You are on page 1of 10

Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

Original paper

ANALISIS PERBANDINGAN DIAGNOSTIC REFERENCE LEVEL (DRL) MODALITAS


CT SCAN SEBAGAI UPAYA OPTIMASI PROTEKSI DAN KESELAMATAN RADIASI
DI BERBAGAI NEGARA

Ega Duandini1*, Eva Anggun Etika1, Syaphira Faza Nurulita1, dan Eko Hidayanto1
1
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro, Semarang

E-mail: egaduandini@students.undip.ac.id
Received: 7 Januari 2021; revised: 20 Februari 2021; accepted:14 Juni 2021

ABSTRACT

Computed Tomography (CT) Scan had grown since its first discover at 1972. Now, CT Scan is
the most capable radiodiagnostic modality for detecting human anatomy in a short time.
However, CT Scan has the highest dose among another radiodiagnostic modalities. If radiation
dose exposure exceeds the limit, it will cause any serious disease, such as cancer. Based on
Mathews et al research in Australia, in 2016, there are 3150 from 680211 cancer patient ever
exposured by CT Scan one year before. From the research, it is known that there is effect after
exposured by CT Scan. Therefore, supervision is needed in an effort to ensure protective
efficiency and safety of radiation against radiation workers, patients and communities, among
them with the diagnostic reference level (DRL). The DRL is the value of a dose or rate of dosage
or activity established by a data dose or rate of dosage or activity that X-ray medical
examinations result from each type of examination. The value of the DRL is recommended on
quartile 3 (75 percentiles) of a fragmented dose data obtained from the median value. This
research focused on the CT scan modality for inspection. And obtained CTDIvol and DLP
grades. In this research, obtainer DRL value for CT Chest 10.99 mGy CTDIvol and 411.71
mGy.cm DLP, and for CT Abdomen 17.84 mGy CTDIvol and 1298.58 mGy.cm DLP.

Keywords: radiation, CT Scan, patient doses, diagnostic reference level (DRL)

ABSTRAK
Pesawat radiasi CT Scan berkembang pesat sejak awal penemuannya pada tahun 1972. Saat ini,
CT Scan merupakan pesawat radiodiagnostik pengion yang paling mapan dalam hal mendeteksi
anatomi tubuh manusia dalam waktu singkat. Namun demikian, CT Scan memiliki dosis yang
paling tinggi jika dibandingkan dengan pesawat radiasi lainnya. Salah satu penyakit yang dapat
ditimbulkan oleh paparan dosis radiasi yang berlebih adalah kanker. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Mathews et al di Australia, dari 680.211 terdapat 3.150 pasien
kanker yang pernah melakukan pemeriksaan CT Scan satu tahun sebelum para pasien tersebut
didiagnosa kanker. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa ada efek yang ditimbulkan

100
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

setelah pemeriksaan CT Scan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan sebagai upaya untuk
menjamin optimasi proteksi dan keselamatan radiasi terhadap pekerja radiasi, pasien dan
masyarakat, salah satunya dengan penetapan Diagnostic Reference Level (DRL). DRL adalah
suatu nilai dosis atau laju dosis atau aktivitas yang ditetapkan dari suatu data dosis atau laju
dosis atau aktivitas hasil pemeriksaan medik dengan sinar-X untuk tiap jenis pemeriksaan. Nilai
DRL direkomendasikan pada nilai kuartil 3 (75 persentil) dari sebaran data dosis yang diperoleh
dari fasilitas (nilai median). Studi ini berfokus pada modalitas CT Scan untuk pemeriksaan CT
Chest dan CT Abdomen. Pada penelitian ini didapatkan hasil berupa pemeriksaan CT Chest
dengan nilai CTDIvol sebesar 10,99 mGy dan DLP sebesar 411,71 mGy.cm dan pemeriksaan CT
Abdomen dengan nilai CTDIvol sebesar 17,84 mGy dan DLP sebesar 1298,58 mGy.cm.
Kata Kunci: Radiasi, CT Scan, dosis pasien, Diagnostic Reference Level (DRL)

terjadinya kanker sebesar 24% [3]. Dari


PENDAHULUAN penelitian tersebut, diketahui bahwa ada efek
Pesawat radiasi CT Scan berkembang pesat yang ditimbulkan setelah pemeriksaan CT
sejak awal ditemukan pada tahun 1972. Saat Scan. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya
ini, CT Scan merupakan pesawat untuk mengurasi dosis pada pemeriksaan CT
radiodiagnostik pengion yang paling mampu Scan, salah satunya dengan menggunakan
dalam hal mendeteksi anatomi tubuh indeks optimisasi Diagnostic Reference
manusia dalam waktu singkat [1]. Namun Level atau DRL [4].
demikian, CT Scan memiliki dosis yang DRL didefinisikan sebagai nilai atau
paling tinggi jika dibandingkan dengan laju dosis yang ditetapkan dari suatu data
pesawat radiasi lainnya. Adapun parameter atau laju dosis hasil pemeriksaan medis
yang mempengaruhi tingginya dosis pada dengan menggunakan sinar-X untuk setiap
CT Scan antara lain faktor eksposi yaitu arus jenis pemeriksaan. DRL ditetapkan sebagai
tabung dan tegangan tabung sinar-X. Arus jenis pemeriksaan tindakan radiologi
pada tabung CT Scan berpengaruh pada diagnostik dan intervensional termasuk
intensitas radiasi yang akan diterima oleh diagnostik pada kedokteran nuklir. Pada
pasien sedangkan tegangan tabung tingkat nasional, nilai DRL diatur dalam
berpengaruh pada daya tembus sinar-X yang Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga
akan melewati tubuh pasien [2]. Dosis yang Nuklir (BAPETEN) tentang Tingkat
berlebih ini dapat menyebabkan berbagai Panduan Diagnostik atau Diagnostic
penyakit bagi pasien, pekerja radiasi, dan Reference Level (DRL). Sedangkan pada
masyarakat sekitar. tingkat internasional diatur dalam
Salah satu penyakit yang dapat International Commision on Radiological
ditimbulkan oleh paparan dosis radiasi yang Protection (ICRP) khususnya dalam ICRP
berlebih adalah kanker. Berdasarkan hasil Publication 102 yakni Managing Patient
penelitian yang dilakukan oleh Mathews Dose in Multi-Detector Computer
et.al di Australia, dari 680.211 terdapat Tomography (MDCT) [5].
3.150 pasien kanker yang pernah melakukan Saat ini, nilai DRL untuk pesawat
pemeriksaan CT Scan satu tahun sebelum radiasi CT Scan dinyatakan dalam Computed
para pasien tersebut didiagnosa kanker. Pada Tomography Dose Index Volume (CTDIvol)
pasien anak-anak dan remaja, pemeriksaan dan Dose Length Product (DLP). CTDIvol
menggunakan CT Scan dapat meningkatkan merupakan indikator pada dosis output dan
101
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

DLP merupakan dosis total selama Nasional. Pada artikel ilmiah ini, data dosis
pemeriksaan [6]. Mulai tahun 2014, pasien diambil sampel dari 48 rumah sakit
BAPETEN mengeluarkan sebuah aplikasi untuk pemeriksaan CT-Abdomen dan 65
database berbasis web yang digunakan untuk rumah sakit untuk pemeriksaan CT-Chest.
menginput secara daring, data dosis tiap Prosedur pengolahan data sekunder
pemeriksaan CT Scan yang disebut Si- meliputi: rekapitulasi daftar rumah sakit
INTAN. Si-INTAN berfungsi sebagai sarana yang mengikuti survei pada aplikasi Si-
pemantauan dosis yang diterima oleh pasien. INTAN, penyortiran berdasarkan tahun
Selain itu, Si-INTAN juga dapat digunakan (pada artikel ini menggunakan data dosis
dalam penyusunan DRL [7]. pasien mulai dari tahun 2014 sampai tahun
Berdasarkan kondisi tersebut, tim 2020), pengeleminasian data dosis dosis
penulis melakukan penelitian berupa pasien yang kurang dari 20 data sesuai
kegiatan magang di BAPETEN dengan topik dengan jenis pemeriksaan pada tiap
bahasan penentuan DRL Nasional pada tahunnya, penyortiran terhadap rekapitulasi
tahun 2020, khususnya pada modalitas CT sebelumnya dengan mengeliminasi rumah
Scan dengan pemeriksaan CT-Chest dan CT- sakit yang tidak mencantumkan data berat
Abdomen. Selain itu, untuk mengetahui badan pasien pada jenis pemeriksaan
kondisi optimasi proteksi dan keselamatan (kecuali pada pemeriksaan CT-Head),
radiasi yang ada di Indonesia, tim penulis pengkompilasian data dosis pasien sesuai
juga menganalisis perbandingan nilai DRL dengan nama Rumah Sakit, jenis
Indonesia dengan beberapa negara lainnya. pemeriksaan, modalitas CT-Scan dan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tahunnya untuk digunakan dalam
manfaat serta referensi tentang perhitungan perhitungan mencari nilai Q2 CTDIvol dan
DRL Nasional dan analisis DRL di berbagai DLP pada tiap rumah sakit, dan yang
negara sebagai upaya untuk menjamin terakhir adalah pengkompilasian daftar
optimasi proteksi dan keselamatan radiasi Rumah Sakit dengan mencantumkan nilai
terhadap pekerja radiasi, pasien dan Q2 CTDIvol dan DLP untuk perhitungan Q3
masyarakat. CTDIvol dan DLP, dengan minimal 15
Rumah Sakit pada setiap jenis pemeriksaan.
Berdasarkan data dari aplikasi Si-
INTAN pada tahun 2014–2020 didapatkan
METODE PENELITIAN
nilai Diagnostic Reference Level (DRL)
Artikel ilmiah ini disusun dengan nasional terkhusus modalitas CT-Scan, yaitu
menggunakan metode pengolahan data dengan mencari nilai Q3 dari sebaran data
sekunder dan studi pustaka. Data sekunder dosis pasien menggunakan rumus:
didapatkan dari aplikasi Sistem Informasi
Data Dosis Pasien (Si-INTAN), yaitu = (1)
aplikasi berbasis web untuk pengelolaan data
dosis pasien secara online yang disediakan sedangkan nilai Q3 dihitung menggunakan
oleh BAPETEN [8]. Data tersebut akan rumus:
diolah sesuai dengan Pedoman Teknis
Penyusunan Tingkat Panduan Diagnostik = + - ) (2)
Atau Diagnostic Reference Level (DRL)

101
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

dengan adalah posisi kuartil ke-3, Analisis perbandingan DRL berbagai


adalah jumlah banyaknya data, adalah negara dilakukan dengan menelaah beberapa
literatur mengenai DRL. Lalu
nilai kuartil ke-3, adalah pengamatan membandingkannya dengan beberapa faktor
sebelum posisi kuartil ke-3 dan adalah analisis. Gambar 1 menjelaskan mengenai
pengamatan setelah posisi kuartil ke-3. tahapan penelitian.

Gambar 1. Tahapan penelitian.

102
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

HASIL DAN PEMBAHASAN dengan menggunakan aplikasi Si-INTAN,


Hasil pengolahan data CT-Scan pada didapatkan nilai DRL Nasional yang
pemeriksaan CT Abdomen dan CT Chest disajikan pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Perhitungan Hasil Magang Nilai CTDIvol dan DLP CT Abdomen 2020
Q3
Q2 Q3 DLP
No Nama Rumah Sakit Modalitas Kontras Q2 DLP CTDIvol
CTDIvol IDRL
IDRL
PHILIPS - Ingeunity
1 RS A Kontras 17,65 3267,5 17,84 1298,5825
Core 64
2 RS B GE - Optima 660 Kontras 23,77 4986,76
GE - Revolution
3 RS C Kontras 10,62 1458,735
Evo
Siemens - Somatom
4 RS D Kontras 9,03889 1840
emotion
5 RS E GE - BRIVO 385 Kontras 4,67 938,445
GE - GE
6 RS F Kontras 28 767
LIghtSpeed VCT
SIEMENS-
7 RS G SIEMENS Kontras 12 1382,5
SENSATION 64
Siemens - Siemens
8 RS H Kontras 17,5 819,75
Perspective 128
GE -
9 RS I BRIGHTSPEED 16 Kontras 18,03 1509,63
SLICE
10 RS J GE - Optima 660 Kontras 7,05 792,58
GE - 5401074-
11 RS K REVOLUTION Kontras 4,495 684,845
EVO
Siemens - Siemens
12 RS L Kontras 14,75 1664
Perspective 128
Toshiba - Toshiba
13 RS M Kontras 13,85 2562,2
TCT 600
Non-
14 RS N GE - Optima 660 21,01 1133,83
Kontras
PHILIPS - Non-
15 RS O 23,2 1340,4
INGENUITY CT Kontras
PHILIPS - Non-
16 RS P 22,9 1181,2
INGENUITY CT Kontras
GE - OPTIMA Non-
17 RS Q 12,24 600,435
CT520 SERIES Kontras
GE - OPTIMA Non-
18 RS R 7,46 367,165
CT520 SERIES Kontras
GE - GE HiSpeed Non-
19 RS S 14,36 568,11
ZX/i, NX/i Kontras
Toshiba - Alexion Non-
20 RS T 8 387,45
16 slice Kontras
Non-
21 RS U GE - Optima 660 8,7 457,8
Kontras
22 RS U GE - Optima 660 Kontras 19,71 1198,21
Non-
23 RS B GE - Optima 660 7,53 396,505
Kontras
PHILIPS - philips Non-
24 RS V 18,6 835,485
MX 16 Kontras
Non-
25 RS W PHILIPS - iCT 256 14,315 816,7
Kontras
PHILIPS - iCT Non-
26 RS X 11,085 652,3
Brilliance 256 Kontras

103
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108


GE -
Non-
27 RS Y BRIGHTSPEED 16 9,42 926,41
Kontras
SLICE
Siemens - Somatom Non-
28 RS Z 6,61 317,13
emotion Kontras
Non-
29 RS E GE - BRIVO 385 5,14 247,76
Kontras
Non-
30 RS ZA PHILIPS - 21,58 1140,95
Kontras
Siemens - somatom Non-
31 RS ZB 7,79 1243,05
perspective Kontras
Siemens - somatom Non-
32 RS ZC 9,59 374,19
perspective Kontras
Siemens - Siemens Non-
33 RS ZD 9,035 1118,5
Perspective 128 Kontras
GE -
Non-
34 RS I BRIGHTSPEED 16 14,8975 1256,765
Kontras
SLICE
Non-
35 RS J GE - Optima 660 7,05 776,17
Kontras

Tabel 2. Perhitungan Hasil Magang Nilai CTDIvol dan DLP CT Chest 2020
Q3
Q2 Q3 DLP
No Nama Rumah Sakit Modalitas Kontras Q2 DLP CTDIvol
CTDIvol IDRL
IDRL
Siemens -
Non-
1 RS A Siemens Sensation 4,8 200 10,99 411,71
Kontras
64
Siemens -
Non-
2 RS B SOMATOM 2,7475 211,5
Kontras
SENSATION 64
Siemens -
Non-
3 RS C Somatom 5,67 198,41
Kontras
Perspective 64
Siemens - Non-
4 RS D 5,32 96,86
Somatom emotion Kontras
Siemens - Non-
5 RS E 0,86 30
Somatom Drive Kontras
Siemens -
Non-
6 RS F Siemens 6,375 246,5
Kontras
Definition AS
PHILIPS - philips Non-
7 RS G 13,71 448,03
MX 16 Kontras
PHILIPS - Non-
8 RS H 2,05 87,4
INGENUITY CT Kontras
PHILIPS - iCT Non-
9 RS I 2,97 130,4
Brilliance 256 Kontras
PHILIPS - iCT Non-
10 RS J 10,15 476,2
256 Kontras
PHILIPS - Non-
11 RS K 15,995 525,95
Brilliance CT 64 Kontras
PHILIPS - Non-
12 RS L 19,34 687,4
Brilliance CT 64 Kontras
GE - OPTIMA Non-
13 RS M 12,84 411,71
CT520 SERIES Kontras
GE - OPTIMA Non-
14 RS N 10,99 374,7
CT520 SERIES Kontras
Non-
15 RS O GE - Optima 660 3,3 316,625
Kontras
Non-
16 RS P GE - Optima 660 3,855 142,98
Kontras
Non-
17 RS Q GE - Optima 660 2,815 108,005
Kontras

104
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108


Non-
18 RS R GE - Optima 660 9,91 374,59
Kontras
GE - GE Non-
19 RS B 8,845 318,605
LIghtSpeed VCT Kontras
GE -
Non-
20 RS S DISCOVERY 5,14 172,975
Kontras
750HD
RS Mitra
Non-
21 RS T Keluarga 4,22 148,795
Kontras
Kenjeran
GE -
Non-
22 RS O BRIGHTSPEED 18,03 873,07
Kontras
16 SLICE
GE - Bright Speed Non-
23 RS O 6 233,5
128 slice Kontras
GE -
24 RS O BRIGHTSPEED Kontras 19,525 885,03
16 SLICE
Toshiba - Toshiba
25 RS D Kontras 7,9 242
Aquilon 64

Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan dalam menghasilkan suatu nilai. Nilai DRL
bahwa nilai DRL yang diperoleh dari hasil bertujuan untuk menggambarkan kondisi
perhitungan magang sebesar 10,99 mGy.cm penerimaan dosis radiasi pada pasien dengan
(CTDIvol) dan 411,71 mGy.cm (DLP) untuk serendah mungkin namun tetap
pemeriksaan CT Chest dan untuk CT memperhatikan kualitas citra yang memadai
Abdomen sebesar 17,84 mGy.cm (CTDIvol) untuk keperluan diagnostik. Dikarenakan
dan 1298,58 mGy.cm (DLP). Sedangkan data yang digunakan masih minim maka
nilai yang di terbitkan oleh BAPETEN pada akan lebih baik jika nilai DRL yang diproleh
jenis pemeriksaan CT Chest sebesar 11 dari hasil magang harus direviu terlebih
mGy.cm (CTDIvol) dan 480 mGy.cm (DLP) dahulu sehingga dapat ditetapkan penentuan
dan untuk pemeriksaan CT Abdomen nilai tersebut oleh pihak yang berwenang
sebesar 14 mGy.cm (CTDIvol) dan 1250 seperti BAPETEN dengan
mGy.cm (DLP). Perbedaan hasil yang kami mempertimbangkan faktor yang yang
proleh dengan hasil yang diterbitkan oleh diperlukan. Nilai DRL bukan merupakan
BAPETEN dikarenakan adanya faktor batasan nilai yang tidak boleh dilampaui,
penimbang dalam menentukan nilai DRL akan tetapi jika terdapat dosis yang melebihi
Nasional. Faktor-faktor dalam teknik maka perlu dicatat sehingga dapat dievaluasi
pemeriksaan radiografi terstandar sangat terkait kemungkinan yang menjadi penyebab
diperlukan untuk menunjukkan beragam dan pilihan tindakan yang sesuai dalam
nilai dosis. proses perbaikannya.
Seperti diantaranya, ragam nilai dosis Pada artikel ilmiah ini, kami
yang dihasilkan dapat dipengaruhi oleh memfokuskan perbandingan hasil yang
faktor alat yang digunakan dengan fitur yang diterbitkan oleh BAPETEN dengan beberapa
tersedia pada tiap jenis pesawat sinar-X serta negara lainnya yang ditunjukkan pada Tabel
keterbatasan alat ukur yang tersedia pada 3. Nilai tersebut dapat dipergunakan sebagai
tiap rumah sakit. Adapun faktor lain seperti acuan untuk pemeriksaan radiologi
kondisi ketebalan tubuh pasien dengan diagnostik dan intervensional. Maka nilai
kelangsungan durasi penyinaran yang tersebut dapat dijadikan perbandingan untuk
dibutuhkan untuk menentukan kualitas citra perkiraan dosis yang akan diterima oleh
sinar-X, sehingga setiap pasien akan berbeda pasien dari kedua jenis pemeriksaan tersebut.
105
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

Tabel 3. Perbandingan Nilai DRL Indonesia dengan Negara Lain


Prancis Inggris Indonesia Jepang Australia
Jenis
(2017) (2019) (2020) (2020) (2021)
Pemeriksaan
CTDIvol DLP CTDIvol DLP CTDIvol DLP CTDIvol DLP CTDIvol DLP
Abdomen - - 14 910 14 1250 18 880 13 600
Chest 10 350 12 610 11 480 16 1200 10 390

Penetapan nilai DRL di tiap negara pun Australia. Sedangkan pada nilai CTDIvol
bervariasi bergantung pada kondisi sebaran Indonesia lebih rendah dari negara Inggris
data dosis pasien. Sehingga nilai tersebut dan Jepang namun lebih tinggi dibanding
harus dievaluasi dengan melakukan negara Prancis dan Australia. Pada jenis
perbaikan prosedur atau SOP pada faktor pemeriksaan CT Abdomen maka dapat
eksposi, untuk pemeriksaan yang dianalisis bahwa nilai DLP Indonesia lebih
mendatang. Demikian juga dengan tinggi dibanding dengan kelima negara yang
perkembangan teknologi terbaru dalam disebutkan pada tabel sebelumnya (kecuali
modalitas sinar-X, sehingga dapat Prancis dikarenakan tidak ada sumber yang
mengurangi atau meningkatkan nilai dari tervalidasi). Sedangkan nilai CTDIvol
DRL suatu negara. Dengan melakukan Indonesia sama dengan negara Inggris, dan
evaluasi terhadap data dosis pasien, maka lebih tinggi dibandingkan dengan negara
data dosis pasien yang berlaku pada Australia namun nilai CTDIvol Indonesia
tahunnya yaitu yang telah menghasilkan lebih rendah dibandingkan dengan negara
nilai DRL, dapat digunakan sebagai acuan Jepang dengan nilai CTDIvol yang terbesar
pada periode selanjutnya yaitu untuk dari negara lain seperti pada tabel
penetapan nilai DRL di tahun berikutnya. sebelumnya. Di Indonesia pun sedang
Pemilihan modalitas CT-Scan pada jenis berupaya mengoptimisasi proteksi melalui
pemeriksaan memiliki potensi paparan DRL, sehingga penanganan dalam cara
radiasi yang tinggi terhadap pasien. Pada melakukan optimisasi dengan DRL masih
hasil kajian terlihat nilai dosis CTDIvol dan sangat perlu untuk diperhatikan.
DLP di beberapa negara diantaranya Prancis, Berdasarkan uji hipotesis, dapat
Inggris, Indonesia, Australia dan Jepang. digambarkan perbedaan nilai DRL dari
Sehingga dapat dilakukan perbandingan kelima negara. Dalam upaya optimisasi, nilai
sebagai upaya optimasi proteksi dan DRL Nasional tersebut saat ini dalam tahap
keselamatan radiasi. Besar nilai dosis implementasi, maka nilai DRL Nasional
disebabkan oleh perbedaan struktur organ dapat menggambarkan paparan medik yang
anatomi tubuh seperti pada jenis terjadi pada negara-negara tersebut.
pemeriksaan CT Chest dan CT Abdomen.
Jika dibandingkan dengan nilai dosis KESIMPULAN
CTDIvol dan DLP Indonesia dengan negara Dari hasil kajian terlihat nilai dosis CTDIvol
lain pada tabel sebelumnya, maka dapat dan DLP di beberapa negara diantaranya
dianalisis bahwa pada jenis pemeriksaan CT Prancis, Inggris, Indonesia, Australia dan
Chest nilai DLP Indonesia lebih rendah Jepang. Sehingga dapat dilakukan
dibandingkan negara Inggris dan Jepang perbandingan sebagai upaya optimasi
namun lebih tinggi dari negara Prancis dan proteksi dan keselamatan radiasi. Besar nilai
106
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

dosis disebabkan oleh perbedaan struktur [2] Silvia H, Milvita D, Prasetyo H, et al.
organ anatomi tubuh seperti pada jenis Estimasi Nilai CTDI dan Dosis Efektif
pemeriksaan CT Chest dan CT Abdomen. Pasien Bagian Head, Thorax dan
Jika dibandingkan dengan nilai dosis Abdomen Hasil Pemeriksaan CT Scan
CTDIvol dan DLP Indonesia dengan negara Merek Philips Briliance 6. Jurnal Fisika
lain pada tabel sebelumnya, maka dapat Unand. 2013; 2(2): 128-134.
dianalisis bahwa pada jenis pemeriksaan CT
Chest nilai DLP Indonesia lebih rendah [3] Mathews J D, Forsythe A V, Brady Z, et
dibandingkan negara Inggris dan Jepang al. Cancer risk in 680 000 people
namun lebih tinggi dari negara Prancis dan exposed to computed tomography scans
Australia. Sedangkan pada nilai CTDIvol in childhood or adolescence: data
Indonesia lebih rendah dari negara Inggris linkage study of 11 million Australians.
dan Jepang namun lebih tinggi dibanding BMJ. 2013; 346: 1-18.
negara Prancis dan Australia. Pada jenis
[4] Anam C, Haryanto F, Widita R, et al. A
pemeriksaan CT Abdomen maka dapat
fully automated calculation of size-
dianalisis bahwa nilai DLP Indonesia lebih
specific dose estimates (SSDE) in
tinggi dibanding dengan kelima negara yang
thoracic and head CT examinations.
disebutkan pada tabel sebelumnya (kecuali
Journal of Physics Conference Series,
Prancis dikarenakan tidak ada sumber yang
2016; 694: 012030.
tervalidasi). Sedangkan nilai CTDIvol
Indonesia sama dengan negara Inggris dan [5] Siregar E S B, Sutapa G N, Sudarsana I
lebih tinggi dibandingkan dengan negara W B. Pemantauan Dosis Efektif Pada
Australia namun nilai CTDIvol Indonesia Pemeriksaan CT Scan Kepala Anak
lebih rendah dibandingkan dengan negara Dengan Software IndoseCT, Kappa
Jepang dengan nilai CTDIvol yang terbesar Journal. 2019; 3(2): 113-117.
dari negara lain seperti pada tabel
sebelumnya. Di Indonesia pun sedang [6] Imai R, Miyazaki O, Horiuchi T, et al.
berupaya mengoptimisasi proteksi melalui Local diagnostic reference level based
DRL, sehingga penanganan dalam cara on size-specificdose estimates:
melakukan optimisasi dengan DRL masih Assessment of pediatric
sangat perlu untuk diperhatikan. abdominal/pelvic computed tomography
Berdasarkan uji hipotesis, dapat at a Japanese national children’s
digambarkan perbedaan nilai DRL dari hospital. Pediatric Radiology. 2014;
kelima negara. Dalam upaya optimisasi, nilai 45(3): 345-353.
DRL Nasional tersebut saat ini dalam tahap
implementasi, maka nilai DRL Nasional [7] Suryanti R, Savitri L, Susanto W, et al.
dapat menggambarkan paparan medik yang Manual Penggunaan Si-INTAN Ver.
terjadi pada negara-negara tersebut. 2.0, P2STPFRZR BAPETEN. 2018.
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA [8] P2STPFRZR. Manual Penggunaan Si-
[1] Susanto A. Peranan CT Scan Kepala INTAN 2.0. 2018. Jakarta : Badan
dalam Diagnosis Nyeri Kepala Kronis. Pengawas Tenaga Nuklir.
Cermin Dunia Kedokteran. 2014; 41(3):
192-197.

107
Berkala Fisika ISSN: 1410 - 9662

Vol. 24, No. 3, Juli 2021, pp 100-108

[9] BAPETEN. 2015. Rencana Strategis Assessment in Computed Tomography


Badan Pengawas Tenaga Nuklir Tahun Examination and establishment of Local
2015 - 2019. JAKARTA : BAPETEN. Diagnostic Reference Levels in
Mazandaran, Iran. Journal Biomedical
[10] Janbabanezhad T A, Shabestani- Physics and Engeenering. 2015; 5(4):
Monfared A, Deevband M R, et al. Dose 177-184.

108

You might also like