Professional Documents
Culture Documents
Terbentuknya Kulit Bumi
Terbentuknya Kulit Bumi
Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi
bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit
bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. Adapun berbagai
teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut:
Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng
tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian
atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng ini memiliki sifat yang
berbeda. Apabila dua lempeng yang berbeda sifat tersebut saling mendekat, umumnya
lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan
astenosfer.
Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan
(subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempenglempeng disebut
subduction zone. Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan lempeng juga ada
yang saling menjauh dengan lempeng lainnya, dinamakan gerak divergent atau disebut juga
sebagai proses pemekaran. Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut
rifting, sedangkan pemekaran yang berada di samudera disebut spreading. Contoh proses ini
adalah pecahnya Benua Pangea pada Zaman Trias dengan membentuk celah sepanjang
pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika Latin. Coba kamu perhatikan
kedua benua tersebut! Pasti nampak seperti sebuah sobekan kertas yang keduanya
menunjukkan ciri-ciri bekas sobekan yang berpasangan. Selain itu, ada juga gerakan lempeng
yang hanya bersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault.
Setiap gerakan lempeng yang berbeda tersebut, akan mempengaruhi gejala dan
fenomena alam di atas permukaan bumi. Secara lengkap, prinsip pergerakan lempeng-
lempeng tektonik adalah sebagai berikut:
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan
antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau
antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya
tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya
tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan
terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di
dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng
Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen.
Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera,
disebut Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua
Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan terbentuknya
Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomana yang dihasilkannya:
1. Lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2. Terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3. Pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4. Terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5. Daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6. Penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7. Timbunan sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa
Tenggara, merupakan akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi
dan terjadi gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang
menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara pada akhir Desember 2004, gempa
tersebut timbul akibat adanya tumbukan antara lempeng samudera Australia terhadap
lempeng benua Asia.
b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan
saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur
tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Divergen (zone sebar pisah).
Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1. Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2. Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan
lempeng-lempeng tersebut.
3. Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal)
dan hamparan leleran lava encer, dan
4. Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai
mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh
dengan benua Eropa dan Afrika.
Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka bumi, tidak
hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.