You are on page 1of 4
NAMA: Adrenalia Ratna Julieta NIM 041689815 MATKUL : Manajemen Risiko dan Asuransi Tugas 2 1.) Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi. Jelaskan risiko-risiko yangdapat dicover oleh asuransi dan berikan contohnya.?! a. Kerugian karena Risiko Bisa Ditentukan dan Diukur Jika kerugian tidak bisa diukur maka perusahaan asuransi tidak akan bisa membuat kontrak asuransi, Secara teoritis sebagian besar risiko bisa ditentukan dan diukur, tetapi dalam praktik, penentuan, dan pengukuran risiko tidak semudah yang dibayangkan. Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersedia menanggung asuransi ketidakmampuan bekerja lagi (disability) dengan menerima premi tertentu. Kemudian, orang tersebut mengalami kecelakaan dan mengklaim tidak bisa lagi bekerja, dan karena itu menuntut vuang pertanggungan. Bagaimana menentukan bahwa klaim orang tersebut sudah benar? Apa definisi tidak mampu lagi bekerja? Seringkali perusahaan asuransi percaya saja dengan klaim nasabahnya. Setelah kejadian tersebut ditentukan, pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar kerugian yang bisa dibayarkan? Bagaimana jika nasabah mengklaim mengalami penderitaan akibat kecelakaan tersebut senilai Rp1.000,000.000? Nilai atau kerugian dari penderitaan atau kesedihan semacam ituakan sangat sulit ditentukan. Biasanya pengadilan yang akan memutuskan seberapa besar ganti rugi yang pantas (meskipun mungkin juga tidak ada dasar yang memuaskan untuk sampai pada angka ganti rugi tersebut). ». Risiko yang Mempunyai Kemiripan dan BanyakSalah satu persyaratan penting dari sudut pandang perusahaan asuransi adalah risikoyang diasuransikan bisa diperkirakan di muka, Perusahaan asuransi bisa memperkirakan lebib baik jk risiko tersebut cukup banyak dan mirip satu sama lain. Jika hanya satu risiko terjadi dalam waktu sekian lama, maka perusahaan asuransi akan menghadapi ketidakpastian yang sama dengan pihak yang mengasuransikan (insured). Contoh tipe risiko semacam itu adalah risiko kematian manusia. Risiko kematian untuk individu merupakan sesuatu yang sangat tidak pasti. Tetapi jika dikelompokkan dalam jumlah yang besar, risiko tersebut menjadi bisa diperkirakan lebih akurat. Perusahaan asuransi sudah menghitung risiko semacam itu dikelompokkan dalam jumlah yang besar, dan karenanya bisa dihitung (menjadi lebih pasti). Di samping itu, risiko yang ideal untuk bisa diasuransikan adalah mirip satu sama Iain, Risiko kematian ‘merupakan contoh risiko yang seperti itu, sehingga bisa dikelompokkan ke dalam satu jenis risiko yang akan dikelola, Risiko kematian tidak akan bisa digabungkan dengan risiko kebakaran, karena keduanya mempunyaikarakteristik yang berbeda. Faktor lain, misal sosial dan geografis, juga harus diperhitungkan untuk menentukan kemiripan risiko tersebut. Sebagai contoh, eksposurbadai di daerah Florida Amerika Serikat dengan daerah Yogyakarta akan berlainan,karena Florida menjadi langganan badai (setiap tahun hampir selalu terkena badal),sedangkan Yogyakarta relatif aman dari badai. Eksposur kematian untuk orang yangbekerja sebagei, tentara akan berlainan dengan eksposur orang yang bekerja dilingkungan perkantoran. Meskipun namanya sama (risiko bencana alam atau risikokematian), tetapi risiko dalam contoh di atas tidak homogen. Untuk tujuan menyamakan risiko, maka eksposur bisa dikelompokkan lebih Jauh sehingga eksposur yang lebih homogen bisa diperoleh. Di lain pihak, perusahaan asuransi akan ‘mengalami kesulitan untuk memperkirakan risiko ledakan nuklir, kerusuhan sosial, dan semacamnya. Risiko tersebut jarang terjadi, sehingga sulit diperkirakan, . Kerugian Harus Terjadi karena Ketidaksengajaan atau Karena Kecelakaan Risiko muncul karena adanya ketidakpastian. Jika ketidakpastian bisa dihilangkan, maka tidak ada risiko, dan karenanya tidak akan ada asuransi. Jika seseorang sudah bisa memperkirakan besarnya risiko maka dia tidak ‘akan membutuhkan asuransi.Kesengajaan merupakan contoh lain dari kepastian. Jika seseorang, sengaja membakar pabriknya untuk memperoleh tanggungan asuransi, maka orang tersebut tidak ‘menghadapi risiko, karena dia sudah merencanakan tindakannya. Ketidaksengajaan merupakan persyaratan dari asuransi. Perusahaan asuransi biasanya mengeluarkan kerugian yang disengaja dalam polis asuransi mereka. Kerugian semacam itu tidak akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dari sudut pandang perusahaan asuransi, kesengajaan semacam itu akan mendorong timbulnya moral hazard Sebagai contoh, misalkan saya memibeli asuransi kecelakaan. Misalkan saya sudah bosan dengan mobil tersebut, dan ingin mengganti dengan yang baru. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menabrakkan mobil tersebut sampai rusak, kemudian saya bisa memperoleh ganti rugi kerusakan tersebut dari perusahaan asuransi. Uang ganti rugi tersebut bisa saya gunakan untuk membeli mobil baru. Dalam situasi semacam itu, secara umum perusahaan asuransi akan ‘membayarkan tanggungan lebih besar dari yang mereka perkirakan, yang mengakibatkan kerugian lebih besar. Kerugian tersebut akan dibebankan pada premi yang semakin meningkat tahun berikutnya. Premi yang terlalu tinggi tersebut menjadi tidak menarik bagi calon pembeli asuransi yang berhati-hati, cenderung menaikkan moral hazard, yang kemudian menaikkan kerugian, menaikkan premi, dan akhirnya perusahaan asurans terlibat paits lingkaran setan (death spiral) yang bisa mengakibatkan kebangkrutan. d. Kerugian yang tidak Diakibatkan oleh Bencana Salah satu tujuan mengumpulkan eksposur risiko adalah agar terjadi diversifikasi yaitu kerugian yang muncul bisa ditanggung oleh premi dari nasabah lainnya yang tidak mengalami risiko tersebut, Jika sebagian risiko ternyata muncul pada saat yang bersamaan, maka prinsip 'diversifikasi atau pengumpulan eksposur se macam itu tidak terjadi Perusahaan asuransi menghadapi risiko membayar tanggungan yang sangat besar, yang bisa mengakibatkan kebangkrutan perusahaan asuransi tersebut. Sebagai contoh, misal perusahaan asuransi menjual risiko kerusakan rumah kepada banyak penduduk di suatu kota. Kemudian, terjadi gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan pada rumah-rumah di kota tersebut, sehingga perusahaan asuransi akan menanggung kerugian yang sangat besar (bisa mengakibatkan kebangkrutan) karena risiko tersebut muncul pada saat yang bersamaan. Dalam situasi tersebut, risiko yang bersifat bencana (cathastrophic) semacam itu tidak ideal lagi untuk diasuransikan. Perusahaan asuransi bisa mendiversifikasikan lebih lanjut, misal dengan memperluas asuransi ke negara lain, atau dengan mengasuransikan lagi ke perusahaan asuransi lain (reinsurance), e. Kerugian yang Besar Perusahaan atau individu seharusnya mengasuransikan risiko yang mempunyai potensi kerugian yang besar. Tidak akan ekonomis jika perusahaan atau individu mengasuransikan risiko yang potensi kerugiannya kecil. Untuk risiko tersebut perusahaan atau individu bisa menanggung risiko tersebut dengan dana internal, misal menyiapkan cadangan kerugian, atau individu menggunakan sebagian penghasilannya untuk mendanai kerugian tersebut. Sebagai contoh, kerugian karena ban mobil pecah barang kali tidak ekonomis untuk diasuransikan, karena biaya untuk memperbaiki ban pecah tidak akan terlalu tinggi. Premi untuk risiko tersebut justru akan lebih tinggi dibandingkan dengan cadangan dari tabungan seseorang. Tetapi risiko kecelakaan mobil, di mana kerugiannya bisa ‘mencapai puluhan juta rupiah, akan lebih layak untuk diasuransikan, f. Probabilitas Terjadinya Kerugian Tidak Terlalu Tinggi jika probabilitas terjadinya kerugian terlalu tinggi maka premi yang dibebankan oleh perusahaan asuransi menjadi sangat tinggi. Premi total tersebut menjadi sama dengan kerugian yang akan ditanggung oleh perusahaan asuransi karena risiko tersebut, ditambah dengan biaya overhead perusahaan asuransi dan target keuntungan perusahaan asuransi tersebut. 2.) Risiko kerugian bisnis selama periode Depresi. Alasan ketidak layakan diasuransikan : Bersifat cathastropluc, Jka terjadi depresi, semua bisnis akan merugi. Perusahaan asuransi akan membayar pertanggungan yang terlalu tinggi. Selain itu, pada kondisi depresi semua membeli asuransi. Pada kondisi baik, tidak ada yang membeli asuransi. Perusahaan asuransi tidak bisa menyeimbangkan rugi pada depresi dan laba pada kondisi ekonomi baik. Perusahaan asuransi akan selalu rugi ~ Risiko Kerugian karena informasi rahasia bocor ke pesaing. Alasan ketidak layakan diasuransikan Sulit ditentukan dan diukur besarnya kerugian karena peristiwa tersebut. Karena sulit, problem ‘moral hazard bisa muncul. Perusahaan bisa mengaku-aku bahwa informasi penting bocor, padahal tidak ada kejadian seperti itu. ~ Risiko Kerugian pedagang di bursa saham. Alasan ketidak layakan diasuransikan : Sulit ditentukan dan diukur karena kondisi bursa saham bisa berubah dengan sangat cepat. Bersifat cathastophic, jika kondisi ekonomi jelek maka bursa saham semuanya mengalami kerugian. Jika kondisi ekonomi baik, bursa baik, tidak ada yang bell asuransi, 3,) Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang membedakan adalah dalam hal menentukan tarf, Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus ‘memperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal. aJelaskan perbedaan tersebut. Salah satu perbedaan mendasar antara penetapan harga pada asuransi dengan penetapan harga pada industri lainnya disebabkan oleh hal-hal berikut ini ; 1 Harga asuransididasarkan atas suatu perkiraan Proses itu dimulai dengan perkiraan biaya, perkiraan kerugian, dan menggolongkan biaya itu di antara berbagai kelas polis. 2. Adanya Peraturan Pemerintah atau Undang-undang. Undang-undang menghendaki agar tarif asuransi wajar, tidak terlalu tinggi dan tidak bersifat diskriminatif. Untuk itu terdapat beberapa karakteristik tertentu yang harus dipertimbangkan. Misalnya, tarifitu sebaiknya relatif stabil agar ‘masyarakat tidak gusar oleh bervariasinya biaya hidup secara mencolok dari tahun ke tahun. Pada saat yang sama, tarif harus bersifat peka terhadap kondisi yang sedang berubah untuk menghindari terjadinya ketidaktepatan penetapan kerugian. Jika mungkin, juga diinginkan bahwa rate tersebut menyediakan sejenis insentif bagi tertanggung (pemegang polis) untuk mencegah kerugian. 3. Persaingan (competition) Penentuan tarif bagi perusahaan asuransi harus berhati-hati. Apabila dalam penentuan tarf terialu rendah maka perusahaan tidak bisa menutupi biaya operasi (cost ofoperations),sedangkan bila tarif terlalu tinggi, rungkin pembeli akan berkurang. Para pembeli akan melihat peruszhaan asuransi sejenis yang menawarkan jenis asuransi yang sama dengan tarif yang lebih rendah karena banyaknya persaingan antara perusahaan-perusahaan asuransi 4, Perubahan struktur perekonomian. b, Jelaskan unsur-unsur apa saja agar dapat menetapkan tarif yang ideal. Tarif yang ideal harus memenuhi beberapa unsur sebagai berikut ini ; Adequate, berarti harus cukup uang untuk membayarkerugian-kerugian dari uangyang diperoleh dari pengumpulan uang tersebut. 2.Notexcessive, yang berarti tari jangan berlebih-lebihan, harus memerhatikanpembeli, kompetitor, dan sebagainya 3. Equity, yang berarti dengan tidak membeda-bedakan risiko yang sama kualitasnya(adil) 4.Flexible, artinya tarif harus disesuaikan dengan keadaan, bilamana keadaanberubah, tarif, ‘menghendaki perubahan pula. ‘Sumber Referensi Diambil Dari Buku Materi Pokok (BMP) ADBI4211 MODUL 5-6 // Mater inisiasi Pada Diskusi // Beserta Beberapa Pemahaman Saya Sendiri.

You might also like