You are on page 1of 5

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

JARINGAN HEWAN
PERTEMUAN 1

A. Tujuan
1. Peserta didik mampu memahami struktur dan fungsi jaringan epitel
2. Peserta didik mampu memahami struktur dan fungsi jaringan ikat
3. Peserta didik mampu memahami struktur dan fungsi jaringan otot
4. Peserta didik mampu memahami struktur dan fungsi jaringan saraf

B. Alat dan Bahan


1. Alat tulis
2. Buku literatur/ internet

Kegiatan I
1. Jelaskan pengertian jaringan epitel beserta ciri-cirinya!
2. Sebutkan jenis-jenis jaringan epitel berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel dan
fungsinya!
3. Jelaskan fungsi jaringan pengikat dan komponen!
4. Jelaskan mengenai:
a. Otot Polos
Ciri – ciri Otot Polos
Bentuk Sel Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya
meruncing dan bagian tengah lebih lebar. Soalnya
berukuran panjang 30-200 μm dan berdiameter 5-
10 μm.
Inti Sel Berjumlah satu, berbentuk oval, dan terletak di
tengah sel.
Aktivitas Aktivitas sel lambat, tetapi tidak mudah lelah.
Oleh karena itu, otot polos mampu berkontraksi
dalam jangka waktu yang lama.
Kontraksi Otot polos mampu berkontraksi dalam waktu
yang lama dengan lambat dan tidak mudah lelah.
Letak Otot polos terletak pada saluran pencernaan
makanan (yang membuat gerakan peristaltik),
dinding pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran
pernapasan, saluran reproduksi, kandung kemih,
dermis, iris, dan korpus siliaris pada mata.
Diskus Interkalaris Otot polos tidak memiliki diskus interkalaris.

Gambar 1. Otot Polos


Keterangan :
1. Serat otot polos
2. Inti serat polos
3. Fibroblas
4. Kapiler
5. Serat otot polos

b. Otot Lurik
Ciri – ciri Otot Lurik
Bentuk Sel Bentuk selnya silindris panjang dengan bagian
ujung-ujungnya meruncing, tetapi agak membulat
pada bagian yang berbatasan dengan tendon.
Berukuran panjang 1-40 mm dan berdiameter 10-
100 μm.
Inti Sel Memiliki banyak inti sel dengan bentuk silindris
dan terletak di bagian pinggir serat.
Aktivitas Aktivitas sel cepat, tetapi mudah lelah. Oleh
karena itu, jaringan otot lurik tidak dapat
berkontraksi dalam jangka waktu lama.
Kontraksi Otot lurik tidak dapat berkontraksi dengan cepat
dan dalam jangka waktu yang lama namun mudah
lelah.
Letak Otot lurik melekat pada rangka dengan perantara
tendon. Selain itu, otot lurik juga terdapat pada
lidah dan bibir.
Diskus Interkalaris Otot lurik tidak memiliki diskus interkalaris.

Gambar 2. Otot Lurik


Keterangan :
1. Endomilium
2. Pita gelap
3. Pita terang
4. Inti serat otot
5. Fibroblas dalam endomisium
6. Miofibril
7. Kapiler dalam endomisium

c. Otot Jantung
Ciri – ciri Otot Jantung
Bentuk Sel Bentuk selnya silindris bercabang-cabang dengan
percabangan yang saling bertautan. Bercabang
dua atau lebih. Otot jantung berukuran panjang
sekitar 50-100 μm, berdiameter 10-20 μm.
Inti Sel Memiliki satu atau dua inti yang letaknya di
bagian tengah sel. Bentuknya lonjong panjang.
Aktivitas Dapat melakukan kontraksi terus-menerus tanpa
beristirahat. Hal ini dikarenakan otot jantung
memiliki banyak mitokondria, mioglobin, dan
menerima suply darah yang mengandung oksigen
dan nutrisi secara terus-menerus.
Kontraksi Dapat melakukan kontraksi dengan kuat, ritmis,
tidak mudah lelah, dan secara terus-menerus
tanpa beristirahat.
Letak Otot jantung hanya terdapat pada organ jantung.
Diskus Interkalaris Otot jantung memiliki diskus interkalaris.

Gambar 3. Otot Jantung


Keterangan :
1. Inti serat jantung
2. Pita gelap
3. Cabang serat jantung
4. Fibroblas dalam endomisium
5. Baris-baris pada cakram I
6. Sarkoplasma perinuklear
7. Diskus interkalaris

5. Gambarlah sel saraf dan berilah keterangan!

 Sel Saraf
Dendrit : Dendrit adalah percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma
yang pendek dan bercabang-cabang. Fungsi dendrit adalah untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel. 
 Badan Sel : Badan sel adalah bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-bagian
yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma, nukleus (inti
sel), dan nukleolus (anak inti sel). Fungsi badan sel adalah untuk menerima impuls
(rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya ke neurit (akson). 
 Nodus Ranvier : Nodus ranvier adalah bagian pada neurit yang tidak terbungkus selubung
mielin. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun
selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan
Nodus Ranvier. Fungsi utamanya sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak
atau sebaliknya.
 Terminal Akson : Tempat bertemunya sel saraf dengan sel saraf lainnya. Pada terminal akson
ini terdapat sinaps, yaitu pertemuan antara dua terminal akson. Di sinaps ada cairan yang
disebut neurotransmitter. Neurotransmitter berfungsi menghantarkan sinyal dari terminal
akson yang satu ke terminal akson lainnya.
 Sel Schwann : Sel schwann adalah sel yan mengelilingi selubung mielin. Sel ini ditemukan
oleh Theodore Schwann, seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan
menghasilkan lemak dan membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk selubung mielin.
Fungsi sel schwann adalah untuk mempercepat jalannya impuls, membantu menyediakan
makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.
 Selubung Mielin : Selubung mielin adalah selaput pembungkus neurit. Selubung mielin
banyak mengandung lemak dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut
nodus ranvier. Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwann. Sel yang memproduksi selubung
mielin disebut sel glial atau oligodendrosit. Fungsi selubung mielin adalah untuk melindungi
neurit dari kerusakan dan mencegah impuls bocor. Fungsi selubung mielin mirip
pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.
 Akson : Akson berperan dalam menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti
otot dan kelenjar. Walaupun diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun
panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2 meter.  Nukleus : Inti sel (nukleus) adalah inti sel saraf
yang berfungsi sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron). Di dalam inti sel juga terdapat
kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat keturunan dari sel tersebut.

You might also like