You are on page 1of 21

Oleh : Fany L. Djala, S.Kep, M.

Biomed
 Infeksi : Berkembang biaknya penyakit
pada hospes disertai timbulnya respon
imunologik dengan gejala klinik atau
tanpa gejala klinik
 Manusia host / penjamu
 Penyakit agent
 Transmisi kuman adalah :
Proses masuknya kuman ke dalam
penjamu sehingga timbul radang /
penyakit.
Terdiri Dari :
1. Virus
2. Bakteri
3. Parasit
4. Fungi
ADALAH SUATU PARTIKEL MATERI GENETIC
YANG DI KELILINGI PROTEIN.
UKURAN VIRUS :
 DIAMETER VIRUS BERKISAR 100-300
NANOMETER. YANG TERKECIL KIRA- KIRA
500 KALI LEBIH KECIL DARI SEL DARAH
MERAH MANUSIA. YANG TERBESAR KIRA-
KIRA SEUKURAN DENGAN SEL BAKTERI
TERKECIL
 Genom virus terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai
tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal.
 Asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal
atau sirkuler.
 Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil
sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar.
 Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan
pelindung.
 Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut
kapsid.
 Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut
kapsomer
Struktur Virus
 Replikasi virus terdiri atas beberapa tahapan-
tahapan yaitu :
1. pelekatan virus,
2. penetrasi,
3. pelepasan mantel,
4. replikasi genom dan ekspresi gen,
5. perakitan,
6. pematangan, dan pelepasan.
 Pelekatan virus (adsorpsi) merupakan proses interaksi awal antara
partikel virus dengan molekul reseptor pada permukaan sel inang.
 Pada tahap ini, terjadi ikatan spesifik antara molekul reseptor seluler
dengan antireseptor pada virus.
 Beberapa jenis virus memerlukan molekul lainnya untuk proses
pelekatan yaitu koreseptor.
 Molekul reseptor yang target pada permukaan sel dapat berbentuk
protein (biasanya glikoprotein) atau residu karbohidrat yang terdapat
pada glikoprotein atau glikolipid.
 Beberapa virus kompleks seperti poxvirus dan herpesvirus memiliki lebih
dari satu reseptor sehingga mempunyai beberapa rute untuk berikatan
dengan sel.
 Reseptor virus mempunyai beberapa kelas yang berbeda yaitu :
1. molekul immunoglobulin-like superfamily
2. reseptor terkait membran
3. saluran dan transporter transmembran
Penetrasi terjadi pada waktu yang sangat singkat setelah pelekatan virus pada reseptor di membran
sel.bProses ini memerlukan energi Tiga mekanisme yang terlibat:
1. Translokasi partikel virus
Proses translokasi relatif jarang terjadi di antara virus dan mekanisme belum sepenuhnya
dipahami benar, kemungkinan diperantarai oleh protein di dalam virus kapsid dan reseptor
membran spesifik.
2. Endositosis virus ke dalam vakuola intraseluler
Proses endositosis merupakan mekanisme yang sangat umum sebagai jalan masuk virus ke dalam
sel.Tidak diperlukan protein virus spesifik selain yang telah digunakan untuk pengikatan reseptor.
3. fusi dari sampul dengan membran sel (untuk virus yang bersampul)
Proses fusi virus bersampul dengan membran sel baik secara langsung maupun dengan
permukaan sel maupun mengikuti endositosis dalam sitoplasma.[41] Diperlukan adanya protein
fusi spesifik dalam sampul virus, misalnya: HA influenza dan glikoprotein transmembran (TM)
Rhinovirus.
 Tahap ini terjadi setelah proses penetrasi di
mana kapsid virus baik seluruhnya maupun
sebagian dipindahkan ke dalam sitoplasma sel
inang.
 Pada tahap ini genom virus terekspos dalam
bentuk kompleks nukleoprotein.
 Dalam beberapa kasus, tahap ini berlangsung
cukup sederhana dan terjadi selama fusi pada
membran virus dengan membran plasma.
 untuk virus lainnya, tahap ini merupakan proses
multistep yang melibatkan jalur endositosis dan
membran nukleus
 Strategi replikasi dari beberapa virus
tergantung pada material genetik alami dari
virus tersebut.
 Dalam hal ini, virus dibagi dalam 7 kelompok
seperti pengelompokan David Baltimore.
 Proses ekspresi gen akan menentukan semua
proses infeksi virus (akut, kronis, persisten,
atau laten).[
 Perakitan merupakan proses pengumpulan
komponen-komponen virion pada bagian khusus di
dalam sel.
 Selama proses ini, terjadi pembentukan struktur
partikel virus.
 Proses ini tergantung kepada proses replikasi di dalam
sel dan tempat di mana virus melepaskan diri dari sel.
 mekanisme perakitan bervariasi untuk virus yang
berbeda-beda.
 Contoh: proses perakitan Picornavirus, Poxvirus, dan
Reovirus terjadi di sitoplasma, sementara itu proses
perakitan Adenovirus, Poliovirus, dan Parvovirus
terjadi di nukleus
 Pematangan merupakan tahap dari siklus
hidup virus dan bersifat infeksius.
 Pada tahap ini terjadi perubahan struktur
dalam partikel virus yang kemungkinan
dihasilkan oleh pemecahan spesifik protein
kapsid untuk menghasilkan produk yang
matang.
 protease virus dan enzim seluler lainnya
biasanya terlibat dalam proses ini.
 Semua virus kecuali virus tanaman melepaskan
diri dari sel inang melalui dua mekanisme:
 untuk virus litik (semua virus non-selubung),
pelepasan merupakan proses yang sederhana, di
mana sel yang terinfeksi terbuka dan virus
keluar.
 untuk virus berselubung, diperlukan membran
lipid ketika virus keluar dari sel melewati
membran, proses ini dikenal sebagai budding.
 Proses pelepasan partikel virus kemungkinan
bisa merusak sel(Paramyxovirus, Rhabdovirus,
dan Togavirus), dan kemungkinan sebagian lagi
tidak merusak sel (Retrovirus).
Beberapa contoh virus beserta reseptor yang dimiliki:
1. Human rhinovirus (HRV)
Human rhinovirus memiliki reseptor ICAM-1(Intracelluler adhesion molecule-1). Molekul tersebut
merupakan molekul adhesi yang fungsi normalnya adalah untuk mengikatkan sel kepada
substratnyastruktur ICAM-1 mirip dengan molekul imunoglobulin dengan domain C dan V sehingga
digolongkan sebagai protein supefamily immunoglobulin. Struktur ICAM-1 memiliki lima Ig-like
domain untuk berikatan dengan Lfa-1 (Leukocite function antigen-1), Mac-1 (Macrofage antigen-1),
Rhinovirus (HRV), fibrinogen, dan PFIE (malaria infected erythocytes). Sepuluh serotipe dari HRV
menggunakan ICAM-1 sebagai reseptor, sepuluh serotipe lainnya menggunakan protein yang
beruhubungan dengan LDL reseptor.
2. Poliovirus
Poliovirus mempunyai reseptor virus berupa protein membran integral yang juga anggota dari
molekul superfamily immunoglobulin.[37] Reseptor ini memiliki tiga domain yaitu satu berupa
variabel dan dua konstan.[37]
3. Virus influenza
Virus ini mempunyai dua tipe spike glikoprotein pada permukaan partikel virus yaitu hemagglutinin
(HA) dan neuraminidase.[38] HA akan berikatan dengan reseptor virus influenza yang berupa asam
sialat (N-asetil neuraminic acid).[38] Virus ini berikatan dengan muatan negatif dari moieties asam
sialat yang ada pada rantai oligosakarida yang secara kovalen berikatan dengan glikoprotein pada
permukaan sel.[38] Adanya asam sialat pada hampir semua jenis sel menyebabkan virus influenza
bisa berikatan dengan banyak tipe sel.[38]
 Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak:
bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak
memiliki membran inti sel.[4
 Organisme ini termasuk ke dalam domain
prokariota dan berukuran sangat kecil
(mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam
kehidupan di bumi.
 Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai
agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan
kelompok lainnya dapat memberikan manfaat
dibidang pangan, pengobatan, dan industri
Struktur sel bakteri relatif sederhana
 tanpa nukleus/inti sel,
 kerangka sel,
 dan organel-organel lain seperti mitokondria
dan kloroplas
Struktur Bakteri
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:
1. Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai
beberapa variasi sebagai berikut:
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
Diplococcus, jka berganda dua-dua
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
Staphylococcus, jika bergerombol
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai
2. Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder,
dan mempunyai variasi sebagai berikut:
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai
3. Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk
koma)
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran
Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel.
 Dalam pemberian antibiotik harus diketahui jenis bakterinya apakah Gram
positif atau negatif. Di bawah ini adalah daftar bakteri tersebut:
 Actinomyces (Gram +) Bacillus (Gram +) Clostridium (Gram +)
Corynebacterium (Gram +) Enterococcus (Gram +) Gardnerella (Gram +)
Lactobacillus (Gram +) Listeria (Gram +) Mycobacterium (Gram +)
Mycoplasma (Gram +) Nocardia (Gram +) Propionibacterium (Gram +)
Staphylococcus (Gram +) Streptococcus (Gram +) Streptomyces (Gram +)
 Acetobacter (Gram -) Borrelia (Gram -) Bortadella (Gram -) Burkholderia
(Ggram -) Campylobacter (Gram -) Chlamydia (Gram -) Enterobacter (Gram -)
Escherichia (Gram -) Fusobacterium (Gram -) Helicobacter (Gram -)
Hemophilus (Gram -) Klebsiella (Gram -) Legionella (Gram -) Leptospiria
(Gram -) Neisseria (Gram -) Nitrobacter (Gram -) Proteus (Gram -)
Pseudomonas (Gram -) Rickettsia (Gram -) Salmonella (Gram -) Serratia
(Gram -) Shigella (Gram -) Thiobacter (Gram -) Treponema (Gram -) Vibrio
(gGram -) Yersinia (Gram -)

You might also like