TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN LAUT.
PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT.
NOMOR 11 TAHUN 2021
TENTANG
PENGGUNAAN TANAH BARANG MILIK NEGARA YANG DIGUNAKAN HUNIAN
NON BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN LAUT.
Menimbang
Mengingat
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,
bahwa tanah Barang Milik Negara yang berada di
lingkungan TNI Angkatan Laut merupakan aset negara
yang harus ditata, dikelola dan digunakan untuk
sebesar-besarnya kepentingan negara dan TNI Angkatan
Laut serta sedapat mungkin membantu meningkatkan
kesejahteraan personel TNI Angkatan Laut;
bahwa tanah Barang Milik Negara yang digunakan
hunian non Barang Milik Negara di lingkungan TNI
Angkatan Laut perlu diatur dalam rangka mewujudkan
tujuan pembinaan tanah Barang Milik Negara di
lingkungan TNI Angkatan Laut, guna mewujudkan tertib
administrasi dan tertib hukum dalam penggunaannya;
bahwa Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut
Nomor Skep/1879/IX/1976 tanggal 1 September 1976
tentang Ketentuan-Ketentuan Hak Pakai Tanah Kapling
TNI Angkatan Laut di Jakarta, Surat Keputusan Kepala
Staf Angkatan Laut Nomor Skep/1879.a/IX/1976 tanggal
14 Desember 1983 tentang Ketentuan-Ketentuan Hak
Pakai Tanah Kapling TNI Angkatan Laut di Jakarta, dan
Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor
Skep/1151/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 tentang
Ketentuan-Ketentuan Hak Pakai Tanah Kapling TNI
Angkatan Laut di Surabaya, belum dapat sepenuhnya
mewujudkan tertib administrasi dan hukum dalam
penggunaannya, sehingga perlu diganti;
bahwa _berdasarkan_—_pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
menetapkan Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut
tentang Penggunaan Tanah Barang Milik Negara Yang
Digunakan Hunian Non Barang Milik Negara di
Lingkungan TNI Angkatan Laut;
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang
Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;Menetapkan
“2
Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah
Nomor 373/KPTS/2001 tentang Sewa Rumah Negara;
Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 13 Tahun
2019 tentang Pembentukan Produk Hukum di
Lingkungan TNI Angkatan Laut;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT TENTANG
PENGGUNAAN TANAH BARANG MILIK NEGARA YANG DIGUNAKAN
HUNIAN NON BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TNI
ANGKATAN LAUT.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut ini, yang
dimaksud dengan:
oy
Barang Milik Negara yang selanjutnya disingkat BMN
adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas
beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah berupa
hibah/sumbangan atau yang sejenis, pelaksanaan dari
suatu perjanjian/kontrak, berdasarkan —_ketentuan
undang-undang, atau putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap. BMN dalam
Peraturan Kasal ini dibatasi berupa tanah dan/atau
bangunan.
Tanah BMN yang digunakan hunian non BMN adalah
tanah BMN TNI Angkatan Laut yang diatasnya terlanjur
dibangun rumah bagi personel TNI Angkatan Laut
dengan biaya sendiri atas izin dari dinas TNI Angkatan
Laut berupa Surat Izin Penunjukan Penggunaan (SIPP)
dan status tanah tersebut tetap merupakan aset BMN.
Pengguna Tanah BMN yang digunakan hunian non BMN
yang selanjutnya disebut pengguna tanah adalah
personel TNI Angkatan Laut aktif, Purnawirawan/
Warakawuri TNI Angkatan Laut dan Wredatama TNI
Angkatan Laut.
Pembantu Pengguna Barang Milik Negara Eselon 1 yang
selanjutnya disingkat PPB-E1 adalah pejabat pengguna
barang setingkat Eselon 1 di lingkungan TNI Angkatan
Laut dhi. Kasal Cq. Aslog Kasal.
Pembantu Pengguna Barang Milik Negara Wilayah yang
selanjutnya disingkat PPBW adalah pejabat pengguna
barang di tingkat wilayah Lantamal Ill atau Lantamal V,
PPBW di wilayah Lantamal Ill adalah Danlantamal III dan
PPBW di wilayah Lantamal V adalah Danlantamal V.
Kepala Staf Angkatan Laut yang selanjutnya disingkat
Kasal adalah Perwira Tinggi Militer yang memimpin TNI
Angkatan Laut.10.
ii.
12.
13.
14,
15;
16.
17.
18.
19,
=a
Personel aktif adalah prajurit TNI Angkatan Laut aktif
atau PNS TNI Angkatan Laut.
Purnawirawan TNI Angkatan Laut yang selanjutnya
disebut Purnawirawan adalah sebutan bagi pensiunan
prajurit TNI Angkatan Laut.
Warakawuri/Duda TNI Angkatan Laut yang selanjutnya
disebut Warakawuri adalah sebutan bagi janda/duda
prajurit TNI Angkatan Laut.
Wredatama TNI Angkatan Laut yang selanjutnya disebut
Wredatama adalah sebutan bagi pensiunan PNS TNI
Angkatan Laut (termasuk janda/duda PNS TNI Angkatan
Laut).
Surat Izin Penggunaan Sementara yang selanjutnya
disingkat SIPS adalah surat yang digunakan sebagai
dasar bagi personel aktif yang namanya tercantum di
dalamnya untuk mengurus Izin Mendirikan Bangunan
(IMB) sebelum melaksanakan pembangunan di atas
lahan yang ditunjuk.
Surat Izin Penunjukan Penggunaan yang selanjutnya
disingkat SIPP adalah surat izin sebagai pengguna tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN dan hanya
berlaku bagi personel yang namanya tercantum di
dalamnya untuk dihuni bersama keluarga yang sah.
Izin Mendirikan Bangunan yang selanjutnya disingkat
IMB adalah surat izin yang diterbitkan oleh dinas tata
kota Pemda setempat bagi warga untuk membangun
rumah yang lokasi dan luasannya telah diatur dalam
surat tersebut.
Pajak Bumi dan Bangunan yang selanjutnya disingkat
PBB adalah bukti pembayaran pajak terhadap tanah dan
bangunan yang ditempatinya dan bukan merupakan
bukti kepemilikan terhadap tanah tersebut.
Nilai Jual Objek Pajak yang selanjutnya disingkat NJOP
adalah nilai objek pajak tanah yang tercantum dalam
bukti setoran PBB.
Keluarga yang sah adalah personel keluarga yang
namanya tercantum dalam daftar Kartu Keluarga Dinas
‘TNI Angkatan Laut.
Tim Taksasi adalah Tim yang dibentuk oleh Kasal untuk
menilai tanah BMN yang digunakan non BMN yang telah
memenuhi syarat dilakukan pengambilalihan oleh dinas
‘TNI Angkatan Laut.
Uang Kerohiman adalah uang yang diberikan kepada
pengguna tanah BMN yang tercantum dalam Keputusan
Kasal sebagai kompensasi pengambilalinan tanah BMN
yang digunakan non BMN oleh dinas berdasarkan hasil
penilaian tim taksasi, bersumber dari sisa pagu APBN
tahun berjalan ataupun dari perolehan lainnya yang sah.
‘Tarif penggunaan tanah BMN yang digunakan non BMN
adalah biaya yang dibayar per tahun oleh pengguna
tanah sebesar 2% (prosentase tarif terhadap penggunaan
tanah) x Luas tanah (m*) x NJOP x 5% (faktor keringanan
penggunaan) dan selanjutnya disetorkan kepada Kas
Negara melalui bendahara fasdin.20.
21
22.
23.
ee
Bendahara fasilitas dinas yang selanjutnya disebut
bendahara fasdin adalah bendahara yang ditunjuk oleh
PPBW setempat untuk menerima hasil pembayaran tarif
penggunaan tanah BMN yang digunakan non BMN, dan
selanjutnya disetorkan ke kas umum negara.
Masa transisi adalah masa terhitung sejak pemegang
SIPP dan suami/istri pemegang SIPP keduanya telah
meninggal dunia sampai dengan hak menempati
bangunan bagi ahli warisnya mulai berakhir.
Rumah negara adalah bangunan yang dimiliki negara
dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan
sarana pembinaan keluarga_serta._ menunjang
pelaksanaan tugas prajurit/PNS TNI Angkatan Laut.
Rumah negara peralihan eks bangunan milik pemegang
SIPP yang selanjutnya disebut rumah negara peralihan,
adalah rumah negara eks bangunan milik pemegang SIPP
yang telah diambil alih oleh dinas.
BAB IL
‘TANAH BMN YANG DIGUNAKAN HUNIAN NON BMN
a
(2)
(3)
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Tanah BMN yang digunakan hunian non BMN tidak
dapat beralih kepemilikan kepada penggunanya dalam
kondisi apapun.
Penggunaan tanah BMN sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertujuan untuk membantu meningkatkan
kesejahteraan personel TNI Angkatan Laut bidang
panggon dengan tidak merugikan kepentingan negara
dan/atau TNI Angkatan Laut.
Dalam hal negara dan/atau TNI Angkatan Laut
membutuhkan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), maka status hunian dapat ditinjau kembali dengan
mencabut SIPP dan memberikan kompensasi berupa
uang kerohiman kepada penggunanya dengan besaran
berdasarkan hasil taksasi yang ditetapkan TNI Angkatan
Laut.
Bagian Kedua
Lokasi
Pasal 3
Lokasi tanah BMN yang digunakan hunian non BMN berada
di wilayah Jakarta dan Surabaya dengan rincian luasan tanah
sebagai berikut:a. wilayah Jakarta:
1, tanah di Kelapa Gading Barat Kota Jakarta Utara
seluas + 29,56 Ha (dua puluh sembilan koma lima
enam hektar);
2. tanah di Pangkalan Jati Kota Jakarta Selatan dan
Pondok Labu Kota Depok seluas + 33,30 Ha (tiga
puluh tiga koma tiga nol hektar);
3. tanah di Cawang Kota Jakarta Timur seluas + 4,75
Ha (empat koma tujuh lima hektar); dan
4. tanah di Kompleks Dewa Ruci/Dewa Kembar Kota
Jakarta Utara seluas + 4,3 Ha (empat koma tiga
hektar).
b. _wilayah Surabaya: tanah yang berlokasi di Sukolilo Kota
Surabaya seluas + 6,11 Ha (enam koma satu satu hektar)
Bagian Ketiga
Luas Tanah dan Bangunan
Pasal 4
(1) Pengaturan luasan tanah BMN yang digunakan hunian
Non BMN berdasarkan kepangkatan/golongan meliputi:
a. Perwira Tinggi terdiri atas:
1. setingkat laksamana, luas bangunan dan luas
tanah disesuaikan dengan situasi dan kondisi
lahan yang ada;
2. setingkat laksamana madya, luas bangunan
250 m? (dua ratus lima puluh meter persegi)
dengan luas lahan maksimal 407 m? (empat
ratus tujuh meter persegi);
3. setingkat laksamana muda, luas bangunan
230 m? (dua ratus tiga puluh meter persegi)
dengan luas lahan maksimal 407 m? (empat
ratus tujuh meter persegi); dan
4. setingkat laksamana pertama, luas bangunan
175 m? (seratus tujuh puluh lima meter persegi)
dengan luas lahan maksimal pada posisi tengah
300 m? (tiga ratus meter persegi) dan posisi
sudut 360 m? (tiga ratus enam puluh meter
persegi).
b. _Perwira Menengah:
1. kolonel/PNS sederajat, luas bangunan 120 m?
(seratus dua puluh meter persegi) dengan luas
lahan maksimal pada posisi tengah 250 m? (dua
ratus lima puluh meter persegi) dan_posisi
sudut 300 m? (tiga ratus meter persegi); dan(2)
()
(2)
Q
2. _letkol/mayor/PNS sederajat, luas bangunan 70
m? (tujuh puluh meter persegi) dengan luas
lahan maksimal pada posisi tengah 200 m? (dua
ratus meter persegi) dan posisi sudut 250 m?
(dua ratus lima puluh meter persegi).
c. Perwira Pertama:
1. kapten/PNS sederajat, luas bangunan 54 m?
(lima puluh empat meter persegi) dengan luas
lahan maksimal pada posisi tengah 112,5 m?
(seratus dua belas koma lima meter persegi)
dan posisi sudut 180 m? (seratus delapan puluh
meter persegi); dan
2. lettu/letda/PNS sederajat, luas bangunan
45 m2? (empat puluh lima meter persegi) dengan
luas lahan maksimal pada posisi tengah 102 m?
(seratus dua meter persegi) dan posisi sudut
120 m? (seratus dua puluh meter persegi).
d. Bintara/tamtama/PNS sederajat, luas bangunan
45 m? (empat puluh lima meter persegi) dengan luas
lahan maksimal pada posisi tengah 90 m? (sembilan
puluh meter persegi) dan posisi sudut 112,5 m?
(seratus dua belas koma lima meter persegi)
Dalam hal luasan tanah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak sesuai dengan yang ditetapkan dan/atau
telah mengalami perubahan, maka luasan tanah yang
ditunjuk bagi pengguna sesuai SIPS/SIPP yang telah
terbit di atas tanah tersebut.
Bagian Keempat
Pembinaan
Pasal 5
Pembinaan tanah BMN yang digunakan hunian non BMN
merupakan kegiatan yang meliputi__inventarisasi,
penertiban, penerbitan izin prinsip SIPS/SIPP, penerbitan
SIPS/SIPP dan pencabutan SIPS/SIPP.
Pembinaan tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh pejabat pengguna barang sesuai
dengan lingkup tataran kewenangannya.
Bagian Kelima
‘Tataran Kewenangan
Pasal 6
Kasal Cq. Aslog Kasal selaku PPB-E1 berwenang sebagai
berikut:
a. menyetujui atau tidak menyetujui pengalihan tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN dari
pemegang SIPP kepada personel aktif,(2)
()
(2)
-7-
b. menyetujui atau tidak menyetujui SIPP yang diajukan
oleh PPBW;
c. menerbitkan izin prinsip SIPS/SIPP kepada PPBW
sebagai dasar penerbitan SIPS/SIPP oleh PPBW; dan
d. membentuk Tim Taksasi untuk menilai tanah BMN
yang digunakan hunian non BMN yang telah
memenuhi syarat untuk dilakukan taksasi sesuai
permohonan dari PPBW.
Danlantamal III dan Danlantamal V selaku PPBW
berwenang sebagai berikut:
a, melaksanakan inventarisasi terhadap _pengguna
tanah BMN yang digunakan hunian non BMN di
wilayahnya;
b. memohon izin prinsip SIPS/SIPP tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN kepada PPB-E1 dengan
tembusan Pangkotama dan satker personel aktif
pemohon berdinas;
c. menerbitkan SIPS bagi pemohon SIPP yang belum
memiliki SIPS setelah adanya izin prinsip SIPS dari
PPB-El;
d. menerbitkan SIPP bagi pemohon pengalihan SIPP,
permohonan peningkatan SIPS menjadi SIPP dan
permohonan penerbitan SIPP baru setelah adanya izin
prinsip SIPP dari PPB-E1;
e, menerbitkan SIPP bagi pemohon perpanjangan SIPP;
f, menolak permohonan SIPP baru, permohonan
perpanjangan SIPP, permohonan peningkatan SIPS
menjadi SIPP dan permohonan pengalihan SIPP;
g. melaksanakan penertiban, pemberian sanksi atau
mencabut SIPP terhadap pengguna tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN yang melanggar; dan
hh. mengajukan permohonan kepada PPB-E1 untuk
membentuk Tim Taksasi.
Bagian Keenam
Klasifikasi Pemohon SIPP
Pasal 7
Klasifikasi pemohon SIPP atas tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN, dikelompokkan dalam
klasifikasi A, B dan C.
Klasifikasi pemohon SIPP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi persyaratan.-8-
Pasal 8
Persyaratan pemohon SIPP klasifikasi A meliputi:
a.
personel aktif yang tidak sedang menempati rumah
negara dan tidak memiliki rumah pribadi di sekitar
Jakarta atau Surabaya;
penugasan/mutasi di wilayah lokasi BMN yang
digunakan hunian non BMN berada (Jakarta/Surabaya);
belum pernah mendapatkan fasilitas pengadaan
perumahan pribadi melalui dinas;
mempunyai masa kerja/dinas aktif di lingkungan TNI
Angkatan Laut paling singkat 10 (sepuluh) tahun; dan
berkonduite baik selama periode 3 (tiga) tahun terakhir.
Pasal 9
Persyaratan Pemohon SIPP klasifikasi B meliputi:
a,
personel aktif yang sedang menempati rumah negara dan
tidak memiliki rumah pribadi di sekitar Jakarta atau
Surabaya;
penugasan/mutasi di wilayah lokasi BMN yang
digunakan hunian non BMN berada Jakarta atau
Surabaya;
belum pernah mendapatkan fasilitas _pengadaan
perumahan pribadi melalui dinas;
mempunyai masa kerja/dinas aktif di lingkungan TNI
Angkatan Laut paling singkat 10 (sepuluh) tahun;
berkonduite baik selama periode 3 (tiga) tahun terakhir;
dan
harus menyerahkan kembali rumah negara yang sedang
ditempati kepada dinas TNI Angkatan Laut tanpa syarat,
apabila rumah yang dibangun di atas BMN yang
digunakan hunian non BMN tersebut telah selesai.
Pasal 10
Persyaratan Pemohon SIPP klasifikasi C meliputi:
a,
personel aktif yang tidak sedang menempati rumah
negara, memiliki rumah pribadi namun jauh dari sekitar
Jakarta atau Surabaya.
Personel aktif berusia paling rendah 45 (empat puluh
lima) tahun untuk pria dan paling rendah 40 (empat
puluh) tahun untuk wanita;-9
c. penugasan/mutasi di wilayah lokasi BMN yang
digunakan hunian non BMN berada Jakarta atau
Surabaya;
d. mempunyai masa kerja/dinas aktif di lingkungan TNI
Angkatan Laut paling singkat 10 (sepuluh) tahun; dan
. _berkonduite baik selama periode 3 (tiga) tahun terakhir.
Pasal 11
(1) Apabila terdapat pemohon SIPP oleh suami/istri sebagai
personel aktif, maka SIPP diberikan kepada personel aktif
yang menyandang pangkat lebih tinggi.
(2) Dalam hal permohonan SIPP merupakan permohonan
perpanjangan SIPP atau peningkatan SIPS menjadi SIPP,
maka pemohon SIPP dapat berasal dari selain klasifikasi
A, B dan C sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7.
BAB II
MEKANISME PENGGUNAAN TANAH BMN
Bagian Kesatu
Permohonan SIPP
Pasal 12
Jenis permohonan SIPP terdiri atas:
a. permohonan SIPP baru;
b. _permohonan perpanjangan SIPP;
. permohonan peningkatan SIPS menjadi SIPP; dan
d._ permohonan pengalihan SIPP.
Paragraf 1
Permohonan SIPP Baru
Pasal 13
(1) Permohonan SIPP baru hanya dilakukan terhadap lahan
yang kondisinya masih belum dibangun dan tidak ada
perencanaan untuk dibangun tupoksi.
(2) Permohonan SIPP baru sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) hanya boleh dilakukan oleh personel aktif yang
memenuhi perayaratan—lasifikasi_ scbagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 10 dengan
mengisi formulir permohonan.
(3) Permohonan SIPP baru sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diajukan kepada PPBW dengan tembusan kepada
Aslog Kasal, Kadisfaslanal dan Kasatker personel aktif
tersebut berdinas dan dilengkapi dengan dokumen
administrasi.(4)
-10-
Format formulir surat permohonan SIPP baru
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menggunakan
format sesuai yang tercantum pada Lampiran I, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kasal ini.
Pasal 14
Dokumen administrasi klasifikasi A, terdiri atas:
a.
surat keterangan penugasan/mutasi di lokasi wilayah
BMN yang digunakan = hunian non = BMN
(Jakarta /Surabaya);
fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
fotokopi surat nikah;
fotokopi kartu keluarga (dinas);
surat keterangan konduite dari atasan yang berwenang;
riwayat penugasan selama di TNI Angkatan Laut;
surat keterangan konduite periode 3 (tiga) tahun terakhir;
surat keterangan tidak sedang menempati rumah negara
dari pejabat personel pembina perumahan dinas
setempat (Kadisminpers);
surat pernyataan sebagai calon pengguna tanah BMN
yang digunakan hunian non BMN;
surat pernyataan kesanggupan membayar__tarif
penggunaan tanah per tahun ke rekening bendahara
fasdin setempat, yang nilainya akan ditetapkan dalam
SIPP;
khusus permohonan pengalihan SIPP/ permohonan SIPP
baru, dilengkapi dengan surat lulus Security Clearance
(SC) dari Sintel PPBW;
surat keterangan tidak memiliki rumah pribadi disekitar
Jakarta/Surabaya dari Pejabat Personel Pembina
perumahan dinas setempat (Kadisminpers Lantamal
MI/V); dan
surat keterangan belum pernah mendapat fasilitas
pengadaan perumahan pribadi melalui dinas dari pejabat
personel pembina perumahan dinas _setempat
(Kadisminpers Lantamal I!I/V)
Pasal 15
Dokumen administrasi klasifikasi B, terdiri atas:
a
surat keterangan penugasan/mutasi di lokasi wilayah
tanah BMN yang digunakan hunian non BMN
(Jakarta /Surabaya);-H-
b. fotokopi KTP;
¢. fotokopi surat nikah;
d. fotokopi kartu keluarga (dinas);
e. surat keterangan konduite periode 3 (tiga) tahun terakhir;
f. _ riwayat penugasan selama di TNI Angkatan Laut;
8. surat pernyataan sanggup/bersedia_menyerahkan
kembali rumah negara yang sedang ditempati tanpa
syarat kepada dinas (bilamana rumah yang dibangun di
atas tanah BMN yang digunakan hunian non BMN telah
selesai), dengan disahkan/diketahui oleh _pejabat
personel pembina perumahan dinas setempat dimana
yang bersangkutan berdinas;
h, surat pernyataan kesanggupan membayar tarif
penggunaan tanah per tahun ke rekening bendahara
fasdin setempat, yang nilainya akan ditetapkan dalam
SIPP;
i, khusus permohonan pengalihan SIPP/ permohonan SIPP
baru, dilengkapi dengan surat lulus Security Clearance
(SC) dari Sintel PPBW;
j. surat keterangan tidak memiliki rumah pribadi di sekitar
Jakarta/Surabaya dari pejabat personel _pembina
perumahan dinas setempat (Kadisminpers Lantamal
II/V); dan
k, surat keterangan belum pernah mendapat _fasilitas
pengadaan perumahan pribdi melalui dinas dari pejabat
personel pembina perumahan dinas _setempat
(Kadisminpers Lantamal III/V);
Pasal 16
Dokumen administrasi klasifikasi C, terdiri atas:
a. fotokopi KTP;
b. surat keterangan penugasan/mutasi di lokasi wilayah
tanah BMN yang digunakan hunian non BMN
(Jakarta/Surabaya);
c. _riwayat penugasan selama di TNI Angkatan Laut;
d. surat keterangan konduite periode 3 (tiga) tahun terakhir;
surat pernyataan kesanggupan membayar__tarif
penggunaan tanah per tahun ke rekening bendahara
fasdin setempat, yang nilainya akan ditetapkan dalam
SIPP;(1)
(2)
-12-
kKhusus permohonan pengalihan SIPP/ permohonan SIPP
baru, dilengkapi dengan surat lulus Security Clearance
(SC) dari Sintel PPBW; dan
surat keterangan tidak sedang menempati rumah negara
dari pejabat personel pembina perumahan dinas
setempat (Kadisminpers Lantamal III/V).
Paragraf 2
Permohonan Perpanjangan SIPP
Pasal 17
Permohonan perpanjangan SIPP hanya boleh diajukan
oleh personel aktif, purnawirawan TNI Angkatan Laut,
wredatama TNI Angkatan Laut yang namanya tercantum
dalam SIPP tersebut, atau janda/duda TNI Angkatan
Laut yang memenubhi persyaratan dengan terlebih dahulu
mengisi formulir permohonan yang diajukan paling
lambat 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya SIPP.
Dalam hal permohonan perpanjangan SIPP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pemohonnya merupakan
personel aktif, purnawirawan TNI Angkatan Laut, atau
wredatama TNI Angkatan Laut yang namanya tercantum
dalam SIPP, maka permohonan diajukan kepada PPBW
dengan tembusan kepada Aslog Kasal dan Kadisfaslanal,
dengan dilengkapi dokumen administrasi terdiri atas:
a. fotokopi KTP;
b. fotokopi KTA (apabila masih merupakan personel
aktif);
c. fotokopi KK umum;
d. fotokopi KK dinas (apabila masih merupakan personel
aktif);
e. fotokopi bukti pembayaran tarif penggunaan tanah
per tahunnya.
f fotokopi SIPP yang terakhir; dan
g surat keterangan tempat tinggal yang diketahui oleh
RT setempat.
Dalam hal permohonan perpanjangan SIPP sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) pemohonnya merupakan
janda/duda TNI Angkatan Laut, maka permohonan
diajukan kepada PPBW dengan tembusan kepada Aslog
Kasal, Kadisfaslanal, dengan dilengkapi dokumen
administrasi terdiri atas:
a. fotokopi KTP;
b. fotokopi/salinan Surat Keputusan — Pemerintah
tentang penetapan sebagai janda pahlawan TNI-13-
Angkatan Laut (bila yang bersangkutan janda
pahlawan);
c. surat keterangan dari pejabat personel pembina
perumahan dinas setempat di mana mantan suami
yang bersangkutan berdinas;
d. surat keterangan bahwa belum/tidak —pernah
menerima penghibahan rumah/tanah dari dinas TNI
Angkatan Laut untuk dimiliki;
€. surat pernyataan belum menikah lagi yang diketahui
oleh pejabat kerohanian setempat;
f. surat keterangan kematian suami/istri dari pejabat
yang berwenang; dan
g. fotokopi bukti pembayaran tarif penggunaan tanah
per tahunnya.
(4) Dalam hal suami/istri dari pemegang SIPP keduanya
telah meninggal dunia, pada masa transisi maka ahli
waris sudah tidak berhak untuk —mengajukan
perpanjangan SIPP dan berkewajiban melaporkan kepada
PPBW untuk pengembalian tanah BMN yang digunakan
hunian non BMN ke dinas TNI Angkatan Laut dan berhak
mendapatkan kompensasi berupa uang kerohiman yang
besarannya ditetapkan melalui Keputusan Kasal.
(5) Pada masa transisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
ahli waris anak kandung terakhir masih diberikan
kesempatan menempati rumah tersebut sampai dengan
berusia 30 (tiga puluh) tahun atau sudah berkeluarga
paling lama 1 (satu) tahun.
(6) Format formulir surat permohonan perpanjangan SIPP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
format sesuai yang tercantum pada Lampiran I, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kasal ini.
Paragraf 3
Permohonan Peningkatan SIPS menjadi SIPP
Pasal 18
(1) Permohonan peningkatan SIPS menjadi SIPP dilakukan
oleh pemegang SIPS yang telah selesai melaksanakan
pembangunan dan telah menempati secara tetap rumah
dimaksud.
(2) Permohonan peningkatan SIPS menjadi_—_SIPP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan kepada
PPBW, dengan dilengkapi dokumen administrasi terdiri
atas
a. fotokopi KTP;(3)
Q
(2)
(3)
()
(2)
-14-
b. surat keterangan tinggal dari RT setempat;
c. fotokopi SIPS;
d. fotokopi IMB;
e. foto bangunan;
f surat pernyataan telah selesai membangun di atas
tanah BMN yang digunakan hunian non BMN yang
ditunjuk; dan
g surat pernyataan/bukti penyerahan rumah negara
yang dikeluarkan oleh pejabat personil satker yang
bersangkutan (bilamana yang _bersangkutan
menempati rumah negara.
Format formulir surat permohonan peningkatan SIPS
menjadi SIPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
menggunakan format sesuai yang tercantum pada
Lampiran I, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kasal ini.
Paragraf 4
Permohonan Pengalihan SIPP
Pasal 19
SIPP hanya boleh dialihkan kepada personel aktif yang
memenuhi _persyaratan _klasifikasi_ sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 10.
Permohonan Pengalihan SIPP diajukan kepada PPBW
dengan tembusan kepada Aslog Kasal, Kadisfaslanal,
Satker pemohon dan dilengkapi dengan dokumen
administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(2).
Format formulir surat permohonan pengalihan SIPP
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan
format sesuai yang tercantum pada Lampiran I, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kasal ini.
Bagian Kedua
Penerbitan SIPS atau SIPP
Paragraf 1
Penerbitan SIPS
Pasal 20
SIPS diterbitkan oleh PPBW atas permohonan SIPP baru
terhadap lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
yang kondisinya masih belum dibangun dan tidak ada
perencanaan untuk dibangun tupoksi.
Mekanisme penerbitan SIPS atas permohonan SIPP baru
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum pada(3)
(4)
(5)
(6)
QQ
-15-
Lampiran II, yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kasal ini.
Terhadap permohonan SIPP baru sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), PPBW melaksanakan pengecekan
administrasi dan fisik
Dalam hal permohonan SIPP baru memenuhi
persyaratan, selanjutnya PPBW mengajukan permohonan
izin prinsip dengan melampirkan dokumen administrasi
sebagaimana diatur dalam Pasal 13 kepada PPB-E1.
Dalam hal permohonan disetujui, maka PPB-E1
menerbitkan jizin prinsip SIPS atas nama pemohon
kepada PPBW.
Berdasarkan izin prinsip SIPS sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), PPBW menerbitkan SIPS kepada pemohon
yang berisi keterangan diantaranya sebagai berikut:
a. luas tanah dan bangunan yang diizinkan untuk
dibangun;
b. kewajiban mengurus IMB sebelum melaksanakan
pembangunan;
¢. agar pemohon segera membangun dan melaporkan
untuk meningkatkan SIPS menjadi SIPP setelah
rumah di atas tanah BMN yang digunakan hunian
non BMN tersebut dihuni oleh yang bersangkutan;
d. apabila dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak
diterbitkannya SIPS tidak segera membangun, maka
SIPS dicabut; dan
e. pencabutan diberlakukan terhadap pemegang SIPS
setelah diberikan surat peringatan sebanyak 3 (tiga)
kali berturut-turut dalam rentang waktu 1 (satu)
bulan.
Paragraf 2
Penerbitan SIPP
Pasal 21
Penerbitan SIPP oleh PPBW dilakukan _ setelah
dilakukannya pengecekan administrasi dan fisik dengan
mekanisme sebagai berikut:
a. dalam hal penerbitan SIPP atas permohonan
perpanjangan SIPP, maka ditempuh melalui
mekanisme sebagaimana tercantum pada Lampiran II
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kasal ini;
b. dalam hal penerbitan SIPP atas permohonan
peningkatan SIPS, maka ditempuh melalui
mekanisme sebagaimana tercantum pada Lampiran IIS162
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Kasal ini; dan
c. dalam hal penerbitan SIPP atas permohonan
pengalihan SIPP, maka ditempuh melalui mekanisme
sebagaimana tercantum pada Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Kasal ini.
(2) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) memenuhi persyaratan, maka PPBW mengajukan
izin prinsip SIPP atas nama pemohon kepada PPB-E1
dengan = melampirkan = dokumen —_administrasi
pendukungnya.
(3) Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tidak memenuhi persyaratan, maka PPBW akan
memberitahukan kepada pemohon untuk menyampaikan
alasan penolakannya.
(4) Berdasarkan izin prinsip SIPP sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), PPBW menerbitkan SIPP kepada pemohon.
Paragraf 3
Jangka Waktu SIPP
Pasal 22
SIPP berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17.
Bagian Ketiga
Pencabutan SIPS atau SIPP
Pasal 23
(1) SIPS dapat dicabut jika:
a. dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak
diterbitkannya SIPS, pemegang SIPS tersebut tidak
melaksanakan pembangunan; dan
b. pemegang SIPS memohon dengan sendirinya untuk
dilaksanakan pencabutan SIPS karena tidak mampu
melaksanakan pembangunan.
(2) SIPP dapat dicabut jika:
a. pemegang SIPP melakukan pelanggaran dan sudah
diberikan peringatan lebih dari 3 (kali) dalam setiap
rentang waktu 1 (bulan) berturut-turut;
b. tanah BMN yang digunakan hunian non BMN akan
digunakan untuk kepentingan mendukung tupoksi;(3)
-17-
c. pemegang SIPP tidak melaksanakan kewajiban
pembayaran tarif penggunaan tanah __ setiap
tahunnya; dan
4. SIPP telah berakhir jangka waktunya, namun
pemegang SIPP selama 1 (satu) tahun tidak
mengajukan perpanjangan.
Pencabutan SIPS atau SIPP diterbitkan PPBW setelah
mendapatkan izin prinsip SIPS atau SIPP dari PPB-E1
dengan pertimbangan telah dipenuhinya salah satu
kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) atau (2)
BAB IV
‘TATA TERTIB
Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal 24
Dalam menggunakan tanah BMN yang digunakan hunian non
BMN pemegang SIPP berkewajiban:
a
membayar tarif penggunaan tanah per tahun yang disetor
ke rekening bendahara fasdin setempat sebesar 2% (dua
persen) x Luas tanah (m) x NJOP x 5% (lima persen);
membayar PBB atas penggunaan tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN;
bagi pemegang SIPP yang menempati rumah negara wajib
menyerahkan rumah negara yang ditempatinya kepada
dinas TNI Angkatan Laut tanpa syarat setelah
mendapatkan SIPP;
menyimpan IMB, SIPS dan SIPP terhadap tanah BMN
yang digunakan hunian Non BMN;
mematuhi dan mempedomani tata cara penggunaan
tanah BMN yang digunakan hunian Non BMN;
memohon perpanjangan SIPP setiap 3 (tiga) tahun sekali
kepada PPBW dengan pengajuan paling lambat 1 (satu)
bulan sebelum SIPP tersebut berakhir dan melampirkan
fotokopi bukti setor kepada Bendahara Fasdin PPBW
setempat atas tarif penggunaan tanah per tahun
sebelumnya;
menjaga keamanan, ketertiban dan _ kebersihan
lingkungan Komplek NI Angkatan Laut yang
ditempatinya; dan
mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di
lingkungan komplek TNI Angkatan Laut.-18-
Bagian Kedua
Larangan
Pasal 25
Pemegang SIPP dilarang melakukan hal-hal yang dapat
dikategorikan pelanggaran atas penggunaan tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN, meliputi:
a.
a)
(2)
(3)
(4)
q)
menyerahkan/mengalihkan kepada orang lain tanpa
sepengetahuan PPBW;
menyewakan sebagian/seluruh bagian kepada pihak lain
dengan tujuan| untuk = memperoleh_—_—imbalan
materiel/immateriel; dan
menggunakan tanah untuk kejahatan atau aktivitas
terlarang, termasuk untuk aktivitas politik praktis,
peredaran narkoba, perjudian, dan asusila.
Bagian Ketiga
Sanksi
Pasal 26
Bagi setiap pemegang SIPP yang melanggar ketentuan ini
dapat diambil tindakan berupa pencabutan haknya
sebagai pemegang SIPP.
Terhadap pelanggaran yang bersifat administrasi, sanksi
diberikan melalui surat peringatan sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut dalam rentang waktu 1 (satu) bulan.
Apabila surat peringatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) tidak diindahkan, maka PPBW dapat mencabut
SIPP yang bersangkutan atas izin prinsip pencabutan
SIPP dari PPB-E1 dan/atau dapat diproses hukum sesuai
peraturan yang berlaku.
Apabila_ pemegang SIPP/Surat | Izin Menggunakan
Tanah/Surat Izin Pinjam Pakai/surat izin sejenisnya
yang masa berlakunya telah berakhir dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun sejak terbitnya Peraturan Kasal ini
tidak melaksanakan permohonan perpanjangan SIP,
maka SIPP atau surat izin sejenisnya tersebut dapat
dicabut oleh dinas TNI Angkatan Laut karena dapat
digolongkan melakukan pelanggaran _sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
BAB V
PENGAMBILALIHAN OLEH DINAS
Pasal 27
Pengambilalihan oleh dinas terhadap bangunan di atas
tanah BMN yang digunakan hunian non BMN, dapat
dilakukan jika:(3)
(4)
(5)
q
(2)
(3)
-19-
a. pemegang SIPP dan suami/istri yang bersangkutan
telah meninggal dunia serta ahli waris anak
kandung terakhir sudah berusia 30 tahun atau
sudah berkeluarga paling lama 1 (satu) tahun;
b. pemegang SIPP menyerahkan secara sukarela
kepada dinas TNI Angkatan Laut;
c. dihuni oleh orang yang tidak berhak; dan
d. _pemegang SIPP menggugat TNI AL atas obyek tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN dan yang
bersangkutan telah dinyatakan kalah melalui
putusan Pengadilan yang telah berkekuatan hukum
tetap.
Jika terjadi keadaan yang menyebabkan _ perlu
dilakukannya pengambilalihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), maka PPBW melaporkan kepada PPB-E1.
Dalam hal pengambilalihan yang disebabkan oleh
keadaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a,
maka PPB-E1 membentuk Tim Taksasi yang terdiri dari
Satker Slogal, Disfaslanal, Dispamsanal, Diskumal,
Diskual, Diswatpersal dan PPBW untuk melakukan
penilaian dengan berpedoman pada luasan bangunan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4.
Bangunan yang telah diambil alih sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) akan berubah status menjadi
rumah negara peralihan.
PPB-El menyerahkan rumah negara __peralihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4) kepada PPBW
untuk digunakan mendukung tupoksi TNI Angkatan
Laut.
Pasal 28
Tugas Tim Taksasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
27 ayat (3), meliputi:
a. melaksanakan _penilaian/penaksiran _terhadap
bangunan di atas tanah yang telah memenuhi
persyaratan dilaksanakannya pengambilalihan oleh
dinas, berpedoman kepada peraturan yang berlaku;
dan
b. melaporkan hasil penilaian/penaksiran sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) kepada Aslog Kasal.
Laporan hasil penilaian Tim Taksasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b, ditindaklanjuti oleh
Aslog Kasal sesuai kebijakan Kasal dan ditetapkan dalam
Surat Keputusan Kasal.
Pembayaran hasil penilaian Tim Taksasi kepada yang
berhak (ahli waris) dilakukan oleh Diskual dan diberikan-20-
dalam bentuk uang kerohiman sesuai nilai yang telah
ditetapkan dalam Surat Keputusan Kasal.
(4) Penghuni rumah (ahli waris) yang masih tinggal pada
bangunan yang telah diambil alih oleh dinas diharuskan
untuk —“ mengosongkan/meninggalkan —_ rumahnya
selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan setelah
diberikannya uang kerohiman.
(5) Dalam hal penghuni rumah (ahli waris) sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) tidak mau menerima uang
kerohiman dan/atau tidak mengosongkan/meninggalkan
rumah melewati batas waktu yang ditentukan, maka
dilakukan pengosongan paksa oleh dinas dan uang
kerohiman dikonsinyasi ke pengadilan sesuai peraturan
yang berlaku.
(6) Pelaksanaan pengosongan paksa sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) dilaksanakan oleh PPBW.
BAB VI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 29
Ketentuan yang diperlukan bagi pelaksanaan Peraturan Kasal
ini diatur lebih lanjut dengan petunjuk teknis sesuai satuan
pembina materi dan atau satuan pembina materi khusus.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 30
(1) Ketentuan tentang luasan pada tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN sebagaimana dalam pasal 4
tidak berlaku terhadap tanah BMN yang digunakan
hunian non BMN yang kondisinya telah dibangun
sebelum terbitnya Peraturan Kasal ini.
(2) Personel yang karena jabatannya menempati rumah
jabatan sesuai peraturan yang berlaku di lingkungan TNI
‘Angkatan Laut, tetap berhak untuk menggunakan tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN sepanjang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 8 sampai dengan Pasal 10.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 31
Pada saat Peraturan Kasal ini mulai berlaku:
a. Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor
Skep/1879/IX/1976 tanggal 1 September 1976 tentang
Ketentuan-Ketentuan Hak Pakai Tanah Kapling TNI
Angkatan Laut di Jakarta;-21-
Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor
Skep/1879.a/IX/1976 tanggal 14 Desember 1983
tentang Ketentuan-Ketentuan Hak Pakai Tanah Kapling
TNI Angkatan Laut di Jakarta; dan
Surat Keputusan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor
Skep/1151/V/1998 tanggal 6 Mei 1998 tentang
Ketentuan-Ketentuan Hak Pakai Tanah Kapling TNI
Angkatan Laut di Surabaya.
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
(1) Peraturan Kasal ini mulai berlaku setelah 6 (enam) bulan
(2)
sejak tanggal ditetapkan.
Pemberlakukan 6 (enam) bulan setelah ditetapkan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukan
dalam rangka sosialisasi terhadap Peraturan Kasal ini.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 19 Mei 2021
KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,
tertanda
YUDO MARGONO
AutentikasiLAMPIRAN I
PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT.
NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG PENGGUNAAN TANAH
BARANG MILIK NEGARA YANG DIGUNAKAN HUNIAN NON,
BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN TNI ANGKATAN
LAUT
1. Contoh Format Formulir Surat Permohonan SIPP Baru
Jakarta,
Klasifikasi : Biasa
Lampiran _: Satu bundel
Perihal _: Permohonan Surat Izin Penunjukan
Penggunaan Tanah BMN Yang
digunakan hunian non BMN
Kepada
Yth. Komandan Lantamal ...
di
1, Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
(*avrin Betur Kawin)
Lama masa dinas
Alamat sekarang
Bersama ini mengajukan permohonan untuk memperoleh Surat Izin
Penunjukan Penggunaan (SIPP) atas Tanah BMN yang digunakan hunian non
BMN yang terletak di Blok ............ Nomor . Komplek TNI Angkatan Laut
seluas .. m2, sehubungan kami akan menempati rumah yang
berdiri di atas tanah BMN TNI Angkatan Laut tersebut, dengan penjelasan
bahwa saya:
a. Belum pernah membeli rumah/menerima pelepasan akomodasi
dari dinas atau dari yayasan, badan hukum yang bernaung di bawah
dinas TNI Angkatan Laut.
b. Sanggup menaati segala peraturan dan persyaratan baik untuk
memperoleh SIPP tanah BMN yang digunakan hunian non BMN maupun
setelah memperolehnya.
c. Saat ini saya menempati rumah dengan status . (mii
sendlri/mengontrak)
2. Sebagai kelengkapan permohonan ini, saya lampirkan:
a. Surat Keterangan penugasan/mutasi di lokasi wilayah tanah BMN
yang digunakan hunian non BMN (Jakarta/Surabaya);
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
Fotokopi Surat Nikah;
Fotokopi Kartu Keluarga (dinas);
Surat Keterangan Konduite dari atasan yang berwenang;
Riwayat penugasan selama di TNI Angkatan Laut;
pepo3.
-23-
g. Surat Keterangan Konduite periode 3 tahun terakhir; dan
h. Surat Keterangan tidak sedang menempati rumah negara dari
pejabat personel pembina perumahan dinas setempat (Kadisminpers).
i. Surat Pernyataan sanggup/bersedia menyerahkan kembali rumah
negara yang sedang ditempati tanpa syarat kepada dinas (bilamana
rumah yang dibangun di atas tanah BMN yang digunakan hunian non
BMN telah selesai), dengan disahkan/diketahui oleh pejabat personel
pembina perumahan dinas setempat dimana yang bersangkutan
berdinas, (bila pemchon sedang menempati rumah negara); dan
j. Surat pernyataan kesediaan membayar biaya tarif penggunaan
tanah per tahun sesuai SIP.
k. Surat lulus Security Clearance dari Sintel Lantamal/PPBW.
Pernyataan tersebut di atas kami buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila ternyata pernyataan tersebut tidak benar, maka surat permohonan ini
menjadi batal dengan sendirinya.
4.
Demikian permohonan ini kami ajukan untuk menjadikan pertimbangan
dan keputusan.
Pemohon,
‘Tembusan’ (Nama)
1. Aslog Kasal (Pangkat/Korps/NRP)
2. Kadisfaslanal
3. Kasatkersoar
2. Contoh Format Formulir Surat Permohonan Perpanjangan SIPP
Jakarta,
Klasifikasi
Lampiran : Satu bundel
Perihal _: Permohonan perpanjangan Surat Izin
: (*Sesuai judul surat icin terakhir)
Kepada
Yth. Komandan Lantamal ...
di
1, Berdasarkan Surat Izin . (Psesuai judul surat iain trait) Nomor
. tanggal .. tentang
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama ss :
Pangkat/Korps/NRP/NIP:
Jabatan :
Status
Lama masa dinas
Alamat sekarang
1 (#awin/Betum Kain)
Bersama ini mengajukan permohonan perpanjangan untuk memperoleh
Surat Izin Penunjukan Penggunaan (SIPP) atas tanah BMN yang digunakan
hunian Non BMN yang terletak di Blok ............ Nomor ......... Komplek TNI
Angkatan Laut . v» Seluas .......... m?, sehubungan rumah tersebut
masih kami tempati bersama keluarga.
2. Sebagai kelengkapan permohonan ini, saya lampirkan:
*) Bila merupakan anggota aktif, Purnawirawan dan Wredatama TNI Angkatan
Laut:
a. fotokopi KTP;
b. fotokopi KTA (apabila masih merupakan personel aktif);
c. fotokopi KK umum;
d. _fotokopi KK Dinas (apabila masih merupakan personel akti
€. fotokopi Surat Izin/SIPP yang dimiliki terakhir;
f surat keterangan tempat tinggal yang diketahui oleh RT setempat;
dan
g. surat pernyataan kesediaan membayar biaya tarif penggunaan
tanah pertahun sesuai SIP.
*) Bila merupakan janda/duda TNI Angkatan Laut yang memenuhi
persyaratan:
a. fotokopi KTP;
b. fotokopi/salinan Surat Keputusan Pemerintah tentang penetapan
sebagai janda pahlawan TNI Angkatan Laut (bila yang bersangkutan
janda pahlawan);
c. surat keterangan dari pejabat personel pembina perumahan dinas
setempat dimana mantan suami yang bersangkutan berdinas;-25-
d. surat pernyataan belum menikah lagi yang diketahui oleh pejabat
kerohanian setempat; dan
e. surat keterangan kematian suami/istri dari pejabat yang
berwenang.
3. Demikian permohonan ini kami ajukan untuk menjadikan pertimbangan
dan keputusan.
Pemohon,
‘Tembusan (Nama)
1. Aslog Kasal (Pangkat/Korps/NRP)
2. Kadisfaslanal
3. Kasatker= 26 -
3. Contoh Format Formulir Surat Permohonan Peningkatan SIPS Menjadi SIPP
Lampiran
Perihal
Sementara
: Satu bundel
ermohonan surat izin penunjukan
penggunaan tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN
Kepada
Yth. Komandan Lantamal ...
di
Berdasarkan Surat Izin Penggunaan Sementara (SIPS) Nomor
Tanggal ..... tentang Surat Izin Penunjukan
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama sus :
Pangkat/Koprs/NRP/NIP : ..
Jabatan :
Status
Lama masa dinas
Alamat sekarang
(*¥amin/ehum Kawiny
Bersama ini mengajukan permchonan untuk memperoleh Surat Izin
Penunjukan Penggunaan (SIPP) atas tanah BMN yang digunakan hunian Non
BMN yang terletak di Blok ............ Nomor
Komplek TNI Angkatan Laut
.. m2, sehubungan rumah tersebut telah selesai kami
seluas .
bangun dan telah kami tempati bersama keluarga
2.
3.
Sebagai kelengkapan permohonar ini, saya lampirkan:
a. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP);
b. surat keterangan tinggal dari RT setempat;
c. fotokopi SIPS;
d._ fotokopi IMB;
e. foto bangunan;
f, surat pernyataan telah selesai membangun di atas tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN yang ditunjuk; dan
g. surat pernyataan/bukti penyerahan rumah negara yang dikeluarkan
oleh pejabat personil satker yang bersangkutan (bilamana yang
bersangkutan menempati rumah negara).
Demikian permohonan ini kami ajukan untuk menjadikan pertimbangan
dan keputusan.
Pemohon,
Tembusan’
1
2
3
Aslog Kasal
Kadisfaslanal
Kasatker
(Nama)
(Pangkat/Korps/NRP)-27-
4. Contoh Format Formulir Surat Permohonan Pengalihan SIPP
Jakarta,
Klasifikasi : Biasa
Lampiran : Satu bundel
Perihal _: Permohonan pengalihan SIPP
Kepada
Yth. Komandan Lantamal ...
di
i Berdasarkan Surat
soos CAMGSAl veesseeses TEMLANE «..
Laut di Kompleks TNI Angkatan Laut
2. Sehubungan dengan hal tersebut, saya yang bertanda tangan di bawah
ini menyampaikan secara bersama-sama permohonan pengalihan SIPP tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN, sebagai berikut:
a. Saya, .
surat sesuai
_ (SIPP/Surat sin Pinjam Pakai/Surat Hak PaksNomor
Tanah TNI Angkatan
(nama pengkat/korps/NRP/NIP) gelaku pemegang
dasar pasal 1 memohon pengalihan SIPP kepada
(nama/pangkat/korps/NRP/NIP) berupa hak penggunaan
sebidang tanah milik TNI Angkatan Laut seluas . .. m? yang dalam
bukti surat izinnya tercantum atas nama seve Gi Blok
Nomor Kompleks TNI Angkatan Laut
b. Saya, ... _.inama/pangkat/korps/NRP/NIP. telah bersepakat
dengan pemegang SIPP sesuai dasar pasal 1 di atas untuk melaksanakan
over VB, selanjutnya memohon penerbitan SIPP atas tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN di Blok ....... Nomor .. .... Kompleks
TNI Angkatan Laut seluas ............ m? atas nama saya.
Sebagai kelengkapan persyaratan permohonan SIPP tersebut, kami
lampirkan beberapa dokumen sebagai berikut:
1) surat keterangan penugasan/mutasi di lokasi wilayah tanah
BMN yang digunakan hunian non BMN (Jakarta/Surabaya);
2) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KT!
3) fotokopi surat nikah;
4) fotokopi kartu keluarga (dinas);
5) surat keterangan konduite dari atasan yang berwenang;
6) riwayat penugasan selama di TNI Angkatan Laut;
7) surat keterangan konduite periode 3 tahun terakhir;
8) surat keterangan tidak sedang menempati rumah negara dari
pejabat personel pembina perumahan dinas _setempat
(Kadisminpers).
9) surat pernyataan sanggup/bersedia menyerahkan kembali
rumah negara yang sedang ditempati tanpa syarat kepada dinas
(bilamana rumah yang dibangun di atas tanah BMN yang digunakan
hunian non BMN telah selesai), dengan disahkan/diketahui oleh
pejabat personel pembina perumahan dinas setempat dimana yang
bersangkutan berdinas, ("ila pemchon sedang menempati rumah negara;- 28 -
10) surat pernyataan kesediaan membayar biaya tarif penggunaan
tanah pertahun sesuai SIPP; dan
11) surat lulus Security Clearance dari Sintel Lantamal/PPBW.
3. Demikian permohonan pengalihan SIPP dan penerbitan SIPP ini kami
sampaikan, terima kasih atas perhatian dan mohon keputusan.
Pemohon pengalihan SIPP Pemohon penerbitan SIPP/
/Pemegang SIPP lama, personel aktif yang mengoper,
wer aera
Ap 6.00, F600,
(Nama) (Nama)
(Pangkat/Korps/NRP/NIP) (Pangkat/Korps/NRP/NIP)
Tembusan:
1. Aslog Kasal
2. Kadisfaslanal
3. Kasatker-29-
5. Contoh Format Surat Pernyatean Calon Pemegang SIPP (Diisi Oleh
Pemohon SIPP Selain Perpanjangan)
SURAT PERNYATAAN KELENGKAPAN PERMOHONAN SIPP TANAH BMN YANG,
DIGUNAKAN HUNIAN NON BMN TNI ANGKATAN LAUT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
Pangkat/NRP/NIP :
Satker
Alamat rumah
Bahwa saya menyatakan:
a. Akan mengembalikan rumah negara yang saat ini saya tempati (bila
menempati rumah negara), dan akan pindah ke lokasi tanah BMN yang
digunakan hunian non BMN di Blok .......... No.. Kompleks TNI
Angkatan Laut ....... 29
b. Status tanah BMN yang digunakan hunian non BMN merupakan milik
TNI Angkatan Laut.
c. Tidak akan menyewakan, mengontrakkan, dan melakukan kegiatan
usaha di atas tanah BMN yang digunakan hunian Non BMN.
d. Tidak akan mengalihkan kepada pihak lain kecuali kepada personel
‘TNI Angkatan Laut yang masih berdinas aktif atas seizin dinas TNI
Angkatan Laut.
e. Setiap penambahan atau perubahan bangunan akan diajukan terlebih
dahulu data IMB ke Dinas Tata Kota Pemda setempat.
f. Bersedia membayar tarif penggunaan tanah per tahun.
g. Mematuhi ketentuan yang beriaku di lingkungan TNI Angkatan Laut
dan Pemerintah Daerah.
h. Apabila saya melakukan pelanggaran atas pernyataan ini, saya
bersedia untuk dicabut SIPP atas tanah BMN yang digunakan hunian non
BMN yang saya pegang dan diproses sesuai peraturan yang berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang membuat pernyataan,
R600 | (Nama)
Pangkat/Korps/NRP/NIP-30-
VI. Contoh Format Surat Pernyataan Calon Pemegang SIPP (Diisi Oleh Pemohon
SIPP)
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN PEMBAYARAN TARIF PENGGUNAAN TANAH,
1. Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Pangkat/NRP/NIP :
Satker :
Alamat rumah
Bahwa saya menyatakan:
a. Akan melaksanakan kewajiban pembayaran tarif penggunaan tanah
per tahun ke rekening bendahara fasdin Lantamal setempat yang
ditetapkan dalam Surat Izin Penggunaan Tanah (SIPP) dengan acuan
sebesar 2% x Luas tanah (m?) x NJOP x 5%.
b. Menyatakan bahwa akan menyimpan bukti pembayaran tarif
Penggunaan tanah dan melampirkannya pada saat permohonan
perpanjangan SIPP setiap 3 (tiga) tahun sejak SIPP diterbitkan.
2. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Yang membuat pernyataan,
ater
Ro 6.000, (Nama)
Pangkat/Korps/NRP/NIP
KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,
tertanda
YUDO MARGONO
AutentikasiLAMPIRAN II
PERATURAN KEPALA STAF ANGKATAN LAUT.
NOMOR 11 TAHUN 2021 TENTANG PENGGUNAAN
‘TANAH BARANG MILIK NEGARA YANG DIGUNAKAN
HUNIAN NON BARANG MILIK NEGARA DI
LINGKUNGAN TNI ANGKATAN LAUT
I. MEKANISME PENERBITAN SIPS
YANG BERASAL DARI PERMOHONAN SIPP BARU
(DITERBITKAN TERHADAP LAHAN YANG MASIH KOSONG)
PEMOHON
BARU
PPBW
> Lantamal Ill
> Lantamal V
KETERANGAN:
1, Pemohon mengajukan permohonan
SIPP ke PPBW di lokasi kavling berada
(Lantamal III atau Lantamal V), dengan
mengisi formulir dan melampirkan
persyaratan yang diperlukan.
2. PPBW mengajukan izin prinsip
SIPS kepada Kasal u.p. Aslog Kasal
(tembusan Kadisfaslanal).
3. Pengecekan / pertimbangan
persetujuan.
4. Hasil pengecekan:
- 4.a. Bila tidak memenuhi
syarat dan pertimbangan untuk
digunakan dinas maka tidak
disetujui
- 4.b, Bila disetujui PPBE-1
menerbitkan izin prinsip SIPS.
PPBE-1 5. Jika ada izin prinsip SIPS dari
> Slogal Cq. PPB-E1, maka PPBW menerbitkan
Disfaslanal SIPS kepada Pemohon.
3 4b
Pengecekan-32-
Il, _MEKANISME PENERBITAN SIPP
YANG DISEBABKAN PERMOHONAN PERPANJANGAN SIPP
PEMOHON (PEMEGANG SIPP YANG MASA
BERLAKUNYA AKAN BERAKHIR)
KETERANGAN:
1. Pemohon mengajukan
permohonan perpanjangan SIPP ke
PPBW di lokasi kavling berada
(Lantamal III atau Lantamal V),
dengan mengisi formulir dan
melampirkan fotokopi SIPP yang
telah/akan berakhir.
2. Pengecekan / pertimbangan
persetujuan
3. Hasil pengecekan:
- 3.a. Bila tidak memenuhi
syarat dan pertimbangan
lainnya maka tidak disetujui.
- 3b. Bila disetujui maka
PPBW menerbitkan
perpanjangan SIPP.4a
-33-
Ill. _MEKANISME PENERBITAN SIPP
TERHADAP PERMOHONAN PENINGKATAN SIPS MENJADI SIPP
PEMOHON
(PEMEGANG SIPS)
PPBW
> Lantamal III
> Lantamal V
Pengecekan
KETERANGAN:
1. Pemohon mengajukan permohonan
SIPP ke PPBW di lokasi kavling berada
(Lantamal II atau Lantamal V), dengan
mengisi formulir dan melampirkan
fotokopi SIPS dan Surat Keterangan
‘Tempat Tinggal.
2. PPBW mengajukan izin prinsip
‘SIPP kepada Kasal u.p. Aslog Kasal
(tembusan Kadisfaslanal)
3. Pengecekan / pertimbangan
persetujuan
4. Hasil pengecekan:
+ 4.a, Bila tidak memenuhi
syarat dan pertimbangan untuk
digunakan dinas maka tidak
disetujui.
- 4.b. Bila disetujui PPBE-1
menerbitkan izin prinsip SIPP
a.n. pemohon
5. Jika ada izin prinsip SIPP dari PPB-
E1, maka PPBW menerbitkan SIPP
kepada Pemohon-34-
IV. GAMBAR MEKANISME PENERBITAN SIPP
YANG DISEBABKAN OLEH PERMOHONAN PENGALIHAN SIPP
PEMOHON (PEMEGANG SIPP DAN
YANG AKAN MENERIMA
4a
PPBW
> Lantamal III
> Lantamal V
PPBE-1
> Slogal Cq.
Disfaslanal
KETERANGAN:
1, Pemohon (Pemegang SIPP dan
yang akan menerima pengalihan)
mengajukan permohonan pengalihan
SIPP ke PPBW di lokasi kavling
berada (Lantamal III atau Lantamal
V), dengan mengisi formulir dan
melampirkan fotokopi SIPP dan
persyaratan bagi yang akan.
menerima pengalihan SIPP.
2. PPBW mengajukan izin prinsip
SIPP kepada Kasal u.p. Aslog Kasal
(tembusan Kadisfaslanal)
3. Pengecekan / pertimbangan
persetujuan
4. Hasil pengecekan:
- 4.a. Bila tidak memenuhi
syarat dan pertimbangan
lainnya maka tidak disetujui.
- 4.0. Bila disetujui PPBE-1
menerbitkan izin prinsip SIPP
a.n. personel aktif yang akan
menerima pengalihan SIPP
5. Jika ada izin prinsip SIPP dari
PPB-E1, maka PPBW menerbitkan
SIPP a.n. personel aktif yang akan
menerima pengalihan SIPP
KEPALA STAF ANGKATAN LAUT,
tertanda
YUDO MARGONO
Autentikasi