Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH Praktikum Pengamatan Anatomi Organ Tumbuhan Dan Jaringan Hewan
MAKALAH Praktikum Pengamatan Anatomi Organ Tumbuhan Dan Jaringan Hewan
Disusun Oleh :
LUTHFI AZHARI
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas portofolio yang berjudul “Pengamatan Anatomi Organ
Tumbuhan dan Jaringan Hewan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan praktikum ini adalah untuk memenuhi tugas guru
pada bidang mata pelajaran Biologi. Selain itu, laporan praktikum ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Organ Pada Tumbuhan Monokotil dan Dikotil serta Jaringan
pada Hewan bagi para pembaca dan juga bagi saya.
Pada kesempatan ini pula saya menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bpk Yoris Harto, S.Pd selaku Kepala Sekolah SMAN 3 SINGKAWANG
2. Ibu Wartini, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran BIOLOGI yang telah
membimbing selama praktikum biologi.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.
Saya menyadari, laporan yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat Kegiatan Praktikum....................................................... 1
C. Landasan Teori............................................................................................... 2
BAB II PENGAMATAN
A. Pelaksanaan Pengamatam.............................................................................. 4
B. Alat dan Bahan............................................................................................... 4
C. Langkah-Langkah Pengamatan...................................................................... 4
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan dan Pembahasan......................................................................... 14
B. Saran dan Kesan............................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tumbuhan yang ada di dunia ini banyak macam dan jenisnya. Secara kasat mata,
tumbuhan dapat dibagi menjadi tumbuhan yang menghasilkan biji dan tumbuhan yang tidak
menghasilkan biji. Tumbuhan biji disebut juga spermatophyta yang dapat dibedakan menjadi
tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Angiospermae sendiri dibedakan menjadi tumbuhan berkeping satu (monokotil) dan tumbuhan
berkeping dua (dikotil).
Animalia/ hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan tumbuhan. Jika tumbuhan
cenderung keras dan kaku, maka hewan tubuhnya bersifat lebih fleksibel. Selain itu, tumbuhan
tidak dapat berpindah tempat, sedangkan hewan dapat bergerak dengan berpindah tempat.
Pada praktikum kali ini, akan mengamati organ pada tumbuhan monokotil dan dikotil.
Dengan pengamatan ini diharapkan agar dapat membedakan ciri-ciri dari organ pada tumbuhan
monokotil dan dikotil. Mengetahui dan memahami bagaimana struktur, Mengetahi dan
memahami jaringan apa saja yang menyusun serta Mengidentifikasi perbedaan struktur anatomi
jaringan – jaringan hewan.
1
C. LANDASAN TEORI
Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dikelompokkan menjadi dua, yaitu tumbuhan
dikotil dan monokotil yang pengelompokkannya didasarkan pada perbedaan morfologi dan
anatomi keduanya. Ciri anatomi tumbuhan dikotil adalah akar tidak memiliki empulur, floem
dan xilem tersusun berselang seling dipisahkan oleh kambium yang membentuk bangunan
bintang, perisikel satu lapis.
Batang dikotil terdiri atas jaringan epidermis, terdapat korteks dan stele, xylem dan floem
dibatasi oleh kambium, letaknya berselang seling di dalam perisikel. Sementara daun terdiri atas
jaringan epidermis, mesofil(palisade dan spons), berkas pengangkut. Daun dikotil memiliki
kekhasan yaitu stomata terletak di permukaan atas dan bawah daun, mesofil terletak diantara
epidermis atas dan bawah.
Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki ciri anatomi akar monokotil terdiri dari jaringan
epidermis, korteks, endodermis, kambium dan xilem ada ditengah batang dikelilingi oleh floem,
perisikel dua lapis. Batang monokotil terdiri atas jaringan epidermis, korteks, dan silinder pusat
(stele) tidak jelas batasnya,didalamnya terdapat berkas pengangkut xylem dan floem tidak
dibatasi kambium, letaknya tersebar di jaringan dasar.
Daun terdiri atas jaringan epidermis, mesofil(palisade dan spons), berkas pengangkut.
Daun monokotil memiliki ciri-ciri stomata terletak berderet diantara tulang daun, mesofil
terletak pada cekungan diantara urat daun.
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai asal, bentuk, fungsi, dan struktur yang
sama. Pada tumbuhan, jaringannya yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan
totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan, artinya jaringan tumbuhan merupakan jaringan
yang kemampuan membelah, memanjang dan defrensiasinya tak terbatas sehingga dari
kemampuannya jaringannya. Tumbuhan dapat diperbanyak dengan vegetatif mengingat
kemampuan totipotensi itu tubuh, tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan
berkumpul membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan.
Organ tersebut terdiri dari daun, batang dan akar. Berikut penjelasan masing-masing
organ tersebut:
1). Akar
Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada
tanah atau penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa
tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat
dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio
dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari
perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang.
2). Batang
Batang merupakan salah satu organ vegetatif pada tumbuhan. Pada tumbuhan dikotil, berkas
pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan
empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam
lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan
sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi
dalam pertumbuhan sekunder.
3). Daun
2
Daun merupakan tempat berlangsungnya proses fotosintesis. Pada daun, terdapat struktur
morfologi yang berbeda pada setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur
morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun
dapat dilihat dari: bentuk tulang daun, bangun daun atau bentuk helaian daun, tepi daun, bentuk
ujung daun, bentuk pangkal daun, dan permukaan. Daun tidak hanya digunakan sebagai tempat
fotosintesis, tetapi daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi
(pernapasan).
Animalia/ hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda dengan tumbuhan. Jika tumbuhan
cenderung keras dan kaku, maka hewan tubuhnya bersifat lebih fleksibel. Selain itu, tumbuhan
tidak dapat berpindah tempat, sedangkan hewan dapat bergerak dengan berpindah tempat. Oleh
karena itu, sel-sel penyusun jaringan hewan juga memiliki struktur dan fungsi yang dapat
mendukung aktivitasnya. Jaringan pada hewan dikelompkkan menjadi:
1. Jaringan Epitel
2. Jaringan Pengikat
3. Jaringan Otot
4. Jaringan Saraf
Jaringan epitel adalah jaringan yang terdapat di permukaan, baik permukaan luar maupun
permukaan dalam tubuh. Jaringan pengikat/penghubung merupakan jaringan yang berfungsi
menghubungkan antara jaringan satu dengan jaringan yang lainnya. Jaringan pengikat terdiri
atas jaringan pengikat padat seperti jaringan tulang rawan dan tulang keras, serta jaringan
pengikat longgar seperti jaringan darah.
Jaringan otot yaitu jaringan yang memiliki fungsi menghasilkan gerakan melalui aktivitas
kontraksi dan relaksasi. Sedangkan jaringan saraf adalah jaringan yang berperan dalam
menerima dan menanggapi rangsangan.
3
BAB II
PENGAMATAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari / Tanggal : Kamis, 28 Oktober 2021
Jam : 11.30 – 12.30
Tempat : Laboratorium Biologi, SMA Negeri 3 Singkawang
C. LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN
4
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENGAMATAN
A. HASIL PENGAMATAN
1. Akar Dikotil
2. Akar Monokotil
5
Susunan dari luar ke dalam :
Rambut akar – Epidermis – Korteks – Endodermis – Perisikel – Floem – Protoxilem – Empulur
– Metaxilem
3. Batang Dikotil
4. Batang Monokotil
6
Susunan dari luar ke dalam :
Epidermis – Hipodermis – Berkas Pengangkut – Floem – Xilem – Jaringan dasar
5. Daun Dikotil
6. Daun Monokotil
7
- Jaringan Pengangkut
- Jaringan Sekretori
8
Penyusun jaringan tulang keras:
- Komponen nonseluler berupa matriks
- Komponen seluler
“Jaringan tulang keras atau tulang sejati merupakan penyusun kerangka tubuh yang tersusun
dari komponen nonseluler berupa matriks dan komponen seluler. Matriks tulang sangat padat
dan kaku, mengandung substansi segmen glikosaminoglikans (Protein polisakarida), serat
osteokolagen, garam kalsium florida, serta magnesium florida. Komponen seluler ada empat
macam, yaitu ; Osteoprogenitor, Osteoblas, Osteosit (sel tulang), Osteoklas”
Berdasarkan strukturnya
Tulang keras dibedakan menjadi dua macam, yaitu ; Tulang spongiosa (tulang spons) dan
Tulang kompak.
9
Penyusun jaringan otot lurik:
“Sel otot lurik/otot rangka berbentuk silinder, berbintik banyak dan letaknya di tepi, serta
berukuran besar. Setiap otot rangka yg utuh di susun oleh sel - sel otot atau serat - serat otot.
Setiap serat otot tersusun atas miofibril – miofibril. Di dalam miofobril terdapat unsur unsur
sitoskeleton yg sangat terorganisir yaitu ;
1. Filamen tebal
2.Filamen tipis
3.Garis Z
10
Aktivitasnya lambat , tetapi mampu berkontraksi dalam jangka waktu yang lama dan tidak cepat
lelah . Sistem sarafnya otonom ( saraf tak sadar ) , baik saraf simpatik ( bekerja mempercepat )
maupun saraf parasimpatik ( bekerja memperlambat ) .
Otot polos merupakan otot involunter ( otor tak sadar ) , karena gerakannya tidak menuruti
perintah yang diinginkan . Jaringan otot polos terdapat pada saluran pencernaan makanan ( yang
membuat gerakan peristaltik ) , dinding pembuluh darah , pembuluh limfa , saluran pernapasan ,
saluran reproduksi , kandung kemih , dermis , iris , dan korpus siliaris pada mata .
11
Penyusun jaringan sel darah putih:
Pada sel darah putih terdapat lima jenis yang bentuk jumlah dan fungsinya berbeda yaitu:
A. Basofil
Granula basofil mengandung histamin. Histamin adalah salah satu sinyal kimia yang akan
dikirimkan jika terjadi luka dan peradangan. Basofil terlibat dalam reaksi alergi atau melawan
protein asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlahnya > 1% dari jumlah sel darah putih.
B. Eosinofil
Eosinofil berjumlah 4% dari jumlah sel darah putih. Eosinofil hanya sedikit bersifat fagositik
tetapi mempunyai enzim penghancur. Fungsi eosinofil yaitu melawan parasit besar seperti
cacing dengan cara menghancurkan dinding luar tubuh cacing.
C. Neutrofil
Neutrofil merupakan 65% dari sel darah putih. Neutrofil bergerak secara ameboid dan
berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri serta proses peradangan kecil
lainnya, serta yang memberikan tanggapan pertama terhadap infeksi bakteri. Aktivitas dan
matinya neutrofil dalam jumlah yang banyak menyebabkan adanya nanah. Neotrofil hanya
berumur sekitar 6 – 20 jam.
D. Limfosit
Limfosit lebih umum dalam sistem limfa. Berjumlah 25% dari sel darah putih. Sel darah putih
mempunyai tiga jenis limfosit yaitu:
a. Sel B: Sel B membuat antibodi yang mengikat patogen lalu menghancurkannya.
b. B akan mempertahankan kemampuannya dalam menghasilkan antibodi sebagai layanan
sistem 'memori'.)
c. Sel natural killer: Sel pembunuh alami (natural killer, NK)
E. Monosit
Monosit terdapat sekitar 6% dari jumlah sel darah putih. Monosit merupakan fagosit yang
efektif. Monosit beredar di dalam darah selama beberapa jam, kemudian berpindah ke jaringan.
Di dalam jaringan monosit membesar dan berkembang menjadi makrofag. Monosit membagi
fungsi "pembersih vakum" (fagositosis) dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia hidup dengan tugas
tambahan memberikan potongan patogen kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dihafal
dan dibunuh, atau dapat membuat tanggapan antibodi untuk menjaga.
12
Sel darah putih (Leukosit) dibedakan menjadi agranulosit yaitu sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula dibedakan menjadi limfosit dan monosit dan granulosit yaitul
darah putih yang mempunyai granula dibedakan menjadi leukosit neutrofil, eusinofil dan basofil.
14
Perbedaan antara akar dikotil dan monokotil
Pembeda Dikotil Monokotil
Epidermis Tidak jelas Jelas
Endodermis Kotak dan tersusun rapat tanpa Membentuk dinding sekunder yang
adanya ruang antar sel tebal
Perisikel Satu lapis sel Beberapa lapis sel
Inti sel Tidak ada Ada
Letak xylem Kolateral dimana xilem dikelilingi Berselang-seling
floem oleh floem
Kambium Ada Tidak ada
15
Perbedaan antara Otot Lurik dan Otot polos
Ciri – Ciri Otot Lurik Otot Polos
Letak Melekat pada tulang/rangka Menyusun organ-organ dalam
kecuali jantung
Bentuk sel Sel bulat, memanjang, ada Bergelendong, ujung meruncing, inti
banyak inti sel yang terletak di berjumlah satu di tengah sel.
tepi
Kontrol saraf Otot sadar Otot tidak sadar
Reaksi Cepat Lambat
Sifat kerja Cepat lelah Tidak cepat lelah
Diharapkan kepada seluruh siswa untuk dapat menerapkan protokol kesehatan yang ketat
saat melaksanakan kegiatan praktikum di dalam ruang lab dengan menjaga jarak dan mencuci
tangan sebelum memasuki ruangan dan diharapkan kepada guru pembimbing untuk tidak
menumpuk materi lalu memberikan materi pembelajaran sekaligus kepada siswa agar tercipta
pembelajaran yang kondusif dan latihannya nya semakin dipermudah ;). Terima kasih!
16
DAFTAR PUSTAKA
Dra. Irnaningtyas. 2014. Buku ajar BIOLOGI Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta. Penerbit Erlangga
https://slidetodoc.com/bab-2-struktur-dan-fungsi-jaringan-tumbuhan-sumber/
https://images.app.goo.gl/LwRFPNq311JcBe8G8
https://id.scribd.com/doc/301927377/Struktur-Jaringan-Penyusun-Akar-Tumbuhan-Dikotil
https://www.academia.edu/40111333/
LAPORAN_BIOLOGI_ORGAN_PADA_TUMBUHAN_MONOKOTIL_DAN_DIKOTIL_
https://pahamify.com/blog/biologi-kelas-11-jaringan-hewan-dan-fungsinya/
https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_darah_merah#:~:text=Eritrosit%20secara%20umum%20terdiri
%20dari,di%20lepas%20ke%20seluruh%20tubuh.
https://id.scribd.com/document/399024690/Komponen-Penyusun-Darah
https://id.scribd.com/doc/316146405/Komponen-Penyusun-Darah-Manusia-Dan-Fungsinya
https://www.google.com/search?
q=anatomi+daun+dikotil+dan+monokotil&tbm=isch&ved=2ahUKEwiqwunS8Zb0AhU6jNgFH
XaaBfQQ2cCegQIABAA&oq=anatomi+daun+dikotil+dan+monokotil&gs
https://id.pinterest.com/pin/969962838465608337/
https://www.google.com/search?q=smooth+muscle+anatomy&sxsrf=AOaemvI3Hh_l-
8vOyT4uvVfXNqmAKDusvQ:1636860844560&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKE
wjyur7p9Zb0AhVKfisKHSp8DSEQ_AUoAXoECAEQAw&biw=1366&bih=568&dpr=1#imgr
c=rYjP8XTLzifZlM
17
https://roboguru.ruangguru.com/question/perbedaan-antara-otot-lurik-dan-otot-polos-adalah-
_QU-1YLN6SXD
https://id.scribd.com/document/436588142/perbedaan-anatomi-tumbuhan-monokotil-dan-dikotil
https://roboguru.ruangguru.com/question/deskripsikan-perbedaan-anatomi-antara-akar-dikotil-
dan-monokotil-_QU-77KZTVR0#pembahasan-video
https://roboguru.ruangguru.com/question/jelaskan-perbedaan-antara-tulang-rawan-dan-tulang-
keras-_QU-EWQ5DUA5
18