You are on page 1of 21

TUGAS KETERAMPILAN PORTOFOLIO BIOLOGI

“PENGAMATAN ANATOMI ORGAN TUMBUHAN


DAN JARINGAN HEWAN”

Disusun Oleh :

LUTHFI AZHARI

NIS / NISN : 5451 / 0066122183


Kelas : XI IPA 1
Absen : 26
Mata Pelajaran : BIOLOGI

“PENGAMATAN ANATOMI ORGAN TUMBUHAN


DAN JARINGAN HEWAN”
SMA NEGERI 3 SINGKAWANG
Jl. Pahlawan No.1, Roban, Singkawang Tengah, Kota Singkawang
Tahun Pelajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas portofolio yang berjudul “Pengamatan Anatomi Organ
Tumbuhan dan Jaringan Hewan” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas guru
pada bidang mata pelajaran Biologi. Selain itu, laporan praktikum ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Organ Pada Tumbuhan Monokotil dan Dikotil serta Jaringan
pada Hewan bagi para pembaca dan juga bagi saya.

Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bpk Yoris Harto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 3 SINGKAWANG
2. Ibu Wartini, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran BIOLOGI yang telah
membimbing selama praktikum biologi.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan ini.

Singkawang, 28 Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Praktikum....................................................... 1
C. Landasan Teori............................................................................................... 2

BAB II PENGAMATAN
A. Pelaksanaan Pengamatam.............................................................................. 4
B. Alat dan Bahan............................................................................................... 4
C. Langkah-Langkah Pengamatan...................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN


A. Hasil Pengamatan........................................................................................... 5

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan dan Pembahasan......................................................................... 14
B. Saran dan Kesan............................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata,
tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak
menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan
berkeping dua (dikotil).
Animalia/ hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan tumbuhan. Jika tumbuhan
cenderung keras dan kaku, maka hewan tubuhnya bersifat lebih fleksibel. Selain itu, tumbuhan
tidak dapat berpindah tempat, sedangkan hewan dapat bergerak dengan berpindah tempat.
Pada praktikum kali ini, akan mengamati organ pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat membedakan ciri-ciri dari organ pada tumbuhan
monokotil dan dikotil. Mengetahui dan memahami bagaimana struktur, Mengetahi dan
memahami jaringan apa saja yang menyusun serta Mengidentifikasi perbedaan struktur anatomi
jaringan – jaringan hewan.

B. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN PRAKTIKUM


Kegiatan Studi Praktikum memiliki tujuan dan manfaat, diantaranya yaitu :
1. Mengetahui dan memahami bagaimana struktur organ – organ tumbuhan monokotil dan
dikotil.
2. Mengetahi dan memahami jaringan apa saja yang menyusun organ – organ tumbuhan
monokotil dan dikotil.
3. Mengidentifikasi perbedaan struktur anatomi tumbuhan monokitil dan dikotil.
4. Mengetahui dan memahami bagaimana struktur jaringan – jaringan hewan.
5. Mengetahi dan memahami jaringan apa saja yang menyusun jaringan – jaringan hewan.
6. Mengidentifikasi perbedaan struktur anatomi jaringan – jaringan hewan.

1
C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan
dikotil dan monokotil yang pengelompokkannya didasarkan pada perbedaan morfologi dan
anatomi keduanya. Ciri anatomi tumbuhan dikotil adalah akar tidak memiliki empulur, floem
dan xilem tersusun berselang seling dipisahkan oleh kambium yang membentuk bangunan
bintang, perisikel satu lapis.
Batang dikotil terdiri atas jaringan epidermis, terdapat korteks dan stele, xylem dan floem
dibatasi oleh kambium, letaknya berselang seling di dalam perisikel. Sementara daun terdiri atas
jaringan epidermis, mesofil(palisade dan spons), berkas pengangkut. Daun dikotil memiliki
kekhasan yaitu stomata terletak di permukaan atas dan bawah daun, mesofil terletak diantara
epidermis atas dan bawah.
Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki ciri anatomi akar monokotil terdiri dari jaringan
epidermis, korteks, endodermis, kambium dan xilem ada ditengah batang dikelilingi oleh floem,
perisikel dua lapis. Batang monokotil terdiri atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat
(stele) tidak jelas batasnya,didalamnya terdapat berkas pengangkut xylem dan floem tidak
dibatasi kambium, letaknya tersebar di jaringan dasar.
Daun terdiri atas jaringan epidermis, mesofil(palisade dan spons), berkas pengangkut.
Daun monokotil memiliki ciri-ciri stomata terletak berderet diantara tulang daun, mesofil
terletak pada cekungan diantara urat daun.
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai asal, bentuk, fungsi, dan struktur yang
sama. Pada tumbuhan, jaringannya yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan
yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya. Tumbuhan dapat diperbanyak dengan vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh, tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Organ tersebut terdiri dari daun, batang dan akar. Berikut penjelasan masing-masing
organ tersebut:
1). Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada
tanah atau penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa
tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat
dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio
dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari
perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
2). Batang
Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil, berkas
pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan
empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam
lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi
dalam pertumbuhan sekunder.
3). Daun

2
Daun merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Pada daun, terdapat struktur
morfologi yang berbeda pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun
dapat dilihat dari: bentuk tulang daun, bangun daun atau bentuk helaian daun, tepi daun, bentuk
ujung daun, bentuk pangkal daun, dan permukaan. Daun tidak hanya digunakan sebagai tempat
fotosintesis, tetapi daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pernapasan).

Animalia/ hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan tumbuhan. Jika tumbuhan
cenderung keras dan kaku, maka hewan tubuhnya bersifat lebih fleksibel. Selain itu, tumbuhan
tidak dapat berpindah tempat, sedangkan hewan dapat bergerak dengan berpindah tempat. Oleh
karena itu, sel-sel penyusun jaringan hewan juga memiliki struktur dan fungsi yang dapat
mendukung aktivitasnya. Jaringan pada hewan dikelompkkan menjadi:
1.      Jaringan Epitel
2.      Jaringan Pengikat
3.      Jaringan Otot
4.      Jaringan Saraf
Jaringan epitel adalah jaringan yang terdapat di permukaan, baik permukaan luar maupun
permukaan dalam tubuh. Jaringan pengikat/penghubung merupakan jaringan yang berfungsi
menghubungkan antara jaringan satu dengan jaringan yang lainnya. Jaringan pengikat terdiri
atas jaringan pengikat padat seperti jaringan tulang rawan dan tulang keras, serta jaringan
pengikat longgar seperti jaringan darah.
Jaringan otot yaitu jaringan yang memiliki fungsi menghasilkan gerakan melalui aktivitas
kontraksi dan relaksasi. Sedangkan jaringan saraf adalah jaringan yang berperan dalam
menerima dan menanggapi rangsangan.

3
BAB II
PENGAMATAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Jam : 11.30 – 12.30
Tempat : Laboratorium Biologi, SMA Negeri 3 Singkawang

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat     : Mikroskop
2. Bahan  :
   - Preparat awetan organ tumbuhan
     a. Akar Dikotil
     b. Akar Monokotil
     c. Batang Dikotil
     d. Batang Monokotil
     e. Daun Dikotil
     f. Daun Monokotil
   - Preparat awetan jaringan-jaringan hewan
     a. Tulang rawan
     b. Tulang Keras
     c. Otot Lurik
     d. Otot Polos
     e. Sel Darah Putih
     f. Sel Darah Merah

C. LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN

1. Letakkan mikroskop pada tempat yang mudah mendapatkan cahaya.


2. Letakkan preparat pada meja objek mikroskop.
3. Atur lensa okuler dan objektif.
4. Amati preparat jaringan-jaringan tersebut dengan teliti dan hati-hati.
5. Berilah tanda ceklist pada gambar yang sesuai preparat, di LKPD yang telah disiapkan.
6. Buat laporan pengamatan.

4
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN

A. HASIL PENGAMATAN

1. Akar Dikotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun akar dikotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Pengangkut

 Susunan dari luar ke dalam :


Rambut akar – Epidermis – Korteks – Endodermis – Perisikel – Protoxilem – Metaxilem –
Empulur – Floem

2. Akar Monokotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun akar monokotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Pengangkut

5
 Susunan dari luar ke dalam :
Rambut akar – Epidermis – Korteks – Endodermis – Perisikel – Floem – Protoxilem – Empulur
– Metaxilem

3. Batang Dikotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun batang dikotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Penyokong ( Penguat )
- Jaringan Pengangkut ( Jaringan Vaskuler )

 Susunan dari luar ke dalam :


Rambut – Epidermis – Kolenkim – Parenkim – Endodermis – Perisikel – Floem – Kambium –
Metaxilem – Protoxilem – Empulur

4. Batang Monokotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun batang monokotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Penyokong ( Penguat )
- Jaringan Pengangkut ( Jaringan Vaskuler )

6
 Susunan dari luar ke dalam :
Epidermis – Hipodermis – Berkas Pengangkut – Floem – Xilem – Jaringan dasar

5. Daun Dikotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun daun dikotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Penguat
- Jaringan Pengangkut
- Jaringan Sekretori

 Susunan dari luar ke dalam :


Kutikula – Epidermis atas – Jaringan tiang (Palisade) – Seludang berkas/pembuluh – Xilem –
Floem – Rongga Udara – Bunga karang (Spons) – Rongga substomata – Stomata – Sel penjaga –
Epidermis bawah – Kutikula.

6. Daun Monokotil

Gambar Asli Gambar Skematis

 Jaringan penyusun daun monokotil :


- Jaringan Epidermis
- Jaringan Parenkim
- Jaringan Penguat

7
- Jaringan Pengangkut
- Jaringan Sekretori

 Susunan dari luar ke dalam :


Kutikula – Epidermis atas – Sklerenkim – Selubung sel parenkim – Rongga udara – Xilem -
Floem – Rongga Udara – Mesofil – Rongga substomata – Stomata – Epidermis bawah –
Kutikula.

7. Jaringan Tulang rawan (Kartilago)

Gambar Asli Gambar Skematis

 Penyusun jaringan tulang rawan:


- Sel-sel tulang rawan kondrosit
- Matriks yang mengandung kondroitin sulfat
“Tulang rawan tersusun dari sel-sel tulang rawan kondrosit dan matriks yang mengandung
kondroitin sulfat. Krondrosit berbentuk bulat atau lonjong, memiliki inti dan beberapa anak inti.
Krondrosit berada di dalam rongga kecil yang di sebut lakuna. Sel tulang yang masih muda
disebut kondroblas, kecuali permukaan persendian. Tulang rawan yang dibungkus oleh lapisan
perikondrium. Jaringan tulang rawan tidak memiliki saraf dan bersifat avaskuler (tidak memiliki
pembuluh darah dan pembuluh limfa).”

 Berdasarkan perbedaan kandungan senyawa pada matrisknya


Jaringan tulang rawan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu ; Tulang rawan hialin, Tulang
rawan elastik, dan tulang rawan fibroblas (fibrokartilago)

8. Jaringan Tulang Keras (Osteon)

Gambar Asli Gambar Skematis

8
 Penyusun jaringan tulang keras:
- Komponen nonseluler berupa matriks
- Komponen seluler
“Jaringan tulang keras atau tulang sejati merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun
dari komponen nonseluler berupa matriks dan komponen seluler. Matriks tulang sangat padat
dan kaku, mengandung substansi segmen glikosaminoglikans (Protein polisakarida), serat
osteokolagen, garam kalsium florida, serta magnesium florida. Komponen seluler ada empat
macam, yaitu ; Osteoprogenitor, Osteoblas, Osteosit (sel tulang), Osteoklas”

 Berdasarkan strukturnya
Tulang keras dibedakan menjadi dua macam, yaitu ; Tulang spongiosa (tulang spons) dan
Tulang kompak.

9. Jaringan Otot Lurik

Gambar Asli Gambar Skematis

Jaringan Otot Rangka ( Otot Lurik )


Jaringan otot rangka disebut otot rangka karena
melekat pada tulang rangka . Dalam kehidupan
sehari hari , jaringan otot rangka dikenal sebagai
daging . Jaringan otot rangka berwarna merah
muda karena mengandung pigmen di dalam
serat - seratnya dan memiliki banyak pembuluh
darah .
Sel otot rangka berbentuk silindris panjang , berukuran panjang 1 - 40 mm dan berdiameter 10-
100 μm , inti berbentuk lonjong dan banyak jumlahnya di pinggir sel ( sekitar 35 inti setiap mm
panjang serat ) , banyak mengandung mitokondria , serta memiliki miofibril yang menunjukkan
pita gelap dan pita terang seperti pola lurik .
Otot lurik merupakan otot volunter ( otot sadar ) yang bekerja di bawah pengaruh saraf sadar ,
cepat bereaksi jika terdapat stimulus ( rangsangan ) , kontraksinya kuat , tetapi cepat lelah .
Ujung - ujung sel meruncing , tetapi agak membulat pada perbatasan otot dengan tendon . Otot
dapat bertambah besar akibat latihan , karena terjadi penebalan pada serat - serat otot ( hipertrofi
) , bukan karena bertambah banyaknya serat otot .

9
 Penyusun jaringan otot lurik:
“Sel otot lurik/otot rangka berbentuk silinder, berbintik banyak dan letaknya di tepi, serta
berukuran besar. Setiap otot rangka yg utuh di susun oleh sel - sel otot atau serat - serat otot.
Setiap serat otot tersusun atas miofibril – miofibril. Di dalam miofobril terdapat unsur unsur
sitoskeleton yg sangat terorganisir yaitu ;
1. Filamen tebal
2.Filamen tipis
3.Garis Z

 Karakteristik jaringan otot lurik:


1. Otot lurik melekat di tulang rangka,
2. Otot lurik berbentuk silinder
3. Otot lurin terlihat berpola lurik bila dilihat di mikroskop,
4. Otot lurik memiliki aktin dan myosin, yang membuat pola lurik tadi.
5. Struktur otot lurik dapat meregang dan kembali ke bentuk semula.
6. Otot lurik memiliki banyak inti sel yang terletak di dekat bagian pinggir sel otot lurik.
7. Otot lurik melekat dengan sel neuron pada jaringan syaraf yang digunakan untuk mengatur
gerakan. Dengan syaraf ini gerakan otot lurik dapat dikendalikan oleh otak.
8. Otor lurik memiliki banyak jaringan pembuluh darah untuk mensuplai kebutuhan otot lurik
ini.

10. Jaringan Otot Polos

Gambar Asli Gambar Skematis

Jaringan Otot Polos


Sel otot polos berbentuk gelendong dengan
kedua ujungnya meruncing dan bagian tengah
lebih lebar . Selnya berukuran panjang 30-200
um dan berdiameter 5- 10 µm . Sel otot polos
memiliki satu inti berbentuk oval di tengah
sel . Namun , selnya tidak memiliki pita gelap
dan pita terang , sehingga disebut otot polos .

10
Aktivitasnya lambat , tetapi mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama dan tidak cepat
lelah . Sistem sarafnya otonom ( saraf tak sadar ) , baik saraf simpatik ( bekerja mempercepat )
maupun saraf parasimpatik ( bekerja memperlambat ) .
Otot polos merupakan otot involunter ( otor tak sadar ) , karena gerakannya tidak menuruti
perintah yang diinginkan . Jaringan otot polos terdapat pada saluran pencernaan makanan ( yang
membuat gerakan peristaltik ) , dinding pembuluh darah , pembuluh limfa , saluran pernapasan ,
saluran reproduksi , kandung kemih , dermis , iris , dan korpus siliaris pada mata .

 Penyusun jaringan otot polos:


“Sel otot polos tersusun atas miosin sebagai pembentuk filamen tebal dengan diameter 15-20 nm
(nanometer) dan aktin sebagai pembentuk filamen tipis berdiameter 6-7 nm, yang terdapat di
sekitar nukleus dan sebagian besar sitoplasma.”

 Karakteristik jaringan otot polos:


1. Otot polos menyusun organ dalam, selain jantung.
2. Otot polos tidak melekat pada tulang.
3. Otot berbentuk seperti ujung jarum.
4. Otot polos tidak berpola atau polos di mikroskop. Ini karena sel otot polos tidak memiliki
kandungan aktin dan myosin.
5. Otot polos lekat dengan syaraf somatik
6. Otot polos hanya memiliki satu nukelus atau inti sel saja yang terletak di pusat sel otot.

11. Jaringan Sel Darah Putih

Gambar Asli Gambar Skematis

Jaringan Sel Darah Putih (Leukosit)


Leukosit atau sel darah putih adalah salah satu jenis darah yang bertanggung jawab terhadap
sistem imun tubuh dan berfungsi untuk memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan
berbahaya oleh tubuh, misalnya virus atau bakteri. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti,
dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
Sel darah putih bentuknya tidak tetap. Sel darah putih dibuat di sumsum merah, kura dan
kelenjar limpa. Fungsinya untuk memberantas kuman-kuman penyakit. Jumlah leukosit lebih
sedikit, dengan perbandingan sekitar 1 sel darah putih untuk setiap 660 sel darah merah.

11
 Penyusun jaringan sel darah putih:
Pada sel darah putih terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:
A. Basofil
Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah satu sinyal kimia yang akan
dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau melawan
protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah putih.

B. Eosinofil
Eosinofil berjumlah 4% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik
tetapi mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar seperti
cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.
C. Neutrofil
Neutrofil merupakan 65% dari sel darah putih. Neutrofil bergerak secara ameboid dan
berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil
lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri. Aktivitas dan
matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil hanya
berumur sekitar 6 – 20 jam.
D. Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel darah putih. Sel darah putih
mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:
a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya.
b. B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan
sistem 'memori'.)
c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK)

E. Monosit
Monosit terdapat sekitar 6% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang
efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan.
Di dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Monosit membagi
fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas
tambahan memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal
dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.

 Karakteristik jaringan sel darah putih:


Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoeboid, dan dapat
menembus dinding kapiler atau diapedesis. Sel darah putih berfungsi melacak kemudian
melawan mikroorganisme atau molekul asing penyebab penyakit atau infeksi, seperti bakteri,
virus, jamur, atau parasit.

 Struktur Histologi Jaringan Darah putih (Leukosit)

12
Sel darah putih (Leukosit) dibedakan menjadi agranulosit yaitu sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula dibedakan menjadi limfosit dan monosit dan granulosit yaitul
darah putih yang mempunyai granula dibedakan menjadi leukosit neutrofil, eusinofil dan basofil.

12. Jaringan Sel Darah Merah

Gambar Asli Gambar Skematis

Jaringan Sel Darah Merah (Eritrosit)


Sel darah merah (eritrosit) adalah jenis sel darah yang paling banyak dan berfungsi membawa
oksigen ke jaringan-jaringan tubuh lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Bagian dalam
eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat mengikat oksigen.
Eritrosit dihasilkan dilimpa atau kura, hati dan sumsum merah pada tulang pipih. Sel darah
merah yang sudah mati dihancurkan di dalam hati.Eritrosit mengandung banyak hemoglobin.
Darah berwarna merah karena hemoglobin berwarna merah tua.

 Penyusun jaringan sel darah merah:


Sel darah merah secara umum terdiri dari hemoglobin, sebuah metalloprotein kompleks yang
mengandung gugus heme, dimana dalam golongan heme tersebut, atom besi akan tersambung
secara temporer dengan molekul O2 di paru-paru dan insang, dan kemudian molekul O2 ini akan
di lepas ke seluruh tubuh. Oksigen dapat secara mudah berdifusi lewat membran sel darah
merah. Hemoglobin di el darah merah juga membawa beberapa produk buangan seperti CO2
dari jaringan-jaringan di seluruh tubuh. Hampir keseluruhan molekul CO2 tersebut dibawa
dalam bentuk bikarbonat dalam plasma darah. Myoglobin, sebuah senyawa yang terkait dengan
hemoglobin, berperan sebagai pembawa O2 di jaringan otot.

 Karakteristik jaringan sel darah merah:


a. Sel darah merah / eritrosit. (sekitar 99% dari korpuskula)
b. Berbentuk bulat gepeng, cekung (bikonkaf)
c. Tidak punya inti sel
d. Mengandung hemoglobin yang membuat darah berwarna merah
e. Diproduksi di sumsum tulang pipih dan pipa
f. Tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink (merah muda).
g. Besarnya uniform, kira - kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar
jenis sel yang lain.
h. Berbentuk Berbentuk bulat pipih, seperti lempengan cakram dan bikonkaf.
i. Tidak memiliki inti sel
j. Berwarna merah akibat dari kandungan hemoglobin nya
k. Proses produksi terjadi di dalam sumsum tulang
l. Memiliki jumlah yang paling banyak dibandingkan dengan yang lainnya

 Struktur Histologi Jaringan Darah Merah (Eritrosit)


13
Eritrosit terdiri dari Hb, tidak bernukleus dengan eosin berwarna pink. Besarnya uniform, kira –
kira 7,6 µm dan dapat digunakan sebagai ukuran terhadap besar jenis sel yang lain.
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN


Setelah saya melakukan pengamatan, saya menyimpulkan bahwa :
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan
meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim,
jaringan sklerenkim, jaringan xylem, dan jaringan floem.
Pada Pengamatan terhadap preparat daun terlihat bahwa didalamnya terdapat: Epidermis;
atas dan bawah, jaringan spons, jaringan palisade, stomata, dan jaringan pengangkut.
Pengamatan pada preparat batang terlihat bahwa didalamnya terdapat: Epidermis,
jaringan penguat, korteks, empulur, jaringan pengangkut.
Pengamatan pada preparat akar terlihat bahwa didalamnya terdapat: Epidermis, korteks,
endodermis, jaringan penguat, jaringan pengangkut.

 Tabel perbedaan Anatomi Tumbuhan Dikotil dan Monokotil


No. Organ Monokotil Dikotil
1. Akar Memiliki parenkim sentral, tidak Tidak memiliki parenkim sentral,
memiliki kambium, xilem primer dan memiliki kambium di antara xilem
floem primer terletak berselang-seling dengan floem, xilem primer terletak di
(tipe radial). pusat akar dan floem primer terletak di
luar xilem primer.
2. Batang Batas antara korteks dan stele kurang Batas antara korteks dan stele jelas.
jelas. Antara xilem dan floem tidak ada Antara floem dan xilem terdapat
kambium (tipe kolateral tertutup). kambium (tipe kolateral terbuka).
3. Daun Tidak memiliki jaringan parenkim Memiliki jaringan parenkim palisade
palisade, tetapi tersusun dari sel-sel pada sisi atas dari bagian atas daun.
parenkim yang struktur dan ukurannya
seragam.

14
 Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil
Pembeda Dikotil Monokotil
Epidermis Tidak jelas Jelas
Endodermis Kotak dan tersusun rapat tanpa Membentuk dinding sekunder yang
adanya ruang antar sel tebal
Perisikel Satu lapis sel Beberapa lapis sel
Inti sel Tidak ada Ada
Letak xylem Kolateral dimana xilem dikelilingi Berselang-seling
floem oleh floem
Kambium Ada Tidak ada

 Perbedaan antara batang dikotil dan monokotil


Berdasarkan struktur morfologis, batang tumbuhan dikotil tampak tidak beruas, bercabang,
dan mengalami pertumbuhan sekunder dengan bertambah besarnya diameter batang. Batang
tumbuhan monokotil tampak beruas, tidak bercabang, dan tidak mengalami pertumbuhan
sekunder.
Berdasarkan struktur anatomi, batang dikotil mempunyai silinder pusat, letak berkas
pengangkut (xilem dan floem) teratur melingkar, tipe berkas pengangkutnya kolateral terbuka,
dan mempunyai kambium. Batang monokotil tidak memiliki silinder pusat, berkas
pengangkutnya bertipe kolateral tertutup, dan letak berkas pengangkutnya tersebar di korteks.  

 Perbedaan antara daun monokotil dan dikotil


Jaringan parenkim pada monokotil biasanya berupa jaringan bunga karang ataujaringan
spons. Selain itu, tersusun atas epidermis dengan variasi sel epidermis berbentuksel kipas.
Epidermis pada monokotil dimodifikasi menjadi trikoma dan biasanya tidakterdapat lapisan lilin
pada permukaan daun. Stomatanya memiliki tipe kriptofor. Adapunikatan pembuluh pada daun
monokotil tidak tersusun rata/tersebar. 
Sedangkan, Daun monokotil terdiri atas epidermis yang memiliki variasi epidermis
berupalitosit yang berisi sistolit, dan pada permukaan daunnya terdapat stomata yang
biasanyamemiliki tipe panerofor dan di bagian permukaan daunnya biasanya dilapisi oleh
lapisanlilin atau kutikula. Pada jaringan pembuluhnya, tersusun dengan teratur dengan bentuk-
bentuk tertentu, misalnya bertipe kolateral dan sebgainya

 Perbedaan antara tulang rawan dan tulang keras


Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang menghasilkan matriks
kondrin. Matriks ini tersusun dari serat kolagen dan kompleks protein-karbohidrat yang
disebut kondroitin. Gabungan keduanya menjadikan tulang rawan yang kuat dan fleksibel. 
Sedangkan, tulang keras terdiri atas sel tulang keras (osteosit). Di sekeliling sel tulang keras,
terdapat matriks tulang keras. Matriks tulang keras tersusun dari matriks kolagen dan mineral.
Kombinasi matriks kolagen dan mineral membuat tulang keras bersifat lebih keras daripada
tulang rawan.  

15
 Perbedaan antara Otot Lurik dan Otot polos
Ciri – Ciri Otot Lurik Otot Polos
Letak Melekat pada tulang/rangka Menyusun organ-organ dalam
kecuali jantung
Bentuk sel Sel bulat, memanjang, ada Bergelendong, ujung meruncing, inti
banyak inti sel yang terletak di berjumlah satu di tengah sel.
tepi
Kontrol saraf Otot sadar Otot tidak sadar
Reaksi Cepat Lambat
Sifat kerja Cepat lelah Tidak cepat lelah

 Perbedaan antara sel darah putih dan sel darah merah


No Pembeda Leukosit (Sel darah putih) Eritrosit (Sel darah merah)
.
1, Bentuk Tidak tetap Pipih, cekung (bikonkaf)
2. Ada tidak inti Ber-inti Tidak ber-inti
sel
3. Fungsi Membunuh kuman/fagositosis. Mengangkut O 2 dan memberi warna
Diafidesis merah pada darah
4. Umur 4-5 hari 120 hari
5. Tempat Sumsung tulang merah, limfa, dan Hati dan limfa (saat embrio),
pembentukan kelenjar limfa susmsung tulang merah (dewasa) ± 5
sel darah juta sel darah merah tiap 1 mm3

B. SARAN DAN KESAN

Diharapkan kepada seluruh siswa untuk dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat
saat melaksanakan kegiatan praktikum di dalam ruang lab dengan menjaga jarak dan mencuci
tangan sebelum memasuki ruangan dan diharapkan kepada guru pembimbing untuk tidak
menumpuk materi lalu memberikan materi pembelajaran sekaligus kepada siswa agar tercipta
pembelajaran yang kondusif dan latihannya nya semakin dipermudah ;). Terima kasih!

16
DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk Praktikum Wartini, S.Pd.


Diakses pada hari Kamis, 28 Oktober 2021 pada Pukul 16.54

Dra. Irnaningtyas. 2014. Buku ajar BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta. Penerbit Erlangga

https://slidetodoc.com/bab-2-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/

https://images.app.goo.gl/LwRFPNq311JcBe8G8

https://id.scribd.com/doc/301927377/Struktur-Jaringan-Penyusun-Akar-Tumbuhan-Dikotil

https://www.academia.edu/40111333/
LAPORAN_BIOLOGI_ORGAN_PADA_TUMBUHAN_MONOKOTIL_DAN_DIKOTIL_

https://pahamify.com/blog/biologi-kelas-11-jaringan-hewan-dan-fungsinya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah#:~:text=Eritrosit%20secara%20umum%20terdiri
%20dari,di%20lepas%20ke%20seluruh%20tubuh.

https://id.scribd.com/document/399024690/Komponen-Penyusun-Darah

https://id.scribd.com/doc/316146405/Komponen-Penyusun-Darah-Manusia-Dan-Fungsinya

https://www.google.com/search?
q=anatomi+daun+dikotil+dan+monokotil&tbm=isch&ved=2ahUKEwiqwunS8Zb0AhU6jNgFH
XaaBfQQ2cCegQIABAA&oq=anatomi+daun+dikotil+dan+monokotil&gs

https://id.pinterest.com/pin/969962838465608337/

https://www.google.com/search?q=smooth+muscle+anatomy&sxsrf=AOaemvI3Hh_l-
8vOyT4uvVfXNqmAKDusvQ:1636860844560&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKE
wjyur7p9Zb0AhVKfisKHSp8DSEQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=568&dpr=1#imgr
c=rYjP8XTLzifZlM

17
https://roboguru.ruangguru.com/question/perbedaan-antara-otot-lurik-dan-otot-polos-adalah-
_QU-1YLN6SXD

https://id.scribd.com/document/436588142/perbedaan-anatomi-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil

https://roboguru.ruangguru.com/question/deskripsikan-perbedaan-anatomi-antara-akar-dikotil-
dan-monokotil-_QU-77KZTVR0#pembahasan-video

https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-perbedaan-antara-tulang-rawan-dan-tulang-
keras-_QU-EWQ5DUA5

18

You might also like