You are on page 1of 31
>» Lully Hanni Endarini oz Ba JQ 22 y a> 35 zo = . Hak Cipta © dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2016 Penulis + Lully Hani Endorinl, M.Farm, Apt Pengembang Desain Instruksional : Drh, Ida Malati Sadjati, M.Ed. Desain oleh Tim P2M2 : Kover & lustrasi Aris Suryana Toto Letok : Adang Sutisna Jumlah Halaman : 2s Farmakognosi dan Fitokimia sm Topik 4 Tinjauan Umum Karbohidrat Secara umum karbohidrat merupakan kandungan zat aktif yang selalu ada pada tanaman, terutama pada tanaman-tanaman yang mampu melakukan proses fotosintesis. Menurut farmakope, karbohidrat diartikan sebagai semua bentuk senyawa yang terdiri darl monosakarida, disakarida, trisakarida, dan polisakarida. Manfaat karbohidrat bagi manusia bisa berupa efek yang langsung dirasakan dari karbohidratnya sendiri, misainya senyawa Penurun tekanan darah dari daun seledri (apiin), yaitu terdiri dari ikatan gula dan aglikon yang disebut glikosida. PENGERTIAN KARBOHIDRAT Karbohidrat dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu gula dan polisakarida. Gula dapat dibagi lagi menjadi: 1. Monosakarida : karbohidrat yang idak dapat. dihidrolisis menjadi gula lebih sederhana 2, Disskarida —:_karbohidrat yang apabila dinidrolisis memberikan 2 monosakarida 3. Trisakarida —:_-karbohidrat yang apabila dinidrolisis memberikan 3 monosakarida 4, Tetrasakarida_: karbohidrat yang apabila dihidrolisis memberikan 4 monosakarida, dan seterusnya Beberapa pustaka menyebutkan, bahwa gula dengan lebih dari satu, satuan monosakarida adalah oligosakarida. Batas anatara oligosakarida dan polisakarida berbagai 20 ‘Analisis Kuatitatif Sakarida Dalam Tepung Dan Pati Umbi Ganyong (Aprilia Kusbandari) 35 ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN SAKARIDA DALAM TEPUNG DAN PATI UMBI GANYONG (Canna edulis Ker.) QUALITATIVE ANALYSIS OF CONTENT SACCHARIDE IN THE POWDER AND STARCH OF CANNA TUBERS (Canna edulis Ker.) Apritia Kusbandari Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta JL. Prof, Dr. Soepomo, Janturan Yogvakaria Telp. (0274) 379418 Email: kusbandari80@ yahoo.com: ABSTRAK Umbi ganyong (Canna edulis Ker.) merupakan salah satu tanaman penghasil karbohidrat. Umbi ini juga mengandung protein, lemak, vitamin, mineral selain itu juga mengandung fosfor, besi dan kalsium yang tinggi. Penelitisn ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan gula yang terdapat dalam tepung dan pati umbi ganyong baik yang sudah mengalami hidrolisis maupon yang belum dihidrolisis, Metode yang digunakan untuk uji ini berupa uji tabung dan kromatografi lapis tipis. (KLT), Dari basil penclitian menunjukkan bahwa tepung ganyong yang belum dihidrolisis, mengandung sukrosa (Rf=0.45) dan mannosa (RF=0,51), setelah dihidrolisis menghasithan glukosa (Rf=0,44), fruktosa (Rf0,61) dan mannose (Rf=0,51), sedangkan pati ganyong mengandung glukosa (Rf-0.44) dan maltosa (RF=0,35). Kata kunel: Canna edulis Ker, sakarida , KLT ABSTRACT Canna Tubers (Canna edulis Ker.) is one of the plants producing carbohydrates. Its also contains of protein, fat, vitamins, minerals, phosphorus, iroa and more calcium. The purpose of this study is to identify of sugar in the powder and starch from canna tuber is a hydrolysis and didn’t hydrolysis, The method of qualitative analysis with tube test and Thin Layer Chromatography (TLC). ‘The result indicated that before hydrolysis canna powder gave sucrose (R = 0.45) and mannose (RE=051), while after hydrolysis it gave glucose (RF=0.44), fructose (R/=0.61) and mannose (RF=051). In addition, canna starch gave glucose (RI=0.44) and makiose (Rf=0.35). Keywords: Canna edulis Ker. saccharides, TLC. Karbohidrat, umbi ganyong juga mengandung PENDAHULUAN Indonesia kaya akan plasma nutfah, salah satu diantaranya adalah umbi ~ umbian. Ganyong ‘merupakan jenis umbi yang mengandung Karbohidrat. Umbi Ganyong sangat baik untuk pertumbuhan anak balita Karena karena ‘mengandung fosfor, besi dan kalsium yang tinggi (Damayanti, 2007). Menurut’ Richana dan Sunati, 2004, umbi_ ganyong _memiliki Kandungan karbohidrat 84.47%, Selain kaya akan zaterat lain seperti protein, lemak. vitamin dan mineral, Penelitian yang dilakukan oleh Thitipranphunkul et af (2003) menyebutkan Aandungan gula pereduksi umbi ganyong hanya sekitar 0.77%, pada penclitian tersebut tidak discbutkan mengenai varietas ganyong yang digunakan, Menurut Krisnayudha (2007) umbi ganyong memiliki jenis monosakarida berupa frukiosa dan oligosakarida yang dapat mendukung pertumbuban bakteri asam laktat untuk menghasithan prebiotik. Selain itu 36 kandungan kimia berupa gula pereduksi melalui hidrolisis asam daapat menjadi bioetanol (Putri dan sukanda, 2008). Umbi ganyong juga mengandung flavonoid sehingga memiliki aktivitas anti ulserogenik dan perssan_umbi ganyong terbukti sebagai anti ulser (Lestari, 2008). Karbohidrat adalah” Komponen bahaa) gan yang tersusun olch 3 unsur utama, yaitu (C). hidrogen (H) dan oksigen “(O)., Susunan atom-atom tersebut dan ikatannya membedakan karbohidrat_ sary dengan yang fainnya, sehingga ada karbohidrat yang masuk kelompok — struktur sederhana seperti monosakarida dan disakarida dan dengan struktur Kompleks atau polisakarida seperti pati, glikogen. felulosa dan hemiselulosa. Analisis kualitatif Karbohidrat umumnya didasarkan atas_reaksi- feaksi_warna yang dipengaruhi oleh produk- = ‘penguraian gula dalam ssam-asam| dengan berbagai senyawa organih, sifat imereduksi dari gugus karbonil dan sifat oksidasi, ‘dari gugusan hidroksil yang berdekatan. Reaksi dengan asam-asam Kuat seperti asam sulfat, hidroklorat dan fosfat__ pada karbohidrat imenighasilkan jukan produk terurai yang berwama, Beberapa analisis kualitatif karbohidrat yang sering dilakukan adalah uji Molish, wit Beliwanof, uji_ Antrone, dan _uji_Fenol, (Andarwulan et al, 2011).! ‘Analisig uantitatif “Karbohidrat dalam! bahan yaitu dengan cara kimiawi, cara ii fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara | Kromatografi, Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida-maupun _oligosakarida memerlukanperlakuan pendabuluan —yaitu ihidrolisa terlebih dabulu sehingga diperoleh monosakarida. Penentuan karbohidrat dengan ‘cara kromatografi adalah dengan mengisolasi dan mengidentifikasi kart frat dalam —suatu ‘ampuran. Iholasi Karbohidrat ini berdasarkan prinsip pemisahan suatu campuran berdasarkan fitas perbedaan distribusi rationya pada fase diam’ dan fase gerak (Sudarmaji, 2004). Untuk mengidentifikasi adanya polisakarida dapat igunakan kromatografi lapis tipis dengan cara imenghidrolisis terlebih dahulu dengan asam. Hal ini dikarenakan polisakarida perlu diderivatisasi agar dapat terlihat pada lempeng kromatografi dan sulit larut dalam metanol. Karbohidrat Pharmagiana, Vol. 5, No. f, 2015: 35-42 mengidentifil yang terkandung dalam tepung dan pati_umbi ganyong (Canna edulis Ker.). Haxil pencit diharapkan dapat_memberikan informasi_ dan dapat dijadikan referensi untuk membuat bahan pangan dari umbi ganyong. METODE PENELITIAN Bahan Penefitian Umbi ganyong yang digunakan berupa ‘campuran ganyong merah dan putih diambil dari daerah Patuk, Gunung Kidul, Yogyakarta. Jalannya Penelitian 1. Pembuntan tepung umbi ganyong Proses pembuatan tepung umbi ganyong, ‘yaitu ganyong yang sudah terkumpul dikupas dan dicuci hingga bersih kemudian diris tipis-tipis seperti membuat keripik. Irisan dilakukan secara melimang kemudian dipanaskan dengan oven ‘pada subu 60°C hingga mudah dipatahkan, Irisan ditepung dan diayak dengan ayskan ukuran 80/100 mesh. Kemudian dihitung rendemennysa 2 Pembuatan pati Pembuatan pati ganyong dilakukan dengan mengupas kulit ari umbi ganyong, Kemudian dicuci dan dipart. Hasil parutan emudian diremas-remas dan dilaratkan dalam air kemudian disaring. Suspensi diambil Kemudian dienapkan, Bagian padatan dicuci dengan air dan dienapkan (4-5 kali). Hasil endapan discbut pati, Pati basah kermudian dikeringkan dalam oven 60°C hingga kering dan diayak dengan ayakan berukuran 80/100 mesh, Lemudian dihitung rendemennya. berat endapan (8) Seaimpias beak 100% ‘Rendemen (%) = 4 Pharmagiana, Vol. 5, No. 1, 2015: 35-42 Gambar 1. a. tepung umbi ganyong ; b. pati umbi ganyong, ‘Tabel I. Rendemen tepung dan pati umbi ganyong ‘Sampel Bobot umbi segar (kg) Hasil (gp) Rendemen (%) Tepung 3.0 75,50 1751 % Pati 5.0 270,80, SAI% Rendemen dihitung dengan cara menimbang hasil pati kering yang diperoleh (g) dibagi dengan jumlah jumlah simplisia basah yang sudah bersih dan dibuang kulit arinya dikalikan 100%. Pada penelitian ini umbi ganyong yang digunakan untuk membuat pati sebanyak 5.0. ky menghasikan pati sebesar 270,80 gram schingga rendemen yang iperoleh sebesar 5.41%, Tepung dan pati umbi ganyong dapat dilihat pada Gambar 1, sedangkan rendemen Hasil rendemen tepung dan pati umbi ganyong dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil Ekstraksi Proses ekstraksi dilakukan untuk mengambil senyawa sakarida yang akan ditelit. Pelarut yang digunakan adalah air panas. Pemberian air panas ini bertujuan untuk melarutkan kandungan gula dalam sampel karena sifat gula yang polar farut dalam air. 4 Uji Kuatitauir Analisis kualitatif bertujuan untuk ‘mengetahui dan membuktikan adanya senyawa — senyawa tertentu. dalam sampel. Penelitian ini menggunakan uji tabung berupa uji Benedict, uji barfoed dan uji seliwanoff. Uji Kualitatif lainnya yang digunakan untuk mengetahui jenis sakarida dalam sampel adalah Kromatografi Lapis Tipis. a. Uji Benedict rs Hal ini terlihat pada Gambar 2. b. UjiBarfoed Pada uji Barfoed untuk mendeteksi Karbohidrat yang tergolong — monosakarida. Endapan berwama merah orange menunjukkan adanya monosakarida dalam sampel. Ion Cu”* dari pereaksi Barfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gulareduksi monosakarida dari pada disakarida dan menghasilkan CuO (kupro oksida) berwarna merh bata. Hal inilah yang mendasari_uji Barfoed. Pada uji Barfoed, yang terdeteksi monosakarida membentuk endspan merah bata Karena terbentuk hasil CuO. Hal ini terlihat pada Gambar 3. Practical Clinical Biochemistry Shruti Mohanty wo Professor and Head Department of Biochemistry Kamineni Institute of Medical Sciences Dist. Narketpally, Andhra Pradesh, India Aparna Verma wo Professor and Head Department of Biochemistry MediCiti Institute of Medical Sciences Ghanpur, Medchal Mandal, Dist. Ranga Reddy, Andhra Pradesh, India { © JAYPEE BROTHERS MEDICAL PUBLISHERS (P) LTD ‘New Delhi London + Philadelphia Panama 28 Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Lid Headquarters Jaypee Botor Medical Pbtihas () Le “nz, anwar ood, Osage New Dob 170002, da Phone: o9-1-49574957 Far soit -3674314 Ea: jaypeejypesbrotners. com Overseas Ofices JP Medical Us| Jaypee Highlights Medical Publisher ne. 13 Vetora Steet, London ‘ty of Krewe, Bid. 237, Clayton ‘SWIM OM (UK) Panama Cy, Panama Phone 443081708010 Phone» 50701-0405 Fax +02-03-0006180, Fax + 807-907.0609, mall: Infogjpmedpub.com mall: cservice@jphmedical com Jaypee Brotere Medical Publishers Ltd Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Lid ‘The Bourse 17M Babar Road, Black 8, Shaymal 11 South Independence Mas East Monammacpur, Dhaka207 ‘ute 635, Priagephia, PA 9109, USA Bangladesh Phone: + 267-519-6780 Mabie: +08801912003485 mall joe usho@aypeebrothers.com Ema: jaypeedhaka@gmallcom Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Lis ‘Shorakhute, Kathmands Nepal Phone: +00977-9641528678 Email: jaypee.nepal@gmail.com este wor jaypeetoter com \ebate wor jnypecgtal com (©2013, Jaypee Brohers Madea! Pbtohes ‘Ath eserves, Nop ot his bok maybe reproduced nay fom ob any means wou he por peemsion fe pub. ‘quires for bulk sales maybe sod at: 2/209 nypecbroars com “his book nas been puted in god ain at te conn prvi byte autor contin herein recrgral andi inknded br eoscatora Purposes an Whie evry flo sade ensure accuracy ‘cation be pusher andthe auPos spacial daar ay damage Ibi bes meee, ‘recy ordre, rome ue or applet oan of econo of is wok ot peciicay tated, tutte ata ave courery he autre Whore appropiate, fe radars sou const wi ‘Specie o contact he mance fe rug or sve Practeal Cea Biochemistry 150 £78.99 5000-488-7 ented at 29 + Fructose is a ketohexose + Sweetest of all sugars. CHLOH HO—C—H H—C— oH H—C— oH L0H Reagent |, Molisch’s reagent (alpha-naphthol in 95% ethanol) 2. Concentrated sulfuric acid. 30 Practical Clinical Biochemistry Principle: cHo - I I ton i ii outa ee wofeon - rem He buon = Senne 5 mney Formation of Furfural Derivatives Procedure: To 2 ml of carbohydrate solution, add 2 drops of 1% alcoholic alpha- naphthol solution and mix. To this, add 2 ml of concentrated sulfuric acid along, the side ofthe test tube to form a separate layer. A purple ring is formed atthe jjunetion of two layers. Note: This tests also given by aldehydes and by formic, lactic, oxalic, citric aids ‘and certain other organic acids. 2, Benedict's Test Benedict’ test is a sen ive test forall reducing sugars. Principle:- Reducing sugars under alkaline conditions tautomerize and form cenediols which are powerful reducing agents. They reduce the cupric ions of Benedict's reagent to red cuprous oxide. The cupric hydroxide formed during the ‘reaction is kept in solution by metal chelators like citrate (or trtarate in Fehling’s solution), Benedict's qualitative reagent contai 1. Copper sulfate: Furnishes cupric ions (Cu) in solution, 2. Sodium carbonate: Provides alkaline medium, 3. Sodium citrate: Prevents the precipitation of cupric ions as cupric hydroxide by forming a loosely bound cupric-sodium citrate complex which on dissociation ‘gives continuous supply of cupric ions. Benedict's testis a semiquantitative test. a1 CANREA ia) SS eersb ANALISIS KANDUNGAN GLIKOGEN PADA HATI, OTOT, DAN OTAK HEWAN (Analysis Of Glicogen Content On Heart, Muscle, And Animal Brain) Fatmawati Mustakin'” and Mulyati M Tahir” "'Sckoluh Menengah Atas Negeri 12 Makassar Program Stud {imu dan Teknologi Pangan Departemen Teknologi Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar “Email Penulis Korespondensé: ftuwatimustakim99 @ grail com, ABSTRAK Glikogen adalah jenis utama karbohidrat tersimpan yang ditemukan pada hewan. Glikogen terbentuk sebagai deposit glukosa berlebih di dalam tubuh yang digunakan sebagai cadangan energi. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui prosedur untuk ekstraksi glikogen dan untuk menentukan Kandungan glikogen dalam beberapa bahan makanan, Metode yang digunakan adalah ekstraksi dan pengujian yodium. Bahan yang digunakan adalah TCA, etanol, NaCl, yodium, hati ayam, hati sapi, otak sapi, sapi, dan daging ayam. Hasil yang diperoteh yaitu terjadi perubahan warna dan reandemen terhadap sampel setelah pengujian yaitu hati ayam berwarna oranye kecoKlatan, hati dan daging sapi berwarma coklat sedangkan tak sapi berwamua coklat jernih dan kadar rendemen tertinggi, yaitu pada hati sapi sebesar 55%, hati ayam sebesar 32,6495, daging ayam scbesar 9,5%, daging sapi sebesar 9,5% dan (erendah ditemukan pada otak sapi yaitu 0%, Kata kunci: Glikogen, rendemen, daging sapi, daging ayam, waa ABSTRACT Gitycogen is the main type of stored carbohydrate found in animals, Glycogen is formed ax excess glucose deposits in the body wich are used as energy reserves. The purpose of this analysis és to find out the procedure for glycogen extraction and to determine the glycogen content in some food ingredients. The method used is iodine extraction and testing. The materials used are TCA, ethanol, NaCl, iodine, chicken liver, beef liver, beef brain, beef, and chicken meat, The results obtained are a change in color and revision of the sample after testing, namely brownish- brown chicken liver, brown liver and beef, while the cow's brain is clear brown and the highest yield, namely in beef liver by 55%, chicken liver by 32, 64% chicken meat at 9.5% beef at 9.5% and the lowest is found in cow brains at 0% Keywords : Glycogen, rendemen, beef, chicken, color I. PENDAHULUAN Karbohidrat tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (H). Salah satu Terdapat beberapa Komponen bahan _jenis karbohidrat yaitu glikogen pangan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh Glikogen adalah bentuk karbohidrat salah “satunya adalah ~—karbohidrat. yang tersimpan dalam sel__hewan, Karbohidrat — merupakan —polihidroksi_ © Kadar glukosa yang terlalu tinggi akan aldehid dan keton yang meliputi Kondensat —_disimpan sebagai cadangan energi dalam polimer-polimer yang ——terbentuk. —bentuk-—glikogen. (Haryai, Nahdifa, 7s CNIS Wee mempertahankan kadar normal glukosa dalam darah sehingga dapat digunakan oleh semua organ yang ada di dalam tubuh. Glikogen dalam otot berfungsi untuk menghasilkan glukosa yang akan digunakan oleh sel otot sendiri (Zulma, 2018), yang menyatakan bahwa glikogen pada hati berfungsi untuk mempertahankan kadar normal glukosa dalam darah yang akan dipakai oleh semua organ yang ada di dalam tubuh, sedangkan glikogen pada otot digunckan untuk menghasilkan glukosa yang akan digunakan oleh sel otot sendiri. Glukosa yang berlebih dapat disimpan sebagai cadangan energy dalam bentuk glikogen. 3.2. Asam trikloroasetat (TCA) Asam trikloroasetat (TCA) adalah analog (sama) dari asam asetat, dengan Ketiga atom hidrogen dari gugus metil digantikan oleh atom-atom Klorin. TCA merupakan suatu bahan kaustik yang merusak dengan cara koagulasi kimiawi protein. Penambahan trikloroasetat (TCA) pada otak sapi berfungsi untuk melaruckan kandungan kandungan protein, lemak, dan asam nukleat sehingga diperolch glikogen saja, Hal ini sesuai dengan, yang menyatakan bahwa TCA merupakan bahan yang. bersifat merusak, salah satunya prowein dengan cara koagulasi kimiawi provcin. 3.3. Etanol Etanol_ merspakan pelarut organik bersifat polar yang banyak digunakan dalam berbagai pengolahan pangan. Pelanit etanol memiliki titik didih 78.4 °C, bersifat mudah menguap, tidak beracun, tidak berwarna, dan mudah larut dalam air. Fungsi penambahan etanol yaitu sebagai pelarut dalam ekstraksi Karena etanol ‘mempunyai kepolaran yang tinggi sehingga senyawa resin, lemak, karbohidrat, dan senyawa organik lainnya mudsh untuk dilsrutkan. Selain itu, etanol dalam ekstraksi glikogen berfungsi sebagai 7 pengendap glikogen sehingga lebih mudah dipisahkan antara glikogen dan senya lain yang terdapat pada sampel. Hal i suai dengan (Mamoto, —-Haryono, Gustinah, & Putra, 2016), yang menyatakan bahwa etanol memiliki kepolaran yang tinggi karena banyak mengandung air. 3.4 Natrium Klorida (NaCI Natrium Klorida (NaCl) merupakan senyawa kimin berbentuk padat dan berwarna pulih, NaCl memiliki sifat yang mudah larut dalam ait. NaCl sering digunakan sebagai bumbu _sekaligus pengawet makanan, NaCl memiliki tingkat osmotik yang tinggi sehingga NaCl memiliki tingkat konsentrasi tinggi saat dilarutkan dalam ir, Struktur NaCl meliputi anion di tengah dan kation menempati pada rongga octahedral, Larutan garam merupakan suatu elektrolit, yang mempunyai gerukan brown dipermukaan yang lebih besar dari gerakan brown pada air murni sehingga bisa menurunkan air dan larutan ini menembah gaya kohesi antar partikel schingga ikatan partikel menjadi lebih rapat. Gerakan brown adalah gerakan terus menerus dari partikel zat cair ataupun gas. Penambahan NaCl berfungsi untuk menurunkan kelarutan glikogen pada a sehingga glikogen akan mengendap. Hal is sesuai dengan (Sudjianto, 2007), yang menyatakan —bahwa = NaCl dapat menurunkan air dan larutan ini menembah gaya kohesi antar partikel sehingga ikatan partikel menjadi lebih rapat. Hal it dijelaskan pula oleh (Ahmad, 2016), yang, menyatakan bahwa NaCl merupakan. senyawa kimin berbentuk padat dan berwarna putih yang mudah larut dalam air, 3.5 Ujilodin aniai heliks Karena adanya ikatan dengan pada tiap unit glukosanya, yang menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan molekul yodium yang dapat masuk kedalam Spiralnya. Larutan iodin yang direaksikan dengan glikogen akan membentuk wama merah sampai cokelat yang disebabkan Karena adanya penyerapan jodin pada struktur cincin glikogen yang saling berikatan sehingga membentuk komples berwarna merah kecoklatan. Prisip dari pengujian iodin yaitu karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan Jarutan iodin akan memberikan wama spesifik bergantung pada _jenis Karbohidratnya, Amilosa dan iodin ‘akan berwarna biru, amilopektin dengan iodia akan berwarna merah violet, glikogen maupun dekstrin dengan odin akan berwarna merah coklat, Kelebihan dari metode iodin yaitu proses pengujiannya mudah dan biaya yang dikeluarkan lebih. sedikit dibanding metode yang lain. kelemahan dari meodle iodin yaitu basil yang diperoleh tidak akurat Ketidak kuratan pengujian dengan metode iodin disebabkan Karena pengujian bersifat subjektif. Hal ini sesuai dengan (Musta, 2018), yang menyatakan bahwa uji fodin digunakan untuk _ membedakan polisakarida dari disakarida dan monosakarida, 3.6 Otak: Otak sapi termasuk salah satu hasil ikutan termak yang memiliki kadar leak yang cukup tinggi. otak sapi_memiliki tekstur yang sangat lembut dengan cita rasa yang khas. Otak sapi memiliki kadar lemak sebesar 9,3%, kadar air sebesar 78,3%, kadar protein sebesar 9,8%, dan karbohidrat dengan jumlah yang sangat sedikit yaitu sebesar 3%. Komponen terbesar penyusun otak adalah fosfolipida sebesar 6 % yang memiliki gugus polar (fosfat) dan gugus nonpolar (lipid). Ok —sapi_ juga mengandung glikogen dalam jumlah yang 78 SSC EIS sangat kecil. Hal ini sesuai dengan Guslina (2008), yang menyatakan bahwa otk sapi mengandung kadar lemak scbesar 9,3%, kadar air sebesar 78,3%, kadar protein sebesar 9.8%, dan karbobidrat hanya sebesar 3%. Hal ini dijelaskan pula olch (Kusnadi, Bintoro, & Al-Baarrii, 2012), yang menyatakan bahwa otak sapi memiliki kadar lemak sebesar 9,3%, kadar ai 78.3%, kadar protein sebesar 9.8%, 3.7 Hasil Pengujian Glikogen Berdasarkan hasil yang diperoleh pada pengujian karbohidrat-glikogen yaitu terjadi perubahan warna setelah penambahan iodin Hai ayam — setelah penambahan iodin akan membentuk wama orange kecoklatan yang menandakan bahwa mengandung sedikit glikogen, hati sapi, daging ayam, dan daging sapi membentuk wama — cokelat_ yang menandakan mengandung sedikit glikogen, dan otak sa membentuk — warna~—bening yang. menandakan tidak terdapat__glikogen. Glikogen yang terdapat di otak tidak terdeteksi disebabkan oleh kadar glikogen yang terdapat di otak sangat kecil dan sampel otak yang digunakan sangat sedikit. Larutan iodin yang direaksikan dengan glikogen akan membentuk warna_merah sampai cokelat yang disebabkan karena adanya penyerapan iodin pada struktur cincin glikogen yang saling berikatan schingga membentuk komples berwama merah kecoklatan. Hal ini sesuai dengan (Musta, 2018), yang menyatakan bahwa glikogen yang bereaksi dengan glikogen akan membentuk warna merah kecoklatan. 3.8 Hasil Pengujian Rendemen Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian Karbohidrat-glikogen diperoleh nilai rendemen pada beberapa sampel Sampel hati sapi sebesar 55%, hati ayam menghasilkan rendemen sebesar 32,64 %, daging ayam sebesar 9,5 %, otak sapi sebesar 0%, dan daging sapi sebesar -1%. Kadar rendemen tertinggi yaitu pada hati OL: bps //do ong JT 1796/10 x914590 http:/ urna Unsyiahacid/TIPL Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia Open Access Journal PRODUKSI ASAM LAKTAT OLEH Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus DENGAN SUMBER KARBON TETES TEBU PRODUCTION OF LACTIC ACID BY Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus USING MOLASSES AS CARBON SOURCE Laita Nurjannah'2*, Suryani, Suminar Setiati Achmadi?, Azmi Azharit2 ABSTRACT Lactic acid Is needed! In industrial bioplastice However, the microbial production still uses food ‘material for the substrate. AKernative substrates for the production of Lictic ackd are needed in Industry. Molasies are potential substrates due tothe richness tn carbon, Molasses are alsa widely available and low-cast material The objective ofthe research was molasses can be used as 3 carbon source neeiled by Lactobocillvs delbrueckii subsp. bulparicus to produce lactic acid. This study consisted of hydrolysis and detouifcation of molasiex. analysis qualitative test of reducing sugar from molasses, analysis of total sugar by phenol sulfuric acd, determination of bacterial growth, production and extraction of lactic ack, and analysis of Lacuc acid using high performance liquid ‘chromatography (HPLC). The results showed that molasses can be used as an alternative carbon source as indiated by the growth of bacteria when the media were given 0.5% molasses Concentration of the total sugar molasses was 1090 2/L The reducing supar test showed pouitive results for the Selliwanoff, Benedict, and Barfoed tests. The optimum ef L delbrueckl subsp bulgaricus growth was at temperature of 42° Cand 150 rpm of agitation. Production of Lictic ackd was conducted in 24 hours. The lactic ackd Content was 240%. The dey cell biomass was 0002 g/L. at pl of fermentation media 4,0. Analysis HPLC also showed that lactic acid was the product of fermentation. Submit 20 Desember 2016 5 Februari 2017 5 Febraart 2017 Kepworts fermentation, let ei, Lacendactesdelbrvechi subsp. bulgaricus molnver bahwa Perhitungan dihasilkan satu juta kantong plastik tiap menitnya. Kesadaran terhadap lingkungan semakin 4. PENDAHULUAN statistika menunjukkan Senyawa antara yang penting dan memillikt potens! besar untuk aplikasi produk baru seperti meningkat seiring meningkatnya masalah plastik ramah lingkungan atau bloplastik adalah asam laktat. Senyawa ini digunakan sebagal bahan polimer untuk aplikasi bidang farmasi dan kedokteran, serta_mengatur _pertumbuhan tanaman (Koesnandar, 2004). Selain itu, industri bioplastik membutuhkan asam laktat. Pembuatan bioplastik sangat diperlukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, terlebih lagi dengan adanya peningkatan sampah plastik, Fakta lain juga menyebutkan bahwa setiap tahun penduduk dunia menggunakan 500 miliar kantong plastik. "Yarusin Tadrs IPA Biolog LAIN Syekh Nua Cireboa sDeparemen Mokimla insetut Pertanian Bogor ‘Depatemen Kina, litt Pertanian Bogor ‘emalt lata@syekhnuratiacid lingkungan yang timbul akibat kegiatan manusia sehari-hari, Salah satu sumber Indikator tersebut adalah meningkatnya jumlah produk bioplastik dari tahun ke tahun. Tahun 2014, kapasitas bioplastik di Indonesia sebesar 14.000 ton/tahun (SWA Magazine, 2014). Tahun 2015, diperkirakan kapasitas bioplastk dunia sebesar 1.936.000 ton/tabun (European Bioplastics, 2013). Perkembangan imu pengetahuan dan teknologi menghasilkan bahan-bahan plastik yang bersifat biodegradable seperti kolagen, kasein, protein dan lipid yang berasal dari hewan dan tumbuhan (Utari et af, 2008). Akan tetapl, bahan yang paling potensial adalah plastik yang berbahan poliasam laktat atau polylactic acid (PLA) (arnt, 2008). Penggunaan PLA tidak hanya terbatas pada bahan pembuatan bioplastik, tetapi PLA dapat dikembangkan sebagai bahan penyalut JURNAL TEXNOLOG! DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA ~ Vol 09, a 01,2017 ‘Djurusan Tell Has Pertanian, Universitas Syiah Kuala ‘Tahapan awal ekstraksi yaitu supernatan hasil fermentasi terlebih dahulu disaring dengan ‘menggunakan membran saring berukuran 0.45 pm dan 022 jm. Setelah disaring, supernatan dievaporas!_menggunakan evaporator. Kemudian dilanjutkan dengan analisis HPLC menggunakan kolom C18 (4.6*150 MM, 5 um). Fase gerak yang digunakan adalah metancl/alr (20:80, v/v), kecepatan alirnya 0.5 mL mint, panjang gelombang yang digunakan adalah 210 nm, dan sampel yang diinjeksikan sebesar 10 yL. Detektor yang digunakan adalah detektor A. Selanjutnya, pl! dan kadar asam laktat supernatan hasil fermentast dihitung, metade yang digunakan untuk penentuan kadar asam laktat yaltu metode titras! dengan menggunakan NaOH 0.1037 N yang telah distandarisasi asam oksalat 0.1 N. 3. HASILDAN PEMBAHASAN Masit Pada Tahap Awal Penelitian Hidroliss tetes tebu menggunakan asam yaitu H,S0, 20%. Hidrolisis ini bertujuan menghidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa agar lebih mudah digunakan oleh bakteri. Selain itu, detoksikas! bertujuan menghilangkan _residu senyawa toksik berupa hidroksil metil furfural (WME) yang akan menghambat_pertumbuhan mikroba dan aktivitas fermentasi Lactobacillus detbrueckti susp. bulgaricus (Carvalho et al, 2002; Rao et al, 2005). Detoksikasi tetes tebu menggunakan 1% arang aktif (Yuliatun dan Kurniawan, 2008). Uji kualitatif’ gula pereduksi tetes tebu menggunakan uji Benedict, uli Selliwanof, dan uj Barfoed. Uji ini penting dilakukan untuk memastikan tetes tebu dapat digunakan sebagai substrat utama dalam fermentasi asam laktat yang ‘menggunakan salah satu bakteri asam laktat yaitu Lactobacillus detbrueckit subsp. bulgaricus. Uji Selliwanof digunakan untuk memastikan bahwa pada tetes tebu terdapat ketosa. Reagen Selliwanof terdiri atas 0.5% resorsinol dan S N HCI. Reaksi positifterjadi apabila terbentuk warna merah. HCI akan mengubah heksosa menjadi hidroksi metal furfural yang kemudian akan bereaksi dengan resorsinol membentuk kompleks yang berwarna merah. Uji Barfoed digunakan untuk membedakan disakaridapereduksi_ dengan monosakarida produksi pada tetes tebu. Uji Barfoed mengandung kupri asetat yang dilarutkan dalam akuades dan ditambahkan dengan asam laktat. Pereaksi Harfoed dalam suasana asam akan direduksi lebih cepat oleh gula pereduksi monosakarida daripada disakarida dan menghasilkan Cuz0 (kupro oksida) berwarna merah bata (Bintang, 2010). Semua uji tersebut menunjukkan hasil yang. Positif yaitu pada Uji Benedict dan dan Uji Barfoed terdapat endapan merah bata, serta_ media berubah menjadi merah pada Uji Selliwanof (Gambar 1). Uji gula pereduksi_ menunjukkan bahwa tetes tebu mengandung glukosa dan fruktosa. Hasil ini sesuai dengan Midayat et ol. (2006), yang menyatakan bahwa tetes tebu mengandung sukrosa 30-40%, glukosa 4-9%, dan fruktosa 5-12%. Gambar 1. Hasil uji kualitatif gula pereduksi pada tetes tebu. (1) Ui Selliwanoff (2) Uji Barfoed, dan (3) Uji Benedict. Analisis gula total tetes tebu menggunakan metode fenol sulfat. Metode ini dapat mengukur dua molekul gula pereduksi. Gula sederhana, oligosakarida, dan turunannya dapat dideteksi dengan fenol dalam asam sulfat yang pekat yang akan menghasilkan warna jingga kekuningan yang stabil (Taiyeb et al, 2011). Metode ini mampu mendeteksi dua guia pereduksi karena sukrosa yang ada dihidrolisis dahulu menjadi dua molekul glukosa sehingga dapat mengetahui gula pereduksi total. Serapan dibaca pada panjang gelombang 490 nm. Dengan cara ini didapatkan konsentrasi gula tetes tebu sebesar 1090 g/L. Hasil ini menunjukkan bahwa gula total yang cimiliki tetes tebu lebih besar dibandingkan dengan gula total hidrolisat pati sagu yaitu sebesar 435.83 g/L (Aulana, 2005). 4 JURNAL TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN INDONESIA ~Vol.O1,Na 01,2015, ‘©rusi Teknolog Hast Peraran, Universzas Sah Kuala Cf SRAFINDS INE Baty bertan yang dah ini aR Aeron sas Uru aon. ahs pa Seo gra ‘Agatah yong memos heduarya? | Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program limu Pengetahuan Alam Nana Sutresna r a) e/a) e/a au p( ofz) sf S/c5) 2) 2 a ell or e—_—————_—___._ Dilengkapi Pengayaan Bilingual Indonesia-Inggris "| Ni MEDIA PRATAMA Cerdas Belajar a = Kimia untuk Kelas XiIl Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Program limu Pengetahuan Alam Nana Sutresna isi in HH 2785-L8G-C6x0 i t peg {ty itil | ter | et then Atego nan a reer beers ary ERS lame nme ay ey Tit! TT Tu UT “Te . te atom «Katalog Dalam Terbitan (KOT) | Cori Bey Ki ya Kea 4 Sahota Menangan ‘AaisMaranah Ayah Progra li Pergelabuan Alam 1 Mana Suteara, tumarad Purl (ed) W9-Ed 1 Cet Barca Griteso Maa Prato, 2007 9 fe 354 Pal: i, AO, 78m 29 Om (Jt larghan) eat) (aad 2) (a3) 1604 978.070-750.445.0 ISDN 978-970-750-440-7 10" 978-079-750-447-4 1S0N978.079-756-448-1 Hh FRn, Manama Cerdas Belajar Kimia unk Kelas Xi . Sekolah Menengah AtasiMadrasah Ayah Program tru Pengetanuan Alam GNP 04.01-19.01-204 ©2007 olen Nana Sutvesna Hustrator Desainer Sampul : G. Nugraha Diterbithan ol Porat Grafinde Madi Pratama Angyeta WXAPY. Gotakan | Jur 2007 “ee ja te pear te at ne et ne tw ee pn thw heya an eo er” cs tg nk ny eng Plt at ttt ht pr (pettus teat aoe bere ee ty tn a oor tap a (Rie corn mos enn ps ae hha dans ean hope mee oe pan Molisch, kemudian menambahkan asam sulfat secara hati- hati melalui dinding tabung reaksi, pada batas cairan akan terbentuk warna merah keunguan. Uji ini merupakan suatu cara yang umum untuk menunjukkan adanya senyawa karbohidrat dalam sampel. ' Solus! x) ; 5 Ect b. 1Pengulian Pollsakatlda , Praktis re Pereaksi yang digunakan untuk menguji polisakarida adalah larutan iodin, Larutan iodin akan memberikan warna biru Quvdaliel adush co Leap aba fener okperimen ima bahan jika direaksikan dengan polisakarida, makanan yang dluji dengan Anda dapat mengujinya dengan menggunakan amilum. Caranya sebagai berikut. Mula-mula, amilum dilarutkan ayy, Pereakel dalam air sampai terbentuk suspensi. Kemudian, suspensi Febling Th) ini dipanaskan hingga membentuk koloid, Jika larutan koloid momma tra ini Anda tetesi larutan iodin, akan terbentuk warma biru, Wama elie: wg biru berasal dari senyawa kompleks yang terbentuk dari ve terry mata amilosa (yang terlarut dalam air) dengan larutan iodin. Adapun —ganan makanan yang amilopektin tidak membentuk senyawa kompleks dengan — mengandung amium terdapat Jarutan jodin ini. (Ingat, amilum terdiri atas amilosa dan R808 pomerwm = amilopektin). Bon ev Polisakarida yang lain akan memberikan warna yang © berbeda pada uji iodin ini. Dekstrin memberikan warna merah anggur, glikogen memberikan warna merah cokelat, jyemberkan wama BF, dan selulosa memberikan warna cokelat, ‘sedangkan dengan pereaksl Febling memberiuan wama c. Pengujian Gula Pereduks! merah bata. Gula yang termasuk kelompok gula pereduksi, yaitu semua tion oi monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) dan beberapa disakarida (maltosa dan laktosa). Adapun yang termasuk kelompok gula bukan pereduksi, yaitu sukrosa dan semua polisakarida (amilum, glikogen, dan selulosa). Pereaksi yang digunakan untuk menguji gula pereduksi adalah pereaksi Fehling, pereaksi Benedict, dan pereaksi _ Tollens. Pengujian gula pereduksi dengan pereaksi Febling dan pereaksi Benedict berdasarkan pada reduksi Cu** (dari pereaksi) menjadi Cu’. Pereaksi Fehling dan pereaksi Benedict bereaksi dengan gula pereduksi membentuk endapan merah bata, berdasarkan reaksi berikut. 0 2Cu(aq) + R— cf (aq) — ten crate fare Gula pereduksi A Ganbar 6.12 , 0 RC < (ag) + Cu,0(s) + H,00) . Endapan merah bata Makromolekul dan Lipid 293 iY co ut raha Raab dengan repens : Berdasarkan reaksi tersebut, Anda dapat mengetahui bahwa ion Cu** dari pereaksi direduksi menjadi ion Cu’ (dalam senyawa Cu,0). Adapun gula pereduksinya mengalami oksidasi, (Perhatikan, apakah gula pereduksi tersebut mengalami perubahan gugus fungsional?) Uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya glukosa dalam urine penderita Diabetes mellitus. Pereaksi Tollens yang mengandung Ag(NH,),* dengan gula pereduksi akan membentuk cermin perak, berdasarkan reaksi berikut. 2Ag(NH),OH + R—CL” (aq) —s Pereaksi Tollens Gula paced R—c » PUSAT PEND JABER BAYA ESEHATA ASSIA DADAM DEMCEMBANCAN Date PEMAENDAYAAN SUMBER DAVA MANUSIA KE MODUL BAHAN AJAR CETAK FARMASI KIMIA ORGANIK > Wardiyah A KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PUSAT PENDIDIKAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN (| BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAVA MANUSIA KESEHATAN Hak Cipta © dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertamia, Desember 2016 Penulis : Wardiyah, M.Si, Apt Pengembang Desain Instruksional: Ora.Tutisiana Silawatl, M.Ed Desain oleh Tim P2M2 : Kover & llustrasi 1 Nursuci Leo Soputri Tota Letak : Andy Sosiawan 8 Kimia Organik sm Topik 14 Karbohidrat {stilah karbohidrat berasal dari glukosa sebagai karbohidrat pertama yang’ berhasil diperoleh Secare murni. Glukosa dengan rumus molekul CHO, atau (CHO), disangka sebagai senyawa hidrat dari karbon, Tetapi kemudian istilah ini diketahul merupakan Istilah ‘yang salah Karena karbohidrat merupakan suatu polihidroks! dari aldehid dan keton atau turunannya, Glukosa mempunya nama lain dekstrosa. cu H-G-OH HO-C-H H-¢-OH n-¢-OH Chon ‘glukosa Karbohidrat diperoleh dari tanaman melalui proses fotosintesis. Dengan bantuan sinar ‘matahari maka CO; dan H,O akan diubah menjadi glukosa dan 0). Karbohidrat inl menjadi ‘sumber energl apabila dikonsumsi melalui proses metabolisme dalam tubuh, 6CO; + 61,0 ===" 60; + Cult, glukosa A. KLASIFIKASI KARBOHIDRAT Kiasifitast Karbohidrat isusun berdasarkan ukuran molekul penyusunnya dan gugus ‘yang dikandungnya. Berdasarkan ukuran molekuinya karbohidrat dibagi menjadi dua yaitu ‘ula sederhana dan karbohidrat kompieks. Yang disebut dengan gula sedertiana adalah kelompok monosakarida. Karbohidrat kompleks tersusun dari dua atau lebih gula sederhana, ee molekuinya dibedakan menjadi tiga 2 Femacaanas karbohidrat yang tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekil karbohidrat yang lebih keall, Contohinya glukosa, fruktosa, galaktosa. Glukosa disebut juga guia darah (karena dijumpai dalam darah), gula anggur (dijumpai dalam buah anggur), atau dekstrosa (karena memutar bidang polarisati). Glukoss yang merupakan monosakarida penyusun sukrosa, laktosa, maltosa dan pati dapat diubah ‘oleh mamalia menjadi glukosa yang menjadi sumber energi bagi organisme atau disimpan sebagai sebagai glikogen yang meruapakan cadangan energi. Karbohidrat 176 176 imia Organik sm Ho-C-1 i i H-¢-on n-t-oit Ho-¢-H HC On H-c-On H-C-OH CH,OH CHO cH,OH D-glukosa D-fruktosa Degalaktoss Berdasarkan jumlah atom C pada monosakarida dibedakan : 1. triosa_—: _ monosakarida terkecil dengan tiga atom C, yaitu gliseraldehida dan dihidcoksi aseton 2. tetrosa: terdiri dari @ atom C misalnya eritrosa 3. pentosa : terdiri dariS atom C misalnya ribosa 4. heksosa_: terdiri dari 6 atom C misalnya glukosa 5. heptosa: terdiri dari 7 atom C, dan seterusnya. b. 1 77 >= Kimia Organik >= © so H-¢-o1 1 c=0 rece CuLON cd HO-CHH HO-C-H H-¢-OH gro is H-C-OH H-C-oH —-H-¢-0H HCO HCO H-¢-0H H-C-OH ~—-H=C-OH -H-¢-O HCO CH,OH én,on CHSOH du,on glukosa ribosa ribulosa eritrosa aldoheksosa Ketoheksosa aldopentosa -—_ketopentosa__aldotetrosa B. KONFIGURASI MONOSAKARIDA 1. Proyeksi Fischer dan Konfigurasi R/S Karbohidrat memiliki atam-atom karbon kiral. Emil Fischer (1891) membuat suatu proyeksi tetrahedral dari karbohidrat dalam bidang datar. Di alam, molekul berada dalam bentuk tiga dimensi, proyeksi fischer menggambarkan bentuk tiga dimensi molekul ini menjadi bentuk dua dimensi dalam bidang datar. Proyeksi fischer ini untuk menunjukkan penataan gugus-gugus di sekitar atom karbon kiral. Karbon kiral atau karbon asimetrik adalah karbon yang mengikat empat gugus yang berlainan. Molekul-molekul kiral yang tidak dapat dihimpitkan pada bayangan cerminnya merupakan senyawa enantiomer. 178 BUKU AJAR BIOKIMIA FARMASI Dr. Anna Yuliana VS 2018 49 PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KATALOG DALAM TERBITAN ( KDT ) Buku Ajar Biokimia Farmasi Penulis Dr. Anna Yuliana Desain Cover Wisnu Layout Lutfiah, SHI. Setyaningrum Copyright © 2018 Jakad Publishing Surabaya Diterbitkan & Dicetak Oleh CV. Jakad Publishing Surabaya 2018 JI. Gayung Kebon Sari 1 No. 1 Surabaya Telp. : 0812 3440 8577 E-mail: jakadmedia@gmail.com ISBN : 978-b02-52213-8-5 Hak cipta dilindungi oleh Undang-undang Ketentuan Pidana Pasal 112 - 119 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 ‘Tentang Hak Cipta. Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau ‘memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit 50 KARBOHIDRAT ‘Adapun rumus umum dari karbohidrat adalah: CAH20), atau — CyHaxOy 1.2 Klasifikasi Karbohidrat Karbohidrat dapat dikelompokkan menurut jumlah Unit monosakarida, ukuran dari rantai Karbon, lokasi gugus karbonil (-C=0), serta stereokimia, "Aina lin [Ba ir ins Fama SL lain, Ada tidaknya molekul gula yang bersifat reduktif tergantung dari ada tidaknya gugus hidroksil bebas yang reaktif yang terletak pada atom C nomor 1 sedangkan pada fruktosa terfetak pada atom C nomor 2. Sukrosa tidak ‘mempunyai gugus hidroksil yang reaktif karena kedua ‘gugus reaktifnya sudah saling berikatan, Pada laktosa karena ‘mempunyai gugus hidroksil bebas pada molekul glukosanya ‘maka laktosa bersifat reduktif (Winamo, 1992). ¢. Oligosakarida (terri atas 3-10 unit monosakarida) Kelompok ini terdiri dari banyak jenis, seperti disakarida, trisakarida, tetrasakarida, dan lainnya. Namun paling banyak ipelajari ialah kelompok disakarida yang terdiri dari rmaltosa, laktosa dan sukrosa (dekstrosa). Dua dari jenis disakarida ini termasuk gula reduksi (laktosa dan maltosa) sedangkan sukrosa tidak termasuk —gula_reduksi (nonreducing). 4. Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit monosakarida) Pembentukan rantai karbohidrat- menggunakan ikatan glikosida. 1.3 Fungsi Karbohidrat nienetereeeerammmieennamiamelsiey _dicema, bisa dipecah oleh enzim q-amilase untuk meng- “ipa aug oe Re ee Gi Buku Ajar Biokimia Farmasi | Dr. Anna Yuliana - substansi pektat. Disamping sebagai sumber pemanis, fungsi - digunakan sebagai bahan buku proses fermentasi. = 1.4 Metabolisme Karbohidrat Karbohidrat siap dikatabolisir/diuraikan menjadi ‘energi jika berbentuk monosakarida. Energi yang dihasilkan ‘berupa Adenosin trifosfat (ATP). Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam ‘bentuk glukosa karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosa karbohidrat dikonversi dalam hati, serta dari glukosa semua bentuk karbohidrat tain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein serta proteoglikan. Peristiwa yang dialami unsur-unsur makanan setelah dicema dan diserap adalah metabolisme inter-mediat. Jadi Aen Yalana | Buku Ar Biokimia Farmast 53

You might also like