Professional Documents
Culture Documents
Tugas Komunikasi Bisnis
Tugas Komunikasi Bisnis
UTARA
OLEH :
Kelompok 7 :
Liberio Harapan Nainggolan (200301012)
Depika Silaban (200301014)
Sioraja Purba (200301045)
Puji dan syukur Kita pandjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada
waktunya yang berjudul “Pengertian dan Klasifikasi Laporan Bisnis’’.
Ucapan terima kasih ,kami sampaikan kepada seluruh pihak – pihak yang
terlibat dan berpartisipasi atas pembuatan karya ilmiah ini, sehingga kami sebagai
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
dari dosen pada bidang studi/mata kuliah Komunikasi Bisnis. Selain itu, kami sebagai
penulis berharap dengan adanya makalah ini dapat menjadi bahan diskusi yang baik
yang mampu membuka paradigma berpikir kita bersama dan menambah wawasan lebih
mendalam lagi tentang Pengertian dan Klasifikasi Laporan Bisnis, khususnya bagi
para pembaca.
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan demi kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah berikutnya menjadi
lebih baik.
Penulis
(i)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................
BAB I.........................................................................................................................................
PENDAHULUAN......................................................................................................................
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................................
B. RUMUSANMASALAH……………………………………………………………………
C. TUJUAN………………………………………………………………………………………..
BAB II........................................................................................................................................
PEMBAHASAN........................................................................................................................
BAB III.....................................................................................................................................
PENUTUP................................................................................................................................
KESIMPULAN.................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
(ii)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan suatu bisnis, tentu diperlukan manajemen yang baik dan
terorganisir agar terhindar dari hal-hal buruk yang merugikan. Manajemen tersebut
berguna untuk memantau bagaimana jalannya sebuah bisnis.
Sudah cukup sesuai atau tidak dengan visi dan misi yang dijadikan acuan? Jika
manajemen dilakukan secara baik dan maksimal, maka bukan tidak mungkin bagi
perusahaan tersebut untuk tetap bertahan. Bahkan mengalami kemajuan di berbagai
bidang.
Nah, jika berbicara mengenai manajemen bisnis, ada salah satu hal yang wajib
dilakukan agar bisnis dapat terpantau dengan baik, yaitu dengan menulis laporan bisnis.
Hal ini sangat perlu dilakukan karena melalui laporan ini, seluruh aktivitas bisnis dapat
dipantau dan diawasi.Tak hanya itu, melalui laporan ini para pelaku bisnis dapat
mengetahui sejauh mana perkembangan dan keberhasilan perusahaan yang sedang
dikelola.
Untuk itu, penting bagi para pelaku bisnis untuk mempelajari bagaimana cara
menyusun laporan bisnis yang tepat.
Berbagai lembaga organisasi dalam semua jenis,baik jenis bisnis, jenis pemerintah,
jenis jasa, dan jenis sosial, berhadapan dengan berbagai jenis tugas harian di antaranya
dalam usaha memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Semua jenjang level
organisasi, dimulai dari manajemen level bawah, manajemen tingkat menengah, sampai
manajemen tingkat atas, kesemuanya membutuhkan macam-macam informasi yang
sangat dibutuhkan dalam proses pengambilan sebuah keputusan. Dalam proses
pengembangan berbagai informasi akan bisa menghasilkan sebuah laporan.
(1)
Seberapa mendesak kebutuhan perusahaan akan laporan bisnis ditentukan oleh skala
mereka. Perusahaan skala kecil, misalnya sebuah toko bahan bangunan dengan jumlah
karyawan kurang dari sepuluh orang biasanya tidak membutuhkan laporan bisnis yang
formal, secara rutin dan rinci.
Dan semakin kompleks kegiatan operasional sebuah perusahaan itu akan semakin
meningkat kebutuhan manajemen perusahaan akan laporan dari bawahan dan dari rekan
kerja yang setingkat.
Semua bentuk laporan, data dan informasi yang disajikan tentunya akan
dipergunakan oleh atasan sebagai bahan masukan mengelola perusahaan, termasuk
mengambil berbagai macam keputusan.
Walaupun laporan bisnis dapat disusun dengan format memorandum atau surat,
namun laporan bisnis tidaklah sama dengan memorandum atau surat bisnis biasa.
Laporan bisnis disusun untuk memenuhi kebutuhan pembacanya. Kebutuhan tersebut
dapat berupa:
1. Bahan masukan data dan informasi tentang sesuatu hal, masalah atau proyek.
3. Data, hasil analisis, kesimpulan dan saran yang bersangkutan dengan hasil
analisis tersebut.
(2)
Sebagai contoh, karena hasil penjualan prooduk PT. Pesona Sejahtera beberapa
bulan terakhir mengalami penurunan, Direktur Pemasaran perusahaan menugaskan
Manajer Penjualan mencari sebab penurunan kinerja bisnis itu. Manajer Penjualan
mengumpulkan berbagai macam data, informasi dan laporan yang bersangkutan dengan
penjualan produk selama beberapa bulan terakhir. Dia menganalisis data tersebut,
mengambil kesimpulan dan mengajukan saran kepada Direktur Pemasaran tentang
bagaimana memperbaki kinerja penjualan yang tidak memuaskan itu. Data dan
informasi yang dikumpulkan Manajer Penjualan, hasil analisis data, kesimpulan dan
saran tersebut di atas disusun dalam sebuah laporan bisnis dan diserahkan kepada
Direktur Pemasaran.
Perkembangan sebuah usaha adalah tanggung jawab dari seluruh organisasi untuk
mampu menyelesaikan tujuan organisasi sesuai dengan rencana yang telah dibuat
sebelum usaha dilaksanakan. Sebelum adanya praktek yang dilakukan oleh seluruh
komponen organisasi. Perusahaan telah menyampaikan rincian aspek yang akan dicapai
dalam sebuah scenario planning sebagai pedoman untuk setiap aspek yang hendak
dilaksanakan dan akan dievaluasi setiap satu periode tertentu pencapaian perusahaan.
Dalam dunia bisnis laporan sangat diperlukan sebagai pertanggung jawaban pihak
manajemen untuk menginformasikan kepada pemegang saham, customer, pemerintah,
dan pihak lain yang berkepentingan.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
Apa itu laporan? Secara sederhana, laporan adalah bentuk penyampaian informasi
baik secara lisan maupun tulisan. Informasi yang disampaikan melalui laporan bisa
bermacam-macam tergantung kebutuhan mulai dari berita, keterangan, pemberitahuan
ataupun pertanggung jawaban.
Semua level organisasi, mulai dari manajemen level bawah, menengah, sampai
puncak, memerlukan berbagai macam informasi untuk proses pengambilan keputusan.
Proses pengembangan informasi tersebut akan menghasilkan suatu laporan.
Laporan bisnis ialah setiap dokumen faktual yang menyatakan tujuan perusahaan
merupakan sarana manajerial untuk menginformasikan atau memberikan kontribusi
pada pengambilan keputusan harus bersifat akurat, lengkap dan obyektif.
Laporan bisnis juga dapat diartikan sebagai suatu laporan yang memiliki sifat netral ,
tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada
seseorang tau untuk kepentingan bisnis tertentu.
(5)
Secara Umum, Laporan adalah suatu bentuk penulisan khusus yang disusun untuk
mengidentifikasi dan memeriksa secara singkat sebuah masalah, peristiwa, atau temuan
yang telah terjadi, seperti peristiwa yang telah terjadi dalam suatu organisasi atau
temuan dari penyelidikan penelitian/percobaan.
Peristiwa ini juga dapat berkaitan dengan peristiwa atau masalah yang diidentifikasi
dalam literatur. Sebuah laporan menginformasikan pembaca secara sederhana dan
objektif tentang semua masalah yang relevan.
Ada tiga fitur yang menjadi ciri penulisan laporan pada tingkat yang sangat dasar,
yaitu struktur yang sudah ditentukan sebelumnya, bagian independen, dan kesimpulan
yang tidak bias.
Business report atau laporan bisnis adalah laporan yang tidak memihak, memiliki
tujuan yang jelas, dan penyajian fakta. Artinya, laporan ini membeberkan fakta
seputar bisnis yang isinya harus objektif tanpa memihak. Penulisan laporan bisnis
biasanya bertujuan untuk membantu memecahkan masalah atau pengambilan
keputusan.
Menurut Himstreet
Laporan Bisnis adalah suatu pesan-pesan objektif yang disusun secara teratur dan
digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasional atau dari
satu institusi atau lembaga kelembaga yang lain guna membantu pengambilan
keputusan atau pemecahan masalah.
(7)
Laporan adalah suatu alat komunikasi tempat penulis membuat beberapa kesimpulan
atau keadaan yang telah diselidiki.
Laporan adalah setiap tulisan yang berisikan hasil pengolahan data dan informasi.
Menurut Alawiyah
Laporan merupakan informasi yang dibuat oleh seorang pejabat atau petugas untuk
diberikan kepada pejabat atau petugas lain dalam suatu sistem administrasi.
Menurut Mulyadi
Definisi laporan menurut Mulyadi adalah informasi akuntansi dalam bentuk hasil cetak
dari komputer dengan data aslinya tersimpan di komputer.
Laporan adalah sekumpulan data yang telah disusun sedemikian rupa dalam format
yang baik sehingga mudah dipahami.
Soegito
Laporan adalah suatu informasi yang sesuai dengan fakta dan didukung dengan data-
data lengkap yang disusun secara terorganisir.
(8)
Indah
Laporan adalah sebuah dokumen yang berisi informasi dalam bentuk narasi, grafik, atau
tabel, yang disusun berulang dan teratur. Laporan dapat mengacu pada periode,
peristiwa, kejadian, atau subjek tertentu, dan dapat dikomunikasikan atau disajikan
dalam bentuk lisan atau teks.
Laporan adalah pernyataan hasil investigasi atau masalah apa pun yang memerlukan
informasi pasti dan dibuat untuk membantu orang lain.
Moekijat
Laporan adalah jenis dokumen yang ditulis oleh seseorang atau sekelompok orang
untuk mengumumkan hasil penyelidikan atau sesuatu kepada pihak yang berwenang.
Atas dasar defenisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu laporan
bisnis mempunyai sifat seperti, netral, tidak memihak, objektif, berisi penyampaian
informasi baik intern maupun ekstern,biasanya diminta oleh orang orang yang
memiliki wewenang yang lebih tinggi. Dan memiliki tujuan tertentu, yaitu membantu
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan
Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk
menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin
baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin
baik kita di dalam mengelola keuangan Untuk menyampaikan informasi-informasi
tersebut, maka digunakanlah laporan akuntansi atau yang dikenal sebagai laporan
keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan,
yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan arus kas
dll.
Laporan Posisi Keuangan, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi
mengenai aset, hutang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. Disebut
sebagai daftar yang sistematis, karena laporan disusun berdasarkan urutan tertentu.
Dalam neraca dapat diketahui berapa jumlah kekayaan perusahaan, kemampuan
perusahaan membayar kewajiban serta kemampuan perusahaan memperoleh tambahan
pinjaman dari pihak luar. Selain itu juga dapat diperoleh informasi tentang jumlah utang
perusahaan kepada kreditur dan jumlah investasi pemilik yang ada di dalam perusahaan
tersebut.
Laporan Laba Rugi Komprehensif, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban
suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh
dan rugi yang dialami.
Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat
mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk
likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas
dimasa mendatang.
Catatan atas laporan keuangan, merupakan daftar rincian secara jelas yang ada di
dalam laporan keuangan yang berfungsi sebagai penjelasan mengenai rincian sebuah
akun dalam laporan keuangan secara detail.
(10)
Fungsi laporan dalam sebuah bisnis merupakan alat yang berharga dan penting
untuk perusahaan apa pun tanpa memandang ukuran atau industri. Setiap laporan akan
menyajikan informasi yang berharga untuk melacak dan menganalisis kinerja dan
performa bisnis secara keseluruhan, selain itu dari sebuah laporan yang akurat kita dapat
mengidentifikasi permasalahan dan peluang untuk pertumbuhan.
Tujuan dari laporan dalam sebuah bisnis adalah untuk memberikan analisis kritis
tentang bagaimana pelacakan performa bisnis di semua bidang. Laporan bisnis adalah
alat penting untuk memandu pengambilan keputusan dan untuk memungkinkan pemilik
bisnis dan stakeholder kesempatan untuk menyelidiki dan memecahkan masalah yang
diidentifikasi.
Bagi sebuah perusahaan, biasanya penulisan laporan bisnis dipakai guna mencukupi :
Aset yang dimiliki oleh bisnis maupun perusahaan tertentu akan dapat diketahui
dengan adanya laporan keuangan. Karena, dalam sebuah laporan ini, kita bahkan
secara detail mendapatkan penjelasan tentang aset. Seberapa banyak yang masih
dimiliki dan seberapa banyak yang sudah terbuang.
Modal adalah sebuah hal yang penting dalam bisnis dan kegiatan ekonomi lainnya.
Jadi, ini menjadi salah satu faktor penting yang digambarkan dalam sebuah
laporan keuangan. Semua informasi yang dibutuhkan akaan ditemukan di laporan
tersebut. Terkait seberapa banyak modal yang tersedia, yang diperlukan dan yang
telah digunakan.
3. Arus Kas
Ini akan menjadi salah satu alat yang digunakan untuk pertanggung jawaban
manajemen. Karena ini adalah salah satu laporan yang sangat penting dan akan
mendefinisikan keadaan perusahaan. Maka pihak manajemen harus
mempertanggung jawabkan dengan baik kepada pemilik, pemegang saham dan
kreditur. Nantinya, inilah yang akan menjadi alat untuk mengetahui bagaimana
kedaan dari perushaan tersebut selama sebuah periode tertentu. Keungan yang ada,
harus dipertanggung jawabkan dan diberikan bukti yang nyata dan pasti. Laporan
inilah yang menjadi alat kesaksian dan pembuktian tersebut.
(12)
Tidak ada hal yang selalu mulus, begitu juga yang terjadi dalam sebuah keuangan
perusahaan. Ketika hal-hal tersebut menjadi lebih buruk atau bahkan lebih baik,
sang pemilik harus melakukan tindakan. Salah satu bahan pertimbangan untuk
melakukan tindakan di perusahaan dalam sebuah periode adalah laporan keuangan
ini. Dengan melihat hasil yang ditunjukkan dalam laporan tersebut. Nantinya
pemilik perusahaan akan menentukan bagaimana tujuan dan aksi yang akan
dilanjutkan pada periode berikutnya.
Untuk bisa menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan, tentu diperlukan modal dan
berupa saham. Jadi, pemegang atau pemilik saham yang berkontribusi, berhak
mengetahui bagaimana perkembangan dari bisnis atau perusahaan tersebut.
Pelaporan inilah yang nantinya akan menjadi media pertimbangan mereka. Dimana
mereka akan menentukan untuk tetap berkomitmen dengan perusahaan tersebut
nantinya.
(13)
Tidak hanya pemilik dan pemegang saham saja yang menggunakan laporan ini
sebagai bahan evaluasi. Para kreditur juga akan menggunakannya sebagai bahan
evaluasi dan alat pertimbangan. Para kreditur sangat perlu untuk bisa melakukan
penilaian pada kelancaran dan bagaimana alur arus kas. Ini berlaku untuk
memprediksi, apakah keuangan yang ada bisa lancar dan mencukupi untuk
pembayaran cicilan pinjaman. Kreditur tentunya tidak akan sembarangan
memberikan kredit pinjaman jika pelaporan yang terjadi dalam perusahaan
tersebut tidak jelas. Atau jika arus kas yang ada dinilai tidak baik.
(14)
3. Memudahkan dalam melacak kecurangan bawahan
Tidak semua orang itu baik dan tidak semua orang itu jahat. Anda harus
melihat secara teliti bagaimana sifat bawahan anda. Terjadinya kejahatan
bukan dikarnakan mereka jahat. Tapi karena keadaan mereka yang menjadikan
mereka melakukan kejahatan. Jika anda tidak memiliki laporan setiap
bulannya, akan sulit bagi anda jika terjadi kerugian secara materil tapi tidak
secara tertulis. Dari sini anda bisa melihat kejanggalan karena tidak sesuainya
laporan dengan keadaan lapangan.
(15)
(16)
(17)
- Laporan keuangan
Laporan keuangan umumnya disiapkan secara berkala oleh sebagian besar
perusahaan dan membantu menjaga mereka pada jalur menuju pencapaian
tujuan pendapatan dan keuntungan.
Laporan keuangan merupakan laporan akhir dalam sebuah bisnis, dari laporan
ini kita dapat melihat perbedaan dalam hasil keuangan dibandingkan periode
sebelumnya hingga dengan perkiraan dalam rencana bisnis dalam satu periode.
- Laporan analisis operasional
Laporan-laporan ini menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan beroperasi
dan akan merekomendasikan cara untuk lebih meningkatkan produktivitas.
Analisis pengendalian persediaan mungkin menunjukkan bahwa perusahaan
mengalami kekurangan bahan baku utama secara berkala yang mencegah
pemenuhan pesanan tepat waktu.
Laporan ini dapat merekomendasikan agar perusahaan mencari pemasok
cadangan barang-barang penting untuk memastikan ketersediaan saat
dibutuhkan. Pemantauan dan pelaporan dari waktu ke waktu tidak hanya akan
menyoroti masalah tetapi juga dapat mengidentifikasi peluang untuk
pertumbuhan atau ekspansi.
Laporan juga berfungsi sebagai alat untuk merekam kegiatan sebelumnya dan
membantu mendefinisikan peluang pertumbuhan di masa depan dengan
mengidentifikasi keberhasilan yang telah terbukti atau apa lagi yang dapat
dilakukan untuk bergerak maju
(18)
(19)
Menurut keaslian
- Menurut keasliannya, suatu laporan dapat dibedakan menjadi laporan otoritas dan
sukarela, dan juga laporan swasta dan publik. Laporan otoritas adalah suatu
laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari orang lain atau komite.
Laporan sukarela atau voluntary report adalah suatu laporan yang dibuat atas
inisiatif anda sendiri. Laporan swasta atau private report adalah suatu laporan
yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta. Laporan publik atau publik
report adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga lembaga pemerintah,
termasuk sekolah-sekolah, rumah-rumah sakit, atau lembaga-lembaga yang
dibiayai oleh negara.
Menurut Frekuensi
- Menurut frekuensinya, suatu laporan dapat dibedakan menjadi laporan berkala
dan laporan khusus. Laporan berkala atau periodik repot dapat dikeluarkan
harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Yang termasuk laporan
berkala antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjualan setiap hari,
Laporan biaya setiap minggu, laporan produksi setiap bulan, dan laporan
anggaran tahunan. Sedangkan laporan khusus atau special report mencakup
situasi kejadian yang unik yaitu , seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
(20)
Menurut Pelaksanaan Pertemuan
- Berdasarkan pelaksanaan pertemuan, laporan bisnis dapat dibedakan menjadi
empat jenis laporan, yaitu agenda (agenda), resolusi (resolutions), notulen
(minutes), dan laporan pertemuan (proceedings). Agenda adalah suatu dokumen
yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan
topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
- Resolusi adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil
consensus atau pertemuan. Notulen adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan
yang sedang berlangsung , mencakup cat tan semua hal yang terjadi dalam
pertemuan. Laporan pertemuan adalah suatu laporan resmi, yang cakupan
bahasanya luas berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.
Menurut Jenisnya
- Laporan menurut jenisnya terbagi ke dalam laporan memorandum, laporan surat, laporan
dalam bentuk cetakan dan laporan formalnya.
Ditinjau dari bermacam jenisnya laporan memiliki bentuk serta klasifikasi yang
berbeda-beda. Klasifikasi dari setiap laporan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(21)
Sebuah laporan bisnis dikatakan baik dan memenuhi persyaratan jika disusun
sedemikian rupa sehingga tujuan dari penyusunan laporan tersebut bisa dicapai.
Agar tujuan tersebut bisa tercapai, maka proses penyusunan dan penyajian laporan
bisnis perlu memperhatikan beberapa hal penting, diantaranya :
1. Menggunakan bahasa yang jelas serta menggunakan bahasa laporan
keuangan
Laporan bisnis dibuat, terlebih oleh perusahaan yang sudah berstatus terbuka
(Tbk), tidak semata-mata untuk dibaca sendiri. Melainkan untuk pihak luar
(eksternal) juga, yakni:
Investor
Kreditur
Ditjen Pajak (pemerintah)
(22)
Jika merujuk pada ketentuan Badan Pengawas Pasar Modal (saat ini digantikan
oleh Otoritas Jasa Keuangan), perusahaan emiten dibolehkan menyampaikan
laporan keuangan berbahasa Inggris. Namun, versi Bahasa Indonesianya tetap
harus ada, dan keduanya harus memuat informasi (akun dan angka) yang sama.
Laporan harus selalu dilakukan setiap kejadian dan tidak boleh melewatkan satu
transaksi untuk dicatat. Jika hal ini dilakukan informasi mengenai aktivitas usaha
bisa didapat.
(23)
Pencatatan transaksi yang tercatat harus disertai bukti berupa nota, invoice,
kuitansi dan lain-lain.Hal ini dilakukan sebagai kontrol atas pencatatan transaksi
dengan bukti otentiknya. Bukti-bukti ini akan berguna jika dilakukan
pemeriksaan, misalnya dalam hal pajak dan audit.Tanpa bukti transaksi,
pembukuan keuangan dianggap tidak sah.
6. Penempatan file khusus pada setiap transaksi atau laporan bisnis
Cara ini dilakukan untuk memisahkan penempatan file-file transaksi agar terlihat
rapi dan mudah dalam hal pencarian.
Penjualan
Pembelian
Bukti barang masuk dan keluar
Bukti kas masuk dan keluar
(24)
7. Informasi Komaparatif
Perhitungan Laba Rugi Interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku
sampai dengan periode interim yang dilaporkan.
Yang menyusun laporan keuangan bisa jadi pihak perusahaan sendiri atau pihak
di luar perusahaan (konsultan atau kantor akuntan publik).Siapa pun yang
menyusun, perlu disadari bahwa yang bertanggung jawab atas isi Laporan
Keuangan adalah manajemen perusahaan. Bukan pihak lain.
(25)
(26)
Persiapan adalah suatu yang sangat penting dalam segala aspek, begitu halnya
dalam membuat laporan. Adapun persiapan yang diperlukan sebelum menulis
laporan mencakup paling tidak 4 dari tahapan seperti berikut ini:
Dalam tahap ini, tuliskan semua ide yang terlintas secara umum. Kemudian buatlah
laporanberdasarkan rencana kerja yang rinci untuk beberapa laporan, rumuskan
hipotesis sebagaidasar untuk menentukan informasi apa yang anda perlukan.
(26)
Untuk laporan singkat, tahap ini hanya memerlukan waktu yang sangat singkat.
Namununtuk laporan panjang seperti laporan analisis yang didasarkan pada fakta
yang diproleh dariberbagai sumber, tahap ini memerlukan waktu yang lebih lama.
Analisis atau penafsirananda haruslah seobjektif mungkin. Berusahalah jujur, dan
tidak pernah menghilangkan ataumemanipulasi fakta yang relevan.
Setelah menganalisis dan menafsirkan data secara hati hati, anda dapt
mengorganisasikanhasil temuan, dan membuat kerangka akhir. Tetapi, sebelum
menyiapkan kerangka, andaperlu tau tubuh laporan dan mempertimbangkan
berbagai metode pengorganisasian dan kerangka.
(27)
(28)
3. Penutup
2. Induktif
Cara selanjutnya adalah cara induktif di mana kamu akan menjelaskan fakta
yang ada sebelum menjelaskan ide pokok, kesimpulan, saran, bahkan
rekomendasi. Jadi, kamu akan menyajikan fakta beserta bukti pendukung lain
agar pembaca memiliki pandangan terhadap permasalahan yang sedang
dibahas. Kemudian, dilanjutkan dengan menyajikan kesimpulan serta
rekomendasi.
(30)
Jika kamu ingin menulis laporan bisnis menggunakan cara ini, maka pastikan
pembaca kamu memiliki karakteristik di bawah ini:
1. Tipe orang yang menyukai penjelasan yang detail dan rinci.
2. Perlu membaca laporan secara menyeluruh, bukan bagian inti atau akhirnya
saja.
3. Lebih mengutamakan proses dibandingkan hasil akhir.
Kunci utama dari laporan bisnis adalah bersifat netral, artinya bagaimanapun
faktanya harus diungkapkan secara jujur tanpa memihak satu di antara pihak
lainnya.
Tidak hanya itu, laporan bisnis juga memerlukan analisis yang rinci berdasar
pada data dan fakta yang telah didapatkan. Tak boleh dikurang atau ditambah.
Hal ini karena dapat berpengaruh pada keberlanjutan langkah perusahaan ke
depannya.
(31)