You are on page 1of 10

PROPOSAL KEGIATAN KRETIVITAS KELOMPOK

PEMBUATAN SALAD BUAH BERSAMA PASIEN RUANGAN NURI


DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI LAMPUNG

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Jiwa


Pembimbing Akademik : Ns. Pujiarto, M. Kep., Sp. Kep. MB
Pembimbing Klinik : Ns. Hartoto, S.Kep

DISUSUN OLEH :

1. Mellyana (2027047)
2. Kadek Kurniawan (2027037)
3. Rio Fernando(2027072)
4. Puspita Artanti (2027063)
5. Yogi Dwi Putra (2027091)
6. Niluh Putu Amelia Sari(2027059)
7. Ni Komang Mariyani (2027056)

PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES PANCA BHAKTI


BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikann rahmat dan

karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan proposal kegiatan dengan tema

" Kegiatan Kreativitas Kelompok Bercocok Tanam Bersama Pasien Ruangan Nuri

DiRumah Sakit Jiwa Daerah Bandar Lampung"

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Seluruh

pihak yang telah membantu dalam membuat Proposal Kreativitas ini sehingga proposal dapat

terselesaikan. Demikian Proposal Kegiatan Dengan Tema " Kegiatan Kreativitas Kelompok

Bercocok Tanam Bersama Pasien Ruangan Nuri Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Bandar

Lampung". Harapan kami semoga kegiatan yang akan dilakukan ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, 16 Desember 2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagian manusia terkadang mengalami masalah kejiwaan, dimana pada masa ini seseorang
mengalami penurunan kemampuan, baik fisik, mental dan social secara bertahap sampai
tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi dan itu adalah masa yang kurang
menyenangkan. Anggapan terhadap klien dengan gangguan jiwa adalah bingung dan tidak
peduli terhadap lingkungan, kesepian dan tidak berguna bagi masyarakat. masyarakat.
Namun kenyataannya tidak semua klien dengan gangguan jiwa seperti demikian. Oleh karena
itu perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien dengan gangguan jiwa
dalam memecahkan masalah dan mengurangi rasa putus asa, rendah diri, rasa keterbatasan
akibat dari ketidakmampuan dan kelainan yang dideritanya. Dapat disadari bahwa
pendekatan komunikasi dalam  perawatan tidak kalah pentingnya pentingnya dengan upaya
pengobatan pengobatan medis dalam  proses penyembuhan dan ketenang  proses
penyembuhan dan ketenangan para klien denga an para klien dengan gangguan jiwa n
gangguan jiwa Terapi Kreativitas merupakan suatu cara pendekatan agar lanjut klien dengan
gangguan jiwa dapat beradaptasi terhadap situasi, lebih mampu merawat diri sendiri, banyak
aktivitas dan lebih mandiri. Salah satu terapi Kreativitas pada klien dengan gangguan jiwa
adalah terapi bercocok tanam yaitu terapi dengan menggunakan berkebun secara terapeutik
untuk meningkatkan fungsi fisik,  psikologi, kognitif, perilaku dan fungsi sosial serta
meningkatkan hubungan hubungan yang terapeutik, juga dapat memperbaiki, memelihara
dan meningkatkan status fisik dan mental.
Terapi berkebun dimulai dengan membangun hubungan dan kepercayaan serta rasa aman
dan membuat klien dengan gangguan jiwamerasa lebih baik dengan memanfaatkan waktu
luang luangnya, terutama ketika berada dirumah. Jenis terapi berkebun berkebun adalah:
adalah: kegiatan kegiatan bercocok tanam, merawat merawat dan memelihara tanaman
sehingga energi yang di keluarkan akan menghasilkan keringat
1.2 Nama kegiatan
“ Kegiatan kreativitas kelompok bercocok tanam Bersama pasien ruangan nuri Di Rumah
sakit jiwa Daerah Bandar Lampung.”

1.3 Tujuan

A. Tujuan Umum
Setelah selesai mengikuti terapi Kreativitas (bercocok tanam) klien mampu  beradaptasi
terhadap situasi, lebih banyak aktivitas dan lebih mandiri di ruangan melati Di rumah sakit
jiwa Daerah Bandar lampug.

B. Tujuan Khusus

Setelah mengikuti terapi Kreativitas (Setelah mengikuti terapi Kreativitas bercocok


tanam) diharapkan klien dapat: arapkan klien dapat:
a. Meningkatkan interaksi social dengan orang lain, meningkatkan rasa kasih sayang
terhadap seseorang dan lingkungan.
b. Merasa nyaman, mengurangi stress, menurunkan depresi dan kecemasan.
c. Mengekspresikan perasaan dan melepaskan tekanan emosi yang dihadapi.
d. Meningkatkan kontrol diri dan perasaan berharga.
e. Mengubah perilaku.
f. Mengembangkan kreatifitas.
g. Hiburan atau kegiatan Hiburan atau kegiatan yang menyenangkan. yang
menyenangkan.

1.4 Proses Seleksi


1. Karakteristik Klien
a. Klien yang sudah mampu membina hubungan saling percaya dengan  perawat  
b. Klien yang sudah diajarkan cara menghardik secara individu
c. Klien sudah mampu berkomunikasi
d. Klien bersedia mengikuti terapi aktivitas
2. Penyeleksian Sebelum diadakan terapi Kreativitas, Perawat menyeleksi klien yang tidak
bisa mengikuti terapi, dengan konta indikasi sebagai berikut :
a. Klien dengan gangguan perilaku kekerasan  
b. Klien dengan gangguan orientasi realita (orang, tempat, & waktu)
c. Klien dengan gangguan resiko bunuh diri

3. Data Klien
a. Karakteristik klien Dilakukan pada pasien dengan kondisi:
1) Pasien yang bias bergerak dan sehat secara fisik
2) Defisit fungsional pada fisik, psikologis atau fungsional mental
3) Marah besar dan kesepian
4) Gangguan emosi dan perilaku
5) Stress dan kecemasan
6) Gangguan kepribadian

 b. Proses seleksi


Setelah dilakukan oleh terapi selama pengkajian dan observasi serta wawancara dengan
menggunakan pedoman pengkajian fisik psikososial, masalah emosional, spiritual
BAB II
PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat

 Hari : Kamis, 15 Desember 2022


 Waktu : Jam 09.30
 Tempat : Ruang Nuri RSJ Provinsi Daerah Lampung

2.2. Sasaran Kegiatan

Pasien di Ruang Nuri

2.3 Jenis Kegiatan

Kegiatan Kreativitas kelompok Bercocok Tanam

2.4 Tim Terapi

1. Mellyana
2. Kadek Kurniawan
3. Rio Fernando
4. Puspita Artanti
5. Yogi Dwi Putra
6. Niluh Putu Amelia Sari
7. Ni Komang Mariyani

2.5 Uraian Tugas

 Leader
Tugas :
 Membuka acara
 Memimpin kegiatan.
 Memotivasi peserta.
 Menjelaskan tujuan terapi. bercocok tanam
 Menjelaskan langkah-langkah terapi bercocok tanam.
 Melaksanakan dan mengontrol jalannya terapi bercocok tanam
 Menutup acara
 Co-Leader :
Tugas :
 Mendampingi dan Mendampingi dan membantu leader membantu leader
menjalankan tugasnya. menjalankan tugasnya.
 Mengambil alih Mengambil alih tugas Leader tugas Leader jika leader pasif.
jika leader pasif.
 Fasilitator :
Tugas :
 Mempertahankan keikutsertaan klien
 Memfasilitasi dan memotivasi klien untuk ikut bercocok tanam
 Observer :
Tugas :
 Mencatat anggota yang pasif/aktif, respon verbal dan non verbal, kejadian
penting selama terapi.
 Mengidentifikasi issue Mengidentifikasi issue penting selama penting selama
terapi berkebun
 Memberikan umpan balik selama proses kegiatan dari mulai persiapan sampai
selesai.

2.6 Tata Tertib

1. Peserta bersedia mengikuti terapi berkebun.


2. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta tidak diperkenankan makan dan minum selama terapi
4. Perserta yang mengacaukan jalannya terapi akan dikeluarkan.
5. Jika ingin mengajukan pertanyaan peserta mengangkat tangan dan bicara setelah
dipersilahkan.
6. Waktu terapi dapat berubah sesuai dengan kondisi peserta
7. Peserta yang ingin keluar dari acara untuk keperluan ijin dahulu kepada  pemimpin
acara.

2.7 Antisipasi Masalah

1. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa pamit


a. Usahakan dalam keadaan terapeutik  
b. Tanyakan alasan meninggalkan kegiatan
c. Berikan penjelasan kepada klien bahwa klien dapat ikut kembali apabila klien mau
2. Bila klien lain ingin ikut
a. Berikan penjelasan kepada klien tersebut bahwa kegiatan ini ditunjukkan  pada klien
yang telah dipilih  
b. Katakan pada klien bahwa ada waktu khusus buat mereka
c. Bila klien memaksa ingin keluar, izinkan & beri waktu
3. Bila ada peserta yang melakukan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan, fasilitator
mengingatkan dan mengarahkan.
4. Bila peserta pasif, fasilitator memotivasi untuk mengikuti kegiatan.
5. Bila leader bloking maka co-leader yang mengambil jalan cara

2.8 Langkah Kegiatan

 Persiapan
Klien diatur membentuk persegi

 Metode
Dinamika kelompok.

 Alat Bahan:

 Fase Orientasi (5 menit)


a. Leader membuka acara.  
b. Melakukan perkenalan (terapis dan klien)
c. Leader menyampaikan tujuan langkah-langkah terapi Leader menyampaikan
tujuan langkah-langkah terapi bercocok tanam
d. Leader membuat validasi kontrak.
e. Co-Leader membaca tata tertib.

 Fase Kerja ( 30 Menit )


a. Pelaksanaan terapi berkebun
b. Leader memimpin peserta dan terapis untuk memasukan tanah ke polibek
sedalam 10-15 cm.
c. Lalu tanah diisi dengan bibit dan tanaman
d. Selanjutnya di tutup kembali dengan tanah
e. Lalu di beri pupuk
f. Serta di siram air
g. Leader membuat kesimpulan.

 Fase Terminasi ( 10 Menit )

a. Leader menanyakan perasaan peserta setelah mengikuti terapi bercocok tanam


b. Leader menanyakan / melakukan evaluasi materi.
c. Leader memberikan tugas/rencana tindak lanjut.
d. Leader membuat kontrak untuk yang akan datang
e. Leader menutup acara.

2.9 Perilaku Yang Diharapkan


1. Persiapan:
a. Fasilitator
 Mengidentifikasi masalah yang dialami klien sebelum terapi bercocok tanam
dilakukan.
 Mengatur setting Mengatur setting tempat/ruangan untuk tempat/ruangan untuk
terapi bercocok tanam.
b. Klien:
 Siap untuk Siap untuk mengikuti terapi mengikuti terapi bercocok tanam
 Mengetahui aturan Mengetahui aturan permainan terapi permainan terapi bercocok
tanam
 Hadir 10 menit sebelum terapi dimulai.

2. Proses

a. Terapis
 Melaksanakan terapi Melaksanakan terapi bercocok tanam sampai dengan selesai.
 Mengantisipasi hal-hal Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan
 b. Klien
 Mengikuti terapi Mengikuti terapi bercocok tanam sampai bercocok tanam
sampai dengan selesai..
 Klien aktif meng Klien aktif mengikuti terapi berkebun ikuti terapi bercocok
tanam dengan ceria.

3. Hasil

1) Fasilitator
 Menjalankan tugas dengan baik sesuai rencana atau modifikasi saat acara
2) Klien
 Mengungkapkan rasa senang dan lebih santai.

2.10 Evaluasi kegiatan

a. Seluruh pasien di Ruang Nuri RSJ Daerah Provinsi Lampung

1. Dapat mengikuti kegiatan

2. Tempat, alat dan bahan tersedia sesuai dengan perencanaan

3. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan rencana

b. Evaluasi Proses

1. Pelaksanaan kegiatan kreatifitas sesuai dengan yang direncanakan


2. Peserta dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan

c. Evaluasi hasil

Setelah dilakukan kegiatan kreatifitas membuat jasuke pasien di ruang Nuri


RSJ Provinsi Daerah Lampung dapat melakukannya dengan baik.
2.11 Penutup
Demikian proposal Terapi Berkebun ini kami susun sebagai media penuntun dalan
pelaksanaan  pelaksanaan Terapi Kreativitas Kreativitas yang akan dilaksanakan
dilaksanakan di Rumah di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Lampung pada
praktek Stase Keperawatan Jiwa Program Studi DIII Keperawatan Besar harapan
kami agar terapi bercocok tanam ini berjalan dengan lancar dan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak terkait, terutama  pada klien. Atas kerjasama kerjasama
yang baik dan dukunganny dukungannya kami mengucapkan mengucapkan terima
kasih

You might also like