_ EMBRACE HEALTH AND Nanas 3
Sa a a‘COVID-19 merupakan penyakit baru yang belum
ppernah terjadi sebelumnya, yang telah menyebabkan
pandemi berkepanjangan dengan dampak luar biasa pada
hampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk aspek
pangan. Banyak laporan dani berbagai belahan dunia
yang menyatakan bahwa kondisi pandemi COVID-19
ini telah secara nyata meningkatkan kesadaran dan
apresiasi konsumen tentang kesehatan. Secara khusus,
konsumen di mana pun, semakin menyadari bahwa jenis
dan jumlah pangan (termasuk minuman) yang dikonsumsi
dapat memengaruhi kemampuan tubuh manusia untuk
bertahan selama pandemi, mencegah, melawan, dan
membantu pemulinan dari COVID-19. Karena itulah
maka rekomendasi dari berbagai otoritas pangan dan
kesehatan selalu menyatakan bahwa asupan pangan dan
gizi yang baik sangat penting untuk kesehatan, terutama
i saat sistem kekebealan tubuh diperiukan untuk melawan
covib-19.
Kenyataannya, sampai saat ini belum ada pangan
(dan ingridien pangan) yang terbukti dapat mencegah
‘atau menyembuhkan COVID-19. Dalam konteks ini,
manusia telah mempunyai sejarah panjang menggunakan
Pangan sebagai tindakan pencegahan dan perawatan
‘erhadap penyakit. Beberapa peneliti melaporkan bahwa
ppangan tertentu secara empiris memilki beberapa efek
pencegahan, bahkan efek terapeutik, erhadap penyakit
tertentu, termasuk penyakit yang disebabkan karena virus.
Pangan demikian dikenal luas sebagai pangan fungsional
‘Meskipun hal ini belum terbukti secara ilmiah, namun
Uupaya pencarian konsumen terhadap pangan fungsional
ini tenis dilakukan, sehingga terjadi peningkatan
permintaan
Functional Food & Beverage Report (https://bitly/
FFBREPORT) menyatakan bahwa kondisi pandemi ini telah
menyebabkan 29% konsumen lebih banyak mengonsumsi
pangan fungsional. Laporan yang lain https://bity/
ppandemicplates) menyatakan bahwa sekitar 78% RD.
(Registered Dietitian) selama pandemi melihat terjadi
pperubshan pola pembelian pangan, di mana motivasi
‘Utama meneari pangan yang dapat meningkatkan imuritas
(supporting immunity), terjangkau dan berbasis nila (are
affordable and value based), dan dapat memberikan
kenyamanan dan kesejahteraan emosional (promote
comfort and emotional well-being).
Pangan untuk kenyamanan dan kesejahteraan
emosional? Ya, kondisi pandemi yang membatasi
aktivitas manusia (bekerja dari rumah, jaga jarak,
membatasi perjalanan, dan lain-lain) dapat menyebabkan
kebosanan, depresi, dan kecapaian mental sehinaga
bbanyak konsumen mencari terobosan, antara lain dengan
mengonsumsi pangan
yang dapat memberikan
kenyamanan, kesejahterean
emosional. Jaci, peranan
ppangan tidak hanya dalam hal
menyediakan gizi dan juga
2at-zat non-giz lain yang berkaitan dengan kesehatan
jasmani, tetapi juga berperan penting untuk memberikan
kenikmatan, kenyamanan dan kesejahteraan emosional,
‘yang penting untuk kesehatan mental, kesehatan rohan
Itulah Food for the soul, food for the mind.
Kondisiinilah yang menyebabkan semakin populernya
konsumsi teh, kopi dan cokelat. Bahkan, di berbagai
komunitas, minum teh, kopi dan cokelat telah menjadi
bagian dari gaya hidup, yang menjacikan hidup lebih
hidup.
Dalam literaturilmiah, ketiga jenis pangan ini (teh,
opi dan cokelat)sering dikategorisasikan sebagai
bbahan penyegar, yaitu Bahan tanaman yang memiliki
‘aroma, bau dan cita rasa khas, dan dapat memberi
sensasi menyegarkan kepada pemakainya. Khususnya
untuk teh, kopi dan cokelat, adalah bahan penyegar,
dikenal mengandung senyawa psikostimulan alami,
yang jika cikonsumsi pada tingkat sedang bahkan
berpotensi menghadirkan beberapa efek kesehatan yang
menguntungkan dan menyegarkan, refreshing.
Jadi hal ini merupakan fenomena yang luar biasa
bagi Indonesia, karena teh, kopi, dan cokelat adalah tiga
komoditas perkebunan unggulan. Karena itu, Indonesia
perlu menangkap peluang yang semakin luas ini, terutama
dengan membangun ekosistem untuk mengembangkan
produk-produk berbasis teh, kopi dan cokelat berdaya
saing, yang kaya manfaat, baik jasmani maupun rohan,
Untuk memenuhi permintaan konsumen sebagai gaya
hidup modern nan sehat
FoodReview Indonesia kali ini membahas beberapa hal
terkait dengan ketiga komoditas -teh, kopi, dan cokelat-
tersebut. Mudah-mudahan dapat menjadi inspirasi,
food for the mind, bagi insan pangan Indonesia dalam
berinovasi dengan keunggulan kekayaan alarmnya.
‘Semoga informasi yang kami sajkan dapat bermanfaat
dalam meningkatkan daya saing produk dan industri
pangan Indonesia. Selamat merayakan Natal 2021 dan
“Tahun Baru 2022,
PunhdyZtno Hariyadi
phariyadi.staff.ipb.ac.id
Pemimgin Umum: Suseno Hai Purnam | Prrimin RedakstPurwiyatno Haya Viak Pemimsin Redes: Nuri Andarwulan
RedekturPleksana: Himma Elisa | Perrimpin Perusahaan: Pratomodiai| Wel Penimpin Perusahaan indah Muaris
embacs ahi Desty Gitaprati | Sif Redaks: Fria Bunga Yunta | Sales, vertsng & Acts: Tiss Erith
Digital Marketing Fett Ftimah | ausiness Development: Andang Sti | Uosain & layout: Yanu Indaryanto
IT dan Website: Gugun Mend Gunawan | Keuengan Karin
FOODREVIEW
Penerbit PT Media Pangan Indonesia
‘Alamat PT Media Pangan Indonesia: Binamarga Il No. 23, Barenangsiang, Bogor Timur 1643
Tetepon: 02st) 372333, (0250 8322732 | Fax (025) BS7SP34
‘Website: www-foodreview.c0.id | E-mail: redaksi@foodreviewca_d, marketing@foodreview.o id
ISSN: 1907-1280,FOODREVIEW
6 FORUM 26 Kinerja Global
Teh Indonesia
8 | FOOD INFO
32 Tren Teh Kekinian
OVERVIEW tien ii
PauangPengembangen 36, Membongun Daye Sing
18. Industri Teh, Kopi, &
Kakao di Indonesia
Potensi & Kompleksitas
sata edi prttaron
iia ieario ot 44 Kopi indonesia
top to ln. ogo mena
VOL. XVI « No. 12 e Desember 2021 eee a i Tantangan &
evil dala eng 54. Peluang Global
elie teeg vata be Kopi indonesia
‘enususiya dl bidang pangan,PV ep)
2D Barcode.
rN
Alkalis
Arabike
BPS.
ilai Gizipada ieee
REGULASI
The 3rd Indonesia ~ Pembaruan Regula:
Taiwan Dialogue on 76. informa:
2 The Food industry Label Pangan Olahan ee
Menggali Potensi Kerja Pada asa sport set Gangs
‘Sama Industri Pangan konsumen menjadi abi pedult ron
Indonesia - Taiwan ‘rhc pmo oneal Say 45
rmenjembatan tal terseut ado (aaa
INGRIDIEN retalui late! pangan Gaal
Embrace Health
64 and Wellness with
Cocoa Extract
Cocoa tact Fine flavour cocoa
‘populer di dunia dan digemari oleh fers 7X
Soma tas th eel
roger denn ans ot HS
tetany d duis ada Sis i
yakni sebanyak 8.8 kg/kapita/ IG.
es i eer ad ae
de ton plaliohemat h
fanart an
ere
Chobio: nag Logo Pilihan Li
88 Produk Cokelat Probiotik : uv
C MPIG.
Nib
for Ue
sie s
eas
aa ees
MT
cigPenawaran Kerja Sama
Media Partner
Kepada FoodReview Indonesia,
Saya bermaksud menawarkan kerja sama
dengan FoodReview Indonesia sebagai
media partner untuk acara kami yang
berupa webinar series di bidang pangan
dan gizi. Bagaimana untuk prosedur
pengajuannya? Terima kasih.
Melia
Surakarta
Jawab:
Terima kasih atas ketertarikannya untuk
bekerja sama dengan kami. Silakan kirim
proposal kegiatan tersebut melalui email
marketing @foodreview.co.id,
c Keamanan Mikrobiologi Minuman Jus Buah Kemasan
Saya pernah membaca Majalah FoodReview
Indonesia dengan topik Keamanan
Mikrobiologi Minuman Jus Buah Kemasan
yang ditulis oleh Prof. Dr. Winiati Pudji
Rahayu beberapa waktu lalu. Akan tetapi saya
lupa edisi dan tahun berapa. Apakah saya bisa
mendapatkan info terkait artikel tersebut?
Terima kasih
Rohmat
‘Tangerang
KIRIMKAN KOMENTAR atau pertanyaan Anda ke Forum FOODREVIEW INDONESIA
11 Binamarge Il No. 2, Baranangsiang, Bogor Timur 1148
‘atau melalui whatsapp: +62 BI-190-039, email redeksi@foodreviewcoid
CCentumkan nama lengkap, alamat dan nomar telepon Anda, Semua surat yang masuk akan
Magang di FoodReview Indonesia
Kepada FoodReview Indonesia,
Pekenalkan saya Antonius mahasiswa
semester 5 jurusan Ilmu Gizi. Apakah ada
lowongan magang untuk posisi redaksi di
FoodReview Indonesia? Semoga berkenan
untuk menjawab. Terima Kasih.
Antonius
Palembang
Jawab:
‘Mohon maafuntuk saat ini kami masih belum
membuka program magang, dikarenakan
masih dalam kondisi pandemi. Informasi
terkait pembukaan program magang akan
diumumkan di media sosial FoodReview:
Indonesia.
Jawab:
Artikel dengan topik Keamanan Mikrobiologi
Minuman Jus Buah Kemasan yang ditulis
oleh Prof. Dr. Winiati Pudji Rahayu dibahas
pada edisi April 2019 Majalah FoodReview
Indonesia edisi tersebut dapat diunduh dan
disimpan melalui www.pustakapangan.com.
diet teribih duu dengan tanga mengubah maknanya,
Pei ee gegen
pert Shopee (Media Pangan Indo
Merce
kan menghubungi 0811190 039,s Pangan
Pengendalian Proses
Alkalisasi pada Cokelat
okelat merupakan komoditas
C yang banyak digunakan dalam
industri pangan. Selain diolah
menjadi cokelat siap makan seperti
cokelat bar, industri juga banyak
menggunakan cokelat sebagai ingridien
untuk minuman, biskuit, wafer, es krim,
dan lain-lain. Dengan berkembangnya
penggunaan cokelat tersebut,
teknologi pengolahan kakao juga perlu
ditingkatkan. Salah satu teknologi
pengolahan kakao yang saat ini banyak
digunakan di industri pangan adalah
proses alkalisasi.
“proses alkalisasi adalah proses
penambahan alkali pada nib, massa, dan
cake kakao,” kata praktisi dan penulis
buku Kakao dan Teknologi Produksi
Cokelat, Purwo Susanto dalam Kuliah
Tamu dengan tema ‘Alkalisasi Proses
Nibs, Massa, dan Cake Kakao’ yang
diselenggarakan oleh Departemen
Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian UGM pada
6 November 2021 lalu secara daring.
Proses alkalisasi bertujuan untuk
menaikkan pH, menciptakan warna, dan
memperbaiki kelarutan produk. Proses
ini telah dilakukan sejak lama mulai dari
proses sederhana hingga proses yang
kompleks.
Beberapa parameter yang perlu
dikendalikan dalam proses alkalisasi
kakao adalah perubahan pH,
penambahan oksigen, perubahan suhu,
pemberian tekanan uap, serta waktu
8 | Foooeewew noowEsiA| vu. s¥/ no / veseMBER 221
alkalisasi.
Semakin
tinggi pH yang
digunakan
maka reaksi
akan terjadi
lebih lanjut.
Penambahan
oksigen sangat
penting karena
diperlukan
proses oksidasi
lebih lanjut dari senyawa flavonol.
Perubahan suhu selama proses alkalisasi
penting untuk mempercepat reaksi.
Namun suhu jangan sampai terlalu
tinggi agar perubahan warna sesuai
yang diinginkan. Guna penetrasi larutan
alkali ke dalam nib kakao diperlukan
penambahan tekanan dengan uap air.
Waktu alkalisasi perlu diperhatikan di
mana semakin lama alkalisasi maka
perubahan warna cokelat semakin baik.
“Teknik alkalisasi yang banyak dikenal
ada tiga macam yaitu proses alkalisasi
pada nibs kakao, alkalisasi pada massa
kakao, dan alkalisasi pada powder (cake)
kakao,” tambah Purwo. Alkalisasi pada
massa kakao dilakukan menggunakan
larutan alkali dengan kadar air yang jauh
lebih rendah dari yang biasa digunakan
pada nibs kakao. Untuk menghilangkan
air dari proses alkalisasi massa ini
digunakan film cooker di mana massa
dialirkan berupa lapisan tipis. Suhu yang
digunakan 115°C dengan menggunakan
uap air, Alkalisasi massa kakao bisa
menggunakan proses batch maupun
proses flash. Proses batch dengan
menambahkan larutan alkali dalam
Purwo Susantomassa kakao di dalam tangki kemudian
dipanaskan dan diaduk selama 8 jam.
Sedangkan proses flash dilakukan
dengan memasukkan larutan alkali
secara kontinu ke dalam aliran massa.
Alkalisasi cake kakao dilakukan
setelah pengepresan massa kakao
sampai terbentuk cake dengan kadar
lemak 10-12%. Proses ini sebenarnya
sangat ekonomis karena dihasilkan
lemak kakao yang tidak terkontaminasi
dengan alkali dan massa yang dipress
merupakan massa nonalkalis. Hasil
press yang dihasilkan berupa cake
natural dan selanjutnya akan dilakukan
proses alkalisasi. Proses alkalisasi
yang dilakukan diberikan tekanan dan
dalam kondisi vakum seperti yang
dilakukan pada nibs
kakao. Kelebihan
alkalisasi Sa
cake yaitu
lemak kakao
lebih baik jika
dibandingkan
alkalisasi nibs
dan massa.
Sedangkan
kekurangan
dari alkalisasi cake .
adalah rasa yang kurang
dibandingkan pada alkalisasi nib. Selain
itu alkalisasi cake kurang merata serta
diperlukan energi yang lebih besar
untuk proses penghancuran cake alkalis
ini. Fri-31
Ue
1B rr ss eeu noes
Toko Kutinolog!
p)
ie tent)
reetttitieainte
PAKET KHUSUS
EDISI PANGAN
FUNGSIONAL
@ v21190039 GB watoodreviowcoid
FOODREVIEW NOONESIA| Lx /w0. 2 /oeSEMBER zzFOOD INFO | Lintas Pangan
Peluang Hilirisasi Olahan Ikan dan Rumput Laut
perairan yang lebih luas dibanding
daratan, Indonesia berpotensi
untuk mengembangkan produk
hasil laut. Peluang hilirisasi seperti
industri olahan ikan sangat besar
terutama terkait ketersediaan sumber
bahan baku. Tidak hanya olahan ikan,
rumput laut juga menjadi komoditas
yang perlu dioptimalkan. Untuk
mencapai hal tersebut, Kementerian
Perindustrian (Kemenperin) telah
melakukan beberapa program kerja
seperti pelaksanaan bimbingan teknis
sertifikasi halal, sosialisasi Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
melalui peningkatan konsumsi produk
perikanan, penyusunan SNI produk
pangan berbasis perikanan, dan
pengembangan pangan fungsional
berbasis perikanan.
“Kami sedang memacu agar industri
olahan ikan, udang dan rumput laut
ini dapat meningkatkan nilai tambah
sumber daya alam kita. Upaya strategis
ini membawa dampak luas bagi
perekonomian nasional mulai dari
penerimaan devisa hingga penyerapan
S ebagai negara dengan kawasan
10 | rooosevew mooNEsi| ot No.1 /DESEMHER At
tenaga kerja,” kata Direktur Industri
Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan
Kemenperin, Supriadi dalam siaran
pers Kemenperin beberapa waktu
lalu. Selain itu, konsumsi masyarakat
terhadap produk olahan ikan juga
perlu ditingkatkan untuk mendorong
produktivitas industri olahannya serta
mendukung program pencegahan
stunting.
“Jika kita mampu merevitalisasi dan
mengembangkan industri pengolahan
pangan, akan membantu dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan pemenuhan gizi masyarakat,”
ungkap Plt. Dirjen Industri Agro Putu
Juli Ardika. Total volume ekspor produk
olahan perikanan tumbuh 10,6% di
tahun 2020, dengan penyumbang
terbesar berasal dari komoditas ikan
beku. Sedangkan dari sisi nilai, ekspor
produk olahan perikanan tumbuh 7,24%
di tahun 2020, dengan penyumbang
terbesar dari komoditas udang olahan.
Sedangkan nilai ekspor industri
pengolahan rumput laut mencapai USD
96,19 juta dan produksinya sebesar
26.611 ton pada tahun 2020.
Di Indonesia, olahan rumput laut
dibagi menjadi dua jenis yakni agar-
agar dan karagenan. Konsumsi ikan
nasional terus mengalami peningkatan
seiring dengan pertumbuhan penduduk
Indonesia. Konsumsi ikan nasional naik
dari 47,34 kg/kapita/tahun pada tahun
2017 menjadi 54,50 kg/kapita/tahun
pada tahun 2019 dan pada tahun 2021
konsumsi ikan nasional ditargetkan
sebesar 60 kg/kapita/tahun. Fv.asFOOD INFO| Lintas Pangan
Cita Rasa (nian Berbasis Pangan Nabati
au
glia
ola makan dan gaya hidup lebih
P= semakin digemari oleh
konsumen Indonesia. Korelasi
pangan yang menyehatkan dengan
bahan nabati juga semakin dieksplorasi.
Meski demikian, tidak adanya toleransi
untuk rasa menjadi titik kritis yang perlu
dipertimbangkan untuk seluruh produsen
pangan, terutama yang mengembangkan
formula-formula lebih menyehatkan.
Menjawab tantangan tersebut, Unilever
Food Solutions meluncurkan Knorr
Mushroom and Vegetable Seasoning yang
mengombinasikan ekstrak jamur serta
mirepoix.
“Meningkatnya tren healthy lifestyle
membuka peluang besar bagi para
pebisnis kuliner dalam menyajikan
pilihan makanan yang lebih sehat dan
bernutrisi bagi masyarakat Indonesia.
Perubahan ini makin terasa di masa
pandemi, bahkan tercatat 7 dari 10
orang di Indonesia mengaku ingin lebih
teratur mengonsumsi makanan yang
menyehatkan,” kata Managing Director
Unilever Food Solutions, Joy Tarigan dalam
Media Launch yang diselenggarakan
secara virtual pada 23 November 2021
lalu.
Joy menambahkan bahwa melalui
peluncuran ini, diharapkan terus
mendorong para chef dan pebisnis
kuliner untuk memperbanyak porsi
sayuran di dalam masakannya sambil
mengeksplorasi kekayaan pangan nabati
yang dimiliki Indonesia, memperkaya nilai
gizi dari tiap hidangan, dan memberikan
alternatif untuk mulai mensubstitusi
bahan-bahan meat-based menuju plant-
based dengan cita rasa maupun tampilan
yang tak kalah menggugah selera. Fri-35
Pent
CTewrauanct
Info &
Eee
(cen)
Rp. 75.000
Pemenuhan Persyaratan
Label Produk Pangan yang
Dijual Secara Online terhadap
Peraturan Label Pangan
Karakteristik Pati Sagu
(tetroxylon sp.) Hasil
Modifikasi tha
Berbagai Komposisi Asam
Lemak dari Penggunaan
‘Minyak Nabati Berbeda
Se
YAU ane fe etezzbF
FOODREVIEW NOONESH | OL x / a. /oesenBeR a | 14INFO MUTED)
FoodReview Indonesia Workshop
The Cheese Phenomenon:
eju dan flavor keju banyak ditemui
K: hampir seluruh produk pangan.
Tidak hanya terbatas pada produk
savory, keju dan flavor keju juga banyak
ditambahkan untuk produk sweet
seperti pada minuman. Penambahan
ingridien ini bahkan lebih jauh dan luas
penggunaannya untuk jenis produk
pangan lokal seperti martabak, bakso,
seblak, cimol, nasi goreng, dan lain
sebagainya. Laporan data Euromonitor
(Sept-2021) menunjukkan bahwa keju
adalah flavor paling popular kelima
yang dibawa ke Indonesia sekitar tahun
2016-2021. Untuk jenis keju yang
paling popular ditempati oleh cheddar,
parmesan, dan mozzarella, Selain ketiga
jenis keju tersebut, keju proses juga
12 | rooowevew mooNesi| OL No.1 /DESEMHER U2
Its Success as Food Ingredients
banyak diaplikasikan di berbagai produk
pangan oleh konsumen Indonesia.
“Fenomena keju ini memang sangat
luar biasa dan yang membuatnya
demikian salah satunya adalah karena
premium halo atau peningkatan
pengalaman rasa ke tingkat yang
lebih tinggi,” kata Dosen Departemen
Imu dan Teknologi Pangan, IPB
University, Dr. -Ing Dase Hunaefi
dalam FoodReview Indonesia
Workshop ~ The Cheese Phenomenon:
Its Success as Food Ingredients yang
diselenggarakan beberapa waktu lalu.
Tidak hanya citranya, keju juga memiliki
multisensorial yang menjadikannya
sangat kaya untuk dieksplorasi. “Tekstur,
rasa, aroma, kenampakan adalah banyaksensoris yang bisa dirasakan oleh
konsumen,’ tambah Dase. Di industri
pangan, penggunaan keju sebagai
ingridien tentu harus disesuaikan
dengan fungsionalitas yang dimiliki.
Pasar keju Indonesia
Perkembangan pasar keju di
Indonesia dilatarbelakangi oleh
beberapa alasan. Urbanisasi yang
masif, meningkatnya pemasukan per
kapita, tumbuhnya populasi milenial
dan gen Z, serta evolusi media sosial
dan digital menjadi serangkaian
penyebab berkembangnya pasar
keju. Di Indonesia, selain cheddar
dan mozzarella, di beberapa indutsri
jasa boga, pertumbuhan jenis keju
lain seperti gouda dan krim keju juga
memiliki peningkatan.
“Keju memiliki asosiasi dengan
banyak hal terkait sensoris seperti
rasa yang gurih, asin, manis; tekstur
yang kenyal, lembut, meleleh, lengket;
penampakan yang Khas berwarna
kuning; serta manfaatnya yang baik
untuk anak-anak karena kandungan
susu,” tutur Marketing Lead Indonesia
- Kerry, Rizki Adriyan. Saat ini, keju
bahkan berkembang begitu pesat.
Inovasi yang menggunakan keju di pasar
global dapat ditemui di segala jenis
produk yang dipasarkan. Keju dapat
menjadi ide flavor savory pada makanan
ringan, menjadi padanan untuk flavor
lain seperti butter, sea salt, dan spicy.
“Tidak hanya pasar makanan, di industri
minuman pun keju juga mulai digunakan
sebagai ingridien yang guna mengikuti
tren konsumen,” tambah Rizki.
FOOD INFO| Lintas Pangan
Karakteristik keju
sebagai ingridien
Sebagai bagian dari ingridien
pangan, keju memiliki beberapa
kategori yang dapat dikelompokkan
berdasarkan fungsinya. Kategori ini
diantaranya adalah dairy solutions
and alternatives, flavours, cultured
dairy powders and cheese powder,
serta cream/butter powder. “Dari
berbagaijenis tersebut, profil rasa
yang dihasilkan tentu berbeda-beda
dan dihasilkan dari berbagai jenis keju
dunia. Salah satu bentuk yang memiliki
kemudahan dalam hal transportasi
dan penyimpanan adalah keju bubuk
sebagai ingridien pangan,” ungkap
RD&A Lead Indonesia - Kerry, J.T. Ryan,
PhD.
Bubuk keju dapat menjadi peluang
yang besar untuk digunakan karena
dapat memenuhi rasa keju yang
creamy dari produk keju. Tidak
hanya itu, keju bubuk bahkan dapat
diformulasikan dengan mereduksi
kandungan lemak dan kandungan,
kalori. Ryan juga menuturkan bahwa
ke depan biaya untuk ingridien dairy
akan meningkat, sehingga diperlukan
alternatif ingridien untuk mereduksi
biaya. Beberapa alternatif yang bisa
dikembangkan adalah skim milk
powder (SMP), whey protein (WP), dan
keju. “Konsumen masih menginginkan
rasa dari profil dairy, seingga menjadi
tantangan untuk mengoptimalkan
alternatif ingridien lain sebagai
pengganti ingridien dairy,” pungkasnya.
Fri 35
FOODREVIEW NOONESI| Lx / wo. /oeSEMBER zz | 13,FOODREVIEW
FOODREVIEW Pg itis
omer TE
WS
i PAKET KHUSUS -_
ed lety. ‘FOOD QUALITY AND SAFETY. in
; ByDesigny =; BY DESIGN é
\
errant
=
oo
oom | Mi %S
iw ta 4 earn pont >
jf
A
|
PT MediaPangenindonesia Toko Kuinoogi — WB o90029 —_wmnfoockeviewonia
Peal
SLRSThe Universal Point Level Sensor
The compact capacitive level switches _ direction. The standard I0-Link protocol
VEGAPOINT are perfectly tailored to ensures universal and, at the same time,
measure liquids and light bulk solids particularly simple communication.
in standard applications. One special More information on capacitive point
feature is the 360° status display, which __ level switches: Capacitive point level
can be set to any one of 256 different switches: which media can be measured?
colours and easily discerned from any | VEGA talk - YouTube
FOODREVIEW INDONESIA VOL x1 / No.1 /oesEMBER zz 15,INFO GAPMMI
* GAPMMI menjadi narasumber dalam
FGD “Aktivitas Jasa Industri dan
Kontribusinya’. FGD ini bertujuan
untuk mengetahui peran dari jasa
industri dalam pengembangan
industri nasional. Kegiatan ini guna
memperkaya kajian yang sedang
dilakukan oleh Pusat Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan
Jasa Industri Badan Standardisasi dan
Kebijakan Industri Kemenperin.
Sidang terbuka senat Politeknik
AKA Bogor dalam Rangka Wisuda
Lulusan Program Diploma Tahun 2021
Wisuda Tahun Akademik 2020/2021
dilaksanakan pada 20 November 2021.
Salah satunya adalah program kerja
sama D1 Program Penjaminan Mutu
Industri Pangan kerja sama AKA Bogor
dengan GAPMMI tahun 2021 di mana
ada sebanyak 20 peserta yang berasal
dari anggota GAPMMI.
Tim Indonesia Spice Up The World dari
GAPMMI turut serta dalam kurasi
UMKM BPOM yang akan berpartisipasi
dalam kegiatan Dubai World Expo
2022. Dubai World Expo 2022 akan
diselenggarakan pada 4-10 Februari
2022. GAPMMI juga telah membuka
pendaftaran dan kurasi kepada UMKM.
Tim Indonesia Spice Up The World
GAPMMI-UMKM mempersembahkan
E-Katalog Indonesia Spice Up The
World yang dapat diakses melalui link
berikut: https://sutw.gapmmi.id/.
Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal
GAPMMI bertemu Dinar Standard di
16 | roooevew mooNEsik| oti No.1 /DESEMHER M2
kantor pusat Dubai. Hadir juga dalam
pertemuan itu Ditjen Pengembangan
Ekspor Nasional dan Direktur
Promosi dan Pengembangan Merek,
Kementerian Perdagangan. Sedangkan
dari Dinar Standard dihadiri oleh
Managing Director, Associate Partner
dan Halal Trade & Marketing Center.
Pertemuan tersebut menghasilkan
beberapa hal penting, antara lain
kedua belah pihak saling mendukung
pengembangan produk dan investasi
halal, baik untuk pasar OKI maupun
global; saling melengkapi data impor
dan ekspor produk halal sehingga
pencatatan lebih baik dan sesuai
dengan kondisi yang ada; mendorong
ekosistem halal, tidak hanya sertifikasi
halal, tetapi yang lebih penting adalah
membangun jaminan & ekosistem
produk halal.
Program IFI 2021 mengusung tema
“Promoting Sustainable Supply Chain
and Added Value through Innovation
to Serve the Dynamic Markets”, yaitu
pengembangan kapasitas bisnis
untuk pelaku industri pangan yang
memberikan solusi rantai pasok
dan nilai tambah komoditas bahan
pangan Indonesia melalui inovasi
yang berkelanjutan untuk memenuhi
perubahan pasar yang dinamis.
Sebanyak 20 peserta terbaik program
IFI tahun 2021 yang terdiri atas lima
IKM terbaik kategori intermediate
product dan 15 IKM terbaik kategori
end product. Para peserta terbaikINDONESIA: INNOVATION
A re (a
aa 7
aft
ee)
MOTIVATOR
SESSION
Adhi S. Lukman turut menjadi tim penilai untuk IF! 2021 Award
ini merupakan IKM yang telah lolos
dari tim penilai yang terdiri atas
akademisi, praktisi, asosiasi dan
pemerintah termasuk GAPMMI.
BAPPENAS sedang menyusun
kajian dampak COVID-19 terhadap
penciptaan kesempatan kerja
sektoral. Survei ini menjadi alat
pengumpulan data terkait dinamika
pemciptaan kesempatan kerja di
industri manufaktur. Pelaksanaan
survei dilakukan oleh CEDS UNPAD
didukung oleh beberapa asosiasi
sektor termasuk GAPMMI. GAPMMI
mendorong anggotanya untuk
turut berpartisipasi dalam survei
ini. Dokumen survei dapat diakses
melalui tautan https://bitly/
DokumenSurveiPelakuUsaha
Kenaikan tren pertumbuhan UMK
yang memproduksi pangan kuliner
nusantara yang dikemas dengan
kemasan kaleng dan Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (MPS-
ASI), di mana kedua jenis produk
tersebut memiliki risiko tinggi.
UMK produsen pangan kuliner
nusantara dengan kemasan kaleng
menggunakan teknologi sterilisasi
komersial sehingga perlu jaminan
memenuhi persyaratan kecukupan
panas yang ditetapkan oleh BPOM.
Sedangkan UMK produsen MP-ASI
juga perlu memastikan bahwa proses
produksinya memenuhi kaidah CPPOB
dan produk yang dihasilkan aman dan
mampu memenuhi kebutuhan gizi
bayi. Mempertimbangkan kapasitas
dan kapabilitas UMK terbatas, BPOM
mengembangkan PMR Bertahap
sebagai sistem yang dapat digunakan
UKM pangan olahan risiko tinggi
untuk menjamin produk yang
dihasilkan, eri27
FOODREVIEW NOONESI| Lx / wo. /oesEMR az 17PELUANG PENGEMBANGAN
INDUSTRI TEH,
KOPI, & KAKAO!
DI INDONESIA
Ada tiga komoditas perkebunan
unggulan Nusantara yakni teh,
kopi, dan kakao. Ketiganya memiliki
peranan penting bagi perekonomian
nasional dan berkontribusi dalam
menciptakan peluang-peluang usaha
baru, khususnya di bidang pangan.
Namun demikian, secara domestik,
perkembangan konsumsi ketiganya
tercatat masih fluktuatif.
18 | Fooowevew mooNESia| OLN. /DESEMHER U2erdasarkan Buku Outlook
Komoditas Perkebunan yang
dikeluarkan oleh Pusat Data dan
Sistem Informasi Pertanian, konsumsi
teh pada tahun 2002 mecapai 0,77 kg/
kapita/tahun, namun pada tahun 2018
konsumsinya turun menjadi 0,29 kg/
kapita/tahun. Untuk kopi, data yang
dilakukan oleh Survei Sosial Ekonomi
Nasional (SUSENAS), BPS membedakan
konsumsi kopi menjadi dua yakni kopi
bubuk dan kopi instan. Pada tahun 2002,
konsumsi kopi sebesar 1,298 kg/
kapita/tahun dan mengalami
penurunan hingga 0,521 kg/
kapita/tahun pada 2019. Kendati
demikian, di tahun 2015 ketika
data kopi instan mulai tersedia,
terlihat bahwa konsumsi kopi
instan berkembang sangat
signifikan, yaitu sebesar rata-rata
9,66% per tahun.
Terakhir, untuk konsumsi
kakao dalam bentuk olahan di
Indonesia dibedakan menjadi
konsumsi cokelat instan dan
cokelat bubuk. Pada tahun 2012,
cokelat bubuk mencapai 83,60
gram/kapita dan coklat instan
mencapai 54,60 gram/kapita.
Meski fluktuatif, perkembangan
konsumsi ketiga komoditas
tersebut diprediksi akan terus
meningkat terutama karena
pengaruh tren globalisasi,
tuntutan konsumen, atau karena
meningkatnya apresiasi terhadap
adanya kandungan beberapa
bahan yang memberikan manfaat
kesehatan.
Teh
Teh merupakan hasil olahan
murni dari pucuk daun tanaman
Camellia sinensis. Berdasarkan cara
FOODREVIEW INDONESIA VOL xo. /oeSEMBER zz 19)pengolahannya, teh dibagi menjadi
beberapa jenis seperti (1) teh hijau
yakni teh yang tanpa melalui proses
oksidasi enzimatis, (2) teh hitam
yakni teh yang melalui proses oksidasi
enzimatis (fermentasi), dan (3) teh
oolong yakni teh yang melalui proses
semi-oksidasi enzimatis. Di pasaran,
saat ini teh dan penggunaan terminologi
teh bahkan berkembang sangat pesat
dengan variasi yang beragam seperti
herbal infusion yakni seduhan yang
bukan berasal dari tanaman C. sinensis
dan teh artisan yang merupakan
seduhan campuran antara C. sinensis dan
herbal.
Teh dikenal dengan kandungan
antioksidannya yang
memiliki beberapa i“
manfaat pada F
tubuh seperti
mencegah kanker,
meningkatkan ‘
sistem kekebalan
tubuh,
mencegah
risiko struk
20 | Foooeewew woowEsiA| vl.» / No.2 / ueseMEER 2021
Adi Djoko Guritno, Ph.D,
Direktur Utama PT Pagilaran
dan serangan jantung, mengurangi
tingkat stres dan kecemasan serta lain
sebagainya. “Kadar antioksidan teh biasa
diidentifikasi berdasarkan tingkatan
lokasi daun teh. Semakin ke pucuk
(atas) maka kandungan antioksidannya
juga semakin tinggi,” tutur Direktur
<=. Utama PT Pagilaran, Adi
++. Djoko Guritno, Ph.D.
5 dalam Webinar “Masa
+ Depan Teh” yang
diselenggarakan oleh
Pusat Studi Pangan dan Gizi
UGM beberapa waktu laluLebih lanjut, Adi mengatakan bahwa
di dunia ini ada beberapa negara
penghasil teh yang memiliki jenis teh
berbeda. Beberapa negara tersebut
adalah Sri Lanka dengan orthodox ~
black tea, Kenya dengan CTC black tea,
Jepang dengan Japanese green tea,
Taiwan dan China dengan-Qolong
tea dan jasmine green tea, dan . = «
Indonesia dengan white téa.
Pada komoditas teh, jada
beberapa hal yang perlu , *
digarisbawahi untuk dapat”
melakukan pengembaggan «
bisnis yakni perubahan, A
iklim, persaingan pemanfaatan
lahan, kelangkaan tenaga kerja,
dan penigkatan upah dan tuntutan
kesejahteraan pekerja. “Hal-hal tersebut
dapat berpengaruh pada penurunan
produksi pucuk teh, penurunan
kualitas pucuk teh, serta manajemen
pengelolaan kebun yang berkaitan
dengan mekanisasi pemetikan teh,”
ungkap Adi. Tidak hanya itu, isu lainnya
adalah penerapan standar sertifikasi
baru (sustainability differential &
sustainability investment), tren gaya
hidup sehat, serta model bisnis teh masa
depan.
Kopi
Di Indonesia, setidaknya ada dua
jenis kopi yang dibudidayakan yakni
robusta dan arabika. Pada industri kopi,
penggunaan paling banyak adalah jenis
kopi robusta. Robusta dipilih karena
pada proses pembuatan kopi instan,
akan memerlukan proses semprot-
kering (spray drying) yang memiliki
panas tinggi, sehingga robusta dipilih
karena profil akhir yang tidak bervariasi.
Berbeda dengan arabika yang lebih
memiliki profil akhir lebih bervariasi
dan juga ketersediaan yang tidak cukup
melimpah dibandingkan dengan robusta.
Berdasarkan cara konsumsinya, industri
kopi dapat dibagi menjadi dua kelompok
besar yakni kopi hitam dan kopi 3in1
(kopi krimer/susu).
“Kedua jenis minuman ini telah
diindustrialisasi sejak beberapa dekade
terakhir baik industri besar maupun
industri kecil-menengah terutama untuk
3in1 di mana memerlukan bahan baku
yang diproduksi menggunakan teknologi
tinggi seperti semprot kering,” kata
B2B Sales Manager PT Santos Premium
Krimer - Kapal Api Global, Niko N.
Songko dalam kesempatan wawancara
dengan FoodReview Indonesia, 18
November 2021 lalu. Ia juga menuturkan
FOOOREVIEW NOONESIA| OL x1 / No.1 /nesewerR aa | 24bahwa kedua kelompok besar itu pun
masih terbagi lagi menjadi beberapa
jenis. Seperti pada kopi hitam, terbagi
menjadi kopi bubuk (ground), kopi
instan, dan kopi bubuk+gula (2in7),
sedangkan untuk kopi 3in1 terbagi
menjadi kopi bubuk (ground)+krimer/
susu+gula dan kopi instan+krimer/
susu+gula. “Proses kopi instan di
industri secara singkat adalah biji
kopi yang datang disangrai, kemudian
masuk ke dalam proses penggilingan,
penyeduhan, lalu masuk ke dalam
proses semprot-kering untuk kemudian
dilakukan proses pengemasan,” imbuh
Niko.
Tidak jauh berbeda dengan komoditas
teh, kopi juga memiliki beberapa
tantangan dan peluang ke depan seperti
22 | FoooReWeW WoONESIA| YI ¥V/ No.2 / UeSEMBER ct
tren kopi yang semakin berkembang, di
mana industri kopi terus berusaha untuk
menambah jenis produk yang lebih
bervariasi seperti pada hal penyajian
yang tersedia dalam bentuk sachet,
sachet air dingin, ready to drink, dan
UHT. “Ke depan kami juga ditantang
untuk terus mengikuti perubahan
terkini terutama di kalangan kaum
milenial yang memang saat ini mulai
mendominasi peminum kopi industri.
Di industri kopi kami ingin membawa
tren kopi yang dapat dinikmati di
segala jenis keadaan, di mana tidak
ada Batasan kapan waktu untuk
mengonsums kopi serta kopi yang
menambah keceriaan/semangat bagi
peminumnya,” ungkap Niko. Selain itu,
kondisi rantai pasok global juga menjadiNiko N. Songko, B2B Sales Manager
PT Santos Premium Krimer - Kapal Api Global
tantangan untuk industri kopi di 2022
yang akan memengaruhi pergerakan
harga komoditas kopi. Untuk itu, sudah
saatnya industri kopi dan perkebunan
kopi melakukan sinergi yang lebih baik
dengan dijembatani oleh pemerintah
tentunya untuk mengamankan pasokan
biji kopi baik secara kuantitas maupun
kualitas.
Area luar industri kopi
Bicara terkait kopi seperti tidak ada
habisnya. Di luar industri kopi yang
berkembang, kopi juga memiliki pasar
yang lebih ceruk. Hal ini bisa terlihat
dari menjamurnya kedai-kedai kopi
lokal yang menyajikan kopi secara segar
dan lebih banyak pilihan proses dan
penyajiannya. Seperti yang dilakukan
oleh Rumah Kopi Ranin, berangkat dari
keprihatinan pada pekebun kopi, Rumah
Kopi Ranin ingin memberikan sebuah
showroom untuk menunjukkan kopi-
kopi hasil para pekebun. “Kopi Indonesia
sudah sepatutnya punya tempat khusus
untuk dipamerkan, dengan demikian,
tidak hanya pengetahuan terkait kopi
yang bertambah tetapi juga semua hal
yang berkaitan dengan kopi termasuk
pekebun kopi, sehingga menjadi langkah
untuk bisa lebih mensejahterakan
pekebun kopi tersebut” tutur salah
satu pendiri Rumah Kopi Ranin, Tejo
Pramono saat ditemui tim FoodReview
Indonesia.
Untuk memenuhi tujuan tersebut,
Rumah Kopi Ranin tidak hanya
menyediakan tempat untuk meminum
kopi, lebih dari itu ada satu ruang
khusus bernama Galeri Rasa yang
dimaksudkan untuk menjadi showroom
kopi tersebut. “Di dalam Galeri Rasa
tersebut, pengunjung akan mendapatkan
pengetahuan komprehensif terkait
kopi yang akan dinikmati, mulai dari
kisah di hulu terkait pekebun kopi
hingga proses dan profil rasa yang akan
dijelaskan. Harapannya, pelanggan akan
menjadi semakin menghargai apa yang
akan dikonsumsi,’ imbuh Tejo. Kopi-
kopi yang ditampilkan di Galeri Rasa,
dikatakan oleh Tejo adalah kopi yang
telah lulus dari program Kurasi Kopi
Nusantara yang dilakukan oleh Rumah
Kopi Ranin. Program kurasi ini memiliki
minimal skor yang harus dicapai. Untuk
mendapatkan capain tersebut, tim
Rumah Kopi Ranin akan melakukan
pendidikan dan pelatihan di kebun asal
kopi.
“Pekebun kopi di Indonesia sangat
minim pengetahuan akan cita rasa
dan kualitas kopi yang mereka miliki,”
ucap Tejo. Untuk itu, program kurasi
ini akan menekankan dan memberikan
keterampilan dasar sensori seperti
elemen cita rasa dan aroma, teknik
FOODREVIEW NOONESI | Lx / Wo. /oESEMBER zz 23,cupping, dan profiling. Melalui program
semacam ini, beberapa bahkan
menjuarai kontes kopi nasional di tahun
2016 dan 2021. Hingga saat ini, program
kurasi ini telah dijalankan di beberapa
daerah seperti Dusun Cibulao Cisarua
Bogor, Desa Saba Dolok Kotanopan
Mandailing, Desa Pandumaa Dolok
Sanggul, Desa Talang Pisang Muaraenim,
Desa Liwa Lampung Barat, Desa
Latimojong Enrekang, Desa Kahayya
Bulukumba, Desa Atengmelang Pulau
Alor, Kecamatan Cikajang Garut, dan
Desa Sontonayan Wonosobo.
“Pernah suatu ketika, ada petani
yang kami berikan biji kopi mereka
yang telah kami kurasi, setalah diseduh,
mereka kaget karena rasanya berbeda,
lebih enak katanya. Dari sanalah kami
semakin yakin bahwa program kurasi
seperti ini menjadi penting karena
berpengaruh pada pada banyak hal
termasuk kesejahteraan pekebun kopi
dengan transformasi biji kopi yang lebih
berdaya saing,” pungkas Tejo.
Kakao dan cokelat
Hasil olahan kakao berupa cokelat
menjadi salah satu produk yang disukai
oleh banyak konsumen. Selain rasa,
fakta bahwa cokelat bermanfaat bagi
kesehatan juga menjadi salah satu
faktor pendorong konsumsi cokelat
tersebut. Kandungan flavonoid pada
cokelat yang tinggi akan antioksidan
membuat cokelat semakin digandrungi,
apalagi ditambah manfaat lain
seperti menurunkan tingkat stres dan
memberikan rasa rileks saat dikonsumsi.
Cokelat adalah produk yang secara
£24 | FoooReweW nooNESIA| YI. ¥¥/ No.2 / eSEMBER 221
Tejo Pramono,
Rumah Kopi Ranin
struktur tersusun dari material padat
(solid) yang tersebar dalam minyak /
lemak. Material padat tersebut dapat
berupa gula, tepung cokelat maupun
susu. Pembuatan cokelat menggunakan
dua jenis lemak yaitu lemak dari buah
kakao yang menghasilkan produk “real
chocolate” dan lemak sawit pengganti
lemak kakao yang menghasilkan produk
“compound chocolate”. Di tingkat
industri, jenis cokelat yang banyak
digunakan adalah chocolate compound.Arvid Yap, Head of Marketing
PT Freyabadi Indotama
Tidak jauh berbeda dengan kopi,
meningkatnya kelas menengah juga
membuat pasar baru untuk segmentasi
pasar cokelat yang berbeda.
Ditambah dengan informasi yang
begitu mudah didapatkan, munculnya
cokelat artisan atau chocolate
specialty menjadi peluang baru untuk
dieksplorasi. “Setiap kakao pada
dasarnya akan memiliki cita rasa
yang berbeda sejalan dengan proses
pengolahan yang akan dilakukan.
Cokelat-cokelat di industri tentu
sangat berbeda dengan cokelat yang
saat ini banyak diproduksi oleh
para cokelat artisan,” ucap Head of
Marketing PT Freyabadi Indotama,
Arvid Yap saat wawancara dengan
FoodReview Indonesia, 22 November
2021 lalu. Cokelat untuk industri masih
menggunakan beberapa bahan lain yang
diperlukan untuk mendapatkan hasil
yang lebih stabil baik selama proses
produksi, distribusi, dan penyimpanan.
Untuk tren cokelat, diprediksi akan
meningkat sejalan dengan kesadaran
konsumen akan kesehatan dan korelasi
kesehatan dengan produk cokelat. fri35
Referensi:
Indart, Dian. 2019. Buku Outlook Komoditas Perkebunan
Teh. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian
Sekretariat Jenderal ~ Kementerian Pertanian. (attp://
" (iakses pada 26
jovember 2021 Pukul 13.
Widaningsih, Roch. 2020. Buku Outlook Komoditas
Perkebunan Kopi. Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian Sekretarial Jenderal ~ Kementerian
Pertanian. (http://epublikasi setjen pertanian.go id
iakses pada 26 November 2021. Pukul 14.25)
Rohmah, Yuliawati. 2020. Buku Outlook Komoditas
Perkebunan Kakao. Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian Sekretariat Jenderal - Kementerian
Pertanian. Ct //epublas sein pesanian.gaid
(Diakses pada 26 November 2021. Pukul 15.36)
FOODREVIEW NOONESI | Lx / Wo. /oESEMBE zm | 25TT a
KINERJA GLOBAL
TEH INDONESIA
Oleh Dadan Rohdiana
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Al-Ghifari (UNFARI) Bandung ==>, |
‘ 4 j
Menurut Tea Association of USA, Inc, selama tahun
2020 penjualan teh premium di dunia tumbuh pada
tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, mencapai
lebih dari 18% selama tahun 2020.
26 | Foooeewew woowEsiA| vv / No.2 / UeseMEER 2021di Las Vegas, Nevada, Amerika
Serikat, 28-30 Juni 2021 yang lalu,
disajikan berbagai tren perkembangan
industri teh secara global.
Menurut Tea Association of USA,
Inc, berbagai perkembangan dan
pertumbuhan ini didorong oleh isu
manfaat teh untuk kesehatan. Teh
diyakini mempunyai kehandalan dalam
mereduksi stres dan meningkatkan
kekebalan. Kedua isu ini merupakan
hal yang paling dicari oleh konsumen
untuk membantu meringankan stres
menghadapi pandemi.
Tidak sedikit peminum kopi yang
____ hijrah menjadi peminum teh,
y sedangkan peminum teh
~~
yang ada selama ini telah
Pz World Tea Conference & Expo,
mengonsumsi teh dalam
jumlah yang lebih banyak.
Dipicu oleh ledakan
penjualan daring bahan
pangan, produk teh
dipandang masih memiliki
ruang untuk tumbuh dan
tidak menunjukkan
tanda-tanda akan
melambat pada
tahun 2021.
Kenyataan
ini menjadi
pertanda
baik untuk mengokohkan teh sebagai
minuman fungsional.
)
Membawa pengalaman
minum teh premium
ke rumah
Dengan lebih sedikitnya orang yang
makan di luar, baik karena keengganan
ke tempat umum yang sering dikunjungi,
atau anggaran yang diperketat serta
dikombinasikan dengan harga yang
lebih tinggi, industri pangan sedang
mengalami transisi. Produk pangan siap
saji maupun antara yang dibawa pulang
ke rumah terus mengalami peningkatan.
Sementara itu, ketika konsumen makan
di tempat, mereka disuguhkan produk-
produk premium yang menyebabkan
pengeluaran mereka menjadi sedikit
membengkak.
Namun demikian tidak sedikit
konsumen yang pertama kali mencicipi
teh premium di masa pandemi, baik
yang memilih teh tersebut sebagai
minuman sehat maupun sebagai
kemewahan yang terjangkau.
Pengalaman minum teh premium
dapat memberikan apresiasi baru yang
akan terus dicari oleh konsumen di
pascapandemi. Setelah menemukan
dan berhasil menyeduh teh premium
dirumah mereka sendiri, selanjutnya
mereka mendalami pemahaman yang
lebih luas lagi tentang teh, termasuk
varietas, jenis teh bahkan sejarahnya.
Bagian dari kesehatan
sehari-hari
‘Adanya lonjakan signifikan atau
permintaan teh dan herbal selama
tahun 2020, menjadi bukti yang
konkret bahwa konsumen akan terus
ingin mengelola kesehatan mereka dari
rumah masing-masing. Masa pandemi
telah mempertegas pasar pangan untuk
meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Bahkan kondisi ini telah mengaburkan
batas antara suplemen dan bahan
pangan. Makanan nabati dan fungsional
akan tetap ada, demikian halnya juga
FOODREVIEW NOONESI| Lx / 0.2 /oESEMBER az | 27dengan minuman kesehatan, di mana teh
akan terus memainkan peran sentral.
‘Tren ini semakin meningkat di tahun
2021. Konsumen akan terus berusaha
untuk menumbuhkan rasa tenang
dalam dirinya agar kekebalan mereka
terus terjaga. Di luar fungsi-fungsi di
atas, teh yang yang berperan dalam
menjaga kesehatan otot atau anti-
inflamasi, menjaga kesehatan jantung,
memerlihara keseimbangan energi, dan
teh fungsional khusus untuk pria dan
wanita akan semakin diminati.
Ritel dan loyalitas konsumen
Selama pandemi, konsumen menjadi
lebih terbiasa dengan produk-produk
28 | FoooRewew woowESiA| YI.» / No.2 / eSEMBER Act
kesehatan. Hal ini berlaku bukan
saja untuk produk baru tetapi untuk
merek lama. Penggunaan teknologi
Artificial Intelligence (Al) sangat
berperan dalam bisnis daring. Dengan
berkurangnya antusiasme konsumen
berkunjung ke toko, mereka harus
mampu mengomunikasikan teh seefektif
mungkin secara daring di kehidupan
nyata. Kenyataan ini telah membuat
pengalaman berbelanja daring menjadi
lebih menarik.
Mempertahankan dan menumbuhkan
loyalitas pelanggan menjadi lebih
penting dari sebelumnya. Pandemi telah
memaksa konsumen keluar dari perilaku
pembelian rutin. Mereka didorong untukbelanja secara daring. Kenyataan ini
menyebabkan lonjakan pembelian teh
menjadi sangat tinggi dan belum pernah
terjadi sebelumnya. Banyak pembeli
mencoba produk dan merek baru pada
tahun 2020.
‘Tantangan bagi perusahaan teh
pada tahun 2021 adalah mendorong
pembelian berulang terhadap produk
dan merek yang ada dari pelanggan
yang sama. Menumbuhkan kepuasan
pelanggan, baik dalam bentuk program
loyalitas dan langganan, sampel gratis,
atau fasilitas lainnya, sangat penting
bagi merek teh di masa pandemi. Survei
Periskop McKinsey dari Agustus 2020
menunjukkan bahwa meskipun 40%
konsumen mencoba merek baru selama
pandemi, hanya 12% dari pembeli
tersebut yang berencana membeli dari
merek yang sama di masa depan.
Insentif loyalitas, tujuan inti yang
kuat, dan keterlibatan sosial yang
menghubungkan merek dengan
konsumen, lebih penting dari
sebelumnya. Peningkatan global dalam
penggunaan media daring selama
setahun terakhir, pada gilirannya
mendorong pentingnya media sosial
dalam merangsang dan memperkuat
loyalitas merek.
Kinerja teh Indonesia
Dilihat dari segi produksi, di tahun
2021 diperkirakan produksi teh
Indonesia akan menyentuh angka
129.529 ton. Angka ini sedikit lebih
baik dibandingkan dengan kondisi di
tahun 2020, yaitu 128.016 ton. Dari
segi ekspor, di tahun 2020 Indonesia
mengekspor 45.263 ton produksi
tehnya, atau setara dengan 35,36% dari
total produksi teh Indonesia di mana
82% diantaranya berupa teh hitam.
Di tahun 2020 tersebut, nilai ekspor
teh Indonesia adalah sebesar US$
96 juta dengan negara tujuan utama
Rusia (28%), Malaysia (25%), Amerika
(119%), Pakistan (8%) dan China
(7%). Sementara itu, Indonesia juga
mengimpor teh dari Vietnam, Kenya,
India, Malaysia dan Sri Lanka sebanyak
14.909 ton senilai US$ 40 juta. Dengan
kata lain, Indonesia masih surplus
sebesar US$ 56 juta untuk neraca
perdagangan tehnya.
Meski secara neraca masih terbilang
surplus, namun sejumlah kendala masih
akrab dengan kondisi the Indonesia.
FOODREVIEW NOONESI | Lx / no. /oESEMBER zt | 29Harga rata-rata teh Indonesia (Jakarta
Tea Auction) hanya bertengger di
angka US$ 1,46/kg. Angka ini hanya
52% dari harga rata-rata di 3 (tiga)
tempat lelang dunia, yaitu Colombo
Auction (Sri Lanka), Mombasa Auction
(Kenya) dan Kolkata Auction (India)
yang angkanya menyentuh US$ 2,79.
Kondisi ini kemudian diperparah dengan
sejumlah isu terkait komoditas teh di
Indonesia. Perubahan iklim, persaingan
pemanfaatan lahan, kelangkaan tenaga
kerja, dan peningkatan upah serta
tuntutan kesejahteraan pekerja menjadi
isu yang tidak bisa dipandang sebelah
mata.
Belum lagi pandemi COVID-19
yang tengah melanda dunia, termasuk
Indonesia, telah memporak-
porandakan sejumlah roda ekonomi
tidak terkecuali industri dan bisnis teh
secara keseluruhan. Kenaikan freight
‘30 | Fooosewew woowEsiA| vu. / No.2 / UeseMEER 2c
‘container untuk kepentingan ekspor
serta penerapan aturan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) seolah bersinergi membebani
bisnis teh Indonesia. Namun demikian,
secercah harapan akan tetap ada.
Dibalik tantangan ada peluang,
jika dibandingkan dengan negara
lain, konsumsi teh Indonesia masih
berpotensi untuk terus ditingkatkan.
Data terkini menyebutkan bahwa
konsumsi teh Indonesia adalah sebesar
0,35 kg/orang/tahun. Angka ini jauh
di bawah Turki (3,04 kg/orang/
tahun), Libia dan Maroko masing-
masing sebesar 3,02 dan 2,07 kg/
orang/tahun. Dengan jumlah penduduk
yang mencapai 272 juta jiwa (per Juni
2021) sudah barang tentu menjadi
pangsa pasar yang sangat menjanjikan.
Sosialiasi manfaat teh untuk kesehatan
bisa terus dikumandangkan agar
masyarakat kita semakin yakin untuk
menjadikan teh sebagai pilihan utama
minuman keseharian mereka. Semoga.Eee =o Ea |
{ Fel Le [A [mal
= Otel) AE
La Wh | PA a |
me | OO) La
FOODREVIEW
WEBINARS & WORKSHOPS
Sign Up to receive Webinars &
Workshops Update to your inbox
http://bit.ly/newsletterfri
To Advertise & be a Webinar Sponsor,
Contact Us and Book Your 2022 Schedule :
Ms. Tissa Eritha - tissa@foodreview.co.id
Mr. Andang Setiadi - andang@foodreview.co.idTREN TEH
KEKINIAN
Oleh Iriana Ekasari
Founder Sila Tea House &
Champion of Indonesian Artisan Tea
Pandemi COVID-19 yang masih berlanjut di tahun 2021
membuat masyarakat harus beradaptasi dengan keadaan.
Bersama dengan hal tersebut, peningkatan imunitas tubuh
menjadi agenda rutin yang terus dilakukan.
‘32 | FoooRewew nooNESiA| YI. ¥v/ No.2 / UeSEMEER ctasyarakat menyadari bahwa
M kegiatan ekonomi tidak dapat
berjalan optimal dengan
ancaman kesehatan yang belum bisa
ditangani. Pemilihan terhadap produk
pangan yang akan dikonsumsi juga
dilakukan dengan semakin hati-hati.
Survei internal yang dilakukan oleh
Sila Tea House menunjukkan bahwa
konsumen semakin peduli terhadap
manfaat kesehatan dari minuman yang
dikonsumsi. Hal ini menjadi pendorong
semakin populernya komoditas teh di
kalangan konsumen Indonesia. Tidak
hanya itu, tren teh menjadi semakin
bervariasi dengan kreativitas yang
menarik. Berikut ini adalah beberapa
tren yang dapat disoroti pada pasar teh.
Teh artisan
Jika membuka kata kunci teh artisan
di loka pasar atau toko daring, akan
dijumpai ribuan hasil pencarian.
Salah satu toko daring (Tokopedia),
mencatatkan terdapat lebih dari 3.300
produk dan tidak kurang dari 1.400
produk di toko lainnya (Lazada).
Termasuk dalam kategori teh artisan
ini adalah teh (Camellia sinensis) yang
dicampur dengan bahan natural lainnya,
teh yang menggunakan perisa dan aneka
jenis buah atau bunga tertentu untuk
meningkatkan cita rasa dan aroma,
bahan alami kering lainnya yang diseduh
seperti teh (tisane) seperti beberapa
jenis bunga (mawar, lavender, melati,
telang); herbal (jahe, kunyit, sereh, daun
sirih, daun sirsak, dan lain-lain), dan
rempah (kayu manis, bunga lawang, lada
hitam, dan lain-lain).
Keberadaan loka pasar memudahkan
penetrasi pasar dari teh artisan ini.
Beberapa usahawan muda yang
bergerak di kopi juga mulai berani
memperkenalkan hasil kreativitas
racikan mereka ke konsumen baik di
cafénya maupun di toko daring mereka.
Nikmat dan sehat
Konsumen cenderung memilih teh
dengan manfaat fungsional tertentu.
Teh untuk menurunkan berat badan, teh
untuk tidur, dan manfaat lainnya yang
berkaitan dengan well-being lebih dicari
oleh konsumen.
Café kopi & teh
Semakin banyak pengusaha café
yang menyadari bahwa pasar kopi
mulai jenuh dan konsumen mereka
menginginkan jenis minuman lainnya
yang juga berkelas premium seperti
FOODREVIEW NOONESI | Lx / Wo. /oESEMBER zm | 33,kopi specialty yang telah memasyarakat.
Anak-anak muda saat ini rajin
mengikuti kelas edukasi teh untuk dapat
menyajikan teh artisan di café mereka.
Alami - artistik - nonalkohol
Ternyata teh menawarkan kelebihan
lain yang dapat memikat pengusaha café
dan konsumen untuk mengonsumsinya:
Teh Mocktail. Keindahan artistik teh
mocktail dari bentuk gelas hingga
warna-warni berani memberikan
ruang kreativitas bagi baristea,
keindahan artistik yang instagramable
dan petualangan rasa bagi konsumen
milenial dan Gen Z. Kelas edukasi untuk
teh mocktail selalu penuh peminat.
Kelebihan lain dari teh mocktail selain
nilai artistik adalah nonalkohol, sehingga
aman bagi berbagai usia dan memenuhi
kaidah aturan agama Islam yang
‘34 | Fooosewew woowEsi| vu.» / No.2 / eseMEER ct
merupakan agama mayoritas penduduk
Indonesia.
Destinasi
Mulai berdiri beberapa gerai tea
house, tempat khusus yang menjadikan
teh sebagai pilar produk utama mereka.
Sebutlah Sajajar Teh di Medan, Tea Bumi
dan Café Walini di Bandung, Conextea
di Bumi Serpong Damai, Lewis & Carol,
Bumi Nuani, Kedai Teh Dialog di Boyolali
dan banyak lagi.
Umumnya gerai-gerai ini menawarkan
suasana yang hangat, nyaman untuk
bercengkrama, furnitur dan suasana
ruang yang ringan. Sehingga konsumen
merasa betah berlama-lama di sana.
Produk yang ditawarkan adalah
ragam teh dalam sajian hangat maupun
berupa teh mocktail.Kakao (Theobroma cacao)
merupakan tanaman asli kawasan
hutan tropika. Kakao tumbuh
dengan baik pada kondisi
curah hujan tinggi, temperatur
relatif konstan sepanjang tahun,
kelembapan tinggi dan
selalu ternaungi.
‘akao pertama
kali ditemukan di
-bagian barat, utara
dan selatan Meksiko namun
keberagaman kakao yang tertinggi
terdapat pada daerah mata air sungai
Amazon. Wilayah pertumbuhan kakao
berada pada 18° Lintang Utara hingga
15° Lintang Selatan dengan daerah
produsen utama saat ini meliputi
Amerika Latin, Afrika Barat dan Asia
Tenggara. Kakao merupakan jenis
tanaman tahunan (perennial) dari
kelompok famili tanaman berbunga
(Sterculiaceae) yang memiliki 22 spesies,
namun hanya tiga spesies yang banyak
dibudidayakan yakni Kakao (Theobroma
cacao), Mocambo (Theobroma
bicolor) dan Cupuassu (Theobroma
grandiflorum). Kakao merupakan satu
satunya spesies yang saat ini paling
banyak diperdagangkan dan terbagi
menjadi tiga kelompok besar yakni
Criollo, Forastero dan Trinitario. Criollo
memiliki ciri yang mudah dikenali dari
‘warna keping biji yang berwarna putih
sedangkan Forastero berwarna violet.
Trinitario merupakan hibrida atau
Oleh Hendy Firmanto
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao
Indonesia.
hasil persilangan antara Criollo dengan
Forastero dan saat ini menjadi yang
paling banyak ditanam di Indonesia.
FOODREVIEW NOONESI| Lx / 2 /oesEMBER 271 37Indonesia merupakan negara
penghasil kakao terbesar di wilayah Asia
Tenggara sejak awal abad ke-19 dengan
varietas utama yang ditanam adalah
Criollo atau dikenal sebagai Java Criollo.
Indonesia telah mampu menyumbang
angka 15% dari keseluruhan kakao di
dunia setelah Pantai Gading sebesar
37% dan Ghana sebesar 22% pada
tahun 2016. Data statistik perkebunan
menyatakan angka produksi biji kakao
kering Indonesia pada tahun 2016
mencapai 658.399 ton dengan 7 daerah
sentra terbesar berada di Provinsi
Sulawesi Tengah sebesar 175.251 ton,
Sulawesi Tenggara sebesar 120.421
ton, Sulawesi Selatan sebesar 115.326
ton, Sulawesi Barat sebesar 75.713 ton,
Sumatera Barat sebesar 62.623 ton,
Lampung sebesar 38.902 ton dan Jawa
Timur sebesar 26.833 ton.
Namun terjadi penurunan
produktivitas mulai tahun 2017 di mana
angka produktivitasnya hanya sekitar
400 kg/hektar/per tahun dan telah
menempatkan posisi Indonesia sebagai
negara produsen ke-6 setelah Pantai
Gading, Ghana, Ekuador, Kamerun dan
Nigeria pada tahun 2019. Penurunan
produktivitas dipengaruhi oleh berbagai
faktor diantaranya perlakuan budidaya
yang kurang intensif, kelangkaan tenaga
kerja produktif dan harga jual biji
kakao yang dinilai kurang menarik oleh
sebagian petani.
Kepemilikan lahan kakao menurut
data statistik perkebunan didominasi
oleh perkebunan rakyat sebesar
98.33%, sedangkan sisanya dimiliki
oleh perkebunan swasta sebesar 0.89%
dan perkebunan negara sebesar 0.76%.
Aktivitas petani masih terbatas pada
‘38 | FoooRewew noowESiA| Yu. ¥v1/ no 2 UeSEMBER 221
produksi bahan mentah berupa biji
kakao kering dengan harga yang masih
bergantung pada mekanisme pasar
yang sangat dipengaruhi oleh rantai
pasok (supply chain) yang panjang, dan
mengakibatkan petani mendapatkan
bagian profit sharing yang paling rendah,
sehingga sering dinilai kurang menarik
oleh petani jika dibandingkan dengan
komoditas perkebunan yang lain.
Harga kakao di pasar internasional
dipengaruhi oleh mutu biji yang
ditentukan oleh proses fermentasi.Biji kakao yang tidak melalui proses
fermentasi yang sempurna tidak akan
memiliki cita rasa dan aroma yang baik,
sehingga akan dikategorikan sebagai
biji kakao dengan kualitas non premium
atau bulk cocoa. Biji kakao kualitas
premium saat ini hanya dimiliki oleh
perkebunan negara yakni PTPN XII
yang memang memiliki jenis kakao
Criollo yang dikenal memiliki potensi
aroma paling baik dibandingkan
Forastero dan Trinitiario, serta telah
menerapkan proses fermentasi yang
terstandar. Kakao milik PTPN XII ini
telah digunakan oleh produsen cokelat
ternama di Eropa seperti Francois Pralus
dan Pierre Marcolini, sebagai single
origin dari Indonesia.
Hilirisasi Industri Kakao
Pengolahan kakao menjadi produk
yang siap dikonsumsi masih didominasi
oleh pengolahan skala pabrikan besar.
Namun demikian saat ini telah banyak
diupayakan penyediaan teknologi
FOOOREVIEW NDONESIA| VOL xo, /oeSEMBER 2m 3)hilirisasi untuk mendorong pengolahan
di tingkat kelompok tani. Kelompok
tani atau koperasi sebagai lembaga
terkecil petani yang dapat didaftarkan
secara resmi kepada pemerintah daerah,
perlu memperluas unit usahanya
untuk mendapatkan nilai tambah
(added-value) pada komoditas kakao
melalui pembentukan unit pengolahan
hasil (UPH) dan pemasaran hasil.
Unit pengolahan hasil dikembangkan
pada kelompok tani (keltan/poktan)
dengan menginduksi teknologi hilirisasi
kakao yang tepat guna seperti mesin-
mesin pengolahan kakao yang dapat
diopersikan serta dilakukan servis
mandiri oleh tenaga kerja terlatih
(skilled labour).
Teknologi hilirisasi berupa mesin-
mesin pengolahan dengan skala
yang lebih kecil ini juga telah banyak
dipraktikkan di luar negeri pada industri
cokelat artisan dan dikenal sebagai
istilah craft chocolate. Craft chocolate
merupakan cokelat kualitas premium
yang diproduksi oleh industri kecil
menengah (small smedium enterprises/
SME) dengan sasaran pasar ceruk (niche
market). Produk yang dapat dijadikan
contoh misalnya adalah SpagNVola
di Maryland, USA, yang mengolah biji
kakao single origin yang berasal dari
Republik Dominika.
Kelompok tani yang telah mampu
memfungsikan unit pengolahan hasil
dan merintis unit usaha pengolahan
cokelat juga diharapkan mampu
memasarkan produk salah satunya
dengan menawarkan eduwisata di
dalam strategi pemasarannya. Konsep
wisata cokelat saat ini berkembang dan
diterima dengan baik oleh konsumen
40 | Foooweview mooNesi | VoL wo. / DESEMBER O21
lokal seperti dapat kita lihat contohnya
pada Kampung Cokelat di Kabupaten
Blitar, Socolatte di Kabupaten Pidie
Jaya, Aceh dan eduwisata CocoPark
milik Pusat Penelitian Kopi
dan Kakao Indonesia
(Puslitkoka) di Kabupaten
Jember, Jawa Timur.
Wisata cokelat
selain berfungsi
untuk memberikan
edukasi tentang
proses pengolahan dan
mutu cokelat, juga akan
menjadi embrio pendorong
pengembangan pengolahan hilir
serupa di daerah sentra-sentra kakao
lainnya, sekaligus menjadi cara terbaik
menarik pasar ceruk dengan daya beli
yang baik untuk produk cokelat yang
telah dihasilkan. Konsep wisata cokelat
bukan merupakan konsep baru dalam
strategi pemasaran produk cokelat yang
masih dianggap sebagai produk ekslusif
oleh konsumen lokal, negara-negara
dengan tingkat konsumsi cokelat yang
tinggi seperti Belgia juga menawarkankonsep yang sama di dalam memasarkan
produk cokelat yakni melalui eksplorasi
pengalaman mengenal cokelat premium
sebagai suatu wisata.
Pemasaran produk cokelat lokal
dengan pemilihan segmen pasar
ceruk (niche market) melalui konsep
eduwisata juga akan menghindarkan
produk yang telah dihasilkan oleh
kelompok tani bersaing dengan produk
retail yang dihasilkan oleh industri
besar yang saat ini masih mendominasi
pasar Indonesia. Penerimaan segmen
pasar ceruk terhadap harga yang lebih
tinggi diikuti dengan pemahaman
konsumen mengenai mutu cokelat yang
semakin membaik, secara perlahan akan
meningkatkan nilai konsumsi kakao
nasional yang saat ini angkanya masih
sangat rendah yakni 0.4 kg/orang per
tahun, jauh jika dibandingkan negara-
negara eropa yang mencapai 8-11 kg/
orang per tahun.
Mutu produk cokelat yang baik
akan secara bersamaan diikuti oleh
mutu bahan baku biji kakao kering
yang akan semakin membaik pula,
yang artinya petani akan secara
sukarela meningkatkan kualitas proses
fermentasi biji kakaonya. Dengan
demikian, dukungan proses pengolahan
hilir untuk menghasilkan produk cokelat
» juga akan meningkatkan mutu dan
| harga jual biji kakao kering milik
: kelompok tani.
Selain melalui pengolahan hilir
untuk menghasilkan produk jadi
berupa cokelat, pemasaran bahan baku
biji kakao kering juga perlu dilakukan
dengan mengenalkan profil mutu biji
kakao lokal melalui keikutsertaan
pada kompetisi internasional untuk
mendapatkan pengakuan mutu
yang dapat manfaatkan untuk
kegiatan ekspor biji. Lembaga kakao
internasional (ICCO) bersama dengan
perusahaan-perusahaan pengolah
cokelat seperti Barry Callebaut,
Guittard Chocolate, Belcolare, Puratos,
dan Valrhona sejak tahun 2009 rutin
menyelenggarakan kompetisi dwi
tahunan Cocoa of Excellence (CoEx) yang
dikelola oleh Bioversity International.
FOOOREVIEW NOONESIA| OL x1 / .1/neseM@rR az | 44Bioversity International merupakan
lembaga penelitian untuk pembangunan
global yang berfokus pada keamanan
dan ketahanan pangan serta perubahan
iklim. Petani kakao Indonesia telah
berpartisipasi sejak tahun 2015 dan
berhasil menjadi kandidat 50 kakao
terbaik dunia yang diwakili oleh Flores
dan Sumatera Barat pada tahun 2015,
petani dari Jembrana Bali pada tahun
2017, petani dari Soppeng Sulawesi
Selatan pada 2019 dan terakhir dari
kakao milik PTPN XII pada tahun 2021.
Hasil ini menjadi bukti bahwa Indonesia
masih memiliki perkebunan rakyat yang
memiliki potensi menghasilkan biji
kakao berkualitas premium atau dikenal
dengan istilah Fine Flavour Cocoa (FFC).
Mengenal fine flavor cocoa
Istilah Fine Flavor Cocoa (FCC)
diartikan sebagai biji kakao yang
memiliki profil aroma (flavour)
yang lebih kompleks seperti aroma
bunga (floral), aroma buah (fresh or
browned fruit) dan beraroma rempah
(herbal). Jumlah FFC saat ini hanya
42 | FoooRevew nooNESiA| YI.» / no UeSEMBER ct
menempati 5% dari total produksi
kakao dunia, mayoritas masih berupa
bulk cocoa. Peningkatan kuantitas FFC
di Indonesia selain akan meningkatkan
daya jual kakao Indonesia, juga akan
meningkatkan citra dan penerimaan
konsumen lokal yang saat ini sangat
terbuka terhadap mutu suatu produk
pangan.
Konsumen dari segmen pasar ceruk
menginginkan produk cokelat yang
terbebas dari bahan tambahan pangan
(food additives) seperti aroma dan perisa
sintetik (flavourant) ataupun pengawet
makanan (preservatives) sehingga
lebih natural dan aman bagi kesehatan.
Produk cokelat dengan kualitas
aroma yang baik saat ini mulai banyak
diproduksi di Indonesia dengan merek-
merek yang telah familiar bagi penikmat
cokelat seperti Pipiltin, Krakakoa dan
Mason cokelat.
Fine flavor cokelat yang dihasilkan
melalui penanganan pascapanen yang
terstandar juga akan meningkatkan daya
jual biji kakao kering. Peningkatan daya
jual biji kakao kering ini dapat dilihatdi Kabupaten Jembrana di Bali yang
telah mendapatkan nominasi CoEx
pada tahun 2017. Harga biji
kakao di Jembrana yang
telah diekspor saat ini
dapat mencapai harga
Rp50.000/kg yang
mana pada daerah-
daerah sentra kakao lain
masih berkisar pada harga
Rp28.000- Rp35.000 /kg.
Pemerintah Kabupaten
Jembrana juga sangat mendorong
seluruh kegiatan kelembagaan kelompok
tani atau kelompok wanita tani serta
koperasi untuk dapat berkomunikasi
aktif dengan pembeli dari luar negeri
sehingga kegiatan ekspor biji kakao
berjalan dengan baik dan produk jadi
juga telah mulai dihasilkan untuk
dipasarkan di Bali. Dukungan kepada
kelompok tani juga difasilitasi oleh Bank
Indonesia Provinsi Bali yang secara
komprehensif memberikan berbagai
pelatihan dan pendampingan untuk
meningkatkan kualitas SDM kelompok
tani dalam melakukan pengolahan
yang sesuai standar dengan bekerja
sama dengan lembaga penelitian dan
pengembangan yang terkait.
Hilirisasi kakao dan promosi FFC
juga terus diupayakan oleh pemerintah
melalui sosialisasi penggunaan
sertifikasi Indikasi Geografis (IG) dengan
membentuk organisasi Masyarakat
Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG).
Indikasi Geografis saat ini sudah sangat
populer pada komoditas kopi contohnya
adalah Gayo, Java Preanger, dan Bali
Kintamani.
Indikasi Geografis didaftarkan pada
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual
(DJKI) di Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia oleh MPIG, yang juga
harus didukung oleh kepala daerah
setempat. Kakao yang telah memiliki
sertifikat IG saat ini hanya dimiliki
oleh kakao asal Kabupaten Berau,
Kalimantan Timur dengan nama Kakao
Berau. Dukungan pemerintah daerah
maupun pusat, fasilitasi pendanaan dari
perbankan dan pendampingan teknologi
dari lembaga litbang dan universitas
merupakan tiga pilar penting yang
dapat mendorong peningkatan SDM
dan peningkatan nilai tambah dalam
mendukung kemandirian petani kakao
di Indonesia.
FOODREVIEW INDONESIA VOL xo. /neSEMBER 2 ASTT a
NEC EATER
Ally
INDONESIA
Oleh Wenny Bekti Sunarharum
Program Studi IImu dan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Brawijaya
DCSE EEE UE m Clutr lic ee Lule Mlle)
sangat berperan dalam kancah ekonomi global
dan tentunya turut andil dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat dunia, termasuk di
Indonesia. Meskipun masih kalah dengan Brazil
sebagai produsen kopi dunia nomor satu, Indonesia
dikenal sebagai salah satu pemasok stok kopi duniaengan semakin banyaknya
D ‘ebutuhan komoditas kopi, maka
produsen kopi global semakin
berlomba di bidang riset dan teknologi
untuk memberikan “produktivitas
maupun “kualita
ae Salah satu kunci untuk meningkatkan
kualitas adalah dengan mengoptimalka
pengolahan pascapanen dalam
menghasilkan biji kopi. Perlu dipahami,
bahwa kualitas kopi adalah suaian
dengan kebutuhan atau harapan
konsumen. Kualitas kopi berkaitan
dengan cita rasa, sensasi yang diindera
oleh manusia ketika mengonsumsinya.
Konsumen menilai kopi berkualitas
adalah yang memberikan kesan
dan cita rasa menyenangkan, mak.
seluruh tahapan proses produksi dan
lahan kopi mulai dari hulu hin
r perlu mengusahakan agar harapan
ini dapat terpenuhi.
Mekanisme persepsi cita rasa
Definisi cita rasa telah dirangkum
dalam Sunarharum, et al. (2019)
sebagai sensasi sensoris yang kompleks,
kombinasi dari berbagai input yang
meliputi aroma yang diindera dalam
hidung, rasa yang diindera oleh reseptor
FOODREVIEW NOONESI| Lx / 0.2 /oESEMBER am | 45pada lidah, tekstur dan kesan di mulut
(mouthfeel) serta chemestesis atau
sensasi trigeminal dan iritasi yang
diindera pada permukaan mukosa
mulut. Sensasi menyenangkan ketika
mengonsumsi kopi, merupakan
fenomena multisensoris kombinasi dari
aroma, cita rasa, tekstur dan kesan di
mulut.
Salah satu komponen utama yang
memengaruhi cita rasa adalah aroma
atau bau. Mekanisme persepsi cita rasa
ini (Gambar 1) diawali dengan masuknya
stimulus melalui jalur orthonasal,
retronasal, maupun jalur gustation.
Jalur orthonasal ini melibatkan
masuknya senyawa volatil (aroma,
mudah menguap) melalui hidung yang
kemudian ditangkap oleh reseptor yang
terdapat pada sistem olfaktori, dan
diteruskan ke otak untuk dipersepsikan.
Jalur orthonasal dimulai dengan
masuknya stimulus senyawa volatil
dari mulut pada saat mengonsumsi
makanan atau minuman. Kemudian
molekul-molekul senyawanya dibawa
hingga ke belakang tenggorokan dan
mencapai rongga hidung, lalu ditangkap
oleh reseptor dalam sistem olfaktori dan |
sinyalnya diteruskan untuk direspons
oleh otak sebagaimana pada jalur
orthonasal. Adapun rasa (manis, asam,
asin, pahit, dan umami) dipersepsikan
melalui jalur yang disebut dengan sistem
gustatory.
Mengapa kompleks?
Cita rasa kopi menjadi topik yang
semakin intens dibahas karena
semakin berkembangnya ketertarikan
masyarakat, yang dalam hal ini mulai
dari petani, pelaku bisnis atau industri,
konsumen penikmat kopi dan peneliti,
terhadap ilmu dan pengetahuan
yang berkaitan dengan kopi. Cita
rasa kopi ini sangat kompleks dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor
internal maupun eksternal, mulai
dari lahan hingga saat kopi disajikan
(from farm to cup) (Sunarharum, et al.
2014). Faktor internal berhubungan
dengan karakteristik kimia dan fisik
biji kopi yang dikonsumsi, yang dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor
eksternal misalnya saja lingkungan dan
pengolahan.
Pada tahapan budi daya hingga
panen buah ceri kopi, komponen yang
berpengaruh diantaranya adalah faktor
genetik, iklim, musim, lokasi geografis
dan metode budi daya kopi, kematangan
dan metode panen. Kopi diketahui
memiliki lebih dari 100 spesies
dengan spesies utama yang menguasai
46 | FoooReview mooNESi| VoL. /DESEMEER O21perdagangan kopi dunia saat ini yaitu
kopi arabika (Coffea arabica) dan kopi
robusta (Coffea canephora). Spesies
kopi lainnya yang ditanam di Indonesia
adalah kopi liberika (Coffea liberica)
dan kopi Excelsa (Coffea liberica var.
dewevrei). Semuanya memberikan
cita rasa yang berbeda misalnya kopi
arabika yang lebih kompleks bercita
rasa (flavorful) dengan aroma manis,
karamel, cokelat, dan buah-buahan.
Berbeda dengan arabika, kopi robusta
cenderung lebih kasar (harsh) dengan
rasa pahit, aroma rempah, asap, dan
kacang-kacangan.
Adapun kopi
misalnya mem
erika dan excelsa
karakter yang tidak
sepahit robusta dan memiliki karakter
aroma buah nangka. Berbagai area
yang dan kopi yang diproduksi dapat
dilihat pada Gambar 2. Oleh karena
kondisi geografis tempat tumbuh yang
FOODREVIEW INDONESIA VL x /Jalur Orthonasal
Gustation
Olfactory Bulb
=.
Jalur Retronasal
Gambar 1. Mekanisme persepsi sensoris melalui jalur orthonasal, retronasal dan gustation
(Sunarharum, dkk. 2019)
berbeda, maka kopi-kopi tersebut
memiliki keunikan karakter dan cita
rasa tersendiri. Sebagai contoh, seperti
telah dijelaskan oleh Ismayadi (1998),
kopi arabika Sumatera Mandheling
(Lintong) dan Ankola memiliki kekayaan
cita rasa dengan body yang penuh, good
acidity, deep-toned, gentle, long finish
dan kompleks. Kopi Jawa mempunyai
karakter cita rasa low-tone richness,
lebih acidy, dengan body sedikit lebih
ringan serta cita rasanya cepat berakhir,
serta terkadang memiliki unsur spicy.
Kopi Toraja dan Kalosi berkarakter mirip
dengan kopi dari Sumatera tetapi cita
rasanya sedikit kurang kaya, body penuh,
sedikit lebih asam, dan vibrant in upper
tones. Kopi single origin lainnya juga
banyak disebutkan memiliki karakter
cita rasa tertentu.
Pembahasan spesies kopi menjadi
48 | FoooRewew nooNESIA| YI.» / No.2 / UeSEMBER 2021
sangat menarik karena selanjutnya kita
dihadapkan pada pertanyaan “Di mana
spesies kopi yang lain? Bagaimana
potensinya?”. Pada kenyataannya ada
berbagai spesies kopi yang tidak banyak
dibudidayakan seperti varietas Laurina
yang memiliki kadar kafein sangat
rendah, juga kopi-kopi liar dan langka.
Kopi liar yang terlupakan ini diantaranya
adalah Coffea stenophylla dan Coffea
affinis dari Sierra Leone di Afrika Barat,
dengan buah berwarna hitam (David et
al, 2020). Di Indonesia, juga tentunya
masih ada berbagai spesies kopi langka,
kopi hutan yang menunggu untuk
ditemukan kembali dan dieksplorasi
potensinya.
Berbagai varietas atau kultivar
dari spesies kopi telah dikembangkan
dan dibudidayakan di Indonesia,
diantaranya untuk meningkatkanPeta Kopi Indonesia
Gambar 2. Peta Kopi Indonesia (Sunarharum, dkk. 2019)
produktivitas serta kualitas kopi
yang dihasilkan. Perlu dicatat bahwa
perbedaan genotip kopi ini berpengaruh
terhadap karakteristik buah (dan biji)
yang dihasilkan. Selanjutnya, faktor
Jingkungan misalnya lokasi geografis dan
budi daya, ketinggian lahan (altitude),
kemiringan lahan, tanaman penaung,
intensitas cahaya matahari, dan lainnya
akan berpengaruh terhadap cita rasa
kopi yang dihasilkan. Dalam hal ini,
semua faktor di atas berkontribusi
pada biosintesis senyawa prekursor
cita rasa kopi yang terakumulasi selama
perkembangan buah dan biji. Senyawa
prekursor tersebut berupa komponen
non-volatil pada buah dan biji kopi yang
meliputi karbohidrat (dan sukrosa),
protein (dan asam-asam amino), lipida,
ester, asam klorogenat, dan asam-asam
organik senyawa alkaloid (trigonelin),
serta mineral.
Tahapan pengolahan
Pada tahapan pengolahan buah kopi
yang meliputi pengolahan pascapanen
dan proses selanjutnya hingga kopi
disajikan dalam cangkir, terjadi proses
biosintesis dan transformasi senyawa
yang berperan pada komponen cita
rasa (volatil dan nonvolatil). Sebagai
contoh, pengolahan buah kopi menjadi
green coffee beans dapat dilakukan
dengan metode kering (natural) dan
basah (semi-washed, fully-washed)
sebagaimana umumnya dilakukan untuk
kopi Jawa dan Sumatera. Di Sumatera,
juga dikenal proses giling basah (wet
hulled) di mana kopi yang masih
dalam kulit tanduk dijual pada saat
masih memiliki kadar air yang tinggi.
Memang kopi ini disebutkan dapat
memberikan sensasi tertentu dan cita
rasa spesifik kopi, tetapi tentunya lebih
berisiko terkontaminasi jamur karena
FOODREVIEW NOONESI | L/W. /oESEMBER zz | 4kadar air yang masih tinggi sehingga
mudah mengalami kecacatan (defect)
diantaranya aroma fenolik yang tidak
diharapkan.
Berbagai proses pengolahan
pascapanen yang terus dikembangkan
dapat menjadi kunci kualitas serta
keunikan cita rasa kopi, diantaranya
fermentasi yang dapat dilakukan
secara spontan dengan konsorsium
mikroorganisme yang ada pada kopi,
ataupun dengan isolat kultur mikroba
seperti halnya produksi kopi probiotik.
Selain itu, berbagai teknik terus
berkembang diantaranya maserasi
karbonik, fermentasi anaerob, natural
hydro honey, dan teknik lainnya yang
diklaim juga memberikan cita rasa dan
sensasi yang menarik.
Proses selanjutnya dari rangkaian
pengolahan kopi menjadi seduhan
adalah penyangraian (roasting) green
coffee beans dan penyeduhan (brewing).
Penyangraian kopi yang melibatkan
reaksi Maillard dapat menghasilkan
komponen senyawa volatil yang
diantaranya bertanggung jawab dalam
diferensiasi keunikan cita rasa kopi.
Jadi, selain komponen nonvolatil seperti
kafein, trigonelin, asam klorogenat,
asam karboksilat, karbohidrat dan
polisakarida, lemak, protein, pigmen,
melanoidin dan mineral, komponen
volatil inilah yang dianggap sangat
penting untuk membentuk cita rasa
kopi. Dari ribuan senyawa volatil yang
dijumpai pada kopi, ada beberapa
senyawa yang sangat memengaruhi
aroma (impact/key odorant) karena
dalam jumlah kecil saja sudah dapat
diidentifikasi, misamya senyawa
2-furfuriltiol yang memberikan karakter
‘50 | FoooReweW WoONESIA| YI.» / No.2 / UeSEMBER 2021
aroma sangrai atau aroma kopi. Selain
itu, berbagai senyawa dari golongan
pirazin juga diidentifikasi pada kopi
sangrai dan dapat memberikan aroma
kacang, cokelat, maupun sangrai.
Beberapa senyawa dari golongan
furanon seperti furaneol, dan abhekson
misalnya berkontribusi terhadap aroma
karamel, sedangkan senyawa fenolik
yang terbentuk misalnya senyawa
guaiakol, 4etilguaiakol, 4-vinilguaiakol
dapat memberikan aroma rempah
(spicy), asap (smoky) dan terbakar.
Komposisi maupun konsentrasi dari
begitu banyak senyawa yang terbentuk
ini memengaruhi kompleksitas cita
rasa kopi, dan identifikasinya dapat
digunakan untuk mengetahui kesegaran
serta kualitas kopi. Beberapa komponen
yang memberikan karakter negatif,
misalnya aroma cacat (defect) tentunya
tidak diharapkan. Ada beberapa
senyawa yang dalam konsentrasi rendahdiperlukan, tapi jika konsentrasinya
tinggi dapat menurunkan kualitas
citarasa kopi, misalnya beberapa
senyawa dari golongan fenol.
Penyeduhan kopi merupakan
metode ekstraksi yang dilakukan
untuk mentranslasikan cita rasa kopi
ke dalam seduhannya. Oleh karenanya,
metode atau teknik yang digunakan
juga berpengaruh terhadap seduhan
kopi yang dihasilkan. Kaitannya adalah
dengan seberapa banyak dan apa saja
komponen yang terekstrak dalam
seduhan tersebut, yang kemudian
beinteraksi dengan reseptor pada indra
konsumen saat meminumnya. Berbagai
teknik seduh kopi termasuk dekoksi,
infusi dan penggunaan tekanan, semakin
berkembang, termasuk popularitas
teknik seduh manual seperti halnya
French press, aeropress, penggunaan
rok presso, teknik pour over dan drip
menggunakan V60, Chemex, Kalita wave,
Vietnam drip, teknik cold brewing, dan
lainnya.
Selain metode seduh, penyajian kopi
juga menambah kompleksitas cita rasa
seduhan kopi yang diminum. Penyajian
ini juga berkaitan dengan faktor
lingkungan lainnya saat mengonsumsi
kopi. Beberapa faktor yang
berkontribusi ini diantaranya adalah
suhu penyajian kopi (panas atau dingin)
dan faktor eksternal seperti penggunaan
cangkir yang berbeda (jenis, ukuran,
bahan, warna, bentuk, dan tekstur),
cara mengonsumsi (diseruput langsung
dari cangkir, disendok, disedot), dan
penambahan bahan lain (susu, gula,
krimer, atau bahan lain). Bahkan,
lingkungan tempat minum kopi dan
adanya musik saat minum kopi juga
berkontribusi terhadap perbedaan cita
rasa yang dihasilkan karena mekanisme
persepsi cita rasa pada manusia yang
kompleks. Jadi, ketika mencicip kopi,
FOODREVIEW NOONESI | OL x. /oesen@rR a | 54sensasi yang timbul ini tidak hanya
dikontribusikan oleh faktor internal
dari biji kopi (yang dikontribusikan
oleh komposisi senyawa kimiawi,
khususnya senyawa volatil aroma).
Proses mencicip atau minum kopi ini
menghasilkan sebuah sensory experience,
dan ini mellibatkan interaksi kopi yang
diminum dengan saliva (air ludah) pada
proses oral, pengaruh lingkungan atau
rangsangan lain saat mengonsumsi, dan
kemungkinan variabilitas tiap individu.
Sebagai gambaran, Diego Campos
berhasil menyabet gelar sebagai World
Barista Championship 2021 di Milan
menggunakan kombinasi dari karakter
spesifik atau keunikan kopi yang
disajikannya yaitu Coffea eugenoides
yang disebutkan sebagai orang tua dari
kopi arabica dengan sensasi lain yang
diberikan saat mengonsumsinya yaitu
penampilan produk khasnya (signature)
secara visual, olfaktori, dan pendengaran
(menggunakan musik). Demikian juga
ketika kita dalam proses minum kopi,
sensasinya juga dapat berbeda-beda,
berubah dari awal konsumsi hingga fase
akhir. Ini dikarenakan ada beberapa
atribut sensoris yang dominan pada
saat awal konsumsi dan dapat menurun
intensitasnya atau berubah pada
beberapa waktu setelahnya.
Contohnya, pada awal meminum kopi
arabika saat suhu masih panas, kita
mungkin akan mendapati aroma buah-
buahan seperti citrus. Namun, aroma
ini segera hilang dan aroma lain yang
kita dapati karena beberapa senyawa
memiliki volatilitas yang tinggi dan
segera menguap. Selanjutnya, yang
dapat kita jumpai diantaranya adalah
aroma yang lebih stabil, misalnya aroma
‘52 | FOoDREWEW INOONESIA| YIN / No.2 / UESEMEER 221
karamel, cokelat, sangrai, dan komponen
cita rasa lainnya. Oleh karenanya, kesan
tegukan pertama akan berbeda dengan
tegukan berikutnya, di mana beberapa
intensitas senyawa telah hilang atau
melemah.
Uji cita rasa kopi
Secara umum, potensi keunikan
ataupun karakter kopi dapat diuji secara
sensoris. Berbagai kopi di Indonesia
memiliki karakter-karakter unik yang
menjadi keunggulan dan memberikan
nilai terhadap kopi tersebut. Metode
pengujian yang dapat diikuti adalah
coffee cupping sesuai standar Specialty
Coffee Association (SCA), atau metode
standar uji sensoris deskriptif di
laboratorium. Metode SCA ini umumnya
dilakukan oleh industri untuk
mengetahui klasifikasi kualitas kopi
secara umum (cup quality), sehingga
kopi dapat disebut sebagai golongan
spesialti atau bukan berdasarkan skor
yang dihasilkan. Adapun uji sensoris
dengan metode deskriptif dapat lebih
mengetahui profil dan intensitas
berbagai atibut sensoris yang diuji pada
skala yang ditentukan. Oleh karena itu,
nantinya ketika kedua metode ini bisa
disinergikan maka profil cita rasa kopi
yang dihasilkan akan lebih sempurna.
Evaluasi sensoris merupakan
penilaian produk secara holistik
yang digunakan untuk menilai sifat
sensori produk dengan pengukuran
respon manusia (menggunakan indera
manusia) dengan bias yang minimal
(Lawless dan Heymann 2010). Poin
yang perlu digarisbawahi adalah “bias
minimal”, sehingga ada berbagai hal
yang harus diperhatikan dalam evaluasikarena dapat memengaruhi respon dari
manusia yang digunakan sebagai alat
untuk menguji. Oleh karenanya, pencicip
kopi biasanya perlu dikalibrasikan untuk
mencapai standar dan mengurangi bias,
misalnya dengan mengikuti pelatihan
sebagai Q/R Grader, ataupun pelatihan
khusus sensoris sebagai panelis
terlatih untuk kopi. Dalam pelatihan
panelis sensoris tersebut, panelis atau
pencicip kopi dapat menggunakan atau
mengembangkan kosakata sensoris
(sensory lexicon) beserta definisi dan
standar untuk mengidentifikasi dan
mendeskripsikan cita rasa kopi.
Pada akhirnya, dapat dinyatakan
bahwa potensi kopi di Indonesia cukup
besar dan tentunya dapat dieksplorasi
lebih jauh untuk memberikan
manfaat kepada masyarakat yang
mendedikasikan hidupnya dalam bidang
produksi kopi dan produk olahan
berbasis kopi. Hal ini dapat dilakukan
diantaranya dengan memetakan
karakter dan keunikan kopi-kopi
Indonesia, penanganan, pengolahan
yang baik, dan pengendalian kualitas
pada setiap tahapan proses produksi,
serta pengembangan berbagai teknologi
proses pengolahan yang dapat
menambah nilai kopi ini, khususnya
untuk menghasilkan cita rasa yang
“menyenangkan’, Harapannya adalah
bahwa kopi yang dihasilkan akan
berkualitas, dalam artian mampu
memberikan kepuasan dan memenuhi
harapan para penikmat kopi domestik
maupun mancanegara.
Referensi
Davis, AP, Gargiulo,R., Fay, MF, Sarmu, D.,
& Haggar, J. 2020. Lost and Found: Coffea
stenophylla and C. affinis, the Forgotten Coffee
Crop Species of West Africa. Frontiers in plant
science, 11, 616,
Ismayadi, C. 1998. Citarasa kopi Arabika spesialti
Indonesia. Warta Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.
14 (2), 165-172.
Lawless, H. T. and Heymann, H. 2010. Sensory
Evaluation of Food: Principles and Practices
In Food Science Text Series, Lawless, H. T.;
Heymann, H., Eds. Springer New York: New York.
Purwanto, EH., Rubiyo, &Towaha, J. 2015.
Karakteristik mutu dan citarasa kopi robusta klon
BP 42, BP 358 dan BP 308 asal Bali dan Lampung.
SIRINOV, 3(2), 67 -74.
Sunarharum, W., David J., & Heather, €. 2014,
Complexity of Coffee Flavor: A Compositional
and Sensory Prespective. Journal Food Research
International, 62: 315-325,
Sunarharum, W.B., Fibrianto, K., Yuwono, $.S., & Nur,
M, 2019. Sains Kopi Indonesia. UB Press
FOODREVIEW NOONESI | Lx / Wo. /oESEMBER am | 53TANTANGAN &
PELUANG GLOBAL
KOPI INDONESIA
Url g
DRC UCU CUR CLUE Ly
CEM CC
Te RUS
Kopi adalah salah satu jenis minuman yang digemari karena
selain memberikan sensasi flavor yang menyenangkan, kopi
juga telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat global.
Minuman kopi diproduksi dari tanaman kopi yang hanya tumbuh
di daerah tropis seperti halnya di Indonesia.
2 ~~
‘54 | FoooReWEW NoONESIA| YI.» / No.2 / UeSENEER 21i pasar internasional, kopi asal
Indonesia dikenal sebagai kopi
yang memiliki keunggulan dan
keunikan karakteristik sensoris. Oleh
karena itu kopi Indonesia memiliki
Hingga saat ini, Indonesia berada
pada posisi ke-4 sebagai produsen dan
eksportir kopi dunia, setelah Brazil,
Vietnam dan Kolombia (Gambar 1).
Budidaya kopi secara masif dari sisi
luasan lahan maupun produktivitas
tanaman kopi kemungkinan menjadi
faktor penting keberhasilan Brazil dan
Vietnam dalam menguasai produksi
kopi dunia. Sebagai tambahan, kopi yang
lebih banyak diproduksi di Indonesia
adalah kopi Robusta (sekitar 90%).
Sementara itu, kopi dunia didominasi
oleh kopi Arabika yang proporsinya
mencapai sekitar 60%.
Jika dicermati lebih jauh, komoditas
kopi yang diperdagangkan di dunia
mayoritas berupa biji kopi (kopi beras),
yaitu mencapai 85% (Gambar 2).
Sebanyak 15% lainnya adalah produk
turunan biji kopi (kopi sangrai/kopi
bubuk dan kopi instan). Hal ini bisa
dipahami bahwa setiap konsumen
di suatu daerah/negara mempunyai
preferensi tersendiri dalam mengolah
biji kopi. Proses penyangraian biji
kopi adalah proses yang sangat kritis
dalam menentukan sifat sensoris
kopi sehingga penyangrai kopi perlu
mempertimbangkan karakter kopi
sangrai yang diinginkan konsumen
setempat. Namun demikian, ada
yang menarik mengenai profil negara
pengekspor produk turunan kopi, Uni
Eropa yang notabene bukan penghasil
biji kopi justru menjadi negara terbesar
pengekspor kopi sangrai. Teknologi
pengolahan kopi yang telah maju sejak
berabad-abad yang lalu nampaknya
menjadikan Uni Eropa unggul dalam
teknologi kopi sangrai. Sehingga, kopi
sangrai asal Uni Eropa memiliki tempat
paling istimewa di perdagangan kopi
dunia.
Selain kopi sangrai, produk turunan
biji kopi yang diekspor adalah kopi
instan (soluble coffee). Secara umum,
volume ekspor kopi instan lebih besar
jika dibandingkan dengan kopi sangrai.
Karakteristiknya yang convenience
nampaknya menjadi salah satu alasan
kopi instan diminati di negara tujuan
ekspor. Selain itu, teknologi kopi
instan sudah mampu menfasilitasi
produksi secara massal dengan mutu
yang konsisten. Profil data negara
pengekspor kopi instan menunjukkan
bahwa Malaysia menjadi negara ke
dua eksportir kopi instan terbesar di
dunia meskipun negara tersebut bukan
penghasil utama biji kopi. Artinya,
kemajuan teknologi dan kesempatan
FOODREVIEW NOONESI | Lx /o.2 /oESEMER am | 5SAlbu karung 60 ke
Produ
2007/38
2019/19
Produkst
beat
209/21
Ehspor ks
2or7/1s 2018/19
2019/20
pony.
kdlombia—mindonesio
Gambar 1. Data produksi dan ekspor 4 negara penghasil Kopi terbesar (USDA, 2021)
berusaha bisa menjadi modal besar bagi
suatu negara dalam meraih posisi pada
perdagangan kopi.
Lantas bagaimana dengan Indonesia?
Seperti apa tantangan dan peluang
yang dimiliki Indonesia dalam meraih
posisi yang lebih baik dalam industri
kopi global. Uraian mengenai tantangan
dan peluang industri kopi Indonesia
pada bagian berikut diharapkan dapat
menjadi gambaran arah pengembangan
industri kopi Indonesia ke depan.
Tantangan industri kopi
Indonesia
Pemenuhan kebutuhan kopi
Indonesia untuk keperluan konsumsi
dalam negeri dan keperluan ekspor
masih mengalami berbagai tantangan
baik dari sektor hulu maupun sektor
hilir. Tantangan terbesar adalah di
sektor hulu yaitu terkait konsistensi
kualitas dan kuantitas biji kopi dari hasil
budidaya dan pascapanen kopi.
‘56 | FoooReWEW INoONESIA| YI.» / no eSENEER zt
Permasalahan yang muncul
pada aspek budidaya diantaranya
umur tanaman kopi yang relatif tua;
penurunan luasan lahan; praktik
budidaya tanaman yang baik (Good
Agricultural Practices/GAP) belum
optimal; serta berkurangnya sumber
daya manusia berusia muda. Selain
itu, perkebunan kopi Indonesia masih
didominasi oleh perkebunan rakyat
dengan unit-unit produksi yang kecil
sehingga proses mekanisasi usaha
tani menemui hambatan tersendiri.
Sebagai akumulasinya, produktivitas
hasil tanaman kopi Indonesia secara
umum belum optimal. Data yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian
menunjukkan bahwa produktivitas
tanaman kopi di Indonesia masih
berkisar di angka 0.8 ton per ha.
Sementara, produktivitas kopi Vietnam
mencapai 2.3 ton per ha.
Proses pascapanen kopi di Indonesia
juga masih menghadapi berbagai30000
2000
20000
8
B
Ribu karung 60 ke
Kdombia
eraal = Vietram
By mSongral
Indonesia
Malaysia Unitsopa switzerland
Gambar 2. Data komoditas ekspor biji opi dan turunannya (2017 - 2021) (USDA, 2021)
tantangan. Sejatinya, penerapan
praktik penanganan pascapanen
yang baik (Good Handling Practices/
GHP) dapat membantu pelaku usaha
untuk mendapatkan biji kopi dengan
kualitas yang terjaga. Namun, berbagai
keterbatasan masih ditemui oleh pelaku
usaha, terutama dari sisi konsistensi
mutu. Salah satu contoh masalah yang
menjadi kendala adalah waktu panen
yang bersamaan dengan musim hujan,
sehingga pengeringan kopi menjadi
tidak terkontrol. Akibatnya, kadar air biji
kopi yang dihasilkan belum memenuhi
standar kadar air yang aman untuk
penyimpanan (<12.5%). Keterbatasan
lain yang mungkin ditemui pada proses
pascapanen adalah variasi pengolahan
yang terlalu banyak dengan input buah
kopi yang terbatas. Akibatnya biji kopi
tidak dapat diproduksi secara massal.
Selain masalah teknis, tantangan
nonteknis yang umum dijumpai pada
usaha kopi rakyat adalah terbatasnya
akses permodalan dan dukungan sarana.
Lahan kopi dan sarana pascapanen kopi
sebagian besar berada di dataran tinggi
(khususnya kopi Arabika), sehingga
akses ke lahan masih sulit ditempuh.
Pemenuhan infrastruktur yang memadai
seperti jalan, listrik, energi dan akses
keluar (pelabuhan/bandara) masih
menjadi pekerjaan rumah yang besar
bagi seluruh pemangku kepentingan.
Tantangan sektor hulu usaha kopi
berlanjut pada tanggangan di sektor hilir.
Keterbatasan biji kopi memunculkan
persaingan antara pemenuhan biji kopi
untuk konsumsi dalam negeri (industri
pangan olahan dan industri pangan siap
Saji) dan kebutuhan ekspor. Industri
pengolahan kopi (industri kopi bubuk
dan kopi instan) memerlukan input
bahan baku dengan kapasitas besar dan
mutunya konsisten. Untuk pemenuhan
bahan bakunya, industri pengolahan
kopi melakukan impor biji kopi dari
Vietnam. Permasalah lain muncul ketika
impor biji kopi juga banyak dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan industri
FOODREVIEW NOONESI | Lx Wo. /oESEMBER 2m | 7pangan siap saji (café, restoran, dan
hotel) yang pada awalnya merupakan
tujuan pemasaran kopi- kopi spesial
(specialty coffee) Indonesia. Harga
biji kopi impor yang seringkali lebih
murah dan dengan mutu yang konsisten
menjadi tantangan yang berat bagi
pelaku usaha biji kopi Indonesia.
Ke depannya, persaingan kopi
Indonesia di pasar global nampaknya
akan lebih besar karena selain aspek
persyaratan mutu dasar, kopi ekspor
menuntut persyaratan lebih dari
legalitas dan aspek teknis. Aspek
legalitas dan standard keamanan pangan
yang ditetapkan oleh negara tujuan
ekspor (batas maksimum pestisida,
{58 | FoooREWEW INOONESIA| YI.» / No.2 UESENEER 221
okratoksin, dan lain-lain) seringkali
tidak dapat dipenuhi oleh pelaku usaha
kopi terutama pelaku usaha berskala
kecil. Berbagai strategi perlu dilakukan
untuk menjawab berbagai tantangan
yang dihadapi pelaku usaha kopi dari
hulv-hilir. Berbagai langkah kongkrit
yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan harus terus dilakukan
untuk mendorong tumbuhnya industri
kopi yang berkelanjutan. Langkah-
langkah kongkrit yang dapat dilakukan
dalam pembenahan permasalahan
hulu-hilir antara lain: (1) peremajaan
tanaman kopi, (2) intensifikasi lahan
perkebunan kopi, (3) penyediaan
program kompetitif bagi petanimuda potensial, (4) pembinaan, (5)
pengawasan, dan (6) fasilitasi iklim
usaha yang sehat. Model kawasan
agribisnis kopi hulu hilir yang
terintentegrasi dapat menjadi alternatif
arah pengembangan industri kopi ke
depan.
Peluang industrialisasi kopi
Indonesia
Industri kopi Indonesia masih
sangat mungkin dioptimalkan dengan
memanfaatkan berbagai peluang yang
ada. Peluang tersebut antara lain:
ketersediaan specialty coffee, optimasi
aplikasi ilmu dan teknologi, bonus
demografi, dan emerging market produk
kopi. Seperti telah diuraikan di atas,
produksi kopi secara masif di Indonesia
tidaklah mudah dan memerlukan
waktu pembenahan tidak sebentar.
Oleh karena itu, langkah awal yang
dapat dilakukan oleh Indonesia untuk
meningkatkan posisinya di pasar global
adalah dengan mengoptimalkan industri
specialty coffee Arabika. Specialty coffee
adalah kopi Arabika berkualitas tinggi
yang dinilai berdasarkan cupping
‘score dengan batas tertentu (Cupping
score >80). Specialty coffee Indonesia
diproduksi dalam jumlah relatif kecil
karena umumnya berasal dari daerah
tertentu (single origin). Beberapa
specialty coffee Indonesia seperti
Sumatera (Gayo dan Mandailing), Toraja,
Kintamani, Java Preanger dan Flores
Bajawa telah memiliki posisi khusus
bagi penikmat kopi mancanegara.
Kopi-kopi ini bernilai tinggi meskipun
volume ekspornya lebih kecil dari
kopi komersial (cupping score < 70).
Indonesia masih memiliki beragam jenis
specialty coffee atau kopi bernilai tinggi
lainnya yang masih sangat mungkin di
kembangkan. Sebagian specialty coffee
Indonesia telah didaftarkan sebagai kopi
FOODREVIEW NOONESH | Lx /o.2 /oESEMBER zz | 5| inputproses(bahan, aay, dan SOM)
! ‘Pratl
Sanders
! proses dan
f produ
a‘ 1 Klasteeat
+ su nghungan Renate
sKoptoremicvs |*
Konvensional
nen
* Optimasl proses + Optimas produk
sangrat massa kop
+ Standards bub, kot
tingkat sang insta, kop siap
(mort rminun/RTO)
technology) ntroduke tei
Tetnolog! freezedrying
emasan dan untuk kop
peryimpanan inetan
‘Kopi untuk
Kesehatan dan
Kecantikan
— L )
Eo
Gambar 3. Optimasi aplikasiilmu dan teknologi pada rantai produksi kopi
dengan pengakuan indikasi geografis.
Hingga kini, terdapat 31 kopi terindeks
geografis yang meliputi specialty coffee
dan kopi dari spesies lainnya (Robusta
dan Liberika).
Optimasi aplikasi ilmu dan teknologi
memegang posisi strategis dalam
pengembangan industri kopi di
Indonesia.
Optimasi dapat dilakukan dari
hulu hingga ke hilir, mulai dari teknik
budidaya, teknik pascapanen, dan
pengolahan produk siap di konsumsi
(Gambar 3). Optimasi proses budidaya
(pembibitan, pengolahan lahan,dan
pemeliharaan tanaman) dapat
mendorong produktivitas tanaman kopi.
Alternatif budidaya kopi sebagai sarana
konservasi juga dapat memberikan
peluang ganda pada industri kopi,
yaitu peluang ekonomi dan pelestarian
60 | Foooeewew woowEsi| vi. ȴ/ no 2 / eseNEER Act
lingkungan. Kopi yang merupakan
tanaman keras dan tanaman dikotil
mempunyai akar tunggang kuat yang
mampu menahan tanah dari erosi air
hujan. Selain itu, alternatif budidaya kopi
organik dapat dimanfaatkan oleh pelaku
usaha kopi berskala relatif kecil agar
dapat mengisi segmen pasar tertentu.
Pemanfaatan peluang-peluang ini
tentunya sangat mendukung penyediaan
buah kopi pada proses berikutnya, yaitu
pascapanen kopi. Pascapanen kopi yang
dilakukan denga praktik yang baik serta
dukungan standardisasi dan klasterisasi
biji kopi akan memberikan peluang
peningkatan kuantitas biji kopi dengan
kualitas yang seragam.
Optimasi aplikasi ilmu dan teknologi
di tingkat hilir industri kopi (industri
penyangraian dan industri minuman)
dapat menciptakan inovasi produkolahan kopi yang memiliki karakteristik
khusus sesuai tuntutan zaman.
Sebagai contoh, kopi instan yang
memanfaatkan teknologi freeze dryer
dapat dikembangkan di Indonesia untuk
menghasilkan kopi instan berkualitas
tinggi. Inovasi teknologi kopi dapat
didukung dengan riset-riset dasar
yang mengungkap keunggulan produk
kopi asal Indonesia, termasuk riset-
riset yang terkait dengan manfaat
kopi untuk kesehatan dan kecantikan.
Riset menunjukkan bahwa kopi
Indonesia mengandung komponen
yang bermanfaat untuk kesehatan
diantaranya sebagai antioksidan dan
berpotensi sebagai pencegah diabetes
mellitus. Hasil-hasil riset ini tentu
dapat dijadikan dasar pengembangan
produk kopi untuk kesehatan maupun
kecantikan.
Optimasi aplikasi teknologi di
sepanjang rantai industri kopi tentunya
perlu didukung oleh input SDM yang
memadai. Statistik menunjukkan bahwa
saat ini Indonesia tengah mengalami
bonus demografis, dimana usia
produktif lebih banyak dibandingkan
dengan usia nonproduktif. SDM berusia
muda sangat dibutuhkan pada industri
kopi baik di sektor hulu maupun hilir,
untuk menciptakan industri kreatif
yang dinamis. Sejumlah program dan
insentif menarik perlu disiapkan untuk
meningkatkan ketertarikan SDM usia
muda pada keseluruhan rantai industri
kopi.
Pengembangan industri kopi
Indonesia perlu diimbangi dengan
perluasan pasar agar tidak terbatas pada
pasar-pasar konvensional (Amerika, Uni
Eropa, Jepang, dan lain-lain). Indonesia
perlu memperluas pemasaran dengan
target emerging market kopi instan
yang bermunculan dalam 15 tahun
terakhir. Sebut saja negara-negara di
Asia dan Asia Timur, seperti Filipina,
China, Korea Selatan, India, dan Taiwan.
Negara-negara di Timur Tengah seperti
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab juga
menunjukkan peningkatan konsumsi
kopi dalam beberapa tahun terakhir.
Pemanfaatan berbagai peluang yang
telah dikemukakan di atas tentunya
sangat memerlukan dukungan
para pengambil kebijakan, seperti
kementerian terkait maupun pemerintah
daerah. Akademisi dan periset dapat
mengambil porsi tersendiri pada
bidang pendidikan dan penelitian kopi.
Sinergisme antara pelaku industri
kopi dengan pengambil kebijakan
dan kademisi/periset tentunya bisa
memunculkan kekuatan luar biasa
pada industrialisasi kopi di Indonesia.
Dengan demikian, Indonesia diharapkan
dapat meningkatkan kontribusinya di
perdagangan kopi global dan menjadi
tuan rumah di negeri sendiri.
Referensi:
Herawati, D., Girwono, P.E., Dewi, FN. A., Kashiwa-
gj, T, & Andarwulan, N. (2019). Three major
compounds showing significant antioxidative,
glucosidase inhibition, and antiglycation activities
in Robusta coffee brew. International Journal of
Food Properties, 22(1). https://doi.org/10.1080/10
942912.2019.1622562
USDA. (2021). Coffee : World Markets and Trade.
Acessed 29 November 2021 from https://apps.
fas.usda.gov.
FOODREVIEW NOONESI | OL x. /oesenneR a | 64Gabungan Pengusaha Makanan
dan Minuman Seluruh Indonesia
The 3’ Indonesia - Taiwan Dialogue on The Food Industry
Menggali Potensi Kerja Sama Industri Pangan Indonesia - Taiwan
GAPMMI turut berkolaborasi dalam the 3” Indonesia-Taiwan Dialogue on the Food Industry
erjalanan Indonesia - Taiwan
Ponce on The Food Industry telah
memasuki tahun ke-3. Direktorat
Jenderal Industri Agro Kementerian
Perindustrian terus mendorong kerja
sama antarpemangku kepentingan
di sektor industri pangan. Bersama
dengan Kantor Dagang dan Ekonomi
Indonesia di Taipei, Ditjen Industri
Agro memfasilitasi kegiatan kerja sama
antarpemangku kepentingan industri
pangan Indonesia dan Taiwan yang
dilaksanakan secara hibrida di Kota
Bandung.
Sejak awal pelaksanaannya, kegiatan
ini mengedepankan kolaborasi dengan
berbagai pihak di dalam negeri seperti
Gabungan Produsen Makanan Minuman
Seluruh Indonesia (GAPMMI) dan
peneliti diantaranya IPB University, Balai
Besar Industri Agro (BBIA) dan Baai
Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) serta
tentunya industri terkait.
62 | Foooeewew woowESiA| vu. ¥¥/ no / eSEMBER 2021
Kerja sama kedua negara perlu terus
didorong baik dalam berbagai hal
guna memenuhi permintaan domestik
maupun global akan produk pangan.
Hal itu disampaikan oleh Plt Dirjen
Agro Kemenperin, Putu Juli Andika saat
memberikan sambutan. Sementara itu,
Sesditjen Agro, M. Ari Kurniawan yang
bertindak sebagai Co-Chair minta agar
forum ini dimanfaatkan semaksimal
mungkin terutama adanya transfer
teknologi dan peningkatan mutu pangan
khususnya bagi industri kecil dan
menengah agar bisa bersaing di pasar
global.
Pada kesempatan yang sama, Ketua
Umum GAPMMI Adhi S. Lukman
menyampaikan bahwa Indonesia
mempunyai potensi porang yang
cukup besar. Namun potensi itu belum
dimaksimalkan karena teknologi untuk
memproduksi produk hilirisasi porang
seperti tepung glukomanan belumsepenuhnya dikuasai industri dalam
negeri. Semoga melalui kerja sama
dengan Taiwan dapat meningkatkan
penguasaan teknologi industri dalam
memproduksi produk hilirisasi porang.
Sedangkan pakar pakan ternak dari
IPB, Prof. Luki Abdullah menyampaikan
saat ini tengah mengembangkan
teknologi menggunakan pakan hijauan
seperti sorgum dan indigofera sebagai
sumber pakan konsentrat silase.
Dalam kegiatan ini dari Taiwan diwakili
oleh Ministry of Eonomic Affairs Berau,
TETO, asosiasi dan industri di Taiwan.
Ministry of Eonomic Affairs Berau serta
lembaga penelitian FIRDI menyampaikan
sambutan positif untuk peningkatan kerja
sama. Salah satu yang ditawarkan adalah
teknologi penunjang IR4.0. Demikian juga
menyambut baik usulan Indonesia untuk
kerja sama pengembangan hilirisasi
beberapa komoditi pangan. Fri-27
INFO GAPMMI
* Badan Standardisasi Nasional (BSN)
kembali menggelar SNI Award
2021. Penghargaan SNI Award 2021
diberikan kepada 98 organisasi dan
perusahaan yang terdiri dari peringkat
Platinum, Emas, Perak, dan Perunggu
serta Early Improvement yang
meliputi 12 kategori yaitu Kategori
Organisasi Kecil Jasa, Organisasi
Menengah Jasa, Organisasi Besar Jasa,
Organisasi Kecil Barang, Organisasi
Menengah Barang Sektor Agro,
Organisasi Menengah Barang Sektor
Logam, Mesin, Alat Transportasi dan
Elektronika, Organisasi Menengah
Barang Sektor Kimia, Farmasi, Tekstil
dan Pertambangan, Organisasi Besar
Barang Sektor Agro, Organisasi
Besar Barang Sektor Logam, Mesin,
Alat Transportasi dan Elektronika,
Organisasi Besar Barang Sektor Kimia,
Farmasi, Tekstil dan Pertambangan,
Organisasi Pendidikan Tinggi, serta
Organisasi Pendidikan Menengah.
PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
adalah salah satu perusahaan yang
mendapatkan SNI Award Peringkat
Emas.
Komisi VII DPR melalui Panja (panitia
kerja) pengawasan impor bahan baku
industri akan mengawal kebijakan
pemerintah terkait relaksasi impor
bahan baku industri di dalam
negeri. Panja ini akan memastikan
kebijakan yang diberikan pemerintah
kepada sektor perindustrian tidak
disalahgunakan. GAPMMI menghadiri
undangan RDPU Komisi VII DPR
tersebut terkait impor bahan baku
gula rafinasi pada 21 November 2021.
Turut diundang dalam RDPU ini
APTRI dan AGRI. Fri-27
Seen
FOODREVIEW NOONESI| Lx / 0.2 /oESEMBER am | BSEmbrace Health >.
and Wellness with -
Cocoa Extract
Cokelat merupakan salah
satu produk confectionery
yang paling populer di
dunia dan digemari oleh
semua kategori umur.
Salah satu negara dengan
| konsumsi cokelat terbanyak
di dunia adalah Swiss yakni
lea eRe ce ClelICYA
Oleh Mettasari Tan, B.Sc tahun, disusul oleh Negara
Product Manager Austria dan Jerman yakni
PT Indesso Niagatama sebanyak 8.1 kg dan 7.9
kg/tahun.
664 | Foooeewew woowesi| vu.» / No.2 / ueseNEER 2021ata konsumsi
per kapitaini #
dikeluarkan ole
perusahaan Lindt via
Euromonitor di tahun
2017 lalu. Cokelat ini
dibuat dari biji tumbuhan
kakao (Theobroma cacao) atau
yang lebih banyak dikenal dengan biji
kokoa (cocoa bean)
Produksi cocoa bean di dunia rata-rata’
didominasi oleh negara-negara di Afrika ~
dan menurut data ICCO (International
Cocoa Organization) yang diterbitkan
31 Agustus 2021, forecast persentase
cocoa bean yang diproduksi di Afrika
pada tahun 2020/21 sebanyak 77.3%
dari total produksi di dunia. Indonesia
merupakan negara terbesar di Asia
Pacifik yang memproduksi cacao bean :
dan Indonesia menempati posisi ke 6 » mee
untuk produsen cacao di dunia. Se ns
FOODREVIEW NOONESI| Lx wo, /oESEMBE mT BS