You are on page 1of 70
REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH (2017-2022) PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH DINAS TENAGA KERJA Jalan Sockamo-Hattz KM. 2 No. 4 Mibo Kecamaian Banda Raya ‘Banda Aceh 23238 Telepon (0651) 44391 email ; disn L.com, : disnaker,bs id BERITA ACARA DINAS TENAGA KERJA Hasil Penyesuaian Program, Kegiatan, Sub Kegiatan dan Indikator serta Target Kinerja Renstra Pado hari ini Jumat Tanggal 4 (empat) Bulan Desember Tahun 2020 telah dilakukan penyesucian program, kegiatan, sub kegiaian dan indikator serta target kinerja Rencana Strategi (RENSTRA) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh mengacu pada Peraluran Menteri Dalam Negeri 90 Tahun 2019 tentang Klasfikasi, Kodefikasi dan Nomenklalur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi Dan Vaidasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi_ dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Kevangan Daerah. Berdasarkan_ hasil penyesucian program, kegiatan, sub kegiatan dan indiketor seria target kinerja renstra Kota Banda Aceh dengan ini dinyatakan bahwa ; 1. Jumich Program, Kegiatan, Sub-Kegiatan ; Program | Kegiatan ‘Sub - Kegiatan 4 [ 12 28 2. Daftar Klasifikcsi, Kodefikasi dan Nomenkiatur Program, Kegiaton dan Sub Kegatan, serta indikator dan torget kinerja rensira untuk (OPD) Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sebagaimana terlampir. Demikianiah Berita Acara hasil penyesuaian program, kegiatan, sub kegiaton dan incikator serta target kinerja renstra sasuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 90 Tahun 2019 tentang Klasifikas, Kodefikosi dan Nomenklatur Perenconaan Pembangunan dan Kevangan Daerah, dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050- 3708 Tahun 2020 Tentang Kasil Verifkasi Dan Validasi Femutakhiran Klasifikasl, Kodlefikasi dan Nomerklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Pembina Utama Muda IV/C NIP. 19640506 198603 1 003 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, dengan mengucap syukur dan puji kepada Allah SWT serta dengan ini ‘Nya Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh tahun 2017-2022 telah selesai disusun. Maksud penyusunan dokumen Perencanaan Strategis (Renstra) Disnaker Kota Banda Aceh untuk memberikan gambaran dan arah yang jelas dalam pemanfaatan secara optimal sumber daya yang dimiliki Disnaker Kota Banda Aceh untuk mencapal tujuan, visi, dan misi yang telah ditetapkan. Substansi Renstra ini mencakup indikasi ‘rencana pokok kegiatan yang akan dilakukan dengan sumber dana APBK Bands Aceh, Renstra_merupakan langkah awal yang dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis balk lokal, nasional maupun global dengan tetap berada dalam tetanan sistem manajemen nasional. Dengan pendekatan Rencana Strategis (Renstra) yang jelas dan sinergis, Disnaker akan dapat menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, pelueng dan kendale yang dihadapi dalam upaya peningkatan akuntabilitas kinerja. Banda Aceh, Mei 2020 "Pembina Utama Muda Nip. 19640506 198603 1003 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. BAB 1 PENDAHULUAN: 1.1. Latar Belakang 12. Landasan Hukum 13. Maksud dan tujuan. 14. Sistematika Penulisan... BAB Il_ GAMBARAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH 2.1, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 2.2. Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh. 23. Kinerja Pelayanan Dinas TenagaKerja Kota Banda Aceh............ secre 24, Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh.. BAB Ill PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah Terpil 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kab./ Cl: a 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis...... 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis BAB IV TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas ‘Tenaga Kerja Kota Banda Aceh... BAB V_STRATEGI DAN ARAH KEBUAKAN 5.1. Strategi dan Kebijakan..... BAB VI BAB VII BAB Vill RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN.... 44 KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN, ar PENUTUP... 48 TABEL 6.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH TABEL 7. ACEH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH DINAS TENAGA KERJA Jalan Sockamo-Hatta KM. 2. No. 4 Mibo Kecamatan Banda Raya Banda Aceh 23238 Telepon (0651) 44391 email : disnakerbandaacen@email,com, website : disnaker 0.4 KEPUTUSAN KEPALA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH NOMOR :/82:TARUN 2020 TENTANG REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2017-2022 KEPALA DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDA ACEH, Menimbang : a. bahwa sebagai pedoman dinas dalam melaksanakan program kegiatan mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 yang ditetapkan melalui keputusan Kepala Dinas ‘Tenaga Kerja Kota Banda Aceh No. 14 tahun 2018 tanggal 16 April 2018; b. bahwa dengan adanya evaluasi dan kebutuhan terhadap program kegiatan, maka dalam rangka mewujudkan dan mencapai target kinerja program kegiatan yang telah ditetapkan perlu dilakukan revisi terhadap Rencana Strategis (Renstra) sebagaimana dimaksud huruf a; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebageimana dimaksud pada huruf a dan b diatas, perlu ditetapkan Keputusan mengenai Revisi Rencana Strategis (Renstra| Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022. Mengingat : 1. Uncang-Undang Nomor (Drt} 8 tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Utara; 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; 4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional ‘Tahun 2005-2025; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang ‘Tata cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional; Menetapkan : KESATU KEDUA 9. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang tahapan Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Menaker Nomor 29 Tahun 2016 tentang Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten /Kota; 11.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara _Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang RPJP dan RPJM, serta Tata Cara Perubahan RPJPD, RPJM, dan RKPD; 12.Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2018 tentang Pedoman Nomenkiatur Perangkat Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian; 13.Qanun Kota Banda Aceh Nomor 16 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota (RPJKP) Kota Banda Aceh 2007-2027; 14.Qanun Kota Banda Aceh Nomor 01 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022; 15.Suratedaran walikota Banda Aceh Nomor 050/0803/2017 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) SKPD Tahun 2017- 2022. MEMUTUSKAN : Penetapan Revisi Rencana Strategis Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini sebagai dokumen perencanaan selama 5 tahun 2017-2022 :Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di teiapkan dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan Perbaikan kembali sebagai mana mestinya. Ditetapkan di Banda Aceh Pada tanggal :04 Mei 2020 (Ful Hazami, SE., M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19640506 198603 1 003 a. BABI PENDAHULUAN Later Belakang Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Acch merupakan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru terbentuk pada jajaran Pemerintah Kota Banda Aceh berdasarkan Qanun Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 28 November 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagai unsur pelaksana urusan Pemerintah dibidang Tenaga Kerja dan dibidang Industri. Sesuai dengan Qanun tersebut di atas, make dalem_ penyelenggaraan pembangunan Daerah dibidang Ketenagakerjaan dan dibidang Industri dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh. Untuk itu diperlukan adanya Penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra- SKPD) mengacu pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional khususnya pasal 7 (1) bahwa Renstra- SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pasal 151 ayat (1) dan (2) telah ditegeskan bahwa: 1, Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra-SKPD yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsinya berpedoman pada RPM Daerah dan bersifat indikatif. 2. Renstra-SKPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan melibatkan aspirasi masyarakat. Renstre Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Sanda Aceh Tahun 2017-2022 merupakan dokumen rencana pembangunan SKPD yang berjangka waktu 5 lima} tahun, pada dasamye disusun untuk mewujudkan visi Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 seperti yang tertuang dalam RPJM Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 12. Renstra Disnaker Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 akan dijadikan sebagai pedoman dalam menyusun program dan kegiatan tahunan Disnaker Kota Banda Aceh yang mengarah pada pencapaian sasaran - saseran pembangunan yang dalam penyusunannya juga memperhatikan program dan kebijakan dari Pemerintah Pusst yang dilaksanakan di daerah. Renstra Dinas Tenaga Kerja merupakan langkah awal untuk dilaksanakan agar mampu menjawab tuntutzn lingkungan strategis. Dengan pendekatan Rencana Strategis yang Jelas dan sinergis antara visi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh yang mengacu kepada visi kota Banda Aceh yaitu “Terwujudnya Kota Banda Aceh Gemilang dalam Bingkai Syariah’. Dinas Tenaga Kerja mempunyai Renstra yang disusun secara integrasi dari potensi sumber daya manusia dengan sumber daya lainaya yang diharapkan mampu menjaweb tuntutan perkembangan lingkungan strategis yang terus mengalami perubahan sesuai dengan dinamnika sosial kemesyarakatan. Dengan mengacu kepada ketentuan Undang — Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunen Nasional dan selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengeh (RPJM) Kota Banda Aceh yang telah ditetapkan dengan Peraturan Walikote Nomor 27 Tahun 2037 Tanggal 2 November Tahun 2017, serta dikuatkan dengan Qanun Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 28 November 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagai unsur pelaksana urusan Pemerintah dibidang Tenaga Kerja. serta Peraturan Walikota Banda Aceh Nomor 47 Tahun 2016 tentang tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kote Banda Aceh. LANDASAN HUKUM Penyusunan Rencana Strategis (Renstra] Dinas Tenage Kerja Kota Banda Aceh tahun 2017 - 2022 didasarkan pada: 4. Landssan Ideal : Pancasila 2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945 3. Landasan Operasional : a. _Undang-undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan b. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; ¢. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lemberan Negara Republik Indonesia Nomor 4438);Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; d.Undang-undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional T2hun 2005-2025 fe. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Deerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587 (sebagaimana telah diubah kedua kalinva dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daereh (Lembaran Negera Republik indonesia Tahun 2015 Nomor 58, tembahan Lembaran Republik indonesia Nomor 5573); Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangke Menengah Nasional Tahun 2015 - 2019 8 Inpres Nomor 1 tehun 1995 tentang Kuslites Pelayanan Aparatur Pemerintah Kepada Masyarakat; h. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Nasional; i. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagsimana diubah dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah k. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendelian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengan Deerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah m. Keputusan Menpan Nomor 81 tahun 1993 tentang Pedoman Tata Laksana Pelayanan Umum; 1. Kepmenpan No. KEP/24/M.PAN/2004 tentang Petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik; ©. Qanun Kota Banda Aceh Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerj2 Perangkat Daerah Kota Banda Aceh Peraturan Walikota Banda Aceh No. 47 Tahun 2016 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Dan Tata Kerja Dinas Tenage Kerja Kote Banda Aceh. 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN 1 Maksud Maksud dari penyusunan rencana strateg) Dinas Tenage Kerja Kota Banda Aceh adalah = > Untuk memberikan arah dan gamberan serta_landasan yang lebih konkrit terhadap tujuan dari program kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Tahun 2017 ~ 2022 dimana penjabaran lebih lanjut dari sasaran kegiatan dinarapkan dapat menjarnin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengewasan di Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh pada setiap anggaran selama 5 (limal tahun > Melakukan penyesuaian arah dan pedoman pelaksanzan pogram dan kegiatan tahunan bagi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh dalam melaksanakan tugas dan fungsi khususnya dalam kurun waktu lima tehun mengacu pada RPIM Kota Banda Aceh tahun 2017-2022 > Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi_ dan sinergi_antar dokumen perencanaan kegiatan. > Memberikan incikator untuk melakukan evaluasi kinerja kegiatan pada Disnaker. 14. 2 Tujuan Tujuan perencanaan Stratejik Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh adalah : > Melaksanakan tupoksi guna mendukung tercepainya visi dan misi Walikota Banda Aceh. > Menetapkan program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kata Banda ‘Aceh tahun 2017-2022. > Sebagai pedoman dalam pelaksanaan program kerja maupun kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh. > Tersedianya dokumen perencanaan jangka menengah yang. merupakan penjabaran visi-misi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh untuk mewujudkan keadaan yang diinginkan selama periode 5 (lima) tahun mendztang Mengoptimalkan tugas pokok fungsi dan peran Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sebag: SOTK baru dalam mencapai terget pencapaian RPJM Kota Banda Aceh tahun 2017-2022. > Menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh. ® Sebagal pendekatan prestasi kerja yang akan dicapai dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencene Kerja dan Anggaran (RKA). % Sebagai landasan pelaksanzan sistem akuntabilitas dan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sesuai dengan prinsip-prinsip kepemerintahan yang baik (Good Goverment). > Sebagai rujukan dalam penyusunan Laporan akuntabilitas Kinerja instansi pernerintah (LAKIP) > Terciptanya akuntabilitas kinerja pemerintah Kota Banda Aceh sebagai akumulasi dari akuntabilitas dan kinerja unit kerja dilingkungan Kota Banda Aceh. Sistematika Penulisan Renstra Dinas Tenaga Kerja Kota Sanda Aceh Tahun 2017 -2022 disusun dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunen Jangka Panjang Daerah Dan Rencane Pembangunen Jangka Menengah Daerah, Serta Tats Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dengan sistematike sebagai berikut: BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2, Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sisternatika Penulisan BAB Il GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam penyelengaraan urusan pemerintah daerah. 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 2.2. Sumber Daya Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 2.4, Tantangen dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh BAB Ill PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh 3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilin 3.3, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Aceh 3.4, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kalian Lingkungen Hidup Strategis, 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis BABIV TUJUAN DAN SASARAN 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh BABV STRATEGI DAN ARAH KEBUAKAN BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN BAB VII) = PENUTUP LAMPIRAN Gambar 1.1 Bagan Alir Penyusunan Renstra PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD. PENYUSUNAN RP3MD 21. 211. 212. BAB Il GAMBARAN PELAYANAN OPD ‘Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh ‘Tugas Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh merupakan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) baru yang merujuk pada Qanun Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 28 November 2016 dan Perwal nomor 47 tahun 2016 tanggal 20 Desember 2016 tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan Dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian kewenangan Walikota di bidang penyelenggaraan Ketenagakerjaan dan dibidang Perindustrian Dinas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan Urusan Pemerintahan bidang Tenaga Kerja dan bidang Perindustrian yang menjadi kewenangan Kota dan Tugas Pembantuan yang diberikan kepada Kota. Fungsi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Untuk penyelenggaraan tuges tersebut diatas, Dinas Tenaga Kerja mempunyai fungsi sebagai berikut : 2. Perumusan kebijakan di bidang Tenaga Kerja dan bidang Perindustrian; b. _ Pelaksanaan kebijekan di bidang Tenaga Kerja dan bidang Perindustrian; ©. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang Tenaga Kerja dan bidang Perindustrian; dd. Pelaksanaan administrasi Dinas Tenaga Kerja sesuai dengan lingkup tugasnys; dan Pelaksanaan fungs' lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas make Dinas Tenage Kerja mempunyai Kewenangan. a. Uruson Pemerintahan Bidang Tenaga Kerja yaitu = 1) Pelaksanzan pelatihan berdasarkan unit kompetensi; 2) Pembinazan lembaga pelatihan kerja swasta; 3) Perizinan dan pendaftaran lembaga pelatinan kerja; 4) Konsultansi produktivitas pada perusahaan kecil; 5) Pengukuran produktivitas; 6] Pelayanan anter kerja; 7) penerbiten izin Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS); 8] Pengelolzan informasi pasar kerja; 9] Perlindungan Tenaga Kerje Indonesia (TKI) di luar negeri (pra dan purna penempatan);dan 10) Penerbiten perpanjangan lzin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (ITA) yang lokasi kerja. b. Urusan Pemerintahan Bidang Perindustrian yaitu : 1) Pengesahan peraturan perusahaan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama untuk perusahaan yang hanya beroperasi dalam Kotajdan 2) Pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial, mogok kerja dan penutupen perusahaan. 2.1.3 Strukutur Organisasi Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Struktur Organisasi Pada Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, ter 4. Unsur Pimpinan yaitu Kepale Dinas Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan dibidang Tenaga Kerja dan bidang Perindustrian yang menjadi kewenangan Kote dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kota. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatasKepala Dinas mempunyai fungsi pelaksanaan urusan ketatausahaan dinas, penyusunan program Jangka pendek, Jangka menengah dan jangka panjang, perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan, pelaksanaan administrasi dinas bidang Tenaga Keria dan bidang Perindustrian, 2. Ungur Pembantu Pimpinan yaitu Sekretariat, yang terdiri dari: > Subbag Keuangan, Program dan Pelaporan > Subbagian Umum, Kepegawaian dan Aset 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, _Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penyiapan perumusan kebijakan operasional tuges administrasi, pengoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi pelaksanaan tuges dan fungsi organisasi di lingkungan Dinas Tenage Kerja; b. Pelaksanzan pengelolaanurusan_administrasi, _keuangan, kepegawaian, ketatausahaan dan tatalaksana, kearsipan, umum, perlengkapan dan peralatan, —_kerumahtanggaan, —_hukum; danPemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi di lingkungan Dinas Tenaga Kerja. 3, Bidang Produktivitas Dan Penempatan Tenaga Kerja Bidang Produkti s dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Tenaga Kerja dan Industri dibidang Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja, yang terdiri da » Seksi Pembinaan Produl itas Tenaga Kerja dan Lembaga Pelatihan Swasta. Seksi Penempatan dan Periuasan Kesempatan Kerja. Untuk melaksanakan tugassebagaimana_—_dimaksud,Bidang Produktivitas dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai fungsi: a. penyiaoan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang pelatinan berbasis kompetensi, pembinaan lembaga pelatinan Kerja swasia, peningkatan produktifitas tenege kerja, pengelolaan informasi pasar kerja serta perluasan kesempatan kerja, rekomendasi Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), pelayanan dan pembinaan tenaga kerja dan perpanjangan Izin ‘Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA); b. penyiepan bahan penyusunan perumusan _kebijakan bidengpelatihan berbasis kompetensi,pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta, peningkatan produktifitas tenaga kerja,pengelolaan informasi pasar kerja serta_perluasan kesempatan kerja, rekomendasi Lembaga Penempatan Tenage Kerja Swasta (LPTKS) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), 1 pelayanan dan pembinaan tenaga kerja dan perpanjangan Izin Mempekerjekan Tenaga Kerja Asing (IMTA sesuai dengan lingkup tugasnya; penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang pelatinan berbasis kompetensi, pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta, peningkatan produltifites tenega kerja, pengelolaan informasi pasar kerja serta perluasan kesempatan kerja, rekomendasi Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), pelayanan dan pembinaan tenaga kerja dan perpanjangan —Izin Mempekerjaken Tenaga Kerja Asing (ITA sesuai dengan lingkup tugasnya; pelaksanaan kebijakan bidang pelatihan berbasis kompetensi, pembinaan lembaga pelatihan kerja swasta, peningkatan produktifitas tenaga kerje, pengelolaan informasi pasar kerja serta perluasan kesempatan kerja, rekomendasi Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta (LPTKS) dan Rencana Penggungan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), pelayanan dan pembinaan tenaga kerja dan perpanjangan Izin Mempekerjeken ‘Tenaga Kerja Asing (IMTAsesuai dengan lingkup tugasnya; pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pelatihan berbasis kompetensi, pembinaan lembaga pelatinan kerja swasta, peningkatan produktifitas tenage kerja, pengelolaan informas! pasar kerja serta perluasan kesempaten kerja, rekomendasi Lembage Penempatan Tenaga Kerja Swasta (WTKS) dan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), pelayanan dan pembinaan tenaga kerja dan perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sesuai dengan lingkup tugasnya;dan pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bidang Hubungan Industrial dan Jominan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Tenaga Kerja dan Industri dibidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yang terdiri deri > Seksi Penyelesaian Perselisihan Hubungan industrial. > Seksi Persyaratan Kerja Perusahaan Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimeksud, Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang verifikasi peraturan perusahaen dan perjaniian kerja sama, pendaftaran perjanjian kerja sama, perselisihan hubungan industrial, fesilitasi pembentukan dan pemberdayzan lembege kerja sama bipartit dan tripartit, rekomendasi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing), pembinaan koperasi karyawan, pembinaan serikat pekerja/serikat buruh, pembinaan pengembangan jaminan sosial_ketenagakerjaan dan pengupahan; b. Penylapan bahan penyusunan perumusan kebijakan_bidng verifikasi peraturan perusahaan dan perianjian kerja sama, pendaftaran perjanjian kerja sama, perselisihan hubungan industrial, fasilitas! pembentukan dan pemberdayaan lembaga kerja sama bipartit dan tripartit, rekomendasi perusehean penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing), pembinaan koperasi karyawan, pembinzan serikat pekerja/serikat buruh, pembinaan pengembangan jaminan sosial ketenagakerjean dan pengupahan sesuai dengen lingkup tugasnya; ©. Penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan bidang verifikasi peraturan perusahaan dan perjanjian kerja sama, pendaftaranperjenjian kerja sama, perselisihan hubungan industrial, fasilitesi pembentukan dan pemberdayaan lembaga kerja sama 13 bipartitdan tripartit, rekomendasi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing), pembinaan koperasi_ karyawan, pembinaen serikat pekerja/serikat_buruh, _ pembinaan pengembangan jaminan sosial ketenagakerjaan dan pengupahan sesuai dengan lingkup tugasnya; d. Pelaksanzan kebijakan bidang verifikasi peraturan perusahaan dan perjanjian kerja sama, pendaftaran perjanjian kerja sama, perselisihan hubungen industrial, fasilitas) pembentukan dan pemberdayaan lembaga kerja sama bipartit dan tripartit, rekomendasi perusahaan penyedia jasatenaga_ kerja (outsourcing), pembinaen koperasi karyawan, pembinaan serikat pekerje/serikat buruh, pembinzan pengembangen jaminan sosial ketenagakerjaan dan pengupzhan sesuai dengan lingkup tugasnya; e. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang verifikasi peraturan perusahaan dan perjanjian kerja sama, pendaftaren perjanjian kerja sama, perselisinan hubungan industrial, fesilitasi pembentukan dan pemberdayaan lembaga kerja sama bipartit dan tripartit, rekomendasi perusahaan penyedia jasa tenaga kerja (outsourcing), pembinaan koperasi karyawan, pembinaen serikat pekerja/serikat_ buruh, pembinaan pengembangen jeminan sosial ketenagakerjaan dan pengupahan sesusi dengan lingkup tugasnya;dan f Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Perindustrian Bidang Perindustrian mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan Bidang Urusan Pemerintahan Tenaga Kerja dan Industri dibidang Perindustrian, yang terditi da 7 Seksi Pembinaan Dan Pengembangen Industri, > Seksi Pembinaan dan Pengawasan Usaha Industri Kecil dan Menengah. 14 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perindustrian mempunyai fungsi : a. penyiapan bahan penyusunan program kerja dan rencana kerja bidang pengadaan dan penanganan bahan baku maupun bahan penolong, peralatan, proses pembuatan produk, penerapan standar mutu, pengawas, pertumbuhan dan pengembangan sentra industri potensial, klasterisasi, peningketan kapasitas iptek serta penataan struktur industri, peningkatan daya beli masyarakat, pemberdayaan dan sinergisitas pelaku usaha industri; b. penylapan bahan penyusunen perumusan kebijakan_bidang pengadaan dan penanganan bahan baku maupun bahan penolong, peralatan, proses pembuatan produk, penerapan standar mutu, pengawas, pertumbuhan dan pengembangan sentra industri potensial, klasterisasi, peningkatan kapasitas iptek serta penataan struktur industri, peningketan daye beli masyarakat, pemberdayaan dan sinergisitas pelaku usaha industri sesuai dengan lingkup tugasnya; c. penyiapan bahan pelaksanzan kebijakan jidang pengadaan dan penanganan bahan baku maupun bahan penolong, peralatan, proses pembuatan produk, penerapan standar mutu, pengewas, pertumbuhan dan pengembangan sentra industri potensial, klasterisasi, peningkatan kapasitas iptek serta penataan struktur industri, peningkatan daya beli masyarakat, pemberdayaan dan sinergisitas pelaku usaha industri sesual dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan kebijakan bidang pengadaan dan penanganan bahan baku maupun bahan penolong, peralatan, proses pembuatan produk, penerapan standar mutu, pengewas, pertumbuhan den pengembangan sentra industri potensial, klasterisasi, peningkatan kapasitas iptek serta penataan struktur industri, peningkatan daya beli masyarakat, pemberdayaan dan sinergisitas pelaku usaha industri sesuai dengan lingkup tugasnya; 15 22. e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang pengadaan dan penanganan bahan baku maupun bahan penolong, peralatan, proses pembuaten produk, penerapan standar mutu, pengawas, pertumbuhan dan pengembangan sentra industri potensial, klasterisasi, peningkatan kapasitas iptek serta penataan struktur industri, peningkatan daya beli masyarakat, pemberdayaan dan sinergisitas pelaku usaha industri sesuai dengan lingkup tugasnya;dan f pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya. ‘Sumber Daya Aparatur Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Sumber daya aparatur merupakan salah satu faktor penunjang untuk peningkatan kinerja. Jumiah pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Acehtahun 2017 sebanyak 31 orang PNS dan 3 orang Non PNS. Klesifikesi pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh berdasarkan jabatan dan tingkat pendidikan dapat dilihat berikut - Kepala 1 Orang - Sekretaris 1 Orang ~ Kepala Bidang 3 Orang - Kepala UPTD 1 Orang - Kasubbag 2 Orang = Kasi 6 Orang, - Kepala Subbag TU UPTD 1 Orang Dari date di atas, sermua posisi jabatan struktural telah terisidi tahun 2017. Eselon Jabatan pada Dinas Tenaga Kerja adalah sebagai berikut: a. Kepala Dinas merupakan jabatan eselon |I.b atau jabatan Pimpinan Tinggi Pratama; b. Sekretaris merupakan jabatan eselon i.e atau jabatan Administrator; c. Kepala Bidang merupakan jabatan eselon Ilb atau jabatan Administrator; d, Kepala Subbagian merupakan jabatan eselon IV.a atau jabatan Pengawas; e. Kepala Seksi merupakan jabatan eselon [V.a atau jabatan Pengawas;dan f. Jabatan Fungsional Umum atau jabatan Pelaksana, 16 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan adalzh sebagai berikut : - SMP/MTs1 Orang ~ SMA/MAS Orang ~ _ DIPLOMAL Orang ~ SARIANA22 Orang. = PASCA SARJANA2 Orang Untuk jumlah pegawei menurut jenjeng kepangksten, golongan dan pendidikan terdiri dari: 4 orang dengan pangkat golongan IV yaitu Kepela Dinas, Kebid Perindustrian Serta Kabid Hi Dan Jamsostek dengan latar belakang pendidikan S1 dan $2 Sekretaris dengan golongan |V. Untuk Jabatan Kabid Produktivitas Dan Penempatan Tenaga Kerja dengan pangkat golongan il berpendidikan Si. Kasubbag Kepegawaian, Umum dan Aset dan Kasubbag Program, Keuangan dan Pelaporan, Ka. UPTD BLK dan Kasubbag TU BLK, dan 6 Orang Kasie yang keseluruhannya berlatar pendidikan Sarjana dan Golongan Ill berjumlah 10 orang. Sedangkan Staf seluruhnya berjumlah 16 Orang, dengan rincian 10 orang dengan golongan I dan golongan Il 6 orang, dimane 8 orang dengan later belakang pendidikan S1, 1 orang 2, D3 1 orang dan SLTA 5 orang dan MTsN 1 Orang, Untuk Non PNS berjumlah 3 orang dengan latar belakang pendicikan Dill Komputer Dan SLTA, sehingga total keseluruhan berjumiah 34 orang. jat__ dari jumlah pegewai sebagaimana yang diuraikan diatas, memperiihatkan bahwa pegawai Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh relatif belum begitu memadai. Berhubung saat ini beban kerja yang tinggi, Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh masih membutuhkan tenaga staf, knususnya di Bidang Sekretariat dan Bidang Ketenaga Kerjaan serta Bidang Industri. Meskipun demikian, kompetensi aktual pegawai Dinas Tenaga Kerja masih perlu ditingkatkan lagi. terlihat dengan rendahnya SDM yang ada di Dinas Tenaga Kerja dan_terindikasi masih rendahnya produktifitas dan belum maksimalnya tingkat pelayanan kepada masyarakat. 17 23. Kinerja Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Berbagai permasalahan dibidang ketenagakerjaan harus terus menjadi perhatian pemerinteh agar dapat cepat diantisipasi dan diselesaikan. Permasalahan tersebut diantaranya tingginya tingkat pengganguran, rendahnya perluasan kesempatan kerja yang terbuka, rendahnya kompetensi dan produktifitas tenaga Kerja, kasus perselisinan pekerja dengan perusaheaan dan sebagainya. Kondisi tersebut merupakan tantangan yang harus diselesaikan dalam pembangunan nasional, Sebagai bagian dari pembangunan nesional bidang ketenagakerjaan _berupayamengembangkankualitas sumberdaya manusia yang lebih produktif. Sumber daya manusia bidang ketenagakerjaan merupakan faktor terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada sejauhmana_ sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melatsanakan proses pembangunan. Oleh karena itu pembangunen di bidang ketenagakerjaan diarahkan untuk dapat meningkatkan kualitas dan produktifitas untuk dapat bersaing dengan tenaga kerja luar negeri memasuki bursa tenaga kerja bebes ASEAN tahun 2015.Menyingkapi hal tersebut distas Pemerintah Kota Banda Aceh melalui Dinas Tenaga Kerja mengambil langkah-langkah yang strategis untuk meningkatkan pembengunan dibidang ketenagakerjaan khususnya pada bidang pengembangan produktifitas Tenage Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja. Untuk mengentisipasi masalah dibidang ketenagakerjasn,PemerintahKota Banda Aceh melalui Dinas Tenaga Kerja mengambil langkah-langkah sebagai berikut: a. Meningkatkan mutu pelatihan kerja dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada baik di Balai Latihan Kerja Banda Aceh maupun lembaga peletihan kerja swasta. b. Mengoptimalkanpelayanandibidang _ketenagakerjaan dengan membangun sistem Bursa Kerja Online dimana pencari kerja dan pengguna tenaga kerja dapat dipertemukan dalam wilayah Provinsi Aceh maupun wilayah indonesia pada umumnya, c.— Menciptakan lapangan kerja melalui pelatihan wirausaha baru program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja. d. Mengupayakan kembali penempatan tenaga kerja melalui progrem pemagangan ke luar Negeri. 18 Seiring dengan kebijakan pemerintah khususnya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam menyingkapi besarnya jumiah agkatan kerja dengan tingket pendidikan yang rendah telah menyebabkan_ tingginya pengangguran berimbas pada kemiskinan dan kemelaratan masyarakat. Dibidang Pengawasan ketenagakerjaan adalah fungsi_publik dari administrasi ketenagakerjaan yang memastikan penerapan perundang- undangan ketenagekerjaan di tempat kerja. Peran utamanya adalah untuk meyakinkan mitra sosial atas kebutuhan untuk mematuhi undang-undang di tempat kerja dan kepentingan bersama mereka terkait dengan hal ini, melalui langkah-langkah pencegahan dan edukasi, dan jika diperlukan penegakan hukum. Dalam dunia kerja, pengawasan ketenagekerjean adalah instrumen yang paling penting dari kehadiran negara dalam intervensi untuk merancang, merangsang, dan berkontribusi kepada pembangunan budaya pencegahan yang mencakup semua aspek yang secara potensial berada di bawah pengowasannya: hubungen industrial, upah terkait dengan kondisi kerja secara umum, keselamatan dan kesehatan kerja, dan isu-isu yang terkait dengan ketenagakerjaan dan jaminan sosial. Dalam upaya membangun hubungan industrial yang hermonis, dinamis, berkeadilan dan bermartabat perlu adanya perhatian yang serius dari berbagi pihak khususnya Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh sebagai fungsi dan tugas dalam pemerintahan, untuk itu melalui Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit yang, telah dibentuk oleh Dinas Tenaga Kerja Banda Aceh mengharapkan agar dapat terwujudnya kerjasama antara pemerintah, pengusaha dan serikat pekerja sehingga melalui forum komunikas!, konsultasi dan musyawarah tentang masalah ketenagakerjaan dapat memberikan masukan, saran dan pendapat serta rekomendasi agar permasalahan ketenagakerjaan secara umum dapat dipecahkan sesuai dengan amanah UU No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dalam hal ini seksihubungan industrial telah melakukan 12. kali pertemusn/ rapat yang dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja Kota Benda Aceh bersama Apindo dan serikat pekerja membahas berbagai masalah di bidang ketenagakerjaan seperti masalah outsourcing, pembuatan peraturan perusahaan,UMR, hak normatif pekerja dan lain sebagainya. Penyelesaian perselisihan hubungan industrial menurut UU No. 2 Tahun 2004, menganut 2 sistem yaitu penyelesaian diluar pengadilan hubungan industrial dan didalam pengadilan hubungan industrial. Penyelesaian 19 perselisihan hubungan industrial diluar pengadilan salah satunya melalui konsiliator dan mediator, agar penyelesaian perselisihan hubungan industrial dapat terlaksana secera cepat, tepat, adil dan mudah. Adapun bidang perindustrian dimana perkembangan industri kecil formal maupun nen formal di Kota Banda Aceh hingga tahun 2015 berjumiah 2.834 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 7.992 orang. Usaha Kecil dan ‘Menengah (UKM) di Kota Banda Aceh terus tumbuh, produktif dan berdaya seingagar UKM mampu menguasei pasar di deerah maupun nasional, salah satu bentuk dukunganuntuk meningkatkan promosi UKM adalah melalui keikut sertaan di pameran-pameran berskala Daerah maupun Nasional. Bidang industri terus berupaya memberdayakan Ekonomi masyarakat melalui Usaha Kecil Menengah yang merupakan sumber perekonomian masyarakat Kota Banda Aceh, sehingga perlu adanya perhatian, pembinaan dan memfasilitasi_prasarana pemasaran produk-produk dari usaha kecil dan menengeh tersebut, dihidupkan pasar perdagangan yang sehat dan bersih serta membentuk koperasi pelaku industr! kecil yang madani sehingga koperasi yang telah didirikan tersebut dapat berperan sebagei sarana dan prasarana pemasaran produk-produk Industri di Kota Banda Aceh, adapun upzya-upaya yang telah dilakukan antara lain: Periingkatan manejemen usaha bagi perajin industri kecil dan pedagang kecil Peningkatan keterampilan bagi perajin industri kecil dan pedagang kecil Peningkatan kualitas hasil industri kecil 1 2. 3 4, Peningkatan standar mutu industri 5. Produk Unggulan Kota Banda Aceh teriamin pemasarannya 6 . Menumbuh kembangkan Ekonomi Rakyat 20 abel. 23 FENCAPAIAN KINERIA PELAYANAN DIMAS TENAGA NERIA KOTA BANDA ACEHTAHLUN 2013 5/0 2017 | woKAOR HERA SUN TUGKS.OAN | spacey | sane | a | TARGETRERSTATAWUN KE pension tn saan canna inet wo, | FunestDeas TEMGA ERA HOTA aNDA | TARGET. | TneeT | | ont tanya =o [em [mo [me [ee | ee [am | ms | oe | a | me | ow | aos | me | vow om @ ete |e fw |] |» | |) oo | | em [| oy | ve | ooo | am | am | om | to 7 | sons aTewaauemAaN | Tageat estrone susx | sox | om | cow ow | sasn | sosex | ox | eum | won | sox | ore | rom | 0 | mow anghatan ria % men | aE | Be sr | = [ae Reeaate iene s |» | 2 Fa a | ua uo | so | am | ase | ae | ax | now sitempathan (6) had a ° ae a | Be | : eseran kesus yong | « Gasleaikan dengan porns | deine | aneaue | sors | roease | amis | asians | sot | srs | asim | me | cam | one | ox | rox petjanjanbersama (8) - L Junnvah incur Keci 4 2 ans | aan | 20 | 20m | aur | zz | 240 | oes | swan | sean | orm Se Tne 2.00 v0 | 2205 2 ese | su — — | | | = = = « Sona 1 a fa ' 1 ‘ ° ° ° ° ° o a ° o industr = Pecsentaselncusr Keil = 1 i Tae ae [oan | nae | oase | am | sew | aw faze | ave |e fase | rare | ame MemanfastkanTeknlogi wow | ou a | 96 __ndustri_ ____| = ss — - = 7 Persentase Produk Yang © Telsh Memenuhi wow | orm | as | sew | sae | ome | ow | oom | ome | ow | oe | om | am | am | ow __standarMutulnduste | | | 24 feels Oa Tena Banda Ace emibina Utama Muda NIP, 19640506 198603 1 003, 22 apeL2.2 ANGGARAN REALISASI PENDANAAN PELAYANAN DINAS TENAGA KERIA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2013 S/D 2017 Taeaanan non A Tenis Anan oA TOR Ti AeTnaneans a nCcAn TaNe | _ alpen nano r 7)? 1? a 5 7 > 1 5 ee me | me | ws | me | | me | mm | ws | aoe | m7 | ma | oom | ow | oe | oo | i |e 2 E 1622587496 - - 7381498.070 . = - 182 | le 2assz0sen | —r aanenssos 7 fe =e | eas rea ssrszaar z sonia: long Barong danse | “assazvz087 saen77ana ae >I [ase:s00e0 | 5 e701 : 23 24, ‘Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Keberhasilan capaian satu program mempunyai tantangan dan peluang pengembangen untuk mendukung atau memicu keberhasilan dari program- program yang telah ditetapkan. ‘Adapun Kondisi yang diinginkan dan Proyeksi kedepan secara umum pada Dinas Tenaga kerja Kota Kota Bands Aceh, yaitu : a. Peningkatan pelayanan_ prima terhadap masyarakat melalui sistem dan prosedur pelayanan yang yang cepat, akuntabilitas dan transparansi. b. Tersedianya data objek dan subjek pajak, retribus\ daerah serta penerimaan lainnya yang akurat. c. Peningkatan Sumber Daya Manusia yang profesional d.Peningkatan kemitraan dengan stakeholder dan pihak swasta dalam pengelolaen investasi dan sumbangan dari lembaga donor. fe. Peningkatan pengadaan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung lainnya. f. Adanya kesadaran masyarakat pelaku usaha untuk mengurus Wajib lapor Perusahaan g. _Adanya kemauan dari semua unsur untuk memikirkan upaya peningkatan Penerimaan Asli Daerah (PAD). h. Adanya peraturan perundang-undangan yang akurat dan sesuai dengan perkembangan zaman. i. Tersedianya kondisi keamanan yang kondusif dalam kehidupan masyarakat. Pada Bidang Ketenegakerjaan perlu ditingkatkan mutu pelayanan penempatan tenaga kerja maupun bidang pelatihan kerja diharapkan tersedianya tenaga Pengantar Kerja dan Tenaga Instruktur yang cukup memadai sehingga pelayanan ketenagakerjaan dan penyediaan tenaga terampil dapat terlaksana dengan baik. Sehingga kemudian jumlah penganggur di kota Banda Acen dapat ditangguiangi, sebagaimana kondisi yang diinginkan sebagai berikut: Tersedianya tenaga terampil |kompeten) sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. 24 b. Tersedianya fasilitas yang memadsi seperti touchscreen dan ruangan yang representatif untuk pelayanan sistem bursa kerje online. Tersedianya lapangan kerja/kesempatan kerja bagi masyarakat. Diberikannya kuota penempatan tenaga kerja pemagangan keluar negeri (Jepang). Perlu komitmen bersama dan koordinasi lintas sektoral guna mempercepat proses tindak lanjut. Perlu sosialisasi tentang arti pentingnya Jamsostek dan Asuransi kecelakaan diri diluar hubungan kerja bagi tenaga kerja yang bekerja di wilayah Kota Banda Aceh. Harus ada sosialisasi terhadap pengusaha tentang peraturan perundang- undangan ketenagakerjaen serta dukungen semua pihak yang terkait (lintas sektoral) khususnya para penguasa di lingkungen Kota Banda Aceh, 25 3.4. BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS OPD Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Analisis mengenai isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi pada Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh merupakan hal terpenting yang akan menjadikan visi dan misi dari Dinas Tenaga Kerja dopat berjalan sesuai dengan program yang telah ditatapkan. Penyajian analisis ini menjelaskan butir-butir penting isu-isu strategis yang akan menentukan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh selama tahun 2017 - 2022. Penyajian isu-isu strategis meliputi permasalahan pembengunan daerah dan isu strategis. Permasalahan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh merupakan permasalahan yang mi outi penyelengearaan urusan —_dibidang Ketenagekerjean dan Perindustrian yang relevan sebagai hasil dar’ identifikasi permasalahan Pemerintah Kota Banda Aceh. Beberapa permasalahan yang mengermuke adalah sebagai berikut : 1, Masih terbatasnya kesempatan kerja dan keterampilan pencari kerja masih terbatas serta kurangnya perlindungan tenage kerja kerja 2. Tidak adanya kesadaran perusahaan ataupun HRD untuk melaporkan lowongen ke Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh; 3, Ketidaksesuaian entara kuelifikasi jabatan lowongan kerja dengan bakat, minat, dan kemampuan pencari kerja; 4. Tingginya pelanggaran norma ketenagakerjzan, dan meningkatnya kasus perselisihan 5. Belum tersedianya instruktur tetap untuk kejuruan di BLK 6, Masih terbatasnya pembinaan Industri Kecil, Usaha Kecil Menengah 7, Belum tersedianya pusat produksi, promos! dan pemasaran procuk industri kecil, masih belum konsistennya kerja sama kemitraan industri kecil, menengah dengan BUMN/swasta nasional 8. Terbetasnya pengujian pada Balai Standerisasi Industri terhadap produk makanan 26 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepada Daerah Terpilih AL Visi Terwujudnya Kota Banda Aceh gemilang dalam bingkai Syarich Dalam visi Kota Banda Aceh Tahun 2017-2022 terdapat 3 (tiga) kata penting yaitu “GEMILANG" dan “BINGKAI SYARI'AH.” Agar tidak multi tafsir, maka berikut ini dijabarkan arti kata-kata tersebut. Gemilang adalah suatu kondisi terang, gemerlap, berkilau, mengagumken, dan terpandang daiam tiga pilar utama yaitu: agama, ekonomi, dan pendidikan, menuju kejeyaan dan kemasyuran dengan memperhatikan kesetaraen dan keadilan gender. Sedangkan Bingkai adalah mendasarkan seluruh proses penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan kehidupan sosial kemasyarakatan, kepada Syariat islam. BL Misi 1. Meningkatkan peleksanaan Syariat Islam dalam bidang penguaton aqidah, syariah don akhlak. Misi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pembinaen sosial kemasyarakatan bener-benar berada dalam bingkai pelaksanaan syariat Islam secara kaffah. 2. Meningkatkan kualitas pendidikan, kebudayoan, kepemudaan, dan olahraga. Misi ini dimaksudkan untuk memastikan pemerataan kualites pendidikan, memajukan seni dan budaya Aceh, melakukan pembinaan kepemudasn, dan membudayakan olahraga sehat dan rekreasi, serta memajukan olahraga prestasi dan olahraga pendidikan pada tingkat regional dan nasional. 3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pariwisata dan kesejahteraan masyarakat. Misi ini dimaksudkan untuk memberikan landasan yang kuat bagi perbaikan pendapaten masyarakat yang dalam lima tahun ke depan yang berdampak kepada peningkatan PAD dengan kebijakan dan 27 strategi yang efektif sehingga pada gilirannya akan meningkatkan juga kesejahteraan masyarakat dan kemandirian daerah. Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Mii ditujukan untuk menghasilkan kualites kesehatan masyaraket yang lebih baik melalui upaya penguatan pemberdayaan Kesehatan masyarakat yang dicapai dengan kerjasama dan kemitraan, penguatan pembiayaan den sumber daya kesehatan serta kebijekan penguatan manajemen, regulasi, system informasi Kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan. Meningkatkan kualitas tata kelola pemerintahen yang baik. Misi ini dimaksudkan untuk memberikan landasasan yang kuat bagi penyelenggaraan pemerintahan dengan birokrasi yang tidak hanya kuat dari sisi legalitas, melainkan juga professional, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, netral, mampu melayani publik, sejehtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara. Membangun infrastruktur kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Hal ini dimaksudkan untuk mewujudkanpembangunan infrastruktur yang mengoptimalkan sumber daya tanpe mengakibatkan kerusaken lingkungan dan memperhatikan keseimbangan antara pembangunen di masa sekarang dan mesa yeng akan dating Memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Misi ini bertujuan untuk meningkatkan keberdayean dan kemandirian kelompok perempuan dalam mengejar kemajuannya dan meningkatkan rasa aman dan nyaman kelompok ibu dalam kehidupannya serta ‘tumbuh kembang anak yang baik. Penelaahaan visi, mis dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang dikaitkan dengan permasalahan yang timbul dari Dines Tenaga Kerja Banda Aceh bertujuan untuk mendukung program-program yang sesuai dan selaras dengan Program Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh terpil periode 2017-2022 yang antara lain termuat dalam misinya di bideng Ekonomi dan Kesejahteraan, diantara poin-poin tersebut yang berkaitan dengan Bidang Ketenagakerjean dan Bidang Perindustrian antara lain: 28 * Meningkatkan perluasan kesempatan kerja formal di sektor-sektor yang menjadi core competensi kota © Mendorong tumbuh dan berkembangnya industri kecil (home industri) untuk menopang pertumbuhan ekonomi yang berbasis kerakyatan ‘© Pemberdayaan kepemudaan dalam bidang peningkatan still © Meningkatkan kemempuan teknologi sistem produksi dan penguatan sentra industri © Menghubungkan antara hasil produk industri pengolahan ‘© Meningkatkan pelatihan dan ketrampilan kewirausahaan Dikaitkan dengan misi tersebut diatas, sasaran yang akan dicapai antara lain adalah: 3. Membekali keterampilan berbasis kompetensi bagi masyarakat b. Terserapnya lapangan kerja bagi tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur dalam kegiatan padat karya c. Membukan peluang kesempatan kerja yang lebih luas bagi pencari kerja pengangguran dan semi pengangguran d. Memberikan Kesempatan kepada masyarakat _mendepatkan pekerjaan dan penghasilan untuk kesejahteraan hidup mereka ‘Adapun Makna yang terkandung dalam visi Dinas Tenaga Kerja adalah: Pertama, bahwa Terciptanya Kesempatan Kerja Vang Mandiri dan Berkualitas Dalam Memperkuat Ekonomi Kerakyatan.” mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja adalah suatu lembaga yang harus dapat menyiapkan tenaga kerja terampil dan produktif, peningkatan keterampilaen dan produktivitas kerja, membina lembaga-lembaga latihan swasta, melakukan akreditasi lembaga latihan swasta serta sertifikasi kemampuan. Sehingga tenaga-tenaga tersebut diatas dapat berdayasaing tinggi sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan dunia kerja seria memenuhi standar nasional/internasional. Kedua, mengandung arti bahwa Dinas Tenaga Kerja sebagai lembaga pemerintahan yang mempunyai kewajiban untuk dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat pencari kerje, mendorong dan memotivasi para pengusaha untuk menciptakan perluasan kerja, serte 29 3.3. mengerahkan warga masyarakat yang tidak memiliki pekerjzan untuk lebih benyak memberikan kesempaten untuk mengikut’ pelatihan Keterampilan UKIM dan Industri rumah tangga dan pelatinan ketrampilan kewirausahaan yang telah diberikan selama ini. Ketiga, bahwa Dinas Tenaga Kerja ini sebagai suatu lembaga yang dapat berperan sebagai fasilitator dalam mewujudkan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, adil dan bermartabat, mencakup pembinaan terhadap pengusaha, pare pekerja dan lembaga-lembaga ketenagakerjaan, sosialisasi perundang-undang ketenagakerjaan, penanganan permasalahan/perselisihan ketenagakerjaan, memfasilitasi penetapan upah minimum kota, serta memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan, terhadap pekerja dan pengusaha, serta meningkatkan kesejahteraan pekerje, melalui program dan kegiatan yang berorientasi terhadap peningkatan keselamatan kerja, kesehaten kerja dan jaminan sosial bagi tenaga kerja, perumusan dan penyusunan UMK, serta peningkotan penegakkon hukum ketenagakerjasn. Telaahan Renstra K/L Dan Renstra Provinsi / Kabupaten / Kota Renstra K/L merupakan dokumen perencanaan untuk jangka waktu lima (5) tahun yang akan dilaksanakan oleh kementerian/kelembagaan. Renstra K/L tidak boleh memiliki kebijekan yang bertentangan dengan RPJMN karena Renstra K/L merupakan koritrak kerja menteri kepada presiden yang seluruh program den kegiatannya mencerminkan target kinerja yang akan dicapai oleh presiden. Renstra K/L bagi lembaga tinggi negara _—organisasi kementerian/lembaga tinggi negara dan program —teknis dilaksanzkan oleh organisasi lembaga tinggi negara ESELON Il Dinas Tenaga Kerja dalam penyusunan Renstra Dinas Tenaga Kerja sudeh mengacu kepada RPJMN 2015 ~ 2019, RPIMD Aceh 2012-2017 dan RPJMD Kota Banda Aceh 2012-2017. Adapun program - program yang dilaksanakan oleh Kementerian / Kelembagaan maupun Provinsi yang searah dengan Program yang akan dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh antara lain adalah: 1. Program Pembangunan Ketenagakerjaan 2. Program Peningaktan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas, 3. Program Penempatan dan Perluasan Tenaga Kerja 30 3.4, 4. Program Pengembangan Hubungan industrial dan Peningkatan Jamsostek 5. Program Perlindungan Tenaga Kerja dan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan 6. Program layanan dan sistem informasi Ketenagakerjaan 7. Program peningkatan keterampilan dan kapasitas pekerja Sedangkan untuk bidang Perindustrian program yang selaras dengan Renstra Kementerian/Kelembagaan Perindustrian antara lain adalah: Program Penumbuhan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1. Program Pengembangan Tekhnologi dan Kebijakan Industri Potensi industri kecil dan menengah di Banda Aceh didominasi oleh industri yang ditujukan untuk penyediaan dukungan fasilitas bagi industri, peningkatan nilai tambah produk industry, peningkatan daya saing produk dalam rangke penguasaan pasar lokal dan domestic, penguasaan teknologi sehingga dukungan Kementerian Perindustrian terhadap pembangunan industri dapat menjadi sebuah peluang dan tantangan tersendiri dalam pembangunan industry kecil menengah serta peningkatan peran industri kecil menengah yang ada di Daerah. Telaahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hid Strategis Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Banda Aceh di rumuskan untuk mengetasi permasalahan tata ruang dan sekaligus memanfaatkan potensi yang dimiliki, serta mendukung terwujudnya tujuan den sasaran pembangunan kota dalam jangka panjang. Permasalahan pokok dalam penataan ruang wilayah Kota Banda Aceh kedepan adalah: a. Batasan kondisi fisik dasar kota (letak geografis, hidrologi, klimatologi, geologi dan oceanografi) yang mempengaruhi daya dukung lahan untuk pengembangan kegiatan-kegiatan perkotaan; b, — Kerawanan terhadap bencana, terkait dengan jalur patahan dan potensi gelombang dari laut, yang mempengaruhi pengembangan fistk di kawasan sepanjang jalur patahan dan di kawasan pesisir pantai; 31 cc. Perkembangan kebutuhan Kota Banda Aceh sebagai ibu kota Provinsi ‘Aceh dan pusat orientasi pembangunan wilayah provinsi. Sedangken potensi yang dapat dikembangkan untuk mendukung penataan ruang wilayah Kota Banda Aceh 20 tahun mendatang adalzh: a. Fungsi Kota Banda Aceh sebagai ibu kata Provinsi Aceh; b. Peranan Kota Banda Aceh sebagai pusat koleksi distribusi barang bagi kawasan sekitarnya; ©. Kota Banda Aceh sebagai orientasi perkembangan bagi kawasan sekitarnya; d. Ketersediaan dan kelengkapan sarana dan prasarana pelayanan, baik untuk skala kota maupun skala regional; ©. Nilai strategis dan historis Kota Banda Acel f. Ketersediaan dan kualitas sumber daya manusia yang lebih memadai di bandingkan dengan daerah sekitar. Visi Pembangunan Daerah Jangka Panjang Kota Banda Aceh adalah “Terwujudnya Banda Aceh Sebagai Kota Tamaddun, Modern dan Islami”, sedangkan sasaran Pembangunan Daerah Jangka Panjang Kota Banda Aceh yangingin dicapai terkait dengan penataan ruang wilayah kota adalah: a. Terwujudnya Pembangunen Kota Banda Aceh yang bersih, indah, teduh, hyaman, aman, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan; b, Terwujudnya Kota Banda Aceh sebagai pusat perdagangan, industri dan perikanan; cc. Terwujudnya kehidupan sosial budaye yang bernuansa Islami dan masyarakat yang beretika. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pokok di tas, dirumuskan Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Banda Aceh adalah “Mewujudkan Ruang Kota Banda Aceh sebagai Kota Jasa Yang Islami, Tamaddun, Modern dan Berbasis Mitigasi Bencana”” Pelaksonaan pembengunan kota Banda Aceh yang menyangkut pemanfaatan ruang harus mengacu pade RTRW Kota Banda Aceh yang telah dituangkan dalam Qanun Walikota No. 04 Tahun 2009. Ruang lingkup koordinasi penataan ruang Kota Banda Aceh meliputi: 32 a. Perencanaan tata ruang; b. — Pemanfaatan ruang; dan ©. Pengendalian pemnanfaatan ruang. Pengendalian pemanfeatan ruang merupakan kunci utama dalam terwujudnya pembangunan sesuai RTRW. Ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota berfungsi: a. Sebagal alat pengendali pengembangan kota; b. — Menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan rencana tata ruang; ©. menjamin agar pembangunan baru tidak mengganggu pemanfaatan ruang yang telah sesuai dengan rencana tata ruang; d. meminimalkan pengunaan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang; fe. mencegah dampak pembangunan yang merugikan dan melindungi kepentingan umum. ‘Secara geografis Banda Aczh yang juga merupakan ibukot Provinsi Aceh, dengan fungsi pelayanan pemerintahan, perdagengan & jasa, pendidikan, Kesehatan, dan kebudayaan merupakan kota hirarki | di Provinsi Aceh, dengan wilayah pelayanan Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya. Selain itu Banda Aceh jugs berfungsi sebagai pusat pendicikan, keagamaan dan pusat pengembangan wisata yang berbasis masyarekat dan budaya Islami. Rencana Tata Ruang wilayah Kota Banda Aceh direncanakan dikembangkan dalam 4 Wilayzh Pengembangan yaitu : 1) wilayah pengembangan PK Lama yang meliputi wilayah Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam dan Kuta Raja, berfungsi sebagai pusat kegiatan perdagangan regional dan pemerintahan; 2) Wilayah Pengembangan PK Baru meliputi wilayah Kecamatan Banda Raya dan Lueng Bata berfungsi sebagai pusat kegiatan olah raga (sport center} terminal AKAP dan AKDP, perdagangan dan jasa serta pergudangan; 3) Wilayh pengembangen Keutapang meliputi wilayah Kecamatan Meuraxa, Jaya Baru dan sebagian Banda Raya berfungsi sebagai pusat kegiatan pelabuhan dan wisata; 4) Wilayah Pengembangan Ulee Kareng meliputi wilayah Kecamatan Syiah Kuala dan Ulee Kareng, berfungsi sebagai 33 35. pusat pelayanan pendidikan kesehatan dan kegiatan lain yang komplementer dengan kedua kegiatan tersebut. Kota Banda Aceh termasuk daerah rawan bencana gempa bumi dan longsor. Dalam rangka pengurangan risiko bencana dilakukan peningkatan kapi itas aparatur pemerintah penyelenggara penanggulangan bencana serta peningkatan kapasitas, partisipasi masyarakat dan para pemangku kepentingan lain dalam pengurangan risiko bencana melalui kegiatan pencegahan mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dan bahaya kebakaran serta penanganan pada saat bencana dan pasca bencana melalui kegiatan tanggap darurat, rehebilitasi, dan rekonstruksi. Selain rawan terhadap bencana alam Kota Banda Aceh juga rawan terhadap bencana non alam seperti bencana kebakaran, penanggulangan bahaya kebakaran yang sampai saat ini wilayah cakupan layanannya selain Kota Banda Aceh juge melayani sebagian wilayah Acen Besar. Penentuan Isu-isu Strategis Analisis isu-isu strategis. merupakan bagian penting dan sangat menentukan dalam proses penyusunan rencana pembangunan dzerah untuk melengkapi tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu yang tepat dan bersifat strategis meningkatkan akseptabilitas prioritas pembengunan, dapat dioperasionalkan dan secars moral serta etika birokratis dapat dipertanggung jawabkan Oleh karena itu, perhatian kepada mandate dari masyarakat dan lingkungan eksternalnya merupaken perencanaan dari luar ke dalam yang tidak boleh diabaikan. isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Kote Banda Aceh adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam peningkatan pelayanan yang optimal di bidang ketenagakerjaan, karena dampaknya yang signifikan bagi masyarekat Kota Banda Aceh di masa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu strategis adalah keadaan yang epabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yeng lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaetkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Penentuan isu-isu strategis adalah salah satu bagian terpenting yang akan menjadi dasar utama visi dan misi jangka menengah dari 34 Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh dalam kurun waktu 2017-2022. Gambaran isu-isu strategi meliputi permasalahan yang mungkin timbul dalam pelaksanzan program dan kegiatan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh ke depan. lsu strategis dalam Rencana Strategis Tahun 2017-2022 sun berdasarkan beberapa sumber, pertama berdasarkan analisis terhadap situasi dan kondisi urusan ketenagakeriaan di Kota Banda Aceh, yang kedua bersumber dari permasalahan dan isu dalam RPIMO Kota Banda Aceh Tahun 2012-2017, dan ketiga didasarkan pada analisis capaian kinerja pelaksanaan urusan ketenagakaerjaan_ sehingga dapat diidentifikasi berbagai permasalahan umum yang dapat diangkat menjadi agenda atau prioritas pembangunan tahun 2017-2022, dari sejumlah isu dan permasalahan tersebut, yang dapat diangkat menjadi isu strategis dengan kriteria sebagai berikut: 1, Cakupan masalah yang luas 2. Suetu isu atau masaleh cenderung membeser di masa datang dan berdampaknegatif 3, Memerlukan upaya penanganan yang konsisten dari waktu ke waktu Isu strategis adalzh merupakan permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan prioritas penanganan selama kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang. Isu_strategis diidentifikasi dari berbagai_ sumber, diantaranya adalah : 1. Isu stratagis dari dinamika intemasional, nasional dan regional yang mempengaruhi Kota Banda Aceh; 2. Is. strategis dari Kebilakan Pembangunan Daerah Lainnya yang mempengaruhi Kota Banda Aceh; kan pembangunan daerah yang terdiri dari RPIMD Kota Banda Aceh 2012-2017; Isu strategis yang diangkat dari analisis situasi dan kondisi kependudukan, ekonomi, sosial budaya, sarana prasarana dan pemerintahan umum saat ini, serta kemungkinan kondisinya di masa datang. ‘Adapun beberapa permasalahan yang mengemuka adalah seperti yang terdapat berikut ini 3.5.1 Bidang Ketenagakerjaan 3.5.1.1. Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek 35 Isu strategis pada perusahaan Qutsourching perusahaan penyedia Jasa pekerja burun dan perusahaan pemborongan pekerjaan : 4 Hak-hak normatif pekerja yang tidak dibayar sesual dengan aturan perundangen yangberlsku. Tidak adanya kepastian hukum terhadap jaminan perlindunganterhadap tenaga kerja. Tuntutan pekerja Karena adanya pemotongen gaji_terhadap pekerja. Tidak adanya perlindungan terhadap tenaga kerja apabila masa berlanjut. 3.5.1.2, Bidang Produktifitas dan Penempatan Tenaga Kerja 1 Kesempatan kerja dan keterampilan kerja yang mash terbatas Penempatan Tenaga Kerja. Pengongguran terbuka. Kurangnya kesadaran perusahaan ataupun HRD untuk melaporkan lowongan ke Dinas Tenaga Kota Banda Aceh. 3.5.1.3. Bidang Perindustrian Pada bideng Perindustrian isu-isu strategis yang mengemukan antara lair yPpwn ep Rendahnya Pengembangan Industri kecil dan menengah; Kurangnya Pengembangan sentra-sentra Industri potensial; Belum optimalnya pengembangan agro industri; Masih rendahnya produktivitas Industri Kecil dan Menengah; Masih rendahnya Daya saing produk; Rendahnya kewirausahaan baru. 36 41. BABIV TUJUAN DAN SASARAN LIMA TAHUN Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh Untuk mereatisasikan tujuan dan sasaran RPJMD perlu ditetapkan tujuan dan sasaran Dinas Tenaga Kerja dalam kurun waktu 5 (Lima) tahun ke depan. Tujuan ini dirumuskan untuk memberikan arah dalam setiap penyusunan progem/kegiatan yang akan dilaksanakan Dinas Tenaga Kerja. Sedangkan sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek deri tujuan, dalam kurun waktu tertentu atau tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan. Dalam kurun waktu 1 sd 5 tahun, penjabaran/implementasi Visi dan Misi tersebut di atas di arehkan pada pencepaian tujuan tertentu. Adapun Tujuan dan Sesaran Dinas Tenaga Kerja 2017-2022 adalah sebagai berikut: Tujuan Dari Dinas Tenaga Kerja Kota Bande Aceh adalah: 1. Meningkatkan Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja 2. Meningkatkan Perlindungan Bagi Pengusaha Dan Pekerja 3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi di sektor Industri Kecil Menengah (Ki) 4, Meningkatkan Kualitas Standar Mutu Hasil Industri Kecil Sasaran Dari Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh adalah: 1. Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja 2. Meningkatnya Perlindungan Bagi Pekerja 3. Meningkatnya Pertumbuhan Industri Kecil Menengah (IKM) 4, Meningkatnya Mutu Hasil Industri 37 Sebagai penjabaran atau penerapan dari pernyataan misi tersebut di atas, Dinas Tenaga Kerja Kota Bande Aceh menetepkan tujuan yang ingin dicapai dalam periode tahun 2017-2022. Tujuan dan sasaran yang ingin dicapai/dihasilkan secara nyata seperti yang disajikan pada Tabel berikut it Tabel 4.1 ‘Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh ‘Targttinrja Taha /Susran Pa Tahu Ke- Ne ies eis alta oe an | 29 | 20m | 200 | 2002 te @ = a a |e} [|e | Rsingtaian Teng Papal Fevsentase rena 7 | | Pergerbangan dn eget Kee ‘ang Daempation sew | sow | ax | sen | a6x Peruasan esenptan rere | WenmgratanPerindingen | Weniaiatnye ~ | FerentasePenreiesin - fag Pengtsata Dan Pees | Perdungan Bat Ferselshan unean Pengishaden Peete | tau won | ase | cos | orm | osm | 7 | Reiner Tenet T - Perumbubar Ekonomi at | Pertmbshan infuse] | mahPeneaansenwa | 2 | a | a | oa | oa fleor inst Kael ean | Rocidanntenergan HM). | nese serua | serra | sera | senva | senva Mere) | Meringkatean koalas Tersentaze Produk Yang ~ T Sander Muu Hast ings | tas falar memenun'sanaer | sen | som | aon | om | 5300 ‘A. Perluasan Kesempatan Kerja Dasar penetapan target kinerja pencari kerja yang ditempatkan adalah hasil evaluasi dan pencapaian tahun sebelumnya, pada tahun 2016 tercapai penempatan sebesar 12%, dan tahun 2017 meningkat menjadi 33 %. Berdasarkan angka persentase pertumbuhan tersebut maka pada tahun 2018 ditargetkan sebesar 38 %. Persentase ini diperoleh dengan membandingkan antara jumlah pencari kerja terdeftar yang ditempatkan dengan jumiah pencari kerja terdaftar di Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan penempatan tenaga kerja terdaftar ini adalah dengan melaksanekan job canvesing ke perusahaan-perusahaan untuk mencari lowongan kerja dan memberitahukan kepada pencari kerja terdaftar, 38 melaksanakan pelatihan-pelatinan keterampilan bagi pencari kerja dan membuat even pameran bursa kerja (job fair). B. Perlindungan Bagi Pekerja dan Pengusaha Untuk target kinerja mewujudkan perlindungan bagi pekerja dan penguszha dasar penetapan kinerja nya adalah kemampuan kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh melalui: 1. Penurunan rasio kasus yang masuk dari tahun ke tahun Dari sasaran tersebut ditindaklanjuti dengan penyelesaian kasus yang masuk melalui Perjanjian Bersama, indikator ini sangat sulit dicapai karena memerlukan waktu dan kemampuan maksimal para pejabat Mediator: 2. Tingkat kesejahteraan pekerja melalui kepesertaan program jamsostek, yaitu penjaminan kecelakaan kerja, penjaminan hari tua, dan penjaminan pensiun; 3. _Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan; Capeian kinerja Dinas Tenaga Kerja Kota Bande dalam mewujudkan perlindungan bagi pekerja dan _pengusaha adalah berdasarkan jumlah kasus pengaduan yang selesai dari jumlah kasus pengaduan yang masuk dengan uraian sebagai berikut 1. Tehun 2018 sebesar 80% berdasarkan pengaduan yang dapat diselesaikan sebanyak 20 kasus dengan kriteria Perjanjian Bersama 9 kasus, Anjuran ke Pengadilan Hubungan Industrial 5 kasus, dikembelikan Bipertit di tingket perusahaan 6 kasus dari jumlah kasus pengadusn yang masuk sebanyak 25 kasus. Sedangkan kasus pengaduan yang belum diselesaiakan sebanya 5 kasus dan akan diproses berlanjut di tahun berikutnya; 2. Tahun 2019 sebesar 86% berdasarkan pengaduan yang dapat diselesaikan sebanyak 65 kasus dengan kriteria Perjanjian Bersarra 19 kasus, Anjuran ke Pengadilan Hubungan Industrial 2 kasus, dikembalikan Bipartit di tingkat perusahaan 6 kasus dari jumlah kasus pengaduan yang masuk sebanyak 44 kasus. Sedangkan kasus pengaduan yang belum diselesaiakan sebanya 11 kasus dan akan diproses berlanjut ditahun berikutnye; dan Dari capaian di atas dapat disimpulkan bahwa adanya peningkatan jumlah kasus pengaduan yang masuk dari tahun 2018 ke tahun 2019 sebanyak 51 kasus. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keberanian dari para pekerja di Kota Banda Aceh yang sudah mulai memadai untuk memperjuangkan hak-haknya sebagai mantan pekerja dan pekerja telah memiliki pemahaman yang baik mengenai Peraturan Ketenagakerjaan. 39

You might also like