You are on page 1of 9
SET PANGGUNG: SUAMI ISTRI [S6I]-> DI SISI KIRI PANGGUNG SUDUT PANDANG PENONTON ANAK YATIM [A] -> DI SISI TENGAH PANGGUNG LANSIA [L] -> DI SISI KANAN PANGGUNG SUDUT PANDANG PENONTON MALAIKAT [M] -> DINAMIS BERKELILING PANGGUNG MALAIKAT MASUK DARI LUAR PANGGUNG, BERJALAN BERBAHAGIA MENABURKAN BUNGA DI ATAS PANGGUNG Cerita natal! Cerita natal! Mari kita dengar cerita Natal! Cerita natal! Cerita natal! Cerita natal tentang keluarga! Selalu sama di setiap natal! Cerita natal! Cerita natal! I: Bang, aku gamau lagi lah ke arisan Bangun lagi. Dikit-dikit ditanya anak, dikit-dikit cerita soal anak mereka sudah ini sudah itu. Aku capek bang. Ss: Aduh dek, Abang pun sudah bingung. Mana mamak nanyain mulu kenapa kita ga kasih-kasih kempu. Dikiranya demen kali kita pacaran 20 tahun berdua ga bosen-bosen berdua terus, berdua terus. I: Ah emang aku dah gagal kali bang jadi istri abang. Gabisa kasih keturunan buat keluarga abang. S: Eh ga gitu lah duh. Kalo gitu pun gagal abang jadi suami kau. Kita dah coba di atas, di bawah, di tabung-tabung apapun itu lah. Emang payah kali aku. SéI: Mungkin, emang gagal kita jadi kel.. [tiba-tiba bisu gabisa ngomong] [menyetop pembicaraan] Eh udah-udah yang ini kita mute dulu. Katanya cerita keluarga natal.. bener kok scriptnya ah?? Tapi kok udah sedih banget dari awal, coba kita lanjut dulu deh, NEXT! Ay Mama, Papa, kalian di mana? Kenapa gapernah dateng buat jemput aku? Katanya Mama Papa nitipin aku di sini sebentar aja? Sekarang, aku udah SMP, tapi Mama Papa belum juga datang? ‘Temen-temen udah pada dapet Papa Mama baru, tapi aku masih nunggu Mama Papa di sini.. Mama Papa pasti datang menjemputku kan? Mr {memotong] Ini gimana ya, katanya cerita yang sama di tiap natal? Tiap natal ya harusnya ceria dong! NEXT! Ls Halo, Nak kamu sehat? Wah puji Tuhan, Mama ga sabar denger cerita kalian di malam natal nanti, Mama udah beli bahan~bahan buat masakin.. M: Nah gini dong kan enak dengernya (menunjukkan ketertarikan untuk mendengarkan lebih banyak) L: Hah, apa? Kamu gabisa kesini lagi tahun ini? Emang kempu-kempu ga kangen ketemu neneknya? Mesti pelayanan ke Sumba lagi? Aduh Nak tapi.. kamu bilang project di Eropa selesai dan Nak, mama kangen loh, kok lanjut lagi sampai bisa ketemu Mama di natal ini kan? Hah, tahun depan? Mz [langsung lemas] Li Aduh papa, mama kangen banget sama papa. Semenjak papa gaada, anak-anak sibuk sama keluarga dan pekerjaan masing-masing, mama jadi sendiri terus. Dulu mama punya papa, anak-anak, mama gapernah kesepian, mama punya semuanya. Sekarang kenapa mama jadi sendiri gini ya? (lanjut meratapi nasib (mengusap air mata] Eh aduh kenapa malah aku jadi ikutan sedih ya. Gabisa deh kalo kayak gini terus, aku harus cari jalan supaya cerita ini menjadi bahagia! MALAIKAT BERJALAN KE LINGKARAN SUAMI ISTRI. M: Kenapa sih, kalian harus punya anak? ser: Untuk melanjutkan keturunan M: Terus kalau gapunya anak, memangnya kalian gagal jadi keluarga? Ser: Apa nanti kata keluarga, tetangga, grup arisan? M: Pendapat manusia, kalau begitu kan banyak anak-anak yang tidak memiliki orangtua? Kita bisa jadi orang tuanya juga loh! Ser: Apa nanti kata keluarga, tetangga, grup arisan? M: Apakah anak: seperti darah daging sendiri? -anak tersebut tidak layak mendapatkan kasih sayang S&I: Apa nanti kata keluarga, tetangga, grup arisan? M: Tapi.. SéI: Apa nanti kata keluarga, tetangga, grup arisan? M: Aduh capek kali aku ubah jalan otak klean, habis durasinya kalo gini terus! (BERJALAN KE ANAK] kenapa gamau sama orangtua yang mau adopsi kamu? A: Mama Papa kandungku pasti datang menjemputku! M: Tapi mereka kan mau mengasihi kamu sama seperti orangtua lainnya. A: Mama Papa kandungku pasti datang menjemputku! M: Banyak orangtua yang tidak bisa memiliki anak seperti kamu, dan mereka mau memberikan kasihnya bahkan lebih besar.. A: Maunya Mama Papa kandungku! M: Ini juga masih kecil susah kali diubah jalannya. [BERJALAN KE LANSIA] Nek, coba lihat di sekitar nenek, ada saudara seiman, tetangga yang selama ini menemani nenek, nenek tidak perlu merasa kesepian.. A: Tapi aku punya anak-anakku, mereka kan harusnya menemaniku M: Mereka pasti mau menemani nenek, tapi karena urusan hidup mereka, mereka juga mungkin kesulitan. Nenek tidak perlu merasa kesepian, nenek bisa merayakan natal.. L: Aku mau anak-anakku, keluargaku, mana bisa orang lain menghibur kesendirianku? M: Tapi orang-orang di sekitarmu juga bisa menghibur kesendirianmu Nek. L Aku mau anak-anakku, keluargaku S,1,A, dan L: (bersahut-sahutan] TETANGGA, KELUA:GA, GRUP ARISA\I! MA! PAPA! ANAK-ANAKKU, KELUARGAKU! MALAIKAT BERJALAN KELILING PANGGUNG, MELTHAT DENGAN HERAN SAHUT-SAHUTAN KETIGA LINGKARAN TERSEBUT. KEMUDIAN DENGAN JENTIKAN JARI MEMBUAT SEMUA KEMBALT BISU Me Sekarang aku paham.. ya beginilah cerita natal setiap tahunnya, juga cerita-cerita keluarga yang jarang kita dengar. Semua pasang topeng kebahagiaan pada saat acara natal, namun setelah itu, ya kembali ke pergumulannya masing-masing. Baiklah begini saja, sekarang kita coba terlebih dahulu. What if, mereka mau membuka diri untuk jalan lain? What if, mereka mau menerima pembaharuan, pola pikiry kehidupan dengan mencoba jalan lain tersebut? What if, jalan lain tersebut justru akan membawa kebahagiaan bagi mereka? Toh, natal seharusnya membawa kebahagiaan bagi semua manusia dan bukan? WHAT IF! MALAIKAT KELUAR, LINGKARAN SUAMI ISTRI MULAT BERJALAN MENDEKAT KE LINGKARAN ANAK. rr Yakin, Bang? S: Kita coba dulu aja ya Dek. [SUAMI ISTRI BERJALAN MENUJU ANAK] is Nak, lagi nungguin siapa? A: Mama Papa! S: oh orangtua kamu yang punya panti asuhan ini As Bukan, Mama Papa nitipin aku di sini, aku nunggu mereka jemput I: Oh yaampun, udah lama nunggunya? A: 12 Tahun tante, dari aku bayi kayaknya. [SUAMI ISTRI MENATAP HERAN DAN KAGET] Ss: Kenapa kamu masih di panti asuhan? A: Karena aku nunggu Mama Papa! TIBA-TIBA TERDENGAR SUARA BUNYI LAGU TIKTOK DARI HAPE ISTRI At Loh tante demen tiktok itu juga? a Bh iya aduh maaf ya jadi malu At Wah aku juga suka bikin tiktok pake lagu itu, liat deh. S&I: Wah lucu dan kreatif banget. S: Nak, kami ke dalam dulu ya. SUAMI ISTRI BERJALAN MELEWATI ANAK. NAMUN SESUATU TERJATUH DARI KANTONG SUAMI. A: Om, ini kartunya jatuh. Loh om ini Pilot ya. S: oh iya, saya sudah 15 tahun jadi pilot. Ar Wah aku juga bercita-cita jadi pilot om. I: [MENUNJUKKAN SEMANGAT DAN PENASARAN] Wah, kamu pasti pintar ya di sekolah? A: Aku selalu ranking 5 besar di sekolah. S: Tapi mata juga harus sehat lho kalo mau jadi pilot At . wakan wortel dan ga main hape di tempat gelap I: wah pintarnya kamu, tapi rajin ke gereja? AL ; i pan baca renungan tiap hari SUAMI ISTRI BERTATAP-TATAPAN DAN MENGANGGUK. S: Nama kamu siapa? A: Niel om S: Niel, kami memang bukan Mama dan Papa kamu, tapi kalau kamu rajin belajar dan mau jadi pilot. Om dan tante bisa bantu wujudkan cita-citam. A: Serius om, tante? I: Tapi kami paham kalau kamu mau menunggu orangtuamu. A: Sebenarnya, aku juga ragu mereka akan datang. Dan, belum pernah ada yang menanyakanku seperti om dan tante sekarang. S&I: Kamu mau menjadi bagian dari keluarga kami? DUA LINGKARAN SUAMI ISTRI DAN ANAK YATIM PIATU AKHIRNYA MENJADI SEBUAH LINGKARAN BARU. KEMUDIAN MEREKA BERJALAN KE ARAH LINGKARAN LANSIA. Ts] Eh Nek Karo, tumben duduk di depan rumah, lagi nungguin siapa? L: Oh nakku, ngga nungguin siapa-siapa, nenek cari suasana aja biar 9 sepi banget kalau di dalam rumah. Eh siapa anak itu? Keponakan? S: Oh bukan nek, ini anak kami. Ls Anak kalian? Selama ini kupikir kalian belum punya anak. Ah apa Sepikun itu aku udah tua ini. Eh bukan begitu Nek. Kami akhirnya memutuskan untuk mengadopsi anak. Lr Bh serius kalian? Apa sudah tidak coba cara lain lagi? 8: Bukan begitu nek, tapi kami. Sadar mungkin inilah jalan terbaik dari Tuhan, Tuhan ingin kami menjadi orangtua bagi anak. ‘anak ini yang tidak mendapatkan sosok orangtua dalam hidup mereka Lr (terdiam dan merenung} I: Eh kenapa nek? Apakah ada yang salah? Tidak, justru aku kagum dan bangga dengan kalian, menemukan kebahagiaan kalian dengan cara yang tid: Sementara aku, di hari tua ini aku sendiri tam anak-anakku yang menemani. Kalian bisa ak biasa. pa ada suami dan 8: Loh anak-anak Nek Karo kan sudah hebat-hebat semua. Mereka pasti sukses karena didikan dan juga untuk membahagiakan Nek Karo. L: Harapanku pun begitu. Tapi tetap saja aku kesepian. Aku sudah rencana masak untuk malam natal, bahan-bahan pun sudah kubeli. Eh mereka tidak bisa pulang.. SUAMI ISTRI SALING BERTATAPAN I: Kalau begitu, kami yang temani nenek memasak dan maken malam natal. Toh lumayan juga jadi si tongat ini juga bisa merasakan adanya keluarga yang lebih lengkap di malam natal. S: Niel, kamu mau kan kita temani Nek Karo di malam natal. A: Dengan senang hati papa mama. Nanti aku ajak nenek bikin tol al Nanti aku aja ns ek bikin tiktok oy Eh jangan dipaksa tapi Nek Karo kan udah tua Li Eh nenek ini masih 17 tahun loh, dari belakang.. Gapapa lah nenek mau tau apa itu tiktok tiktok itu.. SEMUA: (tertawa dan lanjut berbincang-bincang] MALAIKAT KEMBALI MASUK DAN MEMBERI NARASI PENUTUP M: What if. Andaikan kita semua mau mencoba jalan lain yang direncanakan Tuhan dalam hidup kita. Andaikan kita berani melalui jalan lain seperti orang majus yang pulang tanpa menemui Herodes setelah mengunjungi Yesus di palungannya. Andaikan kita menjadi Maria yang rela mengandung Yesus tanpa adanya ikatan pernikahan. Andaikan kita menjadi Daud yang telah diurapi namun harus menjadi buronan negara sebelum akhirnya menjadi Raja Israel. Andaikan kita menjadi Rut yang rela meninggalkan bangsa dan kehidupan lamanya untuk mendapatkan menemani Naomi. Semua adalah jalan lain yang disiapkan oleh Allah, namun apakah kita berani mengambil jalan tersebut? Demikianlah cerita ini pukanlah cerita yang ada di atas panggung, namun juga cerita yang ada di kehidupan jemaat GBKP Jakarta Pusat.

You might also like