You are on page 1of 2

Judul Film : Hotel Rwanda

Tahun Rilis: 2004

Sutradara: Terry George

Pemain: Don Cheadle, Sophie Okonedo, Nick Nolte, Joaquin Phoenix, Fana Mokoena,
Cara Seymour

Genre: Drama, Action

Sinopsis :

Paul Rusesabagina (Don Cheadle) merupakan seorang manajer operasi di sebuah hotel
mewah kota Kigali, Rwanda bernama de Milles Collines milik negara Belgia. Hotel
tersebut merupakan satu-satunya hotel paling terkenal yang sering dikunjungi oleh para
bangsawan, pemerintah, orang-orang penting bahkan dipakai oleh PBB untuk kampanye
perdamaian.

Satu kali di tahun 1994, suku Hutu dan Tutsi yang menjadi penduduk Rwanda mengalami
bentrok dan tidak saling percaya satu dengan yang lain. Hal tersebut menyebabkan
ketegangan antara pemerintah yang adalah etnis Hutu dengan pemberontak yang adalah
etnis Tutsi. Semuanya menjadi kisruh dan terjadilah peristiwa genosida di Rwanda
dimana korupsi dan suap antar politisi menjadi salah satu rutinitas.

Hal ini terdengar oleh Paul. Paul sendiri adalah orang Hutu, tetapi istrinya Tatiana
(Sophie Okonedo) adalah orang Tutsi. Pernikahan mereka menjadi sumber gesekan
dengan ekstremis Hutu, termasuk Georges Rutaganda (Hakeem Kae-Kazim) pemasok
barang ke hotel yang juga pemimpin lokal Interahamwe, milisi brutal Hutu. Paul
mendukung jenderal Angkatan Darat Rwanda, Augustin Bizimungu (Fana Mokoena),
yang mendukung Hutu. Namun meski demikian, tidak menjadi jaminan bahwa Paul dan
seluruh keluarganya bisa selamat dari ancaman perang saudara ini.

Satu malam bahkan Paul dan keluarganya melihat tetangganya yang terbunuh juga
pembunuhan presiden yang sudah direncanakan, menjadi tahap awal dari genosida. 
Segala hal mulai kusut, Paul dan keluarganya bahkan di datangi oleh Kapten Angkatan
Darat Rwanda dan diancam. Padahal jelas-jelas Paul ada di pihaknya namun Augustin
malah akan membunuh keluarganya dan tetangganya yang merupakan suku Tutsi.

Paul dengan segera memohon belas kasihan dan memberi uang supaya semua orang yang
ada di rumahnya tidak dibunuh namun dilindungi.  Setelah berhasil negosiasi, semua
orang termasuk Paul dibawa untuk ditempatkan di hotel tempat Paul bekerja. Betapa
terkejutnya Paul setelah menemukan salah satu stafnya yang kurang ajar bernama
Gregoire (Tony Kgoroge), menempati kamar VIP dan mengancam akan mengekspos para
pengungsi Tutsi, termasuk istri Paul, jika dia dipaksa bekerja.

Ini membuat Paul tidak bisa berbuat apapun selain membiarkan stafnya yang busuk itu
berkeliaran tak bekerja. Pasukan penjaga perdamaian PBB, yang dipimpin oleh Kolonel
Oliver (Nick Nolte) dari Kanada, dilarang untuk campur tangan dalam konflik dan
mencegah genosida. Ketidak ikut campurnya pihak PBB terus berlanjut yang
mengakibatkan oliver kelelahan dalam menjaga pengungsi tutsi dan kemarahannya
karena kekuatan barat yang tidak peduli terhadap Rwanda.

Sewaktu Interhamwe mengepung hotel, Paul dan istrinya mengalami stres berat. Pasukan
PBB datang tapi hanya mengeksekusi turis yang sedang menginap di hotel tempat Paul
bekerja. Dalam usaha terakhirterakhir untuk menyelamatkan pengungsi, Paul berbicara
kepada Jendral Rwanda dan memberikan ancaman menjadikan sang Jendral penjahat
perang. Tentara Bizimungu terpaksa setuju dan kembali ke hotel. Keluarga Paul dan
pengungsi lainnya akhirnya dapat keluar dari hotel dengan kawalan pasukan PBB. Di
akhir cerita Paul menemukan keponakanya dengan bantuan madam Archer dan mengajak
mereka serta keluarganya keluar dari Rwanda, tetapi keberadaan orangtua dari
ponakannya tidak di temukan hingga saat ini.

Kelebihan : Cerita yang ditawarkan, akting yang mumpuni dari para pemain utamanya
juga sejarah yang ada di balik film ini membuat film ini layak sekali untuk ditonton.
Selain itu film tentang sejarah ini dapat dijadikan edukasi bagi penerus masa depan agar
terus menegakkan HAM.

Kekurangan : Film yang di tayangkan tidak ada sensor di bagian darah, adegan kissing,
dan mayat. Sehingga hanya bisa ditonton oleh umur yang beranjak dewasa atau diatas 18
tahun. Sangat di sayangkan jika anak-anak tidak bisa menonton. Dalam peristiwa film ini
dapat diketahui bahwa terjadinya Komunikasi Antar Budaya ketika pertukaran pesan
yang tidak kondusif. Meskipun tanggung jawab pemerintah tidak terlihat dalam film ini,
padahal seharusnya teori ini membahas tentang tanggung jawab yang berkaitan dengan
komunikasi antarbudaya, yaitu personal dan governmental.

You might also like