Professional Documents
Culture Documents
Manual Boox AEP OK RVISI
Manual Boox AEP OK RVISI
ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
1
PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
2
PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Daftar Isi
1. INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP ................................................................................................... 5
2. STANDAR PROSEDUR PENGOPERASIAN LBS AEP .............................................................................. 15
3. TROUBLE SHOOTING LBS AEP ................................................................................................................ 18
4. WIRING DIAGRAM ....................................................................................................................................... 19
5. LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL .................................................................................. 22
6. SECTIONALIZER ......................................................................................................................................... 42
7. FRONT PANEL SETTING ............................................................................................................................. 46
3
PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
4
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
INSTALASI
LOAD BREAK SWITCH
AEP
1. Umum.
Manual ini menjelaskan secara umum berkaitan dengan Instalasi dari LBS AEP model SSF6-24/630.
Sebagai Pembuat LBS AEP kami menjamin performancenya bila kondisinya sesuai dengan spesifikasi teknik sbb.
5
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
6
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
1.4 Kontruksi.
7
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
8
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
9
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
10
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
11
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
1.6 Grounding :
12
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
13
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
14
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
15
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
4. Hal yang dilakukan pada saat dilakukan pemeliharaan jaringan, agar LBS tidak aktif
maka yang harus dilakukan adalah.
• LBS KONDISI OPEN
• MANUAL LOCK DITARIK KEBAWAH (Posisi terdapat pada tangki LBS)
• LIHAT METERING ARUS (Harus dalam nilai nol)
• LAKUKAN GROUNDING SISI OUTGOING (Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan)
• LAKUKAN PEMELIHARAN JARINGAN.
16
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
7. Untuk mengaktifka fungsi sectionalizer dapat dilakukan setting parameter sebagai berikut:
17
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
8. Periksa selalu keadaan power supply 220 VAC apakah masih dalam keadaan mensuplai.
Hal ini menjadi penting karena sistem charger berkaitan dengan suplai 220 VAC.
18
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
WIRING DIAGRAM
Wiring Diagram Power Supply
19
PT. ARLISCO INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP
ELEKTRIKA PERKASA
20
INSTALASI LOAD BREAK SWITCH AEP PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
9. Power Supply untuk media komunikasi disediakan tegangan 13,5 VDC pada terminal
X2:8=13,5 VDC dan X2:9=COM
21
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
22
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
2.4 Compliances
Tegangan Impuls
● Standard: IEC60255-5:2000; test 6.1.3
2.2 Spesifikasi ● Severity: 5kV, +/-3 short
Mekanis Kemampuan Dielektrik
Material Luar: Stainless steel/Carbon Steel ● Standard: Iec60255-5:2000; test 6.1.4
Sertifikasi Seal: IP54 – IP65 ● Severity:3150V 1min
Environmental Radiasi Emisi
Temperatur Operasi: -40oC sampai +70oC ● Standard: EN55022:1998
Kelembapan: 0 sampai 100% ● Severity: Class B
23
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
24
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
25
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
Mengaktifkan atau
mematikan fitur
Hot Line Tag
26
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Struktur Menu
Struktur menu dari FXD2000 dapat digambarkan seperti dibawah ini:
Menu utama dari FXD2000 Control terdiri dari 10 item berikut ini:
1. Menu Pengaturan:
27
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
28
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
2. Menu Pengukuran:
29
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
6. Menu Baterai:
7. Menu Security:
Merujuk Chapter 4.10 Security Menu
8. Menu Clock:
9. Menu Diagnostik:
4. Fitur Sectionalizer
Pada bagian ini, akan dijelaskan fungsi dari fitur Sectionalizer yang terdapat pada FXD2000 Control. Berikut beberapa
skema Sectionalizer yang terdapat pada FXD2000:
a. Skema V&C (Voltage¤t mode)
b. Skema V (Volatge only mode)
30
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
• Enable Sectionalizer
Sectionalizer akan bekerja ketika parameter ini diaktifkan.
• Skema Sectionalier
Terdapat beberapa skema. Untuk mengaktifkan skema V&C maka pilih Voltage&Current Scheme.
• Lower Voltage Limit
Merupakan batas terendah tegangan hingga FXD2000 menganggap tegangan hilang.
• Close Delay Time
Merupakan parameter durasi sebelum FXD2000 memberikan paerintah pada perangkat untuk melakukan re-
close
• Reset Time
Reset time merupakan parameter waktu ketika terjadi fault untuk pertama kali, FXD2000 akan menggap terdapat
gangguan kedua ketika gangguan terjadi sebelum FXD2000 mencapai waktu reset.
• Phase Min Fault Current
Merupakan batasan nilai arus minimum yang dianggap sebagai arus gangguan.
• Phase Min Fault Enable
FXD2000 dapat mendeteksi adanya gangguan ketika Phase Min Fault sudah diaktifkan (Enable)
• SEF Min Fault Current
Merupakan batasan nilai arus minimum yang dianggap sebagai arus gangguan ground
• SEF Min Fault Enable
FXD2000 dapat mendeteksi adanya gangguan ground ketika SEF Min Fault sudah diaktifkan (Enable).
• Max Inhibit Open Current
Max Inhibit Open Current merupkan parameter batasan maksimal FXD2000 dapat memberikan perintah Open
pada perangkat.
31
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
4.4 Security
Security Menu:
FXD2000 Control memiliki 4 level akses untuk melihat dan memodifikasi. Empat level akses tersebut adalah:
• View: Melihat seluruh menu
• Operate: Dapat melakukan operasi namun tidak dapat mengubah parameter
• Modify: Dapat mengubah hamper seluruh parameter
• Admin: Merupakan level akses tertinggi
32
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Password:
Default Operate: 11111111
Default Modify: 22222222
Default Admin: 33333333
Seluruh kejadian yang diterima oleh FXD2000 akan direkam dan ditampilkan dalam sebuah tabel. Jumlah maksimal
kejadian yang dapat direkam oleh FXD2000 fleksibel sedangkan jumlah minimum yang ditampilkan adalah 100. Jika
data rekaman pada FXD2000 penuh, maka secara otomatis FXD akan menghapus rekaman terlama kejadian.
33
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
Alarm pada Main Menu display didukung oleh dua jenis alarm yang berbeda, yaitu status dan data. Untuk tipe status
alarm, ditriger oleh variable Boolean. Untuk Tipe Data alarm, triger bergantung pada perbandingan nilai analog point
dengan nilai yang sudah di-setting. Kedua tipe alarm tersebut dapat dikonfigurasi menggunakan insightview.
34
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
7. Cube Introduction
FXD2000 terdiri dari HMI, LCD, Sheet Metal, dan beberapa PCB. Pada bagian ini akan dijelaskan bagian lain dari
Cube FXD2000.
Keterangan:
COM1: Engineering Port DB9
COM2: Communication Port DB9
COM3: Communication Port RJ45
P1: Voltage Input 1
P2: Voltage Input 2
P3: Current Input
P4: Digital Input
P5: Digital Output
P6: Power Management Port
S1: Battery Start-up Button
35
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
Voltage Input: Default for Source Side, Input range is 0-300V AC P1-
1: Phase A Voltage Input
P1-2: Phase B Voltage Input
P1-3: Phase C Voltage Input
P1-4: Voltage COM
Definisi P2:
Voltage Input: Default for Load Side, Input range is 0-300V AC P2-
1: Phase X Voltage Input
P2-2: Phase X COM
P2-3: Phase Y Voltage Input
P2-4: Phase Y COM
P2-5: Phase Z Voltage Input
P2-6: Phase Y Voltage Input
P2-7: Power Supply Voltage Input
P2-8: Power Supply Voltage COM
Definisi P3:
36
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Definisi P4:
Definisi P5
Digital Output
P5-1: DC24V for Cube
P5-2: COM for Cube
P5-3: Digital Output 5, MOSFET output, predefined for TRIP P5-
4: Digital Output 4, MOSFET output, predefined for CLOSE P5-
5: Digital Output 3, NO
P5-6: Digital Output 3, COM
P5-7: Digital Output 2, NO
P5-8: Digital Output 2, COM
P5-9: Digital Output 1, NO
P5-10: Digital Output 1, COM
37
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
Definisi P6
Power Management
P6-1: Battery test load terminal-, terminal + need connect to Batt+
P6-2: Battery positive
P6-3: Battery negative
P6-4: DC24V input
P6-5: COM
P6-6: DC24V output for high current driving
P6-7: COM
P6-8: DC24V output for cube, it’ll hold for 3 sec when power down
P6-9: COM
P6-10: DC13.5V for communication device
P6-11: COM
Definisi S1
38
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
39
PT. ARLISCO LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL
ELEKTRIKA PERKASA
9. Instalasi Baterai
Perangkat ini dilengkapi dengan baterai 24 VDC 17 Ah
9.1 Dimensi Enclosure sebagai cadangan apabila suplai tegangan AC terputus.
9.2 Sistem Pentanahan Baterai ini dapat digunakan hingga 72 jam dalam mode
Instalasi FXD2000 dengan trafo suplai tegangan local, standby. Bila sumber tegangan utama hilang, perangkat
harus memiliki: akan mati bila tegangan baterai dibawah 21.5 V. Saat
• Proteksi bushing dan trafo suplai dengan lightning perangkat menyala dengan baterai, indicator baterai pada
arrester HMI akan menyala. Baterai juga dapat digunakan pada saat
• Pentanahan head dan tangki komisioning atau testing, saat tidak ada sumber tegangan
• Pentanahan tangki trafo AC yang tersedia. Gambar dibawah ini memperlihatkan
• Pentanahan peralatan SCADA lokasi baterai.
• Semua pentanahan harus saling terhubung.
Gambar dibawah menunjukkan rekomendasi diag
ram pentanahan untuk FXD2000 dengan trafo suplai tegangan.
40
LBS AEP CONTROLER FXD 2000 USER MANUAL PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
41
PT. ARLISCO SECTIONALIZER
ELEKTRIKA PERKASA
SECTIONALIZER
Fitur Sectionalizer
Sectionalizer merupakan automasi yang diimplementasikan pada FXD2000 dengan tujuan memberikan kemudahan
pada user dalam penanggulangan gangguan di jaringan listrik distribusi. FXD memiliki 2 buah skema kerja. Skema terebut
akan menentukan sensor yang akan terlibat ketika fungsi sectionalizer berjalan.
Dibawah ini terdapat model jaringan listrik secara umum dengan panah merah sebagai symbol adanya gangguan.
Ketika terjadi gangguan pada jaringan tersebut dan fungsi sectionalizer pada LBS diaktifkan, maka LBS akan memberikan
respon yang bervariasi. Hal ini bergantung pada skema yang diatur pada setiap LBS.
Berikut akan dijelaskan cara kerja dari masing-masing skema yang terdapat pada FXD2000.
1. Skema V&C.
Merupakan Skema dengan tegangan hilang, arus gangguan, dan waktu idle sebagai parameter bekerjanya sectionalizer.
Recloser
Trip 1 LBS 1 LBS 2
Ketika terjadi gangguan seperti jaringan di atas dan nilai arus gangguan sudah melebihi nilai arus gangguan yang di-
setting pada recloser, maka recloser akan memutus jaringan [Fig 2]. Jaringan yang berwarna hijau merupakan jaringan
yang mendapatkan tegangan dan berwarna merah adalah jasringan padam . Pada kondisi ini, LBS 1 dan LBS 2 sempat
merasakan adanya arus gangguan sebelum recloser membuka. Ketika recloser membuka, tegangan pada seluruh hilang.
Hilangnya tegangan menyebabkan seluruh LBS secara otomatis terbuka. Pada tahap ini, LBS 1 dan LBS 2 telah merasakan
adanya arus gangguan dan hilangnya tegangan sebanyak satu kali.
LBS 3 LBS 4
Fig 3
42
SECTIONALIZER PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Kemudian normalisasi dilakukan. Recloser dikontrol untuk menutup kembali baik secara manual atau menggunakan
fungsi reclose pada recloser dan memberikan supply tegangan pada LBS 1 dan LBS 3.
LBS 3 LBS 4
Fig 4
Tegangan tersebut memberikan trigger pada LBS1 dan LBS3 untuk menutup dalam periode waktu idle [Fig 4]. Supply
tegangan diteruskan hingga dirasakan oleh LBS 2 LBS 4.
Tegangan tersebut memberikan trigger pada LBS2 dan LBS4 untuk menutup dalam periode waktu idle [Fig 5].
LBS 3 LBS 4
Fig 6
Apabila gangguan tadi merupakan gangguan permanen, maka ketika LBS 2 menutup, arus gangguan akan langsung muncul
dan recloser akan kembali membuka. Hal ini juga menyebabkan seluruh LBS kembali membuka. Pada tahap ini, LBS 2 akan
Lockout (Fig 6) dikarenakan LBS 2 merasakan arus gangguan , kehilangan tegangan dan membuka kurang dari 1 detik setelah
LBS 2 Menutup. namun pada LBS 1 tidak lock out karena LBS 1 tidak membuka kurang dari 1 detik setelah LBS 1 Menutup.
43
PT. ARLISCO SECTIONALIZER
ELEKTRIKA PERKASA
LBS 1 LBS 2
Dengan begitu, ketika recloser kembali menutup, supply tegangan yang diterima oleh LBS 1 dan LBS 3 akan menyebabkan
menutupnya LBS 1 dan LBS 3 [Fig 7]. Supply yang diteruskan akan dirasakan LBS 2 dan LBS 4. LBS 4 akan menutup. Sedangkan
LBS 2 tidak menutup karena LBS 2 berada pada kondisi lockout [Fig 7]. Kondisi ini akan sangat membantu user karena jaringan
akan tetap memberikan supply listrik secara maksimum dan sekaligus mampu mengiolasi area gangguan secara otomatis.
2. Skema V
Pada skema ini, prosedur sectionalizer ditriger oleh hilangnya tegangan dan waktu idle.
Recloser
Trip 1 LBS 1 LBS 2
Fig 8
Ketika recloser membuka, tegangan pada supply seluruh LBS akan menghilang. Seluruh LBS akan otomatis
membuka [Fig 8].
Fig 9
Kemudian normalisasi dilakukan. Recloser dikontrol untuk menutup kembali baik secara manual atau
menggunakan fungsi reclose pada recloser dan memberikan supply tegangan pada LBS 1 [Fig9]
Fig 10
44
SECTIONALIZER PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Tegangan tersebut memberikan trigger pada LBS1 untuk menutup dalam periode waktu idle [Fig 10]. Supply tegangan
diteruskan hingga dirasakan oleh LBS 2.
Fig 11
Tegangan tersebut memberikan trigger pada LBS2 untuk menutup dalam periode waktu idle [Fig 11].
Recloser trip 2
LBS 1 LBS 2
Fig 12
Apabila gangguan tadi merupakan gangguan permanen, maka ketika LBS 2 menutup, arus gangguan akan langsung muncul
dan recloser akan kembali membuka. Hal ini juga menyebabkan seluruh LBS kembali membuka. Pada tahap ini, LBS 2 akan
Lockout (Fig 12) dikarenakan LBS 2 merasakan hilang tegangan sebanyak 2 kali. Jumlah kehilangan tegangan to lock out ini dapat
disetting dari 1 sampai 4 kali. Pada fitur ini dilengkapi dengan Reset time. Reset time ini digunakan untuk mereset counter. Reset
time ini harus disetting lebih rendah dari waktu close delay time pada LBS berikutnya . Untuk LBS 1 tidak lock out karena pada
LBS 1 akan mereset counternya sebelum LBS 2 menutup. Perbedaan utama dengan Skema V&C adalah, pada Skema V, sensor
arus gangguan tidak memberiandil untuk mengubah kondisi LBS menjadi kondisi Lockout.
45
PT. ARLISCO FRONT PANEL SETTING
ELEKTRIKA PERKASA
ENTER
● SECURITY
● CLOCK
● DIAGNOSITCS ● ACTIVE PROFILE
● NAMEPLATE DATA ● FAULT DETECT
● SECTIONALIZING
● FAULT RECORD
ENTER
ENTER
● ENTER PASSWORD
VIEW
● ACTIVE PROFILE
ALTERNATIVE
EDIT
EDIT
ENTER
● ACTIVE PROFILE
NORMAL
● ENTER PASSWORD
ADMIN ENTER
46
FRONT PANEL SETTING PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
Cara setting Phase Parameter dan SEF parameter dimenu “FAULT DETECT”.
ENTER
ESC
SEF Min
Phase Min Fault Current
Fault Enable 100.0 Amps
Disable ( MORE ↑↓ )
( MORE ↑↓ )
EDIT
SEF Min
Phase Min Fault Enable
Fault Enable Disable
Disable ( MORE ↑↓ )
( EDIT )
EDIT
SEF Min
Fault Enable
Disable
( EDIT )
47
PT. ARLISCO FRONT PANEL SETTING
ELEKTRIKA PERKASA
Mengaktifkan SECTIONALIZING Lalu tekan kursor bawah kembali untuk setting menu
sectionalizing pembacaan status.Pembacaan status pada
● SECTIONALIZING fxd terdiri dari 3 type yaitu “V&C Scheme” , ”V Scheme”
● FAULT RECORD , “Tie Scheme” tapi untuk pengoperasiannya biasa
● SYSTEM CONFIG digunakan type V&C Schem yaitu pembacaan status
● COMMUNICATION “Tegangan hilang dan Arus gangguan”.
ENTER
Sectionalizing
Schem. Mode
Setelah itu aktifkan sectionalizing dengan tekan V Scheme
edit lalu tekan kursor bawah untuk mengubah menu
sectionalizing “Disable” menjadi “Enable” dan tekan ( MORE ↑↓ )
enter untuk mengaktifkan sectionalizing enable.
Sectionalizing Sectionalizing
Enable Schem. Mode
Disable V&C Scheme
( MORE ↑↓ )
( MORE ↑↓ )
EDIT
Sectionalizing
Schem. Mode
Sectionalizing Tie Scheme
Enable
Disable ( MORE ↑↓ )
( EDIT )
Setelah itu setting tegangan minimal dan tegangan
maksimal pada fxd dengan masuk kemenu “LOWER
VOLTAGE ( Tegangan Minimal)” dan “UPPER
VOLTAGE (Tegangan Maksimal)” Biasanya Settingan
pada lower voltage dan upper voltage disetting dalam
Sectionalizing angka 11 Kv untuk Lower voltage dan 16 Kv untuk
Enable upper voltage.
Disable
( MORE ↑↓ )
Lower Voltage
Limit
11.00 Kv
ENTER
( MORE ↑↓ )
48
FRONT PANEL SETTING PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
( MORE ↑↓ )
V Schem. Opers
To Lockout
2
PT Ratio B
( MORE ↑↓ )
540.00 Ratio Input
( MORE ↑↓ )
Reset Time
1000 ms
( MORE ↑↓ )
ESC
49
PT. ARLISCO FRONT PANEL SETTING
ELEKTRIKA PERKASA
PT Ratio X
450.00
( MORE ↑↓ )
PT Ratio Y
650.00
Ratio Input
( MORE ↑↓ )
PT Ratio Z
450.00
( MORE ↑↓ )
( MORE ↑↓ )
( MORE ↑↓ )
50
PT. ARLISCO
ELEKTRIKA PERKASA
51
Komplek Pergudangan Bandara Benda Permai
Blok E No. 17 - 19, Jl. Raya Perancis No. 68 Tangerang 15125 - lndonesia
Tel. : (62-21) 5592351 - 5592357 / Fax. : (62-21) 5592350
Email : info@arlisco.co.id / Website : www.arlisco.co.id
September 2017