You are on page 1of 13

KEBIJAKAN-KEBIJAKAN EKONOMI

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan Sosial

Dosen Pengajar:

EDI SUHARTO, PhD & DINI NADILA., S.SOS

Disusun oleh:

Kelompok 1

Anggota:

Harry Lerian Simbala – 192020161

Amalia Rahmadina – 202020002

Alisya Nur Fachriza – 202020029

Danti Nuracti Komarudin – 202020035

Salma Fauzziyah – 202020054

Ghazy Fitrah Al Ghifary – 202020081

PROGRAM STUDI ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

T/A 2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Kebijakan-kebijakan
Ekonomi” dengan baik meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari bapak Edi
Suharto, Phd dan Ibu Dini Nadila., S.Sos pada mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan sosial.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kebijakan-kebijakan
ekonomi bagi para pembaca dan kami sebagai penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak Edi Suharto, Phd dan Ibu Dini Nadila.,
S.Sos selaku dosen Kebijakan dan Perencanaan Sosial yang telah memberikan tugas ini, kami
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya. Kami menyadari, makalah yang kami tulis masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Bandung, 29 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1

1.3 Tujuan .............................................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat ............................................................................................................................................ 2

BAB II .................................................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Kebijakan Ekonomi .................................................................................................... 3

2.2 Kebijakan-Kebijakan Ekonomi ..................................................................................................... 3

BAB III................................................................................................................................................... 9

PENUTUPAN ........................................................................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................................................... 9

3.2 Saran ................................................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu ekonomi adalah cabang ilmu dari pengetahuan sosial yang tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia sehari-hari karena melalui ekonomi inilah setiap manusia dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai satu kesatuan dari setiap individu
disebut dengan negara.

Berbicara soal negara, tidak dilepaskan dari ilmu politik. Dari ilmu politik ini individu-
individu yang terlibat dalam organisasi dan sering disebut sebagai negara. Tujuan negara yang
selalu dicita-citakan melalui kebijakan, termasuk kebijakan ekonomi. Kebijakan ekonomi di
suatu negara tidak lepas dari keterlibatan pemerintah karena pemerintah memegang kendali
atas segala sesuatu. Setiap pemerintahan yang sedang memimpin suatu negara tentu saja
memiliki kebijakan ekonomi yang menjamin perekonomian negara yang baik dan stabil demi
tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan, karena sudah menjadi kewajiban pemerintah
dalam menjaga stabilitas ekonomi agar tercapainya kehidupan yang Makmur dan sejahtera bagi
rakyatnya.

Kebijakan ekonomi suatu negara tidak dapat dilepaskan dari paham atau sistem ekonomi
yang dipegang oleh pemerintahan suatu negara seperti sistem ekonomi kapitalisme, sosialisme,
campuran. Pemerintah sebagai pengendali perekonomian negara, menganut salah satu sistem
ekonomi sebagai dasar pengambilan kebijakan ekonomi. Dari sistem ekonomi ini melahirkan
berbagai jenis kebijakan di bidang ekonomi.

Makalah ini bertujuan untuk membahas kebijakan-kebijakan ekonomi yang ada di sistem
ekonomi Indonesia, bagaimana penerapannya dalam kehidupan di dalam masyarakat serta
data-data yang mendukung penjelasan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan kebijakan ekonomi?
2. Apa saja kebijakan-kebijakan yang ada di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
Ekonomi?

1
1.3 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mendefiniskan tentang kebijakan ekonomi
2. Mengetahui apa saja kebijakan-kebijakan ekonomi di Indonesia dan pengaruhnya

1.4 Manfaat
Dalam bidang akademis manfaatnya untuk menambah wawasan kepada para pembaca tentang
kebijakan-kebijakan ekonomi di Indonesia khususnya untuk mahasiswa Ilmu Kesejahteraan
Sosial Universitas Pasundan, dan dalam praktiknya makalah ini dapat memberikan gambaran
serta pelajaran dalam kehidupan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan Ekonomi


Kebijakan ekonomi adalah mengacu pada tindakan sebuah kebijakan pemerintah dalam
mengambil kebijakan atau keputusan di bidang ekonomi, kebijakan ini dapat pula
mencakup didalamnya sistem untuk menetapkan sistem perpajakan, suku bunga dan
anggaran pemerintah serta pasar tenaga kerja, kepemilikan nasional, dan otonomi daerah
dari intervensi pemerintah ke dalam perekonomian.

Kebijakan ekonomi adalalah kebijakan yang di ambil oleh pemerintah di bidang


ekonomi dengan tujuan untuk memacu roda perekonomian masyarakat. Pemerintah di
harapkan mampu untuk memberikan pengarahan atau bimbingan terhadap masyarakat
tentang perekonomian, karena di negara kita masyarakat adalah mitra pemerintah dalam
menjalankan roda perekonomian agar tujuan yang di cita-citakan bangsa ini yaitu
kesejahteraan rakyat yang adil dan makmur berdasarkan pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945.

Arah kebijakan ekonomi diharapkan mampu mempercepat pembangunan di bidang


ekonomi, dan memberikan landasan yang kuat bagi pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.

2.2 Kebijakan-Kebijakan Ekonomi


Berikut ini adalah beberapa kebijakan-kebijakan ekonomi yang dijalankan di Indonesia
diantaranya:

1. Memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga

Dalam rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022
memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps
menjadi 3,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,00%, dan suku
bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%. Kebijakan ini menjadi langkah
untuk memitigasi resiko peningkatan inflasi inti dan ekspektasi inflasi akibat kenaikan
harga Bahan Bakar Minyak (BBM) nonsubsidi dan memperkuat kebijakan stabilisasi
nilai tukar rupiah sebagai bagian untuk pengendalian inflasi dengan intervensi di pasar

3
valas baik melalui transaksi spot, Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), serta
pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder.

Melakukan pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder untuk memperkuat


stabilitas nilai tukar Rupiah dengan meningkatkan daya tarik imbal hasil investasi
portofolio SBN jangka pendek dan mendorong struktur yield SBN jangka panjang
lebih landai, dengan pertimbangan tekanan inflasi lebih bersifat jangka pendek dan
akan menurun kembali ke sasarannya dalam jangka menengah panjang.

Memperkuat sinergi antara pusat dan daerah untuk menjaga stabilitas harga dan
meningkatkan ketahanan pangan melalui Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi
(TPIP dan TPID), serta akselerasi pelaksanaan gerakan nasional pengendalian inflasi
pangan (GNPIP). Peningkatan besaran insentif kepada sektor prioritas menjadi
maksimum 1,5% dari sebelumnya paling besar 0,5%, dan insentif pencapaian RPIM
tetap paling besar 0,5%.

2. Kebijakan Insentif Pajak

Fasilitas pajak tax allowance untuk perusahaan yang menciptakan lapangan kerja,
menggunakan kandungan lokal, berorientasi ekspor 30% dari produksi dan melakukan
research and development. Pengaturan mengenai tax allowance pertama kali muncul
dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 s.t.d.d Undang-Undang No. 10 Tahun 1994
tentang Pajak Penghasilan (UU PPh 1994). Pasal 31A mengatur kepada wajib pajak
yang melakukan penanaman modal di bidang-bidang usaha tertentu dan/atau di daerah-
daerah tertentu dapat diberikan fasilitas perpajakan.

Untuk memberikan kepastian hukum terkait dengan tax allowance, ketentuan


fasilitas pajak tersebut mengalami perubahan ketika UU PPh diubah ketiga kalinya
melalui UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh 2000).

Fasilitas pajak tax allowance untuk perusahaan yang menciptakan lapangan kerja,
menggunakan kandungan lokal, berorientasi ekspor 30% dari produksi dan melakukan
research and development. Fasilitas ini diberikan dengan tujuan utama untuk lebih
meningkatkan kegiatan investasi langsung, baik melalui penanaman modal asing
maupun penanaman modal dalam negeri, guna mendorong pertumbuhan ekonomi, serta
untuk pemerataan pembangunan dan percepatan pembangunan bagi bidang-bidang
usaha tertentu dan/atau di daerah-daerah tertentu.

4
Dengan tax allowance maka Wajib Pajak diberi tambahan dua tahun kompensasi
kerugian apabila melakukan ekspor paling sedikit 30% dari nilai total penjualan.
Dengan tax allowance maka Wajib Pajak diberi tambahan satu tahun kompensasi
kerugian apabila Wajib Pajak menggunakan bahan baku dan/atau komponen hasil
produksi dalam negeri paling sedikit 70% sejak tahun keempat.

3. Penetapan Harga Minimum (Floor price)

Lebih menitik beratkan pada analisa tentang cara mengalokasikan sumber daya
supaya dapat dicapai kombinasi yang tepat. Penetapan harga minimum atau harga dasar
yang dilakukan oleh pemerintah bertujuan untuk melindungi produsen, terutama untuk
produk dasar pertanian. Misalnya harga gabah kering terhadap harga pasar yang terlalu
rendah. Hal ini dilakukan supaya tidak ada tengkulak (orang/pihak yang membeli
dengan harga murah dan dijual kembali dengan harga yang mahal) yang membeli
produk tersebut diluar harga yang telah ditetapkan pemerintah. Jika pada harga tersebut
tidak ada yang membeli, pemerintah akan membelinya melalui BULOG (Badan Usaha
Logistik) kemudian didistribusikan ke pasar yang lebih luas jangkauan konsumennya.

4. Proyek Strategis Nasional (PSN)

Proyek Strategis Nasional adalah proyek yang dilaksanakan oleh Pemerintah,


Pemerintah Daerah, dan/atau badan usaha yang memiliki sifat strategis untuk
peningkatan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah. Adapun proyek-proyek yang
masuk dalam proyek strategis nasional itu antara lain:

• proyek pembangunan infrastruktur jalan tol; proyek jalan nasional atau strategis
nasional non-tol;
• proyek sarana dan prasarana kereta api antarkota; proyek kereta api dalam kota;
proyek revitalisasi bandara; pembangunan bandara baru;
• proyek pembangunan bandara strategis lain;
• pembangunan pelabuhan baru dan pengembangan kapasitas;
• program satu juta rumah; pembangunan kilang minyak;
• proyek pipa gas atau terminal LPG;
• proyek energi asal sampah;
• proyek penyediaan infrastruktur air minum;
• proyek penyediaan sistem air limbah komunal;

5
• pembangunan tanggul penahan banjir;
• proyek pembangunan pos lintas batas negara (PLBN) dan sarana penunjang;
proyek bendungan;
• program peningkatan jangkauan broadband;
• proyek infrastruktur IPTEK strategis lainnya;
• pembangunan kawasan industri prioritas atau kawasan ekonomi khusus;
• proyek pariwisata;
• proyek pembangunan smelter; dan
• proyek pertanian dan kelautan.

Dalam rangka peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan


infrastruktur di Indonesia, Pemerintah melakukan upaya percepatan proyek-proyek
yang dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi untuk dapat direalisasikan
dalam kurun waktu yang singkat. Dalam upaya tersebut, Pemerintah melalui
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menginisiasi pembuatan
mekanisme percepatan penyediaan infrastruktur dan penerbitan regulasi terkait
sebagai payung hukum yang mengaturnya.
Dengan menggunakan mekanisme tersebut, Komite Percepatan Penyediaan
Infrastruktur Prioritas (KPPIP) melakukan seleksi daftar proyek-proyek yang
dianggap strategis dan memiliki urgensi tinggi serta memberikan fasilitas-fasilitas
kemudahan pelaksanaan proyek. Dengan diberikannya fasilitas-fasilitas tersebut,
diharapkan proyek-proyek strategis dapat direalisasikan lebih cepat.

6
Pada pertengahan tahun 2016 hingga awal tahun 2017 telah dilakukan evaluasi
dan seleksi atas proyek strategis dan mekanisme percepatan pembangunannya.
Hasil evaluasi dan seleksi dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2017
tentang perubahan atas Peraturan Presiden No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.
Evaluasi dan Seleksi PSN oleh KPPIP dimulai sejak Agustus 2016 dan
diselesaikan pada Rapat Tingkat Menteri KPPIP pada 10 Februari 2017. Hasil dari
proses tersebut tela dilaporkan kepada Presiden pada April 2017.

KPPIP melakukan pemantauan kemajuan Proyek Strategis Nasional (PSN) dan


melakukan evaluasi atas usulan proyek dan perubahan daftar proyek pada program
PSN. Daftar PSN pertama kali ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 3
Tahun 2016 yang kemudian mengalami perubahan sebanyak 3 kali sesuai Peraturan
Presiden Nomor 58 Tahun 2017, Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018, dan
Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020. Pada perubahan keempat daftar PSN
tersebut, terdapat penambahan proyek dan perubahan ruang lingkup program PSN
tanpa adanya proyek yang dikeluarkan.

7
Perubahan daftar PSN diawali dari Rapat Terbatas pada 16 Juli 2021 hingga ditetapkan oleh
Menteri Koordinator Bidang Prekonomian pada tanggal 10 September 2021 dan diundangkan
pada 13 September 2021 melalui Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor
7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional dengan jumlah proyek PSN
menjadi 208 proyek dan 10 program PSN.

8
BAB III

PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Indonesia masih memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup dalam masa
perkembangan. Selain itu, masih terdapat banyak masalah yang harus dibenahi seperti
ketergantungan perekonomian pada negara maju, pasar dan informasi yang tidak sempurna,
dan tingginya tingkat pengangguran. Dalam upaya peningkatan kehidupan ekonomi,
individu, dan anggota masyarakat tidak hanya tergantung pada peranan pasar melalui sektor
swasta. Peran pemerintah dan mekanisme pasar (interaksi permintaan dan penawaran
pasar) merupakan hal yang bersifat komplementer (bukan substitusi) dengan pelaku
ekonomi lainnya.

3.2 Saran
Melihat kebijakan ekonomi di Indonesia masih belum maksimal dan melihat
masyarakat yang belum mengetahui sebaik-baiknya tentang kebijakan ekonomi. Alangkah
baiknya kebijakan-kebijakan ekonomi ini lebih digaungkan kembali dan dimaksimalkan
dalam proses penerapannya agar lebih menyentuh secara merata ke seluruh masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bpkp.go.id/jateng/konten/2688/PROYEK-STRATEGIS-NASIONAL-PSN

https://kppip.go.id/proyek-strategis-nasional/

https://www.academia.edu/30905484/Makalah_Kebijakan_Ekonomi_di_Indonesia

http://eprints.ums.ac.id/57099/3/BAB%20I.pdf

https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/1569/4-paket-kebijakan-ekonomi-pemerintah

10

You might also like