You are on page 1of 12

Stasi 1

SOAL OSCE

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH

BEDAH SARAF

Judul Stasi: Interpretasi CT Scan pada Trauma Kepala

Waktu: 10 Menit

Konstruksi:
Stasi ini menguji kompetensi peserta ujian untuk dapat melakukan menginterpretasikan foto CT Scan Bone dan Brain Window,
menegakkan diagnosis dan melakukan tatalaksana pada pasien dengan trauma kepala

Stasi ini menguji kompetensi:


Ketrampilan prosedur : interpretasi pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosis
Pemecahan masalah : mampu melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang berupa foto CT scan kepala , menegakkan diagnosis dan
dapat melakukan tatalaksana pada pasien dengan trauma kepala

Divisi:
Bedah Digestif/Onkologi & Kepala Leher/ Orthopaedi/ Bedah Plastik/ Bedah Saraf/ Bedah Anak/ Bedah Vaskular/ Bedah
Kardiothoraks/ Urologi *)

Penulis Soal: dr. Hesty Lidya Ningsih, SpBS ( Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS Dr M Djamil Padang)
Rujukan Pustaka :
- Brunicardi F.C. Schwartz’s. Principles of Surgery. 10th ed. Mc Graw Hill Education
- Andrew BT, Valadka AB. Neurotrauma. Thieme; 2005

Stasi 1
Instruksi untuk Peserta Ujian

Judul Stasi: Interpretasi CT Scan pada Trauma Kepala

Waktu : 10 menit

Soal:

Seorang laki-laki usia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 10 jam SMRS pasca kecelakaan lalu lintas.
Terdapat muntah 2x, kejang tidak ada, perdarahan dari telinga, hidung, mulut tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan
Darah 90/600 mmHg, Nadi 110x/menit, Respirasi 20x/menit. Kesadaran GCS E2M4V2. Pupil anisokor 3mm/5mm. Reflek cahaya +/+.
Ditemukan luka robek di kepala dengan dasar tulang.

Dilakukan pemeriksaan Rontgen Schedel dan CT scan kepala pada pasien

Stasi 1: CT Scan Kepala


Stasi 1

Tugas:

1. Lakukan interpretasi CT scan kepala


 Bone window
 Brain window
2. Sebutkan diagnosis pasien
3. Jelaskan tatalaksana pasien dan jenis tindakan

Stasi 1
Instruksi untuk Asesor/Penilai

Judul Stasi: Interpretasi CT Scan pada Trauma Kepala

Jenis: mampu melakukan interpretasi pemeriksaan penunjang berupa fotoCT scan kepala , menegakkan diagnosis dan dapat melakukan
tatalaksana pada pasien dengan trauma kepala

1. Interpretasi foto CT Scan Kepala

A. Bone window :
- diskontuinitas tulang regio temporofrontal sinistra
- segmen depressed > 1 diploe
- tidak ada pneumocephal
B. Brain window
- Gambaran lesi hiperdens bentuk cembung di parietal sinistra taksiran volume 50-60 cc
- Gyrus dan sulkus kabur
- Sistem ventrikel terobliterasi / terdorong ke sisi kontralateral
- Midline shift > 5 mm
- Sisterna ambiens tertutup/ menyempit
2. Diagnosis

1) Epidural hematom regio parietal sinistra


2) Fraktur depressed tertutup > 1 diploe regio temporal sinistra

3. Tatalaksana trauma kepala

A. Tatalaksana

1) Manajemen airway : menjaga patensi jalan nafas


2) Breathing : evaluasi adanya gangguan pernafasan
3) Circulation.Tatalaksana syok dengan menghentikan perdarahan dan resusitasi cairan
4) Persiapan pre operatif
5) Tindakan operasi
B. Jenis tindakan

1) Debridement
2) Kraniotomi evakuasi hematom emergency
3) Kraniektomi koreksi fraktur

Stasi 1
Daftar Tilik (Stasi Ketrampilan Klinik)
Judul Stasi: Bedah Saraf

Nama Peserta : No. Peserta :

Skenario Stasi:

Seorang laki-laki usia 34 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan penurunan kesadaran sejak 10 jam SMRS pasca kecelakaan lalu lintas.
Terdapat muntah 2x, kejang tidak ada, perdarahan dari telinga, hidung, mulut tidak ada. Dari pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan
Darah 90/600 mmHg, Nadi 110x/menit, Respirasi 20x/menit. Kesadaran GCS E2M4V2. Pupil anisokor 3mm/5mm. Reflek cahaya +/+.
Ditemukan luka robek di kepala dengan dasar tulang.

Dilakukan pemeriksaan Rontgen Schedel dan CT scan kepala pada pasien

Tugas :

1. Lakukan interpretasi CT scan kepala

 Bone window
 Brain window
2. Sebutkan diagnosis pasien
3. Jelaskan tatalaksana pasien dan jenis tindakan

I. Rubrik Penilaian
(baris
untuk
KOMPETENSI memberi 0 1 2 BOBOT Nilai Domain
nilai ())
1. Kemampuan interpretasi
pemeriksaan penunjang

A. Bone window : Peserta ujian tidak Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu
1) diskontuinitas tulang regio bisa melakukan melakukan melakukan
interpretasi interpretasi interpretasi
temporofrontal sinistra
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan CT scan 2
2) segmen depressed > 1 diploe penunjang CT scan penunjang CT scan bone window 2-3
3) tidak ada pneumocephal bone window bone window 1 poin poin

B. Brain window Peserta ujian tidak Peserta ujian mampu Peserta ujian mampu Psi
1) Gambaran lesi hiperdens bentuk bisa melakukan melakukan melakukan
cembung di parietal sinistra interpretasi interpretasi interpretasi
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan CT scan
taksiran volume 50-60 cc
penunjang CT scan penunjang CT scan bone window 3-5
2) Gyrus dan sulkus kabur 2
bone window bone window 1-2 poin ( termasuk poin
3) Sistem ventrikel terobliterasi / poin (termasuk poin 1)
terdorong ke sisi kontralateral 1)
4) Midline shift > 5 mm
5) Sisterna ambiens tertutup

2. Diagnosis Peserta ujian tidak Peserta ujian Peserta ujian dapat


dapat menegakkan menegakkan 1 menegakkan 2
diagnosis dengan diagnosa lengkap dan diagnosa yang
lokasi tepat atau 2
1) Epidural hematom regio parietal lengkap dan tepat lengkap dan lokasi
diagnosa tidak
sinistra lokasi. tepat
lengkap 2 Psi
2) Fraktur depressed terbuka > 1
diploe regio temporal sinistra

3. Penatalaksanaan Psi

A. Tatalaksana Peserta ujian Peserta ujian melakukan Peserta ujian melakukan


melakukan 0-1 poin 2-3 poin tatalaksana 4-5 poin dari
1) Manajemen airway : menjaga dengan benar
tatalaksana dengan tatalaksana pasien
patensi jalan nafas benar dengan benar 2
2) Breathing : evaluasi adanya
gangguan pernafasan
3) Circulation.Tatalaksana syok
dengan menghentikan
perdarahan dan resusitasi cairan
4) Persiapan pre operatif
5) Tindakan operasi
-
B. Jenis tindakan Peserta ujian tidak Peserta ujian tidak Peserta ujian tidak dapat
dapat menentukan dapat menentukan jenis menentukan jenis
1) Debridement 2
jenis tindakan tindakan 1 poin tindakan 2-3
2) Kraniotomi evakuasi hematom (termasuk poin 2) poin(termasuk poin 2)
emergency
3) Kraniektomi koreksi fraktur

4. Komunikasi dan atau edukasi pasien Peserta ujian sama Peserta ujian Peserta ujian
sekali tidak menunjukkan menunjukkan
1) Mampu membina hubungan baik dengan melakukan 4 prinsip kemampuan kemampuan
keluarga pasien secara verbal dan non komunikasi berkomunikasi dengan berkomunikasi dengan
verbal (ramah, terbuka, kontak mata, menerapkan 1-2 dari 4 menerapkan
salam, empati dan hubungan komunikasi
1
dua arah, respon baik. Kom
2) Mampu memberikan menjelaskan tentang
diagnosa dan tatalaksana dan prognosa
kepada pasien dan keluarga pasien
3) Memberikan kesempatan pasien untuk
bercerita dan untuk bertanya
4) Mampu untuk melibatkan pasien dan
keluarga pasien dalam membuat keputusan
klinik.
5. Profesionalisme Peserta ujian tidak Meminta izin secara Meminta izin secara
meminta izin secara lisan dan 1-2 poin: lisan dan melakukan 3-5
1) melakukan setiap tindakan dengan lisan dan sama sekali poin:
berhati-hati dan teliti sehingga tidak tidak melakukan
membahayakan pasien dan diri sendiri poin: 1
2) memperhatikan kenyamanan pasien
3) melakukan tindakan sesuai prioritas Pro
4) menunjukkan rasa hormat kepada
pasien.
5) mengetahui keterbatasan dengan
merujuk atau melakukan konsultasi
bila diperlukan
(baris untuk memberi nilai ())
Total Nilai

I. Global Rating
Beri tanda (√) pada kolom yang disediakan sesuai dengan penilaian Anda secara umum terhadap kemampuan peserta ujian

TIDAK LULUS BORDERLINE LULUS SUPERIOR

Nilai Keseluruhan : (Total nilai/22)x 100%

:( /22)x 100% = Tanda tangan Assesor :


Stasi 1

PANDUAN BAGI “SIMULATED PATIENT”

Judul Stasi:

Informasi Biodata :

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Suku Bangsa :

Pekerjaan :

Status sosial : BPJS

Status pernikahan : Menikah ,mempunyai 2 anak

Tempat pelayanan : Rawat jalan / Emergensi / Bangsalperawatan *

*) Pilih salah satu

Keterangan Klinik :

Keluhan utama :

Deskripsi keluhan utama :

Perjalanan penyakit:

Riwayat penyakit :

Riwayat pengobatan :

Divisi: Bedah Saraf

Penulis Soal: dr. Hesty Lidya Ningsih, SpBS ( Fakultas Kedokteran Universitas Andalas/ RS
Dr M Djamil Padang
Stasi 1

DAFTAR FASILITAS DAN ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN

Judul Stasi BEDAH SARAF: (sesuai kurikulum)

Daftar peralatan/instrumen/alat peraga yang diperlukan :

1. 1 Buah Laptop

2. Pasien standar laki-laki (keluarga pasien)

You might also like