Professional Documents
Culture Documents
Makalah Ilmu Negara Kelompok 7
Makalah Ilmu Negara Kelompok 7
“TEORI KEDAULATAN”
DOSEN PENGAMPU
Nur Syamsiah S.Hum, MH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini guna suatu pelengkap tugas yang diberikan
oleh dosen kami, Dosen Ilmu Negara yaitu Nur Syamsiah S.Hum, MH
Disamping itu, kami juga mengucapkan dan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian makalah ini. Makalah ini berisi tentang”
Teori kedaulatan, Teori kedaulatan tuhan, Teori kedaulatan raja, Teori kedaulatan
negara, Teori kedaulatan rakyat, Teori hukum.
Tujuan pembuatan makalah ini seperti sudah kami sebutkan diatas adalah untuk menyelesaikan
tugas Ilmu Negara. Disamping itu juga dapat yang bermanfaat untuk para pembaca guna
mendapatkan wawasan dan pengetahuan tentang asal mulater bentuknya suatu negara. Dari hati
yang terdalam kami meminta maaf atas kekurangan makalah ini karena kami tahu makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu, kami berharap kritikan, saran, dan
masukan yang membangun dari para pembaca guna penyempurnaannya ke depan akhir kata
kami ucapkan terimakasih dan semoga makalah bermanfaat sesuai dengan fungsinya.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
1. Teori Kedaulatan.......................................................................................2
2. Teori kedaulatan Ketuhanan......................................................................2
3. Teorikedaulatan raja..................................................................................2
4. Teori kedaulatan Negara............................................................................3
5. Teori kedaulatan rakyat..............................................................................3
6. Teori Hukum..............................................................................................4
A. Kesimpulan...............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................6
ii
A. PENDAHULUAN
Istilah kedaulatan untuk pertama kali dikemukakan oleh Jean Bodin (1530-1596),dalam
bukunya “six Livres de republique”. Secara etimologis kedaulatan berasal dari bahasa Arab,
Daulat yang bearti kekuasaan atau dinasti pemerintahan. Selain itu dari bahasa Latin yakni,
Supremus yang artinya tertinggi. Jadi kedaulatan berarti kekuasaan tertinggi pada suatu negara
atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan negara lain. Dalam hukum internasional,
konsep kedaulatan terkait dengan suatu pemerintahan yang memiliki kendali penuh dalam urusan
negerinya sendiri dalam suatu wilayah atau batas teritorial geografisnya, dan dalam konteks
tertentu terkait dengan berbagai organisasi atau lembaga yang memiliki yurisdiksi hukum sendiri.
Kedaulatan merupakan kekuasaan tertinggi yang dimiliki oleh suatu negara untuk secara bebas
melakukan berbagai kegiatan sesuai kepentingannya asal saja kegiatan tersebut tidak
bertentangan dengan hukum internasional. Kedaulatan suatu negara tidak lagi bersifat mutlak atau
absolut, akan tetapi pada batas-batas tertentu harus menghormati kedaulatan negara lain, yang
diatur melalui hukum internasional. Hal inilah yang kemudian dikenal dengan istilah kedaulatan
negara bersifat relatif (Relative Sovereignty of State). Kedaulatan negara merupakan karakteristik
negara yang secara politik merdeka dari negara lainnya, baik secara de jure maupun de facto.
Kedaulatan itu pada dasarnya mengandung dua aspek, aspek internal yaitu berupa kekuasaan
tertinggi untuk mengatur segala sesuatu yang ada atau yang terjadi di dalam batas-batas
wilayahnya. Untuk melindungi kedaulatan sebuah negara, ditetapkan peraturan
perundangundangan yang dapat memproteksi wilayah negara tersebut dari intervensi maupun
segala macam gangguan dari pihak asing. Peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
sebuah negara harus memperhatikan hukum internasional yang dijadikan standar oleh masyarakat
internasional. Meskipun setiap negara telah mempunyai batas wilayah yang jelas dan telah diakui
melalui mekanisme hukum internasional namun pelanggaran terhadap batas wilayah kerap
terjadi. Pelanggaran ini kadang bersifat tidak disengaja namun seringkali pula dilakukan secara
sengaja untuk berbagai tujuan tertentu. Dalam dunia penerbangan dikenal perbedaan antara
pesawat udara sipil (civil aircraft) dengan pesawat udara negara (state aircraft),perbedaan antara
pesawat udara sipil (civil aircraft) dengan pesawat udara negara (state aircraft) diatur dalam
Konvensi Paris 1919, Konvensi Havana 1928, Konvensi Chicago 1944, Konvensi Jenewa 1958,
dan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang UNCLOS. Di berbagai hukum nasional
seperti di Amerika Serikat, Australia, Belanda, Inggris, dan Indonesia juga membuat perbedaan
antara pesawat udara sipil (civil aircraft), dengan pesawat udara negara (state aircraft).
Kedaulatan negara di ruang udara yang bersifat complete and exclusive adalah konsep hukum
yang sudah diakui sebagai sebuah rezim hukum internasional yang sudah mapan, namun dalam
perkembangannya konsep ini terdegradasi dengan lahirnya berbagai perjanjian internasional yang
meliberalisasi perdagangan jasa penerbangan. Implikasinya konsep penguasaan negara terhadap
ruang udara dalam hukum nasional Indonenesia menjadi bergeser. Kedua hal ini tentu secara
teoritis merupakan dua konsep yang akan berbenturan yang harus ditemukan jawaban untuk
menyelesaikannya. Tujuan tersebut diartikan sebagai sebuah ideologi bagi Negara. Ideologi
adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam tujuan-tujuan yang
hendak dicapai oleh suatu masyarakat, dan mengerti cara-cara yang paling dianggap baik untuk
mencapai tujuan.
1
B. PEMBAHASAN
1. I. TEORI KEDAULATAN
Kedaulatan Raja merupakan turunan dari kedaulatan Tuhan, dimana hingga saat
ini kedaulatan raja masih berjalan dan menjadi salah satu sumber hukum dari sebuah
negara. Dalam teori kedaulatan raja menganggap bahwa seorang raja merupakan
wakil Tuhan maupun titisan dewa yang memiliki tugas dalam mengurus serta
mengatur segala hal yang bersangkutan dengan kehidupan duniawi. Dalam
kedaulatan raja sendiri terdapat anggapan mengenai kekuasaan paling tertinggi di
sebuah negara berada di tangan raja. Hal tersebut secara langsung dapat diartikan
bahwa seorang raja tidak tunduk patuh terhadap sebuah hukum yang ada dan berlaku.
2
IV. TEORI KEDAULATAN NEGARA
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kedaulatan dari berbagai bahasa dapat diartikan sebagai wewenang tertinggi dari
suatu kesatuan politik. Kedaulatan dalam suatu negara diartikan sebagai kekuasaan
tertinggi dalam negara yang tidak berasal dari kekuasaan lainnya. Aspek utama
kedaulatan berdasarkan hukum internasional antara lain aspek ekstern, aspek intern
kedaulatan, dan aspek teritorial kedaulatan. Dalam hukum internasional, kedaulatan
negara (state sovereignty) dan kesederajatan (equality) antar negara merupakan konsep
yang diakui dan menjadi dasar bekerjanya sistem hukum internasional. Kedaulatan dan
kesederajatan negara merupakan dasar pesona dan atribut yang melekat pada Negara
merdeka sebagai subjek hukum internasional. Kedaulatan rakyat merupakan kedaulatan
yang menggambarkan suatu sistem kekuasaan dalam sebuah negara yang menghendaki
kekuasaan tertinggi dipegang oleh rakyat. Rumusan kedaulatan di tangan rakyat
menunjukkan bahwa kedudukan rakyatlah yang tertinggi dan paling sentral. Rakyat
adalah sebagai asal mula kekuasaan negara dan sebagai tujuan kekuasaan negara. Prinsip-
Prinsip Kedaulatan Negara Republik Indonesia sebagaimana diatur dalam UUD 1945,
antara lain Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, alenia IV yang berbunyi:
”Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan” dan dalam Pasal 1 ayat (2) Batang Tubuh Undang-Undang
Dasar 1945 menegaskan bahwa: “Kedaulatan 10 adalah di tangan rakyat”. Kedaulatan
rakyat yang diberlakukan di Indonesia adalah kedaulatan rakyat yang berdasarkan
Pancasila, yakni konsepsi kedaulatan yang sesuai dengan budaya dan peradaban bangsa
Indonesia. Kedaulatan rakyat dalam Pancasila lahir dari budaya bangsa Indonesia dan
esensi dasar dari pembentukan nilai-nilai demokrasi kultural bangsa Indonesia.
Kedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila, mengandung dua asas, yakni asas kerakyatan
dan asas musyawarah.
B. Saran
Kedaulatan diharapkan dapat meningkatkan semangat nasionalisme masyrakat
dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap masyarakat diharapkan
dapat mengetahui serta memaknai prinsip dan konsep kedaulatan itu sendiri. Selain itu,
setiap warga negara diharapkan dapat mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung
dalam UUD 1945 dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari guna mempertahankan
kedaulatan tanah air. Penulis mengharapkan dengan adanya makalah ini, dapat menjadi
wacana yang membuka pola pikir pembaca dan memberi saran yang sifatnya tersirat
maupun tersurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.umm.ac.id/36257/2/jiptummpp-gdl-mohammadha-48125-2-.pdf
http://repo.unand.ac.id/2437/4/BAB%2520I.pdf
https://www.academia.edu/35275553/TEORI_KEDAULATAN
6