You are on page 1of 14
Proyeksi Neraca Energi Indonesia Hingga Tahun 2027 (Dengan Opsi Nukir) Edwaren Liun PROYEKSI NERACA ENERGI INDONESIA HINGGA TAHUN 2027 (DENGAN OPSI NUKLIR) Edwaren Liun? Abstrak PROYEKSI NERACA ENERGI INDONESIA HINGGA TAHUN 2027 (DENGAN OPS! NUKLIR). Akibat keterbatasan sumberdaya energi Indonesia, terutama cadangan minyak bumi, sementara belum optimainya program konservasi dan diversifixasi bahan bakar minyak, dan belum optimainya Pemanfaatan sumber energi baru (new energy), maka dalam waktu dekat Indonesia diperkirakan ‘akan menjadi net-importer of oil. Sektor ekspor merupakan sektor demand terbesar selama 30, tahun ke depan dengan pertumbuhan hanya 2.2% per tahun, namun mengambil porsi 42% energi nasional selama waktu tersebut, terdiri dari berturut-turut dari yang terbesar adalah gas, batubara dan crude oil. Permintaan energi untuk semua sektor demand akan terus meningkat sesuai dengan perkembangan makroekonomi khususnya GDP dan pertumbuhan jumlah penduduk, namun juga dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterbatasan sumberdayanya. Sektor industri diprediksi akan mengalami kenalkkan demand tertinggi sebesar rata-rata 10,6% diikuti tranportasi rata-rata 10.4% per tahun. Opsi nuklir yang mengacu pada hasil optimasi sistem kelistrikan dengan studi WASP yang mengintroduksi nuklir pada tahun 2009, jika direalisasikan hanya akan menyumbang 5,5% dari total kebutuhan energi nasional. Secara keseluruhan permintaan energi naik rata-rata sebesar 7,13% per tahun selama periode studi tersebut. Metodologi yang digunakan adalah dengan perhitungan kebutuhan energi berdasarkan proyeksi ekonomi hingga 30 tahun mendatang serta penerapan berbagai parameter atas dayadukung sumberdaya enerai yang tersedia, Abstract INDONESIAN ENERGY BALANCE PROJECTION UNTIL 2027 (WITH NUCLEAR OPTION). Due to limited energy reserve in Indonesia, specifically crude oil resources, while conservation ‘and diversification program are not optimum yet, and utlization of new energy not yet optimum, also, in the near future Indonesia will become a net cil importer country. Export sector is the biggest demand for the next 30 years by 2.2% growth rate per year, evenly take 42% of the national energy during the period that consist of gas. coal and oil. Energy demand for all sectors will continually increase according to macro-economy development mainly GDP and population growth, and affected by availability and limitation of the resources. Industrial sector is predicted wil be the highest demand by 10.6% average growth, followed by transportation of 10.4% average growth per year. Nuclear option referring to the optimum solution result of the electricity, expansion planning using WASP model appearing nuclear on 2009, if realized, will contributes just '55 percent of total national energy demand. Total energy demand will increase by 7.13% a year during the study period. Applied methodology is energy demand calculations based on macro- economic projection beyond the next 30 years and application of several parameters on capability, of the available energy resources. Bidang Sistem Energi P2EN - BATAN 165 Jumal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 2, No. 4 Desember 2000 : 165-178 |. PENDAHULUAN 11. Latar Belakang Pembangunan kesejahteraan rakyat suatu negara menuntut ketersediaan berbagai ‘sumber daya alam disamping sumber daya manusia. Salah satu sumber daya alam terpenting ‘adalah sumber daya energi yang berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Saat ini keterbatasan sumber daya energi yang dimiliki Indonesia semakin dirasakan atas indikasi telah banyaknya sumur-sumur minyak yang mengering, Hal ini tentunya akan menjadi kendala terhadap taju pertumbuhan ekonomi di kemudian hari. Oleh karena itu diperiukan suatu strategi yang tepat Untuk memenuhi kebutuhan energi indonesia di masa mendatang, antara lain melalui peningkaten program penghematan (konservasi) energi, maupun penggunaan sumiber energi altematif(diver- sifikasi). Indonesia mempunyai keterbatasan sumberdaya energi, terutama cadangan minyak bumi, ‘sementara belum optimainya program konservasi dan diversifikasi bahan bakar minyak, dan belum optimainya pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan (renewable), maka dalam waktu dekat Indonesia diperkirakan akan menjadi net-importer of oil. Di pihak lain, sumber energi baru

You might also like