As-Shofa
(Tahun 2005); dan Sekolah SMA Islam As-Shofa (Tahun 2007).
Keinginan untuk mewujudkan impian tersebut, muncul
ketika ustadz Syafwi pada saat memimpin Madrasah Pesantren
Istimewa Yayasan Masjid Al-Hikmah Pekanbaru. Ketika madrasah
yang beliau pimpin menunjukan perkembangan yang
menggembirakan, di saat itu pula menghalangi langkahnya. Kendala
utama beliau hadapi saat itu adalah murid madrasah yang beliau
pimpin merupakan murid disekolah dasar. Murid sekolah dasar yang
sudah duduk dikelas VI terpaksa sering meninggalkan madrasah, hal
ini disebabkan mereka harus mengikuti tambahan pada sore hari.
Seringnya murid madrasah meninggalkan pelajarannya,
menyebabkan tujuan yang ingin dicapai oleh madrasah tersebut sulit
untuk diwujudkan dengan sempurna. Saat itulah timbul ide beliau
bersama istri Hj. Yulia Eriswati, S.Pd untuk mendirikan sebuah
sekolah dasar yang belajar pagi sampai sore (Full Day School).
Sekolah itu diberi nama “Sekolah Dasar Islam As-Shofa”, dan Nama
As-Shofa diambil dari nama pendiri yayasan ini.
7
Sekolah Dasar Islam As-Shofa pada tahun pertama
didirikannya yakni pada Tahun Pelajaran 1991-1992 menerima
murid sebanyak 10 orang, Kepala sekolah yang pertama pada saat itu
dijabat oleh ibu Salimah Harahap, BA dan dibantu oleh 4 orang
tenaga pengajar. Oleh karena Yayasan As-Shofa belum lagi
memiliki fasilitas ruangan untuk belajar, maka pengurus yayasan
berusaha untuk meminjan dan menumpang di ruangan atas Mesjid
Surya yang terletak di Jl. Cempaka Kecamatan Sukajadi Pekanbaru.
Alhamdulillah atas izin dari ketua Mesjid yang pada waktu itu
dipegang oleh Bapak Drs.H. Mukni, Sekolah Dasar Islam As-Shofa
dapat menempati ruangan tersebut selama satu tahun.
Pada tahun Pelajaran berikutnya jumlah murid semakin
meningkat sehingga pengurus Yayasan As-Shofa berusaha mencari
tempat yang lebih memadai yang terletak tidak jauh dari lokasi
pertama dengan status sewa/pinjam selama 4 tahun, yang terletak di
Jln.Melati Kecamatan Sukajadi milik salah seorang masyarakat
(Alm.Bpk.H.Barmawi). Berkat izin Allah SWT pada tahun 1997
Yayasan As-Shofa telah mampu membeli tanah sendiri dan
membangun gedung serta fasilitas belajar lainnya yang lebih
representatif yang terletak di Jln.Tuamku Tambusai. Melihat
perkembangan murid yang terus melejit serta kepercayaan
masyarakat untuk menitipkan anaknya belajar di Sekolah Dasar
Islam As-Shofa, memicu dan memacu pengurus Yayasan untuk
senantiasa beruasaha dan berupaya menerapkan suatu sistem yang
mampu membentuk kepribadian dan keterampilan peserta didik yang
unggul, yang mengacu kepada empat pilar pendidikan yaitu :
Learning to know, Learning to do, Learning to be, & Learning to
live together. Yayasan As-Shofa Pekanbaru Riau berharap kerja
sama yang baik antara sekolah dan orang tua siswa sehingga SMA
Islam As-Shofa Pekanbaru dapat menjadi sekolah terbaik di
Pekanbaru.
8
2.1.2 Visi dan Misi
1. Visi
Terwujudnya perpustakaan sebagai pusat sumber informasi
dan ilmu pengetahuan serta penyelamatan dokumen dengan
penggunaan teknologi infomasi
2. Misi
a. Menumbuhkan kegiatan membaca dan menulis secara
optimal yang berorientasi pada pencapain budaya baca
b. Meningkatkan frekuensi kunjungan ke perpustakaan melalui
berbagai kegiatan
c. Meningkatkan layanan informasi pustaka berbasis teknologi
informasi
d. Mengembangkan hubungan perpustakaan dengan lembaga-
lembaga pendidikan dan instansi baik nasional maupun
internasional
2.1.3 Struktur Organisasi
Adapun Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Islam As-
Shofa Pekanbaru sebagai berikut :
Gambar 1 : Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Islam As-
Shofa Pekanbaru
9
Sumber : Perpustakaan SMA Islam As-Shofa Pekanbaru
2.1.4 Ketenagaan
Adapun tenaga kerja yang mengelola perpustakaan SMA
Islam As-Shofa Pekanbaru sebagai berikut :
Table 1 : Ketenagaan Perpustakaan SMA Islam As-Shofa
Pekanbaru
No Nama Jabatan Pendidikan
1 Busyro Diniyari, S.IP Kepala Sarjana Ilmu
Perpustakaan Komputer
2 Rino Fahreza S.Kom Layanan Sarjana Komputer
Teknis
3 Yelfelma, M.Pd Layanan Magister
Sirkulasi Pendidikan
Sumber : Perpustakaan SMA Islam As-Shofa Pekanbaru
2.1.5 Gedung
10
mudah untuk berkunjung ke Pepustakaan Sutardji calzoum bachri SMA
islam As-shofa yang beralamat Jalan As - Sofa, Labuh Baru Barat, Payung
Sekaki, Labuh Baru Bar., Kec. Payung Sekaki, Kota Pekanbaru.
2.1.6 Koleksi
a. Buku Teks
11
b. Buku Rujukan (Referensi)
c. Buku Fiksi
12
Pada tahap ini yang mana kegiatannya adalah melayani
pemustaka dalam peminjaman dan pengrmbalian buku beserta
penyelesaian administrasinya di SMP Islam As-Shofa Pekanbaru.
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna
perpustakaan dalam peminjaman dan pengembalian bahan pustaka
beserta penyelesaian administrasinya baik secara manual maupun
elektronik.
Jam Layanan :
Senin – Kamis : 08.00 – 19.00
Jumat : 08.00 – 18.00
Istirahat Jumat : 11.00 – 13.00
Sabtu – Minggu : 08.00 – 13.00
Layanan sirkulasi merupakan bagian penting dalam suatu
perpustakaan karena berhubungan dengan peredaran koleksi.
Pelayanan sirkulasi memerlukan sistem yang efisien dan mudah
dijalankan yang bertujuan agar pengguna dapat bertransaksi dengan
cepat dan maksimal dalam layanan.
Menurut Lasa Hs (2008: 213), tujuan dari pelayanan sirkulasi
antara lain:
a) Agar para pengguna mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan
secara optimal
b) Agar mudah diketahui identitas peminjaman, buku yang dipinjam
dan waktu pengembalian,
c) Untuk menjamin pengembalian pinjaman dalam waktu yang
ditentukan
d) Untuk memperoleh data kegiatan pemanfaatan koleksi suatu
perpustakaan
e) Untuk mengontrol jika terdapat pelanggaran.
Fungsi pelayanan sirkulasi berkaitan erat dengan kegiatan
13
sirkulasi berjalan dengan baik maka kegiatan yang ada pada bagian
pelayanan sirkulasi
waktu peminjaman
2. Layanan Referensi
Pelayanan referensi merupakan pemberian bantuan kepada
14
memberikan bimbingan untuk menemukan dan memakai koleksi
referensi.
tujuan :
pengguna
15
f) Penilaian, yaitu penilaian terhadap bahan atau koleksi referensi
jasa layanannya.
ada.
Jam Layanan :
Senin – Kamis : 08.00 – 18.00
Jumat : 08.00 – 11.00
13.30 - 18.30
16
Gambar 3 Layanan
17
2. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
b. Pengecapan Koleksi
18
pustaka ataupun sebagai sistem otomasi perpustakaan. SLiMS
merupakan perangkat lunak jenis sumber terbuka (Open Source
Sofware) yang dikembangkan secara berkelanjutan oleh Senayan
Developer Community. (Eko Noprianto, 2021)
Adapun pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah
pengentrian data koleksi ke dalam Sistem SLIMS 9 Bulian yang mana
terdapat 3700 lebih Eksemplar koleksi Perpustakaan SMA Islam As-
Shofa Pekanbaru yang telah di entri ke dalam SLIMS 9 Bulian.
d. Klasifikasi
e. Labelling
Pada tahap ini yang mana kegiatannya adalah labe yang berisi
nomor panggil buku atau call number. Kode ini sering dikenal sebagai
nomor buku/kode buku yang didapat pada proses klasifikasi. Adapun
ketentuan dalam membuat nomor punggun buku yang pertama nomor
klasifikasi, kedua 3 huruf awal nama pengarang, ketiga 1 huruf awal
judul buku. Label buku dibuat dengan kertas berukuran 3×4 cm. lalu
label buku ditempelkan pada bagian bawah punggung buku kira-kira
2,5 s/d 3 cm dari ujung bawah buku.
19
g. Shelving
20
3) Kerjasama dengan pihak sekolah dan yayasan dalam penyediaan
sarana perpusatakaan
b. Ancaman (Threats)
1) Persaingan dengan perpustakaan antar sekolah lain dalam
mendapatkan bantuan dari sekolah dan yayasan
2) Evaluasi aktif dari sekolah dan yayasan
21
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
Faktor 1) Kualifikasi sarana 1) Biaya kelola gedung
internal dan perpustakaan terbatas
2) Gedung sekolah, dan 2) Koordinasi pengguna
perpustakaan tersedia sarana prasarana
lengkap lemah
3) Sarana dan prasarana 3) Fasilitas belum
gedung dikelola memadai
lengkap 4) Status belum
4) Tenaga kerja sudah akreditasi
memenuhi standar
Faktor 5) Letak gedung
Ekternal perpustakaan yang
startegis
22
pendidikan adalah perpustakaan, di mana perpustakaan ini harus
sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan khusus pendidikan
pada umumnya.
formal. Seperti halnya dinegara maju dan berkembang Indonesia juga harus
berkualitas dibidangnya.
kita dapat dalam dunia kerja yang penuh persaingan. Sebelum kami dilepaskan
untuk melaksanakan PKL ini, kami terlebih dahulu memilih tempat PKL
secara bebas menurut keinginan kami. Dan mengantar surat ketempat PKL
yang akan kami tempati sebagai persyaratan melaksanakan PKL yang sudah
23
dibuat oleh pihak jurusan. Persiapan pertama yaitu seluruh mahasiswa
arahan langsung dari pihak jurusan yang diarahkan oleh ketua jurusan dan
sekretaris jurusan terhadap lokasi PKL dan hal apa saja yang harus kami
lakukan ketika kami berada di perpustakaan yang akan ditempatkan setelah itu
hal apa saja yang harus kami lakukan ketika selesai dari PKL.
mestinya, koleksi di rak bercampur, seperti buku paket, koleksi referensi, buku
fiksi, buku non fiksi dalam satu rak dan sangat berantakan. kami
cukup tinggi khususnya buku paket yang sangat membantu siswa dalam
proses belajar mengajar, akan tetapi terkendala oleh beberapa faktor yang
Selain kebutuhan buku paket, koleksi fiksi juga sangat diminati oleh
siswa, mereka selalu meluangkan waktu untuk membaca buku cerita pada jam
istirahat dan jam bila gurunya tidak masuk. ketersediaan buku fiksi dan buku
bacaan seperti buku- buku motivasi juga sangat membantu siswa dalam
24
Atlas, Ensiklopedi, Kamus Bahasa, Kamus Mata Pelajaran Lainnya, Majalah,
Biografi) buku paket, Koleksi fiksi, Koleksi non fiksi. Selain koleksi cetak,
medianya. Pengadaan koleksi tersebut ada yang berasal dari pembelian dan
sumbangan. Koleksi yang telah diterima dari pengadaan tidak langsung diolah
dan banyak sekali buku yang hilang karena tidak adanya proses pengolahan
memperoleh sendiri bahan pustaka yang di inginkan jika siswa kurang tahu di
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selama Praktek Kerja Lapangan selama 150 jam di Perpustakaan SMA As-
Shofa Pekanbaru dapat penulis ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Kualifikasi sarana dan perpustakaan
2. Gedung sekolah, dan perpustakaan tersedia lengkap
3. Sarana dan prasarana gedung dikelola lengkap
4. Tenaga kerja sudah memenuhi standar
5. Letak gedung perpustakaan yang startegis
3.2 Saran
Semoga hasil Praktek Lapangan Kerja yang dilakukan bermanfaat dan bisa
menjadi refrensi untuk peneliti selnjutnya dan untuk perpustakaan SMA As-Shofa
Pekanbaru semoga bisa dikembangkan lagi kedepannya
26
DAFTAR PUSTAKA
Boy Gren, A. (2012). Pemanfaatan Bahan Pustaka Dan Waktu Kunjungan Bagi
Peserta Didik Di Perpustakaan SD Negeri 29 Dadok Tunggul Hitam
Padang. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan , 340-345.
Bunga Cintya Dewi, D. (2015). Pemanfaatan Perpustakaan Kantor Arsip,
Perpustakaan Dan Dokumentasi Kota Padang Bagi Masyarakat. Ilmu
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan , 184-191.
Eko Noprianto, R. (2021). Pengenalan Dan Pelatihan SLiMS 9 Bulian untuk
Pustakawan Sekolah di Kota Pekanbaru. Pengabdian kepada Masyarakat,
58-61.
Fitri Ayu, N. P. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Praktek
Kerja Lapangan (PKL) Pada Devisi Humas PT. Pegadaian. Intra-Tech, 13-
26.
Kalsum, U. (2016). Referensi Sebagai Layanan, Referensi Sebagai Tempat :
Sebuah Tinjauan Terhadap Layanan Referensi Di Perpustakaan Perguruan
Tinggi. Iqra, 133.
Mangapeng, R. E. (2016). Peranan Pengelola Perpustakaan Dalam Meningkatkan
Pelayanan Bagi Siswa Smp Negeri Empat Manado. Acta Diurna, 2-14.
Mangnga, A. (2015). Peran Perpustakaan Sekolah Terhadap Proses Belajar
Mengajar Di Sekolah. Jupiter, 39-42.
Rio Novriliam, Y. (2012). Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Pusat
Sumber Belajar Di Sekolah Dasar Negeri 23 Painan Utara. Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan, 142-150.
Subrata, G. (2009). Klasifikasi Bahan Pustaka. Pustakawan Perpustakaan UM, 2-
13.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Syahdan, d. (2021). Analisis Penerapan Sistem Klasifikasi DDC Dalam
Pengolahan Pustaka. Edukasi Nonformal, 66-80.
Towa P. Hamakonda, J. T. (2012). Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey.
Jakarta: Libri.
27
Umar, T. (2013). Perpustakaan Sekolah Dalam Menanamkan Budaya Membaca.
Khizanah Al- Hikmah, 123-130.
Widodo. (2016). Mengklasifikasi Dan Menentukan Tajuk Subjek Bahan
Perpustakaan. 7-13.
28
1