Professional Documents
Culture Documents
Uas Kewirausahaan Tiara Evanti
Uas Kewirausahaan Tiara Evanti
Nim : 0306193216
Kelas : PGMI-6 sem 7
UAS KEWIRAUSAHAAN
-Efisiensi dinamis
Enterpreneur dapat menciptakan perubahan radikal hingga memperkenalkan teknologi baru
yang bergerak secara signifikan di dunia industri. Misalnya saja, penggunaan lini perakitan
baru Henry Ford memungkinkan biaya produksi mobil rata-rata berkurang secara drastis.
-Menumbuhkan Kewirausahaan
Kewirausahaan mendukung munculnya bisnis baru terutama bisnis-binsis kecil untuk
mewujudkan ide-ide inovatif dari para enterpreneur.
2.Di era abad 21 ini, perkembangan jumlah populasi manusia di dunia semakin meningkat.
Termasuk juga di indonesia, jumlah manusia di indonesia pada sensus penduduk 2010,
mencapai lebih dari 400 juta jiwa. Seiring dengan perkembangan populasi yang semakin
tumbuh dengan pesatnya, semakin tinggi pula tingkat pengangguran manusia pada usia
produktif karena kesulitan mencari lapangan pekerjaan.
Sebagai masyarakat yang modern, apalagi seorang yang berpendidikan kita seharusnya
jangan hanya mencari pekerjaan, tetapi kita juga harus bisa menciptakan lapangan
pekerjaan dengan berwirausaha. Kita sudah sering mendengar kalimat “sebuah bangsa bisa
maju,jika wirausahanya maju”. Kalimat tersebut bukan hanya omong kosong belaka, dapat
di buktikan dengan negara-negara maju di dunia, diantaranya Amerika, Singapura dan
beberapa negara-negara maju lainnya. Mereka bisa maju karena masyarakat negara
tersebut banyak yang berwirausaha.
Pentingnya wirausaha bagi kesejahteraan suatu bangsa tidak lagi diragukan kebenarannya.
Sehingga menambah jumlah wirausaha di sebuah negara termasuk Indonesia menjadi kunci
untuk bangsa yang sejahtera. Dalam ranah pendidikan, persoalannya menyangkut
bagaimana dikembangkan praksis pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia
terampil dari sisi ulah intelektual, tetapi juga praksis pendidikan yang inspiratif-pragmatis.
Praksis pendidikan, lewat kurikulum, sistem dan penyelenggaraannya harus serba terbuka,
eksploratif, dan membebaskan. Tidak hanya praktis pendidikan yang link and match
(tanggem), yang lulusannya siap memasuki lapangan kerja, tetapi juga siap menciptakan
lapangan kerja.
Solusinya :
-Berpikirlah dengan logika terbalik. Bagaimana jika ternyata bisnis kita berhasil? Bagaimana
caranya kita menghabiskan uang dari hasil laba keuntungan bisnis kita tersebut?
-Sentuh harga diri kita. Jika tetangga sebelah anak tukang becak yang hanya lulusan SMP
saja bisa sukses berbisnis, mengapa kita takut? Gengsi dong say!
-Bergaul dengan orang yang optimis. Dapatkan energi positif dari bacaan dan tontonan
inspiratif dan kurangi baca berita provokatif.
Tidak ada masalah tanpa solusi. Sepelik apapun hambatan awal yang kita hadapi ketika
hendak merintis bisnis dari nol, pasti ada cara pemecahan. Seperti kata pepatah, dimana
ada usaha disitu ada jalan keluar.