You are on page 1of 11

PANDUAN PELAYANAN TB DOTS

RUMAH SAKIT QURRATA A’YUN


SAMARINDA

Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda


Telp (0541) 282816
e-mail rsqurrataayun@gmail.com
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

BAB I
DEFINISI

Sampai saat ini, Rumah sakit di luar negri termasuk di Singapura dan Malaysia
masih menjadi pilihan pertama bagi pasien kelas atas, yang membutuhakan penanganan
pembedahan. Tanpa mengesampingkan faktor biaya yang relatif mahal, pesien lebih percaya
bahwa Rumah Sakit di luar negeri mampu memberikan pelayanan yang lebih baik.
menyingkapi hal tersebut, Rumah Sakit Qurrata’Ayun Samarinda meyakinkan masyarakat,
bahwa di Maluku khususnya di Kabupaten Maluku Teggara memiliki Rumah Sakit yang
mampu memberikan pelayanan maksimal dalam layanan.
Perkembangan pada tahun2016 menuntut Rumah Sakit Qurrata’Ayun Samarinda
harus menyesuaikan dan mengikuti perkembangan tehnologi kedokteranyang semakin cepat
serta persaingan antar Rumah Sakit yang semakin ketat, maka faktor pelayanan prima akan
memiliki posisi yang sangant strategis agar Rumah Sakit Qurrata’Ayun Samarinda mampu
eksis dan tumbuh berkembang menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat sesuai Visi
Rumah Sakit.
Harapan kami kedepan, Rumah Sakit Qurrata’Ayun dapat menjadi pilihan terbaik bagi
masyarakat. Karena kami percaya dengan mengedepankan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien yang didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya
adlah fondasi awal kepercayaan pasien terhadap kami.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

BAB II
RUANG LINGKUP

Untuk meningkatkan mutu pelayanan medis TB di Rumah Sakit Qurrata’Ayun


Samarinda melalui penerapan strategi DOTS secara optimal dengan mengupayakan
kesembuhan dan pemulihan pasien melalui prosedur dan tindakan yang dapat dipertanggung
jawabkan serta memenuhi etika kedokteran, ruang lingkup pelayanan di Rumah Sakit
Qurrata’Ayun dilakukan dipojok DOTS TB yang sudah ada dirumah sakit ini.

Ruang lingkup pelayanan DOTS TB RS Qurrata’Ayun Samarinda meliputi :


a. Internal
1. Pasien rawat jalan
Yaitu pasien dari unit gawat darurat dan rawat jalan RS Qurrata’Ayun samarinda
yang memerlukan pengobatan TB
2. Pasien rawat inap
Yaitu pasien dari rawat inap RS Qurrata’Ayunyang memerlukan pengobatan TB
3. Laboratorium
Yaitu pasien rawat jalan, IGD dan rawat inap yang memerlukan pemerikasaan
laboratorium
b. Eksternal
RSQA sudah bekerjasama dengan Puskesmas dan RSUD untuk mengoptimalkan
pelayanan dan pengobatan TB.
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

BAB III
TATA LAKSANA

Dukungan Administrasi dan Oprasional Penerapan Strategi DOTS di Rumah Sakit

Salah satu unsur penting dalam penerapan DOTS di rumah sakit adalah komitmen
yang kuat antara pimpinan rumah sakit, komite medik dan profesi lain yang terkait termasuk
administrasi dan operasionalnya. Untuk itu perlu dipenuhi kebutuhan sumber daya manusia,
sarana dan prasarana penunjang, antara lain :
1. Dibentuk Tim DOTS RS yang terdiri dari seluruh komponen yang terkait dalam
penanganan pasien tuberculosis (dokter, perawat, petugas laboratorium, petugas
farmasi, rekam medil dan PKRS).
2. Disediakan ruangan untuk kegiatan Tim DOTS yang memerlukan pelayanan
DOTS.
3. Pendanaan untuk pengadaan sarana, prasarana dan kegiatan disepakati dalam
MOU antara rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.
4. Sumber pendanaan diperoleh dari rumah sakit
5. Program Nasional Penanggulangan TB memberikan kontribusi dalam hal
pelatihan, OAT, mikroskop dan bahan – bahan laboratorium.
6. Formulir pencatatan dan pelaporan yang digunakan pada penerapan DOTS
01,02,03 UPK, 04,05,06,09,10 dan buku registrasi pasien tuberkulosis di rumah
sakit.

Strategi DOTS di Rumah Sakit


Untuk menanggulangi masalah TB, strategi DOTS harus diekspansi dan diakselerasi
pada seluruh unit pelayanan kesehatan dan berbagai institusi terkait termasuk rumah sakit
pemerindah dan swasta, dengan mengikutsertakan secara aktif semua pihak dalam kemitraan
yang bersinergi untuk penanggulanagn TB.

Langkah – langkah kemitraan :


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

1. Melakukan penilaian dan analisa situasi untuk mendapatkan gambaran


kesiapan rumah sakit dan dinas kesehatan setempat.
2. Mendapatkan komitmen yang kuat dari pihak manajemen rumah sakit dan
tenaga medis serta paramedis dan seluruh petugas terkait.
3. Penyusunan nota kesepahaman antara rumah sakit dan dinas kesehatan.
4. Menyiapakan tenaga medis, paramedis, laboratorium, rekam medis, farmasi
dan PKRS untuk dilatih DOTS.
5. Membentuk Tim DOTS di rumah sakit yang meliputi unit unit terkait dalam
strategi DOTS di rumah sakit.
6. Menyediakan tempat untuk Tim DOTS di dalam rumah sakit sebagai tempat
koordinasi dan pelayanan terhadap pasien tuberculosis secara komprehensif
(melibatkan semua unit di rumah sakit yang menangani pasien tuberculosis).
7. Menyediakan tempat/rak penyimpanan OAT di riuang DOTS.
8. Menyiapkan laboratorium untuk pemerikasaan microbiologis nasional untuk
memantau pelaksanaan pasien.
9. Menggunakan format pencatatan sesuai program tuberculosis nasional untuk
memantau pelaksanaan pasien.
10. Menyediakan biaya oprasional.

Pembentukan Jejaring
Rumah sakit memiliki pornsi besar dalam penemuan pasien tuberculosis (case
finding), namun memiliki keterbatasan dalam menjaga keteraturan dan keberlangsungan
pengobatan pasien (Case holding) jika dibandingkan dengan puskesmas. Karena itu perlu
dikembangkan jejaring rumah sakit baik internal maupun eksternal.
Suatu sistem jejaring dapay dikatakan berfungsi secara baik pabila angka default rate ‹5%
pada tiap rumah sakit.
a. Jejaring internal Rumah sakit
Jejaring internal adalah jejaring yang dibuat di dalam rumah sakit yang meliputi seluruh
unit yang menangani pasien tuberculosis. Koordinasi kegiatan dilaksanakan oleh Tim
DOTS rumah sakit, Tim DOTS rumah sakit mempunyai tugas perencanaan, pelaksanaan,
monitoring serta evaluasi kegiatan DOTS di rumah sakit, Tim DOTS berada di bawah
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

komite medik atau Direktur Pelayanan Rumah Sakit dan dikukuhkan dengan SK
Direktur Rumah Sakit.

Alur penatalaksanaan pasien tuberculosis di Rumah Sakit Qurrata’Ayun

BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi yang diperlukan adalah :


1. Rekam medis pasien, termasuk pendokumentasian saat pasien ditandai ataupun saat pasien
menolak ditandai
2. Checklist keselamatan pasien operasi
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

Fungsi masing – masing unit dalam jejaring internal RS :


1. Tim DOTS berfungsi sebagai tempat penanganan seluruh pasien TB di rumah sakit
dan pusat informasi tentang TB. Kegiatan meliputi konseling, penentuan klasifikasi
dan tipe kategori pengobaan dan pencatatan.
2. Poli umum, UGD dan poli spesialis berfungsi menjaring tersangka pasien TB,
menegakkan diagnosis dan mengirim pasien ke Tim DOTS RS.
3. Rawat inap berfungsi sebagai pendukung Tim DOTS dalam melakukan penjaringan
tersangka serta perawatan dan pengobatan.
4. Laboratorium berfungsi sebagai sarana diagnostik
5. Radiologi besfungdi sebagai sarana penunjang diagnostik
6. Farmasi berfungsi sebagai unit yang bertanggungjawab terhadap ketersediaan OAT
7. rakam medis sebagai Pendukung Tim DOTS dalam pencatatan dan pelaporan
8. PKRS berfungsi sebagai pendukung Tim DOTS dalam kegiatan penyuluhan

a) Suspek TB atau pasien TB dapat datang ke poli umum/UGD atau langsung ke poli
spesialis (Penyakit Dalam, Paru, Anak, Syaraf, Kulit, Bedah, Obsgyn, THT, Mata,
Bedah Saraf, Urologi)
b) Suspek TB dikirim untuk dilakukan pemeriksaan penunjang (Laboratorium
Mokrobiologi, PK, PA, dan Radiologi)
c) Hasil pemeriksaan penunjang dikirim ke dokter yang bersangkutan. diagnosis dan
klisifikasi dilakukan oleh dokter poliklinik masing atau Tim DOTS
d) Setelah diagnosis TB ditegakkan pasien dikirim ke Tim DOTS untuk registrasi (bila
pasien meneruskan pengobatan di rumah sakit), penentuan PMO, penyuluhan dan
pengambilan obat, pengisian kartu pengobatan TB ). Bila pasien tidak menggunakan
obat paket, pencatatan dan pelaporan di lakukan dipoliklinik masing – masing dan
kemudian dilaporkan ke Tim DOTS.
e) Konseling dan penanganan lebih lanjut dalam pengobatannya
f) Rujuk (pindah) dari/ke UPK lain, berkoordinasi dengan Tim DOTS (lihat pada
gambar alur rujukan)

b. Jejaring Eksternal
Jejaring ekternal adalah jejaring yang dibangun antara dinas kesehatan, rumah sakit,
puskesmas, dan UOK lainnya dalam penanggulangan TB dengan strategi DOTS.

Tujuan jejaring eksternal :


1) Semua pasien TB mendapatkan akses pelayanan DOTS yang berkualitas, mulai dari
diagnosis, follow up sampai akhir pengobatan.
2) Menjamin kelangsungan dan keteraturan pengobatan pasein sehingga mengurangi
jumlah pasien yang putus berobat.

Dinas kesehatan berfungsi :


1. Koordinasi antara rumah sakit dan UPK lain
2. Menyusun protap jejaring penanganan pasien TB
3. Koordinasi sistem surveilans
4. Menyusun perencanaan, memantau, melakukan supervisi dan mengevaluasi
penerapan strategi DOTS di rumah sakit
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

5. Menyediakan petugas untuk mengumpulakan laporan.

Mekanisme Rujukan dan Pindah


Prinsip : memastikan pasien TB yang dirujuk/pindah akan menyelesaikan
pengobatannya dengan benar ditempat lain.

Mekanisme rujukan dan pindah pasien ke UPK lain :


1. Apabila pasien sudah mendapatkan pengobatan di rumah sakit, maka harus di
buatkan kartu pengobatan TB di rumah sakit.
2. Untuk pasien yang dirujuk dari rumah sakit surat pengantar atau formulir
dengan menyertakan TB01 dan OAT (bila telah dimulai dibuat pengobatan)
3. Formulir TB diberikan kepada pasien beserta sisa OAT untuk diserahkan
kepada UPK yang dituju.
4. Rumah sakit memberikan informasi langsung (telepon atau SMS) ke koordinasi
HDL tentang pasien yang di rujuk.
5. UPK yang telah menerima pasein rujukan segera mengisi dan mengirimkan
kembali ( lembar bagian bawah) ke UPK asal.
6. Koordinator HDL memastikan semua pasien yang dirujuk melanjutkan
pengobatan di UPK yang dituju (dilakukan konfirmasi melalui telepon atau
SMS)
7. Bila pasien tidak ditemukan di UPK yang dituju, petugan TB UPK yang dituju
melacak sesuai alamt pasien.
8. Koordinasi HDL memberikan umpan balik kepada UPK asal tentang pasien
yang di rujuk.

Alur Rujukan Pasien TB antar UPK dlam satu Unit Registrasi (1Kab/Kota)

Mekanisme merujuk pasien dari rumah sakit ke UPK Kab/Kota lain :


RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

1. Informasi rujukan diteruskan ke koordinator HDL yang akan menginformasikan


ke koordinator Kab/Kota yang menerima rujukan, secara telepon langsung atau
SMS
2. Koordinator HDL Provibsi memastikan bahwa pasien yang dirujuk telah
mendapatkan pengobatan ke tempat rujukan yang dituju.
3. Bola pasien tidak ditemukan maka koordinator HDL Provinsi harus
menginformasikan kepada koordinator HDL Kab/Kota untuk melakukan
pelacakan pasien

Pelacakan Kasus Mangkir di Rumah sakit


Pasien yang dikatan mangkir berobat bila yang bersangkutan tidak datang
untuk periksa ulang/mengambil obat pada waktu yang telah ditentukan. Bola keadaan
ini masih berlanjut hingga 2 hari pada fase awal atau 7 hari pada fase lanjutan, maka
Tim DOTS RS segera melakukan tundakan di bawah ini :
1. menghubungi pasien langsung/PMO
2. Menginformasikan identitas dan alamat lengkap pasien mangkir ke wasor
Kab/Kota atau langsung ke puskesmas agar segera dilakukan pelacakan.
3. Hasil dari pelacakan yang dilakukan oleh petugas puskesmas segera
diinformasikan kepada RS. Bila proses ini menemui hambatan, harus
diberitahukan ke koordinator jejaring DOTS RS.

Pilihan Penanganan Pasien Berdasarkan Kesepakatan Antara Pasein dan


Dokter
Rumah sakit mempunyai beberapa pilihan dlama penanganan pasien TB sesuai
dengan kemampuan masing masing seperti terlihat di bawah ini :

Semua unit pelayanan yang menemukan suspek Tb, memberikan informasi kepada
yang bersangkutan untuk membantu menentukan pilihan dalam mendapatkan
pelayanan (diagnosis dan pengobatan), serta menawarkan pilihan yang sesuai dengan
beberapa pertimbangan :
1. Tingkat sosial ekonomi pasien
2. Biaya konsultasi
3. Lokasi tempat tinggal
4. Baiya trasnportasi
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

5. Kemampuan RS

Pilihan 1 : RS menjaring susoek TB, menentukan diagnosis dan klasifikasi pasien


serta melakukan pengobatan, kemudian merujuk ke puskesmas/UPK lain untuk
melanjutkan pengobatan tetapi pasien kembali ke RS untuk konsultasi keadaan
klinis/periksa ulang.
Pilihan 2 : RS menjaring suspek TB dan menentukan diagnosis dan klasifikasi,
kemudian merujuk ke puskesmas
Pilihan 3 : RS menjaring suspek TB dan menentukan diagnosis dan klasifikasi pasien
serta memulai pengobatan, kemudian merujuk ke puskesmas
Pilihan 4 : RS melakukan seluruh kegiatan pelayanan DOTS
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK QURRATA A’YUN
Jl. D.I. Panjaitan No. 77 Samarinda Telp (0541) 282816
e-mailrsqurrataayun@gmail.com

BAB IV
DOKUMENTASI

A. KEGIATAN TB DOTS
a. Proporsi TB Ekstra Paru periode Januari - April
Bulan Jumlah Keterangan
Januari
Februari
Maret
April
Totals

B.

You might also like