You are on page 1of 21

PENGARUH PENAMBAHAN AEROSIL TERHADAP KARAKTERISTIK

FISIK SERBUK SUSPENSI KERING EKSTRAK ETANOL MENIRAN

(Phyllanthus niruri L.)

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

MAHARESI

NIM. I1021171029

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2021
PENGARUH PENAMBAHAN AEROSIL TERHADAP KARAKTERISTIK

FISIK SERBUK SUSPENSI KERING EKSTRAK ETANOL MENIRAN

(Phyllanthus niruri L.)

Maharesi1, Sri Luliana1, Desy Siska Anastasia1

Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura


Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Email : maharesi83@gmail.com

ABSTRAK

Pengembangan sediaan herba meniran (Phyllanthus niruri L.) sebagai salah satu
tanaman obat yang berkhasiat immunomodulator dalam bentuk serbuk yang dapat
memudahkan dalam penyajian dan memperpanjang umur simpan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan aerosil terhadap karakteristik fisik
serbuk ekstrak etanol meniran. Serbuk dibuat dalam 3 formula dengan variasi
konsentrasi aerosil 0,5; 1,5; dan 2,5%. Hasil pengujian menunjukkan serbuk
memenuhi persyaratan uji karakteristik fisik yang baik pada uji kadar air, sudut diam,
pH dan waktu rekonstitusi masing-masing sebesar F1 (2,59%; 27,38°; 6,44; 28,32
detik), F2 (2,56%; 26,51°; 6,49; 26,93 detik), dan F3 (2,43%; 26,32°; 6,09; 27 detik),
tetapi tidak memenuhi syarat uji waktu alir yaitu F1 (8,64 detik), F2 (5,88 detik) dan
F3 (13,92 detik). Peningkatan konsentrasi aerosil sebagai adsorben dalam formula
tidak memberikan pengaruh yang bermakna pada taraf signifikasi 95% terhadap
karakteristik fisik kadar air, sudut diam, pengetapan, dan waktu rekonstitusi, namun
memberikan pengaruh yang bermakna terhadap karakteristik fisik waktu alir dan pH
suspensi serbuk ekstrak etanol meniran.

Kata kunci : Ekstrak meniran, aerosil, serbuk

2
EFFECT OF AEROSIL ADDITION ON PHYSICAL CHARACTERISTICS

OF DRY SUSPENSION POWDER OF MENIRAN (Phyllanthus niruri L.)

ETHANOL EXTRACT

Maharesi1, Sri Luliana2, Desy Siska Anastasia3

Medical Faculty Universitas Tanjungpura


Jalan Prof. Dr. Hadari Nawawi, Pontianak 78124
Email : maharesi83@gmail.com

ABSTRACT

The development of herbal preparations of meniran (Phyllanthus niruri L.) as


one of the medicinal plants with immunomodulatory properties in the formulation of a
powder that can facilitate presentation and extend shelf life. This study aims to
determine the effect of aerosil addition on the physical characteristics of meniran
ethanol extract powder. The powders were made in 3 formulas with aerosil
concentration variations of 0.5; 1.5; and 2.5%. The test results showed that the
powder met the requirements of a good physical characteristic test in the moisture
content test, angle of repose, pH and reconstitution time of F1 (2.59%; 27.38 °; 6.44;
28,32 second), F2 respectively. (2.56%; 26.51 °; 6.49; 26,93 second), and F3
(2.43%; 26.32 °; 6.09; 27 second), but did not meet the time test requirements flow
rate namely F1 (8.64 seconds), F2 (5.88 seconds) and F3 (13.92 seconds). The
increase in aerosil concentration as adsorbent in the formula did not have a
significant effect at the 95% significance level on the physical characteristics of
moisture content, angle of rest, tapping, and reconstitution time, but had a significant
effect on the physical characteristics of the flow properties and pH suspension of the
meniran ethanol extract powder.

Keywords : Extract meniran, aerosi, powder

3
PENDAHULUAN terhadap aktivitas fagositosis.(5)
Dunia saat ini sedang Penelitian Muthulakshmi et al (2016)
digemparkan akan sebuah bencana menyebutkan ekstrak meniran dosis 20
biologis berupa penyakit COVID-19 mg dapat merangsang antibodi primer
yang telah ditetapkan sebagai pandemi dan sekunder pada ikan dibandingkan
oleh WHO pada 11 Maret 2020. Total dosis yang lebih rendah.(6)
kasus konfirmasi COVID-19 di Pemanfaatan meniran sebagai
Indonesia per tanggal 29 September tanaman obat di kalangan masyarakat
2020 adalah 282.724 kasus dengan saat ini masih berbentuk sediaan
10.601 kasus kematian (3,7%).(1) tradisional yang dinilai kurang praktis.
Upaya penularan virus COVID-19 Penggunaan ekstrak etanol meniran
dapat dilakukan dengan meningkatkan pada sediaan terbatas karena
imunitas tubuh dengan menggunakan kelarutannya yang rendah dalam air
imunostimulan. Salah satu tanaman dan biovailabilitasnya kurang baik.
yang memiliki aktivitas untuk Oleh karena itu, diperlukan
meningkatkan sistem imun pengembangan formulasi salah
(imunostimulan) adalah tanaman satunya dalam bentuk serbuk. Produk
meniran (Phyllanthus niruri Linn). olahan berupa serbuk dapat
Meniran merupakan tanaman memudahkan masyarakat dalam
yang berasal dari famili penyajian dan praktis dalam
Euphorbiaceae dengan nama ilmiah penggunaannya.(7) Bentuk serbuk
Phyllanthus niruri Linn.(2) Metabolit mempunyai luas permukaan yang lebih
sekunder yang terdapat pada herba luas sehingga lebih mudah larut dan
meniran antara lain senyawa lebih mudah terdispersi daripada
flavonoid, terpenoid, alkaloid, steroid, bentuk sediaan padatan lainnya seperti
komponen lignan (filantin dan kapsul, tablet dan pil.(8)
hipofilantin), serta minyak atsiri.(3,4) Pengeringan ekstrak kental perlu
Ekstrak etanol meniran mempunyai dilakukan terlebih dahulu untuk
kemampuan sebagai imunostimulan mempermudah dalam formulasi

4
sediaan farmasi dari tanaman herbal.(9) bahan pengisi menghasilkan jumlah
Pengeringan bertujuan untuk kadar air pada bahan menjadi sedikit
menghilangkan kadar air dalam bahan. karena kemampuannya dalam
Pengeringan ekstrak dapat dilakukan mengikat air bebas pada suatu
dengan beberapa cara, salah satunya bahan.(14)
yaitu penggunaan adsorben. Berdasarkan uraian di atas,
Pengeringan dengan adsorben penelitian mengenai pembuatan serbuk
merupakan metode yang biasanya ekstrak etanol meniran belum pernah
digunakan dalam produk farmasi.(10) dilakukan. Oleh karena itu, peneliti
Adsorben yang biasa digunakan adalah tertarik untuk menganalisis pengaruh
aerosil. Aerosil memiliki kemampuan penambahan aerosil terhadap
menyerap air yang sangat besar, yaitu karakteristik fisik serbuk ekstrak
sampai 50% dari jumlah kandungan air etanol meniran (Phyllanthus niruri L.).
dalam bahan yang akan dikeringkan Pengujian sifat fisik yang diamati
tanpa kehilangan sifar alir yang meliputi organoleptik, kadar air, waktu
baik.(11) alir, sudut diam, pengetapan, nilai pH
Bahan tambahan yang dibutuhkan dan waktu rekonstitusi sehingga
dalam pembuatan serbuk salah satunya diperoleh formula minuman serbuk
adalah bahan pengisi (filler). Bahan yang optimum.
pengisi digunakan untuk
METODOLOGI
meningkatkan rendemen, melapisi
komponen, flavor dan mencegah Alat
Alat yang digunakan pada
kerusakan akibat panas. Selain itu,
penelitian ini antara lain alat-alat gelas
juga dapat mempercepat
(Pyrex Iwaki), alumunium foil, ayakan
pengeringan.(12) Bahan pengisi yang
mesh 50 (Pharmalab), batang
umum digunakan adalah
pengaduk, cawan penguap, kain serbet,
maltodekstrin. Maltodekstrin
mantel pemanas, mikroskopik
menghasilkan bubuk dengan sifat fisik
(POVIC), mortir stamper, pH meter,
yang baik.(13) Maltodekstrin sebagai

5
pipet ukur, rotatory evaporator 96%. Maserasi dihentikan sampai
(BUCHI R-100), sendok penyu, pelarut tidak dapat menyari lagi yang
spatula, spektrofotometer UV-Vis, akan terlihat pada beningnya pelarut
sudip, timbangan analitik (Ohaus tipe tersebut. Ekstrak etanol meniran
PA 2012), timbangan digital mini scale dikumpulkan dan disaring
50 g x 0,001 d (TN-series), vakum menggunakan bunchner. Filtrat yang
buchner (Rocker chemker 300), diperoleh kemudian dipekatkan
wrapping. menggunakan rotatory evaporator
pada suhu 55°C.
Bahan
Bahan yang digunakan pada Pembuatan Serbuk Suspensi Kering
penelitian ini adalah aerosil, AlCl3, Ekstrak Etanol Meniran
aquadest, CMC-Na (Cellogen®F-SH), Dosis ekstrak meniran mengikuti
etanol 96%, etil asetat, FeCl3, green dosis obat fitofarmaka STIMUNO
tea essens, H2SO4, kalium sorbat, dimana satu kapsul terdapat 50 mg
kertas saring Whatman No. 42, larutan ekstrak meniran sebagai
buffer pH 4, pH 6 dan pH 9, larutan imunostimulan. Peraturan badan
kloralhidrat, maltodekstrin, manitol, N- pengawas obat dan makanan nomor 32
heksana, pengaroma vanilli, plat KLT, tahun 2019 untuk bobot rata-rata isi
simplisia herba meniran, dan granul adalah 5-10. Serbuk yang
sukralosa. dibuat untuk satu sachet sebesar 10
gram. Formula serbuk instan ekstrak
Pembuatan Ekstrak Etanol Meniran
meniran adalah sebagai berikut :(15)
Metode ekstraksi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah maserasi.
Proses ekstraksi dilakukan terhadap
simplisia meniran. Maserasi dilakukan
dengan menggunakan pelarut etanol

6
Tabel 1. Formula Serbuk Suspensi Kering Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus
niruri L.)
Bahan Fungsi F1 F2 F3
Bahan
Ekstrak etanol meniran Zat aktif 0,5% 0,5% 0,5%
Manitol Pengisi 50% 50% 50%
Sukralosa Pemanis 0,2% 0,2% 0,2%
Aerosil Adsorben 0,5% 1,5% 2,5%
CMC-Na Suspending 1,5% 1,5% 1,5%
agent
Green Tea Essens Perasa 0,5% 0,5% 0,5%
Vanilli Pengaroma 0,03% 0,03% 0,03%
Kalium Sorbat Pengawet 0,1% 0,1% 0,1%
Maltodekstrin Pengisi Add to Add to Add to
100% 100% 100%

Ekstrak kering dibuat dengan cara pengawet dan maltodekstrin.


mencampur ekstrak etanol meniran Kemudian digerus hingga semua
dengan aerosil sesuai dengan masing- bahan tercampur merata. Campuran
masing konsentrasi. Ekstrak meniran yang terbentuk dikeringkan
digerus bersama aerosil tersebut menggunakan oven pada suhu 40°C
sedikit demi sedikit menggunakan selama 12 jam. Kemudian diayak
mortir dan stemper hingga homogen. menggunakan ayakan 50 mesh. Serbuk
Serbuk ekstrak kering meniran dimasukkan ke dalam kemasan
kemudian ditambahkan CMC-Na FSH disimpan dalam wadah yang rapat.
sebagai suspending agent, manitol Kemudian dilakukan evaluasi
sebagai pengisi, sukralosa sebagai sediaan.(15)
pemanis, green tea essens sebagai
Evaluasi Karakteristik Fisik Serbuk
penyedap rasa, vanilli sebagai
Suspensi Kering
pengaroma, kalium sorbat sebagai

7
Uji Organoleptik corong tersebut habis.(19) Persyaratan
Pengujian dilakukan dengan waktu alir yang baik adalah < 10
menggunakan panca indera meliputi g/detik.(18)
aspek warna, rasa dan aroma.
Uji Sudut Diam
Uji Kadar Air Sudut diam merupakan suatu
Kadar air adalah persentase air sudut tetap yang terjadi antara
yang terkandung dalam serbuk, dapat timbunan partikel bentuk kerucut
diukur dengan alat moisture dengan bidang horizontal jika
balance.(16) Pengujian dilakukan sejumlah serbuk dituang ke dalam alat
selama 3 menit pada suhu 105°C.(17) pengukur.(20) Pengujian ini dilakukan
Syarat nilai kadar air serbuk yang baik dengan cara menimbang sebanyak 25
adalah kurang dari 3%. Kadar air dapat gram sampel yang kemudian
dihitung dengan menggunakan dimasukkan ke dalam corong alir, lalu
rumus:(18) permukaannya diratakan. Sampel
dibiarkan mengalir dan sudur diam
Kadar air (%) = x 100%
ditentukan dengan mengukur sudut
kecuraman tumpukan granul.(18) Sudut
Uji Waktu Alir
diam dihitung dengan persamaan
Waktu alir adalah waktu yang
berikut :
dibutuhkan sejumlah serbuk untuk
menegalir dalam suatu alat. Pengujian
dilakukan dengan cara menimbang 100
g serbuk, dimasukkan ke dalam corong
Keterangan :
dengan lubang bawah ditutup. Dasar α = Sudut diam (°)
corong dibuka sambil stopwacth h = Tinggi kerucut (cm)
r = Jari-jari bidang dasar kerucut (cm)
dinyalakan. Waktu yang diperlukan
Bila sudut diam yang terbentuk ≤
dicatat mulai dari bahan mengalir
30° menyatakan bahwa sediaan dapat
hingga semua serbuk yang ada di
mengalir bebas, dan bila sudut diam

8
yang terbentuk ≥ 40° menyatakan dilakukan dengan cara melarutkan 10g
bahwa sediaan memiliki daya alir yang serbuk dengan 150 ml air, pH meter
kurang baik. Nilai sudut diam dapat dihidupkan dan dibiarkan sebentar
menunjukkan sutau nilai indikasi biar hingga jarum menunjukan angka yang
diterimanya sifat alir yang dimiliki tepat. pH meter divalidasi dengan
oleh suatu bahan.(21) larutan buffer pH 4,01; 6,86; dan 9.
Pengukuran pH dilakukan dengan
Uji Pengetapan
mencelupkan elektroda pH meter ke
Sejumlah serbuk dimasukkan ke
dalam larutan sampai menunjukan pH
dalam gelas ukur 50 mL. Gelas ukur
yang stabil. Sebelum pencelumpan
dipasangkan pada alat dan kemudian
elektroda dibilas dengan aquades
rotor dinyalakan. Dicatat perubahan
terlebih dahulu.(16)
volume pada menir ke 5, 10, 25, 50
dan 100 menit. Dihitung nilai % Uji Waktu Rekonstitusi
pengetapannya setelah diperoleh Pengukuran waktu rekonstitusi
volume konstan. Nilai pengetapan dilakukan untuk melihat lamanya
dapat dihitung menggunakan waktu yang dibutuhkan untuk
rumus:(22) mendispersikan serbuk yang
𝑉𝑜 − 𝑉𝑡 dihasilkan.(23) Pengujian dilakukan
% 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑝𝑎𝑛 = 𝑥 100%
𝑉0 dengan menimbang 10 g sampel
Keterangan :
kemudian ditambahkan dalam 150 ml
Vo : Volume awal
Vt : Volume akhir air. Hitung kecepatan rekonstitusi

Uji Nilai pH serbuk dengan menggunakan

Pengukuran pH atau tingkat stopwacth dan dicatat berapa lama

keasaman suatu sampel dapat waktu sampai sampel benar-benar

menggunakan pH meter. Uji pH tersuspensi sepenuhnya dalam air.

9
HASIL DAN PEMBAHASAN kental yang digunakan sebesar 0,5%
sehingga konsenttrasi aerosil yang
Pembuatan Serbuk Suspensi Kering
digunakan sebesar 0,5%. Selanjutnya
Ekstrak Etanol Meniran
peneliti meningkatkan konsentrasi
Sediaan yang dipilih pada
aerosil dengan perbandingan ekstrak
penelitian ini berupa serbuk yang hasil
kental dengan aerosil 1:3 dan 1:5,
akhirnya akan berbentuk suspensi
sehingga konsentrasi aerosil yang
setelah ditambahkan dengan air karena
digunakan berikutnya yaitu sebesar
ekstrak etanol meniran sukar larut
1,5% dan 2,5%. Selain itu konsentrasi
dalam air. Pembuatan serbuk ekstrak
tersebut juga berdasarkan dari hasil
etanol meniran dalam penelitian ini
optimasi yang telah dilakukan
dibuat dengan variasi konsentrasi
sebelumnya dimana aerosil sebesar
aerosil sebagai adsorben. Penambahan
3,5% sudah bisa mengeringkan ekstrak
aerosil sebagai adsorben bertujuan
1%. Pemilihan konsentrasi aerosil
untuk melindungi bahan berkhasiat
disesuaikan dengan literatur yang
dari pengaruh kelembaban, membantu
didapat dimana aerosil digunakan
meningkatkan homogenitas campuran
sebagai adsorben dalam rentang 0-
dan menghindari lembab akibat reaksi
20%.(26)
antar bahan.(24)
Konsentrasi ekstrak etanol
Konsentrasi aerosil yang
meniran yang digunakan untuk
digunakan dalam penelitian ini sebesar
pembuatan serbuk sebesar 0,5% atau
0,5%, 1,5% dan 2,5%. Pemilihan
setara dengan 0,05 gram/sachet, yang
konsentrasi 0,5% didasarkan pada
mana berat serbuk ekstrak meniran per
penelitian Putra et al (2019) dimana
sachet sebanyak 10 gram. Konsentrasi
perbandingan ekstrak kental dengan
ini dipilih dengan anggapan bahwa
aerosil 1:1 menghasilkan formula
serbuk yang dikonsumsi sebanyak satu
optimum dengan kadar air yang
sachet sekali minum, yang disesuaikan
memenuhi persyaratan.(25) Pada
dengan dosis sebagai
penelitian ini konsentrasi ekstrak

10
immunomodulator, yaitu 50 mg sekali pengecap. Menurut Murtiningsih et al
minum untuk dewasa. Perhitungan ini (2018) organoleptik merupakan salah
berdasarkan pada dosis penggunaan satu faktor mutu yang menentukan
Stimuno® sebagai suplemen guna diterima atau tidaknya suatu produk
meningkatkan daya tahan tubuh, yaitu pangan.(28)
50 mg/kapsul dan 25mg/5mL sirup
dengan frekuensi penggunaan sehari 3
x 1 kapsul untuk dewasa atau 1 sendok
teh (5 mL) sirup untuk anak.(27)

Evaluasi Karakteristik Fisik Serbuk


Instan

Uji Organoleptik (a) (b) (c)


Uji organoleptik merupakan Gambar 1. Hasil Serbuk Ekstrak
pengujian dengan panca indera Etanol Meniran
Keterangan :
manusia yang meliputi indera (a) F1 : Aerosil 0,5%
(b) F2 : Aerosil 1,5%
penglihatan, peraba, pembau, dan (c) F3 : Aerosil 2,5%

Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Serbuk Suspensi Kering Ekstrak Etanol


Meniran sebelum Dilarutkan
Parameter F1 F2 F3
Uji 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Bentuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk Serbuk
halus halus halus halus halus halus halus halus halus
Warna Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih Putih
Rasa Manis Manis Manis Manis Manis Manis Manis Manis Manis
Green Green Green Green Green Green Green Green Green
Aroma tea tea tea tea tea tea tea tea tea
(kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat)
Keterangan :
F1 : Aerosil 0,5%
F2 : Aerosil 1,5%
F3 : Aerosil 2,5%

11
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Serbuk Suspensi Kering Ekstrak Etanol
Meniran setelah Dilarutkan
Parameter F1 F2 F3
Uji 1 2 3 1 2 3 1 2 3
Bentuk Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi Suspensi

Warna Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau Hijau
muda muda muda muda muda muda muda muda muda
Green Green Green Green Green Green Green Green Green
tea dan tea dan tea dan tea dan tea dan tea dan tea dan tea dan tea dan
Rasa manis manis manis manis manis manis manis manis manis
sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit sedikit
pahit pahit pahit pahit pahit pahit pahit pahit pahit

Green Green Green Green Green Green Green Green Green


Aroma tea tea tea tea tea tea tea tea tea
(kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat) (kuat)
Endapan + + + ++ ++ ++ +++ +++ +++
Keterangan :
F1 : Aerosil 0,5%
F2 : Aerosil 1,5%
F3 : Aerosil 2,5%

Uji Kadar Air aerosil pada konsentrasi 0,5-2,5%


Kadar air merupakan parameter dapat menghasilkan serbuk yang
utama dalam menentukan kualitas dari memenuhi persyaratan uji kadar air
produk kering seperti serbuk instan menurut SNI. Hal ini menunjukkan
ekstrak meniran. Kadar air yang bahwa penambahan aerosil 0,5%
rendah dapat mencegah pertumbuhan sudah dapat menghasilkan serbuk yang
mikroorganisme pengganggu seperti memenuhi syarat kadar air. Menurut
bakteri dan jamur yang dapat merusak penelitian Putra et al (2019) yang
(29)
produk. Hasil pengujian menggunakan aerosil sebagai adsorben
menunjukkan bahwa penambahan dalam pembuatan tablet ekstrak daun
aerosil 0,5%, 1,5%, dan 2,5% tidak sirih, menyebutkan bahwa
memberikan pengaruh yang berbeda perbandingan ekstrak kental dengan
signifikan terhadap kadar air serbuk aerosil yang optimum adalah 1:1 dan
ekstrak etanol meniran. Penambahan menghasilkan granul dengan kadar air

12
yang memenuhi syarat, yaitu pada
rentang 2,17-2,89%.(25)

Tabel 4. Nilai Rerata Hasil Evaluasi Karakteristik Fisik Serbuk Suspensi Kering
Ekstrak Etanol Meniran (Phyllanthus niruri L.)
Karakteristik Fisik F1 F2 F3 Persyaratan
Kadar Air (%) 2,59 ± 0,55 2,56 ± 0,16 2,43 ± 0,28 <3%
Waktu Alir (s) 8,64 ± 0,61 5,88 ± 2,53 13,92 ± 0,53 < 2,5 detik
Sudut Diam (°) 27,38 ± 2,05 26,51 ± 3,16 26,32 ± 0,56 20-40°
Pengetapan (%) 22 ± 3 19,71 ± 6,02 20 ± 2 ≤ 20%
pH 6,44 ± 0,02 6,49 ± 0,12 6,09 ± 0,23 6-7
Waktu Rekonstitusi (s) 28,32 ± 0,95 26,93 ± 1,62 27 ± 1,68 < 30 detik
Keterangan :
F1 : Aerosil 0,5%
F2 : Aerosil 1,5%
F3 : Aerosil 2,5%

karenakan bentuk partikel serbuk yang


Uji Waktu Alir
dihasilkan terlalu halus dan
Serbuk yang digunakan pada
membentuk banyak fines. Hal ini
pengujian ini sebanyak 25 g sehingga
menyebabkan sifat alirnya tidak baik
serbuk yang baik memenuhi
karena memiliki luas kontak antar
persyaratan bila waktu alirnya kurang
partikel yang lebih besar, sehingga
dari 2,5 detik.(26) Aerosil memiliki
gaya tarik-menarik antar partikel
partikel dengan ukuran yang sangat
meningkat akibatnya menghambat
kecil dan halus. Selain sebagai
kecepatan alir.(32) Campuran dengan
adsorben, juga dapat digunakan
fines yang lebih banyak akan memiliki
sebagai glidan pada konsentrasi 0,1-
kompaktibilitas yang lebih besar.(33)
1,0% untuk memperbaiki sifat alir
Semakin besar kompaktibilitas, maka
dengan cara mengurangi gesekan yang
sifat alir yang dihasilkan semakin
terjadi antar partikel.(30,31) Berdasarkan
buruk.(32)
hasil uji waktu alir penambahan aerosil
Metode dalam pembuatan serbuk
0,5%, 1,5% dan 2,5% tidak mampu
memperbaiki sifat alir. Hal ini diduga ekstrak etanol meniran dapat

13
dioptimalkan lagi. Bahan tambahan semakin kecil dan sebaliknya semakin
yang berbentuk serbuk, sebaiknya lama waktu alir maka semakin besar
tidak ikut digerus agar jumlah fines sudut diamnya.(34) Besar kecilnya
tidak terlampau banyak, dengan sudut diam yang dihasilkan
demikian diharapkan waktu alir serbuk dipengaruhi oleh bentuk, ukuran dan
dapat memenuhi persyaratan. Proses kelembaban serbuk.(21) Nilai rata-rata
penggerusan hanya dilakukan pada sudut diam pada F1 paling tinggi
pencampuran ekstrak dan aerosil serta kemungkinan disebabkan karena
kalium sorbat yang memiliki ukuran gesekan dan gaya tarik antar
partikel kasar sehingga harus digerus, partikelnya juga paling besar sehingga
sebelum proses pencampuran. serbuk mengalami kesulitan dalam
Kemudian bahan-bahan lain mengalir. Semakin kasar dan semakin
ditambahkan dan diaduk. Pengadukan tidak beraturan permukaan partikel,
atau pencampuran ini dapat dilakukan akan semakin besar sudut diam yang
dengan manual ataupun menggunakan dihasilkan.(35)
mesin pencampur (mixer).
Uji Pengetapan
Uji Sudut Diam Pengetapan merupakan penurunan
Sudut diam merupakan salah satu volume sejumlah serbuk akibat
metode tidak langsung yang digunakan hentakan (tapped) dan getaran
untuk mengukur sifat alir dari suatu (vibraying) sehingga diperoleh volume
serbuk.(26) Pengukuran waktu konstan.(36) Nilai indeks pengetapan
rekonstitusi dilakukan untuk melihat yang baik adalah tidak lebih dari 20%.
lamanya waktu yang dibutuhkan untuk Nilai pengetapan berhubungan dengan
mendispersikan serbuk yang sifat alir serbuk. Serbuk ekstrak etanol
dihasilkan.(23) Nilai sudut diam meniran F2 memiliki nilai indeks
berhubungan dengan waktu alir, pengetapan di bawah 20%. Menurut
dimana waktu alir yang semakin cepat Hilaria et al (2020) serbuk dengan
maka sudut diam yang terbentuk pengetapan kurang dari 20%

14
mempunyai sifat alir yang baik.(36) suspensi serbuk ekstrak etanol meniran
Serbuk instan F1 memiliki nilai indeks merupakan produk dengan tingkat
pengetapan paling tinggi. Hal ini dapat keasaman yang rendah. Menurut
dikarenakan kadar airnya lebih besar Adhayanti et al (2020) hasil uji pH
dibandingkan formula lain. Menurut harus asam (6-6,8) karena dapat
Devi et al (2018) kadar air atau mempengaruhi kualitas rasa serbuk.(41)
kelembaban dapat meningkatkan Hasil menunjukkan bahwa F3 berbeda
kompresibilitas serbuk yang signifikan dengan F1 dan F2, yang
disebabkan adanya ikatan antar mana rata-rata nilai pH pada F3 adalah
partikel yang kuat dengan kelembaban yang paling kecil, meskipun dari
yang sesuai, sehingga perubahan ketiga formula tersebut nilai pH yang
volume pada saat pengetapan akan diperoleh tidak berbeda jauh. Hal ini
semakin besar.(37) Indeks pengetapan diduga karena pada F3 konsentrasi
juga dipengaruhi oleh beberapa faktor aerosil yang digunakan lebih banyak
antara lain bentuk, kerapuhan dan dibandingkan formula lainnya. Aerosil
distribusi ukuran partikel.(38) memiliki tingkat keasaman yang tinggi
karena nilai pH-nya berada pada
Uji pH
rentang 3,8-4,2.(30)
Nilai pH suatu produk pangan
Nilai pH suspensi serbuk ekstrak
biasanya dihubungkan dengan kualitas
etanol meniran yang dihasilkan berada
produk secara organoleptik dan
pada rentang pH 6,04-6,59. Nilai pH
mikrobiologis. Selain berpengaruh
dapat digunakan untuk menentukan
pada rasa, nilai pH juga mempengaruhi
jenis pengawet yang cocok untuk
tingkat keawetan produk.(39) Tingkat
digunakan dalam sediaan. Bahan
keasaman serbuk minuman instan
pengawet yang digunakan adalah
dapat dilihat dari nilai pH. Semakin
kalium sorbat, yang bekerja optimal
rendah nilai pH maka semakin asam
sebagai pengawet dalam formulasi di
serbuk minuman instan tersebut.(40)
atas pH 6.(30) Hal ini menunjukkan
Berdasarkan hasil pengujian nilai pH

15
bahwa bahan pengawet yang partikel maka luas permukaan semakin
digunakan telah sesuai dan masih besar sehingga memudahkan untuk
berada di rentang nilai pH melarut.(43) Menurut Lewis dalam
optimumnya. Dengan demikian Novidiyanto (2008) kelarutan serbuk
diharapkan waktu simpan serbuk dipengaruhi oleh komposisi, kondisi
instan dapat bertahan lama dan tidak proses selama pengeringan, suhu
mudah ditumbuhi mikroorganisme pelarut dan metode pencampuran.
yang merugikan. Semakin tinggi suhu pelarut maka
semakin cepat pula waktu yang
Uji Waktu Rekonstitusi
diperlukan oleh serbuk untuk larut.(44)
Penentuan waktu rekonstitusi Semakin besar kelarutan diharapkan
bertujuan untuk mengetahui lamanya semakin banyak komponen flavor
waktu yang dibutuhkan untuk yang terlarut.
mendispersikan serbuk ekstrak etanol
meniran.(23) Semakin cepat waktu
rekonstitusi yang dihasilkan maka
semakin baik mutu produk karena
akan mempermudah dalam proses
penyajiannya.(42) Waktu rekonstitusi (a) (b) (c)
yang baik yaitu kurang dari 30 Gambar 2. Hasil Rekonstitusi Serbuk
detik.(23) Hasil pengujian menunjukkan Ekstrak Etanol Meniran
bahwa peningkatan konsentrasi aerosil Keterangan :
(a) F1 : Aerosil 0,5%
tidak memberikan pengaruh yang (b) F2 : Aerosil 1,5%
(c) F3 : Aerosil 2,5%
signifikan terhadap waktu rekonstitusi
serbuk ekstrak etanol meniran. Faktor KESIMPULAN
Penambahan aerosil dengan
yang mempengaruhi kelarutan suatu
variasi konsentrasi sebesar 0,5; 1,5;
produk salah satunya adalah ukuran
dan 2,5% memberikan pengaruh yang
partikel. Menurut Koswara dalam
bermakna terhadap karakteristik fisik
Indriaty (2015) semakin kecil ukuran

16
waktu alir dan nilai pH, namun tidak DAFTAR PUSTAKA
memberikan pengaruh yang bermakna 1. Kementerian Kesehatan Republik
terhadap karakteristik fisik kadar air, Indonesia. Statistik
Perkembangan COVID-19
sudut diam, pengetapan dan waktu Indonesia [Internet]. 2020;
rekonstitusi serbuk suspensi kering Available from:
http://covid19.kemkes.go.id/.
ekstrak etanol meniran. Ketiga formula Diakses pada tanggal 30
serbuk suspensi kering ekstrak etanol September 2020.
meniran yang dihasilkan memenuhi 2. Pratiwi E, Rivai H. Pembuatan
persyaratan uji karakteristik fisik yang dan karakteristik ekstrak air herba
meniran (Phyllanthus niruri
baik pada uji kadar air, sudut diam, Linn). Jurnal Pendidikan Farmasi
pengetapan untuk F2 dan F3, nilai pH Indonesia. 2015;3(2):54-59.
dan waktu rekonstitusi, namun tidak 3. Kardinan A, Kusuma FR.
memenuhi persyaratan pada uji waktu Meniran Penambah Daya Tahan
Tubuh Alami. Jakarta: Agromedia
alir. Pustaka; 2004.

SARAN 4. Danladi S, Idris M. Review on


pharmacological activities and
Saran pada penelitian ini adalah phytochemical constituents of
perlu dilakukan uji kualitatif (KLT), Phyllanthus niruri (Amarus). J
Phytopharm. 2018;7(3):341–8.
kuantitatif (penetapan kadar flavonoid
total dan fenol total), dan stabilitas 5. Aldi Y, Rasyadi Y, Handayani D.
Aktivitas imunomodulator dari
untuk melihat pengaruh formulasi ekstrak etanol meniran
terhadap kandungan senyawa dan (Phyllanthus niruri Linn.)
terhadap ayam broiler. Jurnal
kestabilan serbuk ekstrak etanol Sains Farmasi & Klinis.
meniran serta perlu dilakukan uji 2014;1(1):20-26.

aktivitas terhadap serbuk ekstrak 6. Muthulakshmi M, Subramani PA,


etanol meniran untuk mengetahui Michael RD. Immunostimulatory
effect of the aqueous leaf extract
adanya efek immunomodulator pada of Phyllanthus niruri on the
sediaan. specific and nonspecific immune
responses of Oreochromis
mossambicus Peters. Iranian

17
Journal of Veterinary Research. 13. Tuyen C, Kha MH, Nguyen, Paul
2016;17(3):200-202. D, Roach. Effect of spray drying
conditions on the
7. Wijaya A, Sholihin S, Rizka AA, physicochemical and antioxidant
Romadhon F, Hidayati D, Imaroh properties of the gac (Momordica
F. Serbuk instan ekstrak daun cochichinensis) fruit aril powder.
jambu mete (Anacardium Journal of Food Engineering.
occidentale L.) sebagai antibakteri 2010;98(3):385–392.
Helicobacter pylori pada penyakit
gastritis. Jurnal Penelitian. 14. Aretzy A, Ansharullah A.
2015:247-251. Pengembangan minuman instan
dari limbah biji buah alpukat
8. Ansel HC. Pengantar Bentuk (Persea americana Mill) dengan
Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. pengaruh penambahan
Alih Bahasa Ibrahim F. Jakarta: maltodekstrin. Jurnal Sains dan
UI Press; 2008. Teknologi Pangan.
2018;3(1):1027-1035.
9. Setiyanggono NE, Puspitasari E.
Uji aktivitas antimalaria ekstrak 15. Anggraeni Y, Jufri M, Mun’in A.
kering daun Tithonia diversifolia Instant powder formulation for
pada mencit yang diinfeksi anti anemia and optimazation
Plasmodium. Pustaka Kesehatan. exctraction condition of Moringa
2014;2(1):100-104. pterygosperma Gaertn leaves
using MAE. Jurnal Farmasi
10. Piter, Amanda WF. Formulasi Indonesia. 2015;7(3):136-142.
tablet hisap ekstrak urang aring
(Eclipta albal.) dengan avicel
sebagai adsorben. Indonesia 16. Dewi IK, Lestari T. Formulasi
Natural Research Pharmaceutical dan uji hedonik serbuk jamu
Journal. 2017;1(2):85-99. instan antioksidan buah naga
super merah (Hylocereus
11. Lachman L. Pharmaceutical costaricensis) dengan pemanis
Dosage Forms: Tablets. Volume alami daun stevia (Stevia
1. New York: Marcel rebaudiana bertoni m). Jurnal
Dekker;1989. Terpadu Ilmu Kesehatan.
2016;5(2):149-156.
12. Kennedy JF, Knill CJ, Taylor
DW. Maltodextrin Handbook of 17. Vogi J, Ostermann M. On the
Strach Hydrolysis Products and measurement of the moisture
Their Derivatives. Blockie content in different matrix
Academis and Profesional; 1995. materials. Accreditation and
Quality Assurance.
2006;11(7):356-362.

18
Farmasi Farmasyifa.
18. Voigt R. Buku Pelajaran 2018;1(1):45-51.
Teknologi Farmasi (Terjemahan)
Noerono, S. Edisi V. Yogyakarta: 24. Nurani LH, Kumalasari E,
UGM Press; 1995. Rohman A, Widyarini S.
Formulasi kapsul ekstrak etanol
19. Lubis N, Prasetiawati R, Rahmat akar pasak bumi (Eurycoma
G. Formulasi, evaluasi, dan longifolia Jack.) dan pengaruhnya
perbandingan intensitas terhadap vital sign manusia sehat.
kepedasan granul effervescent Traditional Medicine Journal.
jahe. Indones J Pharm Sci 2017;22(2):91-96.
Technol. 2016;3(1):45-49.
25. Putra DJS, Antari NWY, Putri
20. Mulyadi MD, Astuti IY, Dhiani NPRA, Arisanti CIS, Sanirana
BA. Formulasi granul instan jus PO. Penggunaan polivinill
kelopak bunga rosela (Hibiscus pirolidon (PVP) sebagai bahan
Sabdariffa L) dengan variasi pengikat pada formulasi tablet
konsentrasi povidon sebagai ekstrak daun sirih (Piper betle L.).
bahan pengikat serta kontrol Jurnal Farmasi Udayana.
kualitasnya. Pharmacy: Jurnal 2019;8(1):14-21.
Farmasi Indonesia
(Pharmaceutical Journal of 26. Sa’adah H, Supomo, Halono MS.
Indonesia). 2011;8(3):29-41. Formulasi granul ekstrak daun
kersen (Muntingia calabura L.)
21. Voigt R. Buku Pelajaran menggunakan aerosil dan avicel
Teknologi Farmasi. Yogyakarta: PH 101. Media Sains.
Universitas Gadjah Mada Press; 2016;9(1):1-8.
1994.
27. Ikatan Apoteker Indonesia.
22. Widiyastuti L, Pramono S, Informasi Spesialite Obat (ISO).
Nugroho AE. Formulasi granul Volume 50. Jakarta: ISFI
kombinasi ekstrak terpurifikasi Penerbit;2016.
herba pegagan (Centella asiatica)
(L.) Urban) dan herba sambiloto 28. Murtiningsih, Sudaryati,
(Andrographis paniculata) Mayagita. Pembuatan permen
(Burm.f.) Nees). jelly kulit buah naga merah
(Hylocereus polyrhizus) kajian
23. Darma GCE, Saraswati WP, konsentrasi sukrosa dan gelatin.
Sadiyah ER. Formulasi minuman Jurnal Reka Pangan.
tepung cacing tanah (Lumbricus 2018;12(1):67-77.
rubellus Hoffmeister) tergranulasi
disertai uji daya ingatnya pada 29. Fiana RM, Murtius WS, Asben A.
mencit jantan. Jurnal Ilmiah Pengaruh konsentrasi

19
maltodekstrin terhadap mutu terhadap sifat fisik tablet
minuman instan dari teh paracetamol dengan metode
kombucha. Jurnal Teknologi granulasi basah. Jurnal Ilmiah
Pertanian Andalas. 2016;20(2):1- Manuntung. 2002;6(1):110-121.
8.
37. Devi IAS, Shodiquma QA, Eni
30. Rowe RC, Sheskey PJ, Quinn NWSD, Arisanti CIS, Samirana
ME. Handbook of Pharmaceutical PO. Optimasi konsentrasi
Excipients. Sixth edit. London: polivinil pirolidon (PVP) sebagai
Pharmaceutical Press; 2009. bahan pengikat terhadap sifat fisik
tablet ekstrak etanol rimpang
31. Voigt R. Buku Pelajaran bangle (Zingiber cassumunar
Teknologi Farmasi. Yogyakarta: Roxb). Jurnal Farmasi Udayana.
UGM Press; 1984. 2018;7(2):45-52.

32. Supomo, Bella DRW, Sa’adah H. 38. Ainurofiq A, Azizah N.


Formulasi granul ekstrak kulit Perbandingan penggunaan bahan
buah manggis (Garcinia penghancur secara intragranular,
mangostana L.) menggunakan ekstragranular, dan kombinasinya.
aerosil dan avicel PH 101. Journal Journal of Pharmaceutical Science
of Tropical Pharmacy and and Clinical Research. 2016;1:1-
Chemistry. 2015;3(2):131-137. 9.

33. Siregar CJP. Teknologi Farmasi 39. Hadi A, Siratunnisak N. Pengaruh


Sediaan Tablet. Jakarta: Penerbit penambahan bubuk coklat
Buku Kedokteran EGC; 2010. terhadap sifat fisik, kimia, dan
organoleptik minuman instan
34. Rohmani S, Rosyanti H. bekatul. Jurnal Aceh Nutrition.
Perbedaan metode penambahan 2016;1(2):121-129.
bahan penghancur secara
intragranular-ekstragranular 40. Dewi KH, Efendi Z, Yanti IA.
terhadap sifat fisik serta profil Hubungan penambahan rossela
disolusi tablet ibuprofen. Journal (Hibiscus sabdariffa L) dengan
of Pharmaceutical Science and sifat fisik dan kimia serbuk sari
Clinical Research. 2019;2:95-108. buah jeruk kalamansi sebagai
minuman. Jurnal Agroindustri.
35. Agoes G. Sediaan Farmasi Padat. 2017;7(2):63-71.
Bandung: Penerbit ITB; 2012.
41. Adhayanti I, Ahmad T. Karakter
36. Hilaria M, Octavia DR. Pengaruh mutu fisik dan kimia serbuk
penambahan amilum gewang minuman instan kulit buah naga
(Corypha utan Lamarck) secara yang diproduksi dengan metode
intragranular dan ekstragranular

20
pengeringan yang berdeba. Jurnal
Media Farmasi. 2020;16(1):57-64.

42. Melkhianus H, Pentury, Nursyam


H, Harahap N, Soemarno.
Karakterisasi maltodekstrin dari
pati hipokotil mangrove
(Bruguiera gymnorrhiza)
menggunakan beberapa metode
hidrolisis enzim. Indonesian
Green Technology Journal.
2013;2(1):53-60.

43. Indriaty F, Assah YF. Pengaruh


penambahan gula dan sari buah
terhadap kualitas minuman serbuk
daging buah pala. Jurnal
Penelitian Teknologi Industri.
2015;7(1):49-60.

44. Novidiyanto, Setyowati A.


Formulasi serbuk effervescent sari
wortel (Daucus carrota). Jurnal
Agritech. 2008;28(4):150-156.

21

You might also like