Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Perkembangan Remaja Kel 6
MAKALAH Perkembangan Remaja Kel 6
DISUSUN OLEH:
Ibrahim Ramadhan Fajrul 2115040004
Nursalsabila 2115040016
Siti Fatimah Sari 2115040024
Novraldho Matra 2115040162
Dosen Pengampu:
Rahmadianti Aulia, MA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya dan kesehatan
kepada kita semua. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad
SAW. Syukur atas rahmat dan hidayah Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Perkembangan Kognitif Jean Peaget” dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Remaja
dan Dewasa. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Perkembangan
Kognitif Jean Peaget bagi pembaca dan juga penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rahmadianti Aulia, MA selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Remaja dan Dewasa. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu saran dan kritik membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BABI PENDAHULUAN...............................................................................
A.Latar Belakang.................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................1
C.Tujuan..............................................................................................1
BABII PEMBAHASAN..................................................................................
A. Teori Perkembangan Kognitif Jean Peaget....................................2
B. Perkembangan Moral Remaja........................................................3
C. Pengaruh Kognitif pada Tingkah Laku dan Kepribadian..............4
BABIII PENUTUP.........................................................................................
A.Kesimpulan...................................................................................5
B.Saran.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kognitif berasal dari kata cognition yang memiliki arti pikiran. Teori kognitif ini
memfokuskan individu untuk mempelajari bagaimana orang berpikir. Teori piaget sering disebut
epistimologi genetik. Menurut piaget perkembangan itu memiliki 4 tahapan, yaitu tahap sensori
motor, tahap pra-operasional, tahap operasional konkrit, dan tahap operasional formal. Teori ini
menekankan bahwa perkembangan kognitif erat kaitannya dengan perkembangan moral,
sehingga perkembangan moral tergantung dengan perkembangan kognitifnya.
Piaget menyebut struktur kognitif yang mendasari pola tingkah laku yang terorganisir
disebut skema dan adaptasi. Skema adalah struktur kognitif yang merupakan proses atau cara
mengorganisasi dan merespons berbagai pengalaman. Adaptasi adalah istilah bagi struktur
fungsional kognitif yang digunakan oleh Piaget untuk menunjukkan pentingnya pola hubungan
individu dengan lingkungannya dalam proses perkembangan kognitif
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget
2. Apa itu perkembangan moral remaja
3. Apa pengaruh kognitif pada tingkah laku dan kepribadian
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa teori perkembangan kognitif menurut Jean Piaget
2. Untuk mengetahui apa perkembangan moral remaja
3. Untuk mengetahui apa pengaruh kognitif pada tingkah laku dan kepribadian
1
BAB II
PEMBAHASAN
Piaget mulai dipengaruhi ilmu perkembangan pemikiran oleh Samuel Cornut, seorang
ahli dari Swiss, ia pun mempengaruhi dengan berbagai ilmu mulai dari filsafat, dan
mengalihkan fokusnya ke perkembangan intelektual, dan ia memperoleh gelar psikolog anak
karena menghabiskan ribuan jam untuk memperhatikan anak-anak bermain dan menanyakan
perasaan mereka, serta bagaimana mereka berfikir dan belajar.
Piaget lebih memfokuskan dirinya di bidang kognitif sejak 1927 hingga 1980, beliau
beranggapan bahwa cara berfikir anak sangat berbeda dan kurang matang secara kualitatif
dibandingkan orang dewasa. Teori piaget sering disebut (epistimologi genetik) karena teori ini
berusaha melacak perkembangan kemampuan intelektual, bahwa genetik mengacu pada
pertumbuhan developmental bukan warisan biologis.
2
1. Perkembangan intelektual
a. Struktur
Piaget berpendapat bahwa ada hubungan fungsional antara tindakan fisik dan
tindakan-tindakan mental dan perkembangan berfikir logis pada anak-anak. Tindakan
menuju pada perkembangan operasi dan operasi selanjutnya menuju pada perkembangan
struktur, operasi ini mempunyai empat ciri, yaitu :
1) Operasi merupakan tindakan yang terinternalisasi
2) Operasi itu bersifat reversible
3) Operasi tidak bekerja sendiri
4) Struktur juga disebut skemata merupakan organisasi mental yang tinggi
b. Isi
Isi berarti pola perilaku anak yang khas yang tercermin pada respons yang
diberikannya terhadap berbagai masalah atau situasi-stiuasi yang dihadapinya, Piaget
melakukan penelitian tentang ini pada tahun 1920-1980 berisi tentang isi pikiran anak,
misalnya perubahan dalam kemampuan penalaran dari kecil hingga besar.
c. Fungsi
Fungsi ialah cara yang digunakan organisme untuk membuat kemajuan-kemajuan
intelektual. Menurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada 2 fungsi yaitu
organisme dan adaptasi.
Fungsi organisme untuk mensistematikan proses fisik atau psikologi menjadi sistem
yang teratur dan berhubungan atau berstruktur, seperti bayi yang memfokuskan
visualnya dan memegang benda secara terpisah. Pada suatu saat bayi tersebut dapat
mengorganisir hal tersebut menjadi satu, yaitu memegang benda tersebut dan
menatapnya.
3
Fungsi kedua yang melandasi perkembangan intelektual adalah adaptasi, ada
beberapa proses dalam merespons lingkungan yaitu :
1) Asimilasi, penyatuan informasi, persepsi, konsep dan pengalaman. Yang
kemudia di struktur untuk menghadapi masalah
2) Akomodasi, individu mengubah dirinya agar bersesuaian dengan apa yang
diterima dari lingkungannya
Piaget membuat suatu teori tentang empat periode utama dalam perkembangan
kognitif, yang menunjukkan perkembangan intelektualitas manusia. Perubahan dalam
satu periode yang sama umunya bersifat kuantitatif dan linear, sementara perbedaan antar
periode cenderung bersifat kualitatif dan menunjukkan adanya rangkaian kemajuan dari
periode yang satu ke periode yang lain dalam keempat periode tersebut. Seorang anak
harus melalui suatu periode terlebih dahulu sebelum meningkat ke periode berikutnya.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berfikir logis dari masa bayi hingga
dewasa, Piaget berasumsi bahwa perkembangan berlangsung melalui 4 tahap, yaitu :
4
Mencoba melakukan sesuatu untuk menemuka jawaban dari persoalan
yang dihadapinya
Melihat dunia sesuai kehendak dirinya
Memusatkan perhatian kepada yang paling menarik
c. Tahap operasional konkrit (6-12 tahun)
Anak sudah dapat berfikir secara logis dan dapat mengontrol ego nya dan cukup
matang dalam pemikiran logika atau operasi, namun hanya untuk objek fisik yang
dia kenal saja. Dan juga anak-anak ada tahap operasional konkrit mengalami
kesulitan karena mereka belum mampu berpikir hanya dengan menggunakan
lambang.
d. Tahap operasional formal(12 tahun ke atas)
Di usia ini timbul operasi periode baru. Otak anak mampu memproduksi operasi-
operasi yang konkrit tadi menjadi lebih kompleks dan mampu berpikir secara
abstrak, anak telah memahami bentuk argumen dan tidak dibingungkan oleh sisi
argumen dan karena itu di sebut operasional formal
a. Kedewasaan
Kedewasaan atau disebut juga maturasi adalah faktor penting dalam
perkembangan intelektual, karena sentral perkembangan adalah otak, maka
koordinasi motorik dan manifestasi fisik sangat terpengaruh dari
perkembangan kognitif.
b. Penalaran Moral
Pengalaman fisik yang dilalui anak dianggap sangat meningkatkan
kecepatan perkembangan dibanding pengalaman logika-matematika.
Karenanya interaksi dengan lingkungan fisik digunakan anak untuk
mengabstrakkan berbagai sifat fisik benda-benda, dan secara paradoks
5
pengalaman fisik ini selalu melibatkan asimilasi pada struktur-struktur logika-
matematika.
c. Pengalaman Logika-matematika
Pengalaman anak dalam membangun atau mengkonstruksi hubungan-
hubungan antara objek-objek, contohnya misal anak yang sedang menghitung
beberapa kelereng yang dimiliknya dan ia menemukan 10 kelereng, konsep
“sepuluh” itu bukan sifat kelereng tersebut, melainkan konstruksi lain yang
serupa.
d. Transmisi sosial
Dalam perkembangan intelektual kita bisa mendapatkan pengetahuan
melalui orang lain, biasa disebut dengan transmisi sosial. Caranya ialah melalui
pengaruh bahasa, instruksi formal dan membaca,berbagai interaksi pun juga
bisa menambah pengetahuan seperti mengobrol dengan terman atau orang
dewasa.
e. Pengaturan Sendiri
Ekuilibrasi adalah kemampuan untuk mencapai kembali keseimbangan,
lawannya adalah disequilibrum yaitu periode ketidakseimbangan. Equilibrasi
merupakan proses untuk mencapai tingkat maksimal pada kognitif, jika hal ini
sudah dimiliki anak, maka ia mampu menjelaskan yang dirasakan dari
lingkungannya, kondisi ini dinamakan equilibrum
6
operasional konkrit (usia11-12tahun) atau awal masa remaja, diharapkan mereka mulai
menyesuaikan diri dan setuju dengan aturan/norma. Keadaan ini akan terus berkembang
sehingga remaja memiliki moral dan Memahami aturan sebagai sesuatu yang perlu dijalankan
dalam kehidupan bermasyarakat Sehingga terjadi keseimbangan (equilibrium) antara kehidupan
individu dengan kehidupan lingkungan, yang pada akhirnya akan mendatangkan kepuasan dan
ketentraman pada diri Remaja. Piaget meyakini apabila perkembangan kognitif terhambat, maka
perkembangan moral Juga akan terhambat. Remaja yang belum mencapai perkembangan
berpikir abstrak, belum akan mampu memahami aturan, nilai moral secara baik dan belum dapat
menginternalisasikan nilai-nilai moral tersebut dalam kehidupan sehari-hari
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan kognitif erat kaitannya dengan perkembangan moral. Oleh karena itu
perkembangan moral remaja tergantung pada perkembangan kognitifnya. Piaget berpendapat
bahwa terdapat hubungan yang sejajar antara perkembangan moral dengan Perkembangan
kognitif. Menurut Piaget pada akhir periode operasional konkrit (usia11-12tahun) Atau awal
masa remaja, diharapkan mereka mulai menyesuaikan diri dan setuju dengan aturan/norma
Menurut Piaget perkembangan belangsung melalui 4 tahap, yaitu tahap sensori motor yang
dimulai dari 0-1,5 tahun, tahap pra-operasional dimulai dari 1,5-6 tahun, tahap operasional
konkrit yang dimulai dari 6-12 tahun, dan terakhir tahap operasional formal yang dimulai dari 12
tahun ke atas.
B. Saran
Makalah kami ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan
didalamnya. Dengan adanya pembelajaran ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan dalam
memahami pentingnya memahami perkembangan moral remaja dan juga pengaruh pengaruh
kognitif yang merubah tingkah laku dan kepribadianya serta dapat memecahkan masalah
berdasarkan orientasi penerapannya. Untuk itu kami pemakalah mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca dan pendengar dari makalah ini supaya makalah ini nantinya menjadi makalah
yang lebih baik.
8
SUMBER REFERENSI :
Morissan. 2021. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana.