You are on page 1of 22

Oleh : Fany L.Djala, S.kep, M.

biomed
Definisi obat

 Zat yang digunakan untuk diagnosis, mengurangi
rasa sakit, serta mengobati atau mencegah penyakit
pada manusia (Ansel, 1985)
 Sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi
(Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan
RI, 2005).
Penggolongan obat

Penggolongan obat secara luas dibedakan beberapa hal
:
a. Berdasarkan jenisnya
b. Berdasarkan mekanisme kerja obat
c. Berdasarkan tempat atau lokasi pemakaian
d. Berdasarkan cara pemakaian
e. Berdasarkan efek yang ditimbulkan
f. Berdasarkan daya kerja atau terapi
g. Bersadarkan asal obat dan cara pembuatannya
Penggolongan jenis obat berdasarkan
peraturan menteri kesehatan

1. Obat bebas
 Disebut OTC (Over The Counter)
 Dijual bebas dipasaran
 Diberikan tanpa resep dokter
 Tanda khusus kemasan : lingkaran hijau
dengan garis tepi berwarna hijau
 Contoh : parasetamol, vitamin/multivitamin
misalnya sangobion
2. Obat bebas terbatas

 Termasuk obat keras
 Masih dapat ddijual/dibeli bebas tanpa resep dokter
 Tanda peringatan diberi kotak dengan latar belakang
hitam
 Tanda khusus kemasan : lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam
 Contoh : anti histamin (CTM,), antimo, antiinfluenza
Lanjut…..

 P.No. 1: Awas! Obat keras. Bacalah aturan
pemakaiannya.
P.No. 2: Awas! Obat keras. Hanya untuk bagian luar
dari badan.
P.No. 3: Awas! Obat keras. Tidak boleh ditelan.
P.No. 4: Awas! Obat keras. Hanya untuk dibakar.
P.No. 5: Awas! Obat keras. Obat wasir, jangan
ditelan
3. Obat Keras (daftar G : Gevarlijk :
Berbahaya)

 Dapat dibeli di apotik dengan resep dokter
 Tanda khusus kemasan : huruf K dalam lingkaran
merah dengan garis tepi warna hitam
 Contoh : anti nyeri (asam mefenamat), semua
antibiotik (ampisilin, tetrasiklin, penisilin, dll) obat
yang mengandung hormon (obat diabetes, obat
penenang, dll.)
4. Psikotropika

 Obat keras
 Bukan narkotika
 Berkhsiat psiokatif melalui pengaruh selektif SSP
 Disertai timbulnya halusinasi, ilusi, gg cara berpikir,
perubahan alam perasaan, menyebabkan
ketergantungan serta efek stimulasi
 Untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan ilmu
pengetahuan
 Contoh : ekstasi, shabu-shabu, amfetamin, sedatin,
Diazepam
5. Narkotika

 Berasal dari tanaman baik sintesis maupun semi sintesis
 Golongan narkotika :
 Golongan I : untuk kepentingan penelitian dilarang untuk
pengobatan. Contoh : kokain, daun kokain, opium
mentah,
 Golongan II : digunakan untuk pengobatan asalkan
memiliki ijin edar. Contoh : alfastilmetadol, alfametadol,
alfaprodina
 Golongan III : digunakan untuk pengobatan asalkan
memiliki ijin edar. Etilmorfin, heroin, cadein, demerol,
ganja
Penggolongan obat berdasarkan
mekanisme kerja obat

 obat yang bekerja pada penyebab penyakit misalnya
bakteri atau mikroba contoh antibiotik
 Obat yang bekerja untuk kondisi patologis dari penyakit
mis : vaksin dan serum
 Obat yang menghilangkan simtomatik/gejala meredakan
nyeri contoh analgetik
 Obat yang bekerja menambah atau mengganti fungsi zat
yang kurang contoh vitamin dan hormon.
 Pemberian plasebo yang tidak mengandung zat aktif
untuk pasien normal yang menganggap dirinya sakit
misal : tablet plasebo.
 Antihipertensi, kardiak, diuretik, hipnotik, dll.
Penggolongan obat berdasarkan tempat atau
lokasi pemakaian

 Obat dalam yang dikonsumsi per oral masuk pada
sal. Gastrointetinal contoh tablet antibiotik,
antipiretik tablet, obat batuk sirup
 Obat luar yang dikonsumsi secara topikal contoh :
krim, salep, tetes mata/hidung/telinga, supositoria
Penggolongan obat berdasarkan cara
pemakaian

 Oral : melalui mulut ke dalam sal. Cerna contoh : tablet,
kapsul, serbuk, dll.
 Sublingual : pemakaian obat dengan meletakannya di
bawah lidah masuk ke pembuluh darah, efek lebih cepat.
Contoh zz; obat hipertensi, tablet hisap, hormon
 Parenteral : obat yang disuntikkn melalui kulit ke aliran
darah baik secara IV, SC, IM contoh : injeksi antibiotik,
injeksi vaksin
 Perektal : obat yang dipakai melalui rektum contoh :
diazepam rektal, mikrolax sup.
 Langsung ke organ contoh intrakardial
 Melalui selaput perut contoh intraperitoneal
Penggolongan obat berdasarkan efek yang
ditimbulkan

1. Sistemik : obat yang masuk ke dalam peredaran
darah
 Oral
 Oromukosal : melalui mukosa di rongga mulut
(subingual, bucal)
 Injeksi (sc, im, iv, ia, ic, intra lumbal, intra peritoneal,
intra cardial, intra pleura, intra articuler
2. Lokal : kulit, inhalasi, mukosa mata telinga, intra
vagina, intra nasal
Penggolongan obat berdasarkan
daya kerja atau terapi

 Farmakodinamik : obat yang bekerja mempengaruhi
fisiologi tubuh contoh : hormon dan vitamin
 Kemoterapi : obat yang bekerja secara kimia untuk
membasmi parasit/bibit penyakit, mempunyai daya
kerja kombinasi
Penggolongan obat berdasarkan asal obat
dan cara pembuatannya

1. Alamiah : obat yang berasal dari alam (tumbuhan hewan
dan mineral)
 Tumbuhan : obat dari akar, batang, daun, biji tanaman
tertentu contohnya : jamur (antibiotik), kina (kinin),
digitalis (gli-kosida jantung)
 Hewan : dapat berupa organ, hormon, atau enzim contoh
: otak menghasilkan serum rabies, kolagen
 Mineral : dapat berupa elemen organik atau bentuk
garamnya contohnya vaselin, parafin, garam inggris
2. Sintetik : cara pembuatan obat dengan melakukan reaksi
kimia. Misalnya minyak gandapura dihasilkan dai reaksi
metanol dam asam salisilat.
Penggolongan obat tradisional

Dikelompokkan menjadi 3:
 Jamu
 Obat ekstrak alam
 Fitofarmaka
Obat bahan alam Indonesia menurut Surat keputusan
Kepala BPPOM-RI No. Hk. 00.05.4.2411, tentang
ketentuan pokok pengelompokan dan penandaan obat
bahan alam Indonesia tertanggal 2 maret 2005
a. Jamu (empirical Based Herbal medicine)


 Disediakan secara tradisional dalam bentuk serbuk
seduhan, pil, dan cairan yang berisi seluruh tanaman
yang menjadi penyusun jamu tersebut.
 Tidak memerlukan pembuktian ilmiah sampai klinis
cukup dengan bukti empiris
 Contoh : jamu kunyit asam, jamu nyonya menier,
tolak angin
b. Obat Herbal Terstandar (Scientific Based
herbal medicine)

 Adalah obat tradisional yang disajikan dari ekstrak
atau penyarian bahan alam yang dapat berupa
tanaman obat, binatang, maupun mineral.
 Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan
peralatan yang lebih kompleks dan berharga mahal,
ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung
dengan pengetahuan maupun ketrampilan
pembuatan ekstrak.
 jenis ini pada umumnya telah ditunjang dengan
pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-
klinik seperti standart kandungan bahan berkhasiat,
standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart
pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji
toksisitas akut maupun kronis.
Contoh : Diapet ( Kapsul), Kiranti sehat datang bulan
c. Fitofarmaka (Clinical based herbal
medicine)

 Merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang
dapat disejajarkan dengan obat modern karena proses
pembuatannya yang telah terstandar, ditunjang dengan
bukti ilmiah sampai dengan uji klinik pada manusia.
 Dengan uji klinik akan lebih meyakinkan para profesi
medis untuk menggunakan obat herbal di sarana
pelayanan kesehatan.
 Masyarakat juga bisa didorong untuk menggunakan obat
herbal karena manfaatnya jelas dengan pembuktian
secara ilimiah.
 Contoh : Nodiar ( Tablet),X-Gra, Stimuno (Sirup) ,
tensigard agromed (Kapsul), Rheumaneer (Kapsul)
d. Penggolongan obat berdasarkan
keamanan jika diberikan selama
kehamilan berdasarkan FDA
a. Kategori A 
 tidak beresiko terhadap janin pada trimester pertama,
kedua, dan ketiga
 Contoh : Ascorbic Acid (Vitamin C), Doxylamine, Folic
Acid, Nystatin Vaginal Sup, Riboflavin
a. Kategori B
 golongan obat pada studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan tidak menunjukkan resiko pada janin.
 Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil yang
menunjukkan adanya efek samping
 adanya penurunan fertilitas pada kehamilan trimester
pertama, pada trimester berikutnya didapatkn bukti
adanya resiko
 Contoh : Acetylcysteine, Amoxicillin, Cefadroxil, cefixime
c. Kategori C
 gologngan obat yang pada studi terhadap sistem
reproduksi binatang percobaan menunjukkan adanya
efek samping bagi janin.

 Belum ada studi terkontrol pada wanita hamil
 Dapat digunakan jika manfaatnya lebih besar
dibandingkan dengan resiko yang mungkin terjadi
pada janin
 Contoh: Acetazolamide, Allopurinol, Alclometasone,
Calcitonin

d. Kategori D
 menunjukkan adanya resiko bagi janin
Digunakan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan
dengan resikonya.
Digunakan untuk mengatasi keadaan yang ,mengancam
jiwa jika tidak ada obat lain yang lebih aman
Contoh : Diazepam, Lorazepam, tetracyline, Uracil
e. Kategori X
 pada studi terhadap binatang percobaan dan
manusia menunjukkan bukti adanya resiko bgi
janin. 
 Tidak boleh digunakan untuk wanita hamil atau
kemungkinan dalam keadaan hamil
 Contoh :Flurazepam, mestranol, Estropipate,
Ribavirin

You might also like