You are on page 1of 36

PENELITIAN DOSEN MUDA

USULAN
PENELITIAN DOSEN MUDA

KARAKTERISASI BATUAN ALAM PULAU BELAKANG HUTAN SENAYANG


SEBAGAI POTENSI TAMBANG DI KABUPATEN LINGGA

TIM PENGUSUL

Eka Putra Ramdhani,S.T.,M.Si/ NIDN 0002068504(Ketua Pelaksana)


Friska Septiani Silitonga, S.Pd.,M.Sc/ NIDN 0009098901 (Anggota Pelaksana)
Fitriah Khoirunnisa, S.Pd., M.Ed./NIDN 0030078902 (Anggota Pelaksana)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2021
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian Dosen Muda : Karakterisasi Batuan Alam Pulau Belakang


Hutan Senayang Sebagai Potensi Tambang di Kabupaten Lingga
2. Tim Pelaksana Pengabdian
No Nama Jabatan Bidang Fakultas Alokasi
Fungsional Keahlian Waktu
(jam/minggu)
1 Friska Septiani Asisten Kimia FKIP 5 Jam/Minggu
Silitonga, Ahli Lingkungan
S.Pd., M.Sc
2 Eka Putra Lektor Kimia FKIP 5 Jam/ Minggu
Ramdhani, Anorganik
S.T., M.Si.
3 Friska Septiani Lektor Pendidikan FKIP 5 Jam/ Minggu
Silitonga, Kimia
S.Pd.,M.Sc.

3. Objek Penelitian : Batuan Alam dari Pulau Belakang Hutan Senayang, Di


Kabupaten Lingga
4. Masa Pelaksanaan
Mulai. : April 2021
Berakhir : November 2021
5. Biaya Penelitian: Rp. 20.000.000
6. Lokasi Penelitian : Laboratorium Marine chemistry
7. Instansi yang terlibat : Universitas Maritim Raja Ali Haji
8. Temuan yang ditargetkan : Kandungan Logam yang bernilai pada Batuan alam
dari Pulau Belakang Hutan Senayang di Kabupaten Lingga
9. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran : Memberikan informasi kepada
masyarakat dan pemerintah setempat tentang potensi tambang di Kabupaten
Lingga
10. Luaran : Jurnal Nasional Terakreditasi ( Jurnal Zarah UMRAH )

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ........................................................... ii
DAFTAR ISI …………………………....…………………………………… Iii
RINGKASAN…...……………………………………………......................... Iv
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......……………………………………. 4
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………………. 10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.…………………………………. 14
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………………………………….. 19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 20
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 22

ii
RINGKASAN

Perekonomian suatu wilayah dapat meningkatkan dengan keterdapatan logam


berat. Namun demikian, kelimpahan logam berat juga mempengaruhi karakter
indeks pencemaran sebagai pertimbangan pengembangan daerah. Pulau Belakang
Hutan merupakan daerah penelitian yang terletak di Kabupaten Lingga

Keyword : Red mud, Batu Bata, Utilisasi, Sabut Kelapa

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan Karakterisasi Batuan Alam


dari Pulau Belakang Hutan Senayang Sebagai Potensi Tambang di Kabupaten
Lingga

1.4 Manfaat Penelitian

Memberikan informasi kepada masyarakat dan pemerintah setempat


tentang potensi tambang di Kabupaten Lingga

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Bauksit di Indonesia

Bauksit merupakan bahan heterogen, yang mempunyai kandungan mineral


dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral boehmit
(Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O3 .3H2O)(Gambar 2.1). Secara umum bauksit
mengandung Al2O3 sebanyak 45 – 65%, SiO2 1 – 12%, Fe2O3 2 – 25%,
TiO2>3%,dan H2O 14 – 36% berat.

Gambar 2.1 Bauksit (Al2O3.nH2O)

Bijih bauksit terjadi di daerah tropis dan subtropis yang memungkinkan


terjadinya pelapukan sangat cepat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang
mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah dan kadar kuarsa (SiO2)
bebasnya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. Batuan tersebut (misalnya
sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan
serpih). Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi yang kemudian
oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit. Bauksit dapat ditemukan
dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.

Menurut data dari kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Indonesia bauksit ditemukan di Pulau Bintan dan sekitarnya, Pulau Bangka dan
Kalimantan Barat. Sampai saat ini penambangan bauksit di Pulau Bintan satu-
satunya yang terbesar di Indonesia. Beberapa tempat penambangan bausit di
Indonesia adalah

2
1. Sumatera utara :Kota Pinang (kandungan Al2O3 = 15,05 – 58,10%).
2. Riau : P.Bulan, P.Bintan (kandungan SiO2 = 4,9%, Fe2O3 = 10,2%, TiO2 =
0,8%, Al2O3 = 54,4%), P.Lobam (Kepulauan Riau), Kijang (kandungan SiO 2=
2,5%, Fe2O3 = 2,5%, TiO2 = 0,25%, Al2O3 = 61,5%, H2O = 33%),merupakan
akhir pelapukan lateritic setempat, selain ditempat tersebut terdapat juga
diwilayah lain yaitu, Galang, Wacopek, Tanah Merah,dan Senggarang.
3. Kalimantan Barat : Tayan Menukung, Sandai, Pantus, Balai Berkuah,
Kendawangan dan Munggu Besar.
4. Bangka Belitung  : Sigembir

2.2 Limbah Bauksit (red mud)

Endapan bauksit (Al2O3.3H2O) merupakan salah satu sumber daya


mineral potensial yang dimiliki Indonesia. Berkaitan dengan pengolahan bijih
bauksit menjadi alumina (Al2O3), beberapa hal penting yang mendapat perhatian
lembaga Litbang mineral khususnya pengolahan mineral adalah limbah dari
proses pengolahannya yang disebut red mud.

2.3.1 Komposisi dan Pengolahan Limbah Bauksit (red mud)


Red mud adalah buangan industri yang banyak ditemukan dari produksi
alumina. Secara umum, 0,8 – 1,5 ton red mud dihasilkan dari produksi alumina
sebanyak 1 ton. Limbah padatan red mud biasanya cenderung dalam danau
lumpur berbentuk tampungan lumpur atau dalam kolam sebagai lumpur kering
dekat pabrik pengolahan alumina. Perkembangan yang begitu cepat pada industri
alumina di seluruh dunia menyebabkan red mud menjadi salah satu permasalahan
lingkungan terutama disebabkan jumlahnya yang banyak dan sifat basa yang
sangat kuat (pH 10 – 12,5). Beberapa tahun belakangan ini, para peneliti diseluruh
dunia berusaha mengembangkan berbagai cara ekonomis untuk menggunakan red
mud ini. Beberapa aplikasi terkait red mud yang telah ada seperti sebagai material
penstabil untuk pembuatan kapal (Kalkan, 2006), sebagai adsorben untuk
menghilangkan logam berat, zat warna, fosfat, nitrat dan flor (Pradhan dkk, 1999),
pembuatan katalis, recovery besi, aluminium, titanium dan logam lain (Kumar
dkk, 2006), pembuatan keramik (Pontikes dkk, 2007), produksi konstruksi batu

3
bata (Liu dkk, 2009), pengembangan zat warna dan cat (Pera dkk, 1997), dan
pembuatan semen (Singh dkk, 1996). Kandungan mineral yang dominan pada red
mud adalah hematite (Fe2O3), boehmite (γ-AlOOH), quartz (SiO2), sodalite
(Na4Al3Si3O12Cl) dan gypsum (CaSO4.2H2O). Selain itu, terdapat pula komponen
minor yakni calcite (CaCO3), whewelite (CaC2O4.H2O) dan gibbsite (Al(OH)3).
Variasi komposisi kimia antara red mud diseluruh dunia sangat beragam.
Komposisi dari red mud dapat dilihat pada Tabel 2.1

Tabel 2.1 Komposisi Red mud

Komposisi Berat (%)


Fe2O3 30-60
Al2O3 10-20
SiO2 3-50
Na2O 2-10
CaO 2-8
TiO2 0-25

2.3.2 Pemanfaatan Limbah bauksit (Red Mud)


Salah satu kunci mengatasi masalah limbah red mud yang semakin
bertumpuk adalah dengan mengembangkan teknologi pemanfaatan red mud
secara komprehensif. Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh para peneliti
untuk menggunakan red mud atau mengubah red mud menjadi material lain
sebelum digunakan berdasarkan keunikan secara fisik dan sifat kimia dari red
mud. Pemanfaatan red mud dapat dilakukan dengan mengambil komponen yang
dominan dari red mud untuk digunakan sebagai sumber bahan baku dalam
pembuatan suatu produk atau material tertentu. Red mud memiliki kadar besi yang
tinggi sehingga besi pada red mud dapat dipisahkan dan dimanfaatkan. Beberapa
metode yang dapat digunakan dalam memisahkan besi dari red mud yakni metode
pelelehan, metode pemisahan secara magnetik dan metode ekstraksi leaching.
Selain itu, red mud juga memiliki kadar aluminium dan natrium yang cukup
tinggi. Zhong dkk (2008) memisahkan Al2O3 dan Na2O dalam red mud dengan
metode pelelehan garam, dimana diperoleh Al2O3 sebesar 88%. Setelah proses

4
dealuminisasi red mud paling bawah ditambahkan larutan NaOH untuk
mendapatkan Na2O dari red mud.

Negara China merupakan salah satu negara yang konsisten


mengembangkan pemanfaatan limbah bauksit (red mud). Penelitian yang terus
dikembangkan saat ini dengan memanfaatkan red mud dalam mengatasi masalah
pencemaran lingkungan. Red mud secara langsung dapat dimanfaatkan sebagai
material bahan bangunan dan konstruksi. Sedangkan setelah dilakukan proses
pengolahan lebih lanjut, red mud memiliki banyak manfaat lainnya seperti yang
ditampilkan pada Tabel 2.2 (Liu dkk, 2014).

Tabel 2.2 Pemanfaatan Red mud di Negara China


No Pemanfaatan Jenis Red Mud Volume Keterangan
.
1 Bahan Proses Red mud
bangunan dan Sintering/Komb 200-250 kt/a digunakan
Konstruksi inasi langsung
2 Menggunakan
Bahan pasir yang
Red mud 1000-1300 kt/a
bangunan (bata) dipisahkan dari red
dengan kadar
mud
besi dan
3 Semen 800-1000 kt/a Menggunakan
mineral yang
4 bijih besi yang
Produksi besi tinggi
800-1000 kt/a dipisahkan dari red
dan baja
mud
5 Keramik kaca, Mulai diterapkan
100 kt/a
kaca fiber Red mud Bayer pada akhir 2013
6 Recovery Rare dari mineral
Earth Elements local china - Sedang diteliti
(REE)
7 Semua Red
Polimer 10 kt/a -
Mud
8 Proteksi
Lingkungan
(menyerap gas - 10 kt/a Sedang diteliti
buang dan air
limbah )
Pemanfaatan Total 3000-3600 kt/a

2.4 Pemanfaatan Red mud sebagai bahan dasar Batu Bata


Red mud merupakan bahan buangan industri alumina yang dapat
mencemari lingkungan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk memanfaatkan

5
red mud ini menjadi bahan yang bernilai guna dan ekonomis. Salah satu
pemanfaatan Red mud sebagai di bidang konstruksi adalah pada sebagai dasar
bahan pembuatan Batu Bata. Red mud sendiri dapat digunakan sebagai bahan
dasar pembuatan batu bata karena memiliki masih memiliki komponen utama
yang dibutuhkan dalam pembuatan batu bata.

Batu bata merupakan bahan bangunan yang terbuat dari tanah liat yang
dicetak dan dibakar dengan suhu tinggi sehingga menjadi pejal. Campuran batu
bata bisa dari tanah liat murni maupun dengan komposit lain yang sesuai dengan
kriteria tersendiri. Batu bata secara umum terbuat dari tanah liat murni dan
dicampur dengan air, diaduk hingga merata dan dicetak menggunakan cetakan
dari kayu, kemudian di diamkan dan dikeringkan hingga beberapa hari sampai
mengering dan pada akhirnya dibakar pada pawon atau tungku pembakaran batu
bata dengan suhu yang tinggi antara 900º-1000º C. (SNI 16-2094, 2000). .
Pengolahan pembuatan batu bata juga dapat menggunakan serat sabut kelapa
sebagai sumber silika. Katitannya dengan proses pembuatan batu bata dari red
mud dapat dilakukan dengan cara membuat komposit red mud, tanah liat, dan
serat sabut kelapa untuk mendapatkan kekuatan batu bata yang dibutuhkan. Hal
ini perlu dilakukan karena komposisi silika pada red mud yang tidak cukup untuk
menghasilkan batu bata dengan kualitas baik.

Serat sabut kelapa merupakan serat yang memiliki karakteristik struktur


yang kuat, serat sabut kelapa tidak gampang membusuk, dan tahan lama. Untuk
mendapatkannya juga tidak terlalu sulit dikarnakan di Indonesia termasuk negara
kepulauan dan kaya bahan alam yang dapat di manfaatkan dengan baik. Serabut
kelapa adalah bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5 cm, merupakan bagian
terluar dari buah kelapa. Buah kelapa sendiri terdiri atas serabut 35%, tempurung
12%, daging buah 28%, dan air buah 25%. Adapun sabut kelapa terdiri atas 78%
dinding sel dan 22,2% rongga. Salah satu cara mendapatkan serat dari sabut
kelapa yaitu dengan ekstrasi menggunakan mesin. Serat yang dapat diekstrasi
diperoleh 40% serabut berbulu dan 60% serat matras. Dari 100 gram serabut yang
diabstrasikan diperoleh sekam 70 bagian, serat matras 18 bagian, dan serat
berbulu 12 bagian. Dari segi teknis sabut kelapa memiliki sifat-sifat yang

6
menguntungkan, antara lain mempunyai panjang 15-30 cm, tahan terhadap
serangan mikroorganisme, pelapukan dan pekerjaan mekanis (gosokan dan
pukulan) dan lebih ringan dari serat lain (Suhardiyono, 1988).

7
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan april sampai November 2021 di
Laboratorium Marine Chemistry
3.2. Bahan Penelitian
Batuan Alam, asam hidroklorida 37% (HCl), natrium hidroksida (NaOH)
dan aquades.

3.3. Alat Penelitian


Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanur, timbangan
analitik, desikator, milling, labu ukur, pipet tetes, pipet volum, termometer,
indikator universal pH, kertas saring biasa dan whatman, corong buchner, corong
biasa, labu erlenmeyer, kaca arloji, cawan petri, magnetik stirer, ayakan 200 mesh,
beaker glass, oven, dan tanur. Sampel dikarakterisasi dengan Scanning Electron
Microscopy-Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX) dan X-ray Diffraction (XRD)
3.4. Prosedur Penelitian
Preparasi sampel merupakan tahapan penghalusan bahan batuan yang
diidentifikasikan sebagai batuan alam menjadi bubuk. Alat yang digunakan adalah
1) Jaw Crusker adalah alat untuk menghancurkan bahan besar dank eras menjadi
partikel kecil; 2) Pulverizer digunakan sebagai penghancur batuan alam hingga
menjadi partikel halus dan bubuk yang berukuran lebih kecil dari 13mm. Dan
3)Sieving Shaker digunakan sebagai penyaring bahan partikel/ bubuk. Batuan
alam diayak menggunakan ayakan yang berukuran (sieve size) 200mm x 50 mm.
Diameter Lubang sekitar 6-0,045 mm dengan kata lain bubuk batuan alam
berukuran sekitar 6-0,045 mm

3.4.1 Penentuan Komposisi Batuan Alam


Sampel batuan alam dihaluskan menggunakan alat Jaw Cruskel dan
diayak menggunakan saringan berukuran 200mm x 50 mm. Batuan alam yang
telah halus diambil secukupnya untuk dikarakterisasi dengan Scanning Electron
Microscopy-Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX) untuk mengetahui komposisi
yang terkandung dalam sampel Batuan alam menggunakan X-ray Diffraction
(XRD).

8
3.4.2 Karakterisasi Batuan Alam

Karakterisasi dengan menggunakan dengan Scanning Electron


Microscopy-Energy Dispersive X-ray (SEM-EDX) untuk melihat
komposisi dan morfologi sampel. Sedangkan karakterisasi X-ray
Diffraction (XRD) dilakukan untuk menentukan fase dan struktur kristal
dari batuan alam yang dianalisis.
3.4.3 Diagram Alir Penelitian Karakterisasi

Gambar 3.1. Proses Karakterisasi Batuan Alami

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembuatan Batu Bata


Pembuatan sampel batu bata pada penelitian ini menggunakan bahan
berupa tanah liat, limbah bauksit, dan abu dari sabut kelapa. Ketiga bahan tersebut
dipilh karena mampu menghasilkan silica. Tanah liat dan bauksit diperoleh
melalui pengambilan di daerah yang memiliki bahan tersebut, sedangkan abu dari
sabut kelapa diperoleh dari proses pembakaran. Sabut kelapa sebanyak 10 kg
dibakar dengan diberi minyak tanah . Proses pembakaran dilakukan di dalam
kaleng pembakaran hingga sabut kelapa tersebut menjadi abu, dari proses ini
diperoleh 280 gram abu sabut kelapa. Abu sabut kelapa yang dihasilkan kemudian
disaring dengan menggunakan penyaring hal ini bertujuan untuk memisahkan
partikel abu yang berukuran sedikit besar dari partikel abu yang halus. Hasil dari
proses penyaringan ialah 250 gram abu sabut kelapa yang berukuran sangat halus.
Proses selanjutnya ialah pembuatan 3 buah sampel batu bata dengan
komposisi yang berbeda. Sampel yang pertama memiliki komposisi berupa 100%
tanah liat. Sampel yang kedua memiliki komposisi bahan berupa tanah liat dan
Red mud yang memiliki perbandingan 3:4, tanah liat yang digunakan sebanyak
750 gram dan bauksit berjumlah 1000 gram. Sampel yang terakhir memiliki
komposisi bahan berupa tanah liat, bauksit, dan abu sabut kelapa dengan
perbandingan 3:3:1, tanah liat yang digunakan sebanyak 750 gram, bauksit
berjumlah 750 gram, dan abu sabut kelapa berjumlah 250 gram. Dalam proses
pembuatannya sampel-sampel tersebut ditambahkan air, kemudian dilakukan
pengadukan bahan sehingga semua bahan dalam tiap sampel tercampur. Jika
sudah tercampur maka dilakukan proses pencetakan sampel batu bata dengan
menggunakan pencetaknya yang terbuat dari kayu.
Proses pencetakan batu bata menghasilkan tiga buah produk sampel yang
memiliki warna berbeda. Sampel pertama berwarna coklat muda, sampel kedua
berwarna oranye, dan sampel ketiga berwarna abu-abu. Ketiga sampel batu bata
yang telah dicetak dikeringkan selama 3 hari dengan menggunakan sinar matahari,
hal ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air pada sampel. Proses selanjutnya

10
ialah pembakaran batu bata yang dilakukan selama bertahap, proses ini bertujuan
untuk mendapatkan suhu batu bata yang diinginkan. Pada proses pembakaran ini
terjadi perubahan kimia dan fisika serta unsur mineral pada bahan-bahan
pembuatan batu bata tersebut (Gambar 4.1)

Gambar 4.1 Batu Bata (1) Komersil (2) Tanah Liat : Redmud, 3:4 (3) Tanah liat : Red
mud : Abu sabut Kelapa, 3:3:1

4.2 Karakterisasi Batu Bata Hasil Sintesis.

a. Uji Tekan

Gambar 4.2 Alat Uji Tekan

11
Pengujian kuat tekan dilakukan dengan cara dengan membagi dua batu bata
dalam bentuk persegi menggunakan Uji tekan (Gambar 4.2) yang dilakukan di
Laboratorium Teknik Sipil Universitas Riau. Uji tekan ini bertujuan untuk
mengetahui perbandingan kuat tekan material batu bata yang telah disintesis
dengan batu bata yang ada di pasaran. Tabel 4.1 menunjukkan data uji tekan batu
bata komersil maupun batu bata yang disintesis pada penelitian ini.

Tabel 4.1 Kekuatan Tekan Batu Bata Hasil Sintesis


Rerata
Berat Luas Beban Kuat
Umur Sisi Benda Kuat
No Sampel (gram Tekan Max Tekan
(Hari) Uji (mm) Tekan
) (mm2) (KN) (Mpa)

1 Sampel 1 28 160x80x55 1163 12800 130 10,16 4,57


2 Sampel 2 28 85x90x30 530 7650 19 2,48 4,57
3 Sampel 3 28 185x95x50 933 17575 55 3,13 4,57

Berdasarkan Tabel 4.1 diperoleh hasil uji kuat tekan pada sampel yang
pertama ialah 10,16 Mpa, sampel kedua memiliki kuat tekan 2,48 Mpa dan sampel
yang ketiga mempunyai daya tekan sebesar 3,13 Mpa. Sampel 1 memiliki
kekuatan yang paling baik, hal ini disebabkan karena sampel 1 merupakan batu
bata yang dijual dipasaran dan diproduksi dengan mesin cetak yang baik.
Sementara sampel 2 dan 3 diproduksi dengan cara yang masih sangat sederhana
tanpa bantuan mesin. Namun dalam penelitian ini walaupun tanpa bantuan mesin
batu bata yang dihasilkan menunjukkan potensi untuk dapat dikembangkan.

Berdasarkan data analisis uji tekan (Tabel 4.1) dapat dilihat bahwa sampel
ketiga yaitu sampel dengan komposisi red mud, sabut kelapa dan tanah liat yaitu
mempunyai daya tekan yang lebih baik dibandingkan sampel 2 yang merupakan
batu bata tanpa campuran abu sabut kelapa. Hal ini disebabkan adanya tambahan
komposisi silica yang ada pada abu sabut kelapa dalam memperkuat struktur
kimia batu bata. Jika dibandingkan dengan Sampel 2, Batu bata yang dibuat
dengan campuran tanah liat dan Red mud saja terlihat lebih rapuh. Pada saat
pembakaran, sampel ini mengalami keretakan yang cukup parah. Dengan kata lain
penambahan abu dari sabut kelapa mampu meningkatkan kualitas batu bata dari

12
segi daya tekannya sehingga dan pada penelitian ini mampu mengurangi
keretakan batu bata saat proses pembakaran berlangsung.

b. Uji FTIR

aa bb

c c

13
Gambar 4.3 Spektra FTIR (a) Sampel 1 (b) Sampel 2 dan (c) Sampel 3

14
Hasil Uji FTIR material batu bata yang diproduksi pada penelitian ini dapat
dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3 memperlihatkan ikatan kimia yang
terbentuk pada batu bata yang diujikan dalam bentuk spektra infra merah dari (a)
sampel 1, (b) Sampel 2, dan (c) Sampel 3. Berdasarkan analisa spektra infra
merah terhadap ketiga sampel ini dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dari ketiga spectra ini. Walaupun demikian terdapat perbedaan
peak spektra pada sampel 1 (Gambar 4.3a) yang menunjukkan bahwa masih
terdapat ikatan pada panjang gelombang 3477 cm-1 yang merupakan adanya
serapan gugus O-H- dan tidak terdapat pada dua sampel lainnya. Hal ini
mengindikasikan bahwa struktur pada sampel yang disintesis belum terbentuk
secara keseluruhan dilihat dari tidak adanya gugus O-H- pada spektra infra merah
batu bata yang disintesis.

15
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dalam usaha memanfaatkan limbah sebagai material yang memiliki nilai yang
lebih tinggi, pemanfaatan red mud sebagai material dasar dalam pembuatan
batu bata telah berhasil dilakukan. Dalam penelitian ini redmud di kompositkan
dengan tanah liat dan abu sabut kelapa untuk mendapatkan kekuatan yang lebih
baik. KOmposisi dari ketiganya yang menunjukkan hasil yang baik yaitu pada
sampel 3 dengan komposisi red mud : tanah liat : abu sabut kelapa yaitu
3 : 3 : 1.

5.2 Saran
1. Setelah melakukan penelitian ini disarankan adanya pengembangan metode
yang lebih baik dalam pengolahan bahan baku dengan menggunakan mesin
yang sesuai agar pencampuran lebih merata.
2. Disarankan untuk menguji karakteristik batu bata berbahan dasar red mud
dengan menggunakan intrumen lainnya

16
DAFTAR PUSTAKA

Bekir, Z., Inci, A., Hayrettin, Y.1988. Sorption of SO2 on metal oxides in a fluidized bed.
Industrial Engineering Chemistry. 27, 434–439.
Ginanjar, R.V., A. Ma’ruf & A.H. Mulyadi. 2014. Ekstraksi Silika Dari Abu Sekam Padi
Menggunakan Pelarut NaOH, Prosiding Seminar Nasional Hasil - Hasil Penelitian
dan Pengabdian LPPM UM.
Kalkan, E. 2006. Utilization of Red Mud as a Stabilization Material for The Preparation of
ClayLiners. Engineering Geology. 87, 220–229.
Kumar, S., Kumar, R., & Bandopadhyay, A. 2006. Innovative methodologies for the
utilization ofwastes from metallurgical and allied industrie. Resources, Conservation
and Recycling.48, 301–314
Liu, Y., Lin, C., and Wu, Y. 2007, Characterization of red mud derivated from a combined
Bayer process and bauxite calcinations method, J. Hazard. Mater., 146 (1-2), 255–
261.
Liu, W., Yang, J., & Xiao, B. 2009. Application of Bayer Red Mud for Iron Recovery and
Building Material Production from Alumosilicate Residue. Journal of Hazardous
Materials. 61, 474–478
Mucsi, G., Szenczi, Á., Molnár, Z., Lakatos, J. 2016. Structural formation and leaching
behavior of mechanically activated lignite fly ash based geopolymer, Journal of
Environmental Engineering and Landscape Management. 24 (1), 48-59.
Panias, D., Giannopoulou, I. P., Perraki,T. 2007. Effect of synthesis parameters on the
mechanical properties of fly ash-based geopolymers, Colloids and Surfaces A:
Physicochemical and Engineering Aspects, 301, 246–254.
Pera, J., Boumaza, R., & Ambroise, J. 1997.Development of a Pozzolanic Pigment from Red
Mud. Cement and Concrete Research.27, 1513–1522.
Pişkin, S., Figen, A. K., Özkan, E. Özçay, Ü. 2013. Structural Characterization of Seydişehir
Red Mud to Utilization in Roof Tile Manufacturing. IFAC Proceedings Volumes 46
(16), 484-487.
Pontikes, Y., Nikolopoulos, P., & Angelopoulos, G.N. 2007. Thermal Behavior of Clay
Mixtures with Bauxite Residue for The Production of Heavy-Clay Ceramics. Journal
of the European Ceramic Society.27, 1645– 1649.
Pradhan, J., Das, S.N., & Thakur, R.S. 1999. “Adsorption of Hexavalent Chromium from
Aqueous Solution by Using Active Red Mud”. Journal of Colloid and Interface
Science. 217, 137–141
Ramdhani, E.P., Wahyuni, T., Ni’mah, Y.L., Suprapto, S., and Prasetyoko, D., 2018,
Extraction of alumina from red mud for synthesis of mesoporous alumina by adding
CTABr as mesoporous directing agent, Indones. J. Chem., 18 (2), 337 – 343
SNI, 15-2094. 2000. Bata merah pejal untuk pasang dinding. Badan Standardlisasi Nasional.
Singh, M., Upadhayay, S.N., & Prasad, P.M. 1996. Preparation of Special Cements from Red
Mud. Waste Management.8, 665–670

17
Suhardiyono, L. 1988. Tanaman Kelapa : Budidaya dan Pemanfaatannya. Penerbit Kanisius.
Jakarta

Zhang, R., Zheng, S., Ma, S., and Zhang, Y. 2011, Recovery of alumina and alkali in Bayer
red mud by the formation of andradite-grossular hydrogarnet in hydrothermal
process, J. Hazard. Mater., 189 (3), 827–835
Zhong, L., & Zhang, Y.F. 2008. Sub Molten Salt Method Recycling Red Mud. China Journal
Nonferrous Metalurgy.18, 70–73.

18
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran

1. Honorarium
Honorarium Justifikasi Kuantitas Harga Jumlah
Satuan
Pembantu Pelaksana Pembantu teknis 3 jam/minggu 40.000 1.200.000
1 dalam 10
minggu (30 jam)
Pembantu Pelaksana Pembantu teknis 4 jam/minggu 25.000 700.000
2 dalam 7 minggu
(28 jam)
Pembantu Lapangan Pembantu 9 hari 40.000 360.000
Lapangan 1
Pembantu Lapangan Pembantu 9 hari 40.000 360.000
Lapangan 2
Subtotal (Rp) 2.620.000
2. ATK dan Bahan Habis Pakai
Harga Biaya
Material Justifikasi Kuantitas
Satuan (Rp (Rp)
Sabut Bahan Baku 50 kg 1.000 50.000
Bensin Bahan Baku 10 20.000 200.000
Tanah Liat Bahan Baku 50 kg 1.000 50.000
Bauksit Bahan Baku 50 kg 1.000 50.000
Kaleng Pembakaran Alat 1 150.000 150.000
Cetakan Bata Alat 1 50.000 50.000
Penjilidan Cover ATK 2 eksemplar 25.000 50.000
Materai ATK 20 pcs 7.700 154.000
Kertas A4 70gms ATK 5 rim 55.000 275.000
Kertas F4 70 gms ATK 5 rim 60.500 302.500
Tinta Printer Hitam ATK 1 botol 106.800 127.200
Tinta Printer Warna ATK 1 botol 121.000 149.000
Pena ATK 1 kotak 45.000 45.000
Stepler Kecil ATK 1 pcs 22.000 22.000
Isi Stepler Kecil ATK 5 kotak 4.400 22.000
Lem Kertas ATK 2 botol 5.500 11.000
Print Hitam (Laporan ATK 115 lembar 500 57.500
Akhir)
Print Warna (Laporan ATK 50 lembar 700 35.000
Akhir)
Penjilidan Laporan ATK 5 eks 15.000 75.000
Soft Cover
Subtotal (Rp) 1.875.200
3. Perjalanan
Harga Biaya
Material Justifikasi Kuantitas
Satuan (Rp (Rp)
Perjalanan Lokal Sampling 4 hari 245.000 980.000
Perjalanan Dinas Uji 5 hari 300.000 1.500.000
Subtotal (Rp) 2.480.000

19
4. Sewa
Justifikasi Harga Biaya
Material Kuantitas
Sewa Satuan (Rp (Rp)
Instrumen Uji Tekan 1 paket 200.000 200.000
Instrumen IR 8 paket 100.000 800.000
Subtotal (Rp) 1.000.000
5. Pajak
Harga Biaya
Material Justifikasi Kuantitas
Satuan (Rp (Rp)
PPh 21 PPh
1 ssp 145.200 145.200
Honorarium
PPh 23 Sewa Mobil 1 ssp 19.600 19.600
Subtotal (Rp) 164.800

Total Anggaran Yang Diperlukan Seluruhnya (Rp) 8.140.000

20
Lampiran 2 Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama NIDN Bidang Ilmu Alokasi Uraian


Waktu Tugas
(jam/minggu)
1 Eka Putra 002068504 Kimia 5 Ketua
Ramdhani, Anorganik Pelaksana

S.T., M.Si.
2 Friska Septiani 0009098901 Kimia 5 Anggota
Silitonga, Lingkungan Pelaksana
S.Pd., M.Sc

3 Friska Septiani 0030078902 Pendidikan 5 Anggota


Silitonga, Kimia Pelaksana
S.Pd.,M.Sc.

21
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul

1. Biodata Ketua

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Eka Putra Ramdhani, S.T.,M.Si.
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 2172040206850001
5 NIDN 0002068504
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjungpinang,2 Juni 1985
7 E-mail Ramdhani@umrah.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 08117017020
9 Alamat Kantor Jl. Politeknik, Senggarang, Tanjungpinang,
Kepulauan Riau
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 =1 orang; S-2 = … orang; S-3 = … orang
1. Termodinamika
12 Mata Kuliah yang Diampu 2. Kimia Unsur
3. Kimia kompleks
4. Dinamika kimia, kimia industri

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Riau Institut Teknologi
Sepuluh Nopember
Surabaya
Bidang Ilmu Teknik Kimia Kimia anorganik
Tahun Masuk-Lulus 2003-2008 2013-2015
Judul Karakterisasi Sintesis alumina
Skripsi/Tesis/Disertasi penyerapan mesopori dari
fenolik dengan redmud
tanah gambut
pada suhu dan
kecepatan
pengadukan
Nama Dr.Desi Herlina, Prof.Dr.Didik
Pembimbing/Promotor M.T. Prasetyono, M.Sc.

22
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, dan Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Karakterisasi Limbah Internal 12.500.000
Pencucian Bauksit Pulau UMRAH
Bintan
2
3
Dst.
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIPA UMRAH maupun dari
sumber lainnya.

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Pendanaan
Masyarakat Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2018 Bina Desa : Pemberdayaan Internal 10.000.000
Masyarakat Suku Laut Pulau UMRAH
Lipan Lingga
2 2017 Gema Pustaka 2 Mandiri 5.000.000

3 2016 Gema Pustaka 1 Mandiri 2.500.000

4 2016 Kenali Kualitas Air untuk Mandiri 7.000.000


Masyarakat Bintan
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIPA
UMRAH maupun dari sumber lainnya

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Volume/


. Jurnal Nomor/Tahun
1 Extraction of Alumina from Red Mud for Synthesis of Indonesian 18/2/2018
Mesoporous Alumina by Adding CTABr as Mesoporous Journal of
Directing Agent Chemistry

2 Synthesis of Amorphous Aluminosilicates from Bintan’s Indonesian 18/4/2018


Red Mud as Alumina Source Journal of
Chemistry
3
Synthesis Of Mesoporous Alumina From Red Mud
(Proceeding of International Conference On
Research,Implementation And EducationOf
Mathematics And Sciences 2015, Yogyakarta State

23
University (ICRIEMS 2015), ISBN. 978-979-96880-8-
8)

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No. Nama Temu ilmiah / Judul Artikel Waktu dan Tempat


Seminar Ilmiah
1 Synthesis of Amorphous Surabaya, Indonesia
Aluminosilicates from 2016
Bintan’s Red Mud as
Alumina Source(Presented
in International Seminar
on Chemistry (ISOC II)
2 Extraction of Alumina Surabaya, Indonesia
from Red Mud for 2016
Synthesis of Mesoporous
Alumina by Adding
CTABr as Mesoporous
Directing Agent
(Presented in International
Seminar on Chemistry
(ISOC II)
3 Leaching of Alumina from Surabaya, Indonesia ,
Red Mud of Bintan to 2015
Synthesis Mesoporous
Alumina (Presented in The
2ndInternational
Conference on Materials
and Metallurgical
Technology 2015
(ICOMMET 2015))
4 Synthesis Of Mesoporous Yogyakarta, Indonesia
Alumina From Red Mud 2015
(Proceeding of
International Conference
On
Research,Implementation
And EducationOf
Mathematics And
Sciences 2015,
Yogyakarta State
University (ICRIEMS
2015), ISBN. 978-979-

24
96880-8-8 )

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit


1
2
3
Dst.

H. Perolehan HKI dalam 10 Tahun Terakhir

No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID


1
2
3
Dst.

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10


Tahun Terakhir

No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Tahun Tempat Respon


Sosial Lainnya yang Penerapan Masyrakat
Telah Diterapkan
1
2
3
Dst.

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)

No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun


1 Best Performing BAN S/M Provinsi Kepulauan 2018
Assessor 2018 Riau
2
3

25
Dst.

26
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-
sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan

dalam mengajukan Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat Internal Universitas Maritim Raja
Ali Haji.

Tanjungpinang, 27 Febuari 2019


Ketua Pengusul,

(Eka Putra Ramdhani, S.T.,M.Si. )

27
Data Anggota Tim Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama lengkap (dengan gelar) Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc.
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya -
5 NIDN 0009098901
6 Tempat dan Tanggal Lahir Tanjungpinang, 09 September 1989
7 E-mail friska.septiani89@gmail.com

8 Nomor Telepon/HP 082161087476


9 Alamat Kantor Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang Kepri
10 Nomor Telepon/Faks (0771) 4500099; Fax. (0771)- 4500099
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= -; S-2= -; S-3= -
Kimia Umum
Biokimia
Kimia Lingkungan
12 Mata Kuliah yang Diampu Kimia Analitik Kuantitatif
Kimia Terapan dan Kewirausahaan
Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari
Pengetahuan Lingkungan

A. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan Universitas Gadjah Mada -
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia Kimia Lingkungan -
Tahun Masuk- Thn lulus 2007-2011 2012-2014 -
Judul Skripsi/Tesis Penerapan Metode Mengajar Adsorpsi dan Desorpsi Metilen -
Menginduksi Perubahan Biru pada Membran
Konsep (M3PK) Simson Polielektrolit (PEC) Kitosan-
Tarigan terhadap Hasil Belajar Pektin Tertaut Silang
Kimia Siswa Kelas X Glutaraldehida
Nama Pembimbing 1. Dr.Tarigan Simson, M.Pd. 1.Dr.Dwi Siswanta,M.Eng. -
2.Prof.Dr.Mudasir,M.Eng

28
B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2015 Penerapan model Mengajar Mandiri 3
Menginduksi Perubahan Konsep
Simson Tarigan di Kelas X
2. 2016 Penerapan Model Mengajar Mandiri 3
Menginduksi Perubahan Konsep
dalam Mempersiapkan Calon
Tenaga Pendidik Kimia
Profesional
3. 2017 The Using of Peer Tutoring Mandiri 3
Learning Method in Improving
Student’s Understanding
4. 2017 Pengembangan Modul Ajar PDP Dikti 20
Kimia Unsur berbasis Inkuiri
Terbimbing untuk Mahasiswa
Pendidikan Kimia
5. 2018 Pengembangan E-modul PDP Dikti 18,75
Berbasis Kemaritiman pada
Matakuliah Kimia Lingkungan
dengan Pendekatan Project
Based Learning (PjBL)

C. Pengalaman Pengabdian Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Sumber Jumlah (Juta
Rp)
1. 2015 Sosialisasi Dampak Kodefikasi Mandiri 7
Bahan Polimer Plastik dan
Pemanfaatannya Menuju Green
Chemistry
2. 2016 Pelatihan Media Pembelajaran Mandiri 7,5
berbasis Web dan Visual pada
guru-guru di MGMP Kimia
Kabupaten Bintan
3 2016 Penanggulangan Air Sadah di Mandiri 7
Kabupaten Bintan
4 2017 Pemanfaatan EDMODO dalam Mandiri 7
Pembelajaran
5 2018 Pengolahan Air Sadah di Desa Hibah 10
Berakit Kabupaten Bintan UMRAH

29
D. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun
Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun Nama Jurnal

1. Effect of the Use of Teaching Model


Induces Changes
In concepts Simson Tarigan on
Vol.3/No.1/2015, p.53-60 Jurnal Zarah
Chemistry Student
Learning Outcomes in Senior High
School Class X
2. Pengembangan Model Mengajar
Jurnal Kimia dan
Menginduksi Perubahan Konsep Vol.1/No.3/2016, p.194-
Pendidikan
dalam Mempersiapkan Calon Tenaga 202
Kimia UNS
Pendidik Kimia Profesional
3 Pengembangan Modul Ajar Kimia
Unsur berbasis Inkuiri Terbimbing Volume 5/Nomor 2/Tahun
Jurnal Zarah
Fase Development untuk Mahasiswa 2017
Pendidikan Kimia
4 Desain E-modul Berbasis
Kemaritiman pada Matakuliah Kimia Volume 6/Nomor 2/Tahun
Jurnal Zarah
Lingkungan dengan Pendekatan 2018
Project Based Learning (PjBL)
E. Pengalaman Penyampaian Makalah secara Oral pada
Pertemuan/Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

Nama Pertemuan Waktu dan


No. Judul Artikel Ilmiah
Ilmiah/Seminar Tempat

1. Seminar Nasional Kimia Penerapan Model Mengajar


14 Mei 2016,
dan Pendidikan Kimia Menginduksi Perubahan Konsep
Gedung F FKIP
(SNKPK) VIII FKIP UNS dalam Mempersiapkan Calon
UNS Surakarta
Tenaga Pendidik Kimia Profesional
2. Communication Forum of The Using of Peer Tutoring 19-20 Mei 2017,
Teaching Training and Learning Method in Improving Universitas
Education Faculty Student’s Understanding Tadulako
Leaders-International
Conference of Education
29017
3. Seminar dan Rapat Tahunan Sintesis dan Karakterisasi Membran 4-6 Mei 2018,
PTN Wilayah Barat Polielektrolit Kompleks Kitosan- Medan
Pektin Tertautsilang Sebagai Bahan
Bioadsorben
4. Seminar Nasional II Analisis Kebutuhan E-Modul Berbasis 26 Oktober 2018,
Pascasarjana UNS Kemaritiman pada Matakuliah Kimia UNS Surakarta
Lingkungan dengan Pendekatan
Project Based Learning

30
F. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit


Manajemen UMRAH
1. 2016 76
Laboratorium Press
UMRAH
2 Kimia Lingkungan 2017 222
Press

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam mengajukan Penugasan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

Tanjungpinang, 27 Februari 2019


Anggota,

Friska Septiani Silitonga, S.Pd., M.Sc.


NIDN 0009098901

31
Data Anggota Pengusul
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Assist. Prof. Fitriah Khoirunnisa, S.Pd., M.Ed.
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional Lektor
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198907302015042005
5 NIDN 0030078902
6 Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 30 Juli 1989
7 E-mail fitriahk@umrah.ac.id
8 Nomor Telepon/HP 082152320359
9 Alamat Kantor Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang
10 Nomor Telepon/Faks (0771) 4500099; Fax. (0771)- 4500099
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= -; S-2= -; S-3= -
12 Mata Kuliah yang Diampu 1. Metodologi Penelitian Pendidikan Kimia
2. Dasar-Dasar Pendidikan IPA
3. Inovasi Pembelajaran Kimia
4. Media Pembelajaran Kimia
5. Pengetahuan Lingkungan
6. Strategi Pembelajaran Kimia
7. Pengantar Pendidikan
8. Microteaching

32

You might also like