You are on page 1of 162
tay jy Hen Z KAKAWIN BANAWA'SEKAR TANAKUNG ‘STUDI MENGENAT UPACARA SRADDHA PADA AKHIR MAJAPAHIT. Mana UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 1987 was ill + EAKAWIN BANAWA SBRAR ZANAKUNG Stud Mengened Upacara Srdiha Pada axhir Najapahst eh Mang Turusan Seetra Musantera PARILIAS SASTRA ‘UNIVERSITAS GADIAH MADA YOSYARAROA 1987 HATA aK TAR Doles cataten Zaki nomer 21, deb XIE dari kerya beseraya yong berjudul: Ealaneven, A Survey Literature (1974), ketike nengurei~ ken tenteng Kekevin Sonevs SSkar Tonakung, Profesor BuJeloctaulder nengataken sebagai benikut: The yoos deserves further study, I have given in tppendix 7 the text 25 found in the xiztys memusoript. Best seorang yang berkslene 4i tenga Hesusactersan Java of ole Jas una, pernystaan ai ot Gapet aenerik perhstien Gan menancing peresaan ingin mengotahui kekayeen yang terkandung dalam kskavin kecil itu, Untuk da pat monperoleh “harta-karun" yang terdapat di dalen xakswin Yu Tenakung tersebut tentunya dipertukan Denbegel mecam care msupin perelaten yang lengkap, arena meskipun Kekewin ity keeil, tetep! temyata menpunyaii struktor den konsep penikiran yang runit. Adenye neve yang deniiien itu, make yong perlu diingat ai eink adalah, dehve Kakswin Banwa oe sm sebagai scbush karye cestra yang dihesilken oleh seorang Xavi Mpu Tenslang yang terizat oleh Lingiungen alam, cosial dah budaya yong tertentu, Sebagat akibatnya dapat diketakan, dahva Kakevin Bensva tka mengendung berbagai mscsm sepek perma~ sslshen yang perlu ditengaid dengen cera ateu Ja- Fry ‘Jen den slat yang bermacen-nacam pula, Untuk meng- Hadapi persaseahon somacas itu aébutubienlah pe~ ) Jalon (hiedos) atau yong terkens] di dunia i1mu pengetehuan dengan is- nelitian yang mecurut ( ileh metode dan sendexaten (approach) yang tepaty sehingzs dapst direroleh hesil yang meksinel, nes- Xipun meneng herue diskui, behva Kenskeimelen he~ {1 itu tidsk aken pemsh nencapei titik absolut, Fenelition karya sestze, khusuenya kekawin Jawa Tune sudsh titek pada tempetays Lagi veleu he~ nya terbatas rede “isiplin filologi dalam artien yang sempit. Untuk dtuleh perlu dicoba dengan pen Geksten miltidinensional dan netode intenifetyliners Hel ini tentimya dengen anegapss dasen, bahva ke~ kevin Java Huma, tususnya Kokevin Sanaa SSkar we~ ngandung eustu reslitas yong konpleks, echingge ti ak dapat ditengkep secars cuntes dengen satu tu Ligon dan setu dixensi, Supeya capst menperoleh genberan yong lebi* lengkep nongenai realites yang terdapat dalam Kaksvin Beneva flan, orang peru nendekatinye deri pelbegei segi steu dimensi, Filolog Konvensionsl bissanya mendsksti teks, whosusnya Kekawin Jove Kona hanys texbatas sampai pada cuntingen naskah dan tenjenshen, make alibet- ya 42 tidak ean permah capat seneetahut Sef den meine Hskevin yang ditelitinya, Ia hanya akan men- ai Jedi "oudak penyadi teks" bagi a peneliti dant @isiplin (lou lain, Make dalam sengka penelitien Hatavin Benaya S8ier dilaton pendekstan dari be~ nyak dinensi dengan uetode interdisipliner, Dipi— Lihnya pendekatan dan metode ini dengan sls: ‘bahwa hal tersebut sorupalan elet untuk rengungkep~ kan realitas yang rumit dan kompleks yeng terdspat Golan Eakayin Bouse cfkan, sehingga dapst diket ‘hui maknanya dongen jeles. Peuelitian ini tidak sken pernah solessi dan berhasil, jie tidak ofa bentusn den kebatken hheti ders orang Jain, Olen kerena itulh euesh pa a tenpotaye 41 sini ciucepien race terina Kesth kepada Derbegai pihax yang teleh menberikan kebex ikan dan bentuan yang berupa apa pun jus, Uoapen terina Kasih ditujuken kepada Tbu Sumarti Suprayit~ na, Rema T.Zuntare Wixyanartana, Bapak Darusuprep- ‘te, as Suharto Manekuswdarso dan =Bak Sri Zotme Saktinulya yang semuanye telsh sexbertian porheti~ an yang tulus elena perlengsunenya penelitian int. Dentielen pule kepada Adik Zowiyanto yang telah bac nyak menberiken ketevangan tentang bagian-begien pesahu, eehinggs dapst ipshant dengon baik penser ‘tian mengenai bextuk peraiu yang terdapat di delem Kekavin Sonava Sfuer, oudsh seloysinya dan sepsnm tasnya ueapan texisa kesih ditujuken Kepodenye, Ti~ iw ucapkan terima Kasih pula Kepada Adik Kris Setyo Werdono yang telah banyak sonbantu penyelessisn pe- nelitien ind. Tentunya sasih banyak pihsk lein yong membantu penyelesaian penelitien int yong tidek de~ Dat disebutken satu persatu. Akhimmya diucapken re se horast dan terina kath kepede Bapak dan Ibu yang ‘teleh monberi dai nembantu segelenya selona penelé= ‘tian ini, Senoga Than Yang Mahe Bsa nenbalas bud ‘baik aoreka dan neuberi rostu kepada aereks seme ‘untuk dapat mengarungi senodva Kehidupan ini, Yogyakarta, 28 November 1957, me 1s DAPTAR SINGKATAN Atharva Yoda Bulletin é'zeéle Prancsise d*Bxtrene-Orient BibLiothece Indonesia Bibliotheca Javenics + Bijdragen tot de Tasl, Tand-en Yolkenkunde 1 Intemational Academy of Indian Culture + Kawi-Bali-tiederlandsch Woondenbook 1 Kakawin Banava Sekar # ld Savane KGtyByana Srauta sitra \Gnava Dhereatistra mmglish Dictionary Kekawin sxdyona : Hakawin Searadahena Syatis Ferahu Hakavin Sivanitrikalpa Simayana srauta Sitre Gurie (nite) Yasurveda ijascneizt Batavisasch Genootechap van Hunsten on Wotonschappen (Bidschritt voor Indischo Tasl-, Land, on Volkeniamée) Taietisiya sagttd Yerhandelingen van het Koninklijk Instituut voor Taai-y Tané=, en Yolkenkunde Yajacaneyl Sopniet (of the Srv) DABCAR TLAMBANG untuk monendat bunyi ng vuntule wenandad busy xy untuk sonendai persentin ‘untuk penanda ganti paris untuk penanda ganti bait 4, untuk mensndai éugaan pembetaien yang di~ Lekukan oleh Zoctmulder, jika tanta ita @ipergunakan dalam Teks KS 2, untuk mensndat, bahwa terjemahan yang to- @apat ci dalam tenda kurung itu tidak ai- nyataken secara ekeplisit dalam teks 135, ‘tka tonds (tu dtpergusken dalam torge- chon eks KES DABUAR IS APA FENGANAR, DAPTAR SINGKATAN. DAPUAR EAMBANG..+ssseesseeeseerees EEXDARULUAN Ay Peraaselehan.eses B, Musng Lingkup Penelitisn.. 0, Kerangka Konseptual... D, Rangkunen Feruasalehen, 225 BAB T. KAKAVEN Bana GKAR: TEKS, DAI TERIEMABAN, A, Toko Hakavin Bonawa sékar. 1B, erjanahen Hakawin Zonaws séiar. ‘BAR IT. UPACARA SRRDDHA DATAM KAKAWIN BANAWA SHEAR ‘Ay Yona Hakavin Banawa Sdkareeeeseeee B, Banava dan drddche,. ce D. be 76 x sgllisieeesc rv 106) ‘DAPTAR KGFUSTARAAM.. FENDAHULUAN, A, EERSATARAN Hakawin Banawa Sékar (untuk solenjutuya ising et WBS) yang dibshas dalam penelitien inf ditulis pe~ da alhir MaJapshit dan digubah oleh seormig kaw yang demama Mpa Tanakung’ yang juga menulis beberara kaka~ win seperti: Kakavin fivaritrixelps (Zabhdaka), Kaka win Hirehe Yejfia, Kekevin wpttasatoaya dan beberepa kokawin Liris yang yendek yang disebut phiga. Adspun Hhigs Songutensie, Eniga codansyo~ 1 Hinalissn, Boliga Senslme, Shiga Gumringeing, isa” dan Yakexin kesepuluhaya yang diseput Kakavin patibrate atau Déyalaka-? ‘YS Sai pemah dijadiken behan penelitian oleh seperti nisalnya: J.loordiya,* deberapa orang sanjen Manguin,? dan teks kakawin ini pemah dite 6 ‘yitean oleh costmulder® dalan pentuk suntingan nasksh, Phere. tv 7) ‘ iNengenai saat bidup Ypa Tenakung dapat ai1ihst Lebin Lanjut. dalam sulisan’ P.J,Zoctmulcer, “Djessr, Bam pa enelaags in Kongres iisu Fengegahuan liasional Beane ee) nee S Seana Peneetahnan Hestonsh 2r-poGatgsatia, Secure Gipt- Humpulan Feet Ga Benpetes ipase Eaicesaie, WET}, Bae, ee nal 30-38 St foonduyn,, "injopanie in Yao isbeenth Century,” BEE 1342/5, 1978, hal. 20P=27h Sejauh penelitian yeng ada eampai gest int, KES belum permh itelach eecara mendalan mesgensi isinya, nS ini dipengunaken oleh para penelitd twresbut henya agai bahan pelengkap dalam rangks penelitien yang m eka tokund. Untuk kepesluan penelétien ini ekan dikemuke~ kan Gi sini gusty angeapen dasar, dehva teks KBS ne- rupaken custu artefak. Konsep int Giambil berdssarken pendapat Hayden White? mengenai teke sejarsh sebagsi ertefsk kesusasteraan, Dikstelamiya, behva teks coje~ eh secara muri dlonggap sebagai artefak verbel yang dortujuan untuk menjadi nodel struktur dan proses sase elu yang panjang.® Dengan domikien sosars usu boleh Gikstaken, bobwa karya sastra merupakan artefek ver~ bal seperti helnya teks sejersh, sehingga dalam hal Ani kakawin pun dapat disngssp sebagai artefak verbel termsguk KES, Uatuk Atulah hal yang peru dipshant cers lebih mendslam sdalsh pergertian den fungst aréi fal dalan zangke penolitien mcgyaraket masa lelu, Spierre-tves Manguin, "shipshape Societies! ‘Political systea in Insular sowthe Ennt BOM ES thease asia ta Vig Sea ea uh onneael- Pc ss Bee Bsns ahs. 5 *p.J.dostmulder, Kalangwan, (the Hague: Maxti- aus nignoft, 97). Apbentiges Vy 2el.506-5T Taayden Waite, "Ihe Historical Jext 48 Literary Artifact," New Divestion in Litersay Gistory. Ba. Ralph Ganens’ Clondent Roublelge E-Fegaa Toul, 7972) nal 61H 100~ Secara harafih, artofak (Inge: artifact) mem puryai arti: ‘artificial product, sonsthing ade human being(s), sop, a simple tool or weapon of am Suavalogical interest '9 Dari arti herafiah dapst dike- tehut, bahwa artefak adsish is¢ileh yong din{lixi oleh @isiplin arkeologi. Dolan disiplin int dikatekan, baha artofake adaish obyek Khusus yang worupskan hasil aktivites ma~ nusia, baik secare xenyelurh seupun sebagian. Otyek itu dapat verupa kapak batu, tembskar, pecshan-pecshan periuk dap lain-lein, Bende-benda itu agian dapat disebut ertefak, karena semuanya Giolsh dan ke sudion éipergunsken oleh manusia.”° artefek merupaksn ate ica kebudaysen nasusia yang diperginskan untuk nenyusun Kesbeli sejareh dan nenbuat cuatu Laporen ‘yang cukup wajar nengeaai oreng-oreng yang neopergune~ xan benda-benda itu," Dengan artefak dapst dilacak mongenai sejaroh kebwlaysen dan dapat direkonstrukst pendangan hidup masyarakat yang bersangiutan."? Pendek beare pponpetiliy: GaiAimsh pass As 9, sehr, Sereno Ynty Atay a gate of Asopseslnage {ime Benjania/oumiees Pabttanta “Moarol ReBber dan Melvin Enber, "Perkenalan ‘gen Antropologi;” Fokokrokox sntropalogi Sudeya. Da. AAS GR A oP Sy pa kata dengan menpelajari artefak berarti oreng expel: Jeri kebudayeon nesyarekat yang sedang dijadiken sasar~ on penelitiannya, Berdssarkan keterangan ai stas, babva KES di i kesuse anggap sebagai arte: na dan fungeinya pun tidak akan Jeuh Dexbeda Jouh de— ‘gen pengertian artefak dalam arkeologi. 188 merups~ eraan, oka 2irenya mak~ xan sisa kebudsysen mssyarskst Mejepohit Kiususnya ds om kurun waktu penorintshan Dyah Tdieureprebhiva ta~ dbun 1865-1478 M. Dengan denikian KES ini dapat diper gmakan sebagai calsh satu serena untuk nexyusun ken dali salah satu aspek kehidupan yang tenjedi pads ok~ hir Majapshit, Selain itu 13S dapat Juga tpekei untuk nenbuat leporsn mengenai Linglungan budaya orang-orang tempat Kekavin Stu dihasilkan serts dapat nerekonstruk- 4 pandangen hidup oreng-orang yang sejanan dengan KES. Teloah yong beryangkal pada pandangon atau anggapen seperti 4i stas sken mengakibatikan KES menjadi sebuah ‘toks yang hidup den penuh makna dalam rengka nengeta- ut Kebudayaan nsrusia peda jaman akhir Majepehit yang songat Konpleks sifatnya itu. Mengapa nenpelajeri sies-siea peningsslan kebu- @aysan nanusia nasa elu sangatleh penting ertinya? Fe- ‘Rrevis R.Einford, sn Axchaeologtce: Perspective. (ew ork and rosdont Setihas Beeass W670); Bal fO esee neertian Kebudaysan akon dapat onberiken Jawaban se~ cara tepat. Dalam antropologi Budaya telab dfungkapken Deberapa pengertian mengenai Kebwdayasn, Kroeber dan Yiuckhohn telah! bereeyakat mengenai definies dan koa sep Kedudayasn. Noreka berpendapst, behws Kebudsysan adalah sesustu yong dipelajari yang memmgkinkan sanu~ sia untuk enyesuaiten diri dengsn slam serta Lingling- fan sokitamya yang sangst bersacam-macam dan diwajud~ xan dalam pronste-pransta, pola-pola pemikiren dan ob- yok-obyek materiil. Definisi aval yang paling bagus Adaleh defined B.B.2ylor yang werumuskan, dabwa kebu= Gayaen adalob kompleks Keseluruhen yang meliputi penge- tehuan, Kepercayaan, sent, moral, hulua, adat, dan ko~ cskspen-kecakapan Lain serte tingkah Lain atau kebse~ saan yong dipezoleh seoreng aanueia sebagai anssota ayarekat." Dart keterengan di atas, dapst diperaieh Ssustu pengextian, behwa Kebudayaan menexg moxrunyad el~ fat yang konpleks. Dalen menpolajart keberbeds-bedsan dan kekonplekean Xebudeyaen manusia, pare shit Antro- pologi telah beruleng-ulang sli menetapkan xomponen~ xonponen dasar, penyebuten-penyebuten yeng umum dan. eng~ kiasitizesixannya dengan cera yang berazti. Fenetapan ‘universe untuk setiap kebudayssn dan kemudii Prorvitie Jatevarovite, "Me Reality o¢ cult set Sosialoa!. Dbtspin cle soto emandi, Lonbaga Fonoxbse ‘Thdokesia, "964, hal. 119. penyebuten yang urun itu menpermudsh studi banding an- ter kebudayaan dan nempermudah pula penelitien texha~ dap custu kebudayaan yong d{integraasian, Delem uni~ worse] culture pettern (1923) Clark Wissler edsich apken keategort— katogori yang harus ada dalam sotiap kebudaysan, Wissler nongkategorikan kebudsyean aenjadi sexbilen, yakai:™ orang yang paling aval berusahe 4, Suburent behess dan aistem tuldean. 2, Sifat lahizich: a, kebiasaan maken, b. tempat dem Lindung, ©. transport, 4, pakaian, ©, perabot dan slat-alat, £. senjata, g. pemukiman dan industri, 3. Sent: monahat, menggenbar, xelukis dan msi, 4. Witologt dan i1m pengetahuan. 5. Proktek-prektek religiue: a, bextuk-bentuk ritual, by penyenbuhan oneng skit, ¢, poneliharasn jena sah, 6. Keluarga dan sistem sostal: + bontuk penkewinany bs cara pinjem-neninjom, ¢. varisen, d, koxtrel a0- sil, e, oleh raga dan peresinen. 2. Harta benda: a. nyata dan perseorengsn, b. standard nilei dan pertukeren, o. pérdagangan. 8, Fonorintahan: a, bentuk-bentuk politi, be prose~ dur-prosedur resi dan peredilan. 9. Perens. “Youy citbon, anthropological kncbacology. (Co- duabia university Pheaa; Tew Tonk, TUB), Bale BS. Senentara itu Christopher Devson berpendapat, Dahva Kebudayaan adalah bentuk suatu masyaraket. Mo syarakat yang tenpa kebu¢ayaan adalsh masyoraket yong tanpa bentuk, seperti nisslnya kerumnen oreng yang Derkumpul bersaca-sana pada ouatu saat untuk sesustu Keperluan. Kebudaysan mempunyai arti yang lebih kuat Gertpada itu, Kebudaysan adsleh hal yang paling leng- kap yang dapet menbenitehu den mentrensformasixen ma ayanekat yang Giowoun dexi borbagat macam keberbeds dedean manusia." Dari keterangan-Keterengan a atas Gapat dipercieh sustu pengertian, bahva kebudayaen me~ miliki unsur yang sangat konpleks dan berkeiten ante a satu bagian dengan bogien lainnya, dhtuk peneliti- on kebudayaon yang koupleks dan saling berkaiten itu @iperluken sustu earane pendeketen yang tepat dengsn menggumaken konsep sistem, Secara harafish dixatakan, bahwa siaten adaleh: an intenoommicsting network of attributes or entities forming @ complex whole. sno le of stuributes. "© rotileh sistem dipergunsksn untuk merengium beberapa jeringen tanda yang berhubung- an atau wijudeinigud yang menbentuk kedoluruhen koupleks. Wonzistopher Dawson, Religion end Culture. iow Yorks tasedlen Sooke, OSS} nara "Gravid T.clarke, Ansiyticel Archaeology. (lon dont Hetnuen & Gotta dxNewFettex Lane tonite, Sone BEE, 1968), bel.82, Jedi harus @ibengin suatu nodel penikizen. Di dalan node) penikizen itwlch éidepatian sistemeieten tanta atau dentuk yang berbubungen yang status atau niles xouponen-touponemsya secere Serengkei berubah beneana dongan raang dan vaktu steu koduanya, Sobaged akibet— nya status sistem keseluruhan nengubah integrasi mere- ka yang xonpleke.? Monéalamt Xebudaysan dengan meng- gunskan koneep efetem yang Koupleke menpunyel tiga ke vuntungan dasar, yakni: 4. Kongep sistem dapat seningkatian penshazens konsep sistem adalah alet peserestu yang melengkap! ganber en mental tingksh lol dan hasil-hasil materii2 cu- atu mesyarakat. 2. Konsep sisten aemberikan ponikiren yang holistiky dengan auatu definisi, dahwa Konsep sistem adalah pengumpalen bal= Aipadukan dalam sustu bubungan dan Kenandinian 2 atou peristins -perietiva yang yong membentuk euatu keseluruhen yang dlintegrasi kan, 3. Berpikix mengenai siete borarti onghasilkan cus ‘ou hipotesis engenai Kesatuan sosio-kultural den kesatuan Lingkungan beserta hubungan satu dengsn Latnnya. Wapia, nal as, ony ciddon, 1985, opscit, hala Dengan dentkian kebudayean ai sini éipandang ‘gobagei cuatu sictom, Sobagai akibetuys katogort-Ka- ‘togori Kebudayaen seperti terurai di atas dapat dike onpokkan dan danggap sedegei sustu subsistem, st Ainge benarloh Jika dikateken, bahva: culture...oi2 the arstem of total extrasomatic means of adaptation. Such a system involves complex sets of relationships anong people, places and things whose matrix nay be tsvariate terms.” Untuk mengetabul understood fn bubungen satu bagisn dengen basin leinnya perlu dik ‘tehui mongenai fungsi masing-masing bagian itu. Dalen ‘hal dnd Bronfelaw tislinowsid adalah scoreng sntropo- log yang terkenal sebagei penganut aliran fungsions) (gunotional theory), Je selalu berussha mencari tung 4 atau kegunaan setisp unsur dalen kebudsysan untuk, keperluan maayarekat. Menuzut teori itu tidak ada sua~ ‘tu unsur Kebudayaen yang tidak sespunysi kegunsan yang sesuai dalan rangka Kebuiayaon sebagei keseluruhan. Apabile ada unsur kebudaysan yang Kehilengen kegunaan~ aya, maka unsur itu eken lenysp dengsn sendirinys.“ Seorang éntropolog dari alizen fumgsional sepembaya menyadari, bebe {a harus senyatuken bukti-bukti, mene Wrovis R.Binford, "Systenstiog and Cultural, yf Anesscan dntiakity. 51» Hoe2, 1965, ala209. "solo Soemsrdjan dan Soolacman Soenardi, 196%, epoit. nal. 116. Pree 10 ubungkan adat, keperceysan; ide~ide dan praktek- praktek yong mordsesr dan yang conbentuk macyera~ Ast itu, nag: seoreng fungeionalis kebudeyaan ads eh keselurchan tubuh peralatan, peraturan-peratur fan kelompok sosialnya, Sde-ide asnusia, kepercays- fan dan adat. Serus itu merupakan suatu alet yang ngs yong encuretian manusia peda kedudukannya yang lebih biik tintuk monoulapi masalah~nasalah yang khugus dan nysta yang menghadspkannya peda pe~ nyesusian diri pada Lingkungan dalen tujuennys me~ macken kebutuhan-kebutubanaya,*" Jka dixenteliken pada persasalshan coma, bohva KES merupsken artefak kesusssterean, make bem arti HDS dapet cipergunakan sebegsi sunber informs sh tentang kebudsyaan masyerakat Majapahit pada m2 28 penexintahan reja Dysh Tdisuraprashava (1468-1873 N), Saleh satu aepak Kehidupan budeya masyerekat ‘ie~ fapenit akan tezcermin dalam KES yang dengan sendi— xinga aspek Eehidupan budaya itu menpunyai tungsi ‘tertontu delan sasyarakataya. - BUANG LINGKUP PRNELTOTAN. dika df stae teleh diterangkan, dehws kebuda- youn dianggap sxbaged sistes, make dalam hal int cic~ Pprontalaw The unetional Theo ay of cultun Sobtologt, BaSelo SSemardjan dan sostsenan sabene Pener dit Falultad konami Universitas Indolesia, 1964,bs1. 102, " tem kebudayaan yang kompleks itu dapat dibagi monje 44 tiga oub-sioten yang pede umunnya ada dslem kebu- daysan nanusia, yeitu: 1, sub-sistem sosial, 2. sub sistem telmo-exononi dsn 3, sub-sistem ideclogi. Sub- s{eten sosisl terutans dipuastian pada pezhatian ten ‘tong dinensi orgaxisesi sosial dan bubungen antar pride: asalah teknologi dan perekononian, sub-sisten ideo- ) Sub-sistem tekno-ekonomi bexhubungan dengan Logi bexhubungan dengon dunia penikizen sinbolii: yang 44 dalamya beris{ tentang ilm pengetaiuen, Ade-ide, kepercayaen, eligi dan dinensi-dinenei kon septual yong sembengun kebudayaan itu. Tiga aut tom inf akan borguna sebagai sarana untuk mompermu- Goh enalicis dan perbandingan sistem sosio-kultural.“? Sonentaza itu XBS seperti helaya kazya sastre kexya eastza leinnya dapat menyctukan eomuatu tentang harapan, ideal-ideal, bahkan hal-hal yang Iuar bisea yong menjadi sarana pelengkap suatu yenafsiren yang paik.% Oleh karena menilik kerangka konseptualaya terecbut, maka dalan rengks kebuayaan, KES dapet di- ussukkan dalam eub-sleten idsologi. Seperti telah tex tera 4i ates, behva sub-sistem ideoloei temyata nem 22auy ciddon, 198%, opscit, hal.136-137. 235.o.nodeon, "Kakavin Reconsidered: Tovant fa Teory of 61d Javanese Poetics,” SKI 159-2/3, 1983, bal.292. 22 Lipati boberepe hal, sala penelitian KES ini aken di- pusatkan peda nasalah raligt. Dalen kerangka kebuda- yaen, religi meupunyai tempat yong ponting, Hal int akan tanpak dengen jelas dart pernyataan Christopher Dawson yong aengatakan sebagai bertimt:®* Religion is the key of history. Wo cannot, umdoretand the inex form of & sooiery uilese wo inderetand 1s religion, Wo cannot undes Stand its cultura? sokieveaonts unlses ve Understand the religion beliefs that Lie De~ hind then. In sll eges the first creative Works of @ culture’are due to a religious in Epiration and dedicated to = religious end, Eeligion stands at the threshold of all #8 great literetures of the world. Yenlasarkan keterangan i ates dapst diketahut, be- ‘tape beser peranan eligi dalam vengka mengetabui ke~ budsyaan. Dengan dipelejarinya religi, tabir yong mo- nyeliauti sustu kebudayasn skan depat tersinekap. H~ bungan antara keduanya sangstieh erst, schixgss d2~ pat dikatakan, behva hubungen antara religi dan ke~ spunyed dus siei, Di eatu pihak, opra hi dup? menpengsmuhi pendousten terhadap reLigt, teta~ Ptouristopher Dawson, 1959, op.city hal.50. 25pa1am keterengan eebelumye Dayson nenjol: kan sebagai berinits Thus wile a cultured ts essentially en oxsanized vay of life, it is never concseved os © purely san~nade. Order, he social vay of Life is founded on a religi~ ous law of iife end fois lay in tus deposds on non Bazan pover toward whieh man looks vivh hope end tear power Which oan be known Sn gone £ishion sue vaich Zenain essentially misterious since they are super Boman gné super-netural (Ohndetopher Daveon, 1959, hal.57)- 6 pi di lain pihek sikep religius akan mempengaruhi cara hidup. Sema hal yang senjadi kepentingen vital dalom hidup masyarakat selslu dihubungken dengan re- igi secara erat dan dikelilingi oleh sanksi-sanksi eligi, sebingga cara kehidupsn sosial dan ekonomi, nempunyai bubungen dengan bentuk retigi.°> ‘Untuk mengungksp KBS sebagei salah satu oub- sistem kebudayean diperlukenleh pengetahusn religi. Wanun benar ape yong dikstaken clch Zoetmulder, bah~ we pengetshusn religi secara umm tidskish cukup. Ma~ salah itu telah ditunjukian oleh 0.0.Berg dengan Je~ las. Dikatakennya, bahwa tanpe pengetshuan mengenaé dentuk-bentuk religi yang disnut dan diprektekkan oleh Linglungan penguasa Majapahit yang xenegang xe~ kussaan politil, maka tidak wungkinleh orang dapat mengetahui suber-sumber dan berusshs.nelukiskan gam baran abad itu, Hel ini somakin diperjelas oleh kete~ angen J.L.Moens, behva jiks orang berurusan dengan ‘Dudehisne, Sivaiene dan wisnuiene pede jeman itu, make tidsk culuplah orang hanya songandslkan sunber- sunber Klasik dari luar Jawa.°? Bengetahuan zengensi eligi pre-Islen yong senpei sokerang nasih nidup, terutana di Pileu Bali telah Aiureikén dengon pansane 26spia, baly57. 2%p,J.totoulder, "The Signtficence of the Stix dy of culvire and Religion for indonesian Histerioera— piyy" Sp dntpolucsien fo tadonestan ak oe Wooeliy Breas, 1385); cy evar oleh J.Gonda.*® Jauh sebelum tulisen Gonta stu muncul, teleh ditulis puls oleh H.Kern dan Rassere engensi agama Siva-Buddhe yang berkenbeng éi Indo nosta.@ Kemudian masalah religi Java Kuna itu telah pula diureiken dengsn penjang Lebar oleh Goris dalam Aisertasinya pada tahun 1926.0 Beberapa tulisen 0, Hooykass juga telah nenperjelas permesslatan izi,?7 peda dekede tujuhpuluhen suncul pula Gisertast Har yati Goebedio yang mengures kitab Jfanasi¢ahente,™@ Avhinelhir ini seorang erkeolog, Nosthadi Magetsart juga telah sengupas Kitab Song Ryang Kenatlyantkan 3 sebagai disertasinya,”? ursisnnya panjang Leber dan ‘terapkannya Konsep dalam iiteb itu di canti Barabu~ Gur, Dengan demikian jolesleh, behva relict ivan bo td 28ysconday "the Indien Religions ip pre-Teles- ie Indonesian end their Survival in Beli,' Heli gionen Heoharee 1, (Leiden iSin: E.JeBeil, 1995) shares ‘HeKern, “Dontang Percenpuran Sivefsme dan Buddhisme di Java, sehubiingsn dengan Syair Jave, Ku~ ne Sutasoma," Giva dan Buddha, Dus kerangen tentang valgus dan “sieditpae a ft nega. (Janesees Zanes far fener ganbatany, WallsRasserg, "Siva SDs iedha in’ one Sage! indven Aphipelacey™ EalaL His Gulgure forest Seoustanel Beaty of telseaar ta aa Siesvareiaes SoS hel oe 2a,cociay Bijdrage tot de Kennis cer ore ramnacho 5 Bsiitesetae Minstente, Chatseey Trakenls vr sAcsRooykaag,, "eGneknyezleer ven Beli," 236 smut, 993) nal upetes,. "Galvacsiadhants Sonentara itu carjena lain yang nolskuken pe nelitian dengan pendekatan yang sama adalah K.T, Preuss. Diuraikanaya, bahva pusst tiep religi dan kepereayaah di dunia adslsh itue dan upacara dan neleluf Kelusten-Keluatan yang dianggapnya berperen Galan tindsken-tindskan geib seperti itu, menusia engine depot menenuhi kebutuhen-Kebutubannya sexta nencaped tujuan hidupaya, baik yang bereifet meteri~ 42 moupun yang spiritual. DOutekenaya lebih Lanjut, dehwa ritus dan upacaza reliei sksn hersifat kosong. ‘tidak bernaima, epsbile tingksh sim nenusia di de~ ennya berdasarkea pada ckal rasionsl den Logika, tetept eecara naluri menusia cempunyad exoei mistik- a1 yang mendorongnya untuk berbskti pada Keiuatan, ‘tinge! yang olemnya tanpsk koukret ¢i sekitamya, ivsa, ” dengen keteraturen len, proses pergsntian musim dan xedsheyatan alan dalam hubunganzya dengan masalah hi up don maut.7> Dalam hal ini rituel yang dipilin untuk dtte- std adaleh masalah upacara SxTddha. Dalen HBS, upe~ cara Gr8ddha ini dipergunsken sebagai penghormatan xr yong teleh keubeli ke Sonyllaya. Up core ini dilaksancken oleh raja JHvans (Kaburipen) raja-raje be: dengan ditkuti oleh bebereps orang raja yang leinnya. Setiap raja nonpersenbahkan, bask nyanyian maupun te pien dan persembshan yokok dalam upscare Srddcha itu fdslah sebuah pershu yang dibentuk dengan berbaged nmacam bunga. Upscara SrGddha yang @i dalamaya meli~ putt bentuk persesbahan, bohsn perseabshan inilah yong akan dijediken pokok penelitien, sehingga dapst ‘tormgkap malmanya dengan jelas mengenai alasan pemi- Linen dentuk dan behn persembshan itu, , KERANGEA nonSEETUAT, ‘ajuan sotiap ilma pengetahuen adsiah peneli~ ‘ian, pesahomah dan penjelasan seranglsisn geJola pengslanon, seperti helnya gereken plenet-plenet, pole-pola Kebiacsan sonusia, ponysbaren artofak ber bs ini 42- dasarkan toxpataya dan sebagsinys. Ds! mu pengetshuan melibatkan earano-canana yang aeliputss doskripei, Klasif‘kasi dan analisis. Saat ini netode 26ipia, nal.69-70. 16 yang paling bail untuk mengungkepkan dugean~dugaan dan mengetur observesi yong meliputi ide-ide, faxta fokta, Kemidian menguji tentang cera nenghubungkan ide dan Fakta adalah uotode éimish. Tialah éikataken nempunyai sifat yang baik, kerena 4iniah mempunyad, sifst yang Xnitie, mempertanyokan dan wengusi penge~ ‘tonuan.?? Dalan ranges wenpertanyakan dan menguji penge- tahuan diperlukenlah petode yang berarti ponyolisike fan berlangsung senurut euatu rencana tertentus Neto~ de iimiah mengadakan ponstaen date yang sebelun ai tata biusanya merupakan tumpuken yang kabau belau. 7? ‘Unbuk gonsta yang kacau balou itu diperluksalah ele penuntun yang dieebut teom,?9 xerena peda prinsip nya teori adalah sustu pemyataan yang nenefeinkan penelitian dengan sengsunakan hubungan dan istileh~ Astizeh adetrak."? petas renzka menemiken mekna KBS, moka dipertukanlah sexmekaion pernyataan yang dopat nenafeizkan isi KOS. ager dalam nenjelaszan maine KES sini juga dtpergun tidak menjadi ksceu beleu, make a: akan astode den teori sebagai sarana untuk mensta dota yang terdapat dolan 5S. Boxy osbbony “984, opscit. hat.23 38o,4.van Seuesen, gugunen Tim Fengetabuan. seh Eenjatlan Blsatal See Ciatentar Sensei 39 ipsa, nade22. Wouy civeon, 1984, opscis. hate! 9 Soperti telah diketoksn 4i atas, bahwa KBs yong diteliti deri sogi ritualnya merupskan satu hel yong sengat kompleis. Keadaan ini sksn aengsct kept a borbagei macam diene’ atau aspek teks torsebut. Fondekatannya Diss dilakuken selalu pelbsgei jalur netodologis atau perepektif teoritic. Oleh karen ABS merupekan sebush teke, maka yang terpenting ada~ oh Jalen teu perspektif ilmu sastra, fenonera reli- gi dan kultural antropologi. Untuk tujuan analitis, gegunlah espek dari fenonena-fenonera yang terdepet 44 dalam E55 yang Koupleke itu dapat isolesaikan, akan tetapi hal itu harus dilekukan sedemikion zaps, sebingga tidak mengekibation kekscousn yade konteks ‘yang bersangkutan, Depst Giandsiken, behva pertesusn deberaps faktor telah menyebsbken terjadinys yerketi~ wa updcara &sddha yang kemudian dijelnaken dalen KB yang dulet den utuh, moka teks iu merupsken haeil pembangunan dani beberapa nacam kerangka struktur, Berdasarkan pertinbangen teoritie inf, mske ai sini, akan aibehas cecaza terpicah sepek stmktur yang sea bentuk teks, terutana mageleh tons yang menjadi daza> terwugudnya KBS ini. Di sanping Stu, pexlu Aixewulcskan, behva kes aan yang Kompleks itu dapet ditinjau dari sesi be han-bohen yang seubentuk pereonbaben upacara éridaha ‘yang seliputi bentuk pezohu yang dibangun dart bunge- bongs. Deles hal ini perspektif religi akan mensinksn peranan yeng senting, Untuk ponelitian religi, akhix axhir ini benysk dipengunsken sebush metode yans di- sobut fenonenclogt, tezutane magalsh fenomenclogi re igi. Fenononologt bemsaha monunjulévan pandangen se~ cara menyelumh mengenai ide-ide dan motif-notit yang penting dal dalon religi yang berueds- sejaran peligi, Data yang berbubmngen fa jumlahnya amatish be: yok, Fenozens yang bonar-benar Khas hampir tidak per nah tergadi. Sebsgsi contoh, bahva Korban (perseabsh- fan) mengasbil bogion hacpiz dalex semua religi, mes: Xipun dongen tentuk yang berbeda, Ini bukantah suata kebetulen. Zagaimanakeh Kenystaan ini dapat diterang- xan? Konyetesnnya, tindsken-tindaken korban (pereoubah- an) derpengkel dari kepentingon religius terhedsp alan seneata. Untuk menpelajari mesalah koxban (pensenbsa~ an) seperti halnye ponolitian KBB inf, orang harus nenolit Kategori “korban" dalam religi yang berascam acom, Di sind Aarue dipelajert indaken den Honsep- of umum suata masyarekat sengensi ide dasar korbsn (porsendenen) itu.*4 Untuk dapst semberixen penjelasan yang sozadai, perlu diperemiakan lat anslisis yang banyak. Henei— "iy szede eistensen, “the Frenonenology of BeLigion, Mossesneioay 92" Bel‘etone a, ty Sosept Babee oa eee Tene cra Sratston: faves 2 fers Publisher, 1969), hel.36-39- a ngat Xoupleksnye persoalen yang terdarst dslen XS, laska deskeipsd struktur teks HBS itu saja tidakish culup, Sifat teks KAS itu wonghendaki sustu penjelas~ an analitie dengen mospergunskan metode intexteketu~ ‘al dengan teks Neloya yang berjudui Syair Perchu. De~ Lam bubungan ini pendekatan-pendekstan ein dapat 4i~ ‘tanbebksn pada pendekaten lm sastra. Disiplin-disi- plin lain seperti sosiologi, arkeologi, mltursl an ‘tropologi menespati Kedudukan ysng lebih baik untuk mengonalisis fenonena yang terdspat di dalam straktur HBS, Zengunen-banginan konseptual atau teori=teori me- = daripada ten ecbad oka mompunyai daya menjelaskan lebih bi penuturan struktur teks KBS secare polo: Atuloh 4i sini isiplin-dieiplin itu herus dipertem- Kan, Penggumasn penshsnan-pemahanan yang telah dice pai oleh disiplin itu testulah eken sexperiaint anel{- ‘sis dan menperluas pandangon penelitian HBS. Satu-satunye pokok perscalan yang jelas-Jelas nenunjukken eoling ketergantungan yong situs) atau po- tensial antara ils eastra don kultural antropologi ‘edsleh fungei HBS, Fomilihon masalsh int menberikan kegenpatan yang Iisa untuk mengkosbinesien kedus ga~ sig ponelitian. Buken makeuduya penelitisn ini akan nengadakan enelisis ialtural antropolost, tetapt pen- Gokaten studi ini pertana-tana dan terutona seksli adsieh pend tan ‘loi eatza yang dipusatien pada 22 struktusstruktur teke KES yang mendulung pengetabu~ an reliei. Pendekaten Julture) antzopologis aksn ai~ pergunaken sebagei Eniteria solektit dan penahanen Zangsi £28 dalam kontoks budaya masyarskatnya. Pendem Ketan sulti-dimensional ini diperguaken untuk men perkaya penbstiagan {mu sestre sasalehnya, Dimenei— Ginene{ baru akan aibuka den akan aesbantu penshonan strultur X88, Oleh karena struktur HBS ini senjedt pasct datan penahenan makna don fungsi KS dslam kon hn pokole yang Dderkadtan dengan struktur itu akan iseleksi melelut teks budaya masyarakatnya, naka na pertinbangan porhatian bersua dari polbagai disiplin iu dalan nasalah-nasaleh tereebut. Fonelition rity Lali KRS ini tentunya harwé diketahud pule fung- si ritual tersobut dalen soeyarakatnya. Seperti telsh al Leebutian 4i depan, dehwe ritual merupakan sarens sclidaritas enter kelompok atau individu sustu nssya- rakat. Soliderttas sonunjukkan pada susta keadaan he- bungon onten individu dan ateu Kolonpok yang didssar Kan pada penasaan more] don kepercaysan yang disaut Dersama dan diperkuat oleh pengslansn enosionsl bem sana, Tkaten ini lebih mendsssr da=ipada bubungan kon traktusl yang dibuet stas persetujuan bersama secara recionsl, Kerena Bubungan-hubugan serupa itu neng~ andaiken sckurang-kurangnya satu tingkat atau Jet konsensus terhedsp prinsip-prinsip moral yang sen- EF Jedi davar kontzak itu. Dalam aonganslisis fungei situal HBS dalos ma~ eyerakstnya, ponelition ini dihedapkan pada masyorakat MaJapahit yang sudsh tidak dapat dilthat secara nya snya saga. Da= a, Yang oda hanyalah tinggal siee: om hal inileh perlu éilibatzan suatu pendokstan am keologis. Terlibatnya macaleh arkeologi di sini, pe~ 4a prinsipnya Seleh untuk senyuem Keubeli ape yang, ‘Yergadi pada maga yong lempau sobelua oreng dapat mé- shan sebab-sebab terjacinya perudshan, kerens peda. pokolmya isu ini cemeation dint pada dua moselehy Fertana, arkeologi nemantapkan tahsp-tchap penkenbang- an Kebudsyaen 4i berbaget bagian émia, Hodua, bahws anksologi berusahe menshani cebab-sehab tonjadinya perubshan-sustu kebudayean,*? Bondekaten-pendekatan yong terdahulu texhadap Kakawin Jewa Kuna beruleh pada taraf fflologis dalam pengertien yang sexpit, bukan filologi dalam artian sebagai ileu yang nenpelajeri kebudayaan suatu bang~ sa. Pada hal untuk east ini tidak cukuplsh seorsng £i- Jolog hanya beryuse Giri dalam ponelitiennya ssmpsi pada toraf knitik teks sega, ia juga harus dapst den "2yoy10 Paul Johnson, Seori Sosiolosi Klasik don Hodern,, Diindonesioken Olah Robert Ba ZeTavane, are ivarta: Denerbit P,,Cranedia, 1986) ,hal.161. "owner Zobabor tan Melvin Baber, 1966, so- eit. hel, 7 dan seterusnya, an ampu somoknakan karya sestra atau teks yang diveli- tinya itu."* andsixete ada penelitian kakawin Java muna untuk kepertusn {lau lain seperti mealaye se Jersh, arkeologi, Stupun hanya beberapa dan yang di~ manfaation baruish aehegien teks kakawin itu. Dengan Jalan sonperbanyak variebel-variabel dan mempertuas kerangka referensi, magaleh-aasalahays dapat digsrap eeoara lebih baik dan dengan Lingkup kedslanen yang lebih beser. Ponggs: ye ita tidak hanya dapst ongorti struktur dan nokns- span, kakewin Jawa Kune dengan ca~ nya, etapt onmg dapst mnenpatien kekewin pada ke~ Gudukannya delen nasyarakat dengan perspektif yang Yepat. Selain itu dapat dipergunakan sebagai serene untuk mengubeh ustu pendapat yang zenendeng, bahwa kekavin henya serupskan karya fiksi bolaka.*> ‘oulastin Sutrieo, "Rolevened Studi Filolo- Bara (Holy 1981), al .250, oepagad conto depat dikemakaken di aint, Bis Sedyavect pernsh songstaten aebagat bertkitt Wromun Regnbetasen data cussstza ini ada pula, Jest Steet: Hieat yeas Setasers alorayes site ini dapet dilinst gebsgei Kerangha, sedeneken deskriped pada daglon-sagian Kestl’ye. acbags! Hiasaarhiasen, Balan hubungen inf, Meekipen Eerengianya fiket, nigsan-hiesensga dapat ten Gentighan kenyatadn di Zeasn penaliennvay+rssre Lihat: Bit Gedyawati, Ponearcean Gaueha bass Kelsi” dan Bingesari- Disertasd’ Uatverevtas tndoneata, 7985, Tarar Easslalta diterangken lebih Jenjut, untuk itu iihetish Hama, WSpbuah Gatatan Hengenes Bubtngtn Hnkavin-Zeliel~ sbsti,” Astefek Yo.#/f11/19e> Buletan impunan hesieva Anicsloety Paiultas Sette Universitas Gacjah Nada, hal-27-230 25 Ds RANGKUMAN EERMASATAEAN Fonelitien EBS ini didaserken pada sebush hi~ potesis, tehwa teks KAS ini dapat dipergunaken sobs ged serene untuk mengunekapken upscara (eitual) $28¢~ dhe yong torjadi pada sibir Wajepshit. Olch kerene ‘teks ini sudah pemah disunting oleh Zoetmulder, te~ tapi delun permah Aiterjensbksn, make delen Bab T ‘akan Giusshakan penerjenshan teks X88 dengan dibert catatan-cataten terjenahen seperlunya. Fonerjenshan ini mutlak perlu ditaksanakan, arena terjenahan int akan menpermudeh proses penafsiren teks HBS. Ada pun perlunya pesberien cataten ini, karona banyak kate yong tidak dapat ditemi dalam kamu nulei dari XBR van der Suuk msupun saspai pada OJED Zeetaulder. Dengen nemperguneken porbandingan Xst usta Meleyu, maka kste-keta yang sulit dalen KES do y-kesus Java Buna, pot teratasi. Berangket dari qustu snggepan, bahwa EBS meru~ peksn sebush bengunsn bshusa, maka Konsekuenst seba~ gei bangunen, tentuleh da memiliid dassrdaser atu Tondanen teupat didintkamiya bangunan itu. Dalen ke~ sus sebuah teks, maka yang menjadi dacar penbengun struktur secara menyeluruh adalah tema, Perasgelshen nengened tena KES ind akan diureiken pada Bab IT, sub A. Dongen @ilendasi oleh teori dari beberepa orang ahLi {lm sestra, pencarien tena KBS ini diusshsken 26 dengan jolen meubandingkan antara bait pertama pupuh 4 dan bait yertens pupuh 3 KBS. Dengan Jalan itu, ma- ‘ka permasalshannya aksn menjadi jelas dan tonanya pun ‘termekap dengan baik. Nanun honya mengerti tona ES itu belumish cukup, penshenan nengenef ssknanya pun perlu diketshui, gehinggs hel ini kan reapermudah proses solenjutnya delan rengia ronshani struktur pen Dbentulk Lesnnyas ‘Struktur yang meubangun teks EBS ini terdint fatas dua macam, yaitu persha den bunge-bunga. Deskxip- al sngenai bel itu terdapat dalam pupuh 2 KBS. Fera~ thu sebsgaf bentuk suatu persembshen ini terayata mem punyei sima yang dalam. Ussha yong dilekukan perta- nsctana di sini adalah menewuksn kembeli bentuk pere~ tou yong dipengunalan untuk upsoze éxiidehs texsebut. Ursien mengensi sasaleh ini akan tertuang dalan sub 2B, Berdasarken data, baix arteologis maupun entropo= Logis dapat diketahul, bahva perahu semilid jangle fan penyeberen yeng Iuas, baik deri segi vaktu meupan uang, Titinjau deri segi fimgsinya, telah danysk ai~ lwraikan oleh pars peneliti terdshula, bab dengue untuk mengengkut roth seseorang untuk kenbald percha ke alam beka di pangisian Tuhenaye, Hipotesis ini akan asbuktdxan lebih lanjut, kerena hel ini akan berguna bagi Kebexaren toori arkeologi seperti telah disebut— kon di depen dalam sengka sendukung 41mu sastra, Dom 2 ngea melihst data etnografis yeng tersebsr 4i selu- yuh kepulausn Asia Tenggara ini, sengonsi maseleh pe- robu dao fimgsinys, zoka akan sexakin atyskiniien, dahve teori kulture! antropologi slear sengat bengx- ne dslam rangka aendulang {1m sastra, Selonjutuya pervhu persenbahan itu dibextule Gongan derbage macam Sunga. Bogion-bsgian pershu éi- entuk dengan bunes yang berbeda-beda macam dan nana~ nga. Fomnsealahan ini oken diuraiken pada eub 0. Une ‘tuk mengetshul aims setiap bunga, orang perlu sea= pergunakan metode intertekstus) dengen dedorapa ma com kakawin Jawa Kime leinnya, Bunge~bungs saneat ber peven delen kskewin Java Muga, kerena sudsh merupakan Xonyenol kekewin, bstima Keindahen alan hezus ada da~ om kakavin, Keindahan elem ini cangat éiéulang oleh Kehativen bungs-bunga. Tentunya kehadiren bunga dalan ‘upscaxa Srdédha pun akan sexpusyai maina tereendind. Ustuk eangetahui alma den sekeligus fungsinys diper luken pengetahuan veligi Hindu, khususnya massish ai~ tolosi dan étual, Karena dale religi inf bungs me- nang keegang perangan yang penting. Dalen kerengka ini aotode fenomenologt akan sangst berperan, karen pada prinsipaya metode ini berusahs mengikutt mengs~ Limya gejele atau fenonena religi itu. Dipadukanaya antara perahu day bunge detam cu ‘atu upscare rdadha akan seniubulkan guatu hipotesis, 28 Dahva Jika ditihat dari perspektif teort religt, hal tu merupsken guetu sinkretisme atau kalau deri pers Pektif Kebudeyacn, hel itu dipandang euatu akelturast ‘antere budeys preaejerah dengan budaya HinducJewa, Da ‘ap hal int teoni xulturel entropelogi amst beser pe~ rananaya, Kerens dengan menggunaken teord ini skan ‘tampak dengan Jelan proses terjatinya sinkretisae atau akultureet, Oleh Karena sinkretione dan akulturaat m rupskan sustu proses eosial, make pengetahuan menge~ nai nasyarekat Wajapabit sangatish renting. Untuk mo~ ngetabal nesyareket itu harus dipshant bederepa prasas~ 4 yang zeauat rermeselahen terecbut, Dengan ini orang torakbiz. in sempai pads aud D yang =erupakan snalis: Haeil snotisie bogien vermagaishan dengen meng~ gunakan beberepa aacam teori akan terural dslam sub B. Meokipun bagian ini mezupsian begian penutup selumh penslitian inf, tetapl tidak berarbi hactinys merupa~ ken hal yong sutlek dan tuntas, karena 4{ delem dint HBS uaeih bonyak terdapot persoalan yong pertu dipiicin ken, DA aini akon ditunguldken pula, bebva untuk menelS= +4 kanya osatza pada uumnya, kakawin Khusuenya, ans~ isis internal telun culup mesberiken sustu ganbaren hnakna yang utuh, Untuk mencaped gambazan {tu aibubuh- uanlah ansliais cisternal, Karena aenang hsrus diingat, ‘bebe pada hakéketnya karya eastre merupsken salah ea ‘ba hagid sub-edeten kebudayean, yalni oub-sisten ideo~ losis. BET KAKAWTY BANAWA SEKAR ERB, DAN THRIENATAN Dates rengka mempereleh pengertia mengensi pes soalan Kebudayasn seperti yang dilskuken dalam ‘pene~ Astien int, maka magslah itu dspat cipercleh dengan melalui pembaoasn susbereunder. gebeluz nengetahut bentuk-bentuk atau monifestasd eustu kebudayaan dan cara Kobudayasn itu nosberiken informasi pada seorang peneliti, moka dengan dibeksli pengetahuen, penelitt akan Kenbal{ pada behasa suber. Orang dapat memper oleh dsta beru dan belum menusskan, tetap dats itu dapat menunjuliken, meningkatken dan menyempurnaken Konsep kebudayaan yang sedang diteliti, Nom jeles, untuk mencapad maxsud ita harus éiingat adanya suata Kesdsan yong haus dipenuhi, yaitur 4, Orang harus mengotabui sunber-sunber, shingga da pat dipanani nasalahenasaloh yang akan dtkataken oleh guuber itu, 2, Ozeng hazus mengetehui perbendabaraan kate, struk- toretmuktur xalinat yang Whusus dan idiox{aton yang dipakei sebagai penguneksp maksud, 3. Dal harus mengetahut Bahasa Jawa Huns, Bagi mereka yang konteke penelitica kekawin Jawa ina, orang ‘telah monpelajant Kexya-ke2ya Java lima akan neng~ 2 alant Keputusasaan, Karena pengetehusn mengenat, dshasa itu masih kurang. Pengussaan bshasa susber Pode tingkat tertentu akan dapet monjedi daser pe nelition kebudaysan dan religi socara memusskan.’ Untuk semenuhi koadaan seperti yang telah diu- raikan di ates, maka dalam rangka penelitian KES ink akan dileksenaken penerjeushen teks tersebut. Ter Jenohen ini dijelonten terutama untuk menperiat tem xanan penafsizan soorang poneliti terhadap sebush teks pada suatu tingkat beca, Hol ini juga sken ber guna sebagai later belakeng untuk lebih menperdalan anslicie strubtur castra dan dunia penikizen penulis. Pada akhixavhir inf telah benyek ditulis mongenat mngeleh-nacalah terjemshen, baik yang beraitat uma, ‘noupun tenjenahen yang dilaimkan oleh pera serjens Delan xasue BS, Kegulitan poling beear yang 4 fanpai dalen penorjemshen adsish benyalnys vata-ke- ta yang tidak dapat ditemukan dala kemo-koms eong- gih Behasa Java Tina, Ketacketa yang diperginakan un 4p, z.zoetaulder, "the Significance of the stu~ 2 Religion fon indonesian Histon: fodustign Go. Zadosestan i Eisby oodiataoke etqal- a University Press, 1985), hal.229: 2p.s.Wonsley, Babed suleleng. Belizese Dynse~ te Gonesionte SI'S) Cabs uagusr Mastunue Rigeorh 172), et ‘tuk merekonstrukst bontuk perahu yong éijadtiean per- sombehan banyak tidek tendapat dalan kamus Bshasa Jawa Tuna. Nanun keguliten itu dapst diatesi dengen @ipergunakamnya kamus Meleyu-Pelenda karangan H.C. Winkerts Teté2ah yang menerangken ongan-organ sebuc fh perchu benyak terdapat dalam kenus itu, sehinesa dentuk perahu itu dapat direkonstruksi. Pada prinsipnya tenjeashen yang d{laiukan a sini adelah untuk nelengkspi teks KIB yang nenunglin- Kan pemshanan bagi wereka yang tidak terbiasa dengsn Bahasa Jawa Kuna. Sclain ita terJenshan juga‘ dinsnfe- ‘tian sebeked carana untuk senemikan corita yang ekan @iuraikan, Adaleh suatu kenystesn yong jelas, dehva tenjenshan neraken penafsizen take yang dibentuk oleh penyunting sebagai hasil pemusatan perhatiannya atas suata perfode tertentu, Terjenshen sdelsh suatu ben- ‘tuk yang berguma untuk menyelanatken suatu pengerti~ fan, dahwa penymnting aken nenanbsh aengensi struktur corita, Kohorensi nta-kata, dan arti individuelnya, erly dteat then di sini suatu hal yang penting ya ‘tu Keharusen penéagaran euatu pengertion, Pengertian oneng aengened Bad a Java Kuna yang aasih kureng sem puma dan sasih peda tingkst yang aval, schingga tom Jecshannya masih ceneriuken pembuktian kebenarannya, Pingkat Leksikogrefie aaupun tingkat granatikalnya aeih bolus jelas. Terjezahan teks harus didasarien 32 pada Konsepsi arti penelitinga. ileaun begaimenaksh ia dapat senpei pada konsepei ini? Te harus menban— @ingkan semua bentuk kate dan Konstruksi-konstruksi Kalinat olan kaiya itu, Karena pads prinsipnya, bah wa sustu kerye dapat diteteizken di dalam dirinys sendini, Hanya aaja kalau ia gagal, maka 4a herus o¢ oleh pada contoh-contoh ein yang dianbil dart kee feraan yang sama, minip staupun sejenis. Nes: ab selonjutaya, dshwa sescorang hsrus nendasarken pensfeizannye pads pengetahusn sengenai latar be kang kebudayaan yong nengliseilian konteke teapat teks yang bersangkutan @ihssilken, TerJonshan merupakan hal yong baik sifstnys, Terjenahsn buken dan tidak permsh menjadi proses perubshan jusleh atau problen secara mekanis dari satu sisi ke sisi lain. Gatu ke~ a dalon custu beheas tidak selalu nemiliki nilai yng soma secare pesti dengan kata dari bshass kedua, Dengan lain perkataan dapat diungtspkan, bahws wile- yeh senantik kata suatu bahasa tidak skan pernsh da~ pat melingkupi wileyah semantik kata yong kedua.? Sebagaii-akibataya-kata-kata-yang bérdapat talaw KES — sara tepat dengen bolum tentu dapat éisedaderkan Xatarkata dalam Bshasa Indonesia, Pondsk kata, bahve 35.0.Robson, Vangbang Wideya, A Javanese Pef- i Honange, Bt 6, (ame Eaguer ereiiue Hagbo#f, 1971), 33 ‘tenjomshan harus dapet senunjukken nilei balsa pene~ sina yang sejajar sepemhnya dengan babes aselnya, ‘Tongan nenpelajari dahasa asal beraxti, dehva oreng 4 sini memperoleh kesenpatan yang azat bogus untuk neneliti cara kerja seorang penergessh dalam rongka menecahken persoalsn-persoalan yang dibebanken seba- gad tugasnys, uekeudays aengursikan arti bahass ascl~ nya dengon setia nompertsharken jiwa bahasa sa: an. sosuat dongan sigatnya, dahva Kebenaran behave adalah relatif, tidak absolut? noke tidak mustabi2 dalam senerjenshican ES ke dalam Eahasa Indon ‘tidak dapat tepat eaua, beix dalen hel jumlek seupun wasenya. Di dawab ini akan divajiken teke dan cenje- mahan KBS% A, TEKS KAKAVIN BANAUA SEKAR Popuh 1: SEndulowiinTaite, 4. abyentfdhike nif sukdzya winatum Gf oTyantndze- abize/ tan lyan Gxfcdha dhafiive sokta saluy ing sonyala~ yachiprebau/ AL P.Brakel, The Hikayat Mubemnad Hanafizysh. 4 Wediovel tusiin-talsy-fousnoe, BY 72, Cine Hate? Ssreiaug Mjhet?, 9755, hal 109. paul Roberts, “Transformational Grammar," Inteoduotory Readings Os Languace. Sf.dy Valiacs. Ta ‘Hiesaog P Forman Cstesnstores. few Yorks Holt kine hast and Vinaton), 7966, hele 64. ©p,s.tostaulder, Ealancven (Sho Hague: Martine sas ighofl, 9pi)e Appontioes Ty bal 206-811. 2 3 D 4 aefike miirti nira n cinarwsn apsgth rift Swetasiq— hssne/ salah niA Dela sukhya oa ype kaben dampaty anugpe krene// Tie guntur pekatonon SA Sagan anektexytoaaen tar rieat/ sity Splaakathojentna Gunewh ale P=18 4 Ustuk kepentingen {fu semua, ska af sini dgperluxaniah penshanan mengenai pengertion teks don juga pentingnys creng melakukan penefeiran tem hhadap sebush teks. Secara jeles dapat dixatekany Dehws toke adslsh penceritaan yang dibstasi olen tulisan. Apa yang dibsteet oleh penulisan mezupe- an sebuah penceritaan yang dapat dikstskan, tet: pi tentu saga penceritean itu détulie secaza tepaty kerens penceritesn itu tidak diucepkan. Foxbatse- an penceritean oleh penuliean eksn mengambil begi- fan dalam sctiap pesuéuren yang tenjadi 44 euatu tonpet. Di tempat ituleh pequturen dapat muneul. Hel ini menyaranken, bahva gebush toks sungiuh- sbush teke, jika teks itu ti- sungexh merupeken, ak dibetesi oleh penulisan guate penuturen geben Aumya, tetept jéka teks itu gerekan secara Leng- ung ssksut penceritaan dalam bentuk huruf-huxut tertulis. Tde wengonai hubungan langsung antera ax ti pemyateon dengan penulisan dapat dicuhung oleh penosominen fungsi penbacsan dalam xeneks yenulie~ on, Panulisan asnpertinbangken pembacasn dengan su tu care yong dapat geyakinkan oneng untuk momper Renelken konsep penafainan secsm singkats Peubecs iiot nongetil bagian dalam percakapan seperti hel aya penulissn monespativan percakapan ds pexbicara- ye, Jedi hubungan gntare penulistn dan peubscaan os Dbukanlah nerupeken keaus yong Wousus sengensi ma selsh hubungan tanye-Javab, Tidak cukupleh untuk mengatekan, debve penbacaan merupsien sustu pence kapan dengan scorang pengareng nelslut Karysnys, arena hubungan pembaca dengan buku bensr-bener menpunyai sifet yang berbeda. Fercakepen merups- xan pertukeren tanya~Javab, hel ini tidak tenta~ pet dalam bubungen entare penulis dan yeabsca. Pe nulis tidak menargespi posbacanya. Tebih deri itu, buku senbedaken entera tindakan penuligen dan tine Gsken pembacasn senjadi dua sisi yang masing~na- ing aiei itu tidsk terdapet komunikes!, Pesbaca ‘Sidak pornoh hadiv dalan tinéaken penuliesn, se Aongkan penulis tidak hedir dstam tindskan penbece- am Jaci teka itu menghesilken kuslitas ranckep, yaitu kuslites pesbace dan penulis.” Bendacarken Keterangan i ates, depet diper- oleh suatu pengertian, dshva orang ken eongsleni aust penisahen mengenai ubungen yang Hiueus onta~ ze dininys dengen pengareng dalam dan melalui kar yanyas Mistaken, babva orene mosbaca bul berertl Sa sempextinbangken pengerengnya yang teleh mening Prout Rlooeur, “what Ts 9 Tere? Explanation and Understanding,” dalam: Mventieth Century Liter Theory. dn intreduceson amenovoer. ear Vasetits SPipropoaios raid teal Warten, veers University of Kew York Press, 1987, hal. 252. 45 gel dunde dan tukmya leh wa fotnye. Jika pengarang telah vafet, make bubungan antara penbaca dan bukunye benar-benar nenjedi Leng~ ng diterbitien 2 ap, Karena pengerang tidak lagi seuberi tonggeren yang lebih panjang. Fenbaca hanyaleh nenilmati kar anya. Dengan dentkian penuliean merupakan cuatu realisasi yong sebending dan parelel dengen pena turn, Dex eini ozang dapat sengstakan, bahve: gale seouste yang tortulis merupakan suatu penceri- taan pexhetian yeng ingin diksteken dan penslisen nerupeken penyelinan perhation yang langsung; Beh~ Xen secare historis maupin psikologis, penulissn igulai dengan transioipei tanda-tends penuturan, era huruf deni huruf, Keikutsertean penulisen yong menempetken huruf-huruf elem gustu penuturen, Alechut elahizen sebuah tele. Mengingst keterangan 44 ates, maka sebagai penbsca, orang sering’berenggspen, bohva teks mem Dicarekan suat obyek yang +148 meupunyas dunia den pengareng. Dalen kague inileh orang perl mene rangkan hubumgen-hubungan interns] yang terdapat Galen teks, yaitu struktumys, Fouahanan mengenei, struktur sebuah teks senegang peranan yang penting, Kerens tugas analisis strukturel ker dapat nene~ Fabia, nal.335. 46 rengkan uncur Karya ity den dapat menetapken berne~ can-nacam tingkat integrasi bagtoncbagiomya seco ra nenyeluruh. Di saaping hal itu, oreng juga per~ Ju menghilengken Xeregucreguan tezhadap sebush teks dengan senehiduplean Kendal vonunikasi. Inf bererté ‘oveng mensfsinken sebush teks, Dengan deniien ye~ nefsizen teks bererti oreng mevajadken bubungen dan pentaharuen yang nyata, Fonafsiran sebuah teks akon mencapei puncsimya, jika orang telsh nengerti dan mezchoni teke itu secera lebih baik dan juga wenge- ‘tebui Kebermacen-nacazen negalch yang tendepst da lem teks itu. Puncak penafeivan sustu teks initeh oleh Poul Ricoeur dslan verbose kesenpaten dieebut dengen istileh "refleksi yang nyata.'® FenafeSzen gebuah teks peblu dilekukan, se bab orang herus mengingst, behva teks benarbener bash menjadi sebueh teke bile teke itu nezupaken denda yang hidup dalam sebuah dunia, sehingga sees Je sesustu yang tersurat pada teks itu belun tentu monpunyat alms yang sebeneraya, tetapi monyiretken secuatu yang lain. Ini bererti, behve teks mexpnyai ‘situasi yong khas yong mengekang pera penafsimya, Pensfeirensya itu bukan kerene situasi itu tersex= bunyi dalam sebuah toke sebagai cuatu nisteri, te- Hybid, nel. 5420585. 7, topt edi Jauh daripeda itu, karena situsst itu ada pada tingket kekhususen persukean yang sama se~ perti halaya obyok teke itu eendiri, Teks-teke ads Ish sustu sistem kekuatan yang dilenbageken oleh Kekussaan Kebudayesn pada kehidupan unat nanusia beserta dengan Konponen-rouponennya yang bermacan~ 5 Sebsgai akibat xeterangan di atas, maka se~ ‘lop teks honya akon menjadi tablet-tablet kosong, Sika tidak ditafsinkan eustu xonteks alms yong tertentu, Setiep analieie tekstual menyaran~ ken pada sustu konteks maima dan kommnikesi. Per soslan nengenai penafeiren Konteke menang tidak da- pet dilelud begitu saja, lepas dari perseaan uke Gon tidak suka. Masalah mengenai sengerti atau ti ak nengerti konteke maka dalam wilayeh penafei= ‘an bukanleh nerupekan eecuatu yang dapet dirasakan, karen Xonteke maine itu’sele2a den atu ada ai ‘song, lepes dari enetah masaleh itu dipshent stew sidek, Problem yang ada di delex pengessten seseo~ ong dalek spaksh orang scharuenya berhsdapan seca a rii2 dengan Kenyataan dari konteke pensfeizany Syayard w.said, The World, the ext end the gessig. (caneitgey, Hasse suuceteeT Barvent tatvere SEey Bhesa, 150555 al ed1=53e 48 Ddak direguken lagi, penshensn konteks makna acba fh teks delom wileyeh penafsizen sken wenecahkan hubungan yang terselubmmg dan enerik entara penat- sir dan toxe.® Serdagarken analiais strukturel seperti yeng telah disebutken ai atas, neke setiap teke elian punyad temi-tema textentu yang nerupsken ie~ide yang aksn diseapeiken oleh teks yang berssnstuten, Senontars itu di ates juga telah diketetan, bahva penshaman konteks makna teks tersebut, maka bagai~ manakah hubungan entara ide-ide yang tenatik’ itu Gengon konteks nalmanya? Ide~ide tenatik sebuah teks (kanya) sastre diturunken deri konteks budaye— pada dix nya yang Juga nemipskan konteks yang at pengerangxya, Seperti helnya seoreng penstsir teks sestra tidek dapat moubangun tindaken penafsiren- aya di Inar kontekenya sondirt, denitden pule rang pengereng tidak dapat nenurunkan ide-ido tort ‘tik dari Iuar yontekenya sendini, Seorang penesrsne ering dengen gengaje sengusulkan ide-ide tenstike nya bertentengen dengan ide-ide yang doninen deri xontoks sejerennys.? ©p.x.Soung, Sexiotic and Thenstic in Hemme Gow York: Coruna: Ustverss 3a, 7882), apse, n01.192. 49 ‘Jika donikian halnya, sebsesi penafeir se- Dush teke ssstra, org herus benarbener menshemi, Xonteka budsya Kenya itu dan pengerongnya, Ta bara monperdaian pengertiansya mengensi Janen teks itu, bila dan segauh mens de bestest aongesingken Je- man teks itu terhsdap dirinya, Ta bora menunaizen ‘tugesnya, bile ia berhseil menbengkitken Keandaren dalam dint penbaca, ahve janon teke Stu mempunyai tadiat yang lain seksli dengen tabist mss Kini. Setiap kuru woktu menpunyei tabiat serta sussene— nya sendiri, Seorang peneliti teks seresskan’ pun cak kepuasen, bila bageikan elihet hel-hel yang senda berieinsn dslen sabetan-sabetan kilat. Ia akan nengelami trensendensi waktu, ia xeluar deri kereng- a wektunys sendiri dan menyontuh Jonen teke ita, Ta nereih Jomen teke delen sifataya yang thas dan ia kolaar dari batas-batas jamennya sendirt, Jenen ‘teks hendalnya jangan éituanekan menurut kategort~ ketegori yang sudeh dikenalnya, Jangan dibatast ne- bagel, nurut keraneke jenennye, neleinken disadari susta dunts yang “esing.*® Dengan berdacarkan Keterengan yeng panjeng renit, Retleksi Tertang Sejarsh sp hoad tescangfiveatar Sayers Ed Lebar itu, make onslieie teks KES kon dimulel dart anslisis mengenai tena yang nendeseri teks itu. Hal ind Gilekuken dengsn tujusn untuk dapat nensheni konteks buéaya yong nelatarbelakengi teks KES Stu. Jedi dengan denikion teks KBS dapet dipshent sesuat dengen joxamys, meskipun harus diakul, bahva hastt yang seapuma seperti yang dtharepieen tidsideh mng~ in dapat dloapal, tetep! setidaktidalmya dapat men dekatd Kenyataan Konteks budsys pads eoet tus A, TENA macaw arava sixan. P.d.Worsley dalen disertasinya, Babed Bule~ ‘Jeng nenystekan, behwa dengan nelolut analisis ben ‘tuk, tema, perwataken dan gays sustu karys yeng wus fue, orang akon dapat berkate si uan penulis delen rengks menegubah Karyanya dan menetapkan sapek pandangan dunia yang menjadi puset ° serdasarkan keterangan ai atas, m= justu nengensi tun perbatianny: xa dalam penelitien KES ini yang okan éikenbengken adalah macalah tena yang nenjedi dasa pombansusn ecruktur teke EBS ita, Bagi seoreng atzukturelic, 1a tidek olan sex bust penisshan tena sebagai obyek penelitienny: 9p,3,Morst: », Babad Euleleng. A Belinese Dy- pagete ee Une agua? tastions fighotes a ‘AMesamnya mngkin cukup sederhana, behws toms bu- ksnlsh hasil cuatu rangkaian unsur yang Khusus, te- tepi toma merupakan bentuk kesatuan yong engutuh- kan teks dan menyebabian beraacen-nacam kode itu @spet menyatu dan Hoheren, Dengan tena, orang aken Gapat nemperkirakan peristiw \~peristive yeng terge 44 dalam cuasana yong akan disejixen."° Daten onalisis strukturel, tena mendudukt ‘tenpet yang pouting, korens di atas tenalah diba- ‘gon slur atau plot. Tena ads2eh persosian utama Galan eebush kerya sastre don persoalan ini pada jumumya merupeken gusta ide dengan sifetnya yong abetzak dan otyektéf.” Jena dalam hel ini menu Jukken dengen singtat inti at ja unsur yang terpen ‘ting dan sejunlah bal = su peristive yeng merupe- jere."® struktur tona itu 3 xan behan gebush erya nenghasilken proyekei temporal yang berapa plot.” Dongen singkat dapstleh dikstaken, bahve te~ nna nerupskan pikiren inti, gagasan dasar atau tuju- *Oyonathan Culler, Structunslist Fostices Structuraiien, Lingutstie gna the Study 9 sper (london! fouriedge end Logan Pauly 1975), “pouch Hemmansoonantr’, Seiereh Sukapure, gevsap setagh Bileigets. Bs rest vente yal 65he 43 '25,zrankc Yoarjoy Livexetvarvetensohap: Groot lagen wap fen theotie tan Hee Livereise werk 52 fan utama sebush karya esstra. Tena itu digelar dan @ivujudian delas kesinantungan unsur teks, seperti pesbusten, perasaan. ucapan, tingksh leu ateu 1s ter, baik secare werurutan ruang-vaktunya (cerita), naupun Jelinan sebsb akibat hingga seninbulkan rengsengen dan ketegangan para pembecs. Dengen ka~ te lain tena nerupsken pengkel penulisan dan sek Ligus kesimpulen bebon cerita.” Jens pokok KBS xiranya tercentun dalam bait penbukaan (KES 1.1) dan bait penutup (KES 3.1). Dix pandang deri struktur Kakswin secara senyeluruhy bait perbukssn den bait penutup dapat dikatakan ne~ rupsken inclusio yang nombuka dan menutup kekawin dengan unsur yang seling senéukung, sehingga meru~ akon penbulatan Keseluruhen Koryo sastra ini de: ngen menempilken tena. Bast penbukean (pupuh 4.1) KES menyebutkan sebagai beriint: Atyanttdnike nif ouiinys vineton xf jfvantndrd. auips/ ‘van lyan S23ddhe bas! yAdhiprabha/ natke arti aiza 2 cinervan apagth rif evet bfcans/ "2 nokta maluy 1A somy@le- te ‘Byonathan Culler, 1975, opscdt hal.22%. “4; xuntara Wiryamertana, Analisa Struktur Kakowin sxjusawivatia. Fenataran’ Senses 151i Keeu- ‘Ebteraas deve" tan Misantere, Tosyeksree, 1979,nal. 3. 3 selveh nif bele muita sat nzpa kabeh dampaty emgpekrana// ‘Texjenshan: Sangat unr biasolsh upecara agung yong dilaks senaken olen raja JTwane/ (upacara itu) tidsk Iain adalah upacara raddba sebagai penghormatan dewa dan raja besar yang te- Lah nokta ke Sony8laya/ sekarang perwajudannya yang dipergunskan sebagai cera ditempatken af singgasana putth/ esangan nelakuken parujaan dengen bunga-bungs// ‘tentare, peinpin dan cenua raja berpasang- Berdasarken penbuknan (KES 1.1) di atas, pat dipereleh xeterangan, bahwa bait pembukasn KES ita semuat 4, aganya euatu upacara yong besar dan agung: adhi~ Ya n{A oukieya dan upscare itu merupakan upaca- za Grfddhe untuk menghommsti deva dan raja beser yang telah kenbali ke Sonyfleya: friddhe shstira, pokte nsluy if somyMleySdnizrabhe (x25 4.7b). 2, Adapun yang selakseneken,upacara besar itu fa~ Joh reja Mivane: winafn Tvantndrtéhips (KES asta). 3. Yang nenghadiri upscare §284dha itu edalch tex tara, peniupin dan para raja yang berpasens-pa- sengen elekuken pexujasn dengan bungs-bunga: sokveh nif bele mulhya sof nypa kebeh dampaty amugpakzena (EBS 1.10). oA Senentara itu hal yang berhubungen erst de~ hngan bait posbulaan adalah batt penutup EES 3.7 me- nystoken sebegsi berixut: Ha viz ni wtwa-vétwa nrpeti cama fn eit nit aych/ vyaktOxt m tan anfoor 1ef¥ nika dini6 ria oo titkab-(eatitiah)/ siftgih yan tan henéA plinwelta gati Kedi nafke sahBérddene aitye/ ‘hifi got nif wat eanonton sshsna niles kabeh Lat gEntohattre nif nat// ‘Texjenahan: Astra Denikianlah bentuk persesbehan pare raja, seas nya meninbulkan kerinduan para putri/ sunggubleh tidak eda yang Keleh, semus persen~ ‘bohen mereka menpesona jika dilinst/ sungguh tidak adaleh upscara yeda Janan dahula kala seperti (upacara) yang sekerang, yaitu ups cara Griddha yang agung/ herapen orang-orang yong uelihet hanyelch, agar genus itu abedi dan menyejahterakan dunia// Beniagarken bait penubup (KES 3.1) yang tem tera di atas, make dapat diperoleh keterangan, beh~ wa penutup itu memuats 4. Upacara SrGddha yang diselengesrsken peda wekta asbifrSddhe diya (NBS 3.10). SeJak dehulu kale belum eda yang monyaned: site sth yan ton henth gobi pirwake kadi mate (EES 2, Dalam upsesra Sr@ddha itu pera raja menpertinet~ ita songatieh bese: 3 van Xependaian dasing-oasing dengan segla sacaa ingen leis Iviz nif uftvacnfeve urpett, (ES Beta). 3, Harapan orang yang menyaksiken upscare rSdaha Atur gob nif wat manonton (HES 3.14), ager de~ gen upacare itu dunia menjat ai: Latghnchattra nit rat (RBS 3.14). Dales gabungan antara wour beit pesbiukesn i. segahtera dan abe- (ips 1.4) dan bait penutup (HBS 3.1), denerich, bah- wa yang dibicaraken adalsh tentang upacare Ss5ddh ten tyan Grfddha (KES 1.7); mabfvaddha aibya (xB. 3.14). Dalam rengke upscera SrEddhe, i sini akan terliput dua hal, yelmi: 4, Bontuk sesajian yang dipersenbshian, yeitu Bans va Sekar den 2, Bingkah lake pera raja yang mesing-nasing mem perlihatken kepandsionmys dslan nengirinei ber Lengsungnys upscara Sr3ddha. Sebelun dibicaraken lebih lanjut nengenai bentuk sesajian Banawa Sekar dan yang Leinnya, ter lebih dshulu af sini aken dibicarakan pengertian 2 dari sengenai §rddhe, Hata §rGddhe adalah deri Bshasa Sansekerta yang nospmyat arti: upseara peng- horsstan yeng berfumgsi aesbantu keluargs yang te leh neninggs! dunia. Upscara itu diaimken oleh ke- 56 luarga yong masih hidup dengan nist yang be = da east tertentu éan pada keseapstan yong berbahe- gis maupun sect menderite, Upscers itu dilengkaps dongan sessjien persenbohen sir suci, butizbutir padi dan nekanan, Sesajion itu dipersenbshian ke~ pads Kelusrge yong teleh wefet dan sedang éipert- ngsti yong dapat meliputi: ayah, ibu, Kakek, nenek. Horus diingat di sini, behva upacara Sridcha buken sh upscare penguduren (anvegthi), tetapi upscara tenbahsn, Tebih jeuh dikatakan, babwa ups cara itu dipergunskan sebagai pendulung den penew- et five oreng yang teleh wefet sesudeh upsore pene duran, Sebelum upacara Srfd¢ha pertans berlangsue, iva orang itu mencapai tenpat yang disebut pitre dha ink poling dal ditarannaiean loka. Upacara oleh seorang enek Leki-leki oreng yang teleh mening~ ao) dunia atau vatat. Deni sumber lain dapat diperoleh keterangan, behva Grddha merupsken detileh yang seliputi oe jusleh upscara yang disclenegereken dalem vaktu yang berbagat nacem oleh peneluk agama Hindu, kecuald senyZsin dan para venite, Upacera Srlddhe déperi~ ngeti dalam beberapa kesespeten seperti pada sast “esp vonier Nonten-Williane, Sanekr’ t-) Ligh Dictionagy. Cereleys shensbale fockreliess, 7, Deraiareh, kelehizen, perkawinan dan peringaten- peringatan yang berhubungan dengan peristiwa-peris ‘tiwa suet. Secara lebih Rhusus upscara SrGddhe 4i- xaitkan dengen masalsh penguburan dan pert stiva~ peristiva seaudah konatian. © Delem Kite \Gnava Uharwatastra (HDS) yang merupeken Kitab pukuz agama Kinds, digebutien se agai bertiut: Hinya dahoruha) foaden ernadyono dakena vi payo mule phaleir vip pitrbaye pritinavaben ms 11, ¢2)."7 tongosshan:"? tpacera pitrayasfa yang herus kas 2atukant hen Gaimye selalaxan upscere 65Ecche setiey hari dengan senyersenbahran nasi, ar, suea, ubi- ubian dan bush-bushan, dengen Gentician hel itu nenyonaagkan pera Lelshur. Berdasantan keterengan él stee, senakin Je- lasish, bale upacera friche serupekan upacare yer semtahan kepada pore deve dslan rengke menshoroats vid none acyang. Teles KES sasaleh ini termngkap @slem pupah 1.1 Se agasin Yalken Hinéu Worlé, Yol.T, (iey Doings tunstivan Masonantel PubLioner Pre.ied, 18832 Behe) GaPudje dan Tjokorda 39S Sucherta, penava Dasrnagnatiny (lus Bhacsedastra),. Geksree! Peat ge testenjenan Witap Gust Weds, 1975), hal. 77 “Pinta, 0173. yadhiprsbhu/ ‘erjezshen: (upacera it) tidsk 1ein edateh upacora érid¢ha sebagal persesbshen kepada dewa dan raja besar yang telah sokss Feubali ke Somyfleya/ Kenndien mengenai saat berlengsunenye upscare 6rd aha itu adaleh 12 tehun eetelsh weningealaya s00- rang reja yang sedang diperingsti itu, Rupanya je ek yaktu 12 tahun ini sudsh merupaken aturen, a rena é{ dalam dus bush Pragati Jiu terdapst isti- ah dvedasaven: aha (0J0 XOTT dan 030 XOIV). Pada Jaman keenasan Najepehit, yaitu pada ase penerintahan rege Heyen Wurult, upacara 6r8é~ ha semecen itu pernah berlangsung dale rengks neuperingsti anveh dbunya yaitu Mribhuvans Wijeyot— ‘tunggadewd. Upacara Grdehe ini tereken dalam ki~ ‘eb Hakavin Wigarairtinss (Gs. 63) dan Eitab a angton. Seperts teleh disebutkan at ates, Detwa upscane Edens untuk rajapatul tersobut berlang- sme “2.tehun setelah wafetnye rithuvena Wigayot= tugended pede tomun 1350 29 Dales Eahsea Jawa Bora, kata frEddhe ini ms sth dipergmeian don hidup menjadi kata nyadran, ‘9mq.G.th,Figeaud, Jeva in the Pountwenth center. Yeiel, Une Saghel destinies Misti 00), 2 (@ongan terjadi metatesis x). Ietilah ini Gipergu shaken oleh para peziersh yang nespusyai adat kebi- acasn mengunjungi makan nenek soyangnya peda bulen Buvsh (dari kata Arab; arvah), Sidumya kata bri ha dalam adat yong poputer rupanys untuk aenyarsn- zany bohwe 41 Jave pads nose pre-Tslom, upseare GrGdaha bagi orang yane teleh vefat lebih sering perlangeung, tetept Jereng mincul ai daten Kesusss- teraan Java Kune.@? Dari ketorengan 44 otes, dapatieh dipezoleh suatu pengertion, dahwe upscara érddha merupekan specara persenbshen kepeda pare deva dengen tujuen, agar rolh nenek aoyeng yang diperingsti itu dapat neapercleh teapat yang baik dan nenbshagioken (eo~ suitaya). Dentldanteh tom yang tendepat Gi da 2 13S yatta tentang upscara Griddha, Foubehaean selangut= aye akon cipusstikan peda pupub 2 HBS yang sengune~ kapken tentang bentuk persembahennys, yaitu persku yong dibangun dari berbeged mscan bongs. Senentera pupuh 1 KES Delum okan dibshas secere mendslan, ka~ rena nagalshnys masih moneriukan penslitien yang le- bin lanjut dengen saraie yang lebih cengein. Mansa, nale171—172, 2B. BANAWA DA SERDDEA, Fade pupuh 21a KES terdapet Kelinat yang Rongungkapian perayateen sebagai berikut: Sr nthe pratha seh nakntya mshstur banava ua wattnen oBkar miAit/ Tergenahan: Sang rage penguase yang tanpan itu menpersem bahken perehu yang terbuat dari bungs-bungs yang hharun/ sika Kalinat df ates dfureikan socare cintektik ber Gasarkan penennya, neke depst Gireroleh hasil seba- gat beriiaty Gri ntha prota sof ackinty: nohstur + extit, agentis. Danava ssyefuman seker miAih + obyektir. Fongisi fungei prediket pada Kelinat ai stas adslan penax aktif dani kata mahatur yong sompumyei arti; ‘to present, to offer’ (0JED I, 603) yang dapat di~ tmenyasiean, ‘tenjonahkon ke dalom Sehese Indonesti menpersenbshkan' sedangksn pengisi nakna fungsi ob- yek sdeleh peren obyextit, yaitu fra: Bohace Java una, kata benswa os wefunen 28 + Dal beneve somyunyat anti: ‘ship, boat? (OF=D 1, 201) ‘Yong éapst ditenjenshien ke deles Hahesa Indonesia ‘uapel, pera. Fereh macaw apekah yang Gilukisten oleh Hee wo Pada pupuh 2 bait 1 £85 tendapet unekapen: Jeficsh iktrJe pidapa. Berdacarkan oats an di atas dixatazen, daha leficet mempunyet ext: sn tergenah- ‘papen yang nembujur yang terletek ai bagien baveh perebu.' Namn di lain pinek, kate Leflcaf mengi- ngatkan oreng pada bentuk perebu Melayu. Zaffoah ton laflestan adaloh senioam pershu bangse Heleva yong pede jauen daily aspengunekan untule berpen rong. Sekareng perahu sejenis ini sudsh tidsk as sei. Di Aceh, aficat int nerupekan nana percbu yong dipeke! untuk senengkap iken. Ferobu ini mes ‘punyed bentuk panjang-tirse dengin Dentule baluen~ nya runcing atau Ienoip.”" Adapan deskripsi porabu afloat nenurut HBS ielsh sebagai vextintts 4, Fada pupuh 2 batt 1 dengen Jeles aiksteken, Dahwa persbu yang dipereunskan sebagai penser Dahan mempunyed bentuk Leficat. 2, Fada bagian daveh perebu fordapat Lumas, yaitu balok menanjeng yang terdapet di bagien dacar se- ‘bush perabu (EES 2.10). 5, Pexahu tersebut nenekei tiene (H3S 2.10) dan pe~ ds bagien ates tentapst kyu metintang yang €i- sebut Bihu (KES 2.10) teapat ditembetiannya le P*preikdopedia Indonesia. (Sendung-ts-crave exhages sefefeneoitan Wotan eove, 7956) hal 856. 2 yar pershu, sehinggs kayu itu sering disebut bi bu doyar. 4, DL dele tubuh persha itu tendaret texpet per istirehaten (elaya) yong indsh (KES 2.14). Ferebu itu juga meniliii tanbirang ataa delen Bohesa Melayu discbut tesberang, yang artinge: teli-teneli perehu yang bergmme untuk menperte= guh Heng. Oleh kerena itu dalam sebush perebe terdapat beberapa mca tanbirens, yaitu taxbi— yong heluen terletak di sebelsh depon, taubéreng Jenggang terletek af kiri kenen dan toxbizene puniten (tumut oteu belekeng) terletak di beei~ an belekang (KS 2.28). 6, Fede pershu itu juge tendepst bengunen keetl (gata) yong diperguncian sebegat tempat maken engin (IBS 2.24). Dangunen Stu Jugs menakei atep (ehatep) dan bubungen (evumuh) (KES 2.26), 7. Nomdian juga terdepet kenudi pershu (KES 2.20), yaitu elet feda duriten pereha yeng derfungsi un ‘tuk mengatur jalonnya perehas Ferdapat juga sebush bende yang discbut Eatin (was 2.28) yang dalom Bahasa Nelayn disobut Xe kstiz, yaitu keyu ringan atau buluh yang dipasang 44 Kanan kind perabu, dengan tujuan, agar peraha itu tidak olene. 8 9, Benehu itu jugs mes cai bendere (pltaka, XBS 2. 3a) yang berkibarkibar ditiup angin. 40,Pada perahu itu juga terdapat tals dandan (KES 2,30) yang bergina untuk nonanbatian peneh pa- ds waktu berlabuh, fali dandan int sams dengen alt aun, 2? Deniisnish deskripsi bentuk perehu yang ¢i- pergmaken sebegei pereeabahan yang terdapat dalam HBS. Namun, epakeh perehu Jang dipergunskan vebaged, persenbahan itu menpunyei ukuren same dengan pere~ sunggubnya? Dalen Hikajat Bandjar®? terdapet keterangen sebeget bertiut: "Seoudah itu mks pengepit Raden Surjenata itu juga nanbava iduten, necbeva kelutJuran, man dewa lentjang, nanbawa lampit itu onek santri- mentri itu.” mo Fenjelasen lebih lenjut engeteken, behva Laficatl adalah: ‘a dasket or plate in the fora of bost ‘used for offering betel.'* Jaci berdssarkan kete~ angen di ates dapat dikatakan, tahwa peraha yong 22y.yzraginsky, "Some Bonarks on the Struc~ ture of tho Syair Pereiu by Homeah Faneurt," BEE 431, afl.to,1ihet cstatan kaki no.28 hal.i19. 24,3.Ras, Hkaiat tandjor. A Study in Mam lap Historiography, BE7, (ihe Hague? Narvinus Taj OFF, 968), nae, apie. nal. 565. a GSpenqinainh ssbegat pensonboha tidak neapinged kiran eebegainana pereha yang etbenemnya, tetapt hanyolet servbehan niniatar Gent yong seeunesuinys DMpkLiinye teat pereim oleh Mpa danaking delan Tshye suyenge neaponyed aleam eng ciey ust, Bontuk wilayah Negers Indonesia inilah yang Xirenya dapat nenéukung penilihen bentuk penseateh fan yeng Gilukisken oleh ypu fenskung, seperti te~ lob iketabul, babva Negare Indonesia sebagai sua- ta kesatuan tidak legi bexprineip puleu-deni-pulauy tetepi custu negara Keptlauen yang meapanyai! kebu j leten teritorial termasuk last-den selat yang ber néa dslem geris perbatasen yang teleh ditentuken, Oueh kerens itu pexhation terkedap aepek mazitia Duken leg serupeken hel yang pantas d{loluiksn, te tend menjadi ouatu kevajiben untuk mendapst pexha- tian yong istineye. 25 Sebseai Konsekuensings, naka haeil budaya sa syarskst eritim perlu dipelajart secare lebih nen- Galen. Sotsh sotu hesil budaya materiil mseyorakst, neritia adelah pershu. Sebsgei oleh satu basil bu Goya, pershu telah Loma menduduli tempat yang pene Textazeje aut

You might also like