Professional Documents
Culture Documents
298 867 1 SM
298 867 1 SM
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan, pengembangan
proses, dan menentukan produk Cinnamon Ground 60 mesh yang aman berdasarkan
penerapan ISO 22000, mengidentifikasi tindakan perbaikan serta pencegahan yang
diperlukan untuk menghilangkan ketidaksesuaian. Metode dasar yang digunakan dalam
penelitian ini adalah deskriptif analisis. Pada proses produksi Cinnamon Ground 60 mesh
bahaya yang termasuk dalam CCP yaitu pada tahapan proses sortir benda asing (Metal
Detection). Semua raw material, packaging material dan produk akhir diberi identitas
jelas untuk memudahkan sistem Traceability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap
OPRP mengelompokkan bahaya pada raw material, packaging material dan tahapan
proses produksi atau sesuai dengan hasil analisa bahaya.
ABSTRACT
The purpose of this study was to analyze the planning, process development, and
determine the safe 60 Cinh Cinnamon Ground based on the application of ISO 22000,
identifying the corrective action and prevention necessary to eliminate nonconformities.
The basic method used in this research is descriptive analysis. In the Cinnamon Ground
60 mesh production process the dangers that are included in the CCP are at the stage of
the process of sorting foreign objects (Metal Detection). All raw materials, packaging
materials and finished products are given a clear identity to facilitate the Traceability
system. The results show that the OPRP stage classifies hazards to raw materials,
packaging materials and production process stages or in accordance with hazard
analysis results.
116
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
117
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
ISO 22000, sehingga dapat lebih yang dilakukan dalam suatu penelitian.
menjamin keamanan produk yang Berikut diagram alir prosedur dalam
dihasilkan, meningkatkan kepercayaan penelitian seperti pada gambar 1.
konsumen, meningkatkan produktivitas Batasan masalah pada penelitian ini
dan efisiensi organisasi, meningkatkan adalah dimensi yang diukur, perencana-
kualitas sumber daya manusia, menjamin an dan realisasi produk yang aman pada
sistem perbaikan yang berkesinambungan penerapan ISO 22000 dilakukan sampai
dan industri dapat bersaing dalam pada tahap pengendalian ketidaksesuaian
perdagangan global. produk, serta perencanaan dan realisasi
produk yang aman pada penerapan ISO
METODE PENELITIAN 22000 tidak membahas anak sub-bab
mengenai pembentukan tim keamanan
Penelitian dilaksanakan di PT X pangan pada sub-bab langkah pendahulu-
yang berlokasi di Jl. Timor Blok E1, an untuk melakukan analisis bahaya
Cikarang Barat, Bekasi. Kegiatan ini
dilakukan pada Departemen Quality HASIL DAN PEMBAHASAN
Assurance. Penelitian ini dilaksanakan
mulai Tanggal 17 Oktober 2011 sampai Menentukan Pre-Requisite Program
dengan 16 Maret 2012. Pengolahan data (PRP)
dilaksanakan di Laboratorium Komputasi PRP (Pre-Requisite Program)
dan Analisis Sistem, Jurusan Teknologi ditetapkan sebagai prosedur yang
Industri Pertanian, Fakultas Teknologi digunakan untuk mengontrol kondisi di
Pertanian, Universitas Brawijaya, lingkungan perusahaan dalam memberi-
Malang. kan kontribusi keamanan semua produk
Prosedur penelitian merupakan untuk memastikan bahwa makanan atau
langkah-langkah yang saling berkaitan produk tersebut aman dikonsumsi
Pengumpulan Data
Observasi, Wawancara, Dokumentasi
Pembahasan
118
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
119
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
121
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
122
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
penilaian bahaya pada raw material dan ada bahaya yang dikendalikan oleh CCP
packaging material yaitu menggunakan karena apabila terjadi raw material dan
pendekatan Matrik Boevee. packaging material tersebut tidak layak
Ketentuan dalam menentukan raw masuk proses atau harus direject. Bahaya
material, packaging material dan tahapan yang termasuk bukan CCP pada raw
proses termasuk dalam PRP, OPRP atau material dan packaging material
HACCP Plan dilihat dari hasil Analisis dikendalikan oleh OPRP yang akan
Resiko Boevee dan tingkat resikonya menjadi titik fokus pengendali yang sama
yaitu apabila resikonya low (2,3), maka kuatnya dengan CCP. Bahaya yang
bahaya tersebut dikendalikan dengan teridentifikasi tidak signifikan pada raw
PRP, apabila resikonya medium (4), material dan packaging material bukan
maka bahaya tersebut dikendalikan berarti tidak dilakukan pengendalian,
dengan PRP atau OPRP (dipilih akan tetapi dikendalikan dengan PRP.
berdasarkan tingkat keparahan/score) dan Mengetahui hasil dari penentuan Raw
apabila resikonya high (5,6), maka Material Decision Tree pada raw
tindakan pengendaliannya dapat berupa material dan packaging material
OPRP atau HACCP Plan (dipilih melalui
Codex Decision Tree) (ISO, 2004). Penentuan Operation Pre-requisite
Berikut penjabaran penentuan CCP Program (OPRP)
dengan Raw Material Decision Tree pada Pada tahap ini dilakukan
bahaya fisik yaitu logam dan serpihan pengelompokkan bahaya pada tahap apa
kaca pada kayu manis yang merupakan saja yang masuk dalam kategori OPR
bahaya signifikan. pada raw material, packaging material
Bahaya-bahaya yang lain pada raw dan tahapan proses produksi berdasarkan
material dan packaging material atau sesuai dengan hasil pada tahap
berdasarkan penilaian termasuk analisa bahaya. Tahap-tahap yang
signifikan akan dilakukan penentuan termasuk dalam OPRP ditetapkan
dalam Raw Material Decision Tree tindakan pengendalian dengan tujuan
seperti penjabaran di atas. Hasil dari Raw mencegah, menghilangkan, atau mere-
Material Decision Tree, dalam raw duksi bahaya keamanan produk sampai
material dan packaging material tidak tingkat penerimaan yang telah ditetapkan.
Tabel 1. Raw material dan packaging material yang termasuk dalam OPRP
Kategori Bahaya Jenis OPRP
Bahan Kayu manis Fisik Logam serpihan kaca 1
konvensional Kimia Pestisida 2
Logam berat 3
Aflatoksin 4
Biologi E. coli 5
Kardus box CBF Fisik Logam 6
Proses Sortir benda asing Fisik Logam 1
(REM)
Impurity Fisik Serpihan tali raffia, rambut, kerikil batu 1
Pengayakan Fisik N/I (serpihan tali raffia, rambut, 1
(sifting) serpihan kerikil)
N/I (pasir logam dan non logam)
Sortir benda asing Fisik N/I (serpihan logam) 1
(REM) N/I (pasir logam)
123
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
Raw material dan packaging material relevan yang mencakup pengukuran dan
yang termasuk dalam OPRP tampak pada observasi yang memberikan hasil dalam
Tabel 1. jangka waktu yang cukup, alat
Pemantauan dilakukan pada tiap-tiap pemantauan yang digunakan, metode
OPRP untuk menunjukkan implementasi kalibrasi yang diterapkan, frekuensi
OPRP. Prosedur pemantauan berdasarkan pemantauan, penanggung jawab dan
kaidah 1H 4W (How, What, Where, wewenang yang berkaitan dengan
When, Who) (Thaheer, 2005). Tahap pemantauan dan evaluasi hasil peman-
selanjutnya dilakukan penetapan tindakan tauan, serta persyaratan dan metode
korektif dan koreksi yang dilakukan pencatatan. Tahap selanjutnya dilakukan
apabila OPRP tidak terkendali, dengan penetapan tindakan korektif dan koreksi
tujuan untuk menjamin eliminasi potensi yang dilakukan apabila CCP tidak
bahaya dan mengendalikan proses. terkendali, dengan tujuan untuk menja-
Dalam pelaksanaannya tindakan koreksi min eliminasi potensi bahaya, mengen-
dibuat spesifik untuk setiap OPRP dalikan proses, dan memastikan bahwa
dengan menunjuk personil yang CCP dalam kondisi terkendali. Dalam
bertanggung jawab dalam menangani pelaksanaannya tindakan koreksi dibuat
OPRP dan menyimpan catatan hasil spesifik untuk CCP dengan menunjuk
pemantauan personil yang bertanggung jawab dalam
menangani CCP dan menyimpan catatan
Menetapkan Rencana HACCP hasil pemantauan (Thaheer, 2005).
(HACCP plan)
Rencana HACCP ditetapkan dan Perencanaan Verifikasi
didokumentasikan untuk mengendalikan Validasi dilakukan terhadap tindak-
CCP yang teridentifikasi pada saat an pengendalian atau kombinasi tindakan
analisa bahaya (Mayes, 2001). Pada pengendalian yang ditetapkan dalam
proses produksi Cinnamon Ground 60 rencana HACCP dan operasional PRP
mesh bahaya yang termasuk dalam CCP sebelum diterapkan guna memberikan
sesuai dengan hasil analisa bahaya yaitu keyakinan bahwa tindakan pengendalian
pada tahapan proses sortir benda asing yang dipilih mampu dan efektif
(Metal Detection). Kategori bahaya mengendalikan bahaya keamanan pangan
tersebut adalah bahaya fisik non ferrous dengan menghilangkan atau menurunkan
dengan sumber bahaya dari raw material sampai tingkat penerimaan yang ditetap-
dan crushing. Dalam rencana HACCP kan, sehingga produk dinyatakan aman
selain menetapkan tindakan pengendali- dikonsumsi dan tidak memberikan
an, batas kritis juga ditetapkan untuk dampak terhadap kesehatan manusia dan
memastikan tingkat penerimaan bahaya melakukan tindakan apabila terdapat
pada produk akhir yang teridentifikasi indikasi bahwa tindakan pengendalian
tidak terlampaui. Batas kritis yang tidak mampu dan tidak efektif
ditetapkan pada bahaya non ferrous pada mengendalikan bahaya, dengan melaku-
metal detectioan yaitu dengan ukuran kan penilaian ulang dan bila perlu
ferrous 0,9 mm, non ferrous 1,0 mm, dilakukan modifikasi terhadap tindakan
stainless steel 1,3 mm dan threshold pengendalian atau perubahan bahan baku,
value antara 100-300. teknologi manufaktur, karakteristik
Prosedur pemantauan terdiri dari produk akhir, metode distribusi dan/ atau
prosedur intruksi dan catatan yang rencana penggunaan produk akhir.
124
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
125
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
126
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
produksi apakah ada yang rusak atau membuang produk yang ditarik dengan
cacat, kemudian dilakukan evaluasi agar syarat bahwa bukti pembuangan dari
ketidaksesuaian tidak terulang kembali produk yang ditarik harus disampaikan
dengan menerapkan dan menentukan kepada PT X (misalnya melalui video
bahwa barang yang menyerupai razor dan gambar dari pihak konsumen).
blade seperti gunting dan cutter yang
terdapat di area industri dikumpulkan dan KESIMPULAN
diamankan untuk dilakukan pengenda-
lian. Tindakan korektif yang telah Hasil penelitian pada PT X
ditetapkan harus efektif dalam mengen- menunjukkan bahwa analisa bahaya pada
dalikan ketidaksesuaian agar tidak penerapan ISO 22000:2005 tidak hanya
terulang. untuk tiap tahap proses produksi,
Produk tidak sesuai yang berada melainkan raw material dan packaging
ditangan konsumen harus ditetapkan material.
sebagai produk yang tidak aman Pada proses produksi Cinnamon
meskipun sudah berada di luar kendali Ground 60 mesh bahaya yang termasuk
perusahaan dan memulai tindakan dalam CCP yaitu pada tahapan proses
penarikan produk (Blanc, 2006). sortir benda asing (Metal Detection) pada
Penarikan (Recall) produk dilakukan oleh tahapan proses no. 14. Dilakukan pene-
pihak QA yang diberi wewenang dan tapan tindakan korektif dan koreksi yang
penanggung jawab dalam jaminan dilakukan apabila CCP tidak terkendali.
keamanan pangan. Produk yang ditarik Ketidaksesuaian yang ditemukan dari
dari pelanggan diganti dengan jenis customer complain perlu dilakukan
produk yang sama sebagai tindak tindakan koreksi ulang sebelum produk
tanggung jawab atas ketidakpuasan dinyatakan release. Dilakukan evaluasi
konsumen. Produk yang ditarik diaman- agar ketidaksesuaian tidak terulang
kan, diawasi dan dilakukan pengujian kembali dengan menerapkan dan
ulang oleh pihak QC guna mengetahui menentukan bahwa barang yang menye-
tingkat bahaya tersebut dapat dihilangkan rupai razor blade seperti gunting dan
dengan diproses ulang untuk memastikan cutter yang terdapat di area industri
produk tersebut aman atau harus di-reject dikumpulkan dan diamankan untuk
dikarenakan bahaya tersebut tidak bisa dilakukan pengendalian.
dihilangkan dengan proses ulang. Proses
ulang dilakukan dengan pengawasan DAFTAR PUSTAKA
ketat untuk memastikan produk aman dan
memenuhi syarat release dalam penguji- Blanc, D. 2006. ISO 22000 from Intent
an yang dilakukan pihak QC selama to Implementaeion. ISO
proses rework tersebut, sedangkan Management system, Vol. May-
produk yang di-reject juga dilakukan June 2006 Page: 7-11.
pengawasan sampai produk dihancurkan. Ermina. 2010. Jaminan Keamanan
Penyebab, jangkauan dan hasil penarikan Pangan dengan Sistem
produk dicatat dan dilaporkan kepada top HACCP. http://www2.bbpp-
management sebagai masukan tinjauan lembang.info/index.php. Pada
manajemen. PT X memberikan suatu Tanggal 11 Agustus 2011.
otorasi bagi pelanggan yang menerima Friana, V. 2006. Pengembangan SMKP
produk dalam ketidaksesuaian untuk dan Harmonisasi Standar ISO
127
Jurnal Industria Vol 4 No 3 hal 116-128
Penerapan ISO Produk Cinnamon
128