You are on page 1of 10
1:denis uta K:Karalterstie aka Uruk po[_ Tessas eps taka menor her gl a wana toxsrecoo PL oust + eentut Kepala [P| emdari © Ukuran x. em + e/g a fst Carer “Lp ditemukan —| Pineing i Fel sortnanx > Botweg Tongkai atas —— Telapak punggu bo[ Tepst pada Sitar + Tekandgeser/ netanen mat L} ores Tinga bana Siloam + Wana euakpons Laan rt tun cer neta | Ponca baby Tale sae Tooranst aan sare Cota tebuta tom ea) i Wang tae vals Luka embatimasteua) Fegesren : Dawa bang LJ eertang- mm > Unk runs = Aanan barg- mn sadafpert sumbusty netnefbokor ian «| Tamoatecata | + (Memar +/- > Untuk ebstremitay sat gra Stidepan ethane Sadun oe tran tem Luka ee nasa aa Lf tia tecevmemaaten mama pada area seluas.x.em eran ka rasan alam Tepi.. Dasar jungsudut {tancp/tumput) Rambut (terpotone/tidat) Setelah dirapatian ka tama, \ Derajat Luka dalam KUHP Pasal 352 PENULISAN SEBAB AKIBAT LUKA PADA KESIMPULAN: 1, Luka-luka tersebut tidak menimbulkan penyakit atau halangan 1. Luka memar di.......... akibat kekerasan tumpul untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian, diancam 2. Luka lecet . akibat kekerasan tumpul sebagai penganiayaan ringan > derajat | 3. Luka robek .. akibat kekerasan tumpul 2. Luka-luka tersebut menimbulkan penyakit atau halangan untuk 4, Luka itis di akibat kekerasan tajam ‘menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian untuk sementara 5. Luka bacok di.......... akibat kekerasan tajam waktu > derajat 2 6. Patah tulang terbuka pada ......... kekerasan tumpul 3. Luka-uka tersebut telah menimbulkan bahaya atau maut > 7, Patah tulang tertututp pada ......... akibat kekerasan tumpul derajat 3 8. Luka tembak masuk di ......... Akibat persentuhan anak pelura 9. Luka tembak keluar di......... Akibat persentuban anak pelura Luka berat dalam KUHP Pasal 90 yakni 10, Luka bakar pada ....... seluas......... derajat........ akibat benda panas 1, Jatuh sakit atau mendapat Iuka yang tidak dapat memberi na harapan akan sembuh sama sekali, atau yang menimbulkan bahaya umat 2, Tidak mampu terus - menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian Kehilangan salah satu panca indra |. Mendapat cacat berat . Menderita sakit lumpub 5. Terganggunya daya piker selama 4 minggu lebih |. Gugur atau matinya kandungan seseorang nayee %& DESKRIPSI LUKA © Luka, epapun penyebabnya, balk pada korban hidup maupun korban mat, sangat sering ditemul pada “korban” yang datang di unit pelayanan Kesehatan, Sebagal seorang penyedia jasa layanan Kesehatan, kita tidak bisa melihat Iuka hanya sebagei terputusnya kontinuitas Jaringan yang harus dirswat an diobati agar tampilan dan fungsinya bisa kembali seperti sediakala. Kita harus melihat lebih global engan berpikir ada implikasi hukum yang ditimbulkan oleh Iuka tersebut, baik pada orang yang menderita luka tersebut maupun pada apaisiapa yang menyebabkan Iuka tersebut. Apalagi bila “korban* datang Gengan Surat Permintaan Visum et Repertum (SPVR). maka sudah jelas bahwa luka yang akan kita periksa tersebut merupakan barang buktl dan jelas akan memiliklimplikasi hukum. Hasil pemeriksaan kita, setelah dicatat dalam rekam medis, bla ada SPVR, akan dituangkan dalam Svatu laporan yang disebut Visum et Repertum (VER). Sebagai pengingat, ada 5 bagian dalam VER, yaitu 1. Pro Justitia 2. Pendahuluan 3. Hasil pemeriksaan (dahulu disebut pembertaan), 4. Kesimpuian, 5. Penutup, Hasii pemenksaan ini bersifat objektif. yang artinya siapapun yang membaca apa yang tertuls di dalamnya ‘akan memilki persepsi yang sama. Selain itu, mengingat sifatnya yang objekf, maka tidak boleh memberikan interpretasi atau kesimpulan dani hasil pemeriksaan, Untuk menghasilkan suatu laporan yang bersitat obj Wf, ada aturan yang berlaku umum yang dopat dikut. Luka adalah barang bukti yang pasti akan berubah bentuk dari keadaan pada saat datang. Peruvahan tersebut dapat berupa penyembuhan (wound healing), perburukan dari kondisi semula (komplikasi) atau membusuk (pada korban mati). Oleh karena it, luka harus didokumentasikan dengan baik ddan lengkap (dengan deskripsi serta foto yang memenuhi syarat) agar pada saat diperlukan, luka tersebut “dapat cihadirkan kembal” tanpa distorsi yang bermakna. PRINSIP — PRINSIP DESKRIPSI LUKA |. Menggunakan bahasa Indonesia yang balk dan benar Hasil pemeriksaan uka akan dtvangkan dalam bagian pemberitaan VER. Karena merupakan pemberitaan, maka kaidah dalam menulls berita juga berlaku di sini, seperti: 1. Tidak ada istilah medis! bahasa latin Hal ini perlu diperhatikan karena customer dari VER bukan dari kalangan medis, Sudah tentu ‘mereka tidak akan mengerti cavum thorax, tetapl akan mengerti rongga dada, 2. Tidak ada singkatan 3. Angka ditulis dalam hurut 4. Pemenggalan kata tepat 5, Penggunaan tanda baca tepat Happy Forensic \=0) >. Conteh: Pada dads kin, lima belas sentimeter sebelah kiri garis pertengahan depan dan tujuh bolas sentimeter di atas pusar, terdapat luka terbuka berbentuk elips dengan tepi rata, jumiah sudut dua ‘buah, dasar Iuka berupa otot dada, arah luka dari kiri atas ke kanan bawah, dengan panjang luka {dua belas milimeter dan panjang luka saat dirapatkan lima belas rilimeter. Hi ~ hal yang sudah umum tidak perlu dideskripsikan lagi ‘Yang disebut “hal umum’ dalam konteks ini relatif; bergantung pada objek yang diternukan serta Jokasinya, Darah yang keluar dari luka atau lubang ~ lubang tubuh dapat langsung ditulis darah, tetapi bila ditemukan pada tempat yang seharusnya tidak terdapat darah, maka sebaiknya dideskripsikan sebagai “cairantbercak berwarna merah’, Tato, tahi lalat dapat dituls apa adanya. WHAT YOU SEE IS WHAT YOU WRITE Hal ini menekankan objektivitas dari pemeriksaan Iuka serta bagian hasil pemeriksaan VER, yaitu hanya menulis apa yang ditemukan dan tidak membuat interpretasi atau kesimpulan apapun, Menggunakan urutan ~ urutan yang berlaku khusus, ‘Ada 5 hal yang harus dicantumkan secara urut dalam mendeskripsikan luka 1. Regio ‘Merupakan bagian tubuh tempat luka berada, ‘Conteh: punggung kanan, bahu kit, pipi Kanan, lengan bawah kir, dil 2. Koordinat Bertujuan untuk menggambarkan posisi Iuka. Ada 3 koordinat: + Sumbu x Jarak horizontal dari center luka ke garis pertengahan depan/belakang (GPD/GPB), Garis pertengahan depanibelakang adalah garis yang membagi tubuh menjadi 2 sisi (kanan & kiri) sama besar. + SumbuY, Jarak vertikal dari center luka ke tik anatomis terdekat (TAT), Titik anatomis terdekat adalah landmark pada tubuh yang letaknya menonjol dan relatif stabil Contoh TAT: ujung alis, sudut luar/sudut dalam mata, sudut bibir, llang telinga, ujung babu, user, lipat siku, pergelangan tangan/kaki = Sumbu Y" Jarak vertixal dari center luka ke tumit Ketiga sumbu tersebut dipaka! bila letak luka ada di kepala dan badan, Happy Forensic \=D/ tak di ekstremitas, maka sumbu X dllukiskan sebagal permukaan. Ada Pada tuka yang t 4 permukaan pada ekstremitas (1) Anterior © sisi depan (3) Posterior sisi bolakang (2) Lateral sisiluar (4) Medial sisi dalam ‘ak vertikal dari center luka ke tik anatomis terdekat Sedangkan sumbu Y tetap merupakan | (van). Pada ekstremitas, sumbu X dilukiskan sebagal permukaan Karena ekstremitas dapat melakukan gerakan abduksi dan adduksi yang otomatis akan mengubah jarak vertikal antara luka dengan cgaris pertengahan depan/balakang Contoh: Pada lengan atas kanan sisi depan, satu sentimeter di atas lipat siku, ditemukan ‘sumbu X ‘sumbu ¥ + 2 koordinat (x & Y) dipakai untuk menentukan lokasi luka secara unum, + 3 koordinat (x, ¥ & Y') dipakai untuk menentukan lokasi luka akibat kekerasan tajam dan luka tembak. Menentukan center luka Bila bentuk Iuka bulat, cari tk tengahnya_ Bila bentuk luke persegi. ca” titk potong antara dua garis diagonal, Bila bentuk luka tidak beraturan, maka center luka ditentukan dengan mencari tik potong antara dua garis yang terpanjang. conte? luka 3. Jenis tuka 2. Luka terbuka ‘Luka yang terjadi bila ada Kerusakan/ terputusnya jaringan Kuli’ membran mukosa. Luka jenis ini sering menimbulkan perdarahan. Jenisnya: 4) Luka terbuka dangkal _: diskontinuitas jaringan kulit tidak melebihi subcutan 2) Luka terbuka diskootinuitas jaringan melebihi subcutan! jaringan yang lebin dalam. Happy Forensic b. Luka lecet Diskontinuitas Jaringan kullt yang tidak melebihl tebal epidermis. Karena tidak ‘melebini tebal epidermis, maka luka lecet seharusnya tidak berdarah. Luka lecet murn! ink |, sehingga defini ini meluas menjadi diskontinultas Jaringan kullt yang jarang terja tidak melebihi dermis, Bia mengenal dermis, maka akan ditemukan perdarshan pada luka lecet. Macam tuka lecet, 1) Luka lecet gores Luka akibat oleh permukaan runcing yang menggeser lapisan permukaan kul Kedalaman Iuka pada kedua ujungnya dapat menentukan arah Kekerasan yang teriadi 2 Luka lecet geser Luka akibat persentuhan kulit dengan permukaan yang kasar dengan arah kekerasan sejajar! miring dengan kult. Aran kekerasan ditentukan dengan melinat letak tumpukan epite. Luka lecet tekan Luka akibat penekanan benda yang permukaannya tumpul. Aran Kekerasan tegak 3 lurus dengan permukaan Kult. Bentuk luka memberkkan gambaran bentuk permukaan benda tersebut, ‘ulit pada luka lecet tekan tampak berupa daerah kulit yang kaku dengan warna lebih gelap dari sekitarnya, ©. Memar Kumpulan darah di bawah epidermis yang intact akibat pecahnya pembuluh darah yang disebabkan kekerasan tumpul, Letak, bentuk dan iuas memar dipengaruhi oleh intensitas kekerasan, jenis benda penyebab, Kondisi & jenis jaringan, usta, jenis kelamin, warna Kult, kerapuhan pembuluh darah serta penyakil/kelainan yang diderita Happy Forensic \=/ Dorin Ujung pombulih daran— Pembuldh dara Gambae diam dari Martini FH, Timmons MJ, Tallitsch RB. Human Anatomy. 2012 Karakteristk tuka + Bontuk : bulat, sogitiga, tldak beraturan, dsb, + Top! ratal tidak rata + Warna_: moran, kohitaman, dsb, + Sudut_: tajam/ umpul + Basar: jaringan bawah kul, ote, tulang, organ + Ara: dari atas ke bawah, dsb. + Perabaan’ tebing luka_: kasar, menonjol, dsb, + Adal tidaknya jombatan jaringan Untuk luka terbuka, minimal harus ada: tepl, sudut, dasar. Untuk memar, minimal harus ada: bentuk, wama [Untuk luka lacet minimal harus ade: bentuk, warna dan arah, Somakin sering melinat, maka akan semakin lengkap karakteristik luka yang dapat digamborkan. Ukuran Dinyatakan dalam sentimeter/ milimeter, Bentuk Iuka bulat : dlukur diameter luk Bontuk luka oval: diukur panjang x lebar Happy Forensic Luka bentuk tidak beraturan : diukur garis terpanjang kali garls terpanjang PENGGUNAAN DESKRIPSI LUKA. Prinsip pendeskrinsian ini tidak hanya dapat diterapkan pada luka saja, tetapi juga clrl khusus dan ‘bekas luka, Pada umumnya dipakai untuk mendeskripsikan Iuka pada korban mall Pada korban hidup, koordinal tidak harus ada (tetapi balk bila bisa dllakukan) mengingat keadaan korban yang mungkin Kesakitan, kurang Kooperati atau peru dllakukan tindakan We saving tertebin dahulu, tetap) lokasi, jenis tuka, karakteristik dan ukuran luka harus ada Referensi 1. Knight 8. Forensic Pathology. 2 edition. London: Arnold; 1996, 2 Marini FH, Timmons MJ, Talltsch RB. Human Anatomy. 7" edition. linois: Pearson Education, Inc; 2ore. 3. Tortora Gu, Nielsen MT. Principles of Human Anatomy. 12" edition. New Jersey: John Wiley and Sons, Inc: 2012, Happy Forensic 20 Garis pertengahan belakang Happy Forensic #0 vv cONTOH: usu. dan seratus sepulun dapat luka terbuka be lips, tepi rata, jumiah sudut dua buan dan tajam, dasar luka berupa tulang dada, arah Iuka dari Kiri atas ke kanan_bawah, Panjang luka lima belas milimeter dan ppanjang luka saat dirapatkan delapan belas milimeter Pada punggung kaki kanan sisi dalam, sejajar dengan ibu jar dan satu setengah sentimeter di bawah pangksal terdapat luka lecet dengan bentuk tidak beraturan, wara merah, terdapat tumpukan kulit yang mengelupas pada ujung ibu jari, ukuran luka tujuh sentimeter kali dua setengah sentimeter. Prcture couriesy of RS Bhayangkaro Surabaya Happy Forensic \eb)

You might also like